Taukah anda arti Upaya Kausalya dalam Mahayana ?

Started by johan3000, 18 October 2010, 10:04:11 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: dilbert on 04 May 2011, 02:35:57 PM
Dalam Mahayana ada kisah dalam kehidupan lampau, Bodhisatta  (bakal calon buddha Sakyamuni) terlahir menjadi seorang pelaut yang "terpaksa membunuh" seorang pembunuh kejam di kapal untuk menolong penumpang kapal lainnya. Kisah Bodhisatta yang membunuh ini dikategorikan sebagai Upaya Kausalya (ala Mahayana)...

CMIIW
Cerita lengkap:
Sebetulnya pembunuh kejam ingin membunuh 99 penumpang karena masing-masing dari penumpang itu akan membunuh 100 orang lain di tempat tujuan. Jadi karena sang calon Buddha membunuh pembunuh itu, akhirnya jatuh 9.900 korban. Hasil akhir: 99 - 1 - 9.900 = -9.802 (sungguh nilai sangat buruk bagi calon Buddha).

Kesimpulan: Pembenaran & penyalahan memang gampang, tidak ada habisnya. 


dilbert

Quote from: Kainyn_Kutho on 04 May 2011, 04:02:10 PM
Cerita lengkap:
Sebetulnya pembunuh kejam ingin membunuh 99 penumpang karena masing-masing dari penumpang itu akan membunuh 100 orang lain di tempat tujuan. Jadi karena sang calon Buddha membunuh pembunuh itu, akhirnya jatuh 9.900 korban. Hasil akhir: 99 - 1 - 9.900 = -9.802 (sungguh nilai sangat buruk bagi calon Buddha).

Kesimpulan: Pembenaran & penyalahan memang gampang, tidak ada habisnya. 

gimana bro kai hitung2an-nya... gua jadi OON nih... hehehehe
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

kuswanto

Quote from: dilbert on 04 May 2011, 04:05:59 PM
gimana bro kai hitung2an-nya... gua jadi OON nih... hehehehe

Quote from: Kainyn_Kutho on 04 May 2011, 04:02:10 PM
Cerita lengkap:
Sebetulnya pembunuh kejam ingin membunuh 99 penumpang karena masing-masing dari penumpang itu akan membunuh 100 orang lain di tempat tujuan. Jadi karena sang calon Buddha membunuh pembunuh itu, akhirnya jatuh 9.900 korban. Hasil akhir: 99 - 1 - 9.900 = -9.802 (sungguh nilai sangat buruk bagi calon Buddha).

Kesimpulan: Pembenaran & penyalahan memang gampang, tidak ada habisnya. 



hehe,, nanti ada yg nambahin terus ceritanya lagi.. misalnya ternyata tiap 100 orang yang dibunuh 99(yg selamat dr kapal) akan membunuh 1000 orang baik lain.. dan mulailah hitung2 poin reward, eh poin karma baik mksdnya.. hasilnya...? gak tau deh pusing hitung2nya

yg di Bold.. setuju bgt bro kainyn  ;D ;D

K.K.

Quote from: dilbert on 04 May 2011, 04:05:59 PM
gimana bro kai hitung2an-nya... gua jadi OON nih... hehehehe
Gini... katanya 'kan membunuh 1 itu baik karena menyelamatkan 99, jadi point-nya -1 (bunuh) + 99 (selamatkan) = +98. Jadi pembunuhan dibenarkan. Bagaimana kalau ternyata 99 yang selamat itu masing-masing bunuh 100 orang di masa depan?
Berarti si bodhisatva -1 + 99 -9.900 = -9802 point-nya.
Sementara si pembunuh = -99 + 9.900 = +9801 point-nya.


Quote from: kuswanto on 04 May 2011, 04:11:55 PM
hehe,, nanti ada yg nambahin terus ceritanya lagi.. misalnya ternyata tiap 100 orang yang dibunuh 99(yg selamat dr kapal) akan membunuh 1000 orang baik lain.. dan mulailah hitung2 poin reward, eh poin karma baik mksdnya.. hasilnya...? gak tau deh pusing hitung2nya

yg di Bold.. setuju bgt bro kainyn  ;D ;D
Betul sekali, nanti tinggal dilanjutkan bahwa setiap 100 orang yang dibunuh oleh 99 orang yang diselamatkan bodhisatva sebetulnya akan membunuh masing-masing 100 orang lagi, berarti nilainya bodhisatva jadi -9.802 + 990.000 = +980.198
Terus saja saling membenarkan/menyalahkan sampai capek mengkhayal/menghitungnya. IMO, kalau mau menghentikan pembunuhan, dimulai dari diri sendiri tanpa spekulasi ini-itu.

Contoh pembenaran lain: dengan menghabisi nyamuk, maka saya ber-upaya-kausalya membuat orang lain tidur nyenyak, terhindar dari demam berdarah, malaria, dan potensi gangguan lainnya. Diteruskan berkembang, nanti bisa sampai ke 'saya menghabisi non-Buddhis, memenggal sambil membacakan mantra penyebrangan agar terlahir di alam Buddha X.'


Quote from: Indra on 04 May 2011, 03:52:12 PM
sejauh yg saya pelajari tentang Mahayana di DC ini, Upaya Kausalya memang merupakan jurus pamungkas untuk membenarkan perilaku sosok2 ideal mahayanis, atau bisa juga merupakan jurus pamungkas bagi pihak mahayanis dalam berdebat
Meskipun memang banyak Mahayanis yang sok-bodhisatva dan suka pakai pembenaran merk 'upaya kausalya', tapi ada juga Mahayanis yang memang perilakunya mulia dan rendah hati seperti bodhisatva betulan. Hanya saja jumlahnya minoritas. Saya rasa karena memang mereka yang bijak ini memahami yang mana upaya kausalya betulan dan yang mana noda bathin tersamar doktrin upaya kausalya.

Mahadeva

Quote from: kuswanto on 04 May 2011, 02:49:43 PM
saya pernah dengar cerita ini dari teman saya di vihara, point penting nya sebenernya bukan di cerita nya ada atau tidak di dalam sutra.. tapi makna cerita itu sendiri.. saya waktu itu berdebat dgn teman saya, saya bilang mengapa harus dibunuh, di bilang kalau tidak dibunuh maka byk orang akan mati karenanya.
saya tanya lagi, apa gak ada cara lain selain membunuh? mulai dari yg paling halus, menasehati dll sampai mungkin kasar kira2 di sekap aj itu orang atau di tangkap n di iket..

intinya menurut aku "bulls**t" di satu sisi menganjurkan welas asih untuk semua mahkluk, di sisi lain melakukan tindak kekerasan dgn alasan... ya itu deh isi sendiri titik2nya..

rasanya tidak terlalu berbeda dgn ajaran2 lain (ex: dlm AL***AB ada cerita ttg sapu bersih dgn banjir pas jaman N*H, tapi di sisi lain, mengajarkan cinta kasih)

skali lagi entah kenapa gak masuk logika ku Y_Y

saya baca di majalah, bilangnya ada di upaya kausalya paramita sutra...

tentang yang Buddha cuma pura2 wafat saya tadi ketemu ada di sini

http://www.nshi.org/Lotus%20Sutra/Saddharma%20Pundarika%20Sutra%20Edisi%20Indonesia/Penjelasan%20Saddharma%20Pundarika%20Sutra/Bab-XVI.htm

tapi keren juga upaya kausalya

Mokau Kaucu

Quote from: Kainyn_Kutho on 04 May 2011, 06:30:25 PM
Gini... katanya 'kan membunuh 1 itu baik karena menyelamatkan 99, jadi point-nya -1 (bunuh) + 99 (selamatkan) = +98. Jadi pembunuhan dibenarkan. Bagaimana kalau ternyata 99 yang selamat itu masing-masing bunuh 100 orang di masa depan?
Berarti si bodhisatva -1 + 99 -9.900 = -9802 point-nya.
Sementara si pembunuh = -99 + 9.900 = +9801 point-nya.

Betul sekali, nanti tinggal dilanjutkan bahwa setiap 100 orang yang dibunuh oleh 99 orang yang diselamatkan bodhisatva sebetulnya akan membunuh masing-masing 100 orang lagi, berarti nilainya bodhisatva jadi -9.802 + 990.000 = +980.198



Hitung hitungannya seperti MLM saja.
~Life is suffering, why should we make it more?~

marcedes

mending tidak usah bahas soal upaya kausalya ini, sudah dari dulu banyak komplikasi kiri kanan....semua nya tak jelas. ini ibarat membahas Tuhan di agama tetangga.

DI LUAR LOGIKA DAN AKAL SEHAT :D
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

The Ronald

#22
Quote from: Satria on 04 May 2011, 03:04:15 PM
seandainya membunuh 1 orang penjahat tersebut merupakan 1 kamma buruk, maka kamma buruknya tidak akan seberat kamma buruk karna membunuh orang yang baik. dan menyelematkan 100 penumpang di dalam kapal tersebut merupakan 100 kamma baik. seandainya seandainya dijumlahkan, maka pelaut tadi tidak  memiliki kamma buruk sedikitpun, dan ia memiliki 99 kamma baik.
sayang sekali kamma..ga mengenal hitung2 pengurangan.. kamma baik - kamma buruk = ???

yg buruk tetap berbuah
yang baik tetap berbuah
...

The Ronald

...

dilbert

apakah mungkin "membunuh" dengan citta yang kusala mis : metta, karuna dan mudita
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

dukun

#25
Quote from: dilbert on 05 May 2011, 01:03:26 PM
apakah mungkin "membunuh" dengan citta yang kusala mis : metta, karuna dan mudita

Nepok nyamuk secara refleks ketika menghisap darah kita sambir berucap semoga terlahir dialam berbahagia.
Everjoy

dilbert

Quote from: dukun on 05 May 2011, 01:15:45 PM
Nepok nyamuk secara refleks ketika menghisap darah kita sambir berucap semoga terlahir dialam berbahagia.

Nepok duluan (nyamuk-nya) mati, kemudian baru berucap donk... berarti citta waktu nepok belum berucap semoga terlahir di alam berbahagia
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

dukun

Quote from: dilbert on 05 May 2011, 01:42:37 PM
Nepok duluan (nyamuk-nya) mati, kemudian baru berucap donk... berarti citta waktu nepok belum berucap semoga terlahir di alam berbahagia

bisa dibalik, berucap dulu baru tepok...
Everjoy

Satria

Quote from: The Ronald on 05 May 2011, 12:58:35 PM
sayang sekali kamma..ga mengenal hitung2 pengurangan.. kamma baik - kamma buruk = ???

yg buruk tetap berbuah
yang baik tetap berbuah

ITU BETUL BRO

TAPI DALAM SUATU SUTTA, SAYA MEMBACA SANG BUDDHA MEMPERUMPAMAKAN KADAR KAMMA ITU SEPERTI KADAR GARAM DALAM AIR.

SEANDAINYA ANDA PUNYA GARAM SATU SENDOK, LALU ANDA CAMPURKAN KE DALAM AIR DALAM GELAS. TENTU AIR DALAM GELAS ITU AKAN MENJADI ASIN PEKAT. SEBALIKNYA, BILA SESENDOK GARAM ITU ANDA TABURKAN KE DANAU YANG LUAS, MAKA RASA GARAM ITU TAK AKAN BERASA SAMA SEKALI.

DEMIKIAN PULA DENGAN HALNYA KAMMA BURUK DENGAN KAMMA BAIK. ANGGAPLAH KAMMA BURUK MEMEBUNUH PEROMPAK ITU SEPERTI SESENDOK GARAM. TENTU SAJA KAMMA BURUK ITU AKAN BERBUAH. TETAPI, APAKAH BUAHNYA AKAN BERASA "PEKAT" ATAU SAMA SEKALI GAK BERASA, BERGANTUNG DARI JUMLAH AIR (KAMMA BAIK) YANG ANDA MILIKI.

JANGANKAN MEMBUNUH, BERKATA HASUT SAJA, SESEORANG BISA TERLEMPAR KE DALAM NERAKA YANG MENGERIKAN.  SEBALIKNYA, KENDATIPUN ORANG MEMBUNUH, TAPI IA MEMILIKI BANYAK KAMMA BAIK SELUAS LAUTAN, MAKA API NERAKA TIDAK AKAN DAPAT MENYENTUHA DIA.

kuswanto

^^^^

serem kl liat capslock smua, calm down bro..