cara baru dan praktis membuat air berkah.

Started by Mahadeva, 10 September 2010, 10:15:50 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: Blacquejacque on 25 September 2010, 09:30:11 AM
Quote
Apakah kalau orang yang punya niat itu pikirannya bersih, terkonsentrasi, tapi suaranya jelek/fals/bisu, jadinya tidak manjur?

Ngga juga... indah /buruknya suara, atau bahkan bisu masih bisa...  Hati dan Niatnya itu kan masih bisa berfungsi. ditambah matangnya kamma... kemanjuran pun tercipta..
Bagaimana dengan pengaruhnya lewat rekaman suara? Menurut Bro Blacque, bisa berpengaruh?

Blacquejacque

Quote
Bagaimana dengan pengaruhnya lewat rekaman suara? Menurut Bro Blacque, bisa berpengaruh?

sejujurnya, saya tidak tertarik untuk mencoba... karena menurut saya tidak akan bisa berpengaruh. antara 2 orang yang membacakan paritta/doa yang sama kepada secangkir gelas yang sama pun dapat memberikan hasil yang berbeda kemanjurannya..

Rekaman suara... ya apalagi.. ga ada unsur "pelaku", dalam hal ini niat dan tujuan, serta kamma baik si pelaku yang membacakan tidak ada..

Blacquejacque

tapi bila memang ada, entah bro ray atau siapapun, yang sudah pernah mencoba dengan metode tersebut, dan berhasil dipraktekkan ke orang lain yang kesusahan...  saya akan menarik semua kata2 saya... dan mohon bimbingannya bagaimana bisa hal tersebut terwujud....

:)

K.K.

Quote from: Blacquejacque on 25 September 2010, 09:46:54 AM
sejujurnya, saya tidak tertarik untuk mencoba... karena menurut saya tidak akan bisa berpengaruh. antara 2 orang yang membacakan paritta/doa yang sama kepada secangkir gelas yang sama pun dapat memberikan hasil yang berbeda kemanjurannya..

Rekaman suara... ya apalagi.. ga ada unsur "pelaku", dalam hal ini niat dan tujuan, serta kamma baik si pelaku yang membacakan tidak ada..

Saya setuju. Bukanlah suara yang memberikan 'khasiat', namun kekuatan pikiran si pembaca. Pakai speaker paling besar, cari pembaca bersuara terindah, namun jika si pembaca tidak punya pikiran terpusat dan keinginan baik, maka tidak ada hasilnya. Sebaliknya jika pikiran terpusat dan berkeinginan baik, "mantra" diungkapkan dalam hati juga akan terlihat hasilnya.

Mengenai efek pada si peminum sendiri, selain kemanjuran air tersebut, memang juga karma berperan.

Mahadeva

#49
Quote from: Kainyn_Kutho on 25 September 2010, 09:57:24 AM
Quote from: Blacquejacque on 25 September 2010, 09:46:54 AM
sejujurnya, saya tidak tertarik untuk mencoba... karena menurut saya tidak akan bisa berpengaruh. antara 2 orang yang membacakan paritta/doa yang sama kepada secangkir gelas yang sama pun dapat memberikan hasil yang berbeda kemanjurannya..

Rekaman suara... ya apalagi.. ga ada unsur "pelaku", dalam hal ini niat dan tujuan, serta kamma baik si pelaku yang membacakan tidak ada..

Saya setuju. Bukanlah suara yang memberikan 'khasiat', namun kekuatan pikiran si pembaca. Pakai speaker paling besar, cari pembaca bersuara terindah, namun jika si pembaca tidak punya pikiran terpusat dan keinginan baik, maka tidak ada hasilnya. Sebaliknya jika pikiran terpusat dan berkeinginan baik, "mantra" diungkapkan dalam hati juga akan terlihat hasilnya.

Mengenai efek pada si peminum sendiri, selain kemanjuran air tersebut, memang juga karma berperan.

pikiran dan suara sama2 bekerja dalam hukum2 alam, panca niyama. hukum alam saling mempengaruhi bukan hanya pikiran yang menentukan

kondisi pikiran manusia tidak mutlak diperlukan untuk bekerjanya suatu proses. contoh, seorang tabib yang hatinya begitu jahat dan mengharap kematian pasiennya (karena musuh besarnya), ketika terpaksa memberikan obat pada pasien itu (bukan racun karena sedang diawasi polisi misalnya), apakah obat itu akan berkurang khasiatnya hanya karena pikiran nya jelek? Kalau ada teman si pasien yang baik hati sekali sangat mengharapkan kesembuhan si teman, lalu keliru tak sengaja salah memberi racun karena ada musuh yang menukar isi botol obat, apakah si pasien itu akan selamat?  pikiran si teman tetap tidak bisa merubah racun jadi obat.(kecuali punya iddhi juga)

menurut saya, suara yang jelek dan fals, pelafalan nada mantra keliru, hasilnya akan kurang baik. pikiran memang besar pengaruhnya, tetapi hukum2 alam bukan cuma pikiran saja. saya menjatuhkan barang, saya percaya benda itu melayang, benda itu tetap jatuh karena gravitasi bumi (kecuali saya sudah meraih iddhi)

ttg pelaku, sudah jelas dikatakan Buddha, tidak ada yang namanya pelaku, yang ada hanyalah sebab2 yang saling berproses memunculkan akibat. MAnusia pembaca mantra hanya proses, speaker juga hanyalah kumpulan proses. tidak ada pelaku, hanya perlakuan yang ada

Buddha saja tercipta dengan 32 tanda agung hasil bentukan karma yang Beliau lakukan, jelas menjadi Sammasambuddha harus dengan fisik sempurna. Di sini membuktikan keindahan memang nyata ada dan perlu, namun Buddha bilang juga, keindahan itu tidak kekal dan tidak layak untuk dilekati, Buddha tidak pernah menyangkal keindahan, Beliau cuma bilang, keindahan itu nyata, tetapi hanyalah perpaduan proses dan unsur sehingga secara hakiki tidak nyata.

apalagi bisu, suara jelek saja kurang kok.  ada guru yang sangat pandai dan bijak, sayang terkena penyakit lalu bisu, apakah jika dia mengajar hanya dalam hati (seperti orang bisu baca parrita untuk air berkah), murid2 akan paham?


K.K.

Quote from: raynoism on 25 September 2010, 01:43:31 PM
pikiran dan suara sama2 bekerja dalam hukum2 alam, panca niyama. hukum alam saling mempengaruhi bukan hanya pikiran yang menentukan

kondisi pikiran manusia tidak mutlak diperlukan untuk bekerjanya suatu proses. contoh, seorang tabib yang hatinya begitu jahat dan mengharap kematian pasiennya (karena musuh besarnya), ketika terpaksa memberikan obat pada pasien itu (bukan racun karena sedang diawasi polisi misalnya), apakah obat itu akan berkurang khasiatnya hanya karena pikiran nya jelek? Kalau ada teman si pasien yang baik hati sekali sangat mengharapkan kesembuhan si teman, lalu keliru tak sengaja salah memberi racun karena ada musuh yang menukar isi botol obat, apakah si pasien itu akan selamat?  pikiran si teman tetap tidak bisa merubah racun jadi obat.(kecuali punya iddhi juga)

menurut saya, suara yang jelek dan fals, pelafalan nada mantra keliru, hasilnya akan kurang baik. pikiran memang besar pengaruhnya, tetapi hukum2 alam bukan cuma pikiran saja. saya menjatuhkan barang, saya percaya benda itu melayang, benda itu tetap jatuh karena gravitasi bumi (kecuali saya sudah meraih iddhi)

ttg pelaku, sudah jelas dikatakan Buddha, tidak ada yang namanya pelaku, yang ada hanyalah sebab2 yang saling berproses memunculkan akibat. MAnusia pembaca mantra hanya proses, speaker juga hanyalah kumpulan proses. tidak ada pelaku, hanya perlakuan yang ada

Buddha saja tercipta dengan 32 tanda agung hasil bentukan karma yang Beliau lakukan, jelas menjadi Sammasambuddha harus dengan fisik sempurna. Di sini membuktikan keindahan memang nyata ada dan perlu, namun Buddha bilang juga, keindahan itu tidak kekal dan tidak layak untuk dilekati, Buddha tidak pernah menyangkal keindahan, Beliau cuma bilang, keindahan itu nyata, tetapi hanyalah perpaduan proses dan unsur sehingga secara hakiki tidak nyata.

apalagi bisu, suara jelek saja kurang kok.  ada guru yang sangat pandai dan bijak, sayang terkena penyakit lalu bisu, apakah jika dia mengajar hanya dalam hati (seperti orang bisu baca parrita untuk air berkah), murid2 akan paham?



Memang betul bahwa di dunia ini bukan selalu ditentukan pikiran saja. Tetapi dalam hal ini, saya belum menemukan bahwa suara bisa mengubah struktur kristal air.
Suara manusia yang sebetulnya adalah gelombang secara garis besar adalah berbeda warna (timbre), tinggi-rendah (frekuensi), dan kekuatan (amplitudo). Kalau ada penjelasannya, boleh dijelaskan di sini secara fisika.


Mahadeva

thanks buat masukannya, iya saya memang berdasarkan kepercayaan saya terhadap instruksi Buddha untuk menolong warga vesali. harus dibuktikan, tetapi saya tidak menyangkal bahwa pikiran juga perlu. semua kan saling terkait. he3...

Blacquejacque

Quote
menurut saya, suara yang jelek dan fals, pelafalan nada mantra keliru, hasilnya akan kurang baik. pikiran memang besar pengaruhnya, tetapi hukum2 alam bukan cuma pikiran saja. saya menjatuhkan barang, saya percaya benda itu melayang, benda itu tetap jatuh karena gravitasi bumi (kecuali saya sudah meraih iddhi)

ttg pelaku, sudah jelas dikatakan Buddha, tidak ada yang namanya pelaku, yang ada hanyalah sebab2 yang saling berproses memunculkan akibat. MAnusia pembaca mantra hanya proses, speaker juga hanyalah kumpulan proses. tidak ada pelaku, hanya perlakuan yang ada

Buddha saja tercipta dengan 32 tanda agung hasil bentukan karma yang Beliau lakukan, jelas menjadi Sammasambuddha harus dengan fisik sempurna. Di sini membuktikan keindahan memang nyata ada dan perlu, namun Buddha bilang juga, keindahan itu tidak kekal dan tidak layak untuk dilekati, Buddha tidak pernah menyangkal keindahan, Beliau cuma bilang, keindahan itu nyata, tetapi hanyalah perpaduan proses dan unsur sehingga secara hakiki tidak nyata.

apalagi bisu, suara jelek saja kurang kok.  ada guru yang sangat pandai dan bijak, sayang terkena penyakit lalu bisu, apakah jika dia mengajar hanya dalam hati (seperti orang bisu baca parrita untuk air berkah), murid2 akan paham?

Saya menilai disini, keterkaitan hubungan yang anda sampaikan tidak relevan. Tapi saat ini bukan itu yang akan kita bahas kan? :P akan makin sulit dimengerti bila suatu hal yang berbeda anda anggap sama. Perlu adanya pemilah2an dulu hehe

Sekaitan dengan hal nada suara, pelafalan mantra, memberikan hasil yang kurang baik... adalah kurang tepat.
Namun, pelafalan mantra, seperti misalnya mengucapkan bhavantu, malah jadinya bhavatu... ini memang SALAH... Karena dua2nya adalah hal yang berbeda tapi dapat terdengar sama... Tetapi hal yang terdengar sama tersebut, bukan berarti si pelaku salah melafalkan mantra... kecuali bila ia yang seharusnya mengucapkan bhavantu, malah ingatnya bhavatu :p

Nada suara sekaitan dengan efek kemanjuran.. saya belum pernah menemui hal dimana nada suara berpengaruh. Dari beberapa orang yang saya temui yang mampu untuk membuat air berkah, tidak semuanya bernada indah, MALAHAN... mereka bukan penyanyi...:P

Faktor dalam pengajaran adalah penyampaian informasi, yang dapat berupa tulisan, suara, gambar, gerak tubuh... apakah anda selama ini anda hanya belajar melalui penyampaian suara?? kita saat ini berdiskusi pun bukan melalui suara kan? anda tidak tahu nada saya indah atau tidak, saya pun begitu..  anda juga tidak tahu apakah saya ini bisu atau tidak.. :p tetapi saya menggunakan kepandaian saya, untuk menyampaikan pikiran saya ini kepada anda dengan metode yang tepat, yaitu melalui tulisan ini.



Mahadeva

oh.....

saya sudah beberapa hari tidak meminum air berkah speaker saya...

kemungkinan tenaga saya bisa berkurang nih......

dhammadinna

^ ^ ^ :)) hanya perasaanmu saja, nak...

Btw, sy males bahas tentang air berkah. Pada akhirnya tidak ada bukti nyata dan kita hanya sibuk berspekulasi...

Blacquejacque

Quote from: Mayvise on 27 September 2010, 01:02:01 PM
^ ^ ^ :)) hanya perasaanmu saja, nak...

Btw, sy males bahas tentang air berkah. Pada akhirnya tidak ada bukti nyata dan kita hanya sibuk berspekulasi...

Saya tidak berspekulasi  :)

Mahadeva

Quote from: Mayvise on 27 September 2010, 01:02:01 PM
^ ^ ^ :)) hanya perasaanmu saja, nak...

Btw, sy males bahas tentang air berkah. Pada akhirnya tidak ada bukti nyata dan kita hanya sibuk berspekulasi...

hmmm....ok saya mau bikin tugas dulu........(sambil membuat air berkah di depan komputer)

dhammadinna

#57
 [at]  Ray & Blac: Saya tidak mengatakan bahwa air berkah atau apapun lah namanya itu, adalah hoax. Bisa saja terjadi, entah bagaimana caranya. Bisa saja ampuh alias manjur, entah apa saja faktor pengkondisinya.

Tapi hati-hati jangan sampe tersugesti... atau berkhayal... atau membuatnya menjadi sakral.

(Ray, iya silakan membuat air berkah... jangan lupa diminum lho... biar lancar bikin tugasnya ;D )

Mahadeva

Quote from: Mayvise on 27 September 2010, 01:48:45 PM
[at]  Ray & Blac: Saya tidak mengatakan bahwa air berkah atau apapun lah namanya itu, adalah hoax. Bisa saja terjadi, entah bagaimana caranya. Bisa saja ampuh alias manjur, entah apa saja faktor pengkondisinya.

Tapi hati-hati jangan sampe tersugesti... atau berkhayal... atau membuatnya menjadi sakral.

(Ray, iya silakan membuat air berkah... jangan lupa diminum lho... biar lancar bikin tugasnya ;D )

oh thanks....ntar kalau saya kepikir cara2 baru memberkahi air, ntar saya post

Blacquejacque

Quote
Tapi hati-hati jangan sampe tersugesti... atau berkhayal... atau membuatnya menjadi sakral.

Thanks atas peringatannya...  Semoga ngga sampai menjurus ke arah sana :)