Apakah Yg pinter dan banyak tau malah sulit tercerahkan ?

Started by johan3000, 15 August 2010, 10:07:52 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

morpheus

imo, kalo dalem meditasi, bukan kecerdasan, tapi banyaknya kabut pikiran yang berseliweran...
diawal2, memang lebih susah bermeditasi kalo terlalu banyak pikiran dan keinginan berseliweran...
makanya ada yang nyebut kalo ada kecenderungan mikir yg compulsive - obsessive itu susah bermeditasi diam...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

johan3000

#16
Quote from: Lex Chan on 16 August 2010, 12:51:28 PM
konon katanya, Nagasena kan juga pinter.. ;D

bro Lex CHan... dlm kitab Milinda Panha
Nagasena dpt menjawab pertanyaan Raja dgn baik spt contoh dibawah ini  :))

Quote9. "Apakah orang yang akan terlahir kembali mengetahui hal ini?"
"Ya, dia tahu. Sama seperti seorang petani yang menanam benih di tanah, setelah melihat bahwa hujan cukup banyak, dia tahu bahwa panen akan tiba."

Quote3. "Apakah orang lain dapat mengetahui bahwa Sang Buddha tidak ada bandingnya?"
"Ya, tentu saja."
"Bagaimana caranya?"
"Di zaman dahulu hidup Tissa Thera,2 seorang yang ahli dalam tulis-menulis. Bagaimana orang dapat mengetahui tentang beliau?"
"Dari tulisannya."
"Demikian pula halnya, baginda, siapa pun yang melihat Dhamma yang telah diajarkan oleh Sang Buddha dapat mengetahui betapa tidak terbandingkannya Sang Buddha itu."
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Lex Chan

konon katanya lagi, Nagasena sudah menjadi Arahat sebelum berdiskusi dengan Raja Milinda..
makanya kecerdasan itu tidak relevan..

cerita lain lagi mengenai Culapanthaka (yang kurang cerdas dibandingkan Ananda) menjadi Arahat dulu sebelum Ananda.
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

K.K.

Pertanyaan TS serupa dengan pertanyaan, "apakah orang yang kaya lebih sulit untuk menjadi seorang dermawan?"


Peacemind

Kalau dihitung-hitung, justru mereka yang mencapai pencerahan kebanyakan orang2 yang pandai bukan hanya secara spiritual tapi juga intelektual.

fabian c

Teman-teman sekalian, kalau tidak salah kisah mengenai bhikkhu Cula Panthaka sudah pernah dibahas. Penyebab ketidak mampuan Bhikkhu Cula Panthaka disebabkan oleh karma buruk masa lampau yang berbuah.

Kebodohan disini mungkin agak sulit juga diambil definisinya, karena pangeran Siddhattha juga pernah melakukan hal-hal yang kita anggap bodoh dengan menyiksa diri bahkan memakan kotoran sendiri. Tapi tidak juga membuktikan bodoh dalam arti yang sebenarnya.

Kita tahu petapa Siddhattha salah jalan disebabkan karma buruk yang diperbuat di masa lampau. Menurut saya kebodohan disini mungkin paling tepat difefinisikan kemelekatan yang kuat terhadap keduniawian dan sifat masa bodoh terhadap latihan pengembangan batin.

Dalam Visuddhi Magga dikatakan bahwa seorang yang panna-nya kuat akan lebih cepat kemajuannya dibandingkan dengan mereka yang panna-nya lemah

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Jerry

Soal Ananda, saya pikir ada perbedaan antara kepintaran dengan daya ingat kuat.
appamadena sampadetha

tesla

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Mr.Jhonz

buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

yasavaddhano

Yang pintar dan banyak tau biasanya menganggap dirinya di atas orang2 lainnya sehingga egonya berkembang kuat. Ini yang menyebabkan perkembangan batinnya terhambat.

Indra

Dalam kasus Ananda:

Ananda lebih mengutamakan tugas-tugasnya melayani Sang Buddha daripada memikirkan pencerahannya, makanya Ananda hanya bisa mencapai Arahat setelah Sang Buddha parinibbana.

seniya

Quote from: Peacemind on 16 August 2010, 04:53:54 PM
Kalau dihitung-hitung, justru mereka yang mencapai pencerahan kebanyakan orang2 yang pandai bukan hanya secara spiritual tapi juga intelektual.

Ada datanya? (Maksudnya bisa diberikan brp bnyk yg pandai & yg bodoh yg menjd Arahat?)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

johan3000

Quote from: Peacemind on 16 August 2010, 04:53:54 PM
Kalau dihitung-hitung, justru mereka yang mencapai pencerahan kebanyakan orang2 yang pandai bukan hanya secara spiritual tapi juga intelektual.
Haaa rasanya banyak yg lega mendengar penjelasan bro Peacemind. memperbaik intelektual juga ada gunanya. Maksudnya dari semua Arahat di jaman Buddha, porsi besar ada pada yg intelektual. Apakah begitu?


Quote from: morpheus on 16 August 2010, 01:09:08 PM
imo, kalo dalem meditasi, bukan kecerdasan, tapi banyaknya kabut pikiran yang berseliweran...
diawal2, memang lebih susah bermeditasi kalo terlalu banyak pikiran dan keinginan berseliweran...
makanya ada yang nyebut kalo ada kecenderungan mikir yg compulsive - obsessive itu susah bermeditasi diam...
Jadi kemahiran dalam meditasi lebih penting dari intelektual atau day dreaming....(monkey mind)..


Quote from: Kainyn_Kutho on 16 August 2010, 04:45:39 PM
Pertanyaan TS serupa dengan pertanyaan, "apakah orang yang kaya lebih sulit untuk menjadi seorang dermawan?"


Quote from: Jerry on 16 August 2010, 11:30:42 PM
Soal Ananda, saya pikir ada perbedaan antara kepintaran dengan daya ingat kuat.
Manusia yg baik dlm mengingat, berarti jaringan neuronnya lebih banyak, dan kemampuan utk belajarnya juga jauh lebih baik.
adakah info mengenai kepintaran Ananda ?


Quote from: tesla on 17 August 2010, 06:31:55 AM
apa definisi pinter?
Ya mungkin kemampuan (memecah masalah) lebih baik dari orang umumnya. Nah kalau anak kecil 5th udah bisa baca koran, kita katakan dia pinter.


Quote from: Mr.Jhonz on 17 August 2010, 06:57:34 AM
^ IQnya tinggi??
Mungkin ya, tapi disini saya melihat Ananda memiliki keuntungan yg sangat besar... dia itu sebagai pusat informasi dan memiliki data2 bagaimana orang lain mencapai pencerahan.... Bayangkan kalau kita seorang Businessman dan memiliki akses laporan Rugi Laba dan Neraca setiap perusahaan... pasti deh memberikan gambaran yg jelas bagaimana menjalankan (atau membuat) suatu business yg baru...

Quote from: yasavaddhano on 17 August 2010, 11:26:12 AM
Yang pintar dan banyak tau biasanya menganggap dirinya di atas orang2 lainnya sehingga egonya berkembang kuat. Ini yang menyebabkan perkembangan batinnya terhambat.
Semoga dgn mengetahui yg ini, kita masing2 memperbaikin diri.....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Quote from: Indra on 17 August 2010, 11:36:23 AM
Dalam kasus Ananda:

Ananda lebih mengutamakan tugas-tugasnya melayani Sang Buddha daripada memikirkan pencerahannya, makanya Ananda hanya bisa mencapai Arahat setelah Sang Buddha parinibbana.

Tapi apakah bisa juga sekalian....maksudnya melayanin Buddha sambil berusaha mencapai pencerahan ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Banyak tau =
   Ananda memiliki daya ingat sempurna, dan berarti dia mengetahui bener bagaimana setiap Arahat mencapai pencerahan. Apakah dengan mengetahui bagaimana orang lain mencapai pencerahan SANGAT MEMBANTU Ananda utk mencapai pencerahan juga? Dan bagaimana juga dgn kita2 ini yg memiliki fasilitas membaca dan berdiskusi dhamma di internet?

mohon masukannya.
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya