News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Apakah Yg pinter dan banyak tau malah sulit tercerahkan ?

Started by johan3000, 15 August 2010, 10:07:52 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

johan3000



Dia sangat cerdas, daya pikirnya luar biasa, dan kekuatan ingatannya tak tertandingkan. Semua khotbah Buddha Gautama dapat dia ingat dengan sempurna. Tapi apakah dengan apa yg dimilikinya akan mudah membawa dia mencapai pencerahan ?

Setelah Buddha wafat, Mahakashyapa berusaha mengumpulkan 500 yg tercerahkan. Ternyata hanya ketemu 499. Dan dia tidak terpilih. walaupun dengan kemampuan menghafal semua khotbah Buddha. Dia tidak tercerahkan dan tidak mendpt izin ikut dari Mahakashyapa. Semua menyarankan dia ikut. Tapi Mahakashyapa bilang lebih baik batal aja. Karna Buddha udah gak ada, maka dia minta bantu Mahakashyapa, tapi malah dijawba : "Aku sangat sibuk. aku tak dpt membantu. Hanya kamulah yg bisa membantu dirumu sendiri".  :'( :'( :'(

Akihirnya dia menyadari bahwa ia harus berusaha sendiri. Lalu pergi ke sebuah tempat yg sunyi dan menyendiri. Baru saja ia hendak duduk bermeditasi, ia mencapai pencerahan. Mengapa ? karna pada saat itulah tia tidak lagi bersandar pada siapaun dan luruhlah semua kemelekatannya.

Bila dilihat dari 500 arahat, malah yg paling pinter dan tau semua khotbah Buddha yg terakhir mencapai pencerahan.

Apakah Yg pinter dan banyak tau malah sulit tercerahkan ?


_/\_ :P
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

F.T

Seperti penjelasan bro bahwa kemelekatanlah yang merupakan belenggu bukan kepintaran dan banyak pengetahuan...


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] [url="//yahoo.com"]yahoo.com[/url]

Indra

pencerahan tidak ada hubungannya dengan kepintaran intelektual, minimal tidak berhubungan secara langsung.
jadi tidak semudah itu men-judge bahwa yg paling pintar malah sulit tercerahkan.

ada banyak sekali faktor pendukung dan penghambat pencerahan, tidak bisa dinilai hanya dari kepintaran intelektual semata.

Jerry

Intinya di kemelekatan itu yang menghalangi pencerahan terealisasi. Ada yang pintar dan melekat, maka sulit tercerahkan. Ada yang bodoh dan melekat, pencerahan tetap sulit terjadi.
appamadena sampadetha

andrew

Quote from: johan3000 on 15 August 2010, 10:07:52 PM


Setelah Buddha wafat, Mahakashyapa berusaha mengumpulkan 500 yg tercerahkan. Ternyata hanya ketemu 499. Dan dia tidak terpilih.

_/\_ :P

eh iya... kenapa waktu itu cuma ada 500 arahat ya? mestinya lebih banyak dari itu... kenapa yang lain tidak diikutkan konsili ?

bukannya ketika asadha aja sudah ada 1250 arahat... ?

Indra

Quote from: andrew on 16 August 2010, 12:34:48 AM
Quote from: johan3000 on 15 August 2010, 10:07:52 PM


Setelah Buddha wafat, Mahakashyapa berusaha mengumpulkan 500 yg tercerahkan. Ternyata hanya ketemu 499. Dan dia tidak terpilih.

_/\_ :P

eh iya... kenapa waktu itu cuma ada 500 arahat ya? mestinya lebih banyak dari itu... kenapa yang lain tidak diikutkan konsili ?

bukannya ketika asadha aja sudah ada 1250 arahat... ?


mungkin dengan pertimbangan akomodasi

Indra

Quote from: johan3000 on 15 August 2010, 10:07:52 PM


Akihirnya dia menyadari bahwa ia harus berusaha sendiri. Lalu pergi ke sebuah tempat yg sunyi dan menyendiri. Baru saja ia hendak duduk bermeditasi, ia mencapai pencerahan. Mengapa ? karna pada saat itulah tia tidak lagi bersandar pada siapaun dan luruhlah semua kemelekatannya.


saya mau mengkoreksi bagian ini,
Ananda bukan mencapai pencerahan pada saat baru saja mau duduk bermeditasi, melainkan setelah keletihan berlatih, akhirnya memutuskan untuk beristirahat, saat merebahkan badan itulah ia mencapai pencerahan bahkan sebelum kepalanya menyentuh bantal.
begitulah kisah yg beredar selama ini, gak tau juga kalau ada versi lain yang lebih benar

The Ronald

QuoteAkihirnya dia menyadari bahwa ia harus berusaha sendiri. Lalu pergi ke sebuah tempat yg sunyi dan menyendiri. Baru saja ia hendak duduk bermeditasi, ia mencapai pencerahan. Mengapa ? karna pada saat itulah tia tidak lagi bersandar pada siapaun dan luruhlah semua kemelekatannya.
Tuh dah ada jawabannya.. Bukan krn pengetahuannya berkurang, baru lebih mudah tercerahkan.. Tp dlm kasus Ananda.. Selama ini dia selalu tergantung pada Buddha..
...

fabian c

Teman-teman ikut sharing ya?
Menurut saya bhante Ananda tidak mencapai tingkat kesucian Arahat bukan karena terlalu pintar, tapi karena sibuk atau belum benar-benar ingin mencapai tingkatan Arahat. Hanya setelah merasa malu menjelang konsili pertama (hanya satu-satunya Sotapanna yang diundang) beliau berusaha sungguh-sunguh untuk mencapai tingkat kesucian Arahat.

Semua pelayan pribadi para Buddha kalau tidak salah hanya Sotapanna, karena hanya Sotapanna yang rasa kepeduliannya masih kuat terhadap kehidupan sosial.
Orang yang bodoh justru sulit sekali untuk mencapai kesucian, karena mereka tak dapat membedakan antara hal-hal yang bermanfaat yang membawa kemajuan dan yang tidak.

Pencapaian kesucian Arahat Y.A. Ananda, ketika itu disebabkan beliau melepas obsesi (obsesi adalah kemelekatan yang kadang sangat halus) beliau mencapai kesucian Arahat, karena melepas maka batin beliau tidak melekat, karena tidak melekat maka beliau terbebas.

Pada jaman Sang Buddha tak terhitung jumlahnya para Arahat, tetapi yang diundang konsili hanya para Arahat yang menguasai point-point Dhamma dengan baik, yang ahli dan menguasai bidangnya. Selebihnya tidak diundang karena dianggap kurang kompeten.

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Juice_alpukat

 [at] fabian c, Ada tuh kisah bhikku yg bodoh sampai tak bisa menghapal sepotong kalimat pun walau diajar berkali2, tapi bisa jg itu mencapai Arahant..

hatRed

mungkin perlu dibedakan dulu antara kepintaran secara intelektual dan spiritual.

kalau mengenai apakah yg pintar itu lebih sulit , bukankah B.Gotama adalah sebelumnya pangeran yang pintar ;D
i'm just a mammal with troubled soul



Sumedho

imo kecerdasan itu membantu dalam memahami petunjuk. Tapi itu semua kembali ke intinya yaitu kemelekatan itu sendiri. Seperti punya mobil balep tapi cuma parkir atau jalan selow.
There is no place like 127.0.0.1

williamhalim

seseorang yg jago mesin mobil, menguasai teknologi pengereman, injeksi, bahkan komposisi baja body mobil, belum tentu bisa memenangi balapan. Demikian juga sebaliknya, seseorang yg jago balap mobil belum tentu menguasai teknik mesin mobil dengan baik.

Namun, seorang pembalap, sedikit banyak tentu mengetahui cara kerja mesin secara umum.

Juga, mengetahui cara kerja mesin, terkadang akan membantu seorang yg belajar mobil untuk meningkatkan kemampuannya.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

johan3000

Quote from: hatRed on 16 August 2010, 09:26:20 AM
mungkin perlu dibedakan dulu antara kepintaran secara intelektual dan spiritual.

kalau mengenai apakah yg pintar itu lebih sulit , bukankah B.Gotama adalah sebelumnya pangeran yang pintar ;D

Maksudnya gw mengenai tau banyak.... kan Ananda dpt merekam semua khobat2 Buddha. Berarti infonya sangat lengkap (atau paling lengkap). Dibandingkan dgn 499 arahat tsb, Ananda malah termasuk yg terakhir mancapai pencerahan.

QuoteRonald : Tuh dah ada jawabannya.. Bukan krn pengetahuannya berkurang, baru lebih mudah tercerahkan.. Tp dlm kasus Ananda.. Selama ini dia selalu tergantung pada Buddha..
Nah bagaimana kita belajar dari kasus Ananda ini ? supaya lebih cepat tercerahkan ?

Bagaimana kita memperlajaran "teknik" tidak melekat utk lebih cepat tercerahkan ?

Mohon yg lain komentar dehhh.... bagi gw pencerahan bukan topik yg gampang =))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Lex Chan

"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-