Legenda atau asli

Started by fabian c, 08 August 2010, 12:23:49 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Quote from: Indra on 09 August 2010, 11:15:12 PM
Quote from: ryu on 09 August 2010, 11:00:18 PM
mungkin harus lihat sejarahnya dulu, aye baca yang buddhacarita juga memang ada euy melangkah 7 langkah dan ada lotusnya euy =))

32. With the radiant splendour of his limbs he extinguished like the sun the splendour of the lamps; with his beautiful hue as of precious gold he illuminated all the quarters of space.

33. Unflurried, with the lotus-sign in high relief,  far-striding, set down with a stamp,  seven such firm footsteps did he then take,  he who was like the constellation of the seven.

34. `I am born for supreme knowledge, for the welfare of the world,  thus this is my last birth,' thus did he of lion gait, gazing at the four quarters, utter a voice full of auspicious meaning.

35. Two streams of water bursting from heaven, bright as the moon's rays, having the power of heat and cold, fell down upon that peerless one's benign head to give refreshment to his body.

gak ada tuh, ente baca bagian mana?

mungkin maksudnya, jejak kakinya yg berbentuk spt lotus
itu lotus sign artinya tanda lotus khan? berarti bukan muncul teratai ya, bingung dah inggris mah aye nih ;D =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Jerry

Quote from: Indra on 09 August 2010, 11:16:20 PM
[spoiler]
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 11:14:00 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 10:48:42 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 10:39:11 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 09:51:54 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 09:48:58 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 09:39:24 PM
ada referensi valid bahwa itu adalah tambahan?

Karena di Sutta tidak disebutkan demikian, jadi ada sebagian bhikkhu atau scholar yang cenderung menganggap bahwa ada tambahan-tambahan yang terjadi sepanjang alur sejarah berkembangnya Buddhisme. Misalnya di Sutta Acchariyabhuta hanya dikatakan Bodhisatta berjalan 7 langkah tetapi tidak ada disebutkan tumbuhnya kuntum-kuntum lotus di bawah pijakan kakinya. Saya sendiri belum mengetahui, mungkin masih ada sutta-sutta lainnya yang menerangkan atau menambah informasi mengenai ini, misalnya mungkin saja ada sutta yang menyebutkan tumbuhnya lotus. Tetapi sejauh ini saya belum menemukan, karena itu saya tetap pada pilihan 'azas praduga tak bersalah': berasumsi tak bersalah hingga terbukti bersalah.

Ini berbeda pada sebagian orang lainnya yang mungkin secara tergesa-gesa mengambil pilihan 'azas praduga bersalah': berasumsi salah hingga terbukti tak bersalah.

dengan menyimpulkan bahwa itu adalah tambahan belakangan, ini termasuk azas yg mana?
Baca yang jelas dong yang sebelumnya Bang.. Saya tidak menyimpulkan toh? Saya menanyakan toh? Ini berdasarkan tulisan dan pendapat para scholar toh? Di bagian mana saya menuliskan saya menyimpulkan bahwa itu adalah tambahan belakangan toh? :D

Kamsiah Kamsiah.. ^:)^

engkau mengatakan:

"Sebenarnya, entah apakah 32 ciri manusia agung itu benar atau tidak, entah apakah Bodhisatta ketika lahir berjalan tujuh langkah tumbuh sekuntum lotus disetiap pijakan kakinya itu benar atau tidak, Dhamma yang telah dibabarkan Sang Bhagava tidak berkurang nilainya hanya karena hal-hal di atas merupakan tambahan belakangan. Anomali di atas tidak akan mampu kita buktikan kebenaran atau kesalahannya selain menerima sebagai demikian adanya."
Jika benar-benar dibaca keseluruhan itu akan menyimpulkan bahwa saya tidak peduli pada hal-hal demikian entah itu tambahan belakangan atau tidak. Ini hanya sebuah "safe bet". Jika pun tambahan, tidak mengurangi kebenaran Dhamma ajaran Sang Buddha. Jika pun tidak, maka Dhamma ajaran Sang Buddha tetap cemerlang.
[/spoiler]
kseimpulan adalah satu hal, tapi statement awal adalah hal lainnya lagi
Kamsudnya?  ???
appamadena sampadetha

fabian c

Quote from: ryu on 09 August 2010, 10:52:04 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 10:46:40 PM
Quote from: ryu on 09 August 2010, 09:37:39 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 09:26:54 PM
Quote from: ryu on 09 August 2010, 09:19:00 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 08:29:20 PM
Quote from: pannadevi on 09 August 2010, 04:44:18 PM
sebenarnya saya juga pernah baca ini, tapi sama juga, masih merasakan sangsi, seperti dongeng aja, mana mungkin lidah bisa menutup semua wajah, kalau panjang mungkin, tp klo melebar hingga menutup wajah kok saya juga masih sangsi (ini sejujurnya lo), sedang yg satunya sy jelas ga berani nanya....
Memang harus diragukan Neri.. Karena di atas dikatakan lidahnya menutupi dahi, bukan semua wajah. Apalagi di cerita tidak dikatakan bisa melebar hingga menutupi wajah. Jelas harus diragukan. ;)
menutup dahi otomatis dari mulut hidung mata trus ke dahi, hampir semua wajah. apalagi ini bisa ke telinga, weleh2.
Mengikuti Logika Deva:
Hampir semua wajah = sebagian wajah
Semua wajah = seluruh wajah
Beda toh? :D

Sebenarnya, entah apakah 32 ciri manusia agung itu benar atau tidak, entah apakah Bodhisatta ketika lahir berjalan tujuh langkah tumbuh sekuntum lotus disetiap pijakan kakinya itu benar atau tidak, Dhamma yang telah dibabarkan Sang Bhagava tidak berkurang nilainya hanya karena hal-hal di atas merupakan tambahan belakangan. Anomali di atas tidak akan mampu kita buktikan kebenaran atau kesalahannya selain menerima sebagai demikian adanya.
kalau yang sekuntum lotus itu keknya memang tambahan, legenda yang berkembang.

Ternyata RAPB juga tidak mencatat soal lotus ini ;D
:hammer: , jadi kalau ada di RAPB langsung bantah yak =))

Bro Ryu yang baik,

Bukan hanya di RAPB tidak ada mengenai munculnya teratai, dalam Sutta juga tidak, bahkan Nidanakatha yang boleh dibilang paling lengkap mengenai kisah kelahiran Bodhisatta juga tidak mengatakan ada teratai muncul.

Bhante S. Dhammika mengutip Mahavasthu. Setahu saya Mahavasthu adalah kitab suci Mahayana bukan Theravada.

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Indra

Quote from: ryu on 09 August 2010, 11:22:01 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 11:15:12 PM
Quote from: ryu on 09 August 2010, 11:00:18 PM
mungkin harus lihat sejarahnya dulu, aye baca yang buddhacarita juga memang ada euy melangkah 7 langkah dan ada lotusnya euy =))

32. With the radiant splendour of his limbs he extinguished like the sun the splendour of the lamps; with his beautiful hue as of precious gold he illuminated all the quarters of space.

33. Unflurried, with the lotus-sign in high relief,  far-striding, set down with a stamp,  seven such firm footsteps did he then take,  he who was like the constellation of the seven.

34. `I am born for supreme knowledge, for the welfare of the world,  thus this is my last birth,' thus did he of lion gait, gazing at the four quarters, utter a voice full of auspicious meaning.

35. Two streams of water bursting from heaven, bright as the moon's rays, having the power of heat and cold, fell down upon that peerless one's benign head to give refreshment to his body.

gak ada tuh, ente baca bagian mana?

mungkin maksudnya, jejak kakinya yg berbentuk spt lotus
itu lotus sign artinya tanda lotus khan? berarti bukan muncul teratai ya, bingung dah inggris mah aye nih ;D =))


33. dengan santai, dengan tanda-teratai dalam bentuk relief (gambar timbul),  melangkah lebar, membubuhkan cap, ia kemudian melangkah dengan tegas, ia yang bagaikan bintang tujuh

Indra

Quote from: Jerry on 09 August 2010, 11:22:34 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 11:16:20 PM
[spoiler]
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 11:14:00 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 10:48:42 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 10:39:11 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 09:51:54 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 09:48:58 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 09:39:24 PM
ada referensi valid bahwa itu adalah tambahan?

Karena di Sutta tidak disebutkan demikian, jadi ada sebagian bhikkhu atau scholar yang cenderung menganggap bahwa ada tambahan-tambahan yang terjadi sepanjang alur sejarah berkembangnya Buddhisme. Misalnya di Sutta Acchariyabhuta hanya dikatakan Bodhisatta berjalan 7 langkah tetapi tidak ada disebutkan tumbuhnya kuntum-kuntum lotus di bawah pijakan kakinya. Saya sendiri belum mengetahui, mungkin masih ada sutta-sutta lainnya yang menerangkan atau menambah informasi mengenai ini, misalnya mungkin saja ada sutta yang menyebutkan tumbuhnya lotus. Tetapi sejauh ini saya belum menemukan, karena itu saya tetap pada pilihan 'azas praduga tak bersalah': berasumsi tak bersalah hingga terbukti bersalah.

Ini berbeda pada sebagian orang lainnya yang mungkin secara tergesa-gesa mengambil pilihan 'azas praduga bersalah': berasumsi salah hingga terbukti tak bersalah.

dengan menyimpulkan bahwa itu adalah tambahan belakangan, ini termasuk azas yg mana?
Baca yang jelas dong yang sebelumnya Bang.. Saya tidak menyimpulkan toh? Saya menanyakan toh? Ini berdasarkan tulisan dan pendapat para scholar toh? Di bagian mana saya menuliskan saya menyimpulkan bahwa itu adalah tambahan belakangan toh? :D

Kamsiah Kamsiah.. ^:)^

engkau mengatakan:

"Sebenarnya, entah apakah 32 ciri manusia agung itu benar atau tidak, entah apakah Bodhisatta ketika lahir berjalan tujuh langkah tumbuh sekuntum lotus disetiap pijakan kakinya itu benar atau tidak, Dhamma yang telah dibabarkan Sang Bhagava tidak berkurang nilainya hanya karena hal-hal di atas merupakan tambahan belakangan. Anomali di atas tidak akan mampu kita buktikan kebenaran atau kesalahannya selain menerima sebagai demikian adanya."
Jika benar-benar dibaca keseluruhan itu akan menyimpulkan bahwa saya tidak peduli pada hal-hal demikian entah itu tambahan belakangan atau tidak. Ini hanya sebuah "safe bet". Jika pun tambahan, tidak mengurangi kebenaran Dhamma ajaran Sang Buddha. Jika pun tidak, maka Dhamma ajaran Sang Buddha tetap cemerlang.
[/spoiler]
kseimpulan adalah satu hal, tapi statement awal adalah hal lainnya lagi
Kamsudnya?  ???


bahwa you're inconsistent, berusaha melarikan diri dari tanggung jawab

fabian c

Quote from: Indra on 09 August 2010, 11:37:08 PM
Quote from: ryu on 09 August 2010, 11:22:01 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 11:15:12 PM
Quote from: ryu on 09 August 2010, 11:00:18 PM
mungkin harus lihat sejarahnya dulu, aye baca yang buddhacarita juga memang ada euy melangkah 7 langkah dan ada lotusnya euy =))

32. With the radiant splendour of his limbs he extinguished like the sun the splendour of the lamps; with his beautiful hue as of precious gold he illuminated all the quarters of space.

33. dengan santai, with the lotus-sign in high relief,  far-striding, set down with a stamp,  seven such firm footsteps did he then take,  he who was like the constellation of the seven.

34. `I am born for supreme knowledge, for the welfare of the world,  thus this is my last birth,' thus did he of lion gait, gazing at the four quarters, utter a voice full of auspicious meaning.

35. Two streams of water bursting from heaven, bright as the moon's rays, having the power of heat and cold, fell down upon that peerless one's benign head to give refreshment to his body.

gak ada tuh, ente baca bagian mana?

mungkin maksudnya, jejak kakinya yg berbentuk spt lotus
itu lotus sign artinya tanda lotus khan? berarti bukan muncul teratai ya, bingung dah inggris mah aye nih ;D =))


33. mendadak, dengan tanda-teratai dalam bentuk relief (gambar timbul),  melangkah lebar, membubuhkan cap, ia kemudian melangkah dengan tegas, ia yang bagaikan bintang tujuh

Bro Indra yang baik,
Kemungkinan yang dimaksud dengan Lotus sign adalah tapak kaki Beliau, walaupun ini juga masih "debatable" Tapi dikatakan bahwa selain dari 32 karakteristik mayor pangeran siddhattha jug memiliki 80 karakteristik minor, tapi saya belum menemukan penjelasan mengenai 80 karakteristik minor tersebut.

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Indra

Quote from: fabian c on 09 August 2010, 11:43:19 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 11:37:08 PM
Quote from: ryu on 09 August 2010, 11:22:01 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 11:15:12 PM
Quote from: ryu on 09 August 2010, 11:00:18 PM
mungkin harus lihat sejarahnya dulu, aye baca yang buddhacarita juga memang ada euy melangkah 7 langkah dan ada lotusnya euy =))

32. With the radiant splendour of his limbs he extinguished like the sun the splendour of the lamps; with his beautiful hue as of precious gold he illuminated all the quarters of space.

33. dengan santai, with the lotus-sign in high relief,  far-striding, set down with a stamp,  seven such firm footsteps did he then take,  he who was like the constellation of the seven.

34. `I am born for supreme knowledge, for the welfare of the world,  thus this is my last birth,' thus did he of lion gait, gazing at the four quarters, utter a voice full of auspicious meaning.

35. Two streams of water bursting from heaven, bright as the moon's rays, having the power of heat and cold, fell down upon that peerless one's benign head to give refreshment to his body.

gak ada tuh, ente baca bagian mana?

mungkin maksudnya, jejak kakinya yg berbentuk spt lotus
itu lotus sign artinya tanda lotus khan? berarti bukan muncul teratai ya, bingung dah inggris mah aye nih ;D =))


33. mendadak, dengan tanda-teratai dalam bentuk relief (gambar timbul),  melangkah lebar, membubuhkan cap, ia kemudian melangkah dengan tegas, ia yang bagaikan bintang tujuh

Bro Indra yang baik,
Kemungkinan yang dimaksud dengan Lotus sign adalah tapak kaki Beliau, walaupun ini juga masih "debatable" Tapi dikatakan bahwa selain dari 32 karakteristik mayor pangeran siddhattha jug memiliki 80 karakteristik minor, tapi saya belum menemukan penjelasan mengenai 80 karakteristik minor tersebut.

_/\_

baca RAPB, buku 1, hal 505

Jerry

Quote from: Indra on 09 August 2010, 11:39:20 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 11:22:34 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 11:16:20 PM
[spoiler]
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 11:14:00 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 10:48:42 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 10:39:11 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 09:51:54 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 09:48:58 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 09:39:24 PM
ada referensi valid bahwa itu adalah tambahan?

Karena di Sutta tidak disebutkan demikian, jadi ada sebagian bhikkhu atau scholar yang cenderung menganggap bahwa ada tambahan-tambahan yang terjadi sepanjang alur sejarah berkembangnya Buddhisme. Misalnya di Sutta Acchariyabhuta hanya dikatakan Bodhisatta berjalan 7 langkah tetapi tidak ada disebutkan tumbuhnya kuntum-kuntum lotus di bawah pijakan kakinya. Saya sendiri belum mengetahui, mungkin masih ada sutta-sutta lainnya yang menerangkan atau menambah informasi mengenai ini, misalnya mungkin saja ada sutta yang menyebutkan tumbuhnya lotus. Tetapi sejauh ini saya belum menemukan, karena itu saya tetap pada pilihan 'azas praduga tak bersalah': berasumsi tak bersalah hingga terbukti bersalah.

Ini berbeda pada sebagian orang lainnya yang mungkin secara tergesa-gesa mengambil pilihan 'azas praduga bersalah': berasumsi salah hingga terbukti tak bersalah.

dengan menyimpulkan bahwa itu adalah tambahan belakangan, ini termasuk azas yg mana?
Baca yang jelas dong yang sebelumnya Bang.. Saya tidak menyimpulkan toh? Saya menanyakan toh? Ini berdasarkan tulisan dan pendapat para scholar toh? Di bagian mana saya menuliskan saya menyimpulkan bahwa itu adalah tambahan belakangan toh? :D

Kamsiah Kamsiah.. ^:)^

engkau mengatakan:

"Sebenarnya, entah apakah 32 ciri manusia agung itu benar atau tidak, entah apakah Bodhisatta ketika lahir berjalan tujuh langkah tumbuh sekuntum lotus disetiap pijakan kakinya itu benar atau tidak, Dhamma yang telah dibabarkan Sang Bhagava tidak berkurang nilainya hanya karena hal-hal di atas merupakan tambahan belakangan. Anomali di atas tidak akan mampu kita buktikan kebenaran atau kesalahannya selain menerima sebagai demikian adanya."
Jika benar-benar dibaca keseluruhan itu akan menyimpulkan bahwa saya tidak peduli pada hal-hal demikian entah itu tambahan belakangan atau tidak. Ini hanya sebuah "safe bet". Jika pun tambahan, tidak mengurangi kebenaran Dhamma ajaran Sang Buddha. Jika pun tidak, maka Dhamma ajaran Sang Buddha tetap cemerlang.
[/spoiler]
kseimpulan adalah satu hal, tapi statement awal adalah hal lainnya lagi
Kamsudnya?  ???


bahwa you're inconsistent, berusaha melarikan diri dari tanggung jawab
Atau Bang Kum yang tidak melihat dengan jelas?
Kesimpulan saya adalah "Dhamma yang telah dibabarkan Sang Bhagava tidak berkurang nilainya hanya karena hal-hal di atas merupakan tambahan belakangan." Saya tidak menyimpulkan secara pasti ADA penambahan belakangan, melainkan saya berfokus pada bahwa Dhamma ajaran Sang Buddha tidak akan berkurang nilainya entah ada beberapa penambahan belakangan atau tidak ada.
appamadena sampadetha

Indra

Quote from: Jerry on 09 August 2010, 11:50:15 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 11:39:20 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 11:22:34 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 11:16:20 PM
[spoiler]
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 11:14:00 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 10:48:42 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 10:39:11 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 09:51:54 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 09:48:58 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 09:39:24 PM
ada referensi valid bahwa itu adalah tambahan?

Karena di Sutta tidak disebutkan demikian, jadi ada sebagian bhikkhu atau scholar yang cenderung menganggap bahwa ada tambahan-tambahan yang terjadi sepanjang alur sejarah berkembangnya Buddhisme. Misalnya di Sutta Acchariyabhuta hanya dikatakan Bodhisatta berjalan 7 langkah tetapi tidak ada disebutkan tumbuhnya kuntum-kuntum lotus di bawah pijakan kakinya. Saya sendiri belum mengetahui, mungkin masih ada sutta-sutta lainnya yang menerangkan atau menambah informasi mengenai ini, misalnya mungkin saja ada sutta yang menyebutkan tumbuhnya lotus. Tetapi sejauh ini saya belum menemukan, karena itu saya tetap pada pilihan 'azas praduga tak bersalah': berasumsi tak bersalah hingga terbukti bersalah.

Ini berbeda pada sebagian orang lainnya yang mungkin secara tergesa-gesa mengambil pilihan 'azas praduga bersalah': berasumsi salah hingga terbukti tak bersalah.

dengan menyimpulkan bahwa itu adalah tambahan belakangan, ini termasuk azas yg mana?
Baca yang jelas dong yang sebelumnya Bang.. Saya tidak menyimpulkan toh? Saya menanyakan toh? Ini berdasarkan tulisan dan pendapat para scholar toh? Di bagian mana saya menuliskan saya menyimpulkan bahwa itu adalah tambahan belakangan toh? :D

Kamsiah Kamsiah.. ^:)^

engkau mengatakan:

"Sebenarnya, entah apakah 32 ciri manusia agung itu benar atau tidak, entah apakah Bodhisatta ketika lahir berjalan tujuh langkah tumbuh sekuntum lotus disetiap pijakan kakinya itu benar atau tidak, Dhamma yang telah dibabarkan Sang Bhagava tidak berkurang nilainya hanya karena hal-hal di atas merupakan tambahan belakangan. Anomali di atas tidak akan mampu kita buktikan kebenaran atau kesalahannya selain menerima sebagai demikian adanya."
Jika benar-benar dibaca keseluruhan itu akan menyimpulkan bahwa saya tidak peduli pada hal-hal demikian entah itu tambahan belakangan atau tidak. Ini hanya sebuah "safe bet". Jika pun tambahan, tidak mengurangi kebenaran Dhamma ajaran Sang Buddha. Jika pun tidak, maka Dhamma ajaran Sang Buddha tetap cemerlang.
[/spoiler]
kseimpulan adalah satu hal, tapi statement awal adalah hal lainnya lagi
Kamsudnya?  ???


bahwa you're inconsistent, berusaha melarikan diri dari tanggung jawab
Atau Bang Kum yang tidak melihat dengan jelas?
Kesimpulan saya adalah "Dhamma yang telah dibabarkan Sang Bhagava tidak berkurang nilainya hanya karena hal-hal di atas merupakan tambahan belakangan." Saya tidak menyimpulkan secara pasti ADA penambahan belakangan, melainkan saya berfokus pada bahwa Dhamma ajaran Sang Buddha tidak akan berkurang nilainya entah ada beberapa penambahan belakangan atau tidak ada.

seharusnya "Dhamma yang telah dibabarkan Sang Bhagava tidak berkurang nilainya bahkan seandainya hal-hal di atas merupakan tambahan belakangan."

Jerry

Quote from: Indra on 09 August 2010, 11:54:30 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 11:50:15 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 11:39:20 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 11:22:34 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 11:16:20 PM
[spoiler]
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 11:14:00 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 10:48:42 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 10:39:11 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 09:51:54 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 09:48:58 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 09:39:24 PM
ada referensi valid bahwa itu adalah tambahan?

Karena di Sutta tidak disebutkan demikian, jadi ada sebagian bhikkhu atau scholar yang cenderung menganggap bahwa ada tambahan-tambahan yang terjadi sepanjang alur sejarah berkembangnya Buddhisme. Misalnya di Sutta Acchariyabhuta hanya dikatakan Bodhisatta berjalan 7 langkah tetapi tidak ada disebutkan tumbuhnya kuntum-kuntum lotus di bawah pijakan kakinya. Saya sendiri belum mengetahui, mungkin masih ada sutta-sutta lainnya yang menerangkan atau menambah informasi mengenai ini, misalnya mungkin saja ada sutta yang menyebutkan tumbuhnya lotus. Tetapi sejauh ini saya belum menemukan, karena itu saya tetap pada pilihan 'azas praduga tak bersalah': berasumsi tak bersalah hingga terbukti bersalah.

Ini berbeda pada sebagian orang lainnya yang mungkin secara tergesa-gesa mengambil pilihan 'azas praduga bersalah': berasumsi salah hingga terbukti tak bersalah.

dengan menyimpulkan bahwa itu adalah tambahan belakangan, ini termasuk azas yg mana?
Baca yang jelas dong yang sebelumnya Bang.. Saya tidak menyimpulkan toh? Saya menanyakan toh? Ini berdasarkan tulisan dan pendapat para scholar toh? Di bagian mana saya menuliskan saya menyimpulkan bahwa itu adalah tambahan belakangan toh? :D

Kamsiah Kamsiah.. ^:)^

engkau mengatakan:

"Sebenarnya, entah apakah 32 ciri manusia agung itu benar atau tidak, entah apakah Bodhisatta ketika lahir berjalan tujuh langkah tumbuh sekuntum lotus disetiap pijakan kakinya itu benar atau tidak, Dhamma yang telah dibabarkan Sang Bhagava tidak berkurang nilainya hanya karena hal-hal di atas merupakan tambahan belakangan. Anomali di atas tidak akan mampu kita buktikan kebenaran atau kesalahannya selain menerima sebagai demikian adanya."
Jika benar-benar dibaca keseluruhan itu akan menyimpulkan bahwa saya tidak peduli pada hal-hal demikian entah itu tambahan belakangan atau tidak. Ini hanya sebuah "safe bet". Jika pun tambahan, tidak mengurangi kebenaran Dhamma ajaran Sang Buddha. Jika pun tidak, maka Dhamma ajaran Sang Buddha tetap cemerlang.
[/spoiler]
kseimpulan adalah satu hal, tapi statement awal adalah hal lainnya lagi
Kamsudnya?  ???


bahwa you're inconsistent, berusaha melarikan diri dari tanggung jawab
Atau Bang Kum yang tidak melihat dengan jelas?
Kesimpulan saya adalah "Dhamma yang telah dibabarkan Sang Bhagava tidak berkurang nilainya hanya karena hal-hal di atas merupakan tambahan belakangan." Saya tidak menyimpulkan secara pasti ADA penambahan belakangan, melainkan saya berfokus pada bahwa Dhamma ajaran Sang Buddha tidak akan berkurang nilainya entah ada beberapa penambahan belakangan atau tidak ada.

seharusnya "Dhamma yang telah dibabarkan Sang Bhagava tidak berkurang nilainya bahkan seandainya hal-hal di atas merupakan tambahan belakangan."
Nah itu mungkin term yang lebih tepat, thanks Bang Kum! ^:)^
appamadena sampadetha

ryu

Quote from: fabian c on 09 August 2010, 11:35:46 PM
Quote from: ryu on 09 August 2010, 10:52:04 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 10:46:40 PM
Quote from: ryu on 09 August 2010, 09:37:39 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 09:26:54 PM
Quote from: ryu on 09 August 2010, 09:19:00 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 08:29:20 PM
Quote from: pannadevi on 09 August 2010, 04:44:18 PM
sebenarnya saya juga pernah baca ini, tapi sama juga, masih merasakan sangsi, seperti dongeng aja, mana mungkin lidah bisa menutup semua wajah, kalau panjang mungkin, tp klo melebar hingga menutup wajah kok saya juga masih sangsi (ini sejujurnya lo), sedang yg satunya sy jelas ga berani nanya....
Memang harus diragukan Neri.. Karena di atas dikatakan lidahnya menutupi dahi, bukan semua wajah. Apalagi di cerita tidak dikatakan bisa melebar hingga menutupi wajah. Jelas harus diragukan. ;)
menutup dahi otomatis dari mulut hidung mata trus ke dahi, hampir semua wajah. apalagi ini bisa ke telinga, weleh2.
Mengikuti Logika Deva:
Hampir semua wajah = sebagian wajah
Semua wajah = seluruh wajah
Beda toh? :D

Sebenarnya, entah apakah 32 ciri manusia agung itu benar atau tidak, entah apakah Bodhisatta ketika lahir berjalan tujuh langkah tumbuh sekuntum lotus disetiap pijakan kakinya itu benar atau tidak, Dhamma yang telah dibabarkan Sang Bhagava tidak berkurang nilainya hanya karena hal-hal di atas merupakan tambahan belakangan. Anomali di atas tidak akan mampu kita buktikan kebenaran atau kesalahannya selain menerima sebagai demikian adanya.
kalau yang sekuntum lotus itu keknya memang tambahan, legenda yang berkembang.

Ternyata RAPB juga tidak mencatat soal lotus ini ;D
:hammer: , jadi kalau ada di RAPB langsung bantah yak =))

Bro Ryu yang baik,

Bukan hanya di RAPB tidak ada mengenai munculnya teratai, dalam Sutta juga tidak, bahkan Nidanakatha yang boleh dibilang paling lengkap mengenai kisah kelahiran Bodhisatta juga tidak mengatakan ada teratai muncul.

Bhante S. Dhammika mengutip Mahavasthu. Setahu saya Mahavasthu adalah kitab suci Mahayana bukan Theravada.

_/\_
mat Fabian yang baik,

Bhante Dhammika berusaha menjelaskan kelahiran siddharta yang seoriginal mungkin dan dia menerangkan banyak tambahan2 dalam cerita2 legenda kelahiran siddharta seperti contoh muncul lotus itu :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

seniya

Quote from: fabian c on 09 August 2010, 11:35:46 PM
Bro Ryu yang baik,

Bukan hanya di RAPB tidak ada mengenai munculnya teratai, dalam Sutta juga tidak, bahkan Nidanakatha yang boleh dibilang paling lengkap mengenai kisah kelahiran Bodhisatta juga tidak mengatakan ada teratai muncul.

Bhante S. Dhammika mengutip Mahavasthu. Setahu saya Mahavasthu adalah kitab suci Mahayana bukan Theravada.

_/\_

Maaf, mau ralat sedikit, Mahavastu memang teks Buddhis berbahasa Sanskrit, tetapi ia bukan milik aliran Mahayana tetapi merupakan bagian dari Vinaya Pitaka dari aliran Lokkuttaravada, cabang dari Mahasanghika yang memisahkan diri dari Sthraviravada (cikal bakal Theravada saat ini). Walaupun konsepsi Buddha dalam Mahavastu adalah lokuttara (di atas duniawi) dalam Mahavastu menjadi cikal bakal konsep adi duniawi sosok Buddha dalam Mahayana, tetapi isinya banyak kesamaan dengan kisah dalam Nidanakatha, Jataka, dan teks Pali lainnya. hanya berbeda dalam detailnya saja. Sebagian terjemahannya dalam bahasa Indonesia (belum selesai) bisa dilihat di http://www.w****a.com/forum/kumpulan-sutra-vinaya-buddhist/7803-mahavastu-avadana-indeks.html
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

fabian c

#102
Quote from: ryu on 10 August 2010, 07:18:05 AM
Quote from: fabian c on 09 August 2010, 11:35:46 PM
Quote from: ryu on 09 August 2010, 10:52:04 PM
Quote from: Indra on 09 August 2010, 10:46:40 PM
Quote from: ryu on 09 August 2010, 09:37:39 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 09:26:54 PM
Quote from: ryu on 09 August 2010, 09:19:00 PM
Quote from: Jerry on 09 August 2010, 08:29:20 PM
Quote from: pannadevi on 09 August 2010, 04:44:18 PM
sebenarnya saya juga pernah baca ini, tapi sama juga, masih merasakan sangsi, seperti dongeng aja, mana mungkin lidah bisa menutup semua wajah, kalau panjang mungkin, tp klo melebar hingga menutup wajah kok saya juga masih sangsi (ini sejujurnya lo), sedang yg satunya sy jelas ga berani nanya....
Memang harus diragukan Neri.. Karena di atas dikatakan lidahnya menutupi dahi, bukan semua wajah. Apalagi di cerita tidak dikatakan bisa melebar hingga menutupi wajah. Jelas harus diragukan. ;)
menutup dahi otomatis dari mulut hidung mata trus ke dahi, hampir semua wajah. apalagi ini bisa ke telinga, weleh2.
Mengikuti Logika Deva:
Hampir semua wajah = sebagian wajah
Semua wajah = seluruh wajah
Beda toh? :D

Sebenarnya, entah apakah 32 ciri manusia agung itu benar atau tidak, entah apakah Bodhisatta ketika lahir berjalan tujuh langkah tumbuh sekuntum lotus disetiap pijakan kakinya itu benar atau tidak, Dhamma yang telah dibabarkan Sang Bhagava tidak berkurang nilainya hanya karena hal-hal di atas merupakan tambahan belakangan. Anomali di atas tidak akan mampu kita buktikan kebenaran atau kesalahannya selain menerima sebagai demikian adanya.
kalau yang sekuntum lotus itu keknya memang tambahan, legenda yang berkembang.

Ternyata RAPB juga tidak mencatat soal lotus ini ;D
:hammer: , jadi kalau ada di RAPB langsung bantah yak =))

Bro Ryu yang baik,

Bukan hanya di RAPB tidak ada mengenai munculnya teratai, dalam Sutta juga tidak, bahkan Nidanakatha yang boleh dibilang paling lengkap mengenai kisah kelahiran Bodhisatta juga tidak mengatakan ada teratai muncul.

Bhante S. Dhammika mengutip Mahavasthu. Setahu saya Mahavasthu adalah kitab suci Mahayana bukan Theravada.

_/\_
mat Fabian yang baik,

Bhante Dhammika berusaha menjelaskan kelahiran siddharta yang seoriginal mungkin dan dia menerangkan banyak tambahan2 dalam cerita2 legenda kelahiran siddharta seperti contoh muncul lotus itu :)

Ya setuju bro, teratai adalah tambahan yang hanya ada di literatur Mahayana... tapi berjalan tujuh langkah memang ada di sutta...

_/\_

Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

fabian c

#103
Quote from: seniya on 10 August 2010, 07:39:15 AM
Quote from: fabian c on 09 August 2010, 11:35:46 PM
Bro Ryu yang baik,

Bukan hanya di RAPB tidak ada mengenai munculnya teratai, dalam Sutta juga tidak, bahkan Nidanakatha yang boleh dibilang paling lengkap mengenai kisah kelahiran Bodhisatta juga tidak mengatakan ada teratai muncul.

Bhante S. Dhammika mengutip Mahavasthu. Setahu saya Mahavasthu adalah kitab suci Mahayana bukan Theravada.

_/\_

Maaf, mau ralat sedikit, Mahavastu memang teks Buddhis berbahasa Sanskrit, tetapi ia bukan milik aliran Mahayana tetapi merupakan bagian dari Vinaya Pitaka dari aliran Lokkuttaravada, cabang dari Mahasanghika yang memisahkan diri dari Sthraviravada (cikal bakal Theravada saat ini). Walaupun konsepsi Buddha dalam Mahavastu adalah lokuttara (di atas duniawi) dalam Mahavastu menjadi cikal bakal konsep adi duniawi sosok Buddha dalam Mahayana, tetapi isinya banyak kesamaan dengan kisah dalam Nidanakatha, Jataka, dan teks Pali lainnya. hanya berbeda dalam detailnya saja. Sebagian terjemahannya dalam bahasa Indonesia (belum selesai) bisa dilihat di http://www.w****a.com/forum/kumpulan-sutra-vinaya-buddhist/7803-mahavastu-avadana-indeks.html

Bro Seniya yang baik,
Maaf saya memang kurang begitu jelas yang mana Mahayana dan yang mana Mahasanghika.Terus terang saya tidak begitu jelas yang mana sesungguhnya kitab suci Mahayana, karena nampaknya semua kitab yang berbahasa sanskrit dianggap kitab suci Mahayana.

Jadi untuk mudahnya, kitab Mahasanghika dan seluruh kitab Buddhis yang berbahasa Sansekerta saya anggap Mahayana .

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

seniya

Lho kok w****a. c o m disensor y?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa