MARI SALING MENGINGATKAN

Started by chingik, 02 March 2008, 02:42:19 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sumedho

utk lanjutan diskusi diamon sutra yang diposting oleh oleh bro tesla, kita lanjutkan di board studi sutra/sutta saja yah
There is no place like 127.0.0.1

tesla

yah... kok dipindahin suhu?

lain thread lain suasana  ;)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Sumedho

kalo di sono lebih objektif, tidak berpihak dari aliran manapun gitu loh
There is no place like 127.0.0.1

El Sol


chingik

Namanya juga topik saling mengingatkan. Mengingatkan masing masing utk saling menghormati.
Ajaran Buddha sangat mulia karena terkenal dengan ajaran moralitasnya yang universal. Buddha mengajarkan moralitas utk umat awam seperti sikap saling menghormati. Jangankan kepada kaum non Buddhis, kepada makhluk bukan manusia ,seperti hewan pun Buddha memiliki welas asih yang besar.
Dari pijakan ini, mari kita saling menghormati. walaupun berbeda pendapat mari kita tidak saling mengcemooh atau mencela. Karena sikap demikian bagaimanapun juga hanya akan merugikan diri sendiri. Jika memahami hal demikian, maka untuk apa kita mencela. Jika saudara2 merasa pernah dihina/dicela maka jelaskan secara objektif dan arif bahwa anda tidak demikian adanya, sementara itu kita tidak perlu balas mencela, karena pihak yang mencela sendiri telah menanam benih karma buruk, maka untuk apa kita ikut terpancing yang akhirnya merugi diri sendiri juga?
Bro El Sol merasa telah dihina oleh kaum Mahayana, maka bro El Sol berhak untuk balas menghina/mencela ajaran/kaum Mahayana, namun patut direnungkan kembali bahwa meskipun demikian tetap tidak membawa kemajuan batin。 Demikian juga kaum Mahayana yang telah menghina tidak akan membawa kemajuan batin juga.
Namun ada kesimpulan yang perlu kita tekankan disini:
bahwa sudah menjadi kenyataan bahwa agama Buddha telah berkembang sedemikian rupa hingga terbentuk menjadi tiga aliran utama, yakni Theravada, Mahayana dan Tantrayana. Namun telah ada sepakatan bersama bhw ketiga aliran ini membangun sikap saling menghormati dan menjaga keharmonisan.
Jadi bila masih ada nada-nada yang saling menjelekkkan2, sebaiknya tidak perlu digubris, dan alangkah baiknya kita justru mengembangkan rasa simpati karena sang pencela telah mengembangkan kekotoran batinnya, dan menjauhi pemurnian batin. 
Semoga dengan adanya saling mengingatkan ini, kita tetap berada pada jalur Sati dan Maitri karuna. Sikap sati bukan monopoli aliran manapun, siapapun yang memiliki pemahaman yang baik akan mampu mempraktikkan Sati, demikian juga Sikap maitri karuna juga bukan monopoli siapapun, apapun alirannya sejauh masih memiliki kesadaran akan sanggup mempraktikkan Maitri karuna.


_/\_




El Sol

 [at] atas
kata2 yg indah dan bagus...kalo gw jadi guru dan murid gw tulis karangan seindah gitu..mungkin gw bakal kasih nilai 100..  :jempol:

tapi kenyataanya..tetap saja Mahayana menghina Hinayana..dalam sutra2 mereka...

FZ

Dhammapada 3 , 4 & 5

"Ia menghina saya, ia memukul saya, ia mengalahkan saya, ia merampas milik saya". Selama seseorang masih menyimpan pikiran-pikiran seperti itu, maka kebencian tak akan pernah berakhir.

"Ia menghina saya, ia memukul saya, ia mengalahkan saya, ia merampas milik saya". Jika seseorang sudah tidak lagi menyimpan pikiran-pikiran seperti itu, maka kebencian akan berakhir.

Kebencian tak akan pernah berakhir apabila dibalas dengan kebencian. Tetapi, kebencian akan berakhir bila dibalas dengan tidak membenci. Inilah satu hukum abadi.

Dhammapada 399

Seseorang yang tidak marah yang dapat menahan hinaan, penganiayaan, dan hukuman, yang memiliki senjata kesabaran, maka ia Kusebut seorang 'brahmana'.


El Sol

 [at] ko Fox

iyah bener...^^

seandainya saya bisa gitu...^^

FZ

Tidak bisa bukan berarti mustahil kan..
Mari belajar sama2..  _/\_

morpheus

Quote from: chingik on 06 March 2008, 04:47:50 PM
Namun telah ada sepakatan bersama bhw ketiga aliran ini membangun sikap saling menghormati dan menjaga keharmonisan.
Jadi bila masih ada nada-nada yang saling menjelekkkan2, sebaiknya tidak perlu digubris, dan alangkah baiknya kita justru mengembangkan rasa simpati karena sang pencela telah mengembangkan kekotoran batinnya, dan menjauhi pemurnian batin. 
bang chingik, saya sih setuju2 aje buat ide saling menghormati dan menjaga keharmonisan. cuman saya merasa, jauh lebih lebih bagus kalo saling menghormati itu berdasarkan pengertian. pengertian macam apa? pengertian mengenai adanya perbedaan.

kalo saya boleh kritik dikit, saya ngeliat mahayanis di forum ini kurang open dan agak males2an menjelaskan konsep2 dan dasar pemikiran mahayana itu sendiri. menurut saya, sikap "gak perlu digubris" seperti di atas agak pasif dan kurang cinta kasih kepada orang2 yg kurang mengerti mahayana. mungkin si elsol tetep kepala batu gak mau mengerti konsep2 mahayana, tapi pernahkah anda membayangkan berapa banyak orang yg membaca forum ini bisa memiliki pengertian atas konsep2 mahayana? berapa banyak yg tetap bertanya2 dengan sikap "gak perlu digubris" seperti di atas?

saya gak meminta anda untuk mengkonvert semua pembaca termasuk elsol menjadi mahayana. saya hanya meminta mahayanis di sini mengembangkan cinta kasihnya membuat orang2 mengerti bahwa theravada dan mahayana itu berbeda. itu aja...

sungguh mengecewakan melihat buddhis yg baru berhadapan dengan sedikit kata2 kotor saja udah patah semangat. apakah buddhis hanya bisa mengembangkan cinta kasihnya di kondisi yg ideal saja? di vihara2 yg mewah, bantal meditasi yg empuk, suasana yg adem, orang2 yg bersahabat? gak bisakah kita melatih dan mendiskusikan dhamma di tempat yg kotor, bau dan panas? gak bisakah buddhis tetap adem, tetap tenang dan sabar menghadapi orang2 yg panasan?

maafkan bahasa saya kalo anda tersinggung...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

J.W

Namatthu Buddhassa,

Sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa,
dalam pertengkaran mereka akan binasa;
tetapi mereka, yang dapat menyadari kebenaran ini;
akan segera mengakhiri semua pertengkaran. (Dhammapada I: 6)


Jinaraga pernah membaca di salah satu sutta yg isinya kira2 mengatakan :
jangan merasa marah / tersinggung jika ada yg menghina / menjelekkan buddhadhamma...tapi seharusnya kita menjelaskan kepada mereka bahwa buddhadhamma tidak dan bukanlah demikian...
Dan jangan merasa tinggi hati dan sombong jika ada yg memuji buddhadhamma.
Tetapi jelaskanlah hal yg sebenarnya.
(maaf lupa di sutta bagian mana...jika saudara2 sedhamma mengetahuinya, mohon mengingatkan jinaraga yah...anumodana)

Maaf...jika ada kata2 yg tidak berkenan..

Semoga semua makhluk berbahagia..

Salam metta..

FZ

Quote from: morpheus on 07 March 2008, 10:38:23 AM
sungguh mengecewakan melihat buddhis yg baru berhadapan dengan sedikit kata2 kotor saja udah patah semangat. apakah buddhis hanya bisa mengembangkan cinta kasihnya di kondisi yg ideal saja? di vihara2 yg mewah, bantal meditasi yg empuk, suasana yg adem, orang2 yg bersahabat? gak bisakah kita melatih dan mendiskusikan dhamma di tempat yg kotor, bau dan panas? gak bisakah buddhis tetap adem, tetap tenang dan sabar menghadapi orang2 yg panasan?

Gak ada noda.. Gak belajar **Iklan Rinso.. :)
I like your statement bro..

El Sol

Quote from: morpheus on 07 March 2008, 10:38:23 AM
Quote from: chingik on 06 March 2008, 04:47:50 PM
Namun telah ada sepakatan bersama bhw ketiga aliran ini membangun sikap saling menghormati dan menjaga keharmonisan.
Jadi bila masih ada nada-nada yang saling menjelekkkan2, sebaiknya tidak perlu digubris, dan alangkah baiknya kita justru mengembangkan rasa simpati karena sang pencela telah mengembangkan kekotoran batinnya, dan menjauhi pemurnian batin. 
bang chingik, saya sih setuju2 aje buat ide saling menghormati dan menjaga keharmonisan. cuman saya merasa, jauh lebih lebih bagus kalo saling menghormati itu berdasarkan pengertian. pengertian macam apa? pengertian mengenai adanya perbedaan.

kalo saya boleh kritik dikit, saya ngeliat mahayanis di forum ini kurang open dan agak males2an menjelaskan konsep2 dan dasar pemikiran mahayana itu sendiri. menurut saya, sikap "gak perlu digubris" seperti di atas agak pasif dan kurang cinta kasih kepada orang2 yg kurang mengerti mahayana. mungkin si elsol tetep kepala batu gak mau mengerti konsep2 mahayana, tapi pernahkah anda membayangkan berapa banyak orang yg membaca forum ini bisa memiliki pengertian atas konsep2 mahayana? berapa banyak yg tetap bertanya2 dengan sikap "gak perlu digubris" seperti di atas?

saya gak meminta anda untuk mengkonvert semua pembaca termasuk elsol menjadi mahayana. saya hanya meminta mahayanis di sini mengembangkan cinta kasihnya membuat orang2 mengerti bahwa theravada dan mahayana itu berbeda. itu aja...

sungguh mengecewakan melihat buddhis yg baru berhadapan dengan sedikit kata2 kotor saja udah patah semangat. apakah buddhis hanya bisa mengembangkan cinta kasihnya di kondisi yg ideal saja? di vihara2 yg mewah, bantal meditasi yg empuk, suasana yg adem, orang2 yg bersahabat? gak bisakah kita melatih dan mendiskusikan dhamma di tempat yg kotor, bau dan panas? gak bisakah buddhis tetap adem, tetap tenang dan sabar menghadapi orang2 yg panasan?

maafkan bahasa saya kalo anda tersinggung...

ternyata kamu wise juga yak...

aku kira... :))

El Sol


andry

mari saling mengingatkan
sudahkah anda menjalakan jalan beruas 8??
Samma Vayama