IIMS ke - 18

[markosprawira]

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk memenuhi selera konsumennya, Toyota meluncurkan paket entertaiment berupa audio-video yang menjadi bagian dari Toyota Genuine Accessories. Peranti tersebut berupa DVD AVX, DVD AVN dengan sistem navigasi built-in, serta entertainment dengan fasilitas DVD.

Widyawati, Division Head Marketing Planning & Customers Relation Division PT Toyota Astra Motor, mengatakan, Toyota mencoba merespons pasar dengan memperkenalkan perangkat in-car entertainment yang dilengkapi sistem navigasi lebih baik.

"Tren multimedia semakin berkembang pesat, tak terkecuali kendaraan. Kebutuhan konsumen terhadap fitur ini kian beragam seiring naiknya mobilitas konsumen saat ini," ujar Widyawati pada pergelaran IIMS di Kemayoran, Jakarta Pusat, hari ini.

Keunggulan perangkat multimedia itu ada pada fungsi full screen navigation (pada DVD AVN) serta konektivitas Bluetooth dan kartu memori. Mengenai konten, Toyota menggandeng Garmin yang merupakan produsen peranti lunak navigasi dunia. Di perangkat tersebut sudah tersedia informasi mengenai posisi dealer terdekat.

DVD AVX dan AVN bisa dipasang pada beberapa model, yakni Camry, Corolla, Vios, Kijang, Innova, Fortuner, dan Hilux. Adapun fitur Rear Seat Entertainment baru bisa diaplikasikan pada Innova saja. Perlengkapan ini dibanderol mulai dari Rp 11,1 juta (DVD AVX), Rp 18,7 juta (DVD AVN), dan Rp 6 juta (Rear Seat Entertainment). Semua produk disertai garansi 2 tahun atau 20.000 km.

Penulis: AGK
Editor: bastian

[markosprawira]

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan terlaris di Indonesia, Toyota Avanza lagi kebanjiran pesanan. Sayangnya, kondisi ini tak diimbangi dengan jumlah pasokan lantaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) melakukan penurunan produksi. Akibatnya, stok pun tiris.

"Sekarang posisi stok untuk Avanza cuma 0,1 per bulan, setara dengan tiga hari. Memang kekurangan," ujar Joko Trisanyoto, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) di pameran mobil, Kemayoran, Jakarta Pusat, hari ini.

Selain itu, Innova juga mengalami hal yang sama. Jumlah stok di TAM cuma 0,2 per bulan setara dengan ketersediaan selama 6 hari. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sebagai pemasok tunggal juga sudah mencapai kapasitas produksi maksimum.

Kondisi ini berpotensi mengalihkan sejumlah konsumen potensial ke kompetitor. "Memang kondisi ini tak bisa dielakkan. Tapi kami berupaya agar konsumen tak lari, tapi dialihkan ke model lain," tambah Joko.

Pada kesempatan yang sama, Jodjana Jody, Chief Executive Officer (CEO) Auto2000 menambahkan, inden memang sudah mulai menumpuk. Terutama model-model terlaris.

"Avanza inden sudah satu bulan. Jumlah stok nasional cuma 200 unit, coba bayangkan," beber Jody sedikit cemas.

Penulis: AGK
Editor: bastian

[markosprawira]

JAKARTA, KOMPAS.com — Baru berjalan empat hari (sampai Selasa, 27 Juli), Toyota sudah berhasil mengumpulkan penjualan fantastis dengan 1.822 unit pada IIMS 2010 di JIExpo, Kemayoran. Tampaknya, sampai hari terakhir, Minggu (1/8/2010), rekor tahun ini bisa dilewati, bahkan Toyota bisa memasang target baru.

"Kemarin, baru empat hari saja sudah hampir 1.900 unit. Kalau dikali dua, sudah hampir 4.000. Saya rasa bisa saja terlampaui angka itu," ujar Joko Trisanyoto, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) di booth Toyota, Kemayoran, Jakarta Pusat Kamis (29/7/2010).

Joko menjelaskan, IIMS dijadikan semacam ajang pembelian mobil baru karena semua model berkumpul di satu atap yang sama. Jadi, untuk membandingkan antara satu model dan yang lain menjadi lebih singkat.

Di IIMS tahun lalu, Toyota berhasil melego 2.100 unit. Angka 4.000 unit menjadikan penjualan mereka terdongkrak hampir dua kali lipat dari sebelumnya. "Saya rasa hari ini (Kamis) saja sudah lewat dari 2.000 unit. Kami tak ada target. Tapi kalau pesanan terus masuk, tak masalah," ucap Joko.

Hybrid Prius
Sementara itu, selama tujuh hari berlangsungnya pameran IIMS 2010, belum ada satu pun konsumen yang tertarik memboyong Prius. Teknologi hybrid yang ramah lingkungan belum mampu mendorong minat masyarakat di Indonesia.

"Hybrid memang bagus dan banyak peminat, tapi begitu mengetahui harganya, mereka langsung mundur teratur," ujar Johnny Darmawan, Presiden Direktur TAM.

Johnny menegaskan, Pemerintah Indonesia harus lebih berkomitmen mengeluarkan kebijakan pada produk ramah lingkungan. Tanpa ada sokongan penuh, mobil hybrid lebih dicap sebagai mobil mewah ketimbang eco-product.

Penulis: AGK
Editor: bastian

[markosprawira]

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk membuktikan tag line terbarunya, “Bisnis Anda adalah Komitmen Kami”, Isuzu menyatakan bahwa mereka telah sangup menyediakan 10.000 suku cadang kendaraan komersial yang dipasarkannya di Indonesia, yaitu Elf dan D-Max.

“Ini tidak termasuk Panther yang memang sudah tersedia. Ke-10.000 item tersebut hanya untuk Elf dan D-Max,” ungkap Yohannes Nangoi, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), sore ini di booth Isuzu.

Ia juga menjelaskan, dari kedua kendaraan tersebut, 9.500 suku cadang adalah untuk Elf, sedangkan 500 suku cadang untuk D-Max. “Untuk D-Max akan terus kami tambah.  Sebelumnya cuma 250 item spare parts yang tersedia dalam 1 x 24 jam atau gratis,” tambah Nangoi. “Ini merupakan jumlah komponen terbesar untuk kendaraan komersial di Indonesia,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan, ketersediaan komponen tersebut dimulai dari Aceh sampai Surabaya. Terutama di kota-kota besar, Isuzu punya dealer dan bengkel. Total kota dan outlet yang telah mampu menjalankan program 10.000 suku cadang dalam 1 x 2 24 jam atau gratis adalah 70 outlet pada 38 kota di Indonesia.

Untuk meningkatkan layanan perbaikan, Isuzu juga terus mengembangkan Bengkel Binaan Isuzu (BMI) di daerah dan kini jumlah sudah mencapai 58 bengkel. “Dengan BMI, pemilik Isuzu yang berada di pelosok atau jauh bisa memperoleh layanan pemeliharaan dan perbaikan sesuai dengan standar Isuzu,” papar Rodko Purba dari Service Department IAMI.

Sementara itu, Supranoto, CEO PT Astra International Tbk-Isuzu Sales Operation (AI-ISO), mengatakan, untuk menekan biaya perawatan, sistem penjualan suku cadang Isuzu di Indonesia dijalankan dengan cara khusus.

“Kami menerapkan sistem d’assy. Misalnya, kalau sil yang rusak, tidak perlu seluruh assy-nya diganti. Cukup sil-nya. Dengan ini, biaya perawatan kendaraan Isuzu jadi lebih murah,” ucap Supranonto. Dengan cara itu, Isuzu menyebut konsep barunya ini atau layanan ini dengan working partner. “Kami menjadi mitra bagi konsumen kami,” ucapnya.