Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.

Started by johan3000, 21 July 2010, 05:55:25 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

fabian c

Quote from: Lu Dongbin on 09 March 2011, 02:57:07 PM
belum, dan tidak begitu tertarik, ntar kualat sama makhluk halus wkwkw

di sutra ada penjelsannya mengapa putih berat vs hitam ringan

Modal percaya telan mentah-mentah bro...?
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Lu Dongbin

#6511
Quote from: fabian c on 09 March 2011, 03:24:21 PM
Modal percaya telan mentah-mentah bro...?

saya tidak pernah bilang saya percaya
begitu juga saya tidak pernah bilang saya tidak percaya

untung anda pake " ? "
kalau anda pake " ." atau " ! " itu namanya fitnah

rasanya yg mengungkit masalah putih - hitam itu anda lohhh
mungkin bro bisa jelaskan karena lebih mengerti

Indra


dilbert

Quote from: Lu Dongbin on 09 March 2011, 03:58:04 PM
saya tidak pernah bilang saya percaya
begitu juga saya tidak pernah bilang saya tidak percaya

untung anda pake " ? "
kalau anda pake " ." atau " ! " itu namanya fitnah

rasanya yg mengungkit masalah putih - hitam itu anda lohhh
mungkin bro bisa jelaskan karena lebih mengerti

Bro Lu Dong Bin, For your information,
Sutra Bakti Seorang Anak, menurut rekan-rekan Mahayanis di DC, di-masukkan ke bagian yang diragukan di dalam Tripitaka Taisho. Jadi otentik-nya diragukan.

Jadi kisah Buddha menghormat kepada seonggok tulang yang termuat di dalam Sutra Bakti seorang anak, boleh-lah diragukan otentik-nya, karena sutra-nya sendiri diragukan di dalam Tripitaka Taisho (Mahayana), sedangkan di dalam Tipitaka (Pali / Theravada) tidak ditemukan Sutra/Sutta sejenis itu.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

fabian c

Quote from: dilbert on 09 March 2011, 05:02:39 PM
Bro Lu Dong Bin, For your information,
Sutra Bakti Seorang Anak, menurut rekan-rekan Mahayanis di DC, di-masukkan ke bagian yang diragukan di dalam Tripitaka Taisho. Jadi otentik-nya diragukan.

Jadi kisah Buddha menghormat kepada seonggok tulang yang termuat di dalam Sutra Bakti seorang anak, boleh-lah diragukan otentik-nya, karena sutra-nya sendiri diragukan di dalam Tripitaka Taisho (Mahayana), sedangkan di dalam Tipitaka (Pali / Theravada) tidak ditemukan Sutra/Sutta sejenis itu.


Apakah mungkin dimasukkan sebagai kitab suci Tripitaka versi ZFZ bro....? Mungkin begitu kali ya...? Itu sebabnya dikutip sebagai referensi oleh bro Lu Dongbin....  :)

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

kur0bane

Quote from: dilbert on 09 March 2011, 05:02:39 PM
Bro Lu Dong Bin, For your information,
Sutra Bakti Seorang Anak, menurut rekan-rekan Mahayanis di DC, di-masukkan ke bagian yang diragukan di dalam Tripitaka Taisho. Jadi otentik-nya diragukan.

Jadi kisah Buddha menghormat kepada seonggok tulang yang termuat di dalam Sutra Bakti seorang anak, boleh-lah diragukan otentik-nya, karena sutra-nya sendiri diragukan di dalam Tripitaka Taisho (Mahayana), sedangkan di dalam Tipitaka (Pali / Theravada) tidak ditemukan Sutra/Sutta sejenis itu.

bener bro. sutra bakti seorang anak masih di ragukan dalam Tripitaka Taisho. so nga bisa jadi referensi

johan3000

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Umat Awam

Quote from: fabian c on 09 March 2011, 06:07:12 PM
Apakah mungkin dimasukkan sebagai kitab suci Tripitaka versi ZFZ bro....? Mungkin begitu kali ya...? Itu sebabnya dikutip sebagai referensi oleh bro Lu Dongbin....  :)

Mettacittena,


Masih jauuuuhhhh.................. bro... ;D

Brado

Quote from: fabian c on 09 March 2011, 02:00:02 PM
Mungkin maksud bro Lu Dongpin menurut versi sutra kasih ibu yang nggak jelas asal-usulnya. Dikatakan di kitab tsb Sang Buddha anjali kepada seonggok tulang. Sutra ini bahkan tidak diakui sebagai bagian dari kitab suci Tripitaka di kalangan Mahayana sendiri.

Apakah bro Lu Dongpin bisa memberi penjelasan tulang wanita berwarna hitam seperti yang tertulis di sutra tersebut...?

Mettacittena,

Maaf mau tanya sedikit, kalau boleh tahu sutra itu berasal darimana jadinya ?

Umat Awam

Quote from: Brado on 09 March 2011, 07:26:27 PM
Maaf mau tanya sedikit, kalau boleh tahu sutra itu berasal darimana jadinya ?

Berasal dari Sutra Bakti Seorang Anak.. ;D :P

dbej2011

Quote from: fabian c on 09 March 2011, 12:43:40 PM
Wah saya tak bisa membayangkan bila Sang Buddha Gotama atau para Buddha yang terdahulu memberi anjali kepada hadirin, mungkin semua yang hadir pecah kepalanya menjadi tujuh bagian, oleh karena itu Seorang Buddha tak pernah memberi hormat kepada mahluk manapun, bahkan tidak juga kepada orang tua Beliau sendiri (raja Suddhodana).

Para hadirin yang hadir di pertemuan master Lu tidak pecah kepalanya kan...? Sukurlah.

Mettacittena,

Uwya... Saya baru tahu loh kalau Sang Buddha Gotama tak pernah memberikan anjali  :)

Mungkin saya boleh bertanya?

1. Dari mana dong kebiasaan anjali di agama Buddha itu berasal ,kalau bukan diturunkan oleh seorang guru Gotama?
    Jadi kalo aliran kepercayaan theravada dan lain2 puja bakti tidak menggunakan anjali,terus menggunakan tanggan digengam seperti di agama lain?

2. Apakah saudara fabian C pernah hidup pada jaman pertapa Buddha Gotama ? kalau pernah hidup berarti bisa diasumsikan umur saudara fabian C sudah   
    lebih dari 2500 tahun? Luar biasa panjang usianya.  Kalau belum pernah hidup, mengapa bisa tahu ya? ada referensi selain 'tulisan dari orang saja'? Kalau
    orang yang nulis, saya dapat meragukannya, karena bisa saja sudah mengalami penafsiran berbeda2 ketika orang tersebut menuliskannya bahkan kalau     
    tulisan tersebut telah turun menurun beberapa lapis kehidupan nenek moyang?
Daden Book Expo Jakarta 2011 ... Ayo datang semua .. Ajak teman2 , saudara-saudara , umat- umat Vihara untuk menghadiri acara Daden Book Expo kali ini yang menghadirkan langsung Master Sheng-yen Lu sebagai penulis :)

johan3000

Quote13. Tidak memiliki alat ritual yang lengkap.
Penjelasan: Setiap pelatihan dan pengajaran Sadhana Tantra harus memiliki perlengkapan alat ritual yang komplit, agar tidak melanggar sila.

termasuk 10 cincin emas itu juga alat perlengkapan ritual ?

kalau iya,.. nutlisnya dimana ya ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

adi lim

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

Quote from: dbej2011 on 09 March 2011, 11:18:48 PM
Uwya... Saya baru tahu loh kalau Sang Buddha Gotama tak pernah memberikan anjali  :)

Mungkin saya boleh bertanya?

1. Dari mana dong kebiasaan anjali di agama Buddha itu berasal ,kalau bukan diturunkan oleh seorang guru Gotama?
    Jadi kalo aliran kepercayaan theravada dan lain2 puja bakti tidak menggunakan anjali,terus menggunakan tanggan digengam seperti di agama lain?


2. Apakah saudara fabian C pernah hidup pada jaman pertapa Buddha Gotama ? kalau pernah hidup berarti bisa diasumsikan umur saudara fabian C sudah   
    lebih dari 2500 tahun? Luar biasa panjang usianya.  Kalau belum pernah hidup, mengapa bisa tahu ya? ada referensi selain 'tulisan dari orang saja'? Kalau
     orang yang nulis, saya dapat meragukannya, karena bisa saja sudah mengalami penafsiran berbeda2 ketika orang tersebut menuliskannya bahkan kalau     
    tulisan tersebut telah turun menurun beberapa lapis kehidupan nenek moyang?

memang murid lsy 'kemampuan' sama rata/hampir sama, tidak jauh berbeda  ^-^

bold, apakah anda pernah belajar Sutta Tipitaka ? atau hanya belajar kitab zfz !

biru, umur manusia era Buddha Gotama rata2 100 tahun, sekarang menuju rata 70 tahun ke bawah, jaman sekarang yang bisa praktek Buddha Dhamma dengan patokan referensi kitab suci Tipitaka/Tripitaka.

:))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

fabian c

Quote from: dbej2011 on 09 March 2011, 11:18:48 PM
Uwya... Saya baru tahu loh kalau Sang Buddha Gotama tak pernah memberikan anjali  :)

Mungkin saya boleh bertanya?

1. Dari mana dong kebiasaan anjali di agama Buddha itu berasal ,kalau bukan diturunkan oleh seorang guru Gotama?
    Jadi kalo aliran kepercayaan theravada dan lain2 puja bakti tidak menggunakan anjali,terus menggunakan tanggan digengam seperti di agama lain?

Bro dbej20112 yang baik,
Dari jawaban-jawaban anda kelihatannya anda berlatar belakang tradisi, dan ZFZ adalah Ajaran (yang menurut anda) ajaran Buddhis pertama yang anda kenal, sehingga banyak yang tidak anda ketahui mengenai ajaran Sang Buddha, sehingga apapun yang dikatakan oleh master Lu anda anggap benar belaka.

Baiklah saya jelaskan apa maksudnya anjali.
Tradisi penghormatan kepada orang lain telah ada sejak jaman dahulu di India, sebelum lahirnya pangeran Siddhattha (Mudah-mudahan anda tidak berpikir bahwa pangeran Siddhattha terlahir di Zhung Guo).

Ada tiga jenis penghormatan yang ada sejak jaman sebelum pangeran Siddhattha lahir, yaitu:
- Anjali: ini adalah bentuk penghormatan yang paling rendah, biasanya penghormatan ini dilakukan kepada teman-teman atau orang sederajat.
- Namakkhara (namaskara): ini adalah penghormatan yang lebih tinggi, yang biasanya dilakukan kepada orang tua, guru, para brahmana dll.
- Padakkhina (pradakshina): Ini adalah penghormatan tertinggi yang dilakukan kepada orang-orang suci, atau tempat-tempat suci.

QuoteApakah saudara fabian C pernah hidup pada jaman pertapa Buddha Gotama ? kalau pernah hidup berarti bisa diasumsikan umur saudara fabian C sudah   
    lebih dari 2500 tahun? Luar biasa panjang usianya.  Kalau belum pernah hidup, mengapa bisa tahu ya? ada referensi selain 'tulisan dari orang saja'?
Kelihatannya saudara belum tahu caranya berpikir benar, baiklah saya beritahukan bagaimana saya tahu mengenai hal ini.

Karena tradisi ini sudah ada di India sejak jaman pangeran Siddhattha lahir, dan pangeran Siddhattha lahir di India maka tentu saja sudah seharusnya di India kebiasaan anjali dsbnya umum dilakukan. Kenyataannya memang demikian, anda boleh berkunjung ke India kalau tidak percaya.

Kita tidak harus lahir 2500 tahun yang lalu untuk tahu bahwa Sang Buddha ada kan...?
Kita tidak perlu lahir 2500 tahun yang lalu untuk mengetahui bahwa Confucius ada kan...?
Kita tidak perlu lahir 2000 tahun yang lalu untuk mengetahui bahwa Yesus ada kan...?
Begitu juga kita tidak perlu ke Bulan untuk mengetahui bahwa Bulan bentuknya seperti bola kan..?
Demikian juga kita tak perlu ke Matahari untuk mengetahui Matahari luar biasa panas kan...?

QuoteKalau orang yang nulis, saya dapat meragukannya, karena bisa saja sudah mengalami penafsiran berbeda2 ketika orang tersebut menuliskannya bahkan kalau tulisan tersebut telah turun menurun beberapa lapis kehidupan nenek moyang?

Anda benar... Kita bisa meragukan bila ada seseorang yang mengatakan sesuatu... Kita jangan percaya begitu saja hanya karena tertulis di kitab suci.... Sesuai dengan cara berpikir kritis dan logis dari Buddhis.

Tapi Kalama Sutta mengajarkan bahwa kita jangan hanya kritis terhadap kitab suci....
Kita juga harus kritis terhadap berita yang disampaikan orang lain....
Kita juga kritis terhadap kabar burung....
Kita juga kritis terhadap para pemuka agama....
Kita juga kritis terhadap guru....
kita juga kritis terhadap Nabi... Buddha.... Dewa.... Tuhan.... dll...

Setelah 400 halaman lebih, anda tidak mengembangkan kekritisan tersebut.... Tapi hanya mengembangkan prasangka terhadap ajaran diluar ajaran yang anda yakini....

Anda hanya melekat kepada upacara-upacara dan ritual, yang anda anggap dapat membawa pada pencerahan.... anda menganggap bahwa upacara dan ritual dapat menyelamatkan anda atau orang lain....

Padahal upacara dan ritual penyelamatan hanya sampah... yang timbul dari pandangan salah....

Hanya diri sendiri yang dapat menyelamatkan diri sendiri, Sang Buddha hanya penunjuk jalan.
Oleh diri sendiri perbuatan dilakukan, oleh diri sendiri juga akibat akibat perbuatan akan dialami.
Tak pernah berlatih membersihkan batin, apa mungkin batin bersih sendiri...?
Oleh diri sendiri pembersihan batin dilakukan, oleh diri sendiri juga kebersihan batin akan dialami.

Mari kita keluar dari rimba pandangan salah... yang dapat menyebabkan kita terlahir di Neraka...Atau rahim hewan...

Mettacittena,



Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata