Tuhan Pencipta secara ilmiah sudah bisa dibuktikan tidak diperlukan ada!

Started by Mahadeva, 13 July 2010, 06:06:18 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

andry

ketuhanan itu untuk di selami dan di nikmati
bukan untuk di pergunjingkan dan di pertontonkan
bahwa aku telah mencapai dan bertemu tuhan, sesungguhnya ia tak pernah tau siapa dan apa itu tuhan
Samma Vayama

Deva19

Quote from: andry on 15 July 2010, 01:09:50 PM
ketuhanan itu untuk di selami dan di nikmati
bukan untuk di pergunjingkan dan di pertontonkan
bahwa aku telah mencapai dan bertemu tuhan, sesungguhnya ia tak pernah tau siapa dan apa itu tuhan

tak masalah orang berkata, "aku telah bertemu tuhan"

karena,

pertama ==> tidak ada undang-undang yang melarangnya
kedua ==> jika benar dia bertemu tuhan

tuhan yang tidak dapat dilihat, bukanlah tuhan yang sebenarnya
tuhan yang tidak dapat ditemui, bukan tuhan yang sebenarnya

orang yang berkata "sesungguhnya tuhan itu tak dapt dilihat dan ditemui" berarti dia tidak tau apa-apa tentang Tuhan.

Deva19

Quote from: Indra on 15 July 2010, 09:37:45 AM
Quote from: Deva19 on 15 July 2010, 07:51:40 AM
Quote from: indra
tidak salah menyetujui bahwa tuhan ada karena sapi itu ada, dengan kondisi Tuhan = sapi, yah kalau memang tuhan yg dianggap ADA oleh Bro Deva19 adalah sapi, saya sih gak keberatan untuk setuju

bagus. itu namanya jujur dan gentle untuk mengakui yang benar sebagai benar.

anda memang harus mengakui tuhan itu ada, karena sapi itu ada.

lalu saya beritahukan, bahwa memasukan nilai sapi ke dalam tuhan sebagaimana yang telah saya lakukan hanyalah untuk menguji kejujuran dan akal kawan-kawan di sini. soalnya, kalau mereka tidak dapat mengakui kebenaran adanya tuhan, padahal tuhan = sapi, maka itu artinya mereka sudah kehilangan akal. tapi syukurlah, dengan adanya pengakuan anda, berarti akal anda masih bekerja dengan baik.

selanjutnya, saya akan menjelaskan bahwa Tuhan itu Ada. (bukan ada tuhan) sekarang saya memasukan nilai Ada ke dalam variabel Tuhan. saya tanya "apakah Ada itu tidak ada?"

mustahil Ada adalah tidak ada, sebagaimana mustahilnya hitam adalah putih. oleh karena mustahil "tidak adanya Ada", maka bila akal kita masih sehat, maka akan kita katakan bahwa Tuhan itu mustahil tidak ada.

bukan hanya tuhan itu ada, malah tuhan itu ada banyak, saya bahkan setiap tahun menyaksikan banyak tuhan yang dibantai, dibunuh, dan lucunya konon itu atas perintah sapi

belajar ngawur ni..?

dipasena

Quote from: Deva19 on 15 July 2010, 01:57:32 PM
Quote from: andry on 15 July 2010, 01:09:50 PM
ketuhanan itu untuk di selami dan di nikmati
bukan untuk di pergunjingkan dan di pertontonkan
bahwa aku telah mencapai dan bertemu tuhan, sesungguhnya ia tak pernah tau siapa dan apa itu tuhan

tak masalah orang berkata, "aku telah bertemu tuhan"

karena,

pertama ==> tidak ada undang-undang yang melarangnya
kedua ==> jika benar dia bertemu tuhan

tuhan yang tidak dapat dilihat, bukanlah tuhan yang sebenarnya
tuhan yang tidak dapat ditemui, bukan tuhan yang sebenarnya

orang yang berkata "sesungguhnya tuhan itu tak dapt dilihat dan ditemui" berarti dia tidak tau apa-apa tentang Tuhan.

jadi ente udah pernah melihat dan bertemu tuhan mu itu ? gimana rupa nya ? ada ***** nya ga ? :))

Deva19

Quote from: tono
oh iya, logika aa memang kurang baik di banding kan logika anda deva... hehehe... sayang nya aa ga sepinter anda mendalami dogma akan "tuhan"

nah itu dia, aa ga mengetahui jk udah di definisikan bahwa tuhan = 1, sayangnya anda harus bs merubah kenyataan untuk menguatkan definisi anda bahwa tuhan = 1, bagi aa tuhan = 0... maaf, tp itu lah kenyataan, aa ga suka dibodohi iman tanpa bukti, aa ga suka menerima kitab sakti yg tidak ada isi kecuali memuaskan ego dan kebodohan...

jk anda punya konsep "kalo tuhannya dianggap tidak esksis, seharusnya tidak bisa ditambahkan ke nilai manapun. karena sesuatu yang bisa ditambahkan adalah sesuatu yang eksis." maka anda harus bs menyatakan kebenaran dari yg anda ingin tambahkan menggunakan konsep matematika. Tapi jika anda belum bisa menyatakan kebenaran dari apa yg ingin anda tambahkan, maka matematika itu bersifat mandul, yg ada hanya lah konsep dan teori kosong.

ibarat anak kecil, diberi soal latihan matematika, 2 ufo + 2 alien = berapa anak-anak... berbicara dengan imajinasi.

salam dari orang yg logika nya kurang bagus... H. M. aa'tono

anda boleh mendefinisikan tuhan dengan apa saja yang anda maui. tapi mari kita bicarakan satu persatu. apakah kita akan mendiskusikan tuhan yang anda definisikan atau membicarakan tuhan yang saya definisikan. kalo semua orang sibuk membuat definisi masing-masing, serta tidak belajar menyelami makna yang di definisikan orng lain, maka bagaimana satu sama lain bisa saling memahami?

kalau kata anda tuhan = 0. itu sah-sah saja. dan tidak akan saya bantah. tapi, kalo definisi tersebut digunakan untuk menyangkal Tuhan = 1, maka itu yang salah.

saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha. tetapi yang g****k itu adalah "oknum umat budhis" yang menjadikan konsep ketiadaan tuhan dalam budhisme itu untuk menyangkal adanya Tuhan yang disembh oleh umat agama lain. padahal sang Budha sendiri tidak memberi contoh seperti itu.

silahkan anda definisikan "Tuhan=0". itu tidak salah sama sekali. dan orng lain tidak boleh mmepersalahkan definisi anda. tapi jangan coba-coba definisi tersebut digunakan untuk mempersalahkan definisi Tuhan=1.  karena kalo orang melakukan hal seperti itu, maka tidak ada kata lain yang paling tepat untuk menyebut dia kecuali dengan sebutan"g****k".

Deva19

Quote from: dhanuttono on 15 July 2010, 02:05:00 PM
Quote from: Deva19 on 15 July 2010, 01:57:32 PM
Quote from: andry on 15 July 2010, 01:09:50 PM
ketuhanan itu untuk di selami dan di nikmati
bukan untuk di pergunjingkan dan di pertontonkan
bahwa aku telah mencapai dan bertemu tuhan, sesungguhnya ia tak pernah tau siapa dan apa itu tuhan

tak masalah orang berkata, "aku telah bertemu tuhan"

karena,

pertama ==> tidak ada undang-undang yang melarangnya
kedua ==> jika benar dia bertemu tuhan

tuhan yang tidak dapat dilihat, bukanlah tuhan yang sebenarnya
tuhan yang tidak dapat ditemui, bukan tuhan yang sebenarnya

orang yang berkata "sesungguhnya tuhan itu tak dapt dilihat dan ditemui" berarti dia tidak tau apa-apa tentang Tuhan.

jadi ente udah pernah melihat dan bertemu tuhan mu itu ? gimana rupa nya ? ada "ttit" nya ga ? :))

bertanya, mengejek atau ngajak berantem ni..?

Tekkss Katsuo


ryu

Quote from: dhanuttono on 15 July 2010, 02:05:00 PM
Quote from: Deva19 on 15 July 2010, 01:57:32 PM
Quote from: andry on 15 July 2010, 01:09:50 PM
ketuhanan itu untuk di selami dan di nikmati
bukan untuk di pergunjingkan dan di pertontonkan
bahwa aku telah mencapai dan bertemu tuhan, sesungguhnya ia tak pernah tau siapa dan apa itu tuhan

tak masalah orang berkata, "aku telah bertemu tuhan"

karena,

pertama ==> tidak ada undang-undang yang melarangnya
kedua ==> jika benar dia bertemu tuhan

tuhan yang tidak dapat dilihat, bukanlah tuhan yang sebenarnya
tuhan yang tidak dapat ditemui, bukan tuhan yang sebenarnya

orang yang berkata "sesungguhnya tuhan itu tak dapt dilihat dan ditemui" berarti dia tidak tau apa-apa tentang Tuhan.

jadi ente udah pernah melihat dan bertemu tuhan mu itu ? gimana rupa nya ? ada "ttit" nya ga ? :))
:hammer:
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Deva19

Quote from: Tekkss Katsuo on 15 July 2010, 02:19:41 PM
:o welehh, bahasanya dijaga all, ini kan forum beragama...

ya saya setuju, saya dan kalian harus menjaga bahasa.

Sunce™

wkwkwkw.. tuhann.. ohhh tuhann... maafkan mereka yng tak tau ini... =))

xenocross

Quote from: Deva19 on 15 July 2010, 02:10:45 PM

kalau kata anda tuhan = 0. itu sah-sah saja. dan tidak akan saya bantah. tapi, kalo definisi tersebut digunakan untuk menyangkal Tuhan = 1, maka itu yang salah.

saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha. tetapi yang g****k itu adalah "oknum umat budhis" yang menjadikan konsep ketiadaan tuhan dalam budhisme itu untuk menyangkal adanya Tuhan yang disembh oleh umat agama lain. padahal sang Budha sendiri tidak memberi contoh seperti itu.


Iya, yang ada di Sutta adalah makhluk di alam dewa berusia panjaaaaang sekali yang ngaku-ngaku sebagai TUHAN, pencipta segala sesuatu.
Jadi emang gak ada TUHAN, tapi ada makhluk yg mengaku sebagai TUHAN dan ditenggarai beliaulah yg disembah oleh umat agama lain
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Deva19

Quote from: xenocross on 15 July 2010, 03:16:57 PM
Quote from: Deva19 on 15 July 2010, 02:10:45 PM

kalau kata anda tuhan = 0. itu sah-sah saja. dan tidak akan saya bantah. tapi, kalo definisi tersebut digunakan untuk menyangkal Tuhan = 1, maka itu yang salah.

saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha. tetapi yang g****k itu adalah "oknum umat budhis" yang menjadikan konsep ketiadaan tuhan dalam budhisme itu untuk menyangkal adanya Tuhan yang disembh oleh umat agama lain. padahal sang Budha sendiri tidak memberi contoh seperti itu.


Iya, yang ada di Sutta adalah makhluk di alam dewa berusia panjaaaaang sekali yang ngaku-ngaku sebagai TUHAN, pencipta segala sesuatu.
Jadi emang gak ada TUHAN, tapi ada makhluk yg mengaku sebagai TUHAN dan ditenggarai beliaulah yg disembah oleh umat agama lain
di dalam sutta itu dikisahkan kesalah fahaman seorang makhluk yang menganggap dirinya tuhan, dan juga kesalah fahaman makhluk-makluk lain yang menganggapnya tuhan. dan di dalam sutta tersebut tidak ada pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada. jika anda menyatakan bahwa menurut sutta tersebut tuhan itu tidak ada, nah itu salah satu contoh sikap gegagah dan kesalahan fahaman umat budhis terhadap ajaran yang ada di dalam sutta-sutta.

xenocross

Gua mulai ngerti cara logikanya si deva19

Jadi kalau Buddha gak pernah bilang gak ada ALIEN, maka bukan berarti Alien gak ada menurut Buddha.
Sehingga, deva19 mengatakan bisa saja ALIEN ada
sehingga umat buddhis gegabah dan salah paham kalau menganggap BUDDHA menyangkal keberadaan aLIEN

dari sini deva19 bisa memaksakan opini "Alien itu mungkin ada", dan bisa digiring ke arah "alien itu ada"

NB: ganti kata alien dengan TUHAN, pegasus, setan, dedemit, dll
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

K.K.

Quote from: Deva19 on 15 July 2010, 03:20:07 PM
Quote from: xenocross on 15 July 2010, 03:16:57 PM
Quote from: Deva19 on 15 July 2010, 02:10:45 PM

kalau kata anda tuhan = 0. itu sah-sah saja. dan tidak akan saya bantah. tapi, kalo definisi tersebut digunakan untuk menyangkal Tuhan = 1, maka itu yang salah.

saya menyelami ajaran budhisme tentang "tidak ada nya tuhan". dan saya tidak menyangkal kebenarannya. sebaliknya, saya setuju dengan konsep "tidak adanya tuhan" di dalam budhisme. itu ajaran yang benar yang diturunkan dari ajaran sang Budha. tetapi yang g****k itu adalah "oknum umat budhis" yang menjadikan konsep ketiadaan tuhan dalam budhisme itu untuk menyangkal adanya Tuhan yang disembh oleh umat agama lain. padahal sang Budha sendiri tidak memberi contoh seperti itu.


Iya, yang ada di Sutta adalah makhluk di alam dewa berusia panjaaaaang sekali yang ngaku-ngaku sebagai TUHAN, pencipta segala sesuatu.
Jadi emang gak ada TUHAN, tapi ada makhluk yg mengaku sebagai TUHAN dan ditenggarai beliaulah yg disembah oleh umat agama lain
di dalam sutta itu dikisahkan kesalah fahaman seorang makhluk yang menganggap dirinya tuhan, dan juga kesalah fahaman makhluk-makluk lain yang menganggapnya tuhan. dan di dalam sutta tersebut tidak ada pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada. jika anda menyatakan bahwa menurut sutta tersebut tuhan itu tidak ada, nah itu salah satu contoh sikap gegagah dan kesalahan fahaman umat budhis terhadap ajaran yang ada di dalam sutta-sutta.
Jadi Buddha mengajarkan Tuhan ada? Boleh minta referensinya?

Deva19

Quote from: xenocross on 15 July 2010, 03:31:32 PM
Gua mulai ngerti cara logikanya si deva19

Jadi kalau Buddha gak pernah bilang gak ada ALIEN, maka bukan berarti Alien gak ada menurut Buddha.
Sehingga, deva19 mengatakan bisa saja ALIEN ada
sehingga umat buddhis gegabah dan salah paham kalau menganggap BUDDHA menyangkal keberadaan aLIEN

dari sini deva19 bisa memaksakan opini "Alien itu mungkin ada", dan bisa digiring ke arah "alien itu ada"

NB: ganti kata alien dengan TUHAN, pegasus, setan, dedemit, dll

lo baru ngerti dikit, banyak lom ngertinya.

kalo sang Budha gak pernah menyatakan alien itu ada, maka gak boleh ada yang berkata "dalam ajaran sang Budha, alien itu gak ada". kalo berkata begitu, itu disebut berdusta atas nama sang Budha, kalo enggak bahlul.

kalo mo menyatakan bahwa alien itu gak ada, itu boleh-boleh aja, asal jelas asal-usulnya, apa dari pendapat mu sendiri, kata ilmuwan, ato kata nenek lu. tapi jangan apa-apa diatas namakan sang Budha. itu namanya fitnah.

lalu, kalo gw menyatakan alien itu, itu bukan berarti memaksakan pendapat. gw jelasin asal-usulnya, kenapa gw bilang alien itu ada. tapi kalian tidak suka menyimak, sibuk dengan doktrin dan keyakinan kalian sendiri. gw ngerti yang loe pikir, tapi loe gak ngerti yang gw pikir. gw bisa menyelami apa yang loe maksud. tapi loe susah ngerti yang gw maksud, krena filsafat gw, terlalu tinggi buat loe.