Tentang marketing

Started by intan mutiara sari, 01 May 2010, 08:14:35 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

intan mutiara sari

 _/\_  salam kenal dulu,intan mohon bimbingannya tentang materi marketing.sebelumnya intan ucapkan banyak terima kasih,salam METTA..... ^:)^      _/\_

No Pain No Gain

materi pemasaran itu banyak...intan mau nanya yang bagian mananya? tolong diajukan pertanyaan secara spesifik..^^

(udah kayak dosen)
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

intan mutiara sari

 _/\_   kak no pain intan aja belom tahu cuma mau tahu aja mungkin yang dasar dasar kali ya?????
makasih ya kak... ^:)^ ;D

johan3000

marketing....

kalau bosen dgn 4P... product, price, promotion & place....

bisa mulai dgn huruf R
apakah itu R ?

[spoiler=??]R = Remarkable (luar biasa, bukan yg biasa2.... sungguh mengejutkan..)[/spoiler]
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

an_atta

Namo Buddhaya, Intan _/\_

Saya coba berikan pendapat sedikit ya ttg marketing, bukan dgn maksud utk menggurui, namun karena marketing ini salah satu subject yang saya sukai sewaktu kuliah dulu, jd saya tertarik untuk mendiskusikannya dan untuk terus meningkatkan pengetahuan saya dlm bidang ini, sehingga kalau ada yang dirasa kurang aplikatif atau perlu tambahan, silakan dikomentari.

Marketing bukan hanya mengenai bagaimana caranya menjual dan mengiklankan produk, tp marketing adalah mengenai bagaimana menawarkan solusi (produk dan jasa) yang tepat (dibutuhkan) dan kalau bisa tidak pasaran, -sehingga mempunyai nilai lebih- termasuk juga bagaimana menghandle hubungan dgn customer yang sekarang maupun potential customer dengan lebih baik daripada kompetitor.

Membicarakan marketing, tidak lepas dari Marketing Mix (The 4 Ps of Marketing): Prosuct, Price, Place, Promotion.

http://rajapresentasi.com/2009/04/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran/
Marketing mix merupakan kombinasi dan empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan seefektif mungkin.

Variabel-variabel tersebut dapat dikelompokkan menajdi empat kelompok utama yang dikenal dengan 4 Ps yaitu :
a. Product (Produk)
b. Price (Harga)
c. Promotion (Promosi)
d. Place (Tempat)

Secara garis besar keempat variabel tersebut dapat dijelaskan melalui penjelasan masing-masing sebagai berikut :

a. Product (Produk)
Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : "A product is a thing that can be offered to a market to satisfy a want or need" . Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.

b. Price (Harga)
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : "price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service". Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.

Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: "Price is the amount of money and or goods needed to acquire some combination of another goods and its companying services". Pengertian di atas mengandung arti bahwa harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.

Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini yakni:

1. Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)
(a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus)
Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
(b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran).
Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan dicari.

2. Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai)
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga.

3. Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan)
(a) Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku)
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
(b) Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup)
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.

c. Promotion (Promosi)
Definisi menurut Stanton adalah :"Promotion mix is the combination of operasional
selling, sales person, public relation. These are the promotional tools that help an
organization to achieve its marketing objective". Sedangkan menurut Kotler yang
dimaksud dengan promosi adalah : "Promotion includes all the activities the company
undertakes to communicate and promote its product the target market".

Menurut Philip Kotler promotion tools didefinisikan sebagai berikut :
1. Advertising (Periklanan)
Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui.

2. Personal selling (Penjualan perorangan)
Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.

3. Sales promotion (Promosi penjualan)
Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan.

4. Public relation (Publisitas)
Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.

d. Place (Tempat atau distribusi)
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : "The various the company undertakes to make the product accessible and available to target customer". Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.

Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas.

Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

4Ps tsb lbh dari sudut pandang perusahaan, tapi produk atau jasa diciptakan untuk menyelesaikan masalah konsumen, sehingga bisa juga 4P's tsb dilihat dari sudut pandang konsumen yaitu menjadi 4Cs: Customer, Cost, Channel/Convenience, Communication).

http://www.teneric.co.uk/businessinfo/marketing-mix.html
The 4 Cs

Many now dismiss the four Ps as being out of date and have developed the four Cs to replace that concept.

For example, there are the C's developed by Robert Lauterborn and put forward by Marketing guru Philip Kotler where by:

    * Place becomes Convenience
    * Price becomes Cost to the user
    * Promotion becomes Communication
    * Product becomes Customer needs and wants

The four C's reflect a more customer oriented marketing philosophy. They provide useful reminders that you need to focus entirely on the customer when deciding where to offer a service.

Lalu mungkin yang sering terbersit di benak orang2 adalah, apakah seorang marketer adalah seorang pembohong yang selalu menghalalkan segala cara agar target penjualannya tercapai?

Ya, jika tujuannya hanya untuk menjual dan mendapatkan keuntungan saja,
namun jika tujuannya adalah untuk memberikan solusi yang tepat atas permasalahan yang dialami oleh customer2nya, maka tidak sepantasnya ia dikatakan seorang pembohong.

Financial intelligence is a synergy of Accounting, Investing, Marketing and Law. Combine those 4 skills and making money w/ money is easier. - Kiyosaki

Semoga dapat sedikit membantu, jika ada yang kurang, silakan dikoreksi. :)

johan3000

wahh dozen marketing titin... malam2 masih ngajar...

dari yg 4P,
kalau sevices atau after sales services, etc itu masuk yg dimana ya ?
cutomer relationship juga masuk yg dimana ya?

thanks ...sebelumnya
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

an_atta

#6
 [at] Johan3000,
Saya coba jawab ya...
Service dan after-sale service termasuk di Product. karena product tidak hanya mengenai barang, tapi bisa juga jasa (service).
Customer relationship tercakup di Promotion.

hmm... ini hanya sharing sedikit yg saya ketahui saja secara teori, bukan untuk mengajari, karena yang jauh lebih pentingnya adalah di aplikasinya dalam kehidupan bisnis, yang selama ini beberapa point yang saya rasa berguna dari beberapa mata kuliah marketing yang saya dulu ambil, adalah 4Ps yang perlu ditranslate ke 4Cs, lalu blue ocean strategy, yaitu menawarkan barang/jasa yang menjadi solusi bagi permasalahan customer yang tidak pasaran, yang memberikan nilai lebih daripada yg ditawarkan oleh competitor dan yang paling challenging bagi saya pribadi adalah customer relationship dalam menjalankan bisnis saya yang baru saya mulai sekitar satu tahunan yang lalu.

Saya quote-kan sedikit kata2 dari dosen marketing saya yang saya rasa akan berguna:
Faktor kegagalan yang utama dalam bisnis adalah: 1. arogansi, 2. sikap cepat puas diri dan 3. menyangkal perubahan. - Daniel Saputro.

PS. Saya tidak mengajar mata kuliah marketing, tapi kebetulan saya memang mengajar di kampus dgn mata kuliah business correspondence, sehingga saya punya syllabus dan panduan materinya, kalau ada teman2 yang membutuhkan tips cara menulis surat bisnis (mungkin yang akan paling sering in demand adalah application letter dan CV), silakan PM saya, dengan senang hati akan saya share-kan guidelines pembuatannya yang saya dapatkan juga dari syllabus saya mengajar, dan kalau ada komentar, saya akan menerimanya dgn gembira karena berarti akan meningkatkan kualitas materi yang akan saya ajarkan ke mahasiswa saya di semester selanjutnya).

Semoga dapat sedikit membantu.

johan3000

thx atas jawabnya sis Titin,

product ya...bisa berupa barang fisik, jasa, dsb.... tapi kalau sevices.. itu merupakan tambahan spt garansi services/part.

jadi kalau menurut gw sih yg services tambahan/support/dst sebarusnya pisah dari productnya..
duuhh sembarang ngomong, padahal bukan guru marketing...





marketing n customer....


minggu lalu pada sebuah seminar, ada seorang manager sukses testimonial gitulah...
dia tanya kita kerja sama siapa?...katanya sebenarnya bukan pada perusahaan, tapi pada customer...
(spt yg sering kita dengar customer is the king... dst)...

Bila memang customer begitu penting bagi "karyawan/manager/perusahaan",
sejauh manakah perusahaan memberikan kontrol pada customer ?
adakah business model yg memberikan customer control yg begitu besar dlm menjalankan businessnya?

contoh... karna sis di kampus....
spt di comp lab... hasil cetak printernya gak baik...(ini printer model bjc100 gitu yg udah hampir 8thn),
mahasiswa/i cuma bisa mengerutu...ngomel,.. tapi gak punya power menyuruh sekolah utk
memberikan printer yg layak utk dipakai............... dlm hal ini customer tidak memiliki power...

bila perusahaan dijalankan dgn kepuasan yg tinggi, katanya itu merupakan WOM (word of mouth marketing)
yg sangat ampuh.. karna customer gak mudah percaya pada perusahaan, tp percaya sesama customer...

kalau koresponden business itu dlm bhs Indonesia, English atau bahasa lain ya ?
apakah penulisan surat busiess pada org Chinese, Jepang maupun Amerika sangatlah beda?

thx sebelumnya...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

intan mutiara sari

 _/\_ Bu Dosen Titin....makasih atas informasinya,tapi maaf ya kalau bisa pakai bahasa indonesia karena murid anda yang satu ini tidak bisa berbahasa inggris,mohon maklum.semoga anda berbahagia  _/\_

an_atta

 [at] Johan 3000, terima kasih atas diskusinya, kalau menurut saya pribadi, saya tidak mempersoalkan service & after sales service itu masuk ke kategori 4Ps yang mana, IMO utk saya adalah pengertian dan aplikasinya, saya ada search di internet jg mengenai service, after-sale service dan garansi itu menurut web ini: http://www.bestrealincome.com/internet-marketing-4p/ tercakup dalam: Product.

There is an old formula with which to put a framework around your thinking. Its called the 4P's. Here is a summary:

Product:

    * Make sure that your product is something that is useful to your intended customers.
    * Does it solve a problem or make their life better in some way?
    * Make sure the product actually does what it says it does (ideally you should buy it and use it yourself)
    * Check the quality, does it work ALL the time?
    * Is it packaged so that its easy for you to sell and deliver to your customer.
    * Is the brand recognized or is it associated with a recognizable brand ?
    * Is your brand consistent with your product ?
    * What about after sales service and follow-up
    * Is that guarantee really a guarantee ?

tapi kalau menurut saya (tolong dikoreksi kalau salah) tidak terlalu penting sih mau dikategorikan ke mana juga, karena itu hanya teorinya, asalkan perusahaan benar2 memberikan after-sale service dan garansi yang sebelumnya sudah dijanjikan dan layak kepada customernya.

ya saya setuju dgn kekuatan WOM, saya ingat dosen saya dulu pernah katakan kalau sebuah perusahaan ada satu hal yg tidak memuaskan customer, satu customer itu generally akan menceritakan ketidak puasannya itu kpd kerabat/temannya sebanyak 10x, tp kalau ada customer yang puas dgn product dari perusahaan, paling hanya ceritakan 3x saja.

Joahn3000: adakah business model yg memberikan customer control yg begitu besar dlm menjalankan businessnya?

Setahu saya perusahaan besar ada menyediakan no telp bebas pulsa bagi customer utk menyampaikan saran atau keluhannya, atau jg melalui e-mail, surat bebas prangko, atau melalui kertas survey mengenai kepuasan pelanggan.

Saya ada pengalaman pribadi mengenai customer control ini, sewaktu saya masih bekerja di sekolah yg dulu ownernya sangat customer-oriented dan memberikan kebebasan yang sangat besar utk para orang tua murid utk mengemukakan pendapat mereka, hasilnya, peraturan sekolahnya pun bisa dibelokkan oleh para ortu murid.

Kalau printer yg sudah 8 tahun, seharusnya sih book value-nya sudah 0 ya, dalam artian memang sudah sepantasnya diganti yg baru, tergantung kampusnya juga sih kalau memang mau memberikan fasilitas yg layak utk mahasiswa ya pastinya akan memperhatikan semua kelengkapan alat2 penunjang pendidikannya, balik ke WOM lagi sih, nanti bisa tersebar kabar kalau kampusnya pelit. hehe

ya korespondensinya dalam bahasa inggris saja, tidak ada bahasa lainnya,
Pertanyaan yg menarik sekali Sdr. Johan, selama ini saya hanya mengajarkan menulis surat sesuai dgn etika surat bisnis Amerika. Kalau saya diminta menulis surat utk org Chinese/Jepang, dan kalau saya tidak bisa bahasanya, IMHO akan jauh lbh baik kalau saya cari orang yg mengerti bahasa Mandarin/Jepang (yang diharapkan karena sudah mengerti bahasanya, maka mengerti juga culture mereka) untuk menuliskan suratnya, karena ini bagian dari psikologi marketing juga yang menyebutkan kalau org tentunya akan lbh nyaman disapa atau menerima surat dalam bahasa ibu mereka.

Saya quote-kan sedikit hasil pencarian saya utk etika menulis surat di Jepang yang menekankan formalitas.
http://en.wikipedia.org/wiki/Etiquette_in_Japan
Letter-writing remains an important part of Japanese culture, despite the advent of email and text-messaging. In Japan, letter-writing skills are dependent not upon the ability to be original but rather on the ability to follow the prescribed format. However, some forms of letters, such as e-tegami, or "picture-letters", which incorporate hand-painted decorations and seasonal motifs, certainly require creativity.
[edit] Titles
Main article: Japanese honorifics

Letter addresses, even those sent to close friends, are normally written in quite formal language. Unless some other title is available (sensei, for example, which can mean "doctor" or "professor" among other things) the standard title used with the addressee's name is the very formal sama. Letters addressed to a company take the title onchū (御中?) after the company name. It is also considered important to mention in the address if the company is incorporated (kabushiki gaisha) or limited (yūgen gaisha). When a letter is addressed to a company employee at their place of work, the address should contain the full name of the place of work, as well as the title of the employee's position, and the full name of the employee. The titles are -chan (for female friends or younger people) or -kun (for male friends, or in certain cases to women), -san (for adults in general) and -sama (which is also used for gods or buddhas).
[edit] Letter writing materials

Personal letters are traditionally written by hand using blue or black ink, or with a writing brush and black ink. The preferred paper is washi (Japanese paper). Although letters may be written vertically (tategaki) or horizontally (yokogaki), a vertical orientation is the more traditional, and therefore more formal, direction.

[at] Intan, panggil Titin saja :) kalau yang saya lihat, penjelasan di atas mengenai 4Ps yang berbahasa Inggris sudah dijelaskan juga dalam bahasa Indonesianya dengan pengertian yang sama. mungkin ada yang terlewat oleh saya? hanya 4Cs nya saja ya yang belum ditranslate ya: Customer needs = kebutuhan pelanggan, Cost = harga yang perlu dikeluarkan oleh pelanggan, yaitu transformasi dari price = harga yang ditetapkan oleh perusahaan, jadi dalam menentukan harga, perusahaan perlu sekali utk melihat kemampuan pembelian (purchasing power) dari pelanggan di tempat/daerah tsb dgn dibandingkan dgn harga yang ditawarkan oleh pesaing, Channel = jalur, yaitu jalur tempat mana saja yang sekiranya cocok utk memasarkan barang tertentu yang tentunya seharusnya convenient = nyaman untuk dicapai oleh pelanggan, lalu Communication yaitu bagaimana mengkomunikasikan produk/jasa kepada pelanggan sehingga mereka tertarik, menginginkan dalam artian dapat memberikan solusi untuk mereka, dan berhasil menimbulkan aksi pembelian dari pelanggan tsb. Kalau ada bagian yang masih ingin ditanyakan, silakan didiskusikan ya :)

Semoga anda berbahagia juga.

andry

Quote from: johan3000 on 01 May 2010, 09:40:41 PM
marketing....

kalau bosen dgn 4P... product, price, promotion & place....

bisa mulai dgn huruf R
apakah itu R ?

[spoiler=??]R = Remarkable (luar biasa, bukan yg biasa2.... sungguh mengejutkan..)[/spoiler]
emang ada? baru denger saia
teorinya siapa?
Samma Vayama

No Pain No Gain

 [at] bro titin

sekedar info aja..

4P itu hanya berlaku kalo perusahaan itu perusahaan yang menghasilkan produk, sedangkan untuk industri jasa biasanya mereka menambahkan 3P jadinya 4P+3P..

No matter how dirty my past is,my future is still spotless

hatRed

dalam marketing, bagaimana sih cara menilai kemungkinan keberhasilan suatu pemasaran suatu produk?

dan bagaimana cara menilai apakah teknik marketing yang dilakukan itu berhasil atau tidak?

dan bagaimanakah cara menghitung budget yang diperlukan untuk anggaran marketing suatu produk?


Sebelumnya terima kasih banyak
i'm just a mammal with troubled soul



johan3000

Quote from: Titin on 02 May 2010, 02:29:30 PM
[at] Johan 3000, terima kasih atas diskusinya, kalau menurut saya pribadi, saya tidak mempersoalkan service & after sales service itu masuk ke kategori 4Ps yang mana, IMO utk saya adalah pengertian dan aplikasinya, saya ada search di internet jg mengenai service, after-sale service dan garansi itu menurut web ini: http://www.bestrealincome.com/internet-marketing-4p/ tercakup dalam: Product.

Bagus sis linknya... lain kali bisa langsung dibuatkan link dgn tombol insert link di preview.
hasilnya spt ini (ini juga merupakan servics yg lebih baik pada member hahaaa)
http://www.bestrealincome.com/internet-marketing-4p/

There is an old formula with which to put a framework around your thinking. Its called the 4P's. Here is a summary:

Product:

    * Make sure that your product is something that is useful to your intended customers.
    Kalau yg ini gw tidak setuju,... alasannya gak bisa posting disini....sensitif matter...hahaha
    (tapi customer yg tau..........
     spt : taukah anda minyak kayu putih sangat manjur membersihkan bolot badan?)

    * Does it solve a problem or make their life better in some way?
    * Make sure the product actually does what it says it does (ideally you should buy it and use it yourself)
    * Check the quality, does it work ALL the time?
    * Is it packaged so that its easy for you to sell and deliver to your customer.
    * Is the brand recognized or is it associated with a recognizable brand ?
    * Is your brand consistent with your product ?
    * What about after sales service and follow-up
    * Is that guarantee really a guarantee ?
       kalau perlu nota pembelian, kartu garantee segala... itu namanya gak niat..

tapi kalau menurut saya (tolong dikoreksi kalau salah) tidak terlalu penting sih mau dikategorikan ke mana juga, karena itu hanya teorinya, asalkan perusahaan benar2 memberikan after-sale service dan garansi yang sebelumnya sudah dijanjikan dan layak kepada customernya.

ya saya setuju dgn kekuatan WOM, saya ingat dosen saya dulu pernah katakan kalau sebuah perusahaan ada satu hal yg tidak memuaskan customer, satu customer itu generally akan menceritakan ketidak puasannya itu kpd kerabat/temannya sebanyak 10x, tp kalau ada customer yang puas dgn product dari perusahaan, paling hanya ceritakan 3x saja.

Joahn3000: adakah business model yg memberikan customer control yg begitu besar dlm menjalankan businessnya?

Setahu saya perusahaan besar ada menyediakan no telp bebas pulsa bagi customer utk menyampaikan saran atau keluhannya, atau jg melalui e-mail, surat bebas prangko, atau melalui kertas survey mengenai kepuasan pelanggan.

Kalau yg ini masih kurang mantep, karna bisa saja perusahaan cuwek terhadap masukan tertentu..
Ini sama halnya seberapa besar karyawan dpt menyuarakan pendapat pd sebuah perusahaan..

Saya ada pengalaman pribadi mengenai customer control ini, sewaktu saya masih bekerja di sekolah yg dulu ownernya sangat customer-oriented dan memberikan kebebasan yang sangat besar utk para orang tua murid utk mengemukakan pendapat mereka, hasilnya, peraturan sekolahnya pun bisa dibelokkan oleh para ortu murid.
siiiiippp

Kalau printer yg sudah 8 tahun, seharusnya sih book value-nya sudah 0 ya, dalam artian memang sudah sepantasnya diganti yg baru, tergantung kampusnya juga sih kalau memang mau memberikan fasilitas yg layak utk mahasiswa ya pastinya akan memperhatikan semua kelengkapan alat2 penunjang pendidikannya, balik ke WOM lagi sih, nanti bisa tersebar kabar kalau kampusnya pelit. hehe

ya korespondensinya dalam bahasa inggris saja, tidak ada bahasa lainnya,
Pertanyaan yg menarik sekali Sdr. Johan, selama ini saya hanya mengajarkan menulis surat sesuai dgn etika surat bisnis Amerika. Kalau saya diminta menulis surat utk org Chinese/Jepang, dan kalau saya tidak bisa bahasanya, IMHO akan jauh lbh baik kalau saya cari orang yg mengerti bahasa Mandarin/Jepang (yang diharapkan karena sudah mengerti bahasanya, maka mengerti juga culture mereka) untuk menuliskan suratnya, karena ini bagian dari psikologi marketing juga yang menyebutkan kalau org tentunya akan lbh nyaman disapa atau menerima surat dalam bahasa ibu mereka.

Saya quote-kan sedikit hasil pencarian saya utk etika menulis surat di Jepang yang menekankan formalitas.
http://en.wikipedia.org/wiki/Etiquette_in_Japan
Letter-writing remains an important part of Japanese culture, despite the advent of email and text-messaging. In Japan, letter-writing skills are dependent not upon the ability to be original but rather on the ability to follow the prescribed format. However, some forms of letters, such as e-tegami, or "picture-letters", which incorporate hand-painted decorations and seasonal motifs, certainly require creativity.
[edit] Titles
Main article: Japanese honorifics

Letter addresses, even those sent to close friends, are normally written in quite formal language. Unless some other title is available (sensei, for example, which can mean "doctor" or "professor" among other things) the standard title used with the addressee's name is the very formal sama. Letters addressed to a company take the title onchū (御中?) after the company name. It is also considered important to mention in the address if the company is incorporated (kabushiki gaisha) or limited (yūgen gaisha). When a letter is addressed to a company employee at their place of work, the address should contain the full name of the place of work, as well as the title of the employee's position, and the full name of the employee. The titles are -chan (for female friends or younger people) or -kun (for male friends, or in certain cases to women), -san (for adults in general) and -sama (which is also used for gods or buddhas).
[edit] Letter writing materials

Personal letters are traditionally written by hand using blue or black ink, or with a writing brush and black ink. The preferred paper is washi (Japanese paper). Although letters may be written vertically (tategaki) or horizontally (yokogaki), a vertical orientation is the more traditional, and therefore more formal, direction.

[at] Intan, panggil Titin saja :) kalau yang saya lihat, penjelasan di atas mengenai 4Ps yang berbahasa Inggris sudah dijelaskan juga dalam bahasa Indonesianya dengan pengertian yang sama. mungkin ada yang terlewat oleh saya? hanya 4Cs nya saja ya yang belum ditranslate ya: Customer needs = kebutuhan pelanggan, Cost = harga yang perlu dikeluarkan oleh pelanggan, yaitu transformasi dari price = harga yang ditetapkan oleh perusahaan, jadi dalam menentukan harga, perusahaan perlu sekali utk melihat kemampuan pembelian (purchasing power) dari pelanggan di tempat/daerah tsb dgn dibandingkan dgn harga yang ditawarkan oleh pesaing, Channel = jalur, yaitu jalur tempat mana saja yang sekiranya cocok utk memasarkan barang tertentu yang tentunya seharusnya convenient = nyaman untuk dicapai oleh pelanggan, lalu Communication yaitu bagaimana mengkomunikasikan produk/jasa kepada pelanggan sehingga mereka tertarik, menginginkan dalam artian dapat memberikan solusi untuk mereka, dan berhasil menimbulkan aksi pembelian dari pelanggan tsb. Kalau ada bagian yang masih ingin ditanyakan, silakan didiskusikan ya :)

Semoga anda berbahagia juga.

corespondent bahasa english (bukan tanya dlm bahasa cina lho)...
tapi tiap etika di tiap negara lain2...cara berpikir maupun penyampainnya...

contoh corespondent utk :

cina...
            tulisnya 1/2 halaman dimulai dgn sapa tanya, menanyakan keluarga, dll
            point penting nya cuma 2 atau 3 baris... ditengah
            jadi banyak basa basi.
usa
            tulisan singkat, langsung to the point
ind
            ini senang kalau semua titelnya ditulis lengkap (hahahahaaa)
            kalau bisa font size nya sekali dibesarin...

dst, dst

kapan2 cerita gimana memarketingkan sebuah agama dunngg!
_/\_  :P
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

#14
Quote from: andry on 02 May 2010, 05:32:45 PM
Quote from: johan3000 on 01 May 2010, 09:40:41 PM
marketing....

kalau bosen dgn 4P... product, price, promotion & place....

bisa mulai dgn huruf R
apakah itu R ?

[spoiler=??]R = Remarkable (luar biasa, bukan yg biasa2.... sungguh mengejutkan..)[/spoiler]
emang ada? baru denger saia
teorinya siapa?

Ya jelas lah bro, kalau semua org melakukan 4P
maka menjadi tidak special... maka perlu itu R
(remarkable, dlm buku purple cow...)


pertanyaan :
1. seberapa besar kekuasaan dept marketing utk menentukan jenis produk
mapun customer services dlm perusahaan ?
2. ada yg bilang, semua marketing adala pembual(pembohong) besar! setujukah anda?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya