Konsultasi dan bimbingan jhana

Started by bond, 14 February 2008, 09:09:09 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sukma Kemenyan

Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:08:56 PM
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:06:56 PM
Mungkin karena cara'nya salah...
Kalao di Vipasanna... menyadari nafas...
Kalao di Samatha... menunggu nafas...
menunggu nafas???rasanya ini lebih tepat?mungkin salah praktek saya..Mohon bimbingannya :-)
Maaf ne... tapi gw juga termasuk orang yang gagal di nafas...
eniwei... cara berikut termasuk sedikit meningkatkan konsentrasi (at least bagi gue)

"Menunggu di Pintu hidung"
Apa yang di sebut pintu hidung ?

Coba tarik nafas (dengan cara menyentak / sentak)
di sekitar lubang hidung, ada sensasi terasa ketika udara lewat di kedua lubang hidung...
Ingat tempat sensasinya...

coba tarik dengan perlahan...
cari lagi titik sentuh'nya...
kalau digue... nyaris tepat dibawah ujung hidung...

setelah menemukan "titik sentuh" yang tepat...
coba pejam mata... en nunggu di titik sentuh... (jangan ngikutin nafas masuk/keluar)
tapi nunggu doang di titik diatas...

Riky_dave

kenapa tidak ada versi Indonesia  :'(
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

William_phang

Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:08:56 PM
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:06:56 PM
Mungkin karena cara'nya salah...
Kalao di Vipasanna... menyadari nafas...
Kalao di Samatha... menunggu nafas...
menunggu nafas???rasanya ini lebih tepat?mungkin salah praktek saya..Mohon bimbingannya :-)

bernafas dengan normal jgn dikontrol.... emang untuk tahap awal ini susah sekali dan selalu akan terlibat mengatur nafas.
krn kalo kita mengontrol nafas meditasi kita tidak akan berkembang.. ini saya alami selama bertahun-tahun terlibat mengatur nafas...

Riky_dave

Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:14:37 PM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:08:56 PM
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:06:56 PM
Mungkin karena cara'nya salah...
Kalao di Vipasanna... menyadari nafas...
Kalao di Samatha... menunggu nafas...
menunggu nafas???rasanya ini lebih tepat?mungkin salah praktek saya..Mohon bimbingannya :-)
Maaf ne... tapi gw juga termasuk orang yang gagal di nafas...
eniwei... cara berikut termasuk sedikit meningkatkan konsentrasi (at least bagi gue)

"Menunggu di Pintu hidung"
Apa yang di sebut pintu hidung ?

Coba tarik nafas (dengan cara menyentak / sentak)
di sekitar lubang hidung, ada sensasi terasa ketika udara lewat di kedua lubang hidung...
Ingat tempat sensasinya...

coba tarik dengan perlahan...
cari lagi titik sentuh'nya...
kalau digue... nyaris tepat dibawah ujung hidung...

setelah menemukan "titik sentuh" yang tepat...
coba pejam mata... en nunggu di titik sentuh... (jangan ngikutin nafas masuk/keluar)
tapi nunggu doang di titik diatas...
NGERTI,mantap....sudah dipraktekan..ada sensasi didalam lubang hidung,seperti terasa dingin...kemudian langkah selanjutnya diamin aja????
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Riky_dave

Quote from: william_phang on 27 January 2010, 12:16:36 PM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:08:56 PM
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:06:56 PM
Mungkin karena cara'nya salah...
Kalao di Vipasanna... menyadari nafas...
Kalao di Samatha... menunggu nafas...
menunggu nafas???rasanya ini lebih tepat?mungkin salah praktek saya..Mohon bimbingannya :-)

bernafas dengan normal jgn dikontrol.... emang untuk tahap awal ini susah sekali dan selalu akan terlibat mengatur nafas.
krn kalo kita mengontrol nafas meditasi kita tidak akan berkembang.. ini saya alami selama bertahun-tahun terlibat mengatur nafas...

saya rasa kalau tidak dikontrol itu bukan Samatha lagi,karena yang namanya Konsentrasi itu harus ada usaha...Bingungnya gua disana,ketika ada "usaha" berulang-ulang,yang ada saya malah lari ke vipasana...
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Sukma Kemenyan

Nah... inilah ribetnya... kalo terlalu banyak mikir... :P
dah coba gini aja...

Riky tau bola kan ?
Coba pelototin tuh bola selama 1 menit...
Inget bentuk'nya...

Sudah inget ?
Sekarang coba pejam mata...
Bayangkan kembali bola yang sama...
Tahan pikiran tersebut selama mungkin...

Selamat, anda sudah ber samatha... :D

tesla

IMO, anapanasati bukan objek meditasi konsentrasi...

jika yg kita amati adalah udara (atau aliran udara, entah di perut, hidung, atas mulut, dll) saya menamakan vayo kasina.
jika kita "menyadari" nafas saya namakan "vipassana".

well, it's just my IMO :)
welcome to proven. ehipassiko
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Indra

Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:06:02 PM
ini kisahnya...

saya sudah berkali - kali mencoba pernafasan,dan berkali - kali pula saya gagal didalam pernafasan,didalam objek pernafasan itu,saya memaksakan diri saya untuk berkonsentrasi dengan masuk keluarnya nafas(saya pernah baca link nya dikatakan kalau mau mudah hitung sampai 8 kemudian balik lagi,8 menunjukan Jalan tengah)...saya mencobanya,berulang-ulang,...setiap kali mencobanya malah yang terjadi saya melepas semuanya dan akhirnya jadi deh teori vipasana...yang ada yang jadi sebatas mengamatinya,sehingga saya yakin dengan sangat meditasi pernafasan tidak cocok untuk saya,karena sudah beberapa kali saya lakukan tidak efektif,saya mungkin butuh suatu objek untuk direnungin berulang-ulang...


mungkin pertama2 riky harus bertekad akan berlatih samatha dengan obyek nafas, tidak peduli apapun yg terjadi saya akan duduk dan berkonsentrasi pada nafas, setelah itu pikiran apapun yg muncul segera alihkan kembali ke nafas.

Sukma Kemenyan

Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:23:01 PMSelamat, anda sudah ber samatha... :D
tapi... kalo ntar jadi ragu...
Ini Samatha versi Buddhism, atau... ngaco2'nya menyan ?

Ya sudah kasih warna solid ke bola'nya
contoh... putih total... (odāta kasiṇa)

mau lengkap lagi masalah kasina:
http://dhammacitta.org/perpustakaan/meditation-samadhi-bhavana/
http://dhammacitta.org/perpustakaan/the-purpose-of-practising-kammatthana-meditation/

tapi terus terang, bagi gue...
semakin banyak tahu teori samatha...
semakin menjadi penghalang dalam berkonsentrasi

tesla

Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:27:26 PM
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:23:01 PMSelamat, anda sudah ber samatha... :D
tapi... kalo ntar jadi ragu...
Ini Samatha versi Buddhism, atau... ngaco2'nya menyan ?

Ya sudah kasih warna solid ke bola'nya
contoh... putih total... (odāta kasiṇa)

mau lengkap lagi masalah kasina:
http://dhammacitta.org/perpustakaan/meditation-samadhi-bhavana/
http://dhammacitta.org/perpustakaan/the-purpose-of-practising-kammatthana-meditation/

tapi terus terang, bagi gue...
semakin banyak tahu teori samatha...
semakin menjadi penghalang dalam berkonsentrasi

di buku meditasi Buddhist entah mana gw pernah baca kok.
diajarin utk membayangkan salah satu bentuk mis: lingkaran, segi empat, bola, dll.
trus tutup mata & coba latih agar image itu tidak hilang ataupun berubah selama 5 menit.
simple, ga pake ribet...
jgn2 lo yg karang ya? :))
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Riky_dave

tidak kah itu seperti hipnotis mempertahankan suatu gambaran?saya coba dulu 2 hari lagi saya kabari
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Indra

Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:18:35 PM
Quote from: william_phang on 27 January 2010, 12:16:36 PM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:08:56 PM
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:06:56 PM
Mungkin karena cara'nya salah...
Kalao di Vipasanna... menyadari nafas...
Kalao di Samatha... menunggu nafas...
menunggu nafas???rasanya ini lebih tepat?mungkin salah praktek saya..Mohon bimbingannya :-)

bernafas dengan normal jgn dikontrol.... emang untuk tahap awal ini susah sekali dan selalu akan terlibat mengatur nafas.
krn kalo kita mengontrol nafas meditasi kita tidak akan berkembang.. ini saya alami selama bertahun-tahun terlibat mengatur nafas...

saya rasa kalau tidak dikontrol itu bukan Samatha lagi,karena yang namanya Konsentrasi itu harus ada usaha...Bingungnya gua disana,ketika ada "usaha" berulang-ulang,yang ada saya malah lari ke vipasana...
_/\_

nafas tidak dikontrol, bernafas spt biasa, saat tubuh perlu bernafas panjang, tariklah nafas panjang, dan sebaliknya. usaha diperlukan untuk membangun dan mempertahankan konsentrasi, ketika pikiran ngelantur ke hal2 lain sehingga konsentrasi menjadi buyar, maka berusahalah untuk mengembalikan perhatian pada nafas.

Riky_dave

Quote from: Indra on 27 January 2010, 08:18:27 PM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:18:35 PM
Quote from: william_phang on 27 January 2010, 12:16:36 PM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:08:56 PM
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:06:56 PM
Mungkin karena cara'nya salah...
Kalao di Vipasanna... menyadari nafas...
Kalao di Samatha... menunggu nafas...
menunggu nafas???rasanya ini lebih tepat?mungkin salah praktek saya..Mohon bimbingannya :-)

bernafas dengan normal jgn dikontrol.... emang untuk tahap awal ini susah sekali dan selalu akan terlibat mengatur nafas.
krn kalo kita mengontrol nafas meditasi kita tidak akan berkembang.. ini saya alami selama bertahun-tahun terlibat mengatur nafas...

saya rasa kalau tidak dikontrol itu bukan Samatha lagi,karena yang namanya Konsentrasi itu harus ada usaha...Bingungnya gua disana,ketika ada "usaha" berulang-ulang,yang ada saya malah lari ke vipasana...
_/\_

nafas tidak dikontrol, bernafas spt biasa, saat tubuh perlu bernafas panjang, tariklah nafas panjang, dan sebaliknya. usaha diperlukan untuk membangun dan mempertahankan konsentrasi, ketika pikiran ngelantur ke hal2 lain sehingga konsentrasi menjadi buyar, maka berusahalah untuk mengembalikan perhatian pada nafas.

Jadi ko fenomena muncul dan lenyap itu???kalau tidak dikontrol  = mengamati = menyadari = vipasana...???
semakin bingung...pantasan tidak cocok ma sama ,teknik saya mungkin salah...mohon bimbingan ko _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

gajeboh angek

samatha = konsentrasi
kalau vipassana, ada pikiran lain kita perhatikan juga
kalau samatha diusahakan kembali ke nafas. intinya konsentrasi
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Indra

Quote from: Riky_dave on 28 January 2010, 10:56:51 AM
Quote from: Indra on 27 January 2010, 08:18:27 PM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:18:35 PM
Quote from: william_phang on 27 January 2010, 12:16:36 PM
Quote from: Riky_dave on 27 January 2010, 12:08:56 PM
Quote from: Kemenyan on 27 January 2010, 12:06:56 PM
Mungkin karena cara'nya salah...
Kalao di Vipasanna... menyadari nafas...
Kalao di Samatha... menunggu nafas...
menunggu nafas???rasanya ini lebih tepat?mungkin salah praktek saya..Mohon bimbingannya :-)

bernafas dengan normal jgn dikontrol.... emang untuk tahap awal ini susah sekali dan selalu akan terlibat mengatur nafas.
krn kalo kita mengontrol nafas meditasi kita tidak akan berkembang.. ini saya alami selama bertahun-tahun terlibat mengatur nafas...

saya rasa kalau tidak dikontrol itu bukan Samatha lagi,karena yang namanya Konsentrasi itu harus ada usaha...Bingungnya gua disana,ketika ada "usaha" berulang-ulang,yang ada saya malah lari ke vipasana...
_/\_

nafas tidak dikontrol, bernafas spt biasa, saat tubuh perlu bernafas panjang, tariklah nafas panjang, dan sebaliknya. usaha diperlukan untuk membangun dan mempertahankan konsentrasi, ketika pikiran ngelantur ke hal2 lain sehingga konsentrasi menjadi buyar, maka berusahalah untuk mengembalikan perhatian pada nafas.

Jadi ko fenomena muncul dan lenyap itu???kalau tidak dikontrol  = mengamati = menyadari = vipasana...???
semakin bingung...pantasan tidak cocok ma sama ,teknik saya mungkin salah...mohon bimbingan ko _/\_

pokoknya pikiran hanya tau nafas, tidak ada yg lain, fenomena akan muncul dan lenyap, gak ada urusan, tugas anda hanya nafas