Bhikkhu pake BB dan main FB??

Started by tuwino gunawan, 24 April 2010, 10:34:35 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hatRed

padahal mahathera loh ;D

konklusinya, ambil ndiri ndiri aja dah :P
i'm just a mammal with troubled soul



kusalaputto

inget kita wajib hormat sama dia namun klo melenceng jangan d ikutin. jadi bhikkhu kota klo ada yg bilang dah mencapai tingkat kesucian rada krg percaya g kecuali bhikkhu hutan or terpencil :)
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

dipasena

Quote from: Indra on 25 April 2010, 09:41:06 PM
Quote from: dhanuttono on 25 April 2010, 07:18:03 PM
Quote from: tesla on 24 April 2010, 10:00:33 PM

yah mungkin bagi aa & kebanyakan orang, bhikkhu harus lebih baik dari umat awam.
tapi saya pribadi tidak menuntut hal demikian.


wah, gawat tuh klo bhikkhu "tidak harus lebih baik" dari umat awam... bs hancur persaudaraan para bhikkhu (sangha) dan semakin hancur kemoralan (vinaya) yg menyebabkan hilangkan ajaran (dhamma) why...

karena umat awam itu masih jauh dari kata "baik" untuk itu diperlukan a-gama tuk membantu mengingatkan umat awam (eling) dan waspada yang dilakukan oleh pemuka a-gama (bhikkhu dalam hal ini)

Dalam Vinaya - Cullavagga terdapat kisah mengenai seorang umat awam Citta yang memiliki moralitas yg lebih baik daripada banyak bhikkhu. Bahkan Sang Buddha sendiri menyuruh seorang bhikkhu meminta maaf kepada Citta si umat awam karena melakukan kesalahan terhadap Citta. Bagaimana menurut anda?

hehehe... bagaimana menurut anda, moral sapa (seharusnya) yg lebih baik antara seorang bhikkhu (227 sila) dengan seorang umat awam (5/8/10 sila) ??

dgn crita dr tipitaka tersebut :
1. mengapa ada umat awam yg moralnya lebih baik dari seorang bhikkhu yg dimaksudkan dalam crita tersebut ?
2. siapa bhikkhu tersebut, apakah bhikkhu yg benar-benar menjaga kemoralan nya ? dalam hal ini apakah sudah termasuk arya sangha ?
3. berapa persentase umat awam seperti itu dibandingkan bhikkhu ?
4. apa peranan bhikkhu terhadap umat awam dan apa peranan umat awam terhadap bhikkhu ?
5. jika kemoralan (yg seharusnya) bhikkhu bisa/boleh sama dengan umat awam, untuk apa bhikkhu diperlukan ?

mohon di jawab tuh bro indra... !!!

dipasena

Quote from: kusalaputto on 26 April 2010, 11:16:26 AM
^ makanya umat lah yg bikin bhikkhu tambah melekat =))


kenapa bhikkhu nya jg ingin memiliki ketika dikasih handycam/camera digital/dvd playar/BB/laptop/ipod/HP dan lainnya ?

boleh ditanyakan ke bhikkhu senior yg kuat vinaya nya, apakah bhikkhu diperkenankan (theravadin) tuk memiliki barang2 diluar 4 kebutuhan pokok tersebut ?

setau sy, bhikkhu hanya di perbolehkan mempergunakan dengan bijak tanpa harus memiliki, kepemilikan tetap di vihara/dayaka... dan yg utama adalah bhikkhu ga ada urusan dgn perkembangan teknologi, tp praktek dhamma dan meditasi, klo mau ikuti perkembangan teknologi tuh ke jerman/jepang, belajar teknologi sampe jadi profesor...

tesla

Quote from: kusalaputto on 26 April 2010, 11:23:38 AM
inget kita wajib hormat sama dia namun klo melenceng jangan d ikutin. jadi bhikkhu kota klo ada yg bilang dah mencapai tingkat kesucian rada krg percaya g kecuali bhikkhu hutan or terpencil :)

sama aja bro...
ga terkecuali kok.
secara statistik mungkin bhikkhu yg menepi ke hutan, goa, dll akan lebih baik, tapi tetap saja bukan jaminan 100%.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

kusalaputto

setidaknya lebih mungkin kan bro walau gak 100% lagi kan bisa aja sotapana walau lom arahat :) tapi semoga ada yg arahat jg deh.
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

tesla

Quote from: dhanuttono on 26 April 2010, 11:27:01 AM
2. siapa bhikkhu tersebut, apakah bhikkhu yg benar-benar menjaga kemoralan nya ? dalam hal ini apakah sudah termasuk arya sangha ?
sangha iya,
ariya? ---> kalau mendeskriminasikan ariya dan non-ariya, apa aa punya tolak ukur si XX itu Ariya or bukan?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: kusalaputto on 26 April 2010, 12:03:22 PM
setidaknya lebih mungkin kan bro walau gak 100% lagi kan bisa aja sotapana walau lom arahat :) tapi semoga ada yg arahat jg deh.

tapi kalau ngakuin dirinya sendiri ariya secara terang2an kepada publik agak meragukan yah...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

kusalaputto

yah setau g sih wktu itu dah di ksh tau ma pa pandit gmn untuk melihat sesorang dah suci apa lom.
bawa buku abhidhama trus pantau tu bhikkhu kehidupanya selama min 6 bulan selama 24 jam, n bandingin dengan buku peganggan apakah ada yg melanggar / berbeda dari yg d buku abhidhamma :)) mau coba membuntuti bhikkhu 24 jam slama 6 bulan :)) ato anda nilai sendiri ?
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

dhammadinna

Quote from: tuwino gunawan on 26 April 2010, 10:25:33 AM
Quote from: Mayvise on 25 April 2010, 01:45:16 PM


Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh orang lain.
Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh diri sendiri.

(Dhammapada, 50)

boleh dong umat "membantu" menjaga tingkah laku para bhikkhu......kalo semua hal yang dikerjakan oleh bhikkhu tidak boleh "diperhatikan"...ntar bhikkhu salah arah gimana dong??? seorang bhikkhu kadang kala bisa salah arah juga kok, kalo kita bisa membantu menjaga, mengapa tidak? :)

Terlepas dari FB/BB, bhikkhu memang masih mungkin melakukan kesalahan atau menambah kemelekatan. Sah-sah aja juga kalo umat menasehati dengan cara yang santun/hormat. Tapi dari pembahasan kita ini, kesannya kita tuh sayang banget sama bhikkhu. Bhikkhu melakukan sesuatu yang bisa menambah kemelekatannya, kita ingin menasehati. Bhikkhu terlihat keluar jalur, kita ingin mengembalikannya ke jalur. Kita seolah tau bhikkhu seharusnya begini atau begitu, dan kita ingin "membantu" agar bhikkhu tetap begini dan begitu.

Semua ini sah-sah aja, tapi sungguh baik bila dalam keseharian, kita pun bisa menasehati diri kita sendiri, agar tetap berada di jalur yang benar (tidak menambah kemelekatan). Atau kita malah berkata: "kita kan bukan bhikkhu, melekat dikit gak apa lah. Salah-salah dikit gak apa lah... Bisa marah, wajarlah kita kan umat awam (kalo jadi bhikkhu, baru aneh kalo marah)..."  ;D

hatRed

^

  kek kita ngegosipin pelatih fitness yang merokok, dan kita membela diri sendiri yang merokok itu gak kenapa soalnya bukan pelatih fitness, walau ikut ikutan fitness dan dilatih pelatih fitness tersebut :P
i'm just a mammal with troubled soul



Indra

#41
Quote from: dhanuttono on 26 April 2010, 11:27:01 AM
Quote from: Indra on 25 April 2010, 09:41:06 PM
Quote from: dhanuttono on 25 April 2010, 07:18:03 PM
Quote from: tesla on 24 April 2010, 10:00:33 PM

yah mungkin bagi aa & kebanyakan orang, bhikkhu harus lebih baik dari umat awam.
tapi saya pribadi tidak menuntut hal demikian.


wah, gawat tuh klo bhikkhu "tidak harus lebih baik" dari umat awam... bs hancur persaudaraan para bhikkhu (sangha) dan semakin hancur kemoralan (vinaya) yg menyebabkan hilangkan ajaran (dhamma) why...

karena umat awam itu masih jauh dari kata "baik" untuk itu diperlukan a-gama tuk membantu mengingatkan umat awam (eling) dan waspada yang dilakukan oleh pemuka a-gama (bhikkhu dalam hal ini)

Dalam Vinaya - Cullavagga terdapat kisah mengenai seorang umat awam Citta yang memiliki moralitas yg lebih baik daripada banyak bhikkhu. Bahkan Sang Buddha sendiri menyuruh seorang bhikkhu meminta maaf kepada Citta si umat awam karena melakukan kesalahan terhadap Citta. Bagaimana menurut anda?

hehehe... bagaimana menurut anda, moral sapa (seharusnya) yg lebih baik antara seorang bhikkhu (227 sila) dengan seorang umat awam (5/8/10 sila) ??

dgn crita dr tipitaka tersebut :
1. mengapa ada umat awam yg moralnya lebih baik dari seorang bhikkhu yg dimaksudkan dalam crita tersebut ?
2. siapa bhikkhu tersebut, apakah bhikkhu yg benar-benar menjaga kemoralan nya ? dalam hal ini apakah sudah termasuk arya sangha ?
3. berapa persentase umat awam seperti itu dibandingkan bhikkhu ?
4. apa peranan bhikkhu terhadap umat awam dan apa peranan umat awam terhadap bhikkhu ?
5. jika kemoralan (yg seharusnya) bhikkhu bisa/boleh sama dengan umat awam, untuk apa bhikkhu diperlukan ?

mohon di jawab tuh bro indra... !!!

yg ingin saya sampaikan adalah bahwa bahkan pada masa Sang Buddha pun ada bhikkhu yg tidak berperilaku sempurna, dan bahwa bhikkhu tidak selalu harus lebih baik daripada umat awam dan bahwa fakta mengatakan bahwa ada umat awam yg lebih baik daripada bhikkhu.

IMO, kualitas moralitas bukan berdasarkan jumlah sila yg seharusnya diambil. seseorang yg mengambil 5 sila dan menjalankannya dengan sempurna adalah lebih baik daripada seorang yg mengambil 227 sila tetapi tidak menjalankannya.

siapa bhikkhu tersebut dapat anda baca dari Vinaya Pitaka bagian Cullavagga, apakah termasuk Ariya Sangha menurut saya tidak relevan karena Sangha tidak harus Ariya

mengenai persentase saya tidak tertarik untuk melakukan survey

Sukma Kemenyan

Bhikku lage yg disalahin,
Yang ngefasilitasi sapa ?

Hendra Susanto

kepo bener mau urus urusan orang... mending urus urusan sendiri toh... hujat sana hujat sini...

yudiboy

jadi kesimpulannya...boleh2 aja tuh bhikku mau maen bb atau fb an....
tapi gimana kalo suatu saat bhikku juga nyetir mobil sendiri...punya tabungan sendiri...trus punya rumah..trus pergi dugem...
no offense ..cuma pengen masukkan saja....
saya bertekad mau menjadi orang baik....tidak selingkuh...menopang orang tua...menjadi ayah yang baik...dan bermanfaat bagi orang banyak