News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Gay&Lesbi Buddhisme(Aturan Moral)

Started by Lily W, 02 April 2010, 10:19:07 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

gajeboh angek

jadi maksudnya label buddhis hanya boleh dipergunakan anda?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

ryu

judulnya khan "Gay & Lesbi ajaran buddha"
apakah betul?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Tekkss Katsuo

Quote from: gachapin on 04 April 2010, 10:34:17 PM
jadi maksudnya label buddhis hanya boleh dipergunakan anda?

maaf om ku tersayanggg....... saya nga pernah mempergunakan label Buddha, liat aja FB saya, saya buat Atheis. wkwkwkwkwkwk =))

gajeboh angek

jadi, gay dan lesbi gak boleh belajar ajaran sang buddha?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Tekkss Katsuo

Quote from: ryu on 04 April 2010, 10:35:03 PM
judulnya khan "Gay & Lesbi ajaran buddha"
apakah betul?

Gay and lesbian Buddhism ,, itu judulnya Guru ryu

The Ronald

boleh bos.. bukannya tidak boleh
Quote from: gachapin on 04 April 2010, 10:36:23 PM
jadi, gay dan lesbi gak boleh belajar ajaran sang buddha?
boleh..bukannya tidak boleh..
hanya semoga di bimbing dgn benar....
...

Tekkss Katsuo

Quote from: gachapin on 04 April 2010, 10:36:23 PM
jadi, gay dan lesbi gak boleh belajar ajaran sang buddha?

boleh tp apa harus memisahjkan diri dengan mendirikan Group sendiri, memisahkan diri mereka sebagai Gay dan lesbian, terus tambah Buddhism lagiii.... kalo mao belajar ya belajar aja, kagak ush bawa bawa Buddhism., kelak juga akan dijadikan bahan Incest Buddhis (aturan Moral )) sekarang terjadi demikian gay dan lesbian sebagai pembenaran, kelak pasti akan terjadi hal lebih parah seperti incest.. Maafkan saya Buddha saya tdk bermaksud mengunakan nama Buddha, saya hanya memberi contooh

johan3000

Quote from: ryu on 04 April 2010, 10:35:03 PM
judulnya khan "Gay & Lesbi ajaran buddha"
apakah betul?

Kalau ternyata isinya tidak ada menu khusus utk G&L, lah berarti...
itu cuma menu Buddhism biasa saja.............

rasanya resto tsb harus udah siapkan menu2 khusus utk hal tsb!

menu2 = suta2 yg jitu utk hal tsb!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

dhammasiri

Saya tidak sempat membaca semuanya. Tetapi, kalau di dalam Sangha jenis kelamin itu harus jelas, lelaki atau perempuan. Orang-orang yang tidak jelas jenis kelaminnya tidak akan diizinkan masuk sangha. Jangankan yang lesbi atau gay, meskipun lelaki kalau alat kelaminnya dipotong juga tidak boleh masuk sangha. So, saya tidak setuju untuk mengatakan bahwa sang Buddha tidak setuju dengan status pria atau wanita.
Sebelum terjun dengan bebas saya sangat mengharapkan para member untuk bisa membaca buku dengan judul Sexuality in Ancient India oleh LPN Perera. Buku ini adalah hasil riset teantang prilaku seksual sesuai data yang terdapat dapat Vinaya Pitaka Pali. Thanks.
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

The Ronald

Quote from: Tekkss Katsuo on 04 April 2010, 10:39:18 PM
Quote from: gachapin on 04 April 2010, 10:36:23 PM
jadi, gay dan lesbi gak boleh belajar ajaran sang buddha?

boleh tp apa harus memisahjkan diri dengan mendirikan Group sendiri, memisahkan diri mereka sebagai Gay dan lesbian, terus tambah Buddhism lagiii.... kalo mao belajar ya belajar aja, kagak ush bawa bawa Buddhism., kelak juga akan dijadikan bahan Incest Buddhis (aturan Moral )) sekarang terjadi demikian gay dan lesbian sebagai pembenaran, kelak pasti akan terjadi hal lebih parah seperti incest.. Maafkan saya Buddha saya tdk bermaksud mengunakan nama Buddha, saya hanya memberi contooh
gimana sebelum incest.. free sex dulu?
...

ryu

Quote from: dhammasiri on 04 April 2010, 10:42:04 PM
Saya tidak sempat membaca semuanya. Tetapi, kalau di dalam Sangha jenis kelamin itu harus jelas, lelaki atau perempuan. Orang-orang yang tidak jelas jenis kelaminnya tidak akan diizinkan masuk sangha. Jangankan yang lesbi atau gay, meskipun lelaki kalau alat kelaminnya dipotong juga tidak boleh masuk sangha. So, saya tidak setuju untuk mengatakan bahwa sang Buddha tidak setuju dengan status pria atau wanita.
Sebelum terjun dengan bebas saya sangat mengharapkan para member untuk bisa membaca buku dengan judul Sexuality in Ancient India oleh LPN Perera. Buku ini adalah hasil riset teantang prilaku seksual sesuai data yang terdapat dapat Vinaya Pitaka Pali. Thanks.
kalau bisa kasih link ebooknya ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

gajeboh angek

kecenderungan manusia untuk mengelompokkan diri itu wajar banget lah.
bahkan para bhikkhu aja berkumpul sesuai kecenderungan yang ada. pernah suatu ketika di puncak gunung, yang  doyan kebijaksanaan datang bersama sariputta, yang doyan meditasi dateng bareng maha kassapa, yang doyan sutta dateng bareng ananda, yang agak kurang bagus dateng bareng devadatta, kagak diatur datengnya.

apalagi kelompok yang termarjinalkan, yang lebih sering dicemooh orang, mungkin wajar mereka berkumpul untuk mendiskusikan pengalaman, bagaimana caranya agar maju dalam dhamma, dan lain sebagainya.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Tekkss Katsuo

sekedar contoh. incest kalo nga salah hubungan seks sesama anggota keluarga sedarah, misalnya adik dgn kakak, anak dengan bapa, dsbgnya. konon ada cerita yg menceritakan hal ini akan terjadi pada masa mendatang ketika moral udh sangat merosot....

Tekkss Katsuo

Quote from: gachapin on 04 April 2010, 10:44:02 PM
kecenderungan manusia untuk mengelompokkan diri itu wajar banget lah.
bahkan para bhikkhu aja berkumpul sesuai kecenderungan yang ada. pernah suatu ketika di puncak gunung, yang  doyan kebijaksanaan datang bersama sariputta, yang doyan meditasi dateng bareng maha kassapa, yang doyan sutta dateng bareng ananda, yang agak kurang bagus dateng bareng devadatta, kagak diatur datengnya.

apalagi kelompok yang termarjinalkan, yang lebih sering dicemooh orang, mungkin wajar mereka berkumpul untuk mendiskusikan pengalaman, bagaimana caranya agar maju dalam dhamma, dan lain sebagainya.

kenapa harus membawa Nama Buddhist, jelas jelas hal ini bertentangan dengan Norma Hukum Diindonesia, karena tdk diijinkan perkawinan sejeniss. malah sengaja Buat Group gtan dgn memakai Nama Buddhism, btw apa benar nga boleh di Indonesia?? =)) saya dengarnya sich gt tp harus tanya org yg ahli hukum. wkwkwklwkwkw

gajeboh angek

Quote from: ryu on 04 April 2010, 10:43:34 PMkalau bisa kasih link ebooknya ;D

kebayang isinya pasti luar biasa.
sebelum sosiolog modern mempelajari manusia dan kehidupan, di india dulu pelacur aja udah ada tingkatannya, dari pelacur jalanan sampai pelacur model lady kelas atas. bermacam jenis pakaian dalam pun ada. di vinaya dan komentarnya pun dibahas dengan jelas semua jenis-jenis seks, mulai dari masturbasi dari tanpa tangan sampai alat bantu pun ada, dari yang gak ada niat kenikmatan tapi ada niat untuk membantu mantan istri punya keturunan, sampai dengan binatang pun ada larangannya =))
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days