Jalur Bodhisattva dan Jalur Arahat Tidak Berbeda [copas]

Started by seniya, 14 March 2010, 12:52:28 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

andrew

Quote

JALUR BODHISATTVA DAN JALUR ARAHAT TIDAK BERBEDA

Ajaran lainnya yang tidak bersesuaian adalah adanya jalur Bodhisatta/Bodhisattva yang dibedakan dari jalur Ariya atau Arahat. Jalur Bodhisattva, cita-cita mazhab Mahayana, yang juga diterima oleh sebagian kecil penganut Theravada, dianggap sebagai jalan untuk menjadi seorang Sammasambuddha, dengan tujuan untuk mengajari dan membebaskan makhluk hidup, dan ini dicapai dengan bersumpah untuk menjadi seorang Sammasambuddha, kemudian melatih paramita atau parami (penyempurnaan diri) selama berkalpa-kalpa (siklus dunia). Jadi, bagi mereka yang meyakini hal ini, Buddha kita dulunya adalah pertapa Sumedha yang bertemu dengan Buddha Dîpankara dan kemudian bersumpah untuk menjadi seorang Sammasambuddha. Setelah itu, beliau diperkirakan mengembangkan parami selama 4 asankheyyakappa (kalpa tak terhitung) dan 100 mahakappa (kalpa besar), dan bertemu dengan 24 Buddha yang juga memperkirakan bahwa beliau kelak akan menjadi Buddha Sakyamuni (atau Gotama).

Jika kita meneliti keempat Nikaya maka kita akan menemukan Sutta (khotbah) yang bertentangan dengan kepercayaan ini.




saya baru saja membaca RAPB yang ditulis oleh Tipitakadhara Mingun Sayadaw ( bhikku yang mampu menghafal tipitaka secara keseluruhan, dan beliau diakui oleh  Guiness World Records sebagai manusia dengan ingatan terdahsyat didunia )

ini saya kutipkan pendapat Tipitakadhara tentang pemenuhan kesempurnaan (parami ) dari seorang bodhisatta.  RAPB buku 1 halaman 8

"Tidak Mungkin Mencapai Kebuddhaan Sebelum
Menyelesaikan Masa Pemenuhan Kesempurnaan

Padi hanya dapat matang setelah ditanam selama tiga, empat atau lima bulan,

tidak mungkin memanen padi dalam lima  belas hari atau satu bulan meskipun disiram dan disiangi beberapa kali dalam sehari; tangkai dan daunnya tidak dapat tumbuh sesuai keinginan seseorang, ia tidak dapat tumbuh berkembang, berbuah dan matang sebelum waktunya.   "

Demikian pula, harus dimengerti bahwa tiga jenis Bodhisatta, tidak mungkin mencapai Kebuddhaan dengan sempurna dengan buah kemahatahuan, yang matang sebelim mereka menyelesaikan masa pemenuhan kesempurnaan selama empat, delapan atau enam belas asankheyya dan seratus ribu kappa,

carinex

Jadi mana yang bisa di jadikan pegangan? sutta atau rapb?

bond

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

andrew

Quote from: carinex on 14 March 2010, 07:27:35 PM
Jadi mana yang bisa di jadikan pegangan? sutta atau rapb?

hmmm...

saya tidak berpegangan pada sutta atau rapb,   saya cuma mengamati kedalam batin dan jasmani saya, 
muncul dan lenyap...   cuma itu


saya dalam hal ini tidak berpikir  mana yang dijadikan pegangan... sutta atau rapb?

tapi saya menunjukan perbedaan pendapat antara bhikku  penulis artikel diatas, dan bhikku penulis rapb...

buat saya  bila ditanya ... mana yang lebih bermanfaat  dan memberikan inspirasi buat kemajuan praktek saya dalam mengikis noda batin...

apakah artikel diatas atau kutipan dalam rapb... dengan sangat jelas saya akan mengatakan ...  kutipan dalam rapb lebih bermanfaat dan menginspirasi bagi saya...



Indra

Quote from: carinex on 14 March 2010, 07:27:35 PM
Jadi mana yang bisa di jadikan pegangan? sutta atau rapb?

bagian manakah yg bertentangan antara RAPB dan Sutta?

Tekkss Katsuo

Kalo menurut saya sutta, soalnya di sutta diajarkan tentang Sabda Buddha yang bersifat menuntun dan membimbing secara langsung gt. sedangkan di RAPB kan berisikan cerita cerita tentang Riwayat Agung para Buddha, ya bagi kita untuk mengetahui betapa agungnya dan betapa luar biasanya Buddha. itu menurut saya  ;D

Kelana

Quote from: seniya on 14 March 2010, 04:01:13 PM
Quote from: GandalfTheElder on 14 March 2010, 03:54:59 PM
[at] atas:

Berbeda dengan Theravada, Dalam Mahayana dan Vajrayana, Bodhisattva termasuk dalam Arya Sangha, salah satu objek perlindungan (Triratna) karena tingkatan bhumi2 Bodhisattva dalam Mahayana adalah tingkat kesucian.

Selebihnya artikel dari TS ini arahnya dari perspektif Theravada saja, bukan Mahayana.

_/\_
The Siddha Wanderer

Benar, ini dari perspektif Theravada karena mengambil referensi dari sutta-sutta yang ada pada Panca Nikaya Pali atau Agama Sutra Sanskerta.

Bukankah literatur Mahayana juga mencakup Agama Sutra? Kecuali Mahayanis menganggap Agama Sutra tidak memiliki nilai.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

carinex

Di rapb dikatakan seperti ini.

Quoteini saya kutipkan pendapat Tipitakadhara tentang pemenuhan kesempurnaan (parami ) dari seorang bodhisatta.  RAPB buku 1 halaman 8

"Tidak Mungkin Mencapai Kebuddhaan Sebelum
Menyelesaikan Masa Pemenuhan Kesempurnaan

Padi hanya dapat matang setelah ditanam selama tiga, empat atau lima bulan,

tidak mungkin memanen padi dalam lima  belas hari atau satu bulan meskipun disiram dan disiangi beberapa kali dalam sehari; tangkai dan daunnya tidak dapat tumbuh sesuai keinginan seseorang, ia tidak dapat tumbuh berkembang, berbuah dan matang sebelum waktunya.   "

Demikian pula, harus dimengerti bahwa tiga jenis Bodhisatta, tidak mungkin mencapai Kebuddhaan dengan sempurna dengan buah kemahatahuan, yang matang sebelim mereka menyelesaikan masa pemenuhan kesempurnaan selama empat, delapan atau enam belas asankheyya dan seratus ribu kappa,



lalu apa yang terjadi kalau seorang sotapanna pada kehidupan yang ke 7 setelah menjadi sotapanna tidak bertemu dengan Buddha dan menjadi kemudian menjadi Arahat?
Bukannya kalau dia menjadi arahat didunia tanpa ajaran Buddha disebut sebagai seorang Buddha?






andrew

Quote from: Tekkss Katsuo on 14 March 2010, 08:27:24 PM
Kalo menurut saya sutta, soalnya di sutta diajarkan tentang Sabda Buddha yang bersifat menuntun dan membimbing secara langsung gt. sedangkan di RAPB kan berisikan cerita cerita tentang Riwayat Agung para Buddha, ya bagi kita untuk mengetahui betapa agungnya dan betapa luar biasanya Buddha. itu menurut saya  ;D

saya tidak memperbandingkan antara sutta dan rapb,

tapi membandingkan perbedaan pendapat dari bhikku penulis artikel diatas dan bhikku penulis rapb,

jadi tolong jangan disimpangkan ya... :)

carinex

 [at] atas

Artikel di atas yang membuat Anda kurang berkenan yang bagian mana..?

Tekkss Katsuo

Quote from: andrew on 14 March 2010, 08:45:10 PM
Quote from: Tekkss Katsuo on 14 March 2010, 08:27:24 PM
Kalo menurut saya sutta, soalnya di sutta diajarkan tentang Sabda Buddha yang bersifat menuntun dan membimbing secara langsung gt. sedangkan di RAPB kan berisikan cerita cerita tentang Riwayat Agung para Buddha, ya bagi kita untuk mengetahui betapa agungnya dan betapa luar biasanya Buddha. itu menurut saya  ;D

saya tidak memperbandingkan antara sutta dan rapb,

tapi membandingkan perbedaan pendapat dari bhikku penulis artikel diatas dan bhikku penulis rapb,

jadi tolong jangan disimpangkan ya... :)

btw saya tdk menjawab pertanyaaan anda, karena anda tdk bertanyaaa apa apa pada saya, kok malah anda yg berkomentar  :)) . saya hanya menjawab perttanyaan yg ada,

saya tidak menyimpangkan, hanya ikutan menjawab yg ditanyakan..jadi tolong jangan salah persepsi juga  ^-^ ^-^

andrew

Quote from: carinex on 14 March 2010, 08:38:23 PM




lalu apa yang terjadi kalau seorang sotapanna pada kehidupan yang ke 7 setelah menjadi sotapanna tidak bertemu dengan Buddha dan menjadi kemudian menjadi Arahat?
Bukannya kalau dia menjadi arahat didunia tanpa ajaran Buddha disebut sebagai seorang Buddha?








apa hubungannya dengan kutipan saya ya   ?



iya disebut buddha...

ada tiga jenis penyebutan buddha  ...

samma sambuddha 
paceka buddha
savaka buddha


samma sambuddha adalah buddha yang menyempurnakan parami ....  dan mencapai pencerahan dalam kelahiran terakhir  tanpa belajar dari buddha lain, dan kemudian membabarkan ajaran buddha...
contohnya buddha gautama

paceka buddha , mereka yang mencapai pencerahan tanpa belajar dengan buddha lain, tidak menyempurnakan parami,  dan tidak membabarkan dhamma secara luas ini contohnya seperti pertanyaan kamu... yang menjadi arahat tanpa belajar dari buddha manapun pada kelahiran terakhirnya


savaka buddha, mereka yang mencapai pencerahan setelah belajar dengan buddha yang lain  ini (siswa siswa arahat buddha gautama )

andrew

Quote from: Tekkss Katsuo on 14 March 2010, 08:53:18 PM
Quote from: andrew on 14 March 2010, 08:45:10 PM
Quote from: Tekkss Katsuo on 14 March 2010, 08:27:24 PM
Kalo menurut saya sutta, soalnya di sutta diajarkan tentang Sabda Buddha yang bersifat menuntun dan membimbing secara langsung gt. sedangkan di RAPB kan berisikan cerita cerita tentang Riwayat Agung para Buddha, ya bagi kita untuk mengetahui betapa agungnya dan betapa luar biasanya Buddha. itu menurut saya  ;D

saya tidak memperbandingkan antara sutta dan rapb,

tapi membandingkan perbedaan pendapat dari bhikku penulis artikel diatas dan bhikku penulis rapb,

jadi tolong jangan disimpangkan ya... :)

btw saya tdk menjawab pertanyaaan anda, karena anda tdk bertanyaaa apa apa pada saya, kok malah anda yg berkomentar  :)) . saya hanya menjawab perttanyaan yg ada,

saya tidak menyimpangkan, hanya ikutan menjawab yg ditanyakan..jadi tolong jangan salah persepsi juga  ^-^ ^-^


karena pertanyaan yang anda jawab itu bisa muncul karena kutipan saya tentang rapb....

ok... maaf...  lebih baik saya mengomentari terlebih dahulu... sebelum lebih banyak muncul komentar yang membandingkan sutta dan rapb, karena kutipan saya tidak bermaksud seperti itu... :)

_/\_

carinex

QuoteApa hubungannya dengan kutipan saya ya   ?



iya disebut buddha...

ada tiga jenis penyebutan buddha  ...

samma sambuddha 
paceka buddha
savaka buddha


samma sambuddha adalah buddha yang menyempurnakan parami ....  dan mencapai pencerahan dalam kelahiran terakhir  tanpa belajar dari buddha lain, dan kemudian membabarkan ajaran buddha...
contohnya buddha gautama

paceka buddha , mereka yang mencapai pencerahan tanpa belajar dengan buddha lain, tidak menyempurnakan parami,  dan tidak membabarkan dhamma secara luas ini contohnya seperti pertanyaan kamu... yang menjadi arahat tanpa belajar dari buddha manapun pada kelahiran terakhirnya


savaka buddha, mereka yang mencapai pencerahan setelah belajar dengan buddha yang lain  ini (siswa siswa arahat buddha gautama )


hubungannya yang di rapb, yang rapb bilang jadi Buddhanya lama sekali....

Quoteini saya kutipkan pendapat Tipitakadhara tentang pemenuhan kesempurnaan (parami ) dari seorang bodhisatta.  RAPB buku 1 halaman 8

"Tidak Mungkin Mencapai Kebuddhaan Sebelum
Menyelesaikan Masa Pemenuhan Kesempurnaan

Padi hanya dapat matang setelah ditanam selama tiga, empat atau lima bulan,

tidak mungkin memanen padi dalam lima  belas hari atau satu bulan meskipun disiram dan disiangi beberapa kali dalam sehari; tangkai dan daunnya tidak dapat tumbuh sesuai keinginan seseorang, ia tidak dapat tumbuh berkembang, berbuah dan matang sebelum waktunya.   "

Demikian pula, harus dimengerti bahwa tiga jenis Bodhisatta, tidak mungkin mencapai Kebuddhaan dengan sempurna dengan buah kemahatahuan, yang matang sebelim mereka menyelesaikan masa pemenuhan kesempurnaan selama empat, delapan atau enam belas asankheyya dan seratus ribu kappa,

tapi yang sotapanna, jadi Buddhanya hanya 7 kehidupan (kalo ga ketemu ajaran Buddha, disebut Sammasambuddha)

jadi bagian ini bertentangan.

Tekkss Katsuo

#29
Quotekarena pertanyaan yang anda jawab itu bisa muncul karena kutipan saya tentang rapb....

ok... maaf...  lebih baik saya mengomentari terlebih dahulu... sebelum lebih banyak muncul komentar yang membandingkan sutta dan rapb, karena kutipan saya tidak bermaksud seperti itu..

saya menjawab pertanyaan dari carinex.
maaf saya tdk tahu kalo jawaban muncul itu karena kutipan anda tentang RAPB  :))