no Buddha Bar, gimana kalau MONK BAR ? boleh ?

Started by johan3000, 10 February 2010, 01:10:53 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Indra

saya termasuk kelompok yg lebih mementingkan kualitas daripada kuantitas, 1 orang Arahat lebih baik dari 1000 Anagami ... 1 orang Sotapanna lebih baik dari 1000 puthujjana.

ada pepatah mengatakan "Dhamma melindungi orang yg mempraktikkannya".
Dan saya melihat sendiri bahwa bhikkhu2 yg hidup sesuai Dhamma-Vinaya, dimanapun mrk berada, mrk tidak pernah kekurangan persembahan.

kusalaputto

^
bro indra memiliki keyakinan spt itu jg bagus kok. tapi bro say pernah mendapat  berita ada seorang bhikkhu senior ketika di semarang ia memang mengikuti dhamma vinaya dengan benar n berpindapatta selama 2 hari ia berpindapatta ia tidak mendapat dana makanan sma sekali menurut saya ada 2 kemungkinan
1. tempat bhikkhu itu pindapatta semuanya non buddhis
2. ada umat budhis namun tidak tahu mengenai pindapatta
lalu akhirnya bhikkhu tersebut meminta tolong seseorang yang lewat untuk membelikan makanan dari uang yang memang di milikinya n ia masih berusaha menjaga vinayanya dengan tidak menggunakan uang tersebut sendiri.

ada lagi saya dengar bhikkhu senior pula (klo ga salah bhante panna) ketika beliau pergi ke daerah n beliau menaiki ojek sampai di terminal lalu karena vinaya bhikkhu tsb ia hanya mengeluarkan uang yang di bawa untuk biaya perjalanannya dari dalam amplop n meminta tukang ojek mengambil yang dibutuhkan olehnya namun tukang ojek tersebut mengambil semua uang dari amplop tersebut maka selanjutnya bhikkhu tsb harus berjalan kaki menuju tempat tujuanya yang alhasil memakan waktu yang lama. bagaimana menurut bro indra akan cerita ini. tentu dengan lebih banyaknya umat buddha n non buddha yg lebih mengerti tentang dhamma hal demikian lebih dapat di hindari
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

johan3000

#47
Quote from: kusalaputto on 11 February 2010, 11:56:28 AM
Quote from: johan3000 on 10 February 2010, 08:39:38 PM
The Japanese Agency for Cultural Affairs reports that since 2000, hundreds of temples have closed every year.

menurut agen urusan kebudayaan Jepang,
sejak thn 2000... ratusan wihara ditutup setiap
tahun.....

jadi kelihatannya perlu PERUBAHAN maupun cara2 baru
utk bertahan maupun mempromosikan suatu ajaran.........

kalau hip/hop caffee utk anak muda/mudi
begitu juga bar utk yg lebih berumur....

semoga mereka berhasil dehhh
bro saceng bisa lebih jelas soal ini.

n buat semua penghuni dc kenapa banyak yang lebih mengagungkan kualitas daripada kuantitas? ingat juga tanpa adanya kuantitas dhamma juga tidak akan berkembang. tujuan kita disini memang berdiskusi dhamma alangkah baiknya diluaran pun kita menyebarkan dhmama agar kuantitas kita bertambah juga. n coba misalkan kita tidak mempertahankan umat n juga tidak menambah umat n semua umat pindah k agama lain n sisa sedikit umatnya trus ga da biaya karena para dermawan dah pindah agama juga maka sebuah vihara bisa tutup karena tidak ada biaya utk operasionalnya. n mungkin ini yang terjadi di jepang kenapa vihara pada tutup n hanya pendapat saya pribadi. mungkin juga karena ini para monk di sana sebisa mungkin menarik umat melalui cara2 seperti di atas n menurut saya pribadi memang kurang pantas.


Bro kusalaputto,
Kalau jumlah wihara yg tutup,.. gw yakin tidak sebesar angka diatas.. mungkin ada aja sebagian kecil wihara yg lagi kesepian gitu...

Gimana tanggapan lainnya tentang Mr. Happy ?

Although some orthodox monks have criticized Tagai's unorthodox approach, he still believes his effort has paid off.

Jelas, sebagian Monk (yg menjalankan winaya ketat) di Jepang jelas tidak setuju!

pada webpage lain gw membaca bahwa Mr. Happy mendptkan peningkatan umat 200 s/d 300 setelah melakukan cara2 inovasi diatas (rap/HIPHOP)... dan akan juga dia gabungkan dgn SAMBA...(Brazilian samba dancers)

Utk melihat bagaimana tanggapan salah satu site Buddhist, bisa baca yg ini..
http://www.buddhistchannel.tv/index.php?id=44,5969,0,0,1,0

posting ini sekedar sharing info Buddhism aja...
utk baik tidaknya dgn cara rap/HIPHOP..
senior2 para2 MOD lah yg lebih mengerti...

_/\_ :|
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Tekkss Katsuo

Quote from: Indra on 11 February 2010, 12:03:33 PM
saya termasuk kelompok yg lebih mementingkan kualitas daripada kuantitas, 1 orang Arahat lebih baik dari 1000 Anagami ... 1 orang Sotapanna lebih baik dari 1000 puthujjana.

ada pepatah mengatakan "Dhamma melindungi orang yg mempraktikkannya".
Dan saya melihat sendiri bahwa bhikkhu2 yg hidup sesuai Dhamma-Vinaya, dimanapun mrk berada, mrk tidak pernah kekurangan persembahan.

saya jg termasuk org yg lebih mengutamakan kualitas dari pada kuantitas, kalo bisa dua duanyaaa. tp Buddha Dhamma bukanlah suatu ajaran yg diperuntukan untuk menarik umat sebanyak banyaknya. malahan jika umat yg ditarik byk, tp tdk mengeri Dhamma, mementingkan ego sendiri, maka akan muncul lagi aliran aliran baru yg akan melenceng dari ajaran Murni... itu pendapat saya..

Indra

Quote from: kusalaputto on 11 February 2010, 12:25:46 PM
^
bro indra memiliki keyakinan spt itu jg bagus kok. tapi bro say pernah mendapat  berita ada seorang bhikkhu senior ketika di semarang ia memang mengikuti dhamma vinaya dengan benar n berpindapatta selama 2 hari ia berpindapatta ia tidak mendapat dana makanan sma sekali menurut saya ada 2 kemungkinan
1. tempat bhikkhu itu pindapatta semuanya non buddhis
2. ada umat budhis namun tidak tahu mengenai pindapatta
lalu akhirnya bhikkhu tersebut meminta tolong seseorang yang lewat untuk membelikan makanan dari uang yang memang di milikinya n ia masih berusaha menjaga vinayanya dengan tidak menggunakan uang tersebut sendiri.

ada lagi saya dengar bhikkhu senior pula (klo ga salah bhante panna) ketika beliau pergi ke daerah n beliau menaiki ojek sampai di terminal lalu karena vinaya bhikkhu tsb ia hanya mengeluarkan uang yang di bawa untuk biaya perjalanannya dari dalam amplop n meminta tukang ojek mengambil yang dibutuhkan olehnya namun tukang ojek tersebut mengambil semua uang dari amplop tersebut maka selanjutnya bhikkhu tsb harus berjalan kaki menuju tempat tujuanya yang alhasil memakan waktu yang lama. bagaimana menurut bro indra akan cerita ini. tentu dengan lebih banyaknya umat buddha n non buddha yg lebih mengerti tentang dhamma hal demikian lebih dapat di hindari

setuju dengan anda,
namun ada beberapa hal yg harus saya sampaikan,
untuk menilai seseorang apakah ia hidups sesuai Dhamma Vinaya tidak dapat dilakukan hanya dalam satu kali pertemuan, anda harus mengenal cukup dekat dengan orang itu. hanya melaksanakan Dhamma Vinaya 2 hari tidak mewakili seluruh perbuatan seseorang seumur hidupnya

melaksanakan Dhamma Vinaya juga harus dibarengi dengan kebijaksanaan, memberikan amplop berisi uang banyak kepada orang tidak dikenal tentu beresiko seluruh uangnya diambil. toh memegang amplop berisi uang saya kira tidak ada bedanya dengan memegang uang

banyak orang tau bahwa membunuh/mencuri/dll adalah tidak baik, tapi tetap masih ada tindakan itu. IMO, sekedar tau saja tidak cukup. inilah yg saya maksudkan bahwa kualitas harus ditingkatkan.

kusalaputto

 [at] 3000
g sih kurang tau soal vinaya monk jepang klo vinaya teravada tau lah dikit2. namun dengan cara mr happy tagai ngerap n akhirnya dapat menambah umat menjadi 300 org itu sesuatu yg luarbiasa loh n menurut g nge rap msh lebih bisa g terima dibanding menyajikan minuman keras (lain orangkan!) soalnya di theravada ada jg yg baca parita tapi nadanya mirip ngerap jg soalnya g pernah latihan, trus mr tagai pun mengatakan bahwa chanting parita n rap mirip :-?.  yang penting ajaran sang buddha tetap terjaga.

[at] indra
bro alasan utama saya lebih menekankan pada kuantitas adlah karena saya ada pernah membaca statistik pertumbuhan agama buddha dimana semakin banyak viara2 yang di bangun namun umatnya tetap bahkan cenderung menurun klo bahasa kerennya turnovernya besar :)) :))
umat yang baru masuk dengan umat yg pindah besar yg pindah, lalu klo d vihara umat nya biasaya sama dengan umat yg d vihara lain itu2 jg. n yang lebih aneh lagi ada vihara di klo ga salah di jakartaselatan umatnya ketika kebaktian hanya hitungan jari saja padahal viharanya begitu megah. kan sayang vihara besar isinya cuman secuil ;D ;D ;D
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Indra

Quote from: kusalaputto on 12 February 2010, 10:01:55 AM
[at] indra
bro alasan utama saya lebih menekankan pada kuantitas adlah karena saya ada pernah membaca statistik pertumbuhan agama buddha dimana semakin banyak viara2 yang di bangun namun umatnya tetap bahkan cenderung menurun klo bahasa kerennya turnovernya besar :)) :))
umat yang baru masuk dengan umat yg pindah besar yg pindah, lalu klo d vihara umat nya biasaya sama dengan umat yg d vihara lain itu2 jg. n yang lebih aneh lagi ada vihara di klo ga salah di jakartaselatan umatnya ketika kebaktian hanya hitungan jari saja padahal viharanya begitu megah. kan sayang vihara besar isinya cuman secuil ;D ;D ;D

saya tetap berpendapat bahwa,
satu vihara yg sepi yg hanya terdiri dari 3 orang setiap kali kebaktian namun 3 orang itu memiliki kualitas batin sotapanna, dst adalah jauh lebih baik daripada 1000 vihara yg ramai dengan umat-umat yg hanya berhura-hura, karaoke, dsb.

ada perbedaan pandangan antara kita, saya pikir saya tidak perlu mengalihkan pandangan salah anda dengan pandangan salah saya, jadi mari kita ikuti pandangan salah kita masing2.

_/\_

kusalaputto

Quote from: Indra on 12 February 2010, 10:58:07 AM
saya tetap berpendapat bahwa,
satu vihara yg sepi yg hanya terdiri dari 3 orang setiap kali kebaktian namun 3 orang itu memiliki kualitas batin sotapanna, dst adalah jauh lebih baik daripada 1000 vihara yg ramai dengan umat-umat yg hanya berhura-hura, karaoke, dsb.

ada perbedaan pandangan antara kita, saya pikir saya tidak perlu mengalihkan pandangan salah anda dengan pandangan salah saya, jadi mari kita ikuti pandangan salah kita masing2.

_/\_

g seneg gaya lo bro :)) :)) :)) :)) pandangan salah kita masing :D mari kita menikmati pandangan ini :)) :)) :))
_/\_
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

johan3000


1 week ago
Dear reporter CNN, Kyung Lah

I like your report. It is very interesting. However, your post stated that "The Japanese Agency for Cultural Affairs reports that since 2000, hundreds of temples have closed every year.". As a respectable reporter from CNN, please give an accurate FACT. Don't just write and give negative impression of Buddhism temples in Japan is dying.

1. How many Buddhism temple in Japan today?
2. Each year hundres of Buddhism temple in Japan were closed. What they are? please list it.
3. If from year 2000 that hundred of Budhism closed each year, then How many Buddhism temple left Today ? please give the list and the number.
4. Any official report from the Japanese Agency for Cultural Affairs ?

One of the Buddhism Forum is looking foward for your finding. and I'm sure you are an responsible reporter from a very respectable company as CNN. please replay.


http://www.cnn.com/2010/WORLD/asiapcf/01/21/japan.hip.monks.buddhism/index.html#disqus_thread

Bro Indra, Ternyata site CNN cukup demokrasi dan tidak menutup-nutupin comment maupun protest dari luar. Diatas adalah commentnya gw yg UDAH DITAMPILKAN walaupun belum mendapat jawaban langsung dari reporter tsb.

Semoga pertanyaan kritis tsb diatas akan dijawab oleh reporternya sendiri.

_/\_ :P




Quote from: Indra on 10 February 2010, 08:42:52 PM
Quote from: johan3000 on 10 February 2010, 08:39:38 PM
The Japanese Agency for Cultural Affairs reports that since 2000, hundreds of temples have closed every year.

menurut agen urusan kebudayaan Jepang,
sejak thn 2000... ratusan wihara ditutup setiap
tahun.....

jadi kelihatannya perlu PERUBAHAN maupun cara2 baru
utk bertahan maupun mempromosikan suatu ajaran.........

kalau hip/hop caffee utk anak muda/mudi
begitu juga bar utk yg lebih berumur....

semoga mereka berhasil dehhh

nah ini tambah aneh, vihara kok bisa tutup? ada info lebih lanjut, apa alasan tutupnya?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Riky_dave

Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Tekkss Katsuo


johan3000

#56
Quote from: Tekkss Katsuo on 28 February 2010, 12:53:49 PM
sedih melihat videonya.  :'(

IMHO, kalau gw sih melihatnya geli, lucu dan terhibur.
(lucu karna teringat ada juga penceramah yg tidak menatap pendengarnya...
malah menatap kelantai. )

gw senang karna merasakan dia memang sangat
anthusias sekali mengajar  :x :x :x
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Tekkss Katsuo

kalo bro johan yg ngajar sich gw senang  :x :x :x  , kan umat awam gt.... tp ya cuma sekedar hiburan bagi saya kalo bro johan yg ngajar  :)) :)) :)) :))

johan3000

Quote from: Tekkss Katsuo on 28 February 2010, 08:31:36 PM
kalo bro johan yg ngajar sich gw senang  :x :x :x  , kan umat awam gt.... tp ya cuma sekedar hiburan bagi saya kalo bro johan yg ngajar  :)) :)) :)) :))

Ngmong2 sewaktu RAP/HIPHOP... adakah yg tau
BOBOT Dhamma apa yg telah disampaikan oleh MONK tsb ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Tekkss Katsuo

kagak sich. org lebih terfokus pada hip hopnyaaa. keren habisss  :)) :)) :)) ...