no Buddha Bar, gimana kalau MONK BAR ? boleh ?

Started by johan3000, 10 February 2010, 01:10:53 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

GandalfTheElder

Setahu saya, ada 3 macam langkah yang dilakukan para bhiksu di Jepang sono:

1. Hip Hop / Rap
2. Cafe-cafe
3. Bar

Nah yang no.1 dan no.2 saya kira masih dalam batas wajar. Dan kebanyakan hanya ngambil dua langkah pertama ini untuk menarik muda mudi.

Yang no.3 saya agak tidak setuju.

Dan sekedar tambahan info, para bhiksu di Jepang itu memegang Bodhisattva Sangha Vinaya yg ada di Brahmajala Sutra, dsb, bukan Dharmaguptaka Vinaya seperti di Tiongkok atau Korea.

Dan... Bodhisattva Sangha Vinaya juga melarang minum2an keras. Yg no.1 dan no.2 masih boleh.

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

johan3000

#31
Quote from: GandalfTheElder on 10 February 2010, 05:11:46 PM
QuoteSeorang Monk bernama Kansho Tagai dgn rambut cukurata, pakaian lengkat spt Monk, dpt bernyanyi lancar RAP/HIPHOP...yg sangat energetik menyuguhkan minuman KERAS...alias Alkohol.........

Bro.. perhatiin beritanya..... Kansho Tagai cuma nge-rap...

Yg nyuguhkan minuman keras itu si Zenshin......

Musavada loh...  ^-^

_/\_
The Siddha Wanderer

Thanks Mod GandalfTheElder atas kejelian dan koreksinya...
begitu juga informasi tambahan lainnya... sehingga kita2 lebih banyak ngerti...

dgn berjalannya waktu, gw yakin kedua2nya bakal
ahli ngeRAP maupun menyuguhkan minuman.


Tagai, or Mr. Happiness, as he prefers to be called, is delivering an ancient message to a hip hop beat.

sih Tagai yg senang disebut Mr. Hapy membabarkan dhamma lewat lagu2 hip hop............
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Tekkss Katsuo

^
=)) =)) =))

kasihan Buddha Dhamma seolah olah menjadi suatu acara hiburan gt......... kelak nga tao cr apa lagi yg akan dipake hanya menarik umat tanpa menjaga kualitas Dhamma,,, entah brapa lama lagi Dhamma bisa bertahan kalo setiap org hanya mengutamakan quantitas dari pada qualitas

The Ronald

yah.. walaupun ga setuju, dimana bhikhu.. (sama gak dgn monk) melanggar vinaya
semoga di theravada ga ada yg demikian
...

GandalfTheElder

#34
Haha.... bagi saya itu...

Kecerdasan untuk menyesuaikan dengan umat..... saya salut sama Bhiksu Tagai....hahaha!!!... klo sama yg Zenshin nggak sih..  ;D

Krn begitu sulitnya menarik umat Buddhis Jepang untuk kembali ke Dharma. Umat2 d sana ngakunya Buddhis sampe 90% jumlah populasi tp gak paham Dharma senengnya money... money..... agamanya money (uang). Agama apa pun jarang ada yang sukses d sana. Sampe akhirnya agama Buddha dianggap agama "kuburan" krn para anggota Sanghanya "suram", sukanya meditasi aja nggak bisa ngeladenin masalah umat yang "super gaul".

Sejak periode Meiji (Shinto), agama Buddha ditekan dan semakin merosot.

Nah kalau skrg para bhiksu Jepang mulai tergerak lagi Bodhicitta-nya, maka ini bagus sekali. Asal tahu batasan-batasannya, tidak kelewat batas sampai mabuk2an.

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

dewi_go

Iya sih beda aliran nampakny,saya kurang tau apakah aliran Buddha Jepang membolehkan hal2 tsb diatas?
Sweet things are easy 2 buy,
but sweet people are difficult to find.
Life ends when u stop dreaming, hope ends when u stop believing,
Love ends when u stop caring,
Friendship ends when u stop sharing.
So share this with whom ever u consider a friend.
To love without condition... ......... .........

exam

To those who call the venue a gimmick, he said, "please visit my bar before judging."


ya sebaiknya kita gak cepet2 menjudge lah

amati aja

pokoknya sih aku bersimpati lah sama niat baik mereka (kalau memang niatnya seperti itu)

beruntunglah kita yg kupingnya gak alergi ama dharma
sehingga tahan lebih dari 5 menit mendengar dharma

pisssss :)

The Ronald

jepang keknya boleh2 saja, jamannya oda nobunaga, para bhikhu jepang pernah angkat senjata melawan oda nobunaga
bhikhu2 jepang biasanya di gambarkan membawa tombak mirip punya nya guan yu (di sam kok), dan memakai tutup kepala..mirip jilbab
begitu lah yg terjadi di jepang sejak jaman dulu
...

johan3000

The Japanese Agency for Cultural Affairs reports that since 2000, hundreds of temples have closed every year.

menurut agen urusan kebudayaan Jepang,
sejak thn 2000... ratusan wihara ditutup setiap
tahun.....

jadi kelihatannya perlu PERUBAHAN maupun cara2 baru
utk bertahan maupun mempromosikan suatu ajaran.........

kalau hip/hop caffee utk anak muda/mudi
begitu juga bar utk yg lebih berumur....

semoga mereka berhasil dehhh
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

dewi_go

Yup semoga aja inti ajran Dhamma ga tercemar aja
Sweet things are easy 2 buy,
but sweet people are difficult to find.
Life ends when u stop dreaming, hope ends when u stop believing,
Love ends when u stop caring,
Friendship ends when u stop sharing.
So share this with whom ever u consider a friend.
To love without condition... ......... .........

Indra

Quote from: johan3000 on 10 February 2010, 08:39:38 PM
The Japanese Agency for Cultural Affairs reports that since 2000, hundreds of temples have closed every year.

menurut agen urusan kebudayaan Jepang,
sejak thn 2000... ratusan wihara ditutup setiap
tahun.....

jadi kelihatannya perlu PERUBAHAN maupun cara2 baru
utk bertahan maupun mempromosikan suatu ajaran.........

kalau hip/hop caffee utk anak muda/mudi
begitu juga bar utk yg lebih berumur....

semoga mereka berhasil dehhh

nah ini tambah aneh, vihara kok bisa tutup? ada info lebih lanjut, apa alasan tutupnya?

dewi_go

Sepertinya banyak yang kurang tau perkembangan agama Buddha di Jepang bagaiman alurnya
Sweet things are easy 2 buy,
but sweet people are difficult to find.
Life ends when u stop dreaming, hope ends when u stop believing,
Love ends when u stop caring,
Friendship ends when u stop sharing.
So share this with whom ever u consider a friend.
To love without condition... ......... .........

Mr. Wei

Gw sih gak masalahin cara membabarkan dharma lewat hip hop, musik metal, dsb. itu salah.
Tapi keliatannya gak wajar aja ngeliat seorang bhiksu yang seharusnya jauh dari gaya hidup hip hop/metal bisa mengajarkan dharma melalui cara seperti itu (musik2 hip hop). Beda lagi kalau ada seorang musisi buddhis yang ingin sharing dharma via musik hip hop, metal, atau hard rock, itu masih keliatan wajar karena dia adalah umat biasa.
Kalau Bhante Giri mungkin masih bisa diterima karena musiknya pun 'calm' dan memang syahdu, membuat kita merasa tenang dan nyaman, sesuai dengan citra seorang bhikkhu. Kalau musik hip hop?

adi lim

Quote from: exam on 10 February 2010, 05:01:57 PM
jangan expect terlalu banyak, ingat beda kasta audiencenya
mau  5 menit dengerin ocehan si monk juga udah sukur
dengerin pake kuping sebelah juga udah bagus
apalagi di bar berisik gitu
kalau suatu saat bisa sadar
di harapkan mereka akan dengerin dharma di wihara
jangan pikirin vinaya dulu, biarlah ini jadi tanggung jawab pribadi si monk

Coba lihat kembali Manggala Sutta
_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

kusalaputto

Quote from: johan3000 on 10 February 2010, 08:39:38 PM
The Japanese Agency for Cultural Affairs reports that since 2000, hundreds of temples have closed every year.

menurut agen urusan kebudayaan Jepang,
sejak thn 2000... ratusan wihara ditutup setiap
tahun.....

jadi kelihatannya perlu PERUBAHAN maupun cara2 baru
utk bertahan maupun mempromosikan suatu ajaran.........

kalau hip/hop caffee utk anak muda/mudi
begitu juga bar utk yg lebih berumur....

semoga mereka berhasil dehhh
bro saceng bisa lebih jelas soal ini.

n buat semua penghuni dc kenapa banyak yang lebih mengagungkan kualitas daripada kuantitas? ingat juga tanpa adanya kuantitas dhamma juga tidak akan berkembang. tujuan kita disini memang berdiskusi dhamma alangkah baiknya diluaran pun kita menyebarkan dhmama agar kuantitas kita bertambah juga. n coba misalkan kita tidak mempertahankan umat n juga tidak menambah umat n semua umat pindah k agama lain n sisa sedikit umatnya trus ga da biaya karena para dermawan dah pindah agama juga maka sebuah vihara bisa tutup karena tidak ada biaya utk operasionalnya. n mungkin ini yang terjadi di jepang kenapa vihara pada tutup n hanya pendapat saya pribadi. mungkin juga karena ini para monk di sana sebisa mungkin menarik umat melalui cara2 seperti di atas n menurut saya pribadi memang kurang pantas.
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.