Anggota Sangha ikut demo anti korupsi

Started by HokBen, 09 December 2009, 02:03:15 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

HokBen

http://www.detiknews.com/read/2009/12/09/120419/1256873/10/gabung-ke-istana-negara-3-bhiksu-doakan-indonesia-bebas-dari-korupsi

Jakarta - 3 Bhiksu dari Vihara Mangga Besar, Jakarta Barat, mendatangi Istana Negara untuk mendoakan Indonesia terbebas dari korupsi. Mengenakan pakaian kebesarannya, mereka bergabung dengan puluhan massa lainya.

Ketiga bhiksu itu yakni Catur Sat Wirya, Asta Wirya, dan Catur Asta Wirya.

"Yang dikorupsi itu bukan hak milik kita. Korupsi merugikan orang banyak juga merugikan diri sendiri," kata Catur Sat Wirya kepada detikcom, Rabu (9/12/2009).

Menurut ajaran Budha, kata dia, korupsi akan mengakibatkan karma. Karma itu maha adil dan lebih besar daripada hukuman manusia. Semua perbuatan manusia akan mendapatkan balasan di hadapan Budha.

"Kami menentang korupsi," tambah pengurus vihara, Yongki.

Saat ini, massa mulai berdatangan dari arah Gambir maupun dari arah Indosat. Jl Medan Merdeka Utara untuk sementara ditutup setengah guna memberikan jalan bagi massa. Pengamanan berupa pagar kawat berduri dan pagar betis polisi berada persis di depan istana.
(asp/irw)


Quote from: hasta on 10 December 2009, 09:46:23 AM
_/\_ Namase.....mat pagi....saya suhu hasta virya....
mau mengkonfirmasi tanggapan teman teman semua, tentang hari anti korupsi sedunia kemarin tanggal 9 desember 2009,
bahwa saya tidak mengatakan" akan menerima hukuman dari Buddha" itu hanya kesimpulan salah dari wartawan"

mahayana punya kewajiban kepada negara untuk membela, menyumbang demi kemajuan bangsa dan negara,
salah satu membalas empat budi besar. salah satunya kepada bangsa dan negara. karena kewajiban dari boddhisatva.

semoga teman teman berkenan, Apa bila kurang berkenan mohon maaf. AMITOFO
Quote from: hasta on 10 December 2009, 12:19:48 PM_/\_ ....Amitofo,,,,.
Mengklarisifikasi ulang,
bahwa apa yang diberitakan, dimuat dalam detik.com, adalah bukan ucapan kami, itu merupakan pencerapan, pemahaman dari wartawan sehingga salah mengartikan dan salah membuat kesimpulan.

Dalam mahayana diajarkan tentang membalas 4 budi besar,
salah satunya adalah kepada negara dan bangsa,

nah disini kami selaku elemen bangsa juga berkewjiban mensukseskan hari Anti korupsi Se-Dunia kemarin yang dipusatkan di Monas, kehadiran kami juga terkait dengan seruan ketua umum presiden asosiasi tokoh-tokoh lintas agama Bpk, KH.Hasim Musadi. pada kesempatan kemarin kami bersama-sama tokoh lintas agama termasuk 6 agama di Indonesia, dari islam ada tokoh Muhamadiyah Bpk. DinSamsudin, kristen romojulius dan lain-lain.

dari semua tokoh lintas agama berdoa bersama di depan Monas untuk keselamatan bangsa dan negara terkait hari anti korupsi sedunia,
apa salahnya dari Buddha berpartisipasi untuk negara dan bangsa, toh bukan orasi politik, terkait stelah doa kami diwawancarai oleh banyak wartawan, dan kami ber 3 dan 1 pendamping, tentunya kami menjawab pertanyaan juga sesuai kontek acara utama adalah doa bersama,
pendampingpun sebelumnya telah mengkorfimasi kami untuk hal ini. jadi kami menjawab agar mudah dimengerti,

tetapi dalam kenyataannya wartawan tidak mengerti karena tentunya mereka masih awam dengan agama Buddha sehingga salah pengertian dan salah memberi kesimpulan untuk beritanya.

Hari anti korupsi sedunia merupakan hari milik dunia, Bukan kah korupsi dalam ajaran Buddha juga tidak dibenarkan, dalam panca sila sebagai sila dasar juga sangat jalas, sila ke-2 dan ke-4, korupsi merupakan pencurian dan telah membohongi negara.

Moderation Note - Kemenyan: Tanggapan dari "hasta" ditambahkan di post #1

Tekkss Katsuo

bahhhhhhhhhhh. sampai Bhiksu jg iktannnnnnnnnnnnn, parahhh

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Elin

#3
heh ?? ??

sorry, apa perbuatan itu utk cari sensasi kah?

J.W

QuoteSemua perbuatan manusia akan mendapatkan balasan di hadapan Budha.

Wowwwwwwww.......
Ada aliran baru lagiiiii...

The Ronald

... entah mo bilang apa....
mahayana kah?
...

Tekkss Katsuo

suka suka hati aja tuh org bicara. kapan ya Buddha menghukum orggg haha

Nevada

Quote from: HokBen on 09 December 2009, 02:03:15 PM
Menurut ajaran Budha, kata dia, korupsi akan mengakibatkan karma. Karma itu maha adil dan lebih besar daripada hukuman manusia. Semua perbuatan manusia akan mendapatkan balasan di hadapan Budha.

Korupsi mengakibatkan karma?
Ini bhiksunya yang omong, bhiksunya yang salah omong, ajaran yang diterima bhiksunya yang memang seperti itu, atau penulis di medianya yang salah menyampaikan neh?

Kalimat penutupnya juga bagus sekali...

The Ronald

coba di komplain ke vihara tsb yuk? biar lebih jelas, ulah wartawan ato emang merek yg ngomong gitu? ato salah presepsi
...

Nevada


ryu

cincai lah, yang penting tidak lari dari JMB8 dan 4KM
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Sukma Kemenyan

"Kami menentang korupsi," tambah pengurus vihara, Yongki.

atau karena permintaan umat ?
atau juga hiperbola media ?


eniwei... Vihara Mangga Besar itu Tradisi apaan ?

Sumedho

There is no place like 127.0.0.1

hatRed

mank dah jarang umat yah yg ke vihara tsb
i'm just a mammal with troubled soul



naviscope

#14
biar lebih berimbang

bhikkhu dithailand juga pernah turun kejalan koq, untuk demonstrasi
begitu juga hal nya dengan bhikkhu di nyamnar

so, jangan liat merek M ato T

kita tidak tau, itu karena paksaan ato adanya tekanan?
klu misalnya berpangku tangan melihat sesuatu yang tidak benar bukankah itu juga menimbulkan karma?

bhikkhu tidak bole berpolitik
tapi jika bhikkhu tidak turun kejalan, maka rakyat akan menderita?
bukan kan itu yang terjadi dithailand

_/\_
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.