Apa yang harus saya lakukan? apakah salah yang saya jalani ini?

Started by jajang supriadi, 05 December 2009, 11:06:27 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

jajang supriadi

salam damai untuk semua
dalam kesempatan ini saya akan berbagi cerita dengan anda, sekaligus juga untuk meminta saran dan langkah apa yang harus saya lakukan.terima kasih sebelumnya :)

kisah ini berawal pada tahun 1999, saat itulah pertama kalinya saya mengenal Chatting di dunia maya, berkenalan dengan berjuta-juta orang dll,saya sangat menikmati hal itu.singkat cerita, saya berkenalan dengan seorang wanita.awalnya biasa saja. dan seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang ketika pertama kali berkenalan, tentunya kami menanyakan nama, alamat, pekerjaandll. hari demi hari berlalu. tak terasa diantara kami timbul satu perasaan sayang dan ingin membina hubungan lebih intim lagi.saya utarakan perasaan saya padanya,dia pun mengetahui maksud dari ucapan saya.saya begitu sayang padanya, dan ternyata dia pun merasakan hal yang sama.tetapi dengan kondisi yang lain, dia mengatakan dengan jujur bahwa ternyata dia sudah berumah tangga dan mempunyai 2 orang anak, namun kehidupan rumah tangganya kurang begitu harmonis.entah apa yang ada di pikiranku saat mendengar semua itu, yang saya tahu saya sangat sayang padanya, dan saya tak begitu menghiraukan pengakuannya itu.dan kami pun tetap menjalani hubungan ini. dalam perjalanan kisah cinta kami, dia banyak bercerita tentang permasalahan rumah tangganya.suaminya yang tak bisa memberi nafkah untuk istri, menelantarkan istri, dan sering kali mengumpat kata2 yang tidak sepantasnya diucapkan untuk seorang istri.seringkali juga dia menerima pukulan dan tindakan kekerasan dari suaminya itu.saya prihatin sekali mendengar semua itu, dan hal itu juga lah yang menyebabkan saya semakin sayang padanya. terlintas di pikiran saya ingin mengajaknya kabur dan membawa lari dia.tapi tidak saya lakukan itu.saya katakan padanya, kalau suatu saat mungkin kita berjodoh dan ingin melanjutkan hubungan yang lebih serius lagi (dalam hal ini saya berencana akan menikahi dia) namun saya ingin semuanya berjalan sesuai dengan prosedur dan aturan2 norma yang berlaku. artinya kalau memang dia sudah tidak tahan lagi dengan suaminya dan ingin mengakhiri hubungan rumah tangganya dengan perceraian.maka lakukanlah itu. bereskanlah semua urusan dia itu, setelah itu baru saya akan menikahi dia.

saya hanya berfikir ingin menyelamatkan dia dari penderitaannya, walaupun saya tahu itu salah.namun saya tak bisa membiarkan itu berlarut-larut terjadi padanya, membuatnya menderita, terkekang, dan tidak bahagia.
meskipun saya rela nantinya menikahi seorang janda, dan saya ikhlas menerima anaknya sebagai anak saya,

apa yang harus saya lakukan? apakah salah yang saya jalani ini? saya ingin membawanya keluar dari penderitaanya, dan saya akan menikahinya setelah dia betul2 cerai dan semua urusannya selesai dengan suaminya, suaminya pun menyetujui untuk bercerai, hanya saja dia tak mau membiayai dan mengurus perceraiannya itu.saya tidak pernah sedikitpun memaksanya untuk bercerai. saya pun pernah memberikan solusi untuk rumah tangganya.namun itu tidak berhasil juga. keinginannya sudah bulat, ingin mengakhiri hubungan dengan suaminya.dan pergi bersama saya.

sampai saat saya tulis kisah ini. kami masih menjalani hubungan. dan kondisi dia semakin terpuruk.saat ini dia hanya berdiam diri di rumah mengurus anaknya, walaupun dengan kondisi yang serba kekurangan.dia tetap menjalani ini dengan penuh kesabaran.dan untuk saat ini saya benar-benar bingung dan tidak tahu harus berbuat apa, bertahun-tahun kami jalani. tidak mungkin juga saya tinggalkan dia dengan kondisinya saat ini.

terimakasih telah membaca, saya harapkan bantuannya, saran , dan langkah apa yang harus saya lakukan.semoga saran bijak dan dewasa anda semua dapat membantu menyelesaikan masalah kami.terimakasih untuk admin forum dan teman-teman lainnya.

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Kamesu micchacara veramani sikkhapadam samadiyami
itu basic bro
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Dhamma Sukkha

Quote from: jajang supriadi on 05 December 2009, 11:06:27 PM
salam damai untuk semua
dalam kesempatan ini saya akan berbagi cerita dengan anda, sekaligus juga untuk meminta saran dan langkah apa yang harus saya lakukan.terima kasih sebelumnya :)

kisah ini berawal pada tahun 1999, saat itulah pertama kalinya saya mengenal Chatting di dunia maya, berkenalan dengan berjuta-juta orang dll,saya sangat menikmati hal itu.singkat cerita, saya berkenalan dengan seorang wanita.awalnya biasa saja. dan seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang ketika pertama kali berkenalan, tentunya kami menanyakan nama, alamat, pekerjaandll. hari demi hari berlalu. tak terasa diantara kami timbul satu perasaan sayang dan ingin membina hubungan lebih intim lagi.saya utarakan perasaan saya padanya,dia pun mengetahui maksud dari ucapan saya.saya begitu sayang padanya, dan ternyata dia pun merasakan hal yang sama.tetapi dengan kondisi yang lain, dia mengatakan dengan jujur bahwa ternyata dia sudah berumah tangga dan mempunyai 2 orang anak, namun kehidupan rumah tangganya kurang begitu harmonis.entah apa yang ada di pikiranku saat mendengar semua itu, yang saya tahu saya sangat sayang padanya, dan saya tak begitu menghiraukan pengakuannya itu.dan kami pun tetap menjalani hubungan ini. dalam perjalanan kisah cinta kami, dia banyak bercerita tentang permasalahan rumah tangganya.suaminya yang tak bisa memberi nafkah untuk istri, menelantarkan istri, dan sering kali mengumpat kata2 yang tidak sepantasnya diucapkan untuk seorang istri.seringkali juga dia menerima pukulan dan tindakan kekerasan dari suaminya itu.saya prihatin sekali mendengar semua itu, dan hal itu juga lah yang menyebabkan saya semakin sayang padanya. terlintas di pikiran saya ingin mengajaknya kabur dan membawa lari dia.tapi tidak saya lakukan itu.saya katakan padanya, kalau suatu saat mungkin kita berjodoh dan ingin melanjutkan hubungan yang lebih serius lagi (dalam hal ini saya berencana akan menikahi dia) namun saya ingin semuanya berjalan sesuai dengan prosedur dan aturan2 norma yang berlaku. artinya kalau memang dia sudah tidak tahan lagi dengan suaminya dan ingin mengakhiri hubungan rumah tangganya dengan perceraian.maka lakukanlah itu. bereskanlah semua urusan dia itu, setelah itu baru saya akan menikahi dia.

saya hanya berfikir ingin menyelamatkan dia dari penderitaannya, walaupun saya tahu itu salah.namun saya tak bisa membiarkan itu berlarut-larut terjadi padanya, membuatnya menderita, terkekang, dan tidak bahagia.
meskipun saya rela nantinya menikahi seorang janda, dan saya ikhlas menerima anaknya sebagai anak saya,

apa yang harus saya lakukan? apakah salah yang saya jalani ini? saya ingin membawanya keluar dari penderitaanya, dan saya akan menikahinya setelah dia betul2 cerai dan semua urusannya selesai dengan suaminya, suaminya pun menyetujui untuk bercerai, hanya saja dia tak mau membiayai dan mengurus perceraiannya itu.saya tidak pernah sedikitpun memaksanya untuk bercerai. saya pun pernah memberikan solusi untuk rumah tangganya.namun itu tidak berhasil juga. keinginannya sudah bulat, ingin mengakhiri hubungan dengan suaminya.dan pergi bersama saya.

sampai saat saya tulis kisah ini. kami masih menjalani hubungan. dan kondisi dia semakin terpuruk.saat ini dia hanya berdiam diri di rumah mengurus anaknya, walaupun dengan kondisi yang serba kekurangan.dia tetap menjalani ini dengan penuh kesabaran.dan untuk saat ini saya benar-benar bingung dan tidak tahu harus berbuat apa, bertahun-tahun kami jalani. tidak mungkin juga saya tinggalkan dia dengan kondisinya saat ini.

terimakasih telah membaca, saya harapkan bantuannya, saran , dan langkah apa yang harus saya lakukan.semoga saran bijak dan dewasa anda semua dapat membantu menyelesaikan masalah kami.terimakasih untuk admin forum dan teman-teman lainnya.
pertamaa, w mo nanyaa ;D ;D ;D,
anaknya wanita itu umur berapaa bro jajangg(jajar genjang :)) :P )?
Quotetidak mungkin juga saya tinggalkan dia dengan kondisinya saat ini.
maksud perkataan bro yg ini, maksudnya apaa? pak jajang berniat ninggalin si wanita yoo?
lalu w mo nanya lagii...
apa penyebab ketdkharmonisan rumah tangganya itu, ada gak hubungannya ma pak jajangg?
lalu, saat ini, sesungguhnya apa yg bro harapkann?
ini dulu yg w mo nanyaa... ;D ;D ;D
ntar klo w ada saran, baru ntar disertai saran2nyaa... ;D ;D ;D

sama mo nanya lagi, mungkin kurang mengenakkan pertanyaannya di dlm diri bro,
bro mengakui tidak, bro sudah berselingkuhh?(sori kurang mengenakkan yo pertanyaannya^^")
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

yanfei


Dhamma Sukkha

Quote from: yanfei on 05 December 2009, 11:47:08 PM
masuk aja ke acaranya sihelmi yahya
acara masihkah kau mencintaiku nama acaranyaa... ;D ;D ;D
sebenarnya klo istrinya cerai, dah punya anak itu yg paling gak bagus lhoo...
bisa berdampak ma kehidupan anaknya lhoo...
sementara, acara itu perjuangi mati2an mempertahankan keutuhan keluarga mereka lhoo...
sangat gak baik bagi anaknyaa....
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Adhitthana

Saya gak tau dan belum jelas, ..... brapa lama anda kenal?, apa selama ini berkomunikasi hanya lewat dunia maya?? ..... pernah bertemu dan bertatap langsung?
pertanyaan ini penting, karna saya punya kesan : ...... Anda hanya sekedar "kasihan" dan ingin menolong bukan karna sayang dan cinta ...... Maafkan atas kesan dan pernyataan ini  _/\_





  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Dhamma Sukkha

yuk kita kajii... ;D ;D
Quote from: jajang supriadi on 05 December 2009, 11:06:27 PM
salam damai untuk semua
dalam kesempatan ini saya akan berbagi cerita dengan anda, sekaligus juga untuk meminta saran dan langkah apa yang harus saya lakukan.terima kasih sebelumnya :)

kisah ini berawal pada tahun 1999, saat itulah pertama kalinya saya mengenal Chatting di dunia maya, berkenalan dengan berjuta-juta orang dll,saya sangat menikmati hal itu.singkat cerita, saya berkenalan dengan seorang wanita.awalnya biasa saja. dan seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang ketika pertama kali berkenalan, tentunya kami menanyakan nama, alamat, pekerjaandll. hari demi hari berlalu. tak terasa diantara kami timbul satu perasaan sayang dan ingin membina hubungan lebih intim lagi.saya utarakan perasaan saya padanya,dia pun mengetahui maksud dari ucapan saya.saya begitu sayang padanya, dan ternyata dia pun merasakan hal yang sama.tetapi dengan kondisi yang lain, dia mengatakan dengan jujur bahwa ternyata dia sudah berumah tangga dan mempunyai 2 orang anak, namun kehidupan rumah tangganya kurang begitu harmonis.
Quoteentah apa yang ada di pikiranku saat mendengar semua itu, yang saya tahu saya sangat sayang padanya, dan saya tak begitu menghiraukan pengakuannya itu.
^
^kalimat yg ini menunjukkan cinta yg tidak universal (menurut wnya lhoo), mungkin dapat dikatakan sesuatu yg egois yaa... ^^"(ini hanya menurut penilaian wnya lho, bener ato ngga, w gak tau lhoo...^^")
Quote
dan kami pun tetap menjalani hubungan ini. dalam perjalanan kisah cinta kami, dia banyak bercerita tentang permasalahan rumah tangganya.suaminya yang tak bisa memberi nafkah untuk istri, menelantarkan istri, dan sering kali mengumpat kata2 yang tidak sepantasnya diucapkan untuk seorang istri.seringkali juga dia menerima pukulan dan tindakan kekerasan dari suaminya itu.
Quotesaya prihatin sekali mendengar semua itu, dan hal itu juga lah yang menyebabkan saya semakin sayang padanya.
ini kalimat yg menunjukkan persepsi bahwasannya bro hanya kasihan ma wanita tsb(spt yg cek vir bilang)
Quoteterlintas di pikiran saya ingin mengajaknya kabur dan membawa lari dia.tapi tidak saya lakukan itu.saya katakan padanya, kalau suatu saat mungkin kita berjodoh dan ingin melanjutkan hubungan yang lebih serius lagi (dalam hal ini saya berencana akan menikahi dia) namun saya ingin semuanya berjalan sesuai dengan prosedur dan aturan2 norma yang berlaku. artinya kalau memang dia sudah tidak tahan lagi dengan suaminya dan ingin mengakhiri hubungan rumah tangganya dengan perceraian.maka lakukanlah itu. bereskanlah semua urusan dia itu, setelah itu baru saya akan menikahi dia.
ini juga nunjukin kasihan yoo...
Quote
saya hanya berfikir ingin menyelamatkan dia dari penderitaannya, walaupun saya tahu itu salah.namun saya tak bisa membiarkan itu berlarut-larut terjadi padanya, membuatnya menderita, terkekang, dan tidak bahagia.
meskipun saya rela nantinya menikahi seorang janda, dan saya ikhlas menerima anaknya sebagai anak saya,
ini juga kasihann... ;D ;D
tapi, mungkin ada cara lain selain cara itu broo... ;D
klo cerai, efeknya anak lhoo... gak bagus...
segala sesuatu pasti ada sebabnya, kita coba cari sebabnya, napa sikap suaminya seperti itu? napa harus dikaji dari suaminyaa?
soalnya mungkin dari sebab suaminya itu bisa ditemukan suatu solusi yg tepat utk membangun hubungan mereka kembali...\;D/\;D/\;D/
bro sendiri sudah lho... si wanita kan ternyata sudah berkeluarga, jadi lebih baik jangan lhoo...
Apalagi klo ia cerai ma suaminya bagaimana dgn anaknya nanti?
kecuali klo si wanita ditinggal di dunia lain oleh si suaminya, itu lain ceritaa... :whistle: :whistle: :whistle:
(tapi bukan berarti timbul pandangan salah dalam pikiran bro lho... misalnya: "Ahh... klo gitu w bunuh aja si suami.. >:D >:D (<<=si jahat muncul)" jangann... \ :no: /\ :no: /
itu pandangan yg salah lhoo... \ :no: /\ :no: /

Quote
apa yang harus saya lakukan? apakah salah yang saya jalani ini? saya ingin membawanya keluar dari penderitaanya, dan saya akan menikahinya setelah dia betul2 cerai dan semua urusannya selesai dengan suaminya, suaminya pun menyetujui untuk bercerai, hanya saja dia tak mau membiayai dan mengurus perceraiannya itu.saya tidak pernah sedikitpun memaksanya untuk bercerai. saya pun pernah memberikan solusi untuk rumah tangganya.namun itu tidak berhasil juga. keinginannya sudah bulat, ingin mengakhiri hubungan dengan suaminya.dan pergi bersama saya.
ternyata bro belum bawa kabur istri org yoo... ;D ;D ;D ;D (w salah paham tadii... :)) ^:)^ )
bagus lhaa klo gituu... ;D ;D ;D


Quote from: Citta Devi on 05 December 2009, 11:43:49 PM
Quote from: jajang supriadi on 05 December 2009, 11:06:27 PM
salam damai untuk semua
dalam kesempatan ini saya akan berbagi cerita dengan anda, sekaligus juga untuk meminta saran dan langkah apa yang harus saya lakukan.terima kasih sebelumnya :)

kisah ini berawal pada tahun 1999, saat itulah pertama kalinya saya mengenal Chatting di dunia maya, berkenalan dengan berjuta-juta orang dll,saya sangat menikmati hal itu.singkat cerita, saya berkenalan dengan seorang wanita.awalnya biasa saja. dan seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang ketika pertama kali berkenalan, tentunya kami menanyakan nama, alamat, pekerjaandll. hari demi hari berlalu. tak terasa diantara kami timbul satu perasaan sayang dan ingin membina hubungan lebih intim lagi.saya utarakan perasaan saya padanya,dia pun mengetahui maksud dari ucapan saya.saya begitu sayang padanya, dan ternyata dia pun merasakan hal yang sama.tetapi dengan kondisi yang lain, dia mengatakan dengan jujur bahwa ternyata dia sudah berumah tangga dan mempunyai 2 orang anak, namun kehidupan rumah tangganya kurang begitu harmonis.entah apa yang ada di pikiranku saat mendengar semua itu, yang saya tahu saya sangat sayang padanya, dan saya tak begitu menghiraukan pengakuannya itu.dan kami pun tetap menjalani hubungan ini. dalam perjalanan kisah cinta kami, dia banyak bercerita tentang permasalahan rumah tangganya.suaminya yang tak bisa memberi nafkah untuk istri, menelantarkan istri, dan sering kali mengumpat kata2 yang tidak sepantasnya diucapkan untuk seorang istri.seringkali juga dia menerima pukulan dan tindakan kekerasan dari suaminya itu.saya prihatin sekali mendengar semua itu, dan hal itu juga lah yang menyebabkan saya semakin sayang padanya. terlintas di pikiran saya ingin mengajaknya kabur dan membawa lari dia.tapi tidak saya lakukan itu.saya katakan padanya, kalau suatu saat mungkin kita berjodoh dan ingin melanjutkan hubungan yang lebih serius lagi (dalam hal ini saya berencana akan menikahi dia) namun saya ingin semuanya berjalan sesuai dengan prosedur dan aturan2 norma yang berlaku. artinya kalau memang dia sudah tidak tahan lagi dengan suaminya dan ingin mengakhiri hubungan rumah tangganya dengan perceraian.maka lakukanlah itu. bereskanlah semua urusan dia itu, setelah itu baru saya akan menikahi dia.

saya hanya berfikir ingin menyelamatkan dia dari penderitaannya, walaupun saya tahu itu salah.namun saya tak bisa membiarkan itu berlarut-larut terjadi padanya, membuatnya menderita, terkekang, dan tidak bahagia.
meskipun saya rela nantinya menikahi seorang janda, dan saya ikhlas menerima anaknya sebagai anak saya,

apa yang harus saya lakukan? apakah salah yang saya jalani ini? saya ingin membawanya keluar dari penderitaanya, dan saya akan menikahinya setelah dia betul2 cerai dan semua urusannya selesai dengan suaminya, suaminya pun menyetujui untuk bercerai, hanya saja dia tak mau membiayai dan mengurus perceraiannya itu.saya tidak pernah sedikitpun memaksanya untuk bercerai. saya pun pernah memberikan solusi untuk rumah tangganya.namun itu tidak berhasil juga. keinginannya sudah bulat, ingin mengakhiri hubungan dengan suaminya.dan pergi bersama saya.

sampai saat saya tulis kisah ini. kami masih menjalani hubungan. dan kondisi dia semakin terpuruk.saat ini dia hanya berdiam diri di rumah mengurus anaknya, walaupun dengan kondisi yang serba kekurangan.dia tetap menjalani ini dengan penuh kesabaran.dan untuk saat ini saya benar-benar bingung dan tidak tahu harus berbuat apa, bertahun-tahun kami jalani. tidak mungkin juga saya tinggalkan dia dengan kondisinya saat ini.

terimakasih telah membaca, saya harapkan bantuannya, saran , dan langkah apa yang harus saya lakukan.semoga saran bijak dan dewasa anda semua dapat membantu menyelesaikan masalah kami.terimakasih untuk admin forum dan teman-teman lainnya.
pertamaa, w mo nanyaa ;D ;D ;D,
anaknya wanita itu umur berapaa bro jajangg(jajar genjang :)) :P )?
Quotetidak mungkin juga saya tinggalkan dia dengan kondisinya saat ini.
maksud perkataan bro yg ini, maksudnya apaa? pak jajang berniat ninggalin si wanita yoo?
lalu w mo nanya lagii...
apa penyebab ketdkharmonisan rumah tangganya itu, ada gak hubungannya ma pak jajangg?
lalu, saat ini, sesungguhnya apa yg bro harapkann?
ini dulu yg w mo nanyaa... ;D ;D ;D
ntar klo w ada saran, baru ntar disertai saran2nyaa... ;D ;D ;D

sama mo nanya lagi, mungkin kurang mengenakkan pertanyaannya di dlm diri bro,
bro mengakui tidak, bro sudah berselingkuhh?(sori kurang mengenakkan yo pertanyaannya^^")
ralatt... ternyata w salah pahamm... :)) :)) :-[ :-[ :-[ :-[ ^:)^ ^:)^ ^:)^
kirain bro dah bawa lari istri org... :-[ :-[ :-[ :-[ :P :P
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

wen78

Quote from: jajang supriadi on 05 December 2009, 11:06:27 PM
terlintas di pikiran saya ingin mengajaknya kabur dan membawa lari dia.tapi tidak saya lakukan itu.saya katakan padanya, kalau suatu saat mungkin kita berjodoh dan ingin melanjutkan hubungan yang lebih serius lagi (dalam hal ini saya berencana akan menikahi dia) namun saya ingin semuanya berjalan sesuai dengan prosedur dan aturan2 norma yang berlaku. artinya kalau memang dia sudah tidak tahan lagi dengan suaminya dan ingin mengakhiri hubungan rumah tangganya dengan perceraian.maka lakukanlah itu. bereskanlah semua urusan dia itu, setelah itu baru saya akan menikahi dia.
saya rasa, anda sudah tau apa yg terbaik yg anda harus lakukan :)


Quote from: jajang supriadi on 05 December 2009, 11:06:27 PM
apa yang harus saya lakukan? apakah salah yang saya jalani ini? saya ingin membawanya keluar dari penderitaanya, dan saya akan menikahinya setelah dia betul2 cerai dan semua urusannya selesai dengan suaminya, suaminya pun menyetujui untuk bercerai, hanya saja dia tak mau membiayai dan mengurus perceraiannya itu.saya tidak pernah sedikitpun memaksanya untuk bercerai. saya pun pernah memberikan solusi untuk rumah tangganya.namun itu tidak berhasil juga. keinginannya sudah bulat, ingin mengakhiri hubungan dengan suaminya.dan pergi bersama saya.

tidak bermaksud menilai sepihak, karena hanya baru mengetahui secara singkat.
menurut sepengatahuan dan mendengar dari cerita tmn2 saya dan dari orang2 yg lebih tua, rasanya agak sedikit meragukan jika dia tidak ingin bercerai hanya karena tidak ingin membiayai dan mengurus perceraiannya itu.


Quote from: jajang supriadi on 05 December 2009, 11:06:27 PMdan kondisi dia semakin terpuruk.saat ini dia hanya berdiam diri di rumah mengurus anaknya, walaupun dengan kondisi yang serba kekurangan.dia tetap menjalani ini dengan penuh kesabaran.dan untuk saat ini saya benar-benar bingung dan tidak tahu harus berbuat apa, bertahun-tahun kami jalani. tidak mungkin juga saya tinggalkan dia dengan kondisinya saat ini.
jangan memilih karena rasa iba/kasihan kepadanya. lebih baik karena murni perasaan kamu padanya.


menurut saya,

dunia luas dan jumlah wanita lebih banyak daripada pria. jika memungkinkan, cari wanita lain yg masih single. tidak perlu takut tidak menemukan wanita. jika tidak menemukan wanita, perluas lingkungan pergaulan anda dan turunkan sedikit standart type wanita kamu ;D

jika memang sudah bulat keputusannya hanya dia pilihan mu, lebih baik tunggu dia menjadi single seperti pendapat anda sebelumnya.

akan lebih baik jika anda membantunya dalam menghadapi kesulitannya hanyalah sebagai seorang sahabat.



keputusan ada di tangan kamu sendiri  :)
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Deva19

 [at]  Jajang

yang anda alami itu hanya ilusi, Samyojana.

ada cara lain menolong wanita itu, ajari dia bagaimana cara melupakanmu! dan tolong dirimu sendiri dengan cara melupakan wanita itu.

jika kau tidak dapat menolong dirimu sendiri, mustahil kau akan dapat menolong wanita itu.

jika kau tidak dapat mengasihi diri sendiri, mustahil kau dapat mengasihi wanita itu.

andry

Samma Vayama

ryu

wew, merusak hubungan orang lain nih. bisa terjadi pertumpahan darah nih. apabila itu terjadi pada anda apakah anda mau menerima kejadian seperti ini? jadikan cermin buat anda.

DHAMMAPADA XXII, 4-5
Orang yang lengah dan berzina akan menerima empat ganjaran, yaitu: pertama, ia akan menerima akibat buruk; kedua, ia tidak dapat tidur dengan tenang; ketiga, namanya tercela; dan keempat, ia akan masuk ke alam neraka.

Ia akan menerima akibat buruk dan kelahiran rendah pada kehidupannya yang akan datang. Sungguh singkat kenikmatan yang diperoleh lelaki dan wanita yang ketakutan, dan raja pun akan menjatuhkan hukuman berat. Karena itu, janganlah seseorang berzina dengan istri orang lain.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

adi lim

Yang harus ANDA lakukan adalah jangan campurin urusan rumah tangga orang lain.

Memang kalau hanya melihat kehidupan seseorang yang tidak bahagia atau teraniaya, hati ini tidak bisa menerima akan penderitaan itu dan kasihan, tapi itu semuanya pasti ada sebab akibat.
Apalagi kalau hanya melihat kejadian hanya satu kehidupan ini saja, pastilah tidak adil.

Rawatlah Sila setiap saat, inilah yang di anjurkan dalam Buddha Dhamma.
_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

FZ

kata zina kan sudah ditranslate brow.. saya rasa tidak masalah seh.. kecuali kalau di bahasa aslinya ada kata "zina" baru bermasalah.. sama halnya jika di Dhammapada edisi Bahasa Inggris ada kata "affair" apa perlu dipermasalahkan juga ? saya rasa tidak, kan namanya juga translate

marcedes

saya rasa ketika wanita itu masih bersama suami nya, yang anda harus lakukan adalah "MENDUKUNG mereka untuk selalu bersama"
bukan malah mendukung perpisahan...

tetapi kalau sudah berpisah lain lagi ceritanya...menurut cerita bro, seperti nya memang bro berprilaku kurang baik...
yah mencintai istri orang lain itu tidak baik bro...bagaimana kalau ada lelaki yg berusaha memisahkan istri anda nanti bro...
kek gitulah cerminan sikap anda.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Lex Chan

rasanya masih ada cara lain untuk membantu selain cara itu.. :)
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-