kejanggalan RAPB

Started by marcedes, 05 December 2009, 07:35:30 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Indra

 [at]  pannadevi: karena akan lebih fatal jika menyalahkan sang penulis (Mingun Sayadaw), lebih aman bagi bro marcedes untuk menyalahkan saya, karena saya bukan seorang ariya.


gajeboh angek

dikatakan bahwa bodhisatta tidak akan terlahir sebagai mara
kenapa di komentar dikatakan bahwa mara pada waktu jaman itu adalah bodhisatta?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Jerry

ujung 10 ribu alam semesta bukan berarti alam semesta punya ujung. ini seperti dianalogikan dengan mengatakan pluto berada pada ujung tata surya, bukan berarti tata surya memiliki ujung.
appamadena sampadetha

Indra

Quote from: gachapin on 07 December 2009, 09:41:16 PM
dikatakan bahwa bodhisatta tidak akan terlahir sebagai mara
kenapa di komentar dikatakan bahwa mara pada waktu jaman itu adalah bodhisatta?

mungkin maksudnya adalah bodhisatta yg pada saat itu masih belum sah bodhisatta.

Indra

Quote from: Jerry on 07 December 2009, 09:42:14 PM
ujung 10 ribu alam semesta bukan berarti alam semesta punya ujung. ini seperti dianalogikan dengan mengatakan pluto berada pada ujung tata surya, bukan berarti tata surya memiliki ujung.

tata surya kan suatu ruang, apa salahnya ruang memiliki batas ujung?

gajeboh angek

memang seingat saya upagupta tidak menyebut secara explicit bahwa mara adalah bodhisatta, melainkan bercita-cita menjadi bodhisatta. mungkin saja mara masih mengumpulkan parami, sama seperti calon bodhisatta 20 asankheyya kappa yang lampau masih beradithana secara mental, belum verbal dan di"iya"kan
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Sunce™

tentang pegunungan himalaya setuju dengan masukan dan reply-reply yang dikasi.. tentang ujung 10 ribu alam semesta itu, juga setuju, ruang pasti memiliki ujung koq.. so?
dan mengenai kuda bodhisatva, dia kan sedih berkepanjangan sampai meninggal, tapi kita tidak tau pikiran apa yang muncul di akhir hidupnya waktu itu...

tapi, thanks atas kritis-nya, terus terang begitu membaca juga postingan ini, bener juga ya apa yang ditanyakan, tapi sudah clear kan... ;D :)


Jerry

#22
Quote from: Indra on 07 December 2009, 09:48:35 PM
Quote from: Jerry on 07 December 2009, 09:42:14 PM
ujung 10 ribu alam semesta bukan berarti alam semesta punya ujung. ini seperti dianalogikan dengan mengatakan pluto berada pada ujung tata surya, bukan berarti tata surya memiliki ujung.

tata surya kan suatu ruang, apa salahnya ruang memiliki batas ujung?
kenyataannya ruang semesta ini memiliki batas (anta) atau tanpa batas (ananta) itu yg sering diperdebatkan para filsuf jaman Sang Buddha, dan Sang Buddha mengatakan spekulasi2 demikian timbul dari ayoniso manasikara dan not related dengan apa yg diajarkan beliau. Seandainya ruang memiliki batasan maka Sang Buddha tentu telah mengatakan alam semesta memiliki batasan, demikian pula sebaliknya. Dan dalam konsep fisika modern, ada kepercayaan bahwa alam semesta mungkin berbentuk seperti bola pula. Nah seperti bola bumi ini, adakah batasannya? Sang Buddha sendiri menghindari membahas topik demikian, siapa saya ini berani melangkahi beliau? :D
appamadena sampadetha

The Ronald

hmm.. ujung alam semesta.., btw istilah ujung bumi pun ada...padahal klo jalan terus..lurus.. pasti balik juga ke tempat asal, cuma istilah
ujung alam semesta itu lebih kek seluruhnya, tampa kecuali

Quotetetapi ketika Mara dari vasavatti datang bersama pasukannya dikatakan sangat besar hingga ujung 10 ribu alam semesta
semua pasukan mara dari 10ribu alam semesta dtg tampa kecuali..mungkin gitu makna sebenarnya

Quotejadi sebenarnya kuda kanthaka itu meninggal karena apa?
karena tidak makan...

Quotebukankah dalam beberapa Tipitaka, bisa disimpulkan bahwa jika makhluk itu 99% terlahir melalui kondisi pikiran terakhir..jika bahagia maka ke alam dewa, kalau sedih yah ke alam rendah....gimana itu?
iya itu kesimpulan kelahiran kembali berdasarkan pikiran

tp kenyataan kelahiran kembali tidak hanya berdasarkan pikiran, karma juga pengaruh
kuat mana, karma atau pikiran? tinggal di cari tau, yg pasti karma kuda kanthaka, pastilah sangat bagus, selain keturunannya bagus, kuat, dan lahir saat yg tepat, kurasa klo memang bukan calon siswa buddha , bisa saja dia calon bodhisatta, atau malah bodhisatta.., mungkin
...

marcedes

#24
wah, saya tidak menyalahkan siapa-siapa...saya membaca dan melihat kejanggalan....maka saya tanyakan...
kan harus kritis juga waktu membaca, masa menerima semua kata apapun dari buku tsb secara langsung...yah di pikir-pikir dulu la...

[at] bro Indra
anda kan membaca text english nya...jadi mungkin anda lebih tau text asli english.....

------------------------------------------------------------------------------------
yg aneh adalah, apakah "mara" dari vasavatti lebih banyak jumlahnya dari pada seluruh dewa dan brahma dari 10 ribu alam semesta? hingga mencapai ujung 10 ribu alam semesta, kalau lebih kan 11ribu. ^^


^
^
^
[at] ronald
bukankah pikiranlah yg menyebabkan kamma itu...mengapa membandingkan kamma dan pikiran?
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Indra

Quote from: marcedes on 08 December 2009, 11:52:27 PM
wah, saya tidak menyalahkan siapa-siapa...saya membaca dan melihat kejanggalan....maka saya tanyakan...
kan harus kritis juga waktu membaca, masa menerima semua kata apapun dari buku tsb secara langsung...yah di pikir-pikir dulu la...

[at] bro Indra
anda kan membaca text english nya...jadi mungkin anda lebih tau text asli english.....


ketika menerjemahkan, saya hanya menerjemahkan apa adanya, saya tidak berwenang melakukan koreksi seenaknya tanpa berkonsultasi dengan penulisnya yang sayangnya penulisnya sudah tidak ada lagi di dunia ini. namun bukan berarti saya tidak mungkin salah, justru sebaliknya kemungkinannya adalah saya salah menginterpretasikan. jujur aja, dulu saya bahkan tidak lulus saat ujian english

The Ronald

#26
Quote from: marcedes on 08 December 2009, 11:52:27 PM[at] ronald
bukankah pikiranlah yg menyebabkan kamma itu...mengapa membandingkan kamma dan pikiran?
yup pikiran adalah pelopor, tp yg saya maksud di sini karma akibat perbuatan yg di sertai niat.. ada bedanya karma yg hanya di akibatkan hanya oleh pikiran

yah misalkan kmu hari ini berniat untuk membantu org, berdana dll...tp ternyata gak di laksanakan.. apa kmu sudah mendapat karma baik hanya dgn berpikir?
klo demikian, tiap hari cara menggumpulkan karma baik, yah cuma dgn cara itu :)

dalam kasus kematian, pikiran yg terkonsentrasi, akan membantu seseorg lahir di suatu alam, dalam hal ini karma pun akan tertunda (bukan hilang)
tp bukan berarti saat kematian kita berkonsentrasi untuk tidak terlahir kembali, maka tidak akan terlahir, saat itu karma yg menentukan, krn konsentrasi pikirannya tanpa landasan

landasan ini mirip perumpamaan batu di taruh di atas air.. (batu itu karma), air itu di andaikan alam kehidupan yg harusnya dia masuki
ketika batu di taruh di atas air maka langsung tengelam, tp dgn adanya landasan yg kuat, seperti perahu, maka batu itu tidak tenggelam

itu sebabnya saya membedakan pikiran dan karma, dalam proses kelahiran kembali


itu sebabnya di bedakan...

Quoteyg aneh adalah, apakah "mara" dari vasavatti lebih banyak jumlahnya dari pada seluruh dewa dan brahma dari 10 ribu alam semesta? hingga mencapai ujung 10 ribu alam semesta, kalau lebih kan 11ribu. ^^
hmm.. bukan Mara nya, tp pasukannya, Mara keknya cuma 1, sama dgn Maha Brahma, tp Brahmanya banyak
klo pasukannya mara lebih banyak dari pasukan para dewa, kurasa iya, org jahat lebih banyak dari org baik..
yg terlahir di alam, binatang..lebih banyak dari pada yg terlahir di alam manusia
...

marcedes

#27
Quote from: The Ronald on 09 December 2009, 08:48:04 AM
Quote from: marcedes on 08 December 2009, 11:52:27 PM[at] ronald
bukankah pikiranlah yg menyebabkan kamma itu...mengapa membandingkan kamma dan pikiran?
yup pikiran adalah pelopor, tp yg saya maksud di sini karma akibat perbuatan yg di sertai niat.. ada bedanya karma yg hanya di akibatkan hanya oleh pikiran

yah misalkan kmu hari ini berniat untuk membantu org, berdana dll...tp ternyata gak di laksanakan.. apa kmu sudah mendapat karma baik hanya dgn berpikir?
klo demikian, tiap hari cara menggumpulkan karma baik, yah cuma dgn cara itu :)

dalam kasus kematian, pikiran yg terkonsentrasi, akan membantu seseorg lahir di suatu alam, dalam hal ini karma pun akan tertunda (bukan hilang)
tp bukan berarti saat kematian kita berkonsentrasi untuk tidak terlahir kembali, maka tidak akan terlahir, saat itu karma yg menentukan, krn konsentrasi pikirannya tanpa landasan

landasan ini mirip perumpamaan batu di taruh di atas air.. (batu itu karma), air itu di andaikan alam kehidupan yg harusnya dia masuki
ketika batu di taruh di atas air maka langsung tengelam, tp dgn adanya landasan yg kuat, seperti perahu, maka batu itu tidak tenggelam

itu sebabnya saya membedakan pikiran dan karma, dalam proses kelahiran kembali


itu sebabnya di bedakan...

Quoteyg aneh adalah, apakah "mara" dari vasavatti lebih banyak jumlahnya dari pada seluruh dewa dan brahma dari 10 ribu alam semesta? hingga mencapai ujung 10 ribu alam semesta, kalau lebih kan 11ribu. ^^
hmm.. bukan Mara nya, tp pasukannya, Mara keknya cuma 1, sama dgn Maha Brahma, tp Brahmanya banyak
klo pasukannya mara lebih banyak dari pasukan para dewa, kurasa iya, org jahat lebih banyak dari org baik..
yg terlahir di alam, binatang..lebih banyak dari pada yg terlahir di alam manusia
jadi bagaimana dengan kasus memancarkan metta melalui metta bhavana..itu bukan kamma baik?
kan kita cuma duduk diam....

Quote from: Indra on 09 December 2009, 12:24:28 AM
Quote from: marcedes on 08 December 2009, 11:52:27 PM
wah, saya tidak menyalahkan siapa-siapa...saya membaca dan melihat kejanggalan....maka saya tanyakan...
kan harus kritis juga waktu membaca, masa menerima semua kata apapun dari buku tsb secara langsung...yah di pikir-pikir dulu la...

[at] bro Indra
anda kan membaca text english nya...jadi mungkin anda lebih tau text asli english.....


ketika menerjemahkan, saya hanya menerjemahkan apa adanya, saya tidak berwenang melakukan koreksi seenaknya tanpa berkonsultasi dengan penulisnya yang sayangnya penulisnya sudah tidak ada lagi di dunia ini. namun bukan berarti saya tidak mungkin salah, justru sebaliknya kemungkinannya adalah saya salah menginterpretasikan. jujur aja, dulu saya bahkan tidak lulus saat ujian english
ia sih dan minta nya di ujian kenaikan gelar professor oleh dosen amerika atau universitas cambrige bagian sastra english.... :))

kalau ujian english di tingkat indonesia saya rasa sudah mampu kok.....btw, bisa copy text asli english nya?
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

The Ronald

aku ga tau cara memancarkan metta ... gimana jawabnya...hmm..

klo memancarkan  metta, merupkan suatu tindakan atau  ada yg merasa hasilnya, itu bisa di kategorikan karma karena ada mahluk lain yg mendapat buah/hasil dari pemancaran metta tsb

bandingkan dgn hanya berpikir akan  berdana, tp tidak melakukannya sama sekali, apakah ada yg merasakan manfaatnya? atukah ada mahluk lain yg merasakan hasil dari pemikiran tsb?
...

Indra

Quote from: marcedes on 09 December 2009, 09:23:05 AM
ia sih dan minta nya di ujian kenaikan gelar professor oleh dosen amerika atau universitas cambrige bagian sastra english.... :))

kalau ujian english di tingkat indonesia saya rasa sudah mampu kok.....btw, bisa copy text asli english nya?


maaf, copyrighted material