News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

numpang nanya yah

Started by pisang_lempeng, 31 October 2009, 08:30:23 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

pisang_lempeng

 _/\_

gini nih, ogut punya teman dia beragama muslim, dia sempat bertanya tapi ogut dah mikir mikir yang ogut dah baca buku-buku buddha kayaknya belom nemuin nih pertanyaan.

dia nanyanya, "di buddha ada ngak di sebut kan bencana alam yang terus terusan?" <--- maksudnya dengan sering bencana alam, apakah buddha pernah mengatakan? jika iya apa kita sebagai manusia akan masuk ke masa kegelapan?

kalo kiamat, ogut dah jawab tapi kalo bencana alam..... ogut jawab kaga tau.

tolong kalo om/tante yang tau, mohon pencerahannya, terima kasih.

wiithink

jadi pengamat aja deh...
secara, gw juga ndak tau hehehe

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

simple ajah, bencana terjadi karena sebab dan akibat. karena pergerakan lempeng bumi, maka terjadi gempa. karena aktifitas geologi, maka terjadi gunung meletus. karena adanya pengaruh kelembaban udara dan cuaca, maka terjadi angin puyuh.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Tekkss Katsuo

Beencana itu adalah proses dari alam semesta,, alam semesta akan terbentuk dan dalam kurun wkt yg sangat lama akan musnah juga, dan tentu saja dalam prosesnya bencana jg tdk dapat dielakkan, juga disebabkan karena akibat perbuatan manusia yg tdk menjaaga alam ini bahkan merusaknya

ryu

bilang aja itu mah daun di hutan, Buddha mah cuma pegang daun se genggam.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Peacemind

Dalam agama Buddha terdapat 5 macam hukum alam yang mengatur dunia batin dan materi, yakni dhammaniyama, kammaniyama, bijaniyama, utuniyama dan cittaniyama. Kondisi dunia termasuk bencana alam masih berada  pada hukum2 ini. Sebagai contoh, global warming bisa diakibatkan oleh Utuniyama karena adalh hukum alam ini mengatur musim (season), seperti panas, angin, hujan, dan juga bagaimana bunga bisa mekar di musim tertentu, dll. Namun demikian, dalam agama Buddha, dikatakan bahwa kondisi alam juga sangat dipengaruhi oleh kelakuan manusia. Hal ini telah dijelaskan dalam salah satu sutta bernama Adhammikasutta dari Angutaranikāya. Sutta ini mengatakan sebagai berikut:

"O, para bhikkhu, ketika para raja tidak bertindak benar, para menteri pun tidak bertindak benar. Ketika para menteri tidak bertindak benar, para brahmana, dan perumah tangga pun tidak bertindak benar. Demikianlah, mereka yang tinggal di kota maunpun di desa tidak akan bertindak benar. Jika demikian halnya, akibatnya, bulan matahari dan bintang2 tidak bekerja sesuai dengan kondisi normal. Jika demikian halnya, siang dan malam, bulan dan setengah bulan (fortnight), musim dan tahun tidak akan normal. Demikianlah, para dewa akan marah. Jika sudah demikian, dewa hujan tidak akan memberikan hujan. Hujan tidak akan turun sesuai dengan musimnya, panen akan terjadi di musim yang salah. O, para bhikkhu, ketika panen terjadi di musim yang salah, manusia yang hidup tergantung pada hasil panen demikian akan berumur pendek, tidak cantik, lemah dan sakit2an".

Pernyataan Sang Buddha di atas, bisa dijadikan sebagai sebuah petunjuk / clue bahwa kondisi alam sangat dipengaruhi oleh tingkah laku manusia, dan kenyataanya, global warming, sebagai salah satu contoh bencana alam, terjadi karena ulah manusia yang diseret oleh nafsu keserakahan. Penggundul*n h*tan yang menyebabkan berkurangnya oksigen, penggunaan earth energy yang berlebihan, dan juga pembangunan gedung2 kaca, merupakan manifestasi keserakahan manusia yang menyebabkan global warming.

Be happy. 

andry

Quote from: pisang_lempeng on 31 October 2009, 08:30:23 PM
_/\_

gini nih, ogut punya teman dia beragama muslim, dia sempat bertanya tapi ogut dah mikir mikir yang ogut dah baca buku-buku buddha kayaknya belom nemuin nih pertanyaan.

dia nanyanya, "di buddha ada ngak di sebut kan bencana alam yang terus terusan?" <--- maksudnya dengan sering bencana alam, apakah buddha pernah mengatakan? jika iya apa kita sebagai manusia akan masuk ke masa kegelapan?

kalo kiamat, ogut dah jawab tapi kalo bencana alam..... ogut jawab kaga tau.

tolong kalo om/tante yang tau, mohon pencerahannya, terima kasih.
menurut ogut, lebih baik lo jawab ke temen lo,
menurut ogut, gak ada gunannya deh kita memperdebatkan ada/tidaknya...
lebih baik kita merubah sikap kita, dan menjaga pola-perilaku hiudp ini
menurut ogut seh getu
Samma Vayama

pisang_lempeng

Quote from: wiithink on 31 October 2009, 09:39:39 PM
jadi pengamat aja deh...
secara, gw juga ndak tau hehehe
mari kita jadi pengamat bersama, tante wiit :D

Quote from: gachapin on 31 October 2009, 09:46:54 PM
simple ajah, bencana terjadi karena sebab dan akibat. karena pergerakan lempeng bumi, maka terjadi gempa. karena aktifitas geologi, maka terjadi gunung meletus. karena adanya pengaruh kelembaban udara dan cuaca, maka terjadi angin puyuh.
kayaknya bukan itu deh maksudnya, tapi makacih loh om  _/\_

Quote from: Tekkss Katsuo on 31 October 2009, 10:20:34 PM
Beencana itu adalah proses dari alam semesta,, alam semesta akan terbentuk dan dalam kurun wkt yg sangat lama akan musnah juga, dan tentu saja dalam prosesnya bencana jg tdk dapat dielakkan, juga disebabkan karena akibat perbuatan manusia yg tdk menjaaga alam ini bahkan merusaknya
ini mungkin dia dah tau dan kayaknya bukan ini yang dia cari, tapi makacih juga loh om katsuo  _/\_

Quote from: ryu on 31 October 2009, 11:27:38 PM
bilang aja itu mah daun di hutan, Buddha mah cuma pegang daun se genggam.
om naga, kayaknya kalo di kasih jawaban itu..... mmmm..... berat deh, yang ada nanti ogut malah di tanyain soal semua dedaunan yang ada di hutan.
tapi tetep makacih lh om  _/\_
ps: mo betulin posting ama om bisa ngak yah? :D

pisang_lempeng

Quote from: Peacemind on 01 November 2009, 10:39:02 AM
Dalam agama Buddha terdapat 5 macam hukum alam yang mengatur dunia batin dan materi, yakni dhammaniyama, kammaniyama, bijaniyama, utuniyama dan cittaniyama. Kondisi dunia termasuk bencana alam masih berada  pada hukum2 ini. Sebagai contoh, global warming bisa diakibatkan oleh Utuniyama karena adalh hukum alam ini mengatur musim (season), seperti panas, angin, hujan, dan juga bagaimana bunga bisa mekar di musim tertentu, dll. Namun demikian, dalam agama Buddha, dikatakan bahwa kondisi alam juga sangat dipengaruhi oleh kelakuan manusia. Hal ini telah dijelaskan dalam salah satu sutta bernama Adhammikasutta dari Angutaranikāya. Sutta ini mengatakan sebagai berikut:

"O, para bhikkhu, ketika para raja tidak bertindak benar, para menteri pun tidak bertindak benar. Ketika para menteri tidak bertindak benar, para brahmana, dan perumah tangga pun tidak bertindak benar. Demikianlah, mereka yang tinggal di kota maunpun di desa tidak akan bertindak benar. Jika demikian halnya, akibatnya, bulan matahari dan bintang2 tidak bekerja sesuai dengan kondisi normal. Jika demikian halnya, siang dan malam, bulan dan setengah bulan (fortnight), musim dan tahun tidak akan normal. Demikianlah, para dewa akan marah. Jika sudah demikian, dewa hujan tidak akan memberikan hujan. Hujan tidak akan turun sesuai dengan musimnya, panen akan terjadi di musim yang salah. O, para bhikkhu, ketika panen terjadi di musim yang salah, manusia yang hidup tergantung pada hasil panen demikian akan berumur pendek, tidak cantik, lemah dan sakit2an".

Pernyataan Sang Buddha di atas, bisa dijadikan sebagai sebuah petunjuk / clue bahwa kondisi alam sangat dipengaruhi oleh tingkah laku manusia, dan kenyataanya, global warming, sebagai salah satu contoh bencana alam, terjadi karena ulah manusia yang diseret oleh nafsu keserakahan. Penggundul*n h*tan yang menyebabkan berkurangnya oksigen, penggunaan earth energy yang berlebihan, dan juga pembangunan gedung2 kaca, merupakan manifestasi keserakahan manusia yang menyebabkan global warming.

Be happy. 
yang ini nih jawaban yang ogut cari, percakapan dari sang buddha..... thank om peacemind.
nanti ogut kasih tau temen deh :D

pisang_lempeng

Quote from: andry on 01 November 2009, 11:16:14 AM
Quote from: pisang_lempeng on 31 October 2009, 08:30:23 PM
_/\_

gini nih, ogut punya teman dia beragama muslim, dia sempat bertanya tapi ogut dah mikir mikir yang ogut dah baca buku-buku buddha kayaknya belom nemuin nih pertanyaan.

dia nanyanya, "di buddha ada ngak di sebut kan bencana alam yang terus terusan?" <--- maksudnya dengan sering bencana alam, apakah buddha pernah mengatakan? jika iya apa kita sebagai manusia akan masuk ke masa kegelapan?

kalo kiamat, ogut dah jawab tapi kalo bencana alam..... ogut jawab kaga tau.

tolong kalo om/tante yang tau, mohon pencerahannya, terima kasih.
menurut ogut, lebih baik lo jawab ke temen lo,
menurut ogut, gak ada gunannya deh kita memperdebatkan ada/tidaknya...
lebih baik kita merubah sikap kita, dan menjaga pola-perilaku hiudp ini
menurut ogut seh getu
sebenarnya bukan debat seh, doi cuman nanya ada ngak buddha ngomong perihal bencana alam terus terusan :D
masa ogut jawabnya ke dia, "yah selama bapak ngak bikin bom aja yah" ;D

temen (tetangga) ogut seorang muslimin taat dengan agamanya, udah mirip habieb-habieb dengan jenggot panjang, tapi ogut mah seneng aje ama dia.... orangnya baek hehehe... kadang ogut suka ngeledekin, "bapak jangan-jangan mata-mata taliban yah?"  :)) atau "pak, jangan salah pasang kabel biru ama kabel merah yah?, rumah ogut belom di asuransi nih."  ;D

baru-baru ini kita pergi liat mesjid agung (syech maulana hasanuddin) di serang, sering nongkrong depan rumah dia bareng-bareng bapak-bapak yang lain.  :)

makacih om andry dan salam kenal :)

Adhitthana

Kasih tau sutta yg diberikan Peacemind ke temen loe pasti dia sangat setuju, karna prinsip ini hampir mirip dengan prinsip agama tmn loe   :) ...... ... coba deeeg  ;D

sekalian bacain sutta yg lengkap  ;)  ........
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

pisang_lempeng

^
^
^ < < < buat om yang diatas, ogut jawab, "ho'oh om". ;D tadi sempet nongkrong tapi lagi rame-rame jadi ogut pikir nanti aja :P

Jerry

kalo boleh nambah, dewa di kita kira2nya 'malaikat-malaikut' di agama tetangga. :)
appamadena sampadetha

Peacemind

Dalam agama lain, umumnya makhluk2 malaikat merupakan utusan Tuhan. Sebagai contoh, malaikat Gabriel (jibril) diutus Tuhan untuk memberikan wahyu, malaikat Mikail untuk mengatur hujan, malaikat Malik penjaga neraka, malaikat Ridhwan penjaga surga, dll. Dalam agama BUddha, seperti yang anda tahu, umumnya dewa dimengerti sebagai  sejenis makhkluk yang tidak berbeda dari kita. Mereka masih terperangkap oleh alam samsara. Cuma  kehidupan mereka lebih berbahagia dari manusia biasa (bukan  manusia yang mencapai jhana atau kesucian).

Namun dalam beberapa Sutta, ada beberapa dewa yang diidenfifikasikan sebagai dewa2 yang memiliki tugas tertentu seperti layaknya malaikat dalam agama lain. Sebagai contoh, dalam Devadūtasutta dari Majjhimanikāya, ada dewa penjaga Neraka bernama Yama. Kitab komentar dari sutta ini mengungkapkan dua pendapat yang berbeda. Pertama, beberapa bhikkhu thera memandang bahwa nirayapāla (penjaga dewa - Yama) sebenarnya tidak ada. Dewa tersebut muncul hanya sebagai manifestasi dari perbuatan jahat orang yang terlahir di alam neraka. Pendapat kedua diambil dari Abhidhamma. Dikatakan bahwa dewa Yama memang benar2 ada dan ia disebut sebagai Vemānikapetarājā (raja peta vemanika). Ia terlahir sebagai penjaga neraka karena ia pernah menjadi raja yang adil. Jika kita menerima pendapt pertama, maka tidak ada masalah lagi. Dan kalaupun kita menerima pendapat kedua, bisa disimpulkan bahwa dewa Yama juga tidak berbeda dari kita, Ia juga suatu saat harus mati dan terlahir di alam lain. Juga ia bukan utusan Tuhan.

                                             May u be happy

char101

Quote from: Peacemind on 02 November 2009, 12:09:06 PM
Cuma  kehidupan mereka lebih berbahagia dari manusia biasa (bukan  manusia yang mencapai jhana atau kesucian).

Kalau yang Anda maksud manusia biasa adalah putthujana maka meditator yang telah mencapai jhana masih manusia biasa.

Quote
Namun dalam beberapa Sutta, ada beberapa dewa yang diidenfifikasikan sebagai dewa2 yang memiliki tugas tertentu seperti layaknya malaikat dalam agama lain. Sebagai contoh, dalam Devadūtasutta dari Majjhimanikāya, ada dewa penjaga Neraka bernama Yama.

Yama ini penjaga neraka tapi apakah bisa dilabel dewa dalam arti terlahir di salah satu dari 6 alam deva? Kalau seperti itu, saya merasa ini seperti manusia menggembala kambing. Tiap makhluk hidup berhak atas kebebasannya sendiri dan seorang pemimping harus dipilih secara sukarela oleh makhluk yang dipimpinnya. Jadi saya merasa lebih alami kalau Yama itu makhluk Peta juga yang dipilih menjadi pemimpin oleh makhluk peta lainnya.

Quote
Juga ia bukan utusan Tuhan.

Karena Sang Buddha tidak mengajarkan maupun menolak adanya Tuhan (kecuali kalau kita ingin samakan pandangan semi-eternal yang diajarkan di Brahmajala sutta dengan itu), tentunya memang tidak ada istilah utusan Tuhan dalam pandangan Buddhisme.