Kalau perenungan tentang Dhammanussati itu merenungi apa sajakah ?

Started by g.citra, 22 October 2009, 11:00:25 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

g.citra

 [at]  Nyanadhana dan Elin ... Anumodana ... + 1 buat anda berdua ... :)
[at]  Rina Hong ... yup ... saya setuju ... dengan anda bahwa abhidhamma termasuk Buddha-dhamma ... + 1 buat anda juga ... :)
[at]  Char101 ... lho koq bukan tentang kamma-vipaka ?
Kalau membahas kamma apa yang menyebabkan apa, ya... memang saya setuju untuk tidak membahasnya ...
Tapi kalau kamma yang berbuah vipakanya kapan/bobot vipakanya gimana itu kan dibahas disana ?
Bisa dijelaskan lebih lanjut pengertian kamma-vipaka menurut anda bro ?

(+ 1 nya ditunda dulu yah ... ;) ... )

char101

Quote from: g.citra on 28 October 2009, 05:06:57 PM
[at]  Nyanadhana dan Elin ... Anumodana ... + 1 buat anda berdua ... :)
[at]  Rina Hong ... yup ... saya setuju ... dengan anda bahwa abhidhamma termasuk Buddha-dhamma ... + 1 buat anda juga ... :)
[at]  Char101 ... lho koq bukan tentang kamma-vipaka ?
Kalau membahas kamma apa yang menyebabkan apa, ya... memang saya setuju untuk tidak membahasnya ...
Tapi kalau kamma yang berbuah vipakanya kapan/bobot vipakanya gimana itu kan dibahas disana ?
Bisa dijelaskan lebih lanjut pengertian kamma-vipaka menurut anda bro ?

(+ 1 nya ditunda dulu yah ... ;) ... )

Hmm kalau kamma-vipaka itu buah, kamma itu pohonnya. Secara umum kita bisa bilang pohon ini pohon jeruk menghasilkan buah tiap 3 bulan sekali, tapi bagaimana berat dan karakteristik tiap buah itu diluar kemampuan kita untuk mengetahuinya.

Yang tidak bisa dimengerti pikiran kita adalah cara bekerja kamma secara spesifik bukan secara umum. Menurut saya definisi spesifik itu menentukan untuk tiap perbuatan bagaimana buahnya. Secara umum saya bisa ramalkan bahwa kalau saya berbohong saya akan mendapatkan buah yang tidak baik tapi bagaimana buah yang tidak baik itu akan dimanifestasikan, itu saya tidak bisa prediksi.

char101

Quote from: char101 on 28 October 2009, 05:28:41 PM
Quote from: g.citra on 28 October 2009, 05:06:57 PM
[at]  Nyanadhana dan Elin ... Anumodana ... + 1 buat anda berdua ... :)
[at]  Rina Hong ... yup ... saya setuju ... dengan anda bahwa abhidhamma termasuk Buddha-dhamma ... + 1 buat anda juga ... :)
[at]  Char101 ... lho koq bukan tentang kamma-vipaka ?
Kalau membahas kamma apa yang menyebabkan apa, ya... memang saya setuju untuk tidak membahasnya ...
Tapi kalau kamma yang berbuah vipakanya kapan/bobot vipakanya gimana itu kan dibahas disana ?
Bisa dijelaskan lebih lanjut pengertian kamma-vipaka menurut anda bro ?

(+ 1 nya ditunda dulu yah ... ;) ... )

Hmm kalau kamma-vipaka itu buah, kamma itu pohonnya. Secara umum kita bisa bilang pohon ini pohon jeruk menghasilkan buah tiap 3 bulan sekali, tapi bagaimana berat dan karakteristik tiap buah itu diluar kemampuan kita untuk mengetahuinya.

Yang tidak bisa dimengerti pikiran kita adalah cara bekerja kamma secara spesifik bukan secara umum. Menurut saya definisi spesifik itu menentukan untuk tiap perbuatan bagaimana buahnya. Secara umum saya bisa ramalkan bahwa kalau saya berbohong saya akan mendapatkan buah yang tidak baik tapi bagaimana buah yang tidak baik itu akan dimanifestasikan, itu saya tidak bisa prediksi.

Referensi

Quote
"There are these four unconjecturables that are not to be conjectured about, that would bring madness & vexation to anyone who conjectured about them. Which four?

"The Buddha-range of the Buddhas1 is an unconjecturable that is not to be conjectured about, that would bring madness & vexation to anyone who conjectured about it.

"The jhana-range of a person in jhana...2

"The [precise working out of the] results of kamma...

"Conjecture about [the origin, etc., of] the world is an unconjecturable that is not to be conjectured about, that would bring madness & vexation to anyone who conjectured about it.

"These are the four unconjecturables that are not to be conjectured about, that would bring madness & vexation to anyone who conjectured about them."

http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an04/an04.077.than.html

Karena kata-kata precise working out of the itu di dalam kurung siku saya rasa itu datang dari commentary-nya.

g.citra

Quote from: char101 on 28 October 2009, 05:28:41 PM
Hmm kalau kamma-vipaka itu buah, kamma itu pohonnya. Secara umum kita bisa bilang pohon ini pohon jeruk menghasilkan buah tiap 3 bulan sekali, tapi bagaimana berat dan karakteristik tiap buah itu diluar kemampuan kita untuk mengetahuinya.

Waduh bro... jangan pake perumpamaan dah (tar malah jadi salah tangkep dan bisa-bisa ngobrolnya nyasar nih) ... :)) ... Mending anda jelaskan yang jelas aja pengertian kamma-vipaka itu tanpa pake perumpamaan ...

Juga kembali ke pertanyaan awal, menurut anda, apakah Abhidhamma mengenai kamma merupakan Buddha-Dhamma ? :)

Quote from: char101 on 28 October 2009, 05:28:41 PM
Yang tidak bisa dimengerti pikiran kita adalah cara bekerja kamma secara spesifik bukan secara umum. Menurut saya definisi spesifik itu menentukan untuk tiap perbuatan bagaimana buahnya. Secara umum saya bisa ramalkan bahwa kalau saya berbohong saya akan mendapatkan buah yang tidak baik tapi bagaimana buah yang tidak baik itu akan dimanifestasikan, itu saya tidak bisa prediksi.

Quote yang ini tidak saya bahas, karena tidak akan bermanfaat buat saya ... Harap mengerti ... :)

char101

Quote from: g.citra on 28 October 2009, 06:02:20 PM
Waduh bro... jangan pake perumpamaan dah (tar malah jadi salah tangkep dan bisa-bisa ngobrolnya nyasar nih) ... :)) ... Mending anda jelaskan yang jelas aja pengertian kamma-vipaka itu tanpa pake perumpamaan ...

Sorry saya suka perumpamaan ;D. Masalah kamma-vipaka itu kan simple aja, akibat dari kamma, kalau bisa gampang, kenapa perlu dibuat definisi susah-susah ;D

Quote
Juga kembali ke pertanyaan awal, menurut anda, apakah Abhidhamma mengenai kamma merupakan Buddha-Dhamma ? :)

Ini perlu melihat 2 hal:
(1) Apa saja tentang kamma yang dibahas di abhidhamma?
(2) Apakah ajaran tersebut bisa membantu kita mengendalikan lobha, dosa, mosa, dan mengembangkan alobha, adosa, amoha, serta membantu kita bebas dari samsara.

Soalnya setahu saya yang anda quote itu adanya di commentary-nya (atthasalini?) bukan di teks abhidhamma-nya. Yang setahu saya ada di abhidhamma itu vipakacitta di dhammasangani dan kamma-paccaya di patthana. Masalah diskriminasi citta dan paccaya menurut saya itu udah tingkat tinggi dan bermanfaat bagi mereka yang sudah bisa melihat nama-rupa serta munculnya hal-hal disebabkan oleh kondisi.

Jadi sekarang muncul pertanyaan lain, apalah suatu hal termasuk Buddha-Dhamma-Sangha (biar lengkap ;D) itu objektif atau subjektif? Soalnya bangkai hewan bisa menjijikan bagi seseorang tapi bisa membawa pencerahan untuk orang lain. Seperti dikatakan, Dhamma ada di semua hal, tergantung bagaimana kita bisa melihatnya. Jadi balik ke diri sendiri saja, kalau menurut anda ajaran tersebut membantu anda menekan lobha,dosa,moha dan mengembangkan aloba,adosa,dan amoha maka itu Budha-Dhamma-Sangha, tapi kalau tidak, ya biarkan saja. Toh ajaran itu cuma kata-kata, Dhamma itu arti yang bisa kita pahami. Kalau ajaran tertentu tidak bisa kita mengerti, ya artinya kita cuma mendengar kata-katanya saja dan tidak melihat Dhamma yang sebenarnya. Jadi Buddha-Dhamma-Sangha itu subjektif dan bukan hanya sekedar kata-kata atau tulisan, tapi tergantung bagaimana kita bisa mengerti kebenaran dari kata-kata dan tulisan tersebut. Juga, jangan sampai kita melekat pada teks tertentu, di ajaran agama lain pun ada Dhamma.

Sekarang, menurut saya ajaran tentang jenis-jenis kamma itu Dhamma, karena toh ajaran tersebut tidak membuat kita lebih serakah, atau marah, tapi lebih berhati-hati terhadap perbuatan yang kita lakukan.

g.citra

^ ... Okelah kalo begitu (pake logat Tegal) ...

Indosat mode: ON ... :))

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

g.citra


andry

setahhu saya,
kalau buddhanusati kan perenungan akan 9 sifat luhur sang bhagava,

jika dhammanusati yah sesuai dgn yg ada d paritta dhammanusati, itu pun jika d rembet larinya ke ariyasacatani
Samma Vayama

g.citra

Yah begitulah bro Andry ... :)

Memang hanya itu saja yang saya ingin tanyakan ... sederhana kan ? ;)

char101

Quote from: andry on 28 October 2009, 07:18:03 PM
setahhu saya,
kalau buddhanusati kan perenungan akan 9 sifat luhur sang bhagava,

jika dhammanusati yah sesuai dgn yg ada d paritta dhammanusati, itu pun jika d rembet larinya ke ariyasacatani

Ariyasacatani itu apa ya? ;D

Setahu saya paling lengkap di visuddhimagga untuk penjelasan untuk tiap sifat Dhamma. Saking banyaknya sampai gak masuk ke hapalan. Mungkin ingatan orang sekarang sudah jauh berkurang dibandingkan ingatan orang zaman dulu. Kira-kira bagaimana kalau meditasi anussati ini dibuat lebih visual ya, jadi kita buat poster yang besar berisi sifat-sifat Dhamma dan penjelasannya terus selama meditasi kita baca saja dari atas sampai bawah, terus tutup mata, direnungkan, terus buka mata lagi, baca lagi, dst.

andry

Samma Vayama

andry

Quote from: g.citra on 28 October 2009, 07:22:00 PM
Yah begitulah bro Andry ... :)

Memang hanya itu saja yang saya ingin tanyakan ... sederhana kan ? ;)
tidak sederhana, ta[pi sangat sederhana, tapi untuk melaksanmakannya wow...
Samma Vayama

Jerry

Perumpamaan? why not? :D
Masa lalu:
"Karena melalui perumpamaanlah orang bijak dapat mengerti maksud yg disampaikan," Ananda pada petapa Uttiya.

Masa sekarang:
char101 pada g.citra ;D
appamadena sampadetha

g.citra

^ Ganti nama nih yeeee ...  :P

masa dulu :
Ananda bukan puthujjana ...

masa sekarang:
g.citra orang bijak ?? :-?

gimana tuh? :))