Membuktikan dhamma secara nyata... ??

Started by dipasena, 25 September 2009, 11:43:04 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dipasena

gmn cara membuktikan dhamma secara nyata ??

klo dr kasus terkecil, seperti alam2 kehidupan, gmn cara buktikan ?? kudu punya kemampuan bathin ?? sayangnya ga semua orang punya kemampuan itu dan tidak gampang tuk memperoleh kemampuan itu...

klo dr cara kerja kamma, sama hal nya dengan melihat/berinteraksi dgn alam2 kehidupan kudu punya kemampuan bathin...

kelahiran kembali... apalagi ini sungguh sulit... tp menarik jika dapat diketahui...

jd apakah ada cara lain tuk membuktikan semua itu, karena hal2 seperti itu dapat memberikan efek saddha kepada sebagian orang tuk tertarik dan ingin mempelajari buddhist lebih jauh...

ada pendapat ??

Hendra Susanto


dipasena

Quote from: Hendra Susanto on 25 September 2009, 11:51:13 AM
seperti orang gila...

klo orang gila tentu ga tertarik membuktikan, tertawa aja di jalanan... gtu bro...

risaki

Bagaimana dengan cara hipnoterpinya Bung Dhanuttono  ;D

Tekkss Katsuo

 _/\_

Untuk membuktikan Dhamma secara nyata tentu saja anda sendiri harus mempraktekkan Dhamma, tanpa mempraktekkan Dhamma bagaimana anda tahu Dhamma itu dapat dibuktikan? oleh sebab itu perlahan lahan praktekkan Dhamma setahap demi setahap sesuai dengan kondisi kehidupan anda.... misalnya anda blg melalui jalan ini saya bisa menuju ke desa A, tp anda tdk pernah berjalan kesana, anda hanya duduk sambil berpersepsi, maka sampai kapanpun anda tdk akan tahu apakah jalan tersebut benar benar bisa membawa ke desa A.

Buddhism adalah suatu ilmu universal yang realistis dapat dipraktekkan oleh siapa saja asalkan ada kemauan.

dipasena

nah itu dia kendala nya, dhamma itu sangat dalam, sangat luas dan untuk memahami nya tidak segampang kita membaca buku... perlu praktek... tp diagama lain, sangat mudah untuk memahaminya, klo ada hal yg ga beres tinggal di suruh trima/imani aja, sangat dangkal (menurut sy) tp mereka mendapatkan "sesuatu" yg praktis dan hal mudah yg menjadi daya tarik...

contoh nya : keselamatan setelah kematian, masuk surga hanya dengan percaya dan menerima tuhan dalam hidupnya, karena didalam kitab suci tertulis bahwa hanya melalui percaya pada tuhannya keselamatan itu diperoleh...

tp klo berbicara keselamatan dalam buddhism, sangat jauh, kudu praktek sila dan meditasi... kita berbicara kehidupan setelah kematian yaitu alam2 kehidupan dan kelahiran kembali, mereka minta bukti, setelah dijelaskan dengan teori2 dalam tripitaka yg ada minta bukti real... gmn ? cuekin ? tingalin ? (mungkin ini yg dikatakan om haa... seperti orang gila)

agama lain berbicara dosa, dapat rejeki katanya berkah tuhan, dapat sial cobaan tuhan/dikerjai setan... jelas, ada sumber nya...

seakan real banget... klo di buddhism dikatakan itu kamma, sumbernya perbuatan masing2, bisa baik, bisa buruk... trus tau dari mana ? gmn cara liat nya ? kenapa kita harus bertanggung jawab ? gmn kalo masuk dalam "lingkaran setan" dr kamma buruk... ? apa bukti nya kamma itu dr perbuatan kita...

diagama lain, ada surga dan neraka, jelas, surga untuk orang yg dipilih tuhan dan berbuat baik, neraka untuk orang jahat atau membenci tuhan...

dibuddhism, bejibun alam kehidupan, nah ketika di pertanyakan apa bukti adanya alam2 itu ??

sy lebih suka menyelami pemikiran2 umat awam dalam mempelajari dhamma, krn ini jauh lebih berguna tuk pelaksanaan dhammaduta... sekali lg itu yg ada didalam benak sy...

dipasena

Quote from: risaki on 25 September 2009, 12:14:17 PM
Bagaimana dengan cara hipnoterpinya Bung Dhanuttono  ;D

hipnoterapi bukan jalan keluar yg mutlak di terima umat awam mengenai kelahiran kembali dan adanya kamma, karena byk hal jangal yg kadang keluar dalam proses hipnoterapi.

ada umat agama lain mengatakan, ia mengikuti hipnoterapi beberapa kali, tp cerita tentang kehidupan masa lalu nya selalu berubah-ubah dan berganti2 cerita, ada pakar hipnoterapi mengatakan bahwa hipnosis blom tentu menyatakan kebenaran dr kehidupan masa lalu, kadang kala bs imajinasi yg bekerja... karena kita bermain2 di ingatan yg berisi realita dan imajinasi...

markosprawira

To Aa tono

tujuan setiap orang adalah hidup bahagia,
sedangkan inti buddhism adalah mengurangi akusala dan memperbanyak kusala

kalo org mengurangi akusala dan memperbanyak kusala, seharusnya hidupnya menjadi lebih bahagia dong?

itu bukti nyata pelaksanaan dhamma

Sumedho

utk pembuktiannya jgn pake pendekatan HK Kamma, tetapi pada sifat dasar eksistensial. Tilakkhana.
There is no place like 127.0.0.1

Tekkss Katsuo

 _/\_

Bro SUmedho dan Markos sudah memberikan gambarang..

well mengenai masalah agama lain itu adalah masalah mereka sendiri dan cara mereka sendiri dalam mengajak umatnya, dan mengenai bukti real apakah mereka juga bisa menunjukkan bukti real yg nyata? yang tahu dengan benar apakah yg diajarkan memang benar hanyalah umatnya sendiri setelah meninggal dunia, org yg mencapai  minimal jhana ke - 4 dan ahli dalam jhana serta menguasai salah satu dari kasina, dan org yang terlahir dgn kemampuan batin yg disebabkan oleh karma masa lampaunya.

Soal praktis dan mudah dgn istilah kerennya instant memang sedang di gandrungi oleh kebanyakan org asia skrg ini jg karena faktor kemalasan dalam penyelidikan, karena mereka lebih suka yg instant instant tanpa berpikir secara kristis, namun org western skrg mulai berpikir secara kristis dan realistic makanya mereka mampu menerima Buddhism.

Jika Bro ingin menjadi Dhammaduta atau praktekkan jd Dhammaduta tentu saja syarat utamanya adalah praktek Dhammanya secara langsung, karena menjadi Dhammaduta tdk bisa hanya mengandalkan pemahaman intelektual.

contoh nyata dari Hukum Kamma adalah yg bro dhanuttono uraikan.. keselamatan setelah kematian, masuk surga hanya dengan percaya dan menerima tuhan dalam hidupnya, karena didalam kitab suci tertulis bahwa hanya melalui percaya pada tuhannya keselamatan itu diperoleh... Karena adanya ketakutan akan ketidakpastian kondisi yang muncul setelah kematian dan pengharapan kelahiran disurga, maka muncullah keinginan untuk mencari keselamatan, karena keinginan untuk mencari keselamatan terasa sulit ditemukan di Buddhism, maka muncullah keinginan untuk mencari keselamatan yang mudah dan praktis dimana tdk byk praktek, karena adanya keinginan demikianlah muncullah kepercayaan terhadap ajaran yg menawarkan hal praktis tersebut....

itu contoh gambaran umum sebab akibat, jika tiada sebab mana mungkin bisa org mao begitu saja percaya dan menyembah nyembah... namun segala sesuatu yg dianut oleh seseorg semua tergantung pada kecondongan dan kecocokan org tersebut... siapapun yg memilih jalannya kelak akan menerima hasil dari jalannya..

dipasena

Quote from: markosprawira on 25 September 2009, 01:35:08 PM
To Aa tono

tujuan setiap orang adalah hidup bahagia,
sedangkan inti buddhism adalah mengurangi akusala dan memperbanyak kusala

kalo org mengurangi akusala dan memperbanyak kusala, seharusnya hidupnya menjadi lebih bahagia dong?

itu bukti nyata pelaksanaan dhamma

[anggap gw tidak tertarik buddhism]

itu jg ada koq di agama lain... semua agama ajarin itu koq... ga ada kan agama ngajari perbanyak perbuatan jahat, kurangi perbuatan baik. piye ?

dipasena

Quote from: Sumedho on 25 September 2009, 01:58:07 PM
utk pembuktiannya jgn pake pendekatan HK Kamma, tetapi pada sifat dasar eksistensial. Tilakkhana.

kasih contoh dung ko medho

hatRed

Quote from: dhanuttono on 25 September 2009, 04:15:31 PM
Quote from: markosprawira on 25 September 2009, 01:35:08 PM
To Aa tono

tujuan setiap orang adalah hidup bahagia,
sedangkan inti buddhism adalah mengurangi akusala dan memperbanyak kusala

kalo org mengurangi akusala dan memperbanyak kusala, seharusnya hidupnya menjadi lebih bahagia dong?

itu bukti nyata pelaksanaan dhamma

[anggap gw tidak tertarik buddhism]

itu jg ada koq di agama lain... semua agama ajarin itu koq... ga ada kan agama ngajari perbanyak perbuatan jahat, kurangi perbuatan baik. piye ?

berarti agama lain juga ikut mempraktekkan dhamma ;D
i'm just a mammal with troubled soul



dipasena

Quote from: wangsapala on 25 September 2009, 02:27:16 PM
_/\_

Bro SUmedho dan Markos sudah memberikan gambarang..

well mengenai masalah agama lain itu adalah masalah mereka sendiri dan cara mereka sendiri dalam mengajak umatnya, dan mengenai bukti real apakah mereka juga bisa menunjukkan bukti real yg nyata?

bisa (walau dipaksakan bisa, menggunakan unsur kebetulan dan trik didalamnya)... kan udah sy uraikan sebelumnya...


Quote from: wangsapala on 25 September 2009, 02:27:16 PM
yang tahu dengan benar apakah yg diajarkan memang benar hanyalah umatnya sendiri setelah meninggal dunia, org yg mencapai  minimal jhana ke - 4 dan ahli dalam jhana serta menguasai salah satu dari kasina, dan org yang terlahir dgn kemampuan batin yg disebabkan oleh karma masa lampaunya.

kan udah sy uraikan jg, berapa orang yg punya kemampuan itu ? apakah gampang untuk mencapai tingkatan itu ?


Quote from: wangsapala on 25 September 2009, 02:27:16 PM
Soal praktis dan mudah dgn istilah kerennya instant memang sedang di gandrungi oleh kebanyakan org asia skrg ini jg karena faktor kemalasan dalam penyelidikan, karena mereka lebih suka yg instant instant tanpa berpikir secara kristis, namun org western skrg mulai berpikir secara kristis dan realistic makanya mereka mampu menerima Buddhism.

itu masalah klasik, jawaban nya memang itu, tp apakah stop sampe disitu ? kudu ada action dunk, sy sendiri sendang mencari tau bagaimana buddhist menyikapi masalah "mie instant" itu :D


Quote from: wangsapala on 25 September 2009, 02:27:16 PM
Jika Bro ingin menjadi Dhammaduta atau praktekkan jd Dhammaduta tentu saja syarat utamanya adalah praktek Dhammanya secara langsung, karena menjadi Dhammaduta tdk bisa hanya mengandalkan pemahaman intelektual.

contoh nyata dari Hukum Kamma adalah yg bro dhanuttono uraikan.. keselamatan setelah kematian, masuk surga hanya dengan percaya dan menerima tuhan dalam hidupnya, karena didalam kitab suci tertulis bahwa hanya melalui percaya pada tuhannya keselamatan itu diperoleh...

interupsi, itu bukan contoh nyata dari hukum kamma yg saya uraikan... :)


Quote from: wangsapala on 25 September 2009, 02:27:16 PM
Karena adanya ketakutan akan ketidakpastian kondisi yang muncul setelah kematian dan pengharapan kelahiran disurga, maka muncullah keinginan untuk mencari keselamatan, karena keinginan untuk mencari keselamatan terasa sulit ditemukan di Buddhism, maka muncullah keinginan untuk mencari keselamatan yang mudah dan praktis dimana tdk byk praktek, karena adanya keinginan demikianlah muncullah kepercayaan terhadap ajaran yg menawarkan hal praktis tersebut....

tawaran indomie instant emang enak tapi bisa kah kah kita memberikan tawaran yg jauh lebih menarik daripada indomie instant sehingga orang jg tertarik ?

NB: kebiasaan rekan2 buddhist, setiap ada ide pasti di sindir/cerca, dibilang NATO ato sebagainya... sy  sudah membuat suatu program kerja, yg melibatkan pemuda vihara, guru agama buddha, para praktisi meditasi untuk melakukan suatu usaha membuat dhamma itu semakin menarik...


Quote from: wangsapala on 25 September 2009, 02:27:16 PM
itu contoh gambaran umum sebab akibat, jika tiada sebab mana mungkin bisa org mao begitu saja percaya dan menyembah nyembah... namun segala sesuatu yg dianut oleh seseorg semua tergantung pada kecondongan dan kecocokan org tersebut... siapapun yg memilih jalannya kelak akan menerima hasil dari jalannya..

kalo kita bicara masalah kecocokan, emang benar, tp terlihat pasrah, bukan "terkesan" loh ya tp "terlihat". disini bukan usaha untuk membuddhistkan orang lain, bukan tuk memerangi usaha penarikan umat. tp membuat dhamma itu menjadi penting bagi umatnya, bukan cuma diterima sebagai teori.

kemarin sy sempat ngobrol dgn umat agama lain, seorang wanita, setelah berbicara panjang lebar, memang pengetahuan atas kitab suci nya kurang, bahkan dia kaget atas semua uraian sy mengenai kitab suci nya dan lebih banyak diam, tp toh dia tetap dengan pendiriannya dan setelah itu dia mengatakan tidak ada bukti nyata atas dhamma... contoh kamma, kehidupan alam2 lain yg di uraikan dalam tripitaka (hal ini yg dominan diketahui oleh umat agama lain setelah melihat film seperti sun go kong, dimana bukti ada dewa-dewi bahkan yg bentuk nya seperti di film), kelahiran kembali yg erat kaitannya dengan buddhism dan lainnya...

dalam benak umat agama lain, hal mistik/yg diluar jangkauan manusia itu sebagai bukti yg paling kuat dan paling menarik, misalkan mengenai penciptaan, tuhan, pembentukan alam semesta, dosa, keselamatan... walau banyak yg rancu. coba kita perhatikan, pewartaan agama lain lebih banyak menunjukan kehebatan2 tuhan mereka yg bersifat mistis tersebut... hal itu yg menutup segala kejelekkan dari tuhan mereka... hebat bukan, agama mereka menjadi sesuatu yg penting bagi hidup mereka.

ehm...

dipasena

Quote from: hatRed on 25 September 2009, 04:24:21 PM
Quote from: dhanuttono on 25 September 2009, 04:15:31 PM
Quote from: markosprawira on 25 September 2009, 01:35:08 PM
To Aa tono

tujuan setiap orang adalah hidup bahagia,
sedangkan inti buddhism adalah mengurangi akusala dan memperbanyak kusala

kalo org mengurangi akusala dan memperbanyak kusala, seharusnya hidupnya menjadi lebih bahagia dong?

itu bukti nyata pelaksanaan dhamma

[anggap gw tidak tertarik buddhism]

itu jg ada koq di agama lain... semua agama ajarin itu koq... ga ada kan agama ngajari perbanyak perbuatan jahat, kurangi perbuatan baik. piye ?

berarti agama lain juga ikut mempraktekkan dhamma ;D

[anggap gw tidak tertarik buddhism]

agama lain yg ikut dhamma buddhist atau dhamma buddhist yg ikut agama lain ? hayooo... kitab suci sy sudah ada sejak 5000 tahun yg lalu loh... (walau sebenarnya sy asbun, tp ada referensi dr pakar yg jg asbun)