Allah melarang mendoakan orang Beda Agama?

Started by williamhalim, 19 July 2009, 11:29:00 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

williamhalim

Banyak yg mengatakan agama ibarat 'Jari Yg Menunjuk Bulan'.
Ketika Orang Bijaksana menunjuk ke arah bulan, maka si Bodoh akan melihat 'jari'-nya...

'Bulan' yg ditunjuk tsb adalah tujuan setiap insan: Bersatu dengan Allah, Cinta kasih tanpa batas, masuk surga, Nibbana, tak terkatakan, dsbnya.... Jari yg menunjuk adalah 'cara untuk merealisasi' ke arah tsb....

'Jari' tsb adalah ajaran2 agama yg dituangkan dalam kitab2: Alquran, Injil, Tipitaka, dll. Memahami kitab2 ini membutuhkan perenungan yg sangat dalam, membutuhkan implementasi dan 'hati'. Tidak dapat memahami kitab2 ini hanya dengan 'pikiran' semata. Dapatkah anda memahami indahnya matahari tenggelam dengan 'pikiran'? Dapatkah anda menikmati desiran angin dan suara kicauan burung dengan pikiran? Memahami 'Jari' (agama) membutuhkan 'hati': cinta kasih, belas kasihan, simpati dan ketenangan....  

Seorang yg bodoh, yg belum mampu (tidak mau) melihat ke arah bulan, namun terus berkutat dengan jari telunjuk (kitab2 dan ayat2), yg memeras pikirannya untuk membedah kitab, sangat menyia-nyiakan ajaran agama-nya. Agama menjadi tidak berguna bagi (pencapaian) dirinya. Parahnya, ketika ia mengajarkan hal yg bodoh tsb kpd yg lain, maka pada saat itu ia menjadi bertanggung jawab atas kesalahpahaman orang lain tsb... ia menyesatkan orang lain tsb, ia menjerumuskan orang lain tsb... kata agama samawi ia akan menanggung dosa, kata agama Buddha ia telah menanam karma buruknya sendiri...

dari koran: Padang Ekspress terbitan Minggu 19 Juli 2009, Pada kolom: Konsultasi



::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

wentalau

itu uda ga heran, bagi umat I, agama lain adalah kafir dan upahnya adalah neraka, jadi menurut mereka buat apa didoain susah2 klo ujung2 nya neraka. ???

makanya mereka jihad dan membunuh orang juga dianggap masuk surga dan dapat 72 bidadari cantik.   8)

nb : ini contoh orang yg telah dicuci otaknya pake rinso (dogma agama) sehingga pikirannya jadi plong  ;D

adi isa

nice posting, oh iya.. [at] TS

tolong dong, tunjukan dalilnya dalam kitab, jika itu Allah dalam islam, silahkan berikan rujukan anda,
jika itu alla dalam kr****n, demikian pula,

tks, diskusi yang menarik.
tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta

sesat itu karena tak tahu, tapi tahu lalu memilih sesat itu
kafir.

adi isa

oh iya, saya sudah lihat sajian ayat diatas, maaf

kalau saya menafsirkan lain, begini:dalam surat at taubah itu.
Allah hanya ingin menunjukan kepada manusia,
bahwa tiada guna memohonkan ampun atas kesalahan mereka jika bukan mereka sendiri yang
bertobat langsung kepada Allah, karena ini menyangkut dosa hamba kepada pemiliknya.
karena itu masuk area hak preogratif tuhan.

kecuali dosa kepada sesama manusia, maka kita boleh memberi ampunan/ memaafkan mereka.
tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta

sesat itu karena tak tahu, tapi tahu lalu memilih sesat itu
kafir.

hatRed

Dalam islam. Penghapusan dosa itu berdasar kepada ampunan dari manusia yg dia rugikan ya?
i'm just a mammal with troubled soul



hatRed

Tidak mengampuni orang yg minta ampun, trmsk dosa gak?
i'm just a mammal with troubled soul



adi isa

Quote from: hatRed on 19 July 2009, 05:21:15 PM
Dalam islam. Penghapusan dosa itu berdasar kepada ampunan dari manusia yg dia rugikan ya?
kalau nggak salah, nggak tepat begitu bro hatred meskipun andil manusia sangat besar dalam hal ini.
tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta

sesat itu karena tak tahu, tapi tahu lalu memilih sesat itu
kafir.

ryu

Tadi liat Ustad Jefri cerita, ketemu pendeta, pendeta nanya kenapa orang Islam mengatakan orang kr****n kafir, UJE balas tanya kalau di kr****n bilang orang islam itu apa? kafir kata pendeta, ya udah kalau gitu sesama orang kafir ga usah tanya2 lagi mending makan aja yuk kata UJE =)) =)) =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

FZ

Ada 1 hal yg gw bingung, yaitu kapasitas neraka. Jika dikatakan gak menganut agama tertentu maka nerakalah balasannya.
Jadi gw berpikir dr awal adam n hawa sampai ke zaman yesus / zaman nabi muhammad apa semua masuk neraka?
Neraka gak penuh? Dan mengapa tidak dibuat adanya agama terbenar pada awal zaman kehidupan? Jd gak ada yg masuk neraka.

Kelana

Quote from: ryu on 19 July 2009, 05:39:52 PM
Tadi liat Ustad Jefri cerita, ketemu pendeta, pendeta nanya kenapa orang Islam mengatakan orang kr****n kafir, UJE balas tanya kalau di kr****n bilang orang islam itu apa? kafir kata pendeta, ya udah kalau gitu sesama orang kafir ga usah tanya2 lagi mending makan aja yuk kata UJE =)) =)) =))

Saya baru tahu ada pendeta menggunakan istilah arabic untuk menyebut orang yang lain agama dengannya. Biasanya kata "sesat" atau bahasa ibrani.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Nevada

Kalau saya justru melihat bahwa Surat At Taubah itu berisi nada 'ajakan' untuk bertobat pada Allah dan Rasul-Nya. Pertobatan yang sesuai dengan-Nya tentu saja dengan menjadi Muslimin/ah yang taqwa. Dengan begitu, besar kemungkinannya jika Allah akan mengampuni semua dosa-dosa dari orang tersebut.

Pertanyaan saya :
- Jika ada orang Non-Muslin yang baik hati, apakah Umat Muslim diharamkan untuk mendoakan kesejahteraan baginya?
- Jika ada orang Muslim yang kurang baik hati, apakah Umat Muslim diharuskan untuk mendoakan kesejahteraan baginya?

Kelana

Quote from: upasaka on 19 July 2009, 07:47:29 PM
Kalau saya justru melihat bahwa Surat At Taubah itu berisi nada 'ajakan' untuk bertobat pada Allah dan Rasul-Nya. Pertobatan yang sesuai dengan-Nya tentu saja dengan menjadi Muslimin/ah yang taqwa. Dengan begitu, besar kemungkinannya jika Allah akan mengampuni semua dosa-dosa dari orang tersebut.

:)) Sebelum jauh,  jika benar bahwa seseorang itu sesat karena kehendaknya sendiri, tapi bagaimana kalau ternyata yang membuat seseorang sesat adalah si pembuat aturan yang memegang otoritas pengampunan itu sendiri??   ^-^

Quis custodiet ipsos custodes? ^-^  
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Jerry

Kalo baca dari surat Al-Taubah di potongan artikel di atas sih merujuk ke orang2 munafik. Bukan orang-orang yg beda agama. Apa definisi dari munafiqin itu? Di atas tertulis yaitu orang-orang yg mencela org mukmin yg memberi sedekah secara sukarela; dan mencela orang-orang yg tdk memperoleh utk disedekahkan selain sekadar kesanggupannya.
Jadi sebenarnnya tidak perlu dipermasalahkan karena yg mengutip kalimat dari surat itu sendiri salah..
Seharusnya kalau mau dikutip perihal pertanyaan Rasul pada Allah soal bagaimana nasib pamannya Abu Thalib di akhirat yg seorg kafir tapi sepenuh hati membesarkan dia, dan dijawab kurang lebih begini oleh Allah: "Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman untuk memohonkan ampunan Allah bagi orang-orang musyrik."
appamadena sampadetha

andry

Quote from: Forte on 19 July 2009, 05:57:56 PM
Ada 1 hal yg gw bingung, yaitu kapasitas neraka. Jika dikatakan gak menganut agama tertentu maka nerakalah balasannya.
Jadi gw berpikir dr awal adam n hawa sampai ke zaman yesus / zaman nabi muhammad apa semua masuk neraka?
Neraka gak penuh? Dan mengapa tidak dibuat adanya agama terbenar pada awal zaman kehidupan? Jd gak ada yg masuk neraka.
agama itu untuk diselami
bukan untuk dipikirkan
Samma Vayama

andry

 Allah melarang mendoakan orang Beda Agama?

maksudnya adalah
janganlah engkau mendoakannya..
namun berikanlah apa yang ia tauladan
contoh dari umat ku (umat allah)
Samma Vayama