Allah melarang mendoakan orang Beda Agama?

Started by williamhalim, 19 July 2009, 11:29:00 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

FZ

Quote from: andry on 19 July 2009, 09:21:38 PM
Quote from: Forte on 19 July 2009, 05:57:56 PM
Ada 1 hal yg gw bingung, yaitu kapasitas neraka. Jika dikatakan gak menganut agama tertentu maka nerakalah balasannya.
Jadi gw berpikir dr awal adam n hawa sampai ke zaman yesus / zaman nabi muhammad apa semua masuk neraka?
Neraka gak penuh? Dan mengapa tidak dibuat adanya agama terbenar pada awal zaman kehidupan? Jd gak ada yg masuk neraka.
agama itu untuk diselami
bukan untuk dipikirkan
jadi inti dari selaman nya ?
kalau tidak dipikirkan => gak logic donk

andry

betul, namun tidak semua perlu dipetakan dengan logika...
jadi ada beberapa sayur yang anda cukup ketahui rasanya dan anda makan
namun ada beberapa sayur yang harus anda ketahui komposisi dan racikannya...

jadi inti dari selaman nya ialah, dingin dan asinnya air laut...
(harafianya ialah, ketika anda ke laut, baru anda tau rasa air laut.. getu bozz)
Samma Vayama

FZ

bukan..
maksud gw.. tentu gak adil jika manusia yang ada sebelum zaman yesus / nabi muhammad itu masuk neraka semua..
jadi tidak menyelami secara buta..

andry

 [at]  ^
oh.. hahaha.. ta kira apa.. maap2 gak mudeng.. lage errorr tegangan tingkat tinggi
Samma Vayama

hatRed

Quote from: Forte on 19 July 2009, 09:55:01 PM
bukan..
maksud gw.. tentu gak adil jika manusia yang ada sebelum zaman yesus / nabi muhammad itu masuk neraka semua..
jadi tidak menyelami secara buta..

kalo org kr****n blang, pas yesus mo koit. Dia nyuruh mayat mayat yg kudus biar bangkit en turut terbang sama dia
i'm just a mammal with troubled soul



williamhalim

Ya, saya melihat dua permasalahan dari cuplikan koran tersebut:

1. Ajaran itu sendiri yg dituangkan dengan bahasa yg kontroversial, sehingga seringkali memakai azaz ganda. Maksudnya: Sabda tuhan ditafsirkan sesuai tujuan, kadangkala diterjemahkan secara langsung, apa adanya... kadangkala diterjemahkan secara tafsiran. Tidak konsisten.

2. Bergantung pada juru tafsir. Point ke dua ini yg lebih berbahaya dan menjadi fokus topik saya kali ini. Karena umat (dididik untuk) tidak (berani) menafirkan sendiri, sehingga umat bergantung pada 'juru bicara' tuhan.

Cuplikan koran diatas adalah contoh kasus dimana akal sehat / hati nurani dikalahkan oleh ayat2.

Mengenai si ahli tafsir tsb, ada dua kemungkinan:

1. Dia sengaja menguatkan  ide fanatik-nya dgn memplesetkan ayat2 Qur'an

atau

2. dia memang stupid

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

hatRed

i'm just a mammal with troubled soul



hatRed

i'm just a mammal with troubled soul



K.K.

Itu penafsiran yang kurang tepat. Yang ditanyakan dalam artikel itu adalah "bolehkan mendoakan orang beda agama?" BUKAN "bolehkan kita mendoakan orang munafiq?"

Ironisnya, sebetulnya pertanyaan mana pun yang dilontarkan, jawabannya bukan "tidak boleh". Dalam surah At Taubah, dikatakan bahwa didoakan (sampai 70x pun) atau tidak sama sekali, Allah tetap tidak mengampuni mereka. Jadi tetap bukan larangan mendoakan, tetapi bahwa keputusan tetap di tangan Allah.

Yang ke dua, jika penulis artikel tersebut menjawab "tidak boleh", maka dia menyamakan umat lain (kafir) sebagai munafik (munafiqun). Itu fatal sekali. Jika munafik dilihat dari ayat tersebut, maka jelas sekali tidak semua umat lain menghina pemberian sedekah (zakat), bahkan rasanya hampir semua agama memujinya.
Jika munafik dilihat dari surah 63 (yang memang membahas orang-orang munafik) adalah mereka yang mengaku percaya, menyatakan di depan umum, namun hatinya berbeda dan menjauh dari Allah. Tampak sekali menyamakan "orang beda agama" dengan "munafik" adalah tafsiran seenak perut. 





Quote from: wentalau on 19 July 2009, 03:33:53 PM
itu uda ga heran, bagi umat I, agama lain adalah kafir dan upahnya adalah neraka, jadi menurut mereka buat apa didoain susah2 klo ujung2 nya neraka. ???

makanya mereka jihad dan membunuh orang juga dianggap masuk surga dan dapat 72 bidadari cantik.   8)

nb : ini contoh orang yg telah dicuci otaknya pake rinso (dogma agama) sehingga pikirannya jadi plong  ;D
Sepertinya anda tidak tahu apa-apa tentang Islam dan ajarannya. Juga sedikitnya ada 3 tafsiran tentang 72 "hal" yang didapat dalam surga, tidak semua orang menafsirkannya sebagai "perawan" untuk disetubuhi sepanjang waktu.
72 juga merupakan angka metafora yang berarti banyak, sama seperti 500 atau 84000 dalam Tipitaka.

Jadi sebaiknya anda sendiri tidak usah menuduh orang lain otaknya sudah dicuci. Anda sendiri perlu menyadari apakah sudah dicuci otak untuk melihat Islam secara negatif.


Indra

mendiskusikan ajaran agama lain, apalagi sampai memvonis benar/salah, sepertinya bukan kapasitas kita sebagai buddhist, dan juga bukan kapasitas forum ini. jadi saya pikir sebaiknya topik ini tidak perlu diperpanjang lagi.

_/\_

williamhalim

Tujuan topik ini sesungguhnya bukan untuk men-vonis ajaran agama lain benar atau salah, namun sebagai contoh kasus bagi kita, karena sangat susah untuk melihat kelemahan diri sendiri... jauh lebih mudah melihat kelemahan ajaran lain....

bahwa ada kejadian dimana 'kepercayaan' semata apalagi sampai menggantungkan kepada juru tafsir, tanpa berani menyelami dan merenungkan sendiri, adalah perbuatan yg bodoh. Ini terkait dengan ehipassiko dalam Buddhisme.

Dari judul berita tsb saja sudah terdapat banyak kerancuan, misalnya: orang munafik disamakan dengan orang yg beda agama (seperti yg dijelaskan oleh Sdr. Kainyn), juga ayat2 yg berbeda digunakan untuk menguatkan pendapat si ahli tafsir, dan pemlesetan2 tsb dipampang di koran daerah yg (pastinya) akan dimakan mentah2 oleh sbgn besar umat...

Untuk ajaran Buddha sendiri, meskipun ayat-nya (kelihatannya) sudah sangat jelas, masih juga terdapat banyak selisih paham... seperti yg terjadi di DC dan juga di SP, hampir tiap hari terjadi selisih paham dalam membedah ayat2 Buddhisme.... pemecahannya, sama seperti contoh kasus agama lain tsb, selamilah sendiri dengan pikiran/ hati yg jernih, selamilah dengan pengalaman sendiri....

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Lily W

~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

ryu

Harus dapet karunia Roh Kudus baru bisa main tafsir2 ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

bond

Mau main tafsir apa mau main lihat?
siapa yg tafsir dan siapa yg lihat?
apa perbedaan tafsir dan lihat?
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

adi isa

Quote from: ryu on 21 July 2009, 03:01:12 PM
Harus dapet karunia Roh Kudus baru bisa main tafsir2 ;D

maksud anda, karunia yang ini?


tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta

sesat itu karena tak tahu, tapi tahu lalu memilih sesat itu
kafir.