nanya dong.. (tp jgn dimarahin y.. :| )

Started by ashlynn_nicole, 19 June 2009, 09:21:17 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Dhamma Sukkha

hoo... iyaa yg suhu kasih ituu yg benerr... ;D ;D ;D
soalnya wnya ambilnya dari threadnya suhu=>>http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,195.0.html
thanks suhuu \;D/\;D/\;D/ dah dikasih tau link yg benarr\;D/\;D/\;D/
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

epicentrum

#61
Quote from: ashlynn_nicole on 24 June 2009, 03:23:23 PM
Quote from: epicentrum on 23 June 2009, 10:52:14 PM
[at] ashlynn
yah tu dalam bahasa awamnya ngomongnya begitu, kalo dalam versi buddhist, kalo kondisinya memungkinkan mereka untuk bertemu kembali ya pasti ketemu lagi.... kalo kondisinya ga muncul ya ga bakal ketemu.........:)

maksudnya kondisinya ga muncul gimana?

misalnya spt membuat kue bolu... kue bolu bisa jadi kalo ada kondisi temperatur/oven yg cukup panas, pengocokan adonan yg cukup, bahan baku yg cukup. kalo x1 dr kondisi tersebut ga ada, mis. gada oven buat memanaskan, maka kue bolu itu ga kan jadi. spt bunga, bisa mekar krn kelembaban cukup, cahaya matahri cukup, iklim mendukung, kesuburan tanahnya, dsbnya. makanya kdg qta bisa liat ada bunga yg bisa mekar sekali, ada yg br aja mo mekar uda layu, ada yg bahkan ga smpt mekar sama sekali..... dan semua itu bergantung pd kondisi :)
story ttg bunga ini bisa juga dibaca di buku Thich Nhat Hanh yg covernya putih terbitan penerbit dr palembang. sayangnya gw lupa judul bukunya, maybe ada yg inget? di hal2 depan tu dijelaskan dg bagus sekali ttg perumpamaan bunga ini :)
tiada 1 sebab menghasilkan 1 akibat
tiada banyak sebab menghasilkan 1 akibat
tiada 1 sebab menghasilkan banyak akibat
yg ada banyak sebab menghasilkan banyak akibat

kullatiro

yang penting hatinya soal bahasa adalah nomer 2.
bisa mengerti dan memberikan penghormataan dari hati dan pikiran yang tulus itu yang terutama.

kullatiro

#63
nih rekomendasi buku paritta untuk pemula, jaman dahulu thn 1996 ini buku paritta di jual  gramedia seharga 20.000, bukunya ukuran saku warna biru dengan gambar teratai warna perak bagian tepinya. sangat disayangkan tidak ada tulisan siapa penerbit nya. tapi ada kata sambutan dari Y.A.M.N.S Ashin Jinarakkita (Bandung 1993).sangat di sayangkan buku paritta ini tidak ada keluaran terbarunya.

Ada lagi Parita suci ini terbitan yayasan dhammadipa arama yang ini untuk tingkat menengah dan ahli. untuk paritta kecil mungkin masih jelas tapi kalau sudah seperti kariniya metta sutta bagi pemula mungkin akan kesulitan dan akan terjadi percabangan dalam pemikiran hingga tidak memfokus pada apa yang dibaca.

ada lagi Bacaan puja terbitan Yayasan Ashin Jinarakitha. nah ini untuk tingkat menengah.
yang pali di kiri dan terjemahan nya di kanan untuk pemula mata nya akan melirik kekiri dan kekanan terus menerus untuk membandingkan teks antara kanan dan kiri. 

ashlynn_nicole

Quote from: Citta Devi on 24 June 2009, 08:32:42 PM
hoo... iyaa yg suhu kasih ituu yg benerr... ;D ;D ;D
soalnya wnya ambilnya dari threadnya suhu=>>http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,195.0.html
thanks suhuu \;D/\;D/\;D/ dah dikasih tau link yg benarr\;D/\;D/\;D/

hohoho.. thanks loh..  _/\_


Quote from: epicentrum on 24 June 2009, 11:34:55 PM
Quote from: ashlynn_nicole on 24 June 2009, 03:23:23 PM
Quote from: epicentrum on 23 June 2009, 10:52:14 PM
[at] ashlynn
yah tu dalam bahasa awamnya ngomongnya begitu, kalo dalam versi buddhist, kalo kondisinya memungkinkan mereka untuk bertemu kembali ya pasti ketemu lagi.... kalo kondisinya ga muncul ya ga bakal ketemu.........:)

maksudnya kondisinya ga muncul gimana?

misalnya spt membuat kue bolu... kue bolu bisa jadi kalo ada kondisi temperatur/oven yg cukup panas, pengocokan adonan yg cukup, bahan baku yg cukup. kalo x1 dr kondisi tersebut ga ada, mis. gada oven buat memanaskan, maka kue bolu itu ga kan jadi. spt bunga, bisa mekar krn kelembaban cukup, cahaya matahri cukup, iklim mendukung, kesuburan tanahnya, dsbnya. makanya kdg qta bisa liat ada bunga yg bisa mekar sekali, ada yg br aja mo mekar uda layu, ada yg bahkan ga smpt mekar sama sekali..... dan semua itu bergantung pd kondisi :)
story ttg bunga ini bisa juga dibaca di buku Thich Nhat Hanh yg covernya putih terbitan penerbit dr palembang. sayangnya gw lupa judul bukunya, maybe ada yg inget? di hal2 depan tu dijelaskan dg bagus sekali ttg perumpamaan bunga ini :)


oh jadi begitu.. tapi kalo misalnya kita udah tau kondisinya ga memungkinkan, tapi kalo kita coba ubah kondisi yang bikin ga memungkinkan itu, apa bisa jadi memungkinkan?


Quote from: daimond on 27 June 2009, 08:26:04 PM
yang penting hatinya soal bahasa adalah nomer 2.
bisa mengerti dan memberikan penghormataan dari hati dan pikiran yang tulus itu yang terutama.
Quote from: daimond on 28 June 2009, 04:46:14 PM
nih rekomendasi buku paritta untuk pemula, jaman dahulu thn 1996 ini buku paritta di jual  gramedia seharga 20.000, bukunya ukuran saku warna biru dengan gambar teratai warna perak bagian tepinya. sangat disayangkan tidak ada tulisan siapa penerbit nya. tapi ada kata sambutan dari Y.A.M.N.S Ashin Jinarakkita (Bandung 1993).sangat di sayangkan buku paritta ini tidak ada keluaran terbarunya.

Ada lagi Parita suci ini terbitan yayasan dhammadipa arama yang ini untuk tingkat menengah dan ahli. untuk paritta kecil mungkin masih jelas tapi kalau sudah seperti kariniya metta sutta bagi pemula mungkin akan kesulitan dan akan terjadi percabangan dalam pemikiran hingga tidak memfokus pada apa yang dibaca.

ada lagi Bacaan puja terbitan Yayasan Ashin Jinarakitha. nah ini untuk tingkat menengah.
yang pali di kiri dan terjemahan nya di kanan untuk pemula mata nya akan melirik kekiri dan kekanan terus menerus untuk membandingkan teks antara kanan dan kiri. 


kalo buku paritta yg untuk pemula selain yg disebut di atas td ga ada y?  _/\_
sabbe satta bhavantu sukkhitata

Jerry

daripada repot belajar otodidak kenapa tdk menyempatkan diri utk pergi ke vihara sesekali bersama salah 1 sis di atas? :)
appamadena sampadetha

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Quote from: ashlynn_nicole on 30 June 2009, 05:59:31 PM
oh jadi begitu.. tapi kalo misalnya kita udah tau kondisinya ga memungkinkan, tapi kalo kita coba ubah kondisi yang bikin ga memungkinkan itu, apa bisa jadi memungkinkan?

kalo buku paritta yg untuk pemula selain yg disebut di atas td ga ada y?  _/\_

Dalam Buddhisme, kita diajarkan berpikir realistis. Sang Buddha sendiri tidak mengajarkan for the good of all, tetapi for the good of many. Karena Sang Buddha realistis, gak mungkin semua makhluk langsung tercerahkan begitu diajarkan, ada yang memang kondisinya tidak mungkin.
Misalkan kita gak punya tangan, apakah harus dipaksakan makan pakai tangan? ;D

Buku paritta sih minta aja di Vihara atau cari di dhammacitta (udah ada gak yak?)
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

sumana

well, saran saya utk ashlynn, sebaiknya lebih membuka diri dengan lingkungan sekeliling anda. lihatlah alam yang indah, kicauan burung. hidup adalah saat ini, bukan kemarin atau nanti. karena tidak ada yang tahu.
Kelahiran telah terjadi, sukha dan dukha silih berganti. Kehidupan tidak kekal, menggapai pembebasan terakhir (nibbana).

Elin

Quote from: sumana on 05 July 2009, 09:18:09 PM
well, saran saya utk ashlynn, sebaiknya lebih membuka diri dengan lingkungan sekeliling anda. lihatlah alam yang indah, kicauan burung. hidup adalah saat ini, bukan kemarin atau nanti. karena tidak ada yang tahu.

ada hubungannya ya dgn pertanyaan TS? ???

wen78

Quote from: Elin on 06 July 2009, 09:58:02 AM
Quote from: sumana on 05 July 2009, 09:18:09 PM
well, saran saya utk ashlynn, sebaiknya lebih membuka diri dengan lingkungan sekeliling anda. lihatlah alam yang indah, kicauan burung. hidup adalah saat ini, bukan kemarin atau nanti. karena tidak ada yang tahu.


ada hubungannya ya dgn pertanyaan TS? ???

mungkin maksudnya adalah pada saat ke vihara gak ada kebaktian, cukup membacakan "parita" yg berasal dari dalam diri kita. "parita" yg berasal dari dalam diri kita adalah kebahagiaan dan bersyukur atas semua yg ada pada saat ini pada semua mahluk di alam semesta ini ;D

kl salah mohon dikoreksi ;D


_/\_
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

red river

salam knal all. g baru d sini wkakw

g suda cukup lama mengenal dhamma
tapi akhir2 dhamma ga terasa ada di hati g

kira2 kalo saran kalian semua , apa saran kalina ?^^

Indra

Quote from: red river on 02 August 2009, 05:42:46 PM
salam knal all. g baru d sini wkakw

g suda cukup lama mengenal dhamma
tapi akhir2 dhamma ga terasa ada di hati g

kira2 kalo saran kalian semua , apa saran kalina ?^^

Saran pertama: Silahkan perkenalkan diri anda dulu di board perkenalan.

hariyono

Quote from: red river on 02 August 2009, 05:42:46 PM
salam knal all. g baru d sini wkakw

g suda cukup lama mengenal dhamma
tapi akhir2 dhamma ga terasa ada di hati g

kira2 kalo saran kalian semua , apa saran kalina ?^^

Bro ..mungkin Anda jarang ke wihara
makanya Dhamma tidak terasa
hehehehe

FZ

Sedikit koreksi bro, penulisan yang benar adalah Vihara bukan Wihara

hm... IMO Vihara itu adalah suatu tempat, dan Dhamma itu sifatnya universal tidak tergantung pada tempat
Contoh simpel : Biksu yang masuk hutan tidak akan menemukan Vihara di dalam hutan tersebut, namun hidupnya juga penuh dengan Dhamma bukan ?


Hendra Susanto

hehhehehheh... sptnya harus nich digalakkan utk pergi ke vihara...

jangan menyamakan diri kita (umat awam) dgn bhikkhu hutan... dari ujung kaki sampe ujung kepala beda semua...

terus terang gw males pergi ke vihara... jadi klo kita memang males pergi ke vihara jangan pake alasan Dhamma ada di mana2... itu cuman alasan pembenaran saja.

;D