Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.

Started by bond, 08 June 2009, 01:34:35 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

hendrako

Quote from: dilbert on 20 June 2011, 02:34:26 PM
Sama donk modus-nya dengan Hudoyo yang cuma "percaya" dengan 2 sutta... hehehehehe

Keknya HH udah "percaya" lebih dari 2 sutta deh........... ;D
yaa... gitu deh

Nevada

Quote from: dilbert on 20 June 2011, 02:34:26 PM
Sama donk modus-nya dengan Hudoyo yang cuma "percaya" dengan 2 sutta... hehehehehe

Gak juga. ;D Saya hanya tidak percaya dengan apapun yang tidak masuk akal. Kalaupun saya perlu percaya, saya hanya percaya sebatas faith; dan saya tidak malu atau alergi seperti Pak Hudoyo itu.

hendrako

Quote from: upasaka on 20 June 2011, 02:37:23 PM
Saya tidak mau berspekulasi mengenai hal-hal yang belum saya ketahui. Dalam pandangan rasional, Siddhattha Gotama menjadi Sammasambuddha adalah karena Beliau sukses mengembangkan potensi-Nya. Hanya itu saja.

[spoiler]Sama seperti pertanyaan: "Apa yang menyebabkan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi menjadi pesepakbola terbaik dunia?". Saya tidak akan jauh-jauh berspekulasi bahwa mereka melakukan kebajikan besar di kehidupan lampau. Saya hanya katakan bahwa mereka punya potensi dan berhasil mengembangkannya. :D
[/spoiler]

Semua orang yang mempunyai kaki normal mempunyai potensi untuk dikembangkan, tapi mengapa hanya sedikit orang yang berhasil menjadi bintang sepakbola? Spekulasi ane, tentunya tidak hanya memiliki kaki yang normal........ ;D
yaa... gitu deh

Nevada

Quote from: hendrako on 20 June 2011, 02:41:14 PM
Semua orang yang mempunyai kaki normal mempunyai potensi untuk dikembangkan, tapi mengapa hanya sedikit orang yang berhasil menjadi bintang sepakbola? Spekulasi ane, tentunya tidak hanya memiliki kaki yang normal........ ;D

Selain kaki yang normal, juga butuh stamina, otak, otot, mental juara, karakter yang elegant, dan sebagainya. :D

hendrako

Quote from: upasaka on 20 June 2011, 02:48:21 PM
Selain kaki yang normal, juga butuh stamina, otak, otot, mental juara, karakter yang elegant, dan sebagainya. :D

Nah.............. berati spekulasi ane bener tuh........... :))

yaa... gitu deh

Nevada

Quote from: hendrako on 20 June 2011, 02:54:39 PM
Nah.............. berati spekulasi ane bener tuh........... :))

Itu semua kan termasuk potensi. ;D

hendrako

Quote from: upasaka on 20 June 2011, 02:58:48 PM
Itu semua kan termasuk potensi. ;D

Sebagaimana potensi menjadi Sammasambuddha yang harus dikembangkan seperti yang tertuang di dalam Jataka.
yaa... gitu deh

Nevada

Quote from: hendrako on 20 June 2011, 03:03:05 PM
Sebagaimana potensi menjadi Sammasambuddha yang harus dikembangkan seperti yang tertuang di dalam Jataka.

;D Tidak, saya tidak bahas potensi dari kehidupan masa lalu. Saya menekankan potensi di kehidupan sekarang.

hendrako

Quote from: upasaka on 20 June 2011, 03:04:33 PM
;D Tidak, saya tidak bahas potensi dari kehidupan masa lalu. Saya menekankan potensi di kehidupan sekarang.

Brati anda mereduksi potensi dari kehidupan lampau, Buddha mengajarkan hukum kamma bahwa perbuatan di masa sekarang bisa berbuah tidak hanya pada kehidupan sekarang tetapi beberapa kehidupan di masa mendatang. Dan itulah yang ditunjukkan oleh Jataka, bahkan tidak hanya kehidupan sebagai manusia, jg kehidupan di dalam alam2 yang lain mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sekarang.
yaa... gitu deh

Nevada

Quote from: hendrako on 20 June 2011, 03:12:06 PM
Brati anda mereduksi potensi dari kehidupan lampau, Buddha mengajarkan hukum kamma bahwa perbuatan di masa sekarang bisa berbuah tidak hanya pada kehidupan sekarang tetapi beberapa kehidupan di masa mendatang. Dan itulah yang ditunjukkan oleh Jataka, bahkan tidak hanya kehidupan sebagai manusia, jg kehidupan di dalam alam2 yang lain mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sekarang.

Tidak, Bro! Saya bukan menentang konsep Parami. Yang saya pertanyakan adalah: "Apakah benar kisah Jataka itu 100% real*?"

[spoiler]*Hewan bisa berbicara dan ber-IQ tinggi. :P[/spoiler]

dilbert

Quote from: upasaka on 20 June 2011, 05:43:51 PM
Tidak, Bro! Saya bukan menentang konsep Parami. Yang saya pertanyakan adalah: "Apakah benar kisah Jataka itu 100% real*?"

[spoiler]*Hewan bisa berbicara dan ber-IQ tinngi. :P[/spoiler]

selagi masih punya nama rupa yang berkondisi bisa berbicara dan bisa berkondisi ber-IQ tinggi, kenapa tidak ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Nevada

Quote from: dilbert on 20 June 2011, 05:54:33 PM
selagi masih punya nama rupa yang berkondisi bisa berbicara dan bisa berkondisi ber-IQ tinggi, kenapa tidak ?

;D Saya tetap ngotot bahwa binatang tidak akan bisa mempunyai kualitas layaknya manusia. Tapi Bro dilbert dan Bro hendrako juga ngotot bahwa binatang (Bodhisatta dalam Jataka) bisa saja mempunyai kualitas tersebut. Jadi baiknya yah kita sepakat untuk tidak sepakat.

dilbert

Quote from: upasaka on 20 June 2011, 05:57:00 PM
;D Saya tetap ngotot bahwa binatang tidak akan bisa mempunyai kualitas layaknya manusia. Tapi Bro dilbert dan Bro hendrako juga ngotot bahwa binatang (Bodhisatta dalam Jataka) bisa saja mempunyai kualitas tersebut. Jadi baiknya yah kita sepakat untuk tidak sepakat.

mungkin morfologi burung puyuh pada kisah Jataka tersebut berbeda morfologi-nya dengan burung puyuh yang kita kenal pada jaman sekarang ini.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Nevada

Quote from: dilbert on 20 June 2011, 05:58:59 PM
mungkin morfologi burung puyuh pada kisah Jataka tersebut berbeda morfologi-nya dengan burung puyuh yang kita kenal pada jaman sekarang ini.

Nah kan, semakin panjang ilmu tafsirnya. :))

dilbert

Quote from: upasaka on 20 June 2011, 06:00:07 PM
Nah kan, semakin panjang ilmu tafsirnya. :))

informasi-nya di JATAKA tidak jelas, terpaksa main tafsir-tafsiran
wkwkwkwkw
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan