Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.

Started by bond, 08 June 2009, 01:34:35 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

Nevada

Quote from: Indra on 20 June 2011, 11:44:11 AM
dengan pergi ke masa lalu, kita bisa mengalami/melihat bahwa suatu kejadian dalam Jataka si tempat tersebut memang benar2 terjadi. tapi setelah ditunggu2 hingga waktunya lewat dan belum terjadi maka kita tahu bahwa kisah itu memang tidak pernah terjadi.

Persoalannya, bagaimana bisa mesin waktu diciptakan? Adakah penjelasan ilmiahnya?

Sostradanie

Quote from: upasaka on 20 June 2011, 11:41:27 AM
???
Dengan bisa kembali ke jaman dulu, kamu bisa melihat cara komunikasi antar makhluk berjuta-juta tahun yang lalu.

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Indra

Quote from: upasaka on 20 June 2011, 11:47:35 AM
Persoalannya, bagaimana bisa mesin waktu diciptakan? Adakah penjelasan ilmiahnya?

itu itu memang menjadi persoalan, tapi a bit OOT

Sostradanie

Quote from: upasaka on 20 June 2011, 11:47:35 AM
Persoalannya, bagaimana bisa mesin waktu diciptakan? Adakah penjelasan ilmiahnya?
Kalau secara ALA AKAL SEHAT seperti-nya tidak bisa. Sama seperti pada jaman dulu dimana secara akal sehat yang ngetrend waktu itu tidak percaya bahwa manusia bisa sampai ke bulan.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Nevada

Quote from: Indra on 20 June 2011, 11:53:32 AM
itu itu memang menjadi persoalan, tapi a bit OOT

LOL. Jadi BTT: "Bagaimana bisa burung puyuh dapat berbicara? Lalu kalau kita baca di kisah Jataka itu, terlihat sekali bahwa burung puyuh itu punya kecerdasan setingkat dengan manusia. Bagaimana bisa?"

Nevada

Quote from: sriyeklina on 20 June 2011, 11:54:46 AM
Kalau secara ALA AKAL SEHAT seperti-nya tidak bisa. Sama seperti pada jaman dulu dimana secara akal sehat yang ngetrend waktu itu tidak percaya bahwa manusia bisa sampai ke bulan.

;D Jadi BTT: "Bagaimana bisa burung puyuh dapat berbicara? Lalu kalau kita baca di kisah Jataka itu, terlihat sekali bahwa burung puyuh itu punya kecerdasan setingkat dengan manusia. Bagaimana bisa?"

Indra

Quote from: upasaka on 20 June 2011, 11:57:28 AM
LOL. Jadi BTT: "Bagaimana bisa burung puyuh dapat berbicara? Lalu kalau kita baca di kisah Jataka itu, terlihat sekali bahwa burung puyuh itu punya kecerdasan setingkat dengan manusia. Bagaimana bisa?"

kemungkinan selalu ada, yg penting "jangan putus harapan"

Nevada

Quote from: Indra on 20 June 2011, 12:00:24 PM
kemungkinan selalu ada, yg penting "jangan putus harapan"

Saya tidak menyangkal keberadaan ratio probabilitas di setiap kasus. Saya hanya menanyakan kajian ilmiah yang bisa menguatkan ratio probabilitas itu.

No Pain No Gain

Quote from: upasaka on 20 June 2011, 11:58:00 AM
;D Jadi BTT: "Bagaimana bisa burung puyuh dapat berbicara? Lalu kalau kita baca di kisah Jataka itu, terlihat sekali bahwa burung puyuh itu punya kecerdasan setingkat dengan manusia. Bagaimana bisa?"

tapi rasa2nya jataka memang aneh ya..masa binatang punya pikiran ya? trus antar binatang bisa berkomunikasi..bukannya kalo binatang (menurut buddhisme) kesadarannya lemah ya? kalo begitu kontrakdiksi bukan ya?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Nevada

Quote from: No Pain No Gain on 20 June 2011, 12:04:37 PM
tapi rasa2nya jataka memang aneh ya..masa binatang punya pikiran ya? trus antar binatang bisa berkomunikasi..bukannya kalo binatang (menurut buddhisme) kesadarannya lemah ya? kalo begitu kontrakdiksi bukan ya?

Yup, aneh. Binatang bisa berbicara, bahkan membahas hal-hal yang merupakan bagian dari sosialisasi makhluk manusia. Binatang yang berbicara dengan manusia juga ada. Dan, binatang-binatang dengan tingkat intelejensi setingkat manusia semuanya! ;D

Sostradanie

Yah, dan ada bagus-nya membuka sebuah forum ILMIAH sehingga bisa mengkaji segala sesuatu secara ilmiah. Karena di forum agama tidak akan memuaskan kehausan otak akan ilmiah.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Nevada

Quote from: sriyeklina on 20 June 2011, 12:18:11 PM
Yah, dan ada bagus-nya membuka sebuah forum ILMIAH sehingga bisa mengkaji segala sesuatu secara ilmiah. Karena di forum agama tidak akan memuaskan kehausan otak akan ilmiah.

Salah. Yang benar, setiap belajar agama; ketika ada hal yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, maka akuilah dengan jujur bahwa kita hanya bisa sebatas percaya. Nah, ada yang mau jujur?

Indra

Quote from: upasaka on 20 June 2011, 12:02:14 PM
Saya tidak menyangkal keberadaan ratio probabilitas di setiap kasus. Saya hanya menanyakan kajian ilmiah yang bisa menguatkan ratio probabilitas itu.

saya tidak kompeten untuk memberikan analisis ilmiah sehubungan dengan hal ini, tapi yg kita bicarakan di sini adalah bodhisatta burung puyuh, yg telah mengumpulkan parami lumayan banyak, dan ada kemungkinan lain bahwa "berbicara" itu adalah dalam bentuk mind to mind, not verbally, yg diekspresikan demi tuntutan penulisan teks menjadi seolah2 dialog manusia

dilbert

Quote from: upasaka on 20 June 2011, 11:58:00 AM
;D Jadi BTT: "Bagaimana bisa burung puyuh dapat berbicara? Lalu kalau kita baca di kisah Jataka itu, terlihat sekali bahwa burung puyuh itu punya kecerdasan setingkat dengan manusia. Bagaimana bisa?"

Nazi dikabarkan melatih anjing berbicara
http://international.okezone.com/read/2011/05/25/214/461054/nazi-latih-anjing-berbicara
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Nevada

Quote from: Indra on 20 June 2011, 12:23:06 PM
saya tidak kompeten untuk memberikan analisis ilmiah sehubungan dengan hal ini, tapi yg kita bicarakan di sini adalah bodhisatta burung puyuh, yg telah mengumpulkan parami lumayan banyak, dan ada kemungkinan lain bahwa "berbicara" itu adalah dalam bentuk mind to mind, not verbally, yg diekspresikan demi tuntutan penulisan teks menjadi seolah2 dialog manusia

Ilmu tafsir yang cukup sempurna. ;D Mari kita ganti pembahasan kritis lainnya...