Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.

Started by bond, 08 June 2009, 01:34:35 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

seniya

 [at] sri & fabian:

Kayaknya cuma salah pengertian antara anda berdua. Yg saya tangkap adl sis sri memahami "aku","diri","milikku" sbg egoisme/keakuan,sedangkan bro fabian (yg notabene mantan samanera) menjelaskan dlm pengertian yg lebih luas yg mencakup aspek psikologis-metafisik. Dlm cth yg diberikan sis ttg kesedihan akibat kehilangan org yg dicintai jg tdk salah. Krn keakuan yg berasal dr kemelekatan pd org/objek yg dicintai,timbul kesedihan ketika berpisah dr org/objek tsb. Cth bro ttg kesedihan akibat nonton TV tdk melibatkan keakuan spt cth dr sis,melainkan kemekatan pd persepsi (mungkin di sini objek kemelekatannya adl persepsi itu sendiri y?).

Jd keduanya sama2 tdk menunjuk pd adanya "aku",melainkan hanya kemelekatan yg menimbulkan anggapan seakan2 "aku" itu ada (baik dlm pengertian "aku" sbg keakuan maupun pengertian yg lebih luas). Cmiiw

Menurut saya,kesalahpahaman ini timbul krn memakai bhs/istilah yg berbeda utk menunjuk pd hal yg sama.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

dilbert

Kalau saya tangkap, malah Sis Sri menyatakan bahwa "aku" itu eksis karena bla bla bla...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Sostradanie

Quote from: dilbert on 05 January 2011, 01:40:52 PM
Kalau saya tangkap, malah Sis Sri menyatakan bahwa "aku" itu eksis karena bla bla bla...
Karena bro tidak baca dari awal sehingga bro mengatakan begitu, kalau dari posting-posting saya yang terakhir maka benar yang bro katakan diatas.



PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Sostradanie

Quote from: seniya on 05 January 2011, 01:22:34 PM

Jd keduanya sama2 tdk menunjuk pd adanya "aku",melainkan hanya kemelekatan yg menimbulkan anggapan seakan2 "aku" itu ada (baik dlm pengertian "aku" sbg keakuan maupun pengertian yg lebih luas).
Kenapa anda begitu mudah menangkap maksud saya?? Kenapa dengan bro fabian, saya sampai harus memeras pikiran sedemikian rupa? Sampai saya harus membuka sutta untuk menyampaikan maksud saya, sampai saya harus mencoba dengan teori abhiddhamma untuk menjelaskan proses yang terjadi di pikiran saya. Itu-pun tetap tidak sampai tujuan.

Mungkin karena saya antena-nya terlalu jongkok dan bro fabian antena-nya terlalu tinggi. Jadi frekuensi-nya tidak sejajar maka tidak nyambung. :)
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

dilbert

Quote from: sriyeklina on 05 January 2011, 02:57:39 PM
Karena bro tidak baca dari awal sehingga bro mengatakan begitu, kalau dari posting-posting saya yang terakhir maka benar yang bro katakan diatas.

Kalau posting terakhir seperti itu ? Kok malah alur-nya jadi terbalik... Dari An-atta menjadi Atta ? Apakah sekarang makin mempelajari Dhamma (khususnya ber"diskusi" di Dhammacitta) malah menjadi Atta view daripada An-atta view ?
hehehehehe
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Sostradanie

Quote from: dilbert on 05 January 2011, 04:22:03 PM
Kalau posting terakhir seperti itu ? Kok malah alur-nya jadi terbalik... Dari An-atta menjadi Atta ? Apakah sekarang makin mempelajari Dhamma (khususnya ber"diskusi" di Dhammacitta) malah menjadi Atta view daripada An-atta view ?
hehehehehe

;D  Kan tidak selalu harus begitu urutannya. Kadang membahasnya dari atas ke bawah, atau dari bawah ke atas.

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

tesla

 [at]  sis

coba back to basic dulu, bagaimana anda & bro fabian mengartikan anatta
1. no self
2. not self
3. no soul (essence)
4. not soul

saya lihat dari sini saja sudah beda.
saya pribadi mengatakan not self (bukan diri), tetapi bukan mengartikan "adanya diri"
lebih dari itu "ada atau tidak adanya diri bukanlah topik utk bebas dari dukkha" :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

adi lim

Quote from: Kainyn_Kutho on 05 January 2011, 09:05:20 AM
[at]  sutarman

Terima kasih telah mengenalkan Zen yang "normal".

berarti banyak yang tidak normal ! :)) :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Sostradanie

Quote from: tesla on 05 January 2011, 05:22:09 PM
[at]  sis

coba back to basic dulu, bagaimana anda & bro fabian mengartikan anatta
1. no self
2. not self
3. no soul (essence)
4. not soul

saya lihat dari sini saja sudah beda.
saya pribadi mengatakan not self (bukan diri), tetapi bukan mengartikan "adanya diri"
lebih dari itu "ada atau tidak adanya diri bukanlah topik utk bebas dari dukkha" :)
Bro, saya rasa ini tidak ada manfaat-nya dibahas.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

shandtz

 _/\_

forum ini, fungsi nya menyarankan/ mengenalkan mahzab...bukan menjatuhkan...
yang perbedaan emang ada, tapi haruz kah d'tangapi seperti itu...
dalam diri kita ajj udah jelas berbeda, (menurut bhante utamo) kaki kiri sama kaki kanan, jelas berbeda...namun jika kompak akan bagus...tapi tidak bisa d'samakan...ayo donk kompakan, antar mahzab dalam buddhist...

dilbert

Quote from: shandtz on 06 January 2011, 09:32:52 AM
_/\_

forum ini, fungsi nya menyarankan/ mengenalkan mahzab...bukan menjatuhkan...
yang perbedaan emang ada, tapi haruz kah d'tangapi seperti itu...
dalam diri kita ajj udah jelas berbeda, (menurut bhante utamo) kaki kiri sama kaki kanan, jelas berbeda...namun jika kompak akan bagus...tapi tidak bisa d'samakan...ayo donk kompakan, antar mahzab dalam buddhist...

Sepanjang diskusi masih dalam koridor etika, sopan santun dan tidak ad hominen (menyerang pribadi), saya rasa tidak ada yang menjatuhkan, merendahkan, menghina orang lain.

LANJUTTTTT...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Kelana

Bagaimana dengan pemahaman Anatta berikut, tolong dikoreksi jika ini adalah pemahaman yang menyimpang:

Panca Kandha berkumpul dan berpadu membentuk apa yang disebut/dianggap secara umum adalah Aku/Diri.

Sifat Dunia termasuk Panca Kandha adalah tidak kekal, berubah, Anicca, sehingga mereka tidak bisa dipegang terus, dimiliki, tidak bisa berkondisi sesuai dengan keinginan, inilah mengapa dikatakan Dunia itu Anatta, Bukan Diri.

Jika Dunia termasuk Panca Kandha itu adalah Atta atau Diri, maka mereka akan selalu bisa dipegang terus, dimiliki, dan akan bisa dikendalikan sepenuhnya sesuai dengan keinginan.

Thanks
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

tesla

Quote from: Kelana on 06 January 2011, 11:01:07 AM
Panca Kandha berkumpul dan berpadu membentuk apa yang disebut/dianggap secara umum adalah Aku/Diri.
imho, yg disebut aku/diri bukan panca khandha nya.
tetapi "melekat" pada panca khandha yg membentuk aku.

kemelekatan sendiri (imho lagi) membentuk satu eksistensi & eksistensi bagaimanapun membutuhkan "jati diri".
maka salah satu atau lebih dari panca khandha ini akan dianggap sbg "jati diri". entah itu fisik, batin, ataupun keduanya.

tolong dikoreksi juga :)
_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

morpheus

Quote from: tesla on 06 January 2011, 11:46:04 AM
imho, yg disebut aku/diri bukan panca khandha nya.
tetapi "melekat" pada panca khandha yg membentuk aku.

kemelekatan sendiri (imho lagi) membentuk satu eksistensi & eksistensi bagaimanapun membutuhkan "jati diri".
maka salah satu atau lebih dari panca khandha ini akan dianggap sbg "jati diri". entah itu fisik, batin, ataupun keduanya.

tolong dikoreksi juga :)
_/\_
setuju...
nambahin, aku itu bisa meluas dan menyempit. meluas kalo terasosiasi kepada hal2 dan barang2 lain: mobilku, harga diriku, imageku, kepercayaanku, pengertianku, tuhanku, dll. menyenggol hal2 ini sama dengan menyenggol aku.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

fabian c

Quote from: Kelana on 06 January 2011, 11:01:07 AM
Bagaimana dengan pemahaman Anatta berikut, tolong dikoreksi jika ini adalah pemahaman yang menyimpang:

Panca Kandha berkumpul dan berpadu membentuk apa yang disebut/dianggap secara umum adalah Aku/Diri.

Sifat Dunia termasuk Panca Kandha adalah tidak kekal, berubah, Anicca, sehingga mereka tidak bisa dipegang terus, dimiliki, tidak bisa berkondisi sesuai dengan keinginan, inilah mengapa dikatakan Dunia itu Anatta, Bukan Diri.

Jika Dunia termasuk Panca Kandha itu adalah Atta atau Diri, maka mereka akan selalu bisa dipegang terus, dimiliki, dan akan bisa dikendalikan sepenuhnya sesuai dengan keinginan.

Thanks

Mau nambahin bro, sifat anatta disebabkan semua fenomena dunia berubah (tidak kekal) tanpa dapat diatur (agar menjadi kekal), karena semua pancakhandha kita adalah perubahan belaka, oleh sebab itu anatta.

Nibbana (Parinibbana) adalah kebebasan dari ketidak kekalan, tetapi bukan berarti perubahan menjadi kekal apa yang tidak kekal.
Dalam hal ini yang dimaksud Nibbana adalah berhentinya semua fenomena.

Oleh karena itu yang anatta juga tetap anatta setelah Nibbana.
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata