Gimana spy Buddhism di Indo di MINATIN ?

Started by johan3000, 01 June 2009, 12:18:51 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

markosprawira

Quote from: hatRed on 02 June 2009, 10:50:46 AM
^

  heh? ??? kok ogut ?
 
  kalo mo masuk, aplikasinya apa (maksudnya bukan software ya) ?

btw, perbanyak varian produk aja.. ;D

shampo Clear sama shampo Sunsilk sama sama shampo dan bersaing mendapatkan pangsa pasar, namun duitnya masuk ke kantong yg sama (unilever).

Yup, boleh dibilang mirip ky gitu.....

misal gimana mengemas buddhism utk ibu2,
juga utk anak muda
atau utk pekerja kantoran, dsbnya......

yang sering terjadi adl pukul rata, 1 topik utk semua kalangan.... ini buat jadi bosen
bisa juga topik ga sesuai dengan khalayak yg hadir
atau kurangnya penguasaan dlm implementasi dgn hidup keseharian, jd cm omong sutta aja tp ga kasih tau gimana implementasinya

kalo di paham X, selain bahannya yg relatif dikit (cm 1 buku aja), pun mereka diajari cara mengkomunikasikan, cara berdebat, cara menyampaikan, dsbnya..... hal2 spt inilah yg sering luput dari pelatihan dhammaduta

semoga bermanfaat

metta

K.K.

Quote from: johan3000 on 02 June 2009, 10:29:07 AM
   Gimana kalau DHammapada ? atau sebagian suta2 yg menarik...
   kalau baca semua tipitaka yg utk pemula masih terlalu banyak ya..

Dhammapada sudah saya rekomen. Kadang saya kasih referensi sutta yang menarik (misalnya tentang Buddha Metteyya yang sering ditanyakan itu) dan juga kadang saya cetak keluar. Tapi peminatnya tetap hampir tidak ada. Biasa komentar yang keluar: "Sutta itu 'berat'" :)


QuoteYg ini memang serba susah deh... mungkin maksud panitia supaya lebih banyak dana yg masuk. Apalagi kalau semua org sumbang jubah... nah jumlah jubah yg boleh dimiliki Biksu terbatas... trus jubah2 tsb kemana ya? ini juga perlu koordinasi yg lebih baik. (mungkin senior2 bisa kasih masukan deh... mengenai sumbangan yg agak gede)
Penggalangan dana tentu saja tidak masalah, apalagi memang kadang vihara masih hutang banyak. Tetapi kalau menstimulasi "kesombongan" orang, bukan dengan memberi pengertian benar, hanya demi mendapatkan dana, saya kurang setuju.


Quoteutk no. 3 s/d 7 seharusnya ada org/biksu yg kompetent utk mengajar...
Mungkin bro Kainyn_Kutho bisa menawarkan diri
spt membuka kelas belajar dhamma lewat VCD..
Sejujurnya pandangan saya sendiri bagi umat Buddha pada umumnya sering kontroversial. Jadi jangankan mengajar, tidak dianggap "sesat" juga udah bagus. ;D Saya memang kadang suka diskusi dhamma ke orang-orang yang berminat kok.


QuoteYa pengajar/romo2 perlu di SERTIFIKASI lagi deh, di reEducate oleh yg berkompetent...
Atau sering2 putar VCD yg lebih BENER (ajaran Buddhism) di wihara tsb.
karna belajar itu juga bisa dari rekaman VCD....
Saya pikir memang lebih baik dimulai dari pengajar dulu. Kalau hanya kuantitas meningkat tapi kualitas tidak ada, tidak ada gunanya. 



K.K.

Quote from: Sumedho on 02 June 2009, 11:05:23 AM
OOT,

cukup memprihatinkan....

memang dalam praktek lapangan yg berdana dhamma sebagai DhammaDuta itu terkadang yah seperti itu. Mereka dihormati bukan karena pemahamannya karena usia dan kesediaannya sebagai DhammaDuta. Saya masih mencoba memperhatikan dalam event2x seperti kursus DhammaDuta, mereka sepertinya yah memang tidak di-"test" secara pemahaman.

Salah satu solusinya sih, kita perkuat dari yang muda supaya nanti bisa jadi bibit ungul DhammaDuta. Kalau yang tua, terus terang, agak susah secara "hey, siapa loe kgk sopan berani protes". Yah palingan kita suruh baca buku-buku terbitan DC Press aja deh supaya bisa belajar :))

utk diminati sih yah kata kuncinya "tak kenal maka tak sayang"

Buku yang sering saya tawarkan itu RAPB dan DN (DC press), tapi dua-duanya punya "reputasi buruk" yaitu tebal luar biasa. Orang Indonesia betah nonton sinetron sampai "beribu-ribu" episode (padahal ceritanya jalan di tempat) tetapi cenderung enggan untuk baca buku beberapa belas halaman saja.

Satu hal yang menarik adalah kadang kalau bicara dengan orang atheist/agnostik, bicara dhamma tanpa bawa embel2 Buddhisme itu lebih menarik bagi mereka. Biasa saya bicara dengan mengutip sutta tapi tidak mengatakan tentang Buddha atau Tipitaka. Setelah mereka tertarik dan bertanya "siapa yang ngomong begitu?" dan saya jawab, "Buddha Gotama" barulah mereka memandang Buddhism secara berbeda.
Sepertinya banyak orang yang memang sudah terlanjur mengasosiasikan Buddhism dengan patung2, dewa2, ajian mantra, jimat, dsb.


johan3000

#48
Quote from: hatRed on 02 June 2009, 11:09:25 AM
^
  mank pas ceramah, gak boleh didebat ya?

utk org timur, sebaiknya tidak dilakukan........
Membuat org kehilangan MUKA di depan umum, menurut kebudayaan TImur tidak disarankan... (taboo)

Lain kalau di California...atau Hollywood... cplas cplos... to the point gitu lho...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

hatRed

Quote from: Kainyn_Kutho on 02 June 2009, 01:17:49 PM
Quote from: Sumedho on 02 June 2009, 11:05:23 AM
OOT,

cukup memprihatinkan....

memang dalam praktek lapangan yg berdana dhamma sebagai DhammaDuta itu terkadang yah seperti itu. Mereka dihormati bukan karena pemahamannya karena usia dan kesediaannya sebagai DhammaDuta. Saya masih mencoba memperhatikan dalam event2x seperti kursus DhammaDuta, mereka sepertinya yah memang tidak di-"test" secara pemahaman.

Salah satu solusinya sih, kita perkuat dari yang muda supaya nanti bisa jadi bibit ungul DhammaDuta. Kalau yang tua, terus terang, agak susah secara "hey, siapa loe kgk sopan berani protes". Yah palingan kita suruh baca buku-buku terbitan DC Press aja deh supaya bisa belajar :))

utk diminati sih yah kata kuncinya "tak kenal maka tak sayang"

Buku yang sering saya tawarkan itu RAPB dan DN (DC press), tapi dua-duanya punya "reputasi buruk" yaitu tebal luar biasa. Orang Indonesia betah nonton sinetron sampai "beribu-ribu" episode (padahal ceritanya jalan di tempat) tetapi cenderung enggan untuk baca buku beberapa belas halaman saja.

Satu hal yang menarik adalah kadang kalau bicara dengan orang atheist/agnostik, bicara dhamma tanpa bawa embel2 Buddhisme itu lebih menarik bagi mereka. Biasa saya bicara dengan mengutip sutta tapi tidak mengatakan tentang Buddha atau Tipitaka. Setelah mereka tertarik dan bertanya "siapa yang ngomong begitu?" dan saya jawab, "Buddha Gotama" barulah mereka memandang Buddhism secara berbeda.
Sepertinya banyak orang yang memang sudah terlanjur mengasosiasikan Buddhism dengan patung2, dewa2, ajian mantra, jimat, dsb.



maka itu label "Agama Buddha" sebaiknya dihilangkan.....
i'm just a mammal with troubled soul



hatRed

Quote from: johan3000 on 02 June 2009, 03:35:03 PM
Quote from: hatRed on 02 June 2009, 11:09:25 AM
^
   mank pas ceramah, gak boleh didebat ya?

utk org timur, sebaiknya tidak dilakukan........
Membuat org kehilangan MUKA di depan umum, menurut kebudayaan TImur tidak disarankan... (taboo)

Lain kalau di California...atau Hollywood... cplas cplos... to the point gitu lho...


Orang timur emang orang penurut ya :))
i'm just a mammal with troubled soul



johan3000

Quote from: Kainyn_Kutho on 02 June 2009, 12:50:46 PM
Quote from: johan3000 on 02 June 2009, 10:29:07 AM
   Gimana kalau DHammapada ? atau sebagian suta2 yg menarik...
   kalau baca semua tipitaka yg utk pemula masih terlalu banyak ya..

Dhammapada sudah saya rekomen. Kadang saya kasih referensi sutta yang menarik (misalnya tentang Buddha Metteyya yang sering ditanyakan itu) dan juga kadang saya cetak keluar. Tapi peminatnya tetap hampir tidak ada. Biasa komentar yang keluar: "Sutta itu 'berat'" :)


QuoteYg ini memang serba susah deh... mungkin maksud panitia supaya lebih banyak dana yg masuk. Apalagi kalau semua org sumbang jubah... nah jumlah jubah yg boleh dimiliki Biksu terbatas... trus jubah2 tsb kemana ya? ini juga perlu koordinasi yg lebih baik. (mungkin senior2 bisa kasih masukan deh... mengenai sumbangan yg agak gede)
Penggalangan dana tentu saja tidak masalah, apalagi memang kadang vihara masih hutang banyak. Tetapi kalau menstimulasi "kesombongan" orang, bukan dengan memberi pengertian benar, hanya demi mendapatkan dana, saya kurang setuju.


Quoteutk no. 3 s/d 7 seharusnya ada org/biksu yg kompetent utk mengajar...
Mungkin bro Kainyn_Kutho bisa menawarkan diri
spt membuka kelas belajar dhamma lewat VCD..
Sejujurnya pandangan saya sendiri bagi umat Buddha pada umumnya sering kontroversial. Jadi jangankan mengajar, tidak dianggap "sesat" juga udah bagus. ;D Saya memang kadang suka diskusi dhamma ke orang-orang yang berminat kok.


QuoteYa pengajar/romo2 perlu di SERTIFIKASI lagi deh, di reEducate oleh yg berkompetent...
Atau sering2 putar VCD yg lebih BENER (ajaran Buddhism) di wihara tsb.
karna belajar itu juga bisa dari rekaman VCD....
Saya pikir memang lebih baik dimulai dari pengajar dulu. Kalau hanya kuantitas meningkat tapi kualitas tidak ada, tidak ada gunanya. 


Bagaimana dgn DVD Multimedia training guide ...
   utk menjadi pengajar Buddhism ?... training dasar begitu?...
   secara teknology memungkinkan, tetapi apa org2 mau menurut?

Kapan yg disediain TELE CONFERENCE... supaya org2
   yg berkompentent, spt bro Kainyn_Kutho bisa ngajar jarak jauh..
   tanpa banyak habis waktu...

Mengenai TARIF....ada juga sih aliran yg memberikan tarif lengkap apa suguhannya...
plus promosinya... kalau ngambil paket pada hari itu,... karmanya akan berlipat lipat..
karna hari itu hari special.... ulang tahunnya...XXXXX...

ada juga lho, paket pesugihan...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

#52
Quote from: hatRed on 02 June 2009, 03:38:38 PM
Quote from: johan3000 on 02 June 2009, 03:35:03 PM
Quote from: hatRed on 02 June 2009, 11:09:25 AM
^
  mank pas ceramah, gak boleh didebat ya?

utk org timur, sebaiknya tidak dilakukan........
Membuat org kehilangan MUKA di depan umum, menurut kebudayaan TImur tidak disarankan... (taboo)

Lain kalau di California...atau Hollywood... cplas cplos... to the point gitu lho...


Orang timur emang orang penurut ya :))

Orang timur kulit mukanya sangat TIPIS,...   面子
ujung2nya adalah mengenai KEKUASAAN deh...
kalau debat langsung kan kekuasaannya bisa terkikis...

Begitu juga masukan2 baik dari bro Kainyn....
rasanya org ITu  gak bakal nurut....
karna menginginkan ego/kekuasaan tsb lah biangnya..
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Quote from: markosprawira on 02 June 2009, 12:09:55 PM
Quote from: hatRed on 02 June 2009, 10:50:46 AM
^
  heh? ??? kok ogut ?

  kalo mo masuk, aplikasinya apa (maksudnya bukan software ya) ?

btw, perbanyak varian produk aja.. ;D

shampo Clear sama shampo Sunsilk sama sama shampo dan bersaing mendapatkan pangsa pasar, namun duitnya masuk ke kantong yg sama (unilever).

Yup, boleh dibilang mirip ky gitu.....

misal gimana mengemas buddhism utk ibu2,
juga utk anak muda
atau utk pekerja kantoran, dsbnya......

yang sering terjadi adl pukul rata, 1 topik utk semua kalangan.... ini buat jadi bosen
bisa juga topik ga sesuai dengan khalayak yg hadir
atau kurangnya penguasaan dlm implementasi dgn hidup keseharian, jd cm omong sutta aja tp ga kasih tau gimana implementasinya

kalo di paham X, selain bahannya yg relatif dikit (cm 1 buku aja), pun mereka diajari cara mengkomunikasikan, cara berdebat, cara menyampaikan, dsbnya..... hal2 spt inilah yg sering luput dari pelatihan dhammaduta

semoga bermanfaat

metta

Jelas bro, jadi pembicara harus mengerti pendengarnya.....

kalau ke ibu2 bisa selingin soal sinetron...(siapa pemainnya, dst)...

Seingat saya bro Markosprawira juga merupakan pembicara yg handal tooohh!
makanya kasih... traning pada yg lain!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

hatRed

^
  bukannya diselingin soal uang belanja dan "kamar tidur" ???
i'm just a mammal with troubled soul



K.K.

Quote from: johan3000 on 02 June 2009, 03:58:25 PM
Bagaimana dgn DVD Multimedia training guide ...
   utk menjadi pengajar Buddhism ?... training dasar begitu?...
   secara teknology memungkinkan, tetapi apa org2 mau menurut?

Kapan yg disediain TELE CONFERENCE... supaya org2
   yg berkompentent, spt bro Kainyn_Kutho bisa ngajar jarak jauh..
   tanpa banyak habis waktu...

Mengenai TARIF....ada juga sih aliran yg memberikan tarif lengkap apa suguhannya...
plus promosinya... kalau ngambil paket pada hari itu,... karmanya akan berlipat lipat..
karna hari itu hari special.... ulang tahunnya...XXXXX...

ada juga lho, paket pesugihan...

Wah, kalo saya sih buat ngajar masih blom cocok, bro. Menurut saya sih kita berbagi aja apa yang kita tahu ke semua orang yang memungkinkan, tanpa perlu dibebani pikiran "menyebarkan Buddhisme" atau "menyelamatkan orang lain". Lalu sebetulnya dengan berbagi di forum seperti di sini juga sudah bantu penyebaran dhamma. Nanti kalau ada orang yang berminat topik tertentu, tinggal dikasih link-nya aja. Saya juga kadang suka kasih orang link ke sini.

Atau mungkin bro johan3000 mau kumpulin orang buat bikin semacam "dhammaclass" sendiri? ;D Tapi nanti dituding aliran sesat lho ama pihak yang berwenang. ;D

johan3000

Quote from: hatRed on 02 June 2009, 04:17:32 PM
^
  bukannya diselingin soal uang belanja dan "kamar tidur" ???

Maksudnya trik mendapatkan uang belanja  yg lebih banyak???
kalau soal "kamar tidur" belum tau ada sutta nya gak?

kalau kamasut kan gak boleh toh!...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

GandalfTheElder

Quote from: markosprawira on 02 June 2009, 12:09:55 PM
Quote from: hatRed on 02 June 2009, 10:50:46 AM
^

  heh? ??? kok ogut ?
 
  kalo mo masuk, aplikasinya apa (maksudnya bukan software ya) ?

btw, perbanyak varian produk aja.. ;D

shampo Clear sama shampo Sunsilk sama sama shampo dan bersaing mendapatkan pangsa pasar, namun duitnya masuk ke kantong yg sama (unilever).

Yup, boleh dibilang mirip ky gitu.....

misal gimana mengemas buddhism utk ibu2,
juga utk anak muda
atau utk pekerja kantoran, dsbnya......

yang sering terjadi adl pukul rata, 1 topik utk semua kalangan.... ini buat jadi bosen
bisa juga topik ga sesuai dengan khalayak yg hadir
atau kurangnya penguasaan dlm implementasi dgn hidup keseharian, jd cm omong sutta aja tp ga kasih tau gimana implementasinya

kalo di paham X, selain bahannya yg relatif dikit (cm 1 buku aja), pun mereka diajari cara mengkomunikasikan, cara berdebat, cara menyampaikan, dsbnya..... hal2 spt inilah yg sering luput dari pelatihan dhammaduta

semoga bermanfaat

metta

Misalnya kalau muda mudi yang ceramah muda mudi... ini tambah sep kayanya...... pasti topiknya bakalan nyambung hehe....

Klo di Sby, cuma Vihara Buddhayana yang begini. Yang Theravada dan Mahayana muda mudinya mendem semua...... Denger2 di Dhammacakka Jakarta muda-mudinya juga aktif dhammadesana...

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

johan3000

Quote from: GandalfTheElder on 02 June 2009, 04:59:05 PM
Quote from: markosprawira on 02 June 2009, 12:09:55 PM
Quote from: hatRed on 02 June 2009, 10:50:46 AM
^

 heh? ??? kok ogut ?
 
 kalo mo masuk, aplikasinya apa (maksudnya bukan software ya) ?

btw, perbanyak varian produk aja.. ;D

shampo Clear sama shampo Sunsilk sama sama shampo dan bersaing mendapatkan pangsa pasar, namun duitnya masuk ke kantong yg sama (unilever).

Yup, boleh dibilang mirip ky gitu.....

misal gimana mengemas buddhism utk ibu2,
juga utk anak muda
atau utk pekerja kantoran, dsbnya......

yang sering terjadi adl pukul rata, 1 topik utk semua kalangan.... ini buat jadi bosen
bisa juga topik ga sesuai dengan khalayak yg hadir
atau kurangnya penguasaan dlm implementasi dgn hidup keseharian, jd cm omong sutta aja tp ga kasih tau gimana implementasinya

kalo di paham X, selain bahannya yg relatif dikit (cm 1 buku aja), pun mereka diajari cara mengkomunikasikan, cara berdebat, cara menyampaikan, dsbnya..... hal2 spt inilah yg sering luput dari pelatihan dhammaduta

semoga bermanfaat

metta

Misalnya kalau muda mudi yang ceramah muda mudi... ini tambah sep kayanya...... pasti topiknya bakalan nyambung hehe....

Klo di Sby, cuma Vihara Buddhayana yang begini. Yang Theravada dan Mahayana muda mudinya mendem semua...... Denger2 di Dhammacakka Jakarta muda-mudinya juga aktif dhammadesana...

_/\_
The Siddha Wanderer

Bener bro GandalfTheElder,

setau saya Vihara Buddhayana muda-mudinya memang aktif dan sering tampil ya...

Semua orang mau dihargain, diperhatikan, didengarin,...

jadi buat pertandingan dhammadesana di kalangan muda-mudi aja...
setiap orang boleh tampil 6 menit menceritakan ajaran/suta Buddha...
pasti deh rame.. dan pemenangnya juga dapat sesuatu...

dhammadesana = pembicara ?

gimana menurut yg lain?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Quote from: Kainyn_Kutho on 02 June 2009, 04:18:02 PM
Quote from: johan3000 on 02 June 2009, 03:58:25 PM
Bagaimana dgn DVD Multimedia training guide ...
   utk menjadi pengajar Buddhism ?... training dasar begitu?...
   secara teknology memungkinkan, tetapi apa org2 mau menurut?

Kapan yg disediain TELE CONFERENCE... supaya org2
   yg berkompentent, spt bro Kainyn_Kutho bisa ngajar jarak jauh..
   tanpa banyak habis waktu...

Mengenai TARIF....ada juga sih aliran yg memberikan tarif lengkap apa suguhannya...
plus promosinya... kalau ngambil paket pada hari itu,... karmanya akan berlipat lipat..
karna hari itu hari special.... ulang tahunnya...XXXXX...

ada juga lho, paket pesugihan...

Wah, kalo saya sih buat ngajar masih blom cocok, bro. Menurut saya sih kita berbagi aja apa yang kita tahu ke semua orang yang memungkinkan, tanpa perlu dibebani pikiran "menyebarkan Buddhisme" atau "menyelamatkan orang lain". Lalu sebetulnya dengan berbagi di forum seperti di sini juga sudah bantu penyebaran dhamma. Nanti kalau ada orang yang berminat topik tertentu, tinggal dikasih link-nya aja. Saya juga kadang suka kasih orang link ke sini.

Atau mungkin bro johan3000 mau kumpulin orang buat bikin semacam "dhammaclass" sendiri? ;D Tapi nanti dituding aliran sesat lho ama pihak yang berwenang. ;D


Ngomong mengenai aliran sesat,...

Jarum Black kan ada pertandingan dalam hal INOVASI....

kalau di Buddhism apakah boleh meniru JARUM BLACK,
   tetapi Inovasi dalam hal Buddhism ?
   apakah bakal menjadi sesat?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya