Kelemahan Pengurus Vihara (Umat Buddhis)???

Started by hide_x893, 17 May 2009, 09:13:29 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Adhitthana

Quote from: Gunawan on 18 May 2009, 03:29:08 PM
Wah ide yg Bagus tuch.....cari Cewek Kanesten untuk di Budhist kan....... Could You?..... :-?
Jika berhasil ......
lama2 ce Buddhis gak laku donk  ::)
trus co Kanestan ngambik ce Buddhis  :P
jadi sama aja boonk ......  ^-^

;D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Brado

Quote from: johan3000 on 19 May 2009, 01:24:17 AM
Setelah mendengar beberapa kelemahan pengurus wihara,
boleh dunng   dengar dikit apa ada kelebihan pengurus wihara juga?
atau mereka2 cuma yg menyalah gunakan kekuasaan?

apakah pengurus wihara juga digaji? digaji layak? ada jam lembur?

Kelebihan pengurus Vihara :
- Sukarelawan tanpa gaji (ada juga sih yang dapat gaji, terutama yang manula)  :(
- Modal sendiri : tenaga & biaya, kali aja bisa dapat doubel Vipaka Kamma hehehe..  ;D
- Loyalitas & sepenuh hati tekad untuk mengabdi dan melayani  :x
- Merasa memiliki Vihara, jadi merasa bertanggung jawab atas operasional Vihara  :D
- Belajar mental untuk menjadi kuat, kadang sudah jungkir balik urus sana urus sini (terlibat di organisasi), malah dapat cacian, makian dan celaan..  #-o

Point lainnya mungkin ada yang ingin menambahkan ?  :-?
monggo...  ^:)^



johan3000

Apakah benar urusan sosial itu memang begitulah...
kerjanya baik... ya begitu aja... jarang ada yg puji,
tetapi kalau salah, wahhh yg tegor orang sekampung!

Apakah spt kasir di bank? Tidak pernah salah hitung duit,
ngak dipuji. Sekali salah hitung duit harus DIGANTI,
sering lagi salah hitung duit, ya udah di GESER.

Bagaimana menyampaikan keluahan secara baik pada sebuah vihara?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

markosprawira

Daripada ngeluh, bagaimana kalo coba dulu jadi pengurus vihara?

biar sudut pandang jadi lebih fair........

mirip ky nonton pertandingan bola.
org indo cukup jago loh kalo komentarin bola, ini dan itu
tapi begitu maen bola beneran, loh malahan jadi tawuran  :whistle:

Hendra Susanto

wahhhh... untungnya gw ke vihara kagak nyari kenalan, sukur2 gak ada yang kenal gw. N lebih mantep lagi viharanya sepi ;D

hide_x893

ya memang untuk menjadi pengurus vihara memang sulit apalagi kalo saling bertabrakan dengan pendapat orang lain...bisa tambah geger..... memang untuk menjadi pengurus vihara (dan apapun) dibutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit, misalnya mereka harus rela meluangkan waktu...

Saya sangat setuju bahwa setiap orang tidak terlepas dari kesalahan... akan tetapi kalo hal itu dilakukan berulang tanpa ada kontrol dari pusat sulit juga untuk merubahnya...memang penting kesadaran untuk merubah diri kita sendiri, saya akui itu.. tapi saya kira permasalahan untuk merubah diri sendiri perlu dibarengi dengan metode2 yang lebih kreatif..misalnya saja diadakan evaluasi kepengurusan setiap habis kegiatan dan evaluasi tahunan (mestinya vihara2 sudah memiliki seperti itu) akan tetapi masalahnya evaluasi tersebut mengikutsertakan tidak masalah sosialisasi dengan umat baru agar betah atau nyaman ;D

hide_x893

masalah sapa menyapa memang harus dilakukan di vihara seperti kita saling beranjali (hanya dengan penerima tamu, dengan orang lain hehehe pasti cuek, aneh terkadang padahal umat buddhis sudah sedikit kalo kebaktian), kan kita orang Timur yang mana sikap saling menghormati harus dikedepankan... hehehe (sekedar info aja) Saya yakin dan pasti setiap Vihara melakukannya...
saya kira kalo disetiap vihara pasti adalah penerima tamu... yang jadi masalah ketika tamu sudah diterima... apakah tamu (umat) tersebut dilayani dengan baik, misalnya dikenali, diajak muteri vihara...dikenalkan apa aja... boro2 biasanya mereka juga sibuk jualan dan makan dan nge grup sendiri..hehehe

hide_x893

maka dari itu hal ini saya kemukakan di forum DC biar setiap orang bisa bebas mengeluarkan pendapat...
Cara menyampaikan keluhan yang baik tentunya tidak menjudge sesuatu tapi kita melakukan argumen (identifikasi permasalahan apa saja yang sering muncul) mungkin saja bisa diterbitkan dalam bahasan suatu majalah A misalnya membahas apa saja yang menjadi kekurangan umat buddhis...

hide_x893

#158
Quote from: Hendra Susanto on 19 May 2009, 11:08:52 AM
wahhhh... untungnya gw ke vihara kagak nyari kenalan, sukur2 gak ada yang kenal gw. N lebih mantep lagi viharanya sepi ;D

tujuan orang memang beda2 sih... tapi mengapa anda sendiri memiliki pemikiran seperti itu bahwa ke vihara tidak mencari kenalan..berarti anda sudah menarik diri anda sendiri untuk tidak bersosialisasi... padahal mereka itu seharusnya seperti keluarga... ;D

hide_x893

btw kalo konotasi mencaci pasti sudah jelek...mengeluh adalah hal yang wajar...tapi menyampaikan hasil dari observasi atau pengamatan secara langsung kan boleh2 saja dalam metode ilmiah...tidak di benarkan tidak disalahkan...tetapi fakta ;D

SarjanaHukum

Jika Vihara A tidak sesuai kamu, carilah VIhara B, C, D... sampai ketemu yang sesuai...

Tujuan orang ke Vihara ya berbeda-beda... itu hak azasi tiap orang.... gak ada peraturan yang mengaturnya :)

Baik atau benar semuanya relatif.... baik untukmu belum tentu baik bagi yang lain, jelek bagimu mungkin saja itu baik bagi orang lain.

johan3000

Quote from: hide_x893 on 19 May 2009, 11:40:05 AM
btw kalo konotasi mencaci pasti sudah jelek...mengeluh adalah hal yang wajar...tapi menyampaikan hasil dari observasi atau pengamatan secara langsung kan boleh2 saja dalam metode ilmiah...tidak di benarkan tidak disalahkan...tetapi fakta ;D

Saya anjurkan langsung ketemu pengurus Wihara tsb...

pujilah wihara tsb, apa yg positif...
   utarakan masukan (bukan keluhan) utk memajukan wihara tsb
pujilah sekali lagi sebagai penutup...

semoga berhasil... kalau masukkan langsung di wihara tsb pasti
  lebih cepat ditanggapin... begitu?

bagaimana dgn yg lain?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Hendra Susanto

Quote from: hide_x893 on 19 May 2009, 11:38:32 AM
Quote from: Hendra Susanto on 19 May 2009, 11:08:52 AM
wahhhh... untungnya gw ke vihara kagak nyari kenalan, sukur2 gak ada yang kenal gw. N lebih mantep lagi viharanya sepi ;D

tujuan orang memang beda2 sih... tapi mengapa anda sendiri memiliki pemikiran seperti itu bahwa ke vihara tidak mencari kenalan..berarti anda sudah menarik diri anda sendiri untuk tidak bersosialisasi... padahal mereka itu seharusnya seperti keluarga... ;D

menurut ku tujuan ke vihara itu melatih diri, bukan mencari kenalan, klo mao cari kenalan ke mall aja atau tempat hiburan lain.

ryu

Quote from: Hendra Susanto on 19 May 2009, 05:29:37 PM
Quote from: hide_x893 on 19 May 2009, 11:38:32 AM
Quote from: Hendra Susanto on 19 May 2009, 11:08:52 AM
wahhhh... untungnya gw ke vihara kagak nyari kenalan, sukur2 gak ada yang kenal gw. N lebih mantep lagi viharanya sepi ;D

tujuan orang memang beda2 sih... tapi mengapa anda sendiri memiliki pemikiran seperti itu bahwa ke vihara tidak mencari kenalan..berarti anda sudah menarik diri anda sendiri untuk tidak bersosialisasi... padahal mereka itu seharusnya seperti keluarga... ;D

menurut ku tujuan ke vihara itu melatih diri, bukan mencari kenalan, klo mao cari kenalan ke mall aja atau tempat hiburan lain.
Mencari belahan jiwa gimana oom =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

mencari belahan jiwa kan bisa di forum dc
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days