TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS

Started by Sumedho, 02 December 2007, 09:04:29 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sostradanie

Quote from: wang ai lie on 10 May 2011, 01:26:53 PM
dari penekanan kata itu sis, coba sis baca dari awal , baik dari sisi dharma , sisi umum dan sisi psikologi , dari sisi pelaku dan sisi kesehatan sudah ada semua, dan saya minta maaf jika saya keliru  _/\_
Saya belum melihat postingan bro kainyn dari sisi lain.Hanya dari sisi dhamma. Makanya saya bertanya.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

wang ai lie

Quote from: sriyeklina on 10 May 2011, 01:37:14 PM
Saya belum melihat postingan bro kainyn dari sisi lain.Hanya dari sisi dhamma. Makanya saya bertanya.

jawaban dari semua diskusi ini tidak hanya harus dari bro kainyn semata, tapi banyak dari member lain yang memberikan jawaban dengan pendapat mereka masing2, coba anda baca dari awal topik hingga akhir, semoga anda menemukan apa yang ingin anda ketahui termasuk dari sisi pelaku  _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

ryu

Quote from: M14ka on 10 May 2011, 12:19:55 PM
belum tentu kk...prostitusi tidak melanggar sila ketiga, selama syarat2 yang disebutkan di Tipitaka atau kitab-kitab komentar tidak dilanggar.
FAKTOR :
1. Ada objek yang tidak patut di gauli
2. Mempunyai pikiran untuk menyetubuhi objek tersebut
3. Berpikir untuk menyetubuhi
4. Berusaha untuk menyetubui
5. Berhasil Menyetubuhi melalui usaha tersebut
bagaimana kalau ditetapkan seperti aturan makan daging
tidak melihat
tidak menyuruh
tidak mengetahui =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Sostradanie

Quote from: wang ai lie on 10 May 2011, 01:41:12 PM

jawaban dari semua diskusi ini tidak hanya harus dari bro kainyn semata, tapi banyak dari member lain yang memberikan jawaban dengan pendapat mereka masing2, coba anda baca dari awal topik hingga akhir, semoga anda menemukan apa yang ingin anda ketahui termasuk dari sisi pelaku  _/\_
Betul sekali bahwa semua diskusi bukan hanya dari bro kainyn semata. Dan apakah dengan pernyataan itu berarti, dalam diskusi kita tidak boleh bertanya pendapat 1 individu?

Dan pikiran anda sendiri yang menganggap bahwa saya tidak membaca dari awal. Sekarang jika saya katakan saya pernah membaca postingan anda, bagaimana jika dalam keadaan tidak punya apa-apa sehingga menjadi gigolo. Apakah itu menunjukkan saya sudah membaca dari awal?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

wang ai lie

Quote from: sriyeklina on 10 May 2011, 02:08:58 PM
Betul sekali bahwa semua diskusi bukan hanya dari bro kainyn semata. Dan apakah dengan pernyataan itu berarti, dalam diskusi kita tidak boleh bertanya pendapat 1 individu?

Dan pikiran anda sendiri yang menganggap bahwa saya tidak membaca dari awal. Sekarang jika saya katakan saya pernah membaca postingan anda, bagaimana jika dalam keadaan tidak punya apa-apa sehingga menjadi gigolo. Apakah itu menunjukkan saya sudah membaca dari awal?

_/\_ terima kasih,  jika memang anda ingin seperti itu  silahkan , saya tidak akan bercommentar lagi
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

K.K.

Quote from: sriyeklina on 10 May 2011, 12:05:08 PM
Dari sisi dhamma sudah. Sekarang yang saya ingin tahu dari sisi umum, dari sisi psikologi, dari sisi si pelaku, dari sisi kesehatan. Pokoknya dari berbagai sisi yang bro lihat dan yang bro bisa.
Kalau dari sisi umum, tentu kembali lagi pada budaya tempat kita tinggal. Kalau di masyarakat sini, pola pikirnya masih sangat terpengaruh dengan agama mayoritas (yang berdasarkan budaya lain, bukan budaya Indonesia) yang menganggap pelacur adalah kotor/hina.

Kalau kita lihat di berbagai sudut pandang budaya, pandangan masyarakat terhadap pelacur itu bervariasi. Di Jepang kuno, misalnya, oiran (花魁) adalah pelacur yang memiliki kemampuan seni layaknya geisha (芸者). Di antara mereka, ada yang memiliki kekayaan dan kedudukan tinggi bahkan berpengaruh dalam politik. Secara teknis, mereka pelacur (memberikan kesenangan dengan harga tertentu), tapi secara 'kasta', jauh lebih tinggi bahkan dari Samurai biasa. Jadi objek yang sama, namun dampak yang ditimbulkan dalam budaya adalah berbeda. Karena itu saya mengatakan prostitusi netral, bukan mulia, bukan hina.

Dari sisi kesehatan juga seperti saya bilang sebelumnya, jika memang mengikuti ketentuan yang berlaku, risiko bisa dikurangi. Saya ambil contoh industri film porno di mana bintangnya bisa berhubungan dengan banyak sekali pasangan. Tetapi mereka menjalani berbagai tes kesehatan dengan lumayan ketat, maka penularan STD boleh dibilang terkontrol. Memang perbedaannya adalah dalam kasus prostitusi, konsumen cenderung tidak mau diperiksa karena data medisnya akan tercatat. Ini yang menjadi masalah utama.
Selain tes kesehatan, praktik berhubungan seks-nya juga biasanya mengikuti aturan tertentu, misalnya tidak berciuman, tidak melakukan oral/anal, dan harus mengenakan kondom.


K.K.

Quote from: dilbert on 10 May 2011, 12:10:39 PM
jika
kok konsumen-nya pelanggaran sila, sedangkan premis-nya pelacur-nya tidak melanggar sila ?
Ini bukannya pernah dibahas? Kalau saya sedang atthasila, sore-sore tidak tahan pesan dan makan 'panggang babi', yang melanggar sila yah saya sendiri, kenapa pedagangnya harus dibilang melanggar sila?

K.K.

Quote from: M14ka on 10 May 2011, 12:19:55 PM
belum tentu kk...prostitusi tidak melanggar sila ketiga, selama syarat2 yang disebutkan di Tipitaka atau kitab-kitab komentar tidak dilanggar.
FAKTOR :
1. Ada objek yang tidak patut di gauli
2. Mempunyai pikiran untuk menyetubuhi objek tersebut
3. Berpikir untuk menyetubuhi
4. Berusaha untuk menyetubui
5. Berhasil Menyetubuhi melalui usaha tersebut
Ya, betul. Objeknya kita sudah pernah bahas, saya pikir tidak perlu pembahasan ulang.

Review: Objek yang tidak patut digauli: ibu/saudara kandung, istri/tunangan orang, orang masih di bawah perwalian, orang masih di bawah umur, petapa.


OBAMA

Teman-temanku sedhamma satu hal yang pasti diajarkan Sang Buddha seks adalah kotoran batin yang laten. Sehingga pantas atau tidak pantas tetaplah itu kotoran batin bila dikendalikan semakin ketat semakin bagus asal dengan penuh kesadaran bukan seperti orang yang dikebiri tapi banyak nafsu kalau bisa hilang adalah yang terbaik.

_/\_
My Greatest Teacher is Buddha

Sostradanie

Quote from: Kainyn_Kutho on 10 May 2011, 02:33:04 PM
Kalau dari sisi umum, tentu kembali lagi pada budaya tempat kita tinggal. Kalau di masyarakat sini, pola pikirnya masih sangat terpengaruh dengan agama mayoritas (yang berdasarkan budaya lain, bukan budaya Indonesia) yang menganggap pelacur adalah kotor/hina .
Sepakat.

QuoteKalau kita lihat di berbagai sudut pandang budaya, pandangan masyarakat terhadap pelacur itu bervariasi. Di Jepang kuno, misalnya, oiran (花魁) adalah pelacur yang memiliki kemampuan seni layaknya geisha (芸者). Di antara mereka, ada yang memiliki kekayaan dan kedudukan tinggi bahkan berpengaruh dalam politik. Secara teknis, mereka pelacur (memberikan kesenangan dengan harga tertentu), tapi secara 'kasta', jauh lebih tinggi bahkan dari Samurai biasa. Jadi objek yang sama, namun dampak yang ditimbulkan dalam budaya adalah berbeda. Karena itu saya mengatakan prostitusi netral, bukan mulia, bukan hina.
Sepakat.

QuoteDari sisi kesehatan juga seperti saya bilang sebelumnya, jika memang mengikuti ketentuan yang berlaku, risiko bisa dikurangi. Saya ambil contoh industri film porno di mana bintangnya bisa berhubungan dengan banyak sekali pasangan. Tetapi mereka menjalani berbagai tes kesehatan dengan lumayan ketat, maka penularan STD boleh dibilang terkontrol. Memang perbedaannya adalah dalam kasus prostitusi, konsumen cenderung tidak mau diperiksa karena data medisnya akan tercatat. Ini yang menjadi masalah utama.
Selain tes kesehatan, praktik berhubungan seks-nya juga biasanya mengikuti aturan tertentu, misalnya tidak berciuman, tidak melakukan oral/anal, dan harus mengenakan kondom.
Tidak sepakat.

Berhubung LDM saya masih rendah. Jadi saya tidak ingin harus ikut kena imbas akibat perbuatan rekreasi seks orang lain.
Mengenai seorang bintang film porno, saya pernah membaca beritanya. Walaupun sudah dikontrol. Ternyata dia tetap tertular. Dan dia menuntut industri film tersebut.

Dari sisi dhamma. Ini yang saya belum mengerti. Saya ada baca di postingan sebelumnya tentang sila ke-3. Bahwa wanita yang dilarang oleh adat istiadat. (ada yang bisa bantu cari hal ke berapa postingan tentang sila ke-3). Bagaimana pendapat bro?

Dan 1 lagi, jika hanya konsumen yang melanggar. Bagaimana jika prostitusi diganti dengan minuman keras/narkoba? Profesi menjual barang-barang seperti ini berarti benar. Yang salah konsumen yang membeli. Bukankah begitu?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

ryu

Quote from: sriyeklina on 10 May 2011, 03:25:14 PM


Berhubung LDM saya masih rendah. Jadi saya tidak ingin harus ikut kena imbas akibat perbuatan rekreasi seks orang lain.
Mengenai seorang bintang film porno, saya pernah membaca beritanya. Walaupun sudah dikontrol. Ternyata dia tetap tertular. Dan dia menuntut industri film tersebut.

Dari sisi dhamma. Ini yang saya belum mengerti. Saya ada baca di postingan sebelumnya tentang sila ke-3. Bahwa wanita yang dilarang oleh adat istiadat. (ada yang bisa bantu cari hal ke berapa postingan tentang sila ke-3). Bagaimana pendapat bro?

Dan 1 lagi, jika hanya konsumen yang melanggar. Bagaimana jika prostitusi diganti dengan minuman keras/narkoba? Profesi menjual barang-barang seperti ini berarti benar. Yang salah konsumen yang membeli. Bukankah begitu?

bahkan makanan sehatpun bila di konsumsi secara berlebihan bisa berdampak negatif, tergantung orangnya yang menggunakannya.

sama seperti racun, bisa di jadikan penakngkal racun lagi.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

M14ka

Quote from: sriyeklina on 10 May 2011, 03:25:14 PM

Dari sisi dhamma. Ini yang saya belum mengerti. Saya ada baca di postingan sebelumnya tentang sila ke-3. Bahwa wanita yang dilarang oleh adat istiadat. (ada yang bisa bantu cari hal ke berapa postingan tentang sila ke-3). Bagaimana pendapat bro?


http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1042.0;message=341050
ini bukan cc?

Sostradanie

PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Sostradanie

Quote from: ryu on 10 May 2011, 03:42:54 PM
bahkan makanan sehatpun bila di konsumsi secara berlebihan bisa berdampak negatif, tergantung orangnya yang menggunakannya.

sama seperti racun, bisa di jadikan penakngkal racun lagi.
Berarti berjualan barang seperti itu termasuk cara penghidupan yang benar?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Indra

Quote from: sriyeklina on 10 May 2011, 03:54:15 PM
Berarti berjualan barang seperti itu termasuk cara penghidupan yang benar?

di sini kita harus membatasi diskusi ini dalam hal sila, bukan JMB 8.

menjual alkohol/racun jelas tidak melanggar sila walaupun bukan penghidupan benar. meminum alkohol -lah yg melanggar sila, bukan menjual