ada berita, biksu mesti ada npwp. benarkah?

Started by kiman, 28 January 2009, 10:35:40 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Brado

Quote from: Reenzia on 29 January 2009, 11:23:51 PM
Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) : 15,84 Juta Per tahun

Itulah sayangnya kita tak bisa menolak, bagi para karyawan, karena secara otomatis perusahaan menjadi 'algojo' untuk para karyawannya untuk memotong otomatis non npwp sebesar 20%
Npwp akan menjadi nomor tetap sampai kita meninggal dunia nanti, tak bisa dicabut

Coba kalo jadi tukang asinan depan rumah, biarpun nggak punya npwp, tapi kadang penghasilan perbulannya melebihi orang kantoran

nyanadhana

heehhh bagus jgua harus kena pajak...bhiksu2 sekarang buka2 tabungan dimana2 dengan dana vihara biar jelas penggelapan dananya lari kemana.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

gajeboh angek

http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/thanissaro/bmc1/ch04.html

Tax evasion. If a bhikkhu intentionally does not pay a tax to which he is subject — say, on an inheritance he receives — he is guilty of a theft, which would occur on the deadline for payment of the tax. Of course, a bhikkhu who fails to pay a tax out of ignorance would not be guilty of an offense.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Riky_dave

wah..sebenarnya ada yang bisa ceritakan tidak asal mualanya terbentuk pajak dan tujuan pajak itu?biar lebih jelas gitu lo..wakakka
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Toni

#49
Asal muasal dari terbentuknya pajak adalah dimulai dari kaum yunani dan terkenal dijaman caesar. Pajak, mata uang, semuanya menjadi satu bagian dari pemerintahan. (Sejarah menurut wa pasal 1:1). hahaha...

Tujuan dari pajak sebenarnya untuk membantu pemerintahan dalam mengembangkan sistem perodaan bisnis, ekonomi, pendidikan, teknologi. Tapi Tapi tujuan pajak di Indonesia masih tanda tanya besar dan hasilnya adalah 0 gede. Sayangnya masyarakat hanya melihat dengan sebelah mata maka semakin merajalela lah klub-klub yang berkuasa atau duduk dipemerintahan. Dan tahun ini semua orang mengincar klub-klub tersebut dimulai dari tukang ojek, tukang becak, dan tukang2 lainnya.

Sebagian negara mengambil pajak untuk masa pensiun seseorang, mengendalikan pendidikan sehingga sekolah disebagian negara GRATIS TIS TIS. Sebagian negara mengambil pajak untuk mengembangkan ketentaraan sehingga banyak kita lihat negara yang banyak senjata dan menjadi adidaya. DiIndonesia mengambil pajak buat apa? Buat perut + berbuat sedikit supaya rakyat percaya apa yang dilakukan dari hasil pajak. Padahal hasilnya sedikit sekali.