News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

karma itu kenyataan atau teori ?

Started by sefung, 18 September 2007, 03:04:37 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

asbak

Quote from: Felix Thioris on 09 February 2008, 11:10:37 AM
Bro asbak, manusia tidak terlepas dari lobha dosa moha ( keserakahan, kebencian , kegelapan batin ), inilah yang mengotori pikiran kita. Oleh karenanya Buddha mengajarkan Dhamma dengan tujuan agar umat manusia dapat mengikis lobha dosa moha . Dengan mempraktekkan Dhamma dalam keseharian, maka setiap pikiran2 buruk dapat di kikis dengan kesadaran ... serta mengembangkan pikiran2 baik setiap hari ...




:-? :-? benar-benar
Ashtray & Cigarrete differ Gun & Roses

williamhalim

Quote from: asbak on 09 February 2008, 10:58:59 AM
menurut gw sih topic diatas, kalau karma itu dianggap kenyataan, kenapa toh masih mau balas  _/\_
^:)^ ^:)^ ^:)^

Kalo analisa sy sih gini:

Saya (A) cinta kepada B
~ Kalau ini adalah cinta metta, maka A sedang melakukan kamma baik (suatu tindakan yg berakar pada adosa/metta)
~ Kalau ini cinta ego, menganggap B 'milikku', maka A sedang melakukan kamma buruk (suatu tindakan yg berakar pada lobha)

B dicaci/dipukul oleh C
~ B sedang menuai buah kammanya sendiri. Bagaimana batin B bereaksi terhadap cacian ini, adalah kamma B selanjutnya. Misalnya: B menjadi benci kepada C karena cacian tsb, maka B sedang membuat kamma buruk baru lagi, atau B menjadi kasihan kepada C, maka B sedang menanam kamma baik.
~ C jelas sedang berbuat kamma buruk.
Tindakan C mencaci B adalah suatu tindakan yg didasarkan atas 'akar dosa'.

Bagaimana sikap kita terhadap tindakan C atas B tsb?
kemungkinan ada 2:
~ Kemungkinan pertama, kita jadi benci terhadap si C, karna si C memaki orang yg kita cintai. Kalo ini, maka kita sedang menanam kamma buruk. Kebencian adalah kamma buruk.
~ Kemungkinan kedua, kita bersikap tenang dan netral, kita berusaha mendamaikan mereka. Sikap tenang dan netral adalah kamma baik.

Kemungkinan pertama, yaitu membenci C bisa timbul jika kita mencintai A atas dasar cinta ego. Kita menganggap A adalah milikku. Sehingga ketika 'milikku' tsb diganggu maka akan timbul suatu 'penolakan' terhadap kondisi tsb. Penolakan terhadap objek adalah dosa. Ketika lobha kita terganggu maka otomatis akan timbul dosa. Kadar dosa-nya tergantung besar kecilnya keterikatan kita terhadap milikku tsb.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

inJulia



Jalinan kamma sangat rumit. Akibat kamma mungkin dari satu atau banyak sebab.
Karena rumit, sulit ditelusuri mana sebab yg menyebabkan akibat, secara pasti. Kita hanya bisa main DUGA.

Velocity

saya percaya itu ada benarnya. bahkan itu bisa di buktikan dalam kehidupan, bahkan dalam penganut tetangga pun mengakui adanya hukum seperti itu, hanya saja memiliki nama yg berbeda.