Buddha tanpa doa

Started by hendri, 29 September 2007, 06:07:21 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

FZ

Thanks atas infonya.. Baru tahu tuh.. :-[

kosdi

 :'( :'( mau jawab punya bro wir tapi udah keduluan yang laen.
curang!!!! jawabanku dibajak!!!!  :'( :'( :'( :'(

Sumedho

siapa cepat, dia dapat. harus nongkrong di forum 24x7   8)
There is no place like 127.0.0.1

williamhalim

Quote from: kosdi on 16 November 2007, 11:29:41 AM
:'( :'( mau jawab punya bro wir tapi udah keduluan yang laen.
curang!!!! jawabanku dibajak!!!!  :'( :'( :'( :'(

Quote from: Sumedho on 16 November 2007, 11:39:32 AM
siapa cepat, dia dapat. harus nongkrong di forum 24x7   8)

:))  :))  :))
harus ditongkrongin 24 jam x 360 hari setahun.


::



Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

kosdi

 ^:)^ ^:)^ ^:)^
gak sanggup men.... pantes yg disini pada bijaksana semua...
24x365 sih.....

bro wili 365 yah bukan 360  ;D

williamhalim

Quote from: kosdi on 16 November 2007, 01:46:53 PM

bro wili 365 yah bukan 360  ;D

trims atas koreksinya,  ^:)^
tongkrongin DC 365 hari setahun, nggak tau mesti  :)) atau :'(

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Wiryanto

Salam kenal kembali untuk semua,
Beberapa kayaknya sudah pernah diskusi di tempat lain. Namun heran, suasana di sini koq kayaknya sejuk dan kondusif ya! Topik2 peka aja ditanggapi secara cool. Beda dengan milis tetangga yang suasananya kayak perang. Pendapat yang sama aja bisa bentrok.

Padahal yang ikut diskusi orangnya ada yang sama, sehingga seharusnya karmanya sama. Mungkin ini yang disebut faktor kondisi mempengaruhi hasil karma?

Nah, dikaitkan dengan topik doa dalam buddha, dengan percaya penuh pada karma dan free-will, intinya manusia punya kontrol penuh pada kehidupannya. Mau menjadi apa tergantung pada diri sendiri, bukan pada kekuatan siluman. Tetapi ada faktor lain, yaitu faktor kondisi "kapan yang ini berbuah, kapan yang ono yang berbuah" yang tidak bisa dikendalikan. Kita cuman bisa menabung, menabung terus. Tetapi kita ga bebas mengambil bunganya. Jadi kayak ikut arisan ibu2, giliran siapa yang dapat sistemnya dilotere.

Apa yang bisa kita lakukan untuk mengontrol kondisi ini? Termasuk mengatur datangnya hasil buruk yang keliwat besar yang mungkin kita ga sanggup terima sekarang. Berdoa / baca paritta? Kepada siapa/apa? Atau sabar aja menunggu? Apakah peran doa dalam budhisme di sini?

Quote from: willibordus on 15 November 2007, 11:52:31 AM
Pemancaran Metta sasaran utamanya adalah: Batin kita sendiri.
Apakah ber-effect/tidak terhadap orang lain, tidaklah penting.
Dalam meditasi metta, kita melatih meningkatkan trend positif dalam pikiran kita.

Wah, kalau begitu kita rada muna juga dong! Ceritanya sok baik berdoa semoga semua mahluk berbahagia, tetapi ujung2nya sebenarnya kita tahu ini ga bisa, tujuannya adalah untuk diri sendiri.

Terus, bagaimana dengan konsep bodhisatva dalam hal ini?

Salam,
wiryanto
wiry [at] nto
Science without religion is lame,
religion without science is blind.

williamhalim

QuoteBeberapa kayaknya sudah pernah diskusi di tempat lain. Namun heran, suasana di sini koq kayaknya sejuk dan kondusif ya! Topik2 peka aja ditanggapi secara cool. Beda dengan milis tetangga yang suasananya kayak perang. Pendapat yang sama aja bisa bentrok.

:)) mungkin karena ada icon2 yg lucu2 ini, sehingga bisa mengekspresikan senyuman kita?  ;D

QuoteWah, kalau begitu kita rada muna juga dong! Ceritanya sok baik berdoa semoga semua mahluk berbahagia, tetapi ujung2nya sebenarnya kita tahu ini ga bisa, tujuannya adalah untuk diri sendiri.

Sesungguhnya Meditasi metta, ada effect-nya, yaitu: getaran positif pikiran (meditator) mempengaruhi lingkungan / object lainnya (pada level batin). Banyak studi2 tentang ini, dan banyak juga artikel2 tentang effect meditasi metta ini. Misalnya, karena rasa kasih sayang kita yg terpancarkan pada yg memusuhi kita, lambat laun musuh kita tidak akan terlalu defensif terhadap kita. Ini bisa dicoba.

Tetapi tetap, meditasi metta tidak bisa mengubah kamma/vipakka object sasaran.

Seperti yg saya tulis sebelumnya, terlepas dari effect apapun terhadap orang lain, meditasi metta nyata-nya bermanfaat untuk batin kita sendiri.
Manfaatnya yaitu: peningkatan trend batin kita menjadi lebih positif. Artinya: Dengan melakukan meditasi metta, kualitas batin kita perlahan2 meningkat menjadi lebih baik, lebih sabar, lebih penyayang, lebih bahagia.

Catatan:
~ Pikiran2 positif yg timbul selama meditasi metta merupakan 'kusala kamma' (karma baik).


::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

ryu

Mungkin kita perlu lihat sejarah, apakah sang Buddha pernah berdoa?

Pernah menyembah pada sesuatu?

Pernahkah MENGAJARKAN untuk meminta2 kepada sosok prima causa?

padahal sang Buddha tolak konsep tentang prima causa.
Jangan bandingkan dengan agama sebelah yang memang nabinya sudah mengajarkan begitu karena nabinya sendiri juga berdoa dan menyembah pada sesuatu.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

hendri

 _/\_
kenapa masih ada penceramah yang berkata
"kita harus berterimakasih kepada Tuhan"
apa itu memang biasa diucapkan???

bisa kasih pendapat, karena saya kurang paham.! ;)

trim's ;D
Semoga Semua mahkluk hidup berbahagia

ryu

Penceramah yang mana?

Tuhan yang mana?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

hendri

katanya dia guru sekolah agama Budha...
kebetulan dia mengisi ceramah
Semoga Semua mahkluk hidup berbahagia

Sumedho

terkadang orang yang dengan niat berbuat baik menyediakan waktu untuk mengajar sekolah minggu, kurang memiliki dasar buddhisme yang baik juga. :(

takutnya nanti ada impact yang lebih besar bagi si anak nanti.
There is no place like 127.0.0.1

ryu

Jangan2 maitreya tuh. Atau kalau tidak ya untuk formalitas.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

EMAK

Quote from: ryu on 04 December 2007, 11:27:03 PM
Penceramah yang mana?

Tuhan yang mana?

Itu kali Tuhan yang diatas sana, kata bung Ebbit G.Ade, kaya atap, langit, bulan, dll...  ^-^

Terlepas dari topik disini, bro hendry itu gambar buahnya terlihat lezat amat ya... hehehe...
Memiliki pengetahuan dan keterampilan,
Terlatih baik dalam tata susila,
Ramah tamah dalam ucapan,
Itulah Berkah Utama.
(Mangala Sutta)