Quote from: Arya Karniawan on 07 February 2020, 10:10:12 PM
Njirr... 🤣
Ada yg tertoesoek😁😁😁😁
Semoga anda berbahagia 
This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
Show posts MenuQuote from: Arya Karniawan on 07 February 2020, 10:10:12 PM
Njirr... 🤣
Quote from: Arya Karniawan on 20 January 2020, 11:04:43 PM
Izinkan saya menjawab...
Sebaiknya sih tumornya diangkat, klo makin besar ya makin neken saraf lain dong... 😅
Walaupun terlambat, pengobatan sebaiknya tetap dijalankan untuk fokus mengurangi gejala yang ada dan mengingatkan kualitas hidup.
Saya juga menderita penyakit kronis, gak enak. Baca paritta banyak pun gak akan hilang. Tapi saya coba memahami tujuan dari pengobatan saya.
Diet makan mungkin membantu untuk meredakan gejala yg ada, coba tanyakan seputar diet yg tepat. Juga mungkin akupuntur dapat membantu.
Kalo sudah parah banget, bisa request sama dokter untuk pereda sakit tingkat tinggi. Gak menyembuhkan sih, tapi itu bisa meningkatkan kualitas hidup dengan meredakan gejala.
Semoga penyakitnya mereda. 🙏
Quote from: Squall on 18 January 2020, 09:54:04 PMKalau urusan karma Saya tidak Tau ya, soalnya di buku yg bbrp Hari ini Saya baca anupubbikata ngomongin karma mAh sampai bbrp kehidupan kagak akan kelar
Namo Buddhaya,
Mohon sarannya teman2, saya adalah seseorang yang mengalami penderitaan dari lahir, waktu umur 3 tahun ibu saya meninggal, dan ayah saya tidak mempunyai rumah sendiri sehingga saya terpaksa numpang tinggal di keluarga bibi, di mana saya mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan selama tinggal di sana, sampai akhirnya diusir waktu dewasa, kondisi ini diperparah lagi dengan tumbuhnya tumor di rongga tulang belakang saya dan menjepit saraf, taunya waktu sudah dewasa dan kaki mulai lemah, sampai kemudian diperiksa tumornya sudah 10cm, dan karena tidak adanya biaya membuat saya mencoba beragam pengobatan altermatif dari mulai obat herbal, terapi sampai meditasi tapi bukannya sembuh malah makin parah sampai sekarang tidak bisa berjalan lagi, dan karena ada yang mau menggalangkan dana buat operasi, akhirnya saya pergi konsultasi kepada dokter di penang, si dokter menvonis sudah terlambat, dioperasi atau tidak hasilnya akan sama aja...
Apakah yang harus saya lakukan? Saya percaya ini adalah karma buruk dari kehidupan lalu yang begitu besar, sehingga saya harus membayarnya di kehidupan sekarang, sebagai penganut buddhist, saya membaca paritta siang dan malam setiap hari memohon kesembuhan dengan tekad berbuat baik di kehidupan ini dan kehidupan yang akan datang untuk menyicil karma buruk saya...
Sekarang kondisi saya sudah semakin parah, sehingga merasakan sakit setiap saat, dan biarpun sakit begini, saya tinggal seorang diri dengan pertimbangan takut merepotkan ayah saya yang sudah tua...
Apakah saya pasrah saja merasakan sakit dalam kehidupan ini sampai meninggal dunia, karena semua jalan sepertinya sudah buntu, mohon saran nya teman2...
Namo buddhaya, semoga semua makhluk berbahagia...


Kalau yg nempel yg cakep again kasar gpp
takutnya alus Dan invisible... Nah lho 
Saya yang biasa pemalu Dan malu2in benar2 jadi emejing begitu diminta menghadapi yg lebih malu2in Dari Saya hahaha
...



:- 
Quote from: Arya Karniawan on 29 November 2018, 11:27:42 PMDi kasih ke Sin Bing biasanya Karena dikatakan jiong dengan ortu atau biar gak sial😁
Penyerahan maksudnya?



Quote from: Lex Chan on 29 July 2018, 01:42:50 PMMasalah kombinasi tentu harus pake pendekatan tapi yg pasti Kan salah Satu diantaranya itu pasti Ada faktor resiko terpaparnya seorg sehingga bisa terekspresi menjadi batuk atau pilek yg nyatain alias gak Ada yg idiopatik, kata2 yg sama kaburnya dengan acinteyya, seakan2 semua Hal terjadi ya begitu Aja... Boong banget Kan😗
Karena di luar jawaban acinteyya, semuanya cuma spekulasi.
Proses karma begitu rumit. Jangankan bagaimana menentukan seseorang terlahir dengan jenis kelamin apa. Yang gampang2 aja deh, kalau ada yg bisa menjelaskan dengan presisi kenapa seseorang bisa batuk pilek, itu luar biasa banget. Apakah karena kecapekan? Apakah karena makanan atau minuman tertentu? Apakah karena kurang tidur? Apakah karena ditulari oleh orang lain? Apakah karena virus atau bakteri tertentu? Ataukah karena kombinasi dua faktor? Ataukah karena kombinasi tiga faktor?
Quote from: Arya Karniawan on 16 July 2018, 12:30:15 PMPepatah yg tidak menjawab persoalan utama😂 too dissapointed bila semuanya dijawab seperti itu saja. Buat apa dibabarkan kalau emg selalu dijawab begitu🤔
Acinteyya jawaban termudah
Quote from: seniya on 20 June 2018, 10:36:06 AM
Di alam semesta terdapat sistem bintang biner (kembar/ganda) di mana dua bintang saling mengitari satu sama lain, contohnya bintang terdekat dengan matahari kita, yaitu Alpha Centauri sebenarnya merupakan sistem bintang kembar (sebenarnya sistem Alpha Centauri terdiri dari 3 bintang, tetapi bintang ketiga Proxima Centauri berukuran kecil dan jaraknya agak jauh dari kedua bintang Alpha Centauri A & B dan masih diselidiki apakah bintang ketiga tsb mengeliling kedua bintang lainnya)
Jika ada planet yg mengelilingi sistem bintang ganda ini, maka penghuni planet tsb akan melihat 2 matahari di langitnya. Planet yg mengeliling 2 bintang/matahari ini disebut planet sirkumbinari.
Selengkapnya:
http://astro-indonesia.blogspot.com/2008/04/mengenal-bintang-ganda.html
https://langitselatan.com/2016/06/15/planet-sirkumbinari-terbesar-yang-mengorbit-bintang-ganda/
Tidak, jadwalnya bisa berubah2 tergantung gerak planet, bumi, dan bulan.
Dalam bidang astronomi, konjungsi dapat diartikan dengan kedudukan planet (misalnya venus), bumi , dan matahari akan berada di garis lurus atau sejajar dengan sudut 0 derajat. Konjungsi juga melibatkan baik satu maupun lebih dari satu objek di tata surya dan objek yang lebih jauh seperti bintang. Untuk konjungsi bulan-venus, berarti bumi, venus dan bulan berada dalam satu garis lurus sehingga di langit tampak bulan dan venus berdekatan.
Summer triangle bisa terlihat jika menjelang musim panas di belahan bumi utara (daerah 4 musim) atau di Indonesia dapat terlihat sekitar bulan Juli s/d Oktober
Quote from: Lex Chan on 09 May 2018, 12:54:39 PMOrang tua punya HIV anak bisa negatif, atau pasangan punya HIV belom tentu pasangannya kena... Daripasda HIV yg mungkin penularannya sebenernya bisa dicegah, LUPUS adalah yg paling kontroversial
maaf, saya menyanggah bahwa contoh2 yang disebutkan: diabetes, kanker, gangguan kecemasan termasuk dalam penyakit keturunan.
saya tidak perlu paparkan penjelasannya, silakan google. segala macam informasi yang berkaitan dengan penyakit2 itu bisa ditemukan di internet.
yang menarik bagi saya adalah penyakit yg bisa ditularkan ke anak, misalnya HIV.
nah, kalau misalnya seseorang mengidap HIV dan dia tahu bahwa dia mengidap HIV, kemudian menularkan kepada pasangan dan keturunan.
mungkin ini yang jadi pertanyaan. bukankah begitu?