si Kwik bicara panjang lebar untuk menutupi esensinya, yg sebenarnya gampang saja:
"siapa yg memakai bensin paling banyak?"
dari sini bisa diurut:
- yg pakai bensin paling banyak adalah orang yg MAMPU membeli kendaraan
- jadi negara mensubsidi 200trilyun setahun untuk orang2 yg mampu beli kendaraan, padahal yg pantas dibantu adalah kalangan miskin, yg jangankan beli kendaraan, untuk makan sehari2 pun belum pasti
- seyogyanya 200 trilyun itu dipergunakan untuk menambah fasilitas2 umum (menambah jalan, menambah armada bus, meningkatkan kenyamanan bus, dll)
- seberapa besar 200 trilyun itu? Ilustrasinya kira2 sbb:
200 trilyun bisa membuat:
~ 33 juta kilometer jalan (asumsi lebar 6m, harga 1 juta per m2 <-- sudah anggaran boros amat). 33 juta km? Sebagai bayangan: panjang Indonesia dari Sabang - Merauke adalah 5000 km saja
atau
~ 20.000 buah sekolah seharga [at] 10 milyar
atau
~ 2.000 buah Rumah Sakit seharga [at] 100 milyar
atau
~ 200.000 buah bus seharga [at] 1 milyar
atau
variasi dari hal2 diatas: sebagian untuk menambah ribuan km jalan + sekolah dan rumah sakit bbrp buah ditiap propinsi + ratusan armada bus ditiap propinsi yg jalanannya telah ditambah
* DAN SEMUANYA DI GRATISKAN untuk masyarakat.. DANA 200 trilyun cukup!
* DAN TAHUN DEPAN TERSEDIA LAGI 200 TRILYUN itu
----
Kenapa pemerintah tidak mau melakukan hal diatas?
Sebagian manusia2 pintar di pemerintahan tau ini, tapi ada yg menutup mata karena **** dan ada yg vokal, tapi dihabisi karirnya.
Siapa yg mengendalikan sehingga bisa begini? Industri Otomotif (Selain industri minyak yg menguasai kebijakan dunia, dan beberapa industri kuat lainnya)
Buktinya?
Lihat saja bagaimana lolosnya program 'mobil murah'. Saat mobnas anak negri rencana diluncurkan 90jtan, buru2 otomotif mendahului dgn mobil murah mereka (kenapa ga dari dulu dikeluarin?) dan setelah merk2 besar menjual 90jt an bagaimana lagi mobnas karya anak negri akan bersaing dan berhasil mencuat? Mobnas akan mati krn trik mobil murah. Siapa yg meloloskan? Lihat partai yg getol membela dgn alasan2 yg konyol. Alasan globalisasi dan persaingan. Kalau ini alasannya harusnya mobnas yg dibantu, bukan mobil murah. Lagian cek saja sendiri berapa persen kandungan lokal mobil murah ini, malah akan menambah beban impor (duit melayang keluar negri).
Partai Banteng? Partai ini juga nggak konsisten. Jika mendukung mobil karya anak negri, harusnya mereka juga mendukung penghapusan subsidi BBM. Krn subsidi BBM hanyalah topeng atas nama rakyat kecil, namun sesungguhnya lebih dinikmati kaum bermobil, dan ujung2nya yg untung industri otomotif juga..
::
"siapa yg memakai bensin paling banyak?"
dari sini bisa diurut:
- yg pakai bensin paling banyak adalah orang yg MAMPU membeli kendaraan
- jadi negara mensubsidi 200trilyun setahun untuk orang2 yg mampu beli kendaraan, padahal yg pantas dibantu adalah kalangan miskin, yg jangankan beli kendaraan, untuk makan sehari2 pun belum pasti
- seyogyanya 200 trilyun itu dipergunakan untuk menambah fasilitas2 umum (menambah jalan, menambah armada bus, meningkatkan kenyamanan bus, dll)
- seberapa besar 200 trilyun itu? Ilustrasinya kira2 sbb:
200 trilyun bisa membuat:
~ 33 juta kilometer jalan (asumsi lebar 6m, harga 1 juta per m2 <-- sudah anggaran boros amat). 33 juta km? Sebagai bayangan: panjang Indonesia dari Sabang - Merauke adalah 5000 km saja
atau
~ 20.000 buah sekolah seharga [at] 10 milyar
atau
~ 2.000 buah Rumah Sakit seharga [at] 100 milyar
atau
~ 200.000 buah bus seharga [at] 1 milyar
atau
variasi dari hal2 diatas: sebagian untuk menambah ribuan km jalan + sekolah dan rumah sakit bbrp buah ditiap propinsi + ratusan armada bus ditiap propinsi yg jalanannya telah ditambah
* DAN SEMUANYA DI GRATISKAN untuk masyarakat.. DANA 200 trilyun cukup!
* DAN TAHUN DEPAN TERSEDIA LAGI 200 TRILYUN itu
----
Kenapa pemerintah tidak mau melakukan hal diatas?
Sebagian manusia2 pintar di pemerintahan tau ini, tapi ada yg menutup mata karena **** dan ada yg vokal, tapi dihabisi karirnya.
Siapa yg mengendalikan sehingga bisa begini? Industri Otomotif (Selain industri minyak yg menguasai kebijakan dunia, dan beberapa industri kuat lainnya)
Buktinya?
Lihat saja bagaimana lolosnya program 'mobil murah'. Saat mobnas anak negri rencana diluncurkan 90jtan, buru2 otomotif mendahului dgn mobil murah mereka (kenapa ga dari dulu dikeluarin?) dan setelah merk2 besar menjual 90jt an bagaimana lagi mobnas karya anak negri akan bersaing dan berhasil mencuat? Mobnas akan mati krn trik mobil murah. Siapa yg meloloskan? Lihat partai yg getol membela dgn alasan2 yg konyol. Alasan globalisasi dan persaingan. Kalau ini alasannya harusnya mobnas yg dibantu, bukan mobil murah. Lagian cek saja sendiri berapa persen kandungan lokal mobil murah ini, malah akan menambah beban impor (duit melayang keluar negri).
Partai Banteng? Partai ini juga nggak konsisten. Jika mendukung mobil karya anak negri, harusnya mereka juga mendukung penghapusan subsidi BBM. Krn subsidi BBM hanyalah topeng atas nama rakyat kecil, namun sesungguhnya lebih dinikmati kaum bermobil, dan ujung2nya yg untung industri otomotif juga..
::


penjelasannya mudah dimengerti...