Messages

terima kasih atas jawabannya...

selamat siang...

saya mau curhat dan minta solusi ke semua....

istri saya seorang dog lover..penyayang anjing..saya suka anjing tp biasa2 saja..kami punya 5 ekor anjing..di antara 5 ekor ini ada satu ekor yg kebetulan kami rawat sejak kecil, kami bolehin dia keluar masuk rumah, tidur di dalam rumah...sisanya 4 adalah peninggalan dr pemilik rumah sebelumnya, paman saya, kami biarkan 4 ini tinggal di halaman..

sebelum menikah saya tau kalo istri saya seorang dog lover..kini, istri saya meminta hal yg menurut saya kurang berkenan..seperti anjing naik ke sofa, tempat tidur kami, dan tidur bareng di tempat tidur kami..saya kurang berkenan karena disebabkan oleh faktor kebersihannya..

pernah satu ketika Ibu saya mengetahui kalo anjing itu tidur di kamar kami, dan ibu saya marah-marah ke saya karena tidak pantas bagi seekor anjing tidur dalam ruangan yg sama dengan manusia..saya tidak menyampaikan kejadian ini ke istri saya karena khawatir terjadi perang menantu dan mertua..

buntutnya, sekarang istri saya merasa kalau kebebasan yg diimpikannya dengan menikah dengan saya tidak mampu didapatkan. 

saya bingung,.kami masih tinggal dengan orang tua..dan tidak ada niat saya meninggalkan rumah agar saya dapat memperhatikan orang tua saya juga..sementara apa yg istri saya inginkan mungkin tidak sejalan dengan orang tua saya, apalagi soal anjing ini..

apa yg harus saya lakukan? mohon nasehatnya..terutama dlm pandagan buddhist gimana menyikapi hal ini,,termi kasih

apa maksud ente SUn Go Kong? . emank forum ini milik bapamu, enak aja main lock. jokess

Bro Johan, segala sesuatu yg dilakukan tentu ada tujuannya, saya mengatakan hal ini hal sepele, karena hal ini bukan hal yg besar, dan saya besar besarkan karena saya memiliki tujuan demi kebaikan DC jg, agar para glamod lebih berhati hati utk menghapus topic tertentu. itu loh tujuan sayaaa. .

Nah kwatirnya bila tujuan tsb belum tercapai.... bisa2 bro lebih memperbesar masalah tsb sehingga orang2 menjadi batinnya tidak seimbang. apakah itu jalan keluar yg baik? 

gimana kalau kita anggap tujuannya udah tercapai 

kapan potong tumpeng ?

ayo potong tumpengggg , u yg buatkan tumpengnyaaaa....

Bro Johan kan saya menjawab pertanyaan ente, tujuan kenapa buka post "bla bla bla menghapus postingan org " dan itu jg udh selesai, kebetulan bro johan mengingatkan kembali makanya saya menjawab lohhh. wkwkwkw.. back to topic,. mancing mancing saya keluar dr topic nehh.

wowww, bagus sekalii pengarahan para senior dan mod disini, semoga cara cara tersebut dapat kita terapkan bersama.

Lock , biasa bro Ryuu suka bercanda ama kita kita

Lock-nya bro Ryu bukan becanda..malah menunjukkan keseriusannya membantu bro tekss...tampaknya bro tekkss belum mengerti maksudnya, malah menertawakannya...

di page one, ketika membaca postingan bro Ryu yaitu "Lock" saya langsung mengerti...
mohon pencerahan berikutnya...
sekali lagi, LOCK !!

[at]  tekss : kalo pikiran tidak tenang, caranya ya tenangkan saja...

mau nanya lagi..gimana mengamati nafas yg masuk keluar? Kok sepertinya pikiran saya yg malah mengatur nafas utk panjang atau pendek, pake jeda ato tidak..masih bingung antara mengamati dan mengatur..terima kasih

 [at] virya: dumai itu di riau daratan..200an km dari pekanbaru

cool..i love them all

 

terima kasih semua..

[at] virya : sy tinggal di dumai,bro...di dumai ada vihara maitreya dan satu lagi vihara aliran mahayana..
sy pernah diajak (sedikit dipaksa) oleh teman saya yg beraliran maitreya untuk di ciu tao, karena sy kira benar2 buddhist jadi sy mau, setelah sy ikuti merasa tidak cocok dan tahu itu berbeda dengan ajaran buddha, maka sy tinggalkan..
ada 1 lagi vihara mahayana, tapi sy cuma sekali mengikuti kebaktiannya,.tidak ada sesi meditasi saat kebaktiannya..ntar sy mau konfirmasi lagi ke viharanya, untuk mencari pembimbing latihan meditasi sy...

kembali pada topik meditasi..
menyadari nafas masuk dan keluar ternyata susah..sy malah bingung antara menyadari atau mengatur..sepertinya malah pikiranku yg mengatur nafasku utk panjang ato pendek, sekalipun nafasnya biasa2 aja kok sepertinya pikiranku yg mengatur utk bernafas dengan biasa2 aja..

maaf merepotkan senior semua...

terima kasih atas jawaban senior2 sekalian...

sy belakangan mulai membagi sedikit waktu untuk meditasi. walaupun ga nyampe 1 jam.,

sikap mata kadang setengah terbuka kadang tertutup.
kalo sy meditasi dengan mata tertutup seringnya mata jadi capek, dan mata jadi ngantuk. karena itu sy lebih sering dengan mata setengah tertutup. namun kalo setengah tertutup rasanya jadi susah konsentrasi,.

kadang konsentrasi ku terhdp nafas hilang karena kurasakan keringat menetes dari keningku.

kadang konsentrasi ku hilang , karena rasa sakit seperti pada jempol tangan ku yang saling bersentuhan itu terasa berat dan pedih karena saling mendorong, dan juga kesemutan pada kaki, engkel kaki dan pangkal paha..

kadang konsentrasi ku hilang karena lamunan dan khayalan,.

pertanyaan saya,,

gimana meditasi anapansati yang benar? sy berkonsentrasi terhadap nafas yang masuk dan keluar, apa perlu sy katakan dalam kepalaku "masuuuukk" dan "keluaaaar" begitu ??

saat meditasi boleh ngga sy mengubah objek meditasi ? seperti konsentrasi pada rasa sakit yang muncul dan ketika rasa sakit menghilang kembali lagi pada objek pernafasan...

setiap kali selesai meditasi, biarpun 20 menit, dengan mata tertutup hasilnya mengapa sy selalu merasa ngantuk, punggung bawah daerah sekitar pinggang terasa capek?

mohon pencerahannya lagi...

senior semuanya..ada yang mau saya tanyakan..

sy baru-baru ini saja tertarik dengan buddhism. sblmnya buddha KTP, pada kenyataan prakteknya malah konghucu..

sy ingin tertarik dengan buddhism, menurut sy buddhism menekankan diri sendiri untuk menggunakan logika dan hati nurani.

sy ingin belajar meditasi. sy diajari teman saya dari aliran vajrayana untuk cukup berkonsentrasi pada nafas yang masuk dan keluar. ternyata cukup sulit dilakukan karena pikiran sy sering tidak fokus karena terpengaruh imajinasi dan khayalan. saya tidak tahu apa manfaat meditasi dengan objek seperti ini..minta pencerahan dari senior..
sy selalu takut pada hantu, terkadang bila terpikir rasa takut itu bahkan bisa bertambah kuat, bahkan jantung sy bisa berdegup kencang bila berada di tempat kosong sendirian terpikir tentang makhluk halus (kecuali dalam kamar sy)..bagaimana menghilangkan ketakutan ini?
apakah ada objek meditasi untuk menghilangkan ketakutan ini ?
mohon pencerahan senior..

        Sudah lama saya membaca Jātakanidana yang menceritakan kisah kehidupan Bodhisatta Gotama di kehidupan-kehidupan 23 Buddha yang mendahului beliau. Kisahnya sangat menarik, namun ada satu yang ganjil karena kitab ini juga menyebutkan ukuran tinggi badan Buddha-buddha tersebut yang kalau dipikirkan saat ini, sangat tidak masuk akal. Sebagai contoh, dikatakan bahwa Buddha Kondaññā memiliki  tinggi badan 88 hattha dan berumur 100.000 tahun (aṭṭhāsītihatthubbedhaṃ   sarīraṃ, vassasatasahassaṃ  āyuppamāṇaṃ). Di sini, istilah 'hattha' dipergunakan untuk mengukur dari siku hingga ke ujung jari kelingking. Jika seumpamanya satu hattha kurang lebih sama dengan 35 cm, oleh karena itu,  tinggi Buddha Kondañña kurang lebih berkisar 30 meter. Oh.. my ghost!

         Percayakah anda dengan cerita ini? Jika tidak, apa alasannya? Dan jika percaya juga apa alasannya? Adakah teori yang bisa membuktikkan bahwa manusia bisa setinggi itu?

May you all be happy....

dalam Buddhism, diketahui bahwa alam kehidupan seperti bumi yang kita tinggali ini sudah hancur berkali2 dan terbentuk berkali2 juga..
Jadi perlu ditelusuri (jika bisa) apakah Buddha Kondanna lahir pada masa "bumi" yang kapan ?
Jika pada masa "bumi" saat ini, mungkin arkeolog bisa menelusuri
Jika pada masa "bumi" yang udah passed away, ya gak bakal bisa ditelusuri seh

salam kenal..apa yang coba disampaikan bro Forte dapat saya mengerti...saya setuju dengan bro Forte, walau hal yang saya pahami tentang buddhism sangat sedikit,.
kalo boleh saya berteori, bumi yang didiami Buddha-Buddha masa lalu bukan bumi kita. melainkan dari bumi kita. Dengan adanya bumi yang berbeda mungkin pula ada makhluk yang mungkin serupa memiliki akal budi seperti yang ada  di bumi kita namun dengan fisik yang berbeda dengan durasi hidup yang berbeda pula. kedengarannya seperti alien saja...

Maaf saya mencoba berteori di sini..maaf juga jika sikap saya menghadapi cerita sang Buddha ini cukup percaya saja dan berteori sendiri tentang kebenarannya tanpa mencoba mencari sendiri kebenarannya..mohon maaf..