Quote from: ika_polim on 17 April 2009, 11:06:02 AM
IMHO, yang dinamakan "penerangan/pencerahan" itu sgt2 bersifat "subyektif/pribadi", jadi walupun "Penerangan/Pencerahan" yang "Sempurna" itu akan mempunyai "Esensi yang Sama , Satu dan itu-itu juga", namun krn sifat "ke unik an" dari setiap pribadi adalah berbeda hampir dlm segala hal, maka jalan keluar yang paling OK dan masuk akal adalah tetap spt yang sempat saya ungkap di atas, yaitu: menghargai setiap "pengalaman penerangan/pencerahan relatif" serta mau terus disemangati oleh pengalaman serta pengetahuan langsung tsb dan menjadikannya sebagai sarana/fasilitas paling singkat perealisasian Nibbana itu!!!
Btw, ternyata Tipitakapun lbh banyak dan menenkankan tata cara prosesnya dan bukan membuang waktu membicarakan ttg hal Nibbananya???
ika.
Oom Ika wrote:
Btw, ternyata Tipitakapun lbh banyak dan menenkankan tata cara prosesnya dan bukan membuang waktu membicarakan ttg hal Nibbananya???
dari mana Oom Ika tahu tentang hal itu?.
Menurut Oom Ika membicarakan nibbana itu membuang waktu, lalu membicarakan apa dong yang tidak buang waktu?



