Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Reenzia on 26 November 2008, 04:48:25 PM

Title: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Reenzia on 26 November 2008, 04:48:25 PM
halo teman-teman DC.........

saia membuka thread ini dengan harapan teman-teman yang lebih "senior" dalam pemahaman mengenai dhamma dan karma-nya bisa membantu saia yang masih banyak moha ini dalam mengerti bagaimana "cara kerja" kamma/karma


thread ini akan saia mulai dengan pertanyaan:
apakah penggunaan antibiotik, obat nyamuk, alkohol [bukan minuman keras yaa :hammer:] itu tidak sesuai dhamma?


_/\_
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: markosprawira on 26 November 2008, 05:14:40 PM
anti biotik : udah jelas..... itu akan membunuh biotik/mahluk hidup

obat nyamuk : kalo yg semprot/cairan, udah jelas itu membunuh nyamuk. Katanya sih kalo obat nyamuk bakar itu mengusir nyamuk

alkohol : benernya sih udah pernah dibahas. Diperkenankan untuk penggunaan sebagai obat, namun jika dikonsumsi utk teler2an (melemahkan kesadaran), maka itu sudah termasuk pelanggaran pancasila sila ke-5

semoga bisa dimnegerti
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Reenzia on 26 November 2008, 05:19:49 PM
hemm begitu yaa....

kalo antibiotik itu perlu dipake untuk penyembuhan tetap gak dibenarkan? kan ada tuh penyakit yg harus minum antibiotik
jadi lebih baik kita minum untuk kesembuhan atau biarin aja penyakitnya?

alkohol kan juga digunakan untuk membunuh kuman...gimana tuh?
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: hatRed on 26 November 2008, 05:24:28 PM
boleh nebeng nanya gak reen

aye mo nanya, aye suka minum alkohol buat senang2, ngumpul2, dan bersosialisasi. tetapi gak ampe mabok.

gak kenapa kan?
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Reenzia on 26 November 2008, 05:38:54 PM
kyknya ngga deh, itu kan menyebabkan kemelekatan?
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Nevada on 26 November 2008, 09:22:50 PM
Quote from: hatRed on 26 November 2008, 05:24:28 PM
boleh nebeng nanya gak reen

aye mo nanya, aye suka minum alkohol buat senang2, ngumpul2, dan bersosialisasi. tetapi gak ampe mabok.

gak kenapa kan?

Gpp kok bro..
Tapi lama-kelamaan kesehatan akan memburuk...
Cuma mempercepat proses pelapukan aja..  :whistle:
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Riky_dave on 26 November 2008, 09:28:34 PM
Quote from: Reenzia on 26 November 2008, 04:48:25 PM
halo teman-teman DC.........

saia membuka thread ini dengan harapan teman-teman yang lebih "senior" dalam pemahaman mengenai dhamma dan karma-nya bisa membantu saia yang masih banyak moha ini dalam mengerti bagaimana "cara kerja" kamma/karma


thread ini akan saia mulai dengan pertanyaan:
apakah penggunaan antibiotik, obat nyamuk, alkohol [bukan minuman keras yaa :hammer:] itu tidak sesuai dhamma?


_/\_
wow...walau banyak senior disini,tapi keknya saya rasa tidak ada yang bisa menjelaskan cara kerja kamma deh,walau dia seorang arahatta sekalipun...SammaSambuddha aja kgk bisa...hehehe...walaupun bisa,emang anda bisa "memahaminya?"

Salam hangat,
Riky
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Nevada on 26 November 2008, 11:29:17 PM
[at] reenzia

semoga bisa jadi referensi yg baik :


Hukum Kamma

Kamma artinya adalah "perbuatan", meliputi semua jenis perbuatan berkehendak, yang baik maupun yang buruk, jasmani atau batin, pikiran, perkataan maupun tindakan. Sang Buddha bersabda :

   "Kehendak untuk berbuat (cetana) itulah yang Ku-namakan kamma. Sesudah berkehendak, orang lantas berbuat dengan badan jasmani, perkataan maupun pikiran."

   Semua perbuatan pada umumnya menimbulkan akibat, dan akibat ini merupakan sebab lain yang menghasilkan akibat yang lain, dan begitu seterusnya. Oleh karena itu Hukum Kamma juga disebut sebagai Hukum Sebab-Akibat. Semua yang terjadi di Alam Semesta ini tidak terlepas dari Hukum Sebab-Akibat. Segala sesuatu yang ada di dunia ini muncul karena ada sebab yang mengakibatkan keberadaannya, tidak ada yang muncul karena faktor kebetulan semata. Semua hal yang ada di dunia ini, baik yang konvensional maupun yang janggal, tentunya dapat dijelaskan secara ilmiah. Banyak di antara kita yang mempelajari dan mendalami bebagai ilmu pengetahuan, namun ketika satu kejadian yang tidak dapat kita mengerti terjadi pada kita maupun di sekitar kita, kebanyakan kita melupakan semua ilmu pengetahuan yang telah kita pelajari. Kita menganggap hal itu sebagai misteri, dan mungkin juga menciptakan ide-ide sendiri sesuai imajinasi kita yang bertentangan dengan fakta ilmiah di ilmu pengetahuan. Hukum Kamma yang dibabarkan Sang Buddha dapat dibuktikan dengan pasti oleh ilmu pengetahuan. Namun Hukum Kamma merupakan salah satu dari Hukum Kebenaran Alam, yang keadaannya jauh melebihi pembuktian ilmu pengetahuan yang baru ditemukan oleh manusia saat ini. Untuk menyelami semua kebenaran, kita dapat melakukannya melalui analisis intensif dengan jalan meditasi.

   Segala sesuatu yang ada dan menimpa diri kita adalah satu bentuk dari keseimbangan alam. Tidak ada yang tidak adil di dunia ini. Bilamana kita memperoleh kebahagiaan, yakinlah bahwa kamma yang telah kita lakukan adalah benar. Sebaliknya bila sesuatu yang menimpa kita membuat kita tidak berbahagia, maka kita telah melakukan kamma yang salah. Hukum Kamma tidak pilih-kasih. Ia bukanlah makhluk, seseorang ataupun bentuk "person" lainnya. Ia adalah satu kebenaran di Jagad Raya. Hukum Kamma dapat mengakibatkan hal yang baik, maupun hal yang tidak baik. Sama seperti api. Bagi orang yang menggunakannya dengan baik, api dapat digunakan sebagai alat penerang, untuk memasak, penghangat suhu, dan lain-lain. Namun bagi orang yang salah menggunakannya, api dapat menjadi musuh dan membakar semua miliknya termasuk juga dirinya. Semua keadaan yang menimpa pada makhluk juga disebabkan oleh Hukum Kamma. Ada yang terlahir sebagai manusia, hewan, makhluk halus, dewa, dan sebagainya. Ada manusia yang terlahir cacat, terlahir dalam keluarga miskin, ada yang cantik, ada yang pintar, ada berbagai macam ras dan suku, serta ada wanita dan ada pria. Semuanya itu ditentukan oleh kamma yang dilakukan pada kehidupannya yang lampau. Tidak ada bentuk "person" apa pun atau "satu kekuasaan di luar makhluk" yang membuat semua hal itu terjadi. Hukum Kamma ini termasuk dalam salah satu 5 Hukum Tertib Kosmis. Kelima hukum itu adalah sebagai berikut :

1.  Utu Niyama
    Disebut  juga sebagai  "Hukum Tertib Physical Inorganic", misalnya gejala  timbulnya angin dan hujan yang
    mencakup pula tertib silih-bergantinya musim dan perubahan iklim.  Termasuk juga perubahan wujud seperti
    perubahan wujud air menjadi gas saat terjadi pemanasan terus-menerus.
2.  Bija Niyama
    Hukum Tertib Benih, yang meliputi munculnya tumbuh-tumbuhan. Seperti padi berasal dari benih padi, gula
    berasal dari batang tebu,  termasuk juga beberapa hal dan kejadian yang menjadi keistimewaan dari berbagai
    macam tumbuhan.
3.  Kamma Niyama
    Hukum Kamma  (Hukum Sebab-Akibat),  hukum yang menyeimbangkan semua perbuatan dengan efek yang
    muncul  selanjutnya. Hukum ini juga yang mengakibatkan adanya  tumimbal lahir atau penerusan kehidupan
    Hukum ini  dapat diumpamakan seperti gelombang permukaan air di kolam.  Gelombang  ini  akan  bergerak
    menjauh   dari   titik  sumber  asal   gelombang   itu  (misalnya letak jatuhnya batu),   namun   pada  akhirnya
    gelombang    ini  akan  dipantulkan   oleh   dinding   kolam   dan   kembali   bergerak   mendekati   titik   asal
    gelombang itu bermula.
4.  Dhamma Niyama
    Hukum tertib yang mengakibatkan  terjadinya  persamaan dari satu gejala yang khas,  misalnya  gempa bumi
    yang  terjadi  pada  saat  Boddhisatta  (calon Sammasambuddha) dilahirkan.   Hukum  Gravitasi  dan  hukum
    alam sejenisnya juga termasuk dalam Dhamma Niyama.
5.  Citta Niyama
    Hukum tertib yang mengakibatkan jalannya alam pikiran  atau  Hukum Batiniah,  misalnya proses kesadaran
    timbul dan tenggelamnya kesadaran, sifat-sifat kesadaran, kekuatan pikiran (batin),  dan sebagainya.  Hukum
    ini  juga yang menyebabkan  kesadaran penerus dapat masuk  ke dalam embrio maupun terlahir di  alam lain,
    juga berbagai kemampuan batin seperti telepati, kemampuan untuk mengingat kehidupan-kehidupan lampau,
    kemampuan untuk membaca pikiran orang lain, dan juga semua gejala batiniah yang belum terpecahkan oleh
    ilmu pengetahuan modern.

   Kelima Hukum Tertib Kosmis ini sudah ada sejak dahulu kala dan merupakan hukum yang memiliki sifatnya sendiri, serta saling bekerja bersama-sama di Jagad Raya tanpa diatur oleh siapa pun juga. Hukum Kamma dapat dibedakan menjadi empat golongan besar, yaitu :

1.  Menurut Jangka Waktu
    Golongan Hukum Kamma ini dapat dibagi lagi dalam empat jenis, yaitu :
    a. Kamma yang berbuah dalam jangka waktu satu kehidupan (ditthadhamma-vedaniya-kamma)
    b. Kamma yang berbuah dalam jangka waktu kehidupan berikutnya (upajja-vedaniya-kamma)
    c. Kamma yang berbuah pada kehidupan-kehidupan berikutnya (aparapariya-vedaniya-kamma)
    d. Kamma yang tidak berbuah karena tertimbun kamma yang lainnya (ahosi-kamma)
   Ketiga jenis kamma yang pertama adalah kamma yang dapat mengakibatkan  (berbuah) pada suatu hari.
    Agar  kamma-kamma itu dapat berbuah,  diperlukan beberapa syarat untuk menyokong pertumbuhan "buah"
    tersebut. Jika syarat yang dibutuhkan tidak terpenuhi, maka kamma itu akan tidak berbuah (ahosi-kamma).

2.  Menurut Sifat Bekerjanya
    Golongan Hukum Kamma ini dapat dibagi lagi dalam empat jenis, yaitu :
    a. Janaka Kamma
        Adalah hukum yang menyebabkan timbulnya syarat untuk terlahirnya kembali suatu makhluk
    b. Upatthambaka Kamma
        Adalah hukum yang mendorong terjaganya satu akibat daripada sebab (perbuatan) yang telah terjadi
    c. Upapilaka Kamma
        Adalah hukum yang menekan, pula mengolah dan menyelaraskan satu akibat dari satu sebab
    d. Upaghataka Kamma
        Adalah kamma  yang  meniadakan kekuatan  dan  akibat dari satu sebab  yang  telah terjadi dan sebaliknya
        Menyuburkan untuk berkembangnya kamma baru

3.  Menurut Sifat dari Akibatnya
    Golongan Hukum Kamma ini dapat dibagi lagi dalam empat jenis, yaitu :
    a. Garuka Kamma
        Adalah  kamma  yang  digolongkan  dalam  jenis  yang  berat. Akibatnya  dapat  timbul  dalam  waktu satu
        kehidupan atatu kehidupan berikutnya.  Tingkatan-tingkatan dalam Samadhi  (jhana) juga termasuk dalam
        jenis kamma ini dan akibatnya lebih cepat daripada tingkatan batin lainnya. Termasuk pula dalam jenis ini
        lima perbuatan durhaka yang akibat buruknya sangat berat, yaitu :
        1. Membunuh Ibu
        2. Membunuh Ayah
        3. Membunuh pertapa atau orang suci
        4. Memecah-belah sangha (perkumpulan bhikkhu)
        5. Melukai Sang Buddha
        Kelima perbuatan ini disebut juga sebagai anantarika kamma, yaitu kamma yang menyebabkan penerusan
        kehidupan selanjutnya di Alam Niraya (Neraka).
    b. Asanna Kamma
        Adalah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang (makhluk) sebelum saat ajalnya dengan jasmani maupun
        batin. Dengan jasmani misalnya berbicara,  bergerak  maupun  bertindak.  Dengan batin misalnya berpikir,
        merasakan,  mengenang,  mengingat-ingat perbuatan baik maupun perbuatan jahat yang pernah dilakukan,
        dan  lain-lain.  Kamma inilah yang akan menentukan keadaan kelahiran setiap makhluk yang akan datang.
    c. Acinna Kamma (Bahula Kamma)
        Bila seseorang (makhluk) tidak berbuat apa pun pada saat ajalnya, dengan demikian tidak terdapat Asanna
        Kamma.  Maka yang menentukan keadaan kelahiran yang berikutnya adalah  Acinna Kamma atau kamma
        kebiasaan.  Kamma  ini  adalah  perbuatan-perbuatan  yang  menjadi  kebiasaan bagi seseorang  (makhluk)
        sehingga seolah-olah merupakan watak baru.
    d. Kattata Kamma
        Sebagai  syarat  yang  merupakan  penentuan  kelahiran  seseorang  (makhluk),  bila Acinna Kamma  tidak
        terdapat  padanya. Kattata  Kamma  ini  adalah  kamma  yang  tidak begitu berat dirasakan  akibatnya  dari
        perbuatan-perbuatan yang lampau,  sehingga kamma ini  yang akan  menentukan keadaan  dari  kehidupan
        selanjutnya.

Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Nevada on 26 November 2008, 11:29:33 PM
4.  Menurut Tempat dan Keadaan di mana Kamma akan Berbuah (Berakibat)
     Golongan Hukum Kamma ini dapat dibagi lagi dalam empat jenis, yaitu :
     A. Kamma Buruk (tidak baik atau tidak bermoral)
         Kamma (perbuatan)  buruk ini akan berbuah dan mengakibatkan malapetaka maupun bertumimbal lahir di
         alam sengsara yang menderita. Semua perbuatan jahat ini berakar pada :
         1. Lobha, yaitu terikatnya keinginan pada sesuatu sehingga menimbulkan keserakahan.
         2. Dosa, yaitu ketidaksukaan atau penolakan yang sangat pada sesuatu sehingga menimbulkan kebencian.
         3. Moha, yaitu pandangan keliru terhadap dunia sehingga menimbulkan kegelapan batin (kebodohan).
         Kamma buruk ini terdiri atas sepuluh jenis yang terbagi melalui 3 golongan, yaitu :

         1. Dilakukan dengan badan jasmani
             a. Pembunuhan
       Syarat-syarat yang melandasi satu tindakan pembunuhan adalah :
       – adanya makhluk lain (objek)
       – kesadaran makhluk yang bersangkutan (subjek) akan adanya adanya hal ini
       – niat untuk membunuh
       – langkah-langkah perbuatan
       – kematian makhluk lain tersebut (objek) sebagai akibat tindakannya
    Akibat dari pembunuhan yaitu datangnya malapetaka, banyak musuh, pendek umur, menderita berbagai penyakit, senantiasa berada dalam kesedihan, hidup di bawah tekanan dan kecemasan, terlahir kembali di lingkungan yang penuh kekerasan, terlahir kembali dalam keadaan cacat, terlahir kembali dengan menderita penyakit bawaan, hidup dengan mengalami berbagai penyiksaan, terlahir kembali di Alam Tiracchana (binatang), terlahir kembali di Alam Asura (makhluk halus atau jin), terlahir kembali di Alam Peta (setan), terlahir kembali di Alam Niraya (neraka), atau setidaknya munculnya masalah baru.

   b. Pencurian
       Syarat-syarat yang melandasi satu tindakan pencurian adalah :
       – adanya sesuatu yang merupakan milik makhluk lain (objek)
       – kesadaran makhluk yang bersangkutan (subjek) akan hal ini
       – niat untuk mencuri
       – langkah-langkah perbuatan
       – peralihan benda ke makhluk yang bertindak sebagai akibatnya
    Akibat dari pencurian yaitu datangnya malapetaka, banyak musuh, kehilangan teman, terlahir kembali sebagai manusia yang miskin, dihina dan diremehkan, dirangsang oleh keinginan-keinginan yang selalu tidak tercapai, tidak dapat hidup mandiri, terlahir kembali dalam keadaan cacat, terlahir kembali dengan menderita penyakit bawaan, terlahir kembali di Alam Tiracchana, terlahir kembali di Alam Asura, terlahir kembali di Alam Peta, terlahir kembali di Alam Niraya, atau setidaknya munculnya masalah baru.

   c. Berzinah
       Syarat-syarat yang melandasi satu tindakan perzinahan adalah :
       – adanya makhluk lain (objek)
       – kesadaran makhluk yang bersangkutan (subjek) akan hal ini
       – niat untuk berhubungan
       – langkah-langkah perbuatan
       – tercapainya perbuatan tersebut
   Akibat dari berzinah yaitu hamil (bagi makhluk berjenis kelamin betina atau wanita), pudarnya keindahan dari bentuk tubuh, datangnya malapetaka, banyak musuh, memiliki pasangan hidup yang tidak disenangi, menderita berbagai penyakit dan gangguan kelamin, dirangsang oleh nafsu yang tidak habis-habisnya, terlahir kembali sebagai orang yang mempunyai perasaan seks tidak normal (hyperseks, homoseksual, lesbian maupun sebagai banci atau tomboy), terlahir kembali dengan menderita penyakit bawaan, terlahir kembali di Alam Tiracchana, terlahir kembali di Alam Asura, terlahir kembali di Alam Peta, terlahir kembali di Alam Niraya, atau setidaknya munculnya masalah baru.

         2. Dilakukan dengan kata-kata
   a. Berdusta
       Syarat-syarat yang melandasi satu tindakan berdusta adalah :
       – kemampuan berbicara oleh makhluk yang bersangkutan (subjek)
       – ide akan sesuatu hal yang merupakan kedustaan
       – niat untuk berdusta kepada makhluk lain
       – usaha untuk berdusta kepada makhluk lain yang mampu mendengar dan memahami penyampaian
       – terhasutnya makhluk lain (objek) akibat dari penyampaian dusta tersebut
Akibat dari berdusta yaitu datangnya malapetaka, banyak musuh, kehilangan teman, menjadi objek pembicaraan yang tidak baik oleh makhluk-makhluk lain, dihina dan dicela, tidak dipercayai oleh khalayak ramai, menderita berbagai gangguan kesehatan, terlahir kembali dengan paras yang buruk, terlahir kembali dengan suara yang tidak bagus, atau setidaknya munculnya masalah baru.

   b. Berbicara kasar dan atau menghina
       Syarat-syarat yang melandasi satu tindakan berbicara kasar atau menghina adalah :
       – kemampuan berbicara oleh makhluk yang bersangkutan (subjek)
       – ide akan sesuatu hal yang merupakan perkataan kasar dan atau penghinaan
       – niat untuk berkata kasar dan atau menghina
       – usaha untuk berkata kasar dan atau menghina
       – tersampaikannya kata kasar dan atau hinaan kepada makhluk lain (objek)
    Akibat dari berbicara kasar dan atau menghina yaitu datangnya malapetaka, banyak musuh, sering dituduh berbuat yang tidak baik oleh makhluk lain, menjadi pembicaraan yang tidak baik oleh makhluk lain, menderita berbagai gangguan kesehatan, terlahir kembali dengan paras yang buruk, atau setidaknya munculnya masalah baru.

   c. Berbicara tentang keburukan makhluk lain dan atau memfitnah
       Syarat-syarat yang melandasi satu tindakan menggosip dan atau memfitnah adalah :
       – kemampuan berbicara oleh makhluk yang bersangkutan (subjek)
       – ide akan sesuatu hal yang merupakan pembicaraan tentang keburukan makhluk lain dan atau fitnah
       – niat untuk berbicara tentang keburukan makhluk lain dan atau memfitnah
       – usaha untuk berbicara tentang keburukan makhluk lain dan atau memfitnah
       – tersampainya info tentang keburukan makhluk lain dan atau fitnahan kepada makhluk lain (objek)
    Akibat dari berbicara tentang keburukan orang lain dan atau memfitnah yaitu datangnya malapetaka, banyak musuh, tidak dipercayai oleh khalayak ramai, menderita berbagai macam penyakit, mendapati keburukan dan atau fitnahan yang sama seperti yang telah diucapkan, terlahir kembali dengan paras yang buruk, terlahir kembali sebagai makhluk yang sedikit sekali berpengaruh, atau setidaknya munculnya masalah baru.

   d. Berbicara tentang hal-hal yang tidak perlu (omong kosong) atau membual   
       Syarat-syarat yang melandasi satu tindakan membual adalah :
       – kemampuan berbicara oleh makhluk yang bersangkutan (subjek)
       – ide akan sesuatu hal yang merupakan omong kosong atau bualan
       – niat untuk berkata omong kosong (omong besar) atau membual
       – usaha untuk berbicara tentang hal yang merupakan omong kosong dan bualan
       – tersampainya perkataan yang bersifat omong kosong dan bualan
    Akibat dari berbicara tentang perkataan yang bersifat omong kosong dan bualan yaitu datangnya malapetaka, tidak dipercayai oleh khalayak ramai, menderita berbagai gangguan kesehatan, dirangsang oleh keinginan yang selalu tidak tercapai, terlahir kembali dengan paras yang buruk, terlahir kembali dengan kondisi yang penuh kekurangan, atau setidaknya munculnya masalah baru.

         3. Dilakukan dengan pikiran
   a. Keserakahan
       Syarat-syarat yang melandasi satu bentuk pikiran akan keserakahan adalah :
       – sesuatu yang belum atau tidak dimiliki (dicapai) oleh makhluk yang bersangkutan (subjek)
       – keinginan untuk memilikinya atau mencapainya sehingga menciptakan kemelekatan
       – tekad yang kuat untuk meraihnya sebagai buah dari kemelekatan tersebut
    Akibat dari keserakahan yaitu datangnya malapetaka, kehilangan teman, menderita berbagai gangguan kesehatan, dirangsang oleh keinginan yang tidak tercapai, kurang bisa berprestasi, terlahir kembali dengan kondisi yang serba kekurangan, terlahir kembali dengan menderita penyakit bawaan, terlahir kembali ke alam-alam rendah lainnya, atau setidaknya munculnya kegelisahan.

   b. Kemauan ataupun pikiran tidak baik (jahat)
       Syarat-syarat yang melandasi satu bentuk pikiran tidak baik (jahat) adalah :
       – ide akan sesuatu hal yang dapat merugikan objek (makhluk lain) bila sudah terlaksana
       – keinginan agar hal tersebut dapat terjadi
       – langkah-langkah imajinasi dan atau disertai tekad yang kuat agar hal tersebut dapat terjadi
    Akibat dari berpikir jahat (tidak baik) adalah datangnya malapetaka, kehilangan teman, menderita berbagai gangguan kesehatan, terlahir kembali dengan kondisi yang tidak baik, terlahir kembali dengan menderita penyakit bawaan, terlahir kembali ke alam-alam rendah lainnya, atau setidaknya munculnya kegelisahan.

   c. Kekeliruan pandangan hidup
       Syarat-syarat yang melandasi satu bentuk pikiran keliru akan kehidupan adalah :
        – ide akan pandangan hidup yang kurang bijaksana
        – keinginan untuk menjalankan gaya hidup sesuai dengan pandangannya tersebut
        – ketidakpedulian dan tidak menerima pendapat lain sebagai buah dari kebodohan dan keras kepala
    Akibat dari memiliki kekeliruan pandangan hidup adalah datangnya malapetaka, kehilangan teman, menderita berbagai gangguan kesehatan, terlahir kembali dengan menderita penyakit bawaan, terlahir kembali dengan keadaan yang tak terpuaskan, terlahir kembali ke alam-alam rendah lainnya, atau setidaknya munculnya ketidaknyamanan hidup dan ketidakpuasan diri.

     B. Kamma Baik yang Berakibat Hanya Sampai di Kehidupan di Alam Dunia ini
          Kamma (perbuatan) baik ini akan berbuah dan mengakibatan datangnya kebahagiaan dan kenyamanan dalam menjalankan hidup. Adapun 10 jenis perbuatan yang termasuk dalam kamma baik ini, yaitu :
          1.   Dana → beramal harta, perbuatan, maupun ucapan dan juga murah hati
          2.   Sila → hidup bersusila
          3.   Bhavana → bermeditasi dan menenangkan batin
          4.   Apacayana → berendah hati dan menghormat
          5.   Veyyavacca  → berbakti
          6.   Pattidana → berkecenderungan untuk membagi kebahagiaannya kepada makhluk-makhluk lain
          7.   Pattanumodana → turut berbahagia merasakan kebahagiaan makhluk-makhluk lain
          8.   Dhammasavana → mempelajari dan sering mendengarkan Dhamma (ajaran kebaikan)
          9.   Dhammadesana → menerangkan dan menyebarkan Dhamma (ajaran kebaikan)
          10. Ditthijukamma → berpandangan hidup yang benar

          Akibat dari melakukan perbuatan-perbuatan tersebut adalah :
          1.   Memperoleh kekayaan pada kehidupan ini dan kehidupan selanjutnya
          2.   Memiliki paras yang baik dan dihargai banyak orang karena kepribadian yang luhur
          3.   Mencapai kesucian dan memperoleh kemampuan gaib serta bertumimbal lahir di Alam Deva
          4.   Disenangi banyak orang dan terlahir kembali dalam keluarga yang luhur budi pekertinya
          5.   Dihargai banyak orang dan dapat meraih banyak cita-citanya yang luhur dan mulia
          6.   Hidup berbahagia dan terlahir kembali dengan berbagai bakat dan kepandaian
          7.   Hidup sehat berbahagia dan terlahir kembali dalam keluarga yang sejahtera
          8.   Hidup penuh kedamaian dan bijaksana serta terlahir kembali di alam-alam yang menyenangkan
          9.   Dihargai banyak orang, terlahir kembali sebagai orang besar atau bertumimbal lahir di Alam Deva
          10. Dihargai banyak orang, hidup sejahtera dan bertumimbal lahir di alam-alam yang menyenangkan

     C. Kamma Baik yang Berakibat Sampai di Kehidupan Alam Halus yang Masih Berwujud
          Kamma (perbuatan) baik ini terdiri atas 5 tingkat kebatinan (mental) yang hanya dapat dicapai oleh latihan-latihan meditasi, yaitu :
          1. Jhana (Dhyana) Pertama
       Keadaan batin ini terdiri dari 5 tahap, yaitu :
       a. vittaka → usaha dalam tingkat permulaan untuk memegang objek meditasi
       b. vicara → keadaan batin yang sudah berhasil memegang objek meditasi dengan kuat
       c. piti → kegiuran karena telah mencapai kondisi mental (batin) tersebut
       d. sukha → kebahagiaan yang dirasakan akibat dari ketenangan pada keadaan mental (batin) tersebut
       e. ekaggata → pemusatan pikiran yang kuat hingga tidak menyadari lagi semua keadaan lingkungan
          2. Jhana (Dhyana) Kedua
       Keadaan batin ini sudah berhasil menyingkirkan vittaka, sehingga hanya memiliki 4 tahap, yaitu vicara, piti,sukha dan ekaggata.
          3. Jhana (Dhyana) Ketiga
    Keadaan batin ini sudah berhasil menyingkirkan vittaka dan vicara, sehingga hanya memiliki 3 tahap, yaitu piti, sukha dan ekaggata.
          4. Jhana (Dhyana) Keempat
    Keadaan batin ini sudah berhasil menyingkirkan vittaka, vicara dan piti, sehingga hanya memliki 2 tahap yaitu sukha dan ekaggata.
          5. Jhana (Dhyana) Kelima
    Keadaan batin ini sudah berhasil menyingkirkan vittaka, vicara, piti, dan sukha, sehingga hanya memiliki 1 tahap yaitu ekaggata dan muncul juga upekkha (keseimbangan batin).

     D. Kamma Baik yang Berakibat Sampai di Kehidupan Alam Halus yang Sudah Tidak Berwujud
          Kamma baik ini terdiri dari 4 tingkat kebatinan (mental) yang hanya dapat dicapai melalui latihan-latihan meditasi tinggi, yaitu :
   1. Akasanancayatana → batin berada dalam ruang yang tak terbatas
         2. Vinnancayatana → batin berada dalam kesadaran yang tak terbatas
         3. Akincannayatana → batin berada dalam keadaan kosong
         4. Neva-sanna-nasannayatana → batin    berada    dalam    keadaan    "bukan-pencerapan"   ataupun "bukan bukan-pencerapan"

   Sang Buddha bersabda :
   "Segala sesuatu timbul, bergerak dan lenyap kembali sesuai dengan hukum-hukum yang bersangkutan karena syarat-syarat dan sebab-sebab tertentu yang saling berpadu. Seorang yang tidak dapat menguasai lahir dan batinnya, tidak dapat menguasai nafsu keinginan-keinginannya, akan sedikit sekali memiliki sifat kebaikan dan kebijaksanaan dan lemah dalam tekadnya. Orang yang demikian akan mudah sekali menderita disebabkan oleh hal-hal yang kecil (sepele). Kita adalah pembuat kamma baik dan kamma buruk kita sendiri. Tidak ada seseorang atau makhluk (bentuk "person") apa pun yang dapat membersihkan kamma buruk yang pernah kita lakukan. Hanya dengan kesadaran dan pengertian akan hal tersebutlah dan dengan disertai tekad yang kuat, maka seseorang dapat membersihkan dirinya dari segala perbuatan tidak baik dan menuju ke penyucian diri."
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Gunawan on 26 November 2008, 11:55:00 PM
Quote from: upasaka on 26 November 2008, 09:22:50 PM
Quote from: hatRed on 26 November 2008, 05:24:28 PM
boleh nebeng nanya gak reen

aye mo nanya, aye suka minum alkohol buat senang2, ngumpul2, dan bersosialisasi. tetapi gak ampe mabok.

gak kenapa kan?

Gpp kok bro..
Tapi lama-kelamaan kesehatan akan memburuk...
Cuma mempercepat proses pelapukan aja..  :whistle:

Pada Butir Sila 5 Pancasila Buddhist berisi bahwa Aku bertekad akan melatih diri MENGHINDARI SEGALA MINUMAN KERAS yang dapat menyebabkan lemahnya kewaspadaan. jumlah minuman yang di konsumsi tidak dipermasalahkan melainkan aktivitas saat meminumnya itulah yg di tekankan. walaupun hanya sedikit dan tidak mabuk bukan berarti tidak melanggar sila ke 5......lho.... :(

_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Nevada on 27 November 2008, 12:01:32 AM
Quote from: Gunawan on 26 November 2008, 11:55:00 PM

Pada Butir Sila 5 Pancasila Buddhist berisi bahwa Aku bertekad akan melatih diri MENGHINDARI SEGALA MINUMAN KERAS yang dapat menyebabkan lemahnya kewaspadaan. jumlah minuman yang di konsumsi tidak dipermasalahkan melainkan aktivitas saat meminumnya itulah yg di tekankan. walaupun hanya sedikit dan tidak mabuk bukan berarti tidak melanggar sila ke 5......lho.... :(

_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S

[at] Bro Gunawan...

"Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minuman yg dapat menyebabkan lemahnya kesadaran"

Itu artinya sebisa mungkin untuk tidak mengkonsumsi minuman tersebut, bukan masalah kadar atau efeknya setelah dikonsumsi. Lagipula peraturan ini jelas sekali bagi para Bhikkhu, yakni DILARANG.

Namun bagi umat awam kan tidak ada larangan, hanya anjuran saja. Jadi kalau masih mengkonsumsi namun tidak sampai mabuk, ya bagus. Tapi sebenarnya tidak baik untuk kesehatan. That's it...

_/\_
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: 7 Tails on 27 November 2008, 12:11:16 AM
klau merokok katanya dari kotoran manusia ya?  ^:)^
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Gunawan on 27 November 2008, 12:17:45 AM
 [at] Bro Upasaka

Ada beberapa faktor untuk dapat di sebut mabuk-mabukan ;
1.Ada sesuatu yang membuat nekat,mabuk,tak sadarkan diri yg menjadi kelengahan dan kecerobohan.
2.Mempunyai Keinginan untuk Meminumnya.
3.Meminumnya
4.Timbul Gejala mabuk setelah meminumnya hingga masuk melalui tenggorokan.

Ada beberapa objek yang menyebabkan pelanggaran sila ke 5 ;
1. Segala Jenis Minuman Keras yang memabukan.
2. Barang yang bila dimasukan ke dalam tubuh bisa membuat kita tidak sadar atau ketagihan.

Semoga dapat di mengerti..... :)

_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Gunawan on 27 November 2008, 12:23:35 AM
Quote from: RAIN on 27 November 2008, 12:11:16 AM
klau merokok katanya dari kotoran manusia ya?  ^:)^

Huss.....Rokok terbuat dari tembakau.....masa dari TOKAI...... :))
Awas ketahuan sama Perusahaan Rokok , nanti di sangka Isu Spekulan lho..... :))

_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Reenzia on 27 November 2008, 12:31:49 AM
Quote from: Riky_dave on 26 November 2008, 09:28:34 PM

wow...walau banyak senior disini,tapi keknya saya rasa tidak ada yang bisa menjelaskan cara kerja kamma deh,walau dia seorang arahatta sekalipun...SammaSambuddha aja kgk bisa...hehehe...walaupun bisa,emang anda bisa "memahaminya?"

Salam hangat,
Riky

nah ini dia masalahnya, saia baru menyadari bahwa dari dlu saia belum begitu mengerti mengenai kamma
tidak ada patokan jelas..........gitu loh........

soalnya tadi saia baru diberi penerangan oleh senior kaiyn mengenai kamma

yg intinya:
apapun modusnya, kamma akan berbuah sama

contohnya seperti yg diutarakan senior kaiyn:

2 org minum racun

yg 1 mengira racun adalah syrup dan meminumnya
yg 1 lg mengetahui secara jelas itu adalah racun dan juga meminumnya

tentu saja kedua orang tersebut akan mengalami keracunan yg sama

masalahnya yg 1 tau itu racun, lain kali bisa menghentikan perbuatannya itu karena ia tahu itu racun
yg 1 nya lagi akan terus mengulangi minum racun karena ia tidak tahu [diliputi moha]

seperti itu......

saia mendapat penerangan dari penjelasan kaiyn...terimakasih _/\_

terima kasih banyak juga buat sodara-ku upasaka yang telah melampirkan keterangan mengenai kamma, sangat membantu saia dalam mendapat pencerahan _/\_
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Riky_dave on 27 November 2008, 08:27:34 PM
um..kamma itu sangat rumit walau intinya sangat "sedikit" dan "sederhana",saya rasa mungkin banyak yang menggangap enteng Hukum Kamma... :))
Lihat di Samyutta Nikaya/Anggutara?lupa saya
"Sesuai dengan benih yang ditabur itulah yang dituai,pembuat kejahatan memperoleh kejahatan,pembuat kebajikan memperoleh kebajikan..bla2..."
Intinya ini,tapi seberapa "paham" kita terhadap intinya yang begitu "sedikit" itu?:)
Belum lagi "cara kerjanya"...

Salam hangat,
Riky
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Reenzia on 27 November 2008, 08:34:31 PM
nah itu makanya, ilmu saia masih blm nyampe sana bro....
makanya saia bikin thread ini, sp tau ada yg bs memberi penerangan

kmrn uda dapat sedikit penerangan sih
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Riky_dave on 27 November 2008, 08:39:10 PM
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 08:34:31 PM
nah itu makanya, ilmu saia masih blm nyampe sana bro....
makanya saia bikin thread ini, sp tau ada yg bs memberi penerangan

kmrn uda dapat sedikit penerangan sih
Menurut saya untuk memahami rasa "masakan" lebih baik langsung dicoba saja "masakannya" jangan "diterka2"... :)
Kalau "diterka2" ada 2 kemungkinan yaitu SALAH ATAU BENAR...
Kalau "dicoba" sudah pasti... :)

Salam hangat,
Riky
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Equator on 27 November 2008, 08:50:42 PM
Quote from: Reenzia on 26 November 2008, 04:48:25 PM
halo teman-teman DC.........

saia membuka thread ini dengan harapan teman-teman yang lebih "senior" dalam pemahaman mengenai dhamma dan karma-nya bisa membantu saia yang masih banyak moha ini dalam mengerti bagaimana "cara kerja" kamma/karma


thread ini akan saia mulai dengan pertanyaan:
apakah penggunaan antibiotik, obat nyamuk, alkohol [bukan minuman keras yaa :hammer:] itu tidak sesuai dhamma?


_/\_

tergantung motivasi anda mempergunakannya untuk apa ?
kalo untuk kesembuhan anda kenapa tidak minum antibiotik ?

terus obat nyamuk, bisa diganti dengan yang elektrik, yang tujuannya hanya mengusir, bukan membunuh seperti model raket yang terang2an bisa men-smash nyamuk dan membakarnya dengan setrum

alkohol ini untuk apa ya ? orang barat daerah dingin/salju kadang mengkonsumsi minuman beralkohol untuk tujuan menghangatkan badan dan bukan untuk mabuk2an
balik lagi tergantung niat dan tujuan anda dulu
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Reenzia on 27 November 2008, 08:56:34 PM
 [at] Herdiboy

motivasi saia menggunakannya untuk apa, begitu ya....

apa bedanya kalo saia memukul nyamuk dengan motivasi melindungi keluarga saia dari penyakit?
karena kalo dengan memukul nyamuk berarti saia langsung membunuh nyamuknya?

apa bedanya dengan minum antibiotik
padahal saia juga menyadari kalo antibiotik bisa membunuh bakteri dalam tubuh saia?
dengan sadar saia meminum antibiotik berarti dengan sadar juga membunuh bakeri

bila anda katakan jangan dipikirkan bahwa saia tidak ada niat membunuh bakteri dengan meminum antibiotik, berarti jihad dengan pikiran bahwa saia tidak ingin membunuh juga dapat dibenarkan?
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: hatRed on 27 November 2008, 08:58:16 PM
numpang nanya lagi,

hal logis yang saya setuju tentang hukum kamma adalah, memang apa yang diperbuat akan selalu menghasilkan sesuatu, walau dalam wujud yang tidak kita sadari.

contoh :
gak pernah gosok gigi, mengakibatkan kamma buruk berbuah yaitu sakit gigi.

suka begadang berbuah kamma buruk masuk angin.

ujian kagak belajar dapat nilai jelek

membantu orang dapat pujian

dst...
====================================================
tetapi saya masih menyangsikan kalau kamma itu bisa hasil dari perbuatan kita di masa kehidupan lampau,

bagaimana kita dapat menyadari buah kamma kita di masa kehidupan lampau, bila kita saja tidak tahu di masa kehidupan lampau apa sebab2nya.
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Riky_dave on 27 November 2008, 09:02:13 PM
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 08:58:16 PM
numpang nanya lagi,

hal logis yang saya setuju tentang hukum kamma adalah, memang apa yang diperbuat akan selalu menghasilkan sesuatu, walau dalam wujud yang tidak kita sadari.

contoh :
gak pernah gosok gigi, mengakibatkan kamma buruk berbuah yaitu sakit gigi.

suka begadang berbuah kamma buruk masuk angin.

ujian kagak belajar dapat nilai jelek

membantu orang dapat pujian

dst...
====================================================
tetapi saya masih menyangsikan kalau kamma itu bisa hasil dari perbuatan kita di masa lampau,
bagaimana kita dapat menyadari buah kamma kita di masa lampau, bila kita saja tidak tahu di masa lampau apa sebab2nya.
Hehehe,koq sangsi?mudah saja kan?sewaktu anda sakit gigi,apakah karena "dulu" anda tidak sikat gigi?Jika benar,ya itulah "teorinya" itulah "masa lampau" dan hasilnya berbuah pada masa "sekarang"...

Salam hangat,
Riky
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: hatRed on 27 November 2008, 09:04:29 PM
 [at] Ricky

maksudnya masa lampau itu kehidupan sebelumnya

sorry saya kurang menitikberatkan (dah saya edit)
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Equator on 27 November 2008, 09:04:36 PM
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 08:56:34 PM
[at] Herdiboy

motivasi saia menggunakannya untuk apa, begitu ya....

apa bedanya kalo saia memukul nyamuk dengan motivasi melindungi keluarga saia dari penyakit?
karena kalo dengan memukul nyamuk berarti saia langsung membunuh nyamuknya?

apa bedanya dengan minum antibiotik
padahal saia juga menyadari kalo antibiotik bisa membunuh bakteri dalam tubuh saia?
dengan sadar saia meminum antibiotik berarti dengan sadar juga membunuh bakeri

bila anda katakan jangan dipikirkan bahwa saia tidak ada niat membunuh bakteri dengan meminum antibiotik, berarti jihad dengan pikiran bahwa saia tidak ingin membunuh juga dapat dibenarkan?

Banyak cara untuk menghindari gigitan nyamuk, anda bisa membersihkan rumah dengan secara baik, memasang kelambu, atau melaksanakan pesan pemerintah 3M (menguras, menutup, mengubur) bukan membasmi kan ? jadi tidak dengan cara membunuh atas alasan melindungi keluarga, itu bukanlah cara yang bijaksana

Saya pernah dengar ceramah dari penceramah handal yang mengatakan bahwa, pelanggaran sila pertama itu berlaku terhadap makhluk2 yang masih bisa dilihat dengan mata telanjang, jadi saya rasa bakteri tidak termasuk dalam hal tersebut
Dalam hal ini adalah yang berlaku azas manfaat, lebih bermanfaat siapa ? anda ataukah bakteri tersebut ? jikalau bakteri tersebut memang berbahaya bagi kesehatan anda dan bahkan bisa menyebabkan kematian, ingatlah kita ini masih belum mencapai tahap sottapana yang bersila sempurna, kita masih umat awam yang kadang masih harus 'memilih'

Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Riky_dave on 27 November 2008, 09:06:23 PM
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 09:04:29 PM
[at] Ricky

maksudnya masa lampau itu kehidupan sebelumnya

sorry saya kurang menitikberatkan (dah saya edit)
Masa lampau itu tidak harus 500 ribu kehidupan yang lalu atau berkalpa2 yang lalu,masa lampau itu ya sedetik yang lalu...jika anda ingin memahami "hukum kamma" ya praktek saja toh,gitu aja koq repot? :))

Salam hangat,
Riky
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: hatRed on 27 November 2008, 09:11:53 PM
 [at] Herdiboy

saya kurang setuju,

Hukum Kamma adalah hukum yang Mutlak, Straight, tidak bisa ditawar-tawar.

Semua perbuatan kita yang dilandasi kehendak, bisa Baik atau Buruk, pastilah menghasilkan Kamma.

Dalam hal bakteri, saya juga tidak setuju bila cuma gara2 gak bisa liat jadi gak apa2,

kalo bunuhnya pake mikroskop gmana ? :)) parahnya lagi masa saya boleh bunuh orang, tapi tutup mata :))

maksudnya dengan mengetahuinya maka kita menjadi sadar, dengan menjadi sadar ada objek yg bisa terbunuh maka, perbuatan kita tidak akan lepas dari Cetana.

saya lebih setuju bila, cuma gara2 gak tau justru gak apa2.

Hukum Kamma tidak bisa ditawar-tawar. masalah kepentingan/azas manfaat, itu masalah manusia itu sendiri, bukan hukum kamma, apakah kita mo konsisten atau tidak.

yang benar adalah, takaran dari hukum kamma tersebut yang menilai besar kecilnya perbuatan kita.
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: hatRed on 27 November 2008, 09:13:19 PM
 [at] Ricky

coba baca kembali revisi saya

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6566.msg109897#msg109897
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Riky_dave on 27 November 2008, 09:15:49 PM
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 09:13:19 PM
[at] Ricky

coba baca kembali revisi saya

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6566.msg109897#msg109897
Lho?Intinya anda bertanya,"bagaimana kita dapat menyadari buah kamma kita di masa lampau, bila kita saja tidak tahu di masa lampau apa sebab2nya?"
Kalau tidak lewat praktek jadi lewat apa,coba anda jelaskan... :))

Salam hangat,
Riky
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Reenzia on 27 November 2008, 09:17:47 PM
Quote from: Herdiboy on 27 November 2008, 09:04:36 PM


Banyak cara untuk menghindari gigitan nyamuk, anda bisa membersihkan rumah dengan secara baik, memasang kelambu, atau melaksanakan pesan pemerintah 3M (menguras, menutup, mengubur) bukan membasmi kan ? jadi tidak dengan cara membunuh atas alasan melindungi keluarga, itu bukanlah cara yang bijaksana

Saya pernah dengar ceramah dari penceramah handal yang mengatakan bahwa, pelanggaran sila pertama itu berlaku terhadap makhluk2 yang masih bisa dilihat dengan mata telanjang, jadi saya rasa bakteri tidak termasuk dalam hal tersebut
Dalam hal ini adalah yang berlaku azas manfaat, lebih bermanfaat siapa ? anda ataukah bakteri tersebut ? jikalau bakteri tersebut memang berbahaya bagi kesehatan anda dan bahkan bisa menyebabkan kematian, ingatlah kita ini masih belum mencapai tahap sottapana yang bersila sempurna, kita masih umat awam yang kadang masih harus 'memilih'

bisa dilihat dengan mata telanjang ya? bila saia memasang obat nyamuk bakar , apa itu termasuk, kan saia gak melihat waktu nyamuknya mati?

bila saia orang yang ingin menaati sila seperti org yg mencapai tahap sottapana apa itu berarti lebih baik saia tidak menggunakan antibiotik?
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Riky_dave on 27 November 2008, 09:18:01 PM
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 09:11:53 PM
[at] Herdiboy

saya kurang setuju,

Hukum Kamma adalah hukum yang Mutlak, Straight, tidak bisa ditawar-tawar.

Semua perbuatan kita yang dilandasi kehendak, bisa Baik atau Buruk, pastilah menghasilkan Kamma.

Dalam hal bakteri, saya juga tidak setuju bila cuma gara2 gak bisa liat jadi gak apa2,

kalo bunuhnya pake mikroskop gmana ? :)) parahnya lagi masa saya boleh bunuh orang, tapi tutup mata :))

maksudnya dengan mengetahuinya maka kita menjadi sadar, dengan menjadi sadar ada objek yg bisa terbunuh maka, perbuatan kita tidak akan lepas dari Cetana.

saya lebih setuju bila, cuma gara2 gak tau justru gak apa2.

Hukum Kamma tidak bisa ditawar-tawar. masalah kepentingan/azas manfaat, itu masalah manusia itu sendiri, bukan hukum kamma, apakah kita mo konsisten atau tidak.

yang benar adalah, takaran dari hukum kamma tersebut yang menilai besar kecilnya perbuatan kita.
Aneh,bagi saya bukan azas atau apapun itu tapi lebih kepada "kehendak",ingat SB sudah TERBEBAS,dan apapun yang dilakukan oleh Buddha itu disebut KIRIYA,bukan KAMMA...:)

Salam hangat,
Riky
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: hatRed on 27 November 2008, 09:20:44 PM
Quote from: Riky_dave on 27 November 2008, 09:15:49 PM
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 09:13:19 PM
[at] Ricky

coba baca kembali revisi saya

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6566.msg109897#msg109897
Lho?Intinya anda bertanya,"bagaimana kita dapat menyadari buah kamma kita di masa lampau, bila kita saja tidak tahu di masa lampau apa sebab2nya?"
Kalau tidak lewat praktek jadi lewat apa,coba anda jelaskan... :))

Salam hangat,
Riky

duh....
kehidupan lampau dave , kehidupan lampauuuu.......

saya kan mana tau kehidupan lampau kayak apa, lagipula gak ada penjelasan logis bagi saya tentang tumimbal lahir ini.

sampai saat ini, saya cuma percaya hidup itu cuma sekali aja.
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Equator on 27 November 2008, 09:20:59 PM
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 09:11:53 PM
[at] Herdiboy

saya kurang setuju,

Hukum Kamma adalah hukum yang Mutlak, Straight, tidak bisa ditawar-tawar.

Semua perbuatan kita yang dilandasi kehendak, bisa Baik atau Buruk, pastilah menghasilkan Kamma.

Dalam hal bakteri, saya juga tidak setuju bila cuma gara2 gak bisa liat jadi gak apa2,

kalo bunuhnya pake mikroskop gmana ? :)) parahnya lagi masa saya boleh bunuh orang, tapi tutup mata :))

maksudnya dengan mengetahuinya maka kita menjadi sadar, dengan menjadi sadar ada objek yg bisa terbunuh maka, perbuatan kita tidak akan lepas dari Cetana.

saya lebih setuju bila, cuma gara2 gak tau justru gak apa2.

Hukum Kamma tidak bisa ditawar-tawar. masalah kepentingan/azas manfaat, itu masalah manusia itu sendiri, bukan hukum kamma, apakah kita mo konsisten atau tidak.

yang benar adalah, takaran dari hukum kamma tersebut yang menilai besar kecilnya perbuatan kita.

Kan tadi saya sudah mengatakan, kita ini belumlah suci, masih umat biasa dengan sila yang bolong2
kalo kamu emang bisa terapin sampai ga bunuh bakteri sih saya angkat 2 jempol saya untuk anda
kalo kamu menggunakan alat mikroskop, berarti kan jadi jelas kamu lihat dengan mata telanjang toh ? lalu kamu membunuhnya, berarti kamu telah salah
Ingat juga, apakah ada niat dan usaha dari anda untuk membunuhnya atau tidak ?
Tidak lupa saya katakan, tidak ada yang bisa menjelaskan secara rinci cara bekerjanya hukum kamma dengan kata biasa, bahkan perumpamaan tentang air dan garam yang sering kita dengapun masih tak mampu melukiskan betapa rumit dan kompleksnya hukum kamma tersebut dan buah2 daripadanya..
Anda toh sudah cukup besar untuk memilah2 dengan kacamata anda, mana yang baik dan buruk, mana yang bermanfaat atau tidak, mana yang harus anda pilih dengan resiko, keputusan tetap di tangan masing2
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Riky_dave on 27 November 2008, 09:23:31 PM
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 09:20:44 PM
Quote from: Riky_dave on 27 November 2008, 09:15:49 PM
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 09:13:19 PM
[at] Ricky

coba baca kembali revisi saya

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6566.msg109897#msg109897
Lho?Intinya anda bertanya,"bagaimana kita dapat menyadari buah kamma kita di masa lampau, bila kita saja tidak tahu di masa lampau apa sebab2nya?"
Kalau tidak lewat praktek jadi lewat apa,coba anda jelaskan... :))

Salam hangat,
Riky

duh....
kehidupan lampau dave , kehidupan lampauuuu.......

saya kan mana tau kehidupan lampau kayak apa, lagipula gak ada penjelasan logis bagi saya tentang tumimbal lahir ini.

sampai saat ini, saya cuma percaya hidup itu cuma sekali aja.
haiya...anda tidak mengerti apa yang sedang saya bicarakan ya?
Kehidupan lampau itu bisa ANDA BUKTIKAN SENDIRI,SAAT INI JUGA!!!
Praktek MEDITASI,PRAKTEK MEDITASI,PRAKTEK SAMATHA BHAVANA,TEMBUS JHANA,DAN LIHAT SENDIRI MASA LAMPAU ANDA...:)

Salam hangat,
Riky
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: hatRed on 27 November 2008, 09:23:48 PM
Quote from: Riky_dave on 27 November 2008, 09:18:01 PM
Aneh,bagi saya bukan azas atau apapun itu tapi lebih kepada "kehendak",ingat SB sudah TERBEBAS,dan apapun yang dilakukan oleh Buddha itu disebut KIRIYA,bukan KAMMA...:)

Salam hangat,
Riky

ya emang saya ngomong gitu.....  :hammer:]
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: hatRed on 27 November 2008, 09:28:22 PM
 [at] herdiboy

ya iya, betul saya setuju.

Hukum Kamma hanya memberikan peraturan, terserah kitanya mo nurut atau melanggar.

jadi kalau masih bertanya2 seperti, saya membunuh (udah jelas2 masuk hukum kamma) tapi atas dasar cinta kasih. lalu bagaimana?

itukan terkesan seperti menawar2 hukum kamma.
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: hatRed on 27 November 2008, 09:34:11 PM
Quote from: Riky_dave on 27 November 2008, 09:23:31 PM
bisa ANDA BUKTIKAN SENDIRI,SAAT INI JUGA!!!
Praktek MEDITASI,PRAKTEK MEDITASI,PRAKTEK SAMATHA BHAVANA,TEMBUS JHANA,DAN LIHAT SENDIRI MASA LAMPAU ANDA...:)

Salam hangat,
Riky

justru itu, saya blon mencapainya. gmana ya keknya sulit amat mencapai jhana ini. (apa saya tidak berbakat) :))
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Equator on 27 November 2008, 09:37:44 PM
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 09:28:22 PM
[at] herdiboy

ya iya, betul saya setuju.

Hukum Kamma hanya memberikan peraturan, terserah kitanya mo nurut atau melanggar.

jadi kalau masih bertanya2 seperti, saya membunuh (udah jelas2 masuk hukum kamma) tapi atas dasar cinta kasih. lalu bagaimana?

itukan terkesan seperti menawar2 hukum kamma.

Baguslah..
Karena anda telah bisa menjawab sendiri dari kacamata anda
Tergantung niat (cettana) itulah yang menghasilkan buah kamma (vipakka)
Title: Re: Kamma/karma dalam kehidupan sehari-hari
Post by: Riky_dave on 30 November 2008, 07:50:00 PM
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 09:34:11 PM
Quote from: Riky_dave on 27 November 2008, 09:23:31 PM
bisa ANDA BUKTIKAN SENDIRI,SAAT INI JUGA!!!
Praktek MEDITASI,PRAKTEK MEDITASI,PRAKTEK SAMATHA BHAVANA,TEMBUS JHANA,DAN LIHAT SENDIRI MASA LAMPAU ANDA...:)

Salam hangat,
Riky

justru itu, saya blon mencapainya. gmana ya keknya sulit amat mencapai jhana ini. (apa saya tidak berbakat) :))
Sulit atau anda yang tidak mau?Kalau sulit tidak ada murid sekaliber maha moggalana...

Salam hangat,
Riky