Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain => Topic started by: Petrus on 18 November 2008, 09:35:40 PM

Title: Keberadaan Tuhan
Post by: Petrus on 18 November 2008, 09:35:40 PM

Eksistensi Tuhan dari Moral :

Mengapa kita memerlukan Tuhan untuk menjadi baik ? Mengapa kita tidak dapat melakukan yang baik karena itu memang baik untuk dilakukan ?

Sifat dasar dari kebebasan manusia adalah berusaha menjadi baik. Menjadi "Baik" menunjukkan bahwa ada sesuatu yang lebih tinggi, suatu otoritas luar yang menentukan mana yg baik dan buruk. Kita tidak dapat bercita-cita memiliki kehidupan yang baik kecuali kita mengakui adanya suatu standard dimana "baik" tersebut dinilai. Dengan mengakui adanya "sesuatu yang baik yang harus dicapai", kita mengakui adanya standard yang baik dan buruk yang ada didalam diri manusia. Standard inilah yang disebut Tuhan.

Tanpa adanya otoritas yang lebih tinggi ini, kita menetapkan "baik" tersebut dengan jalan pikiran kita masing-masing. Selama hal itu menyenangkan kita maka itu baik. Sedangkan "buruk/jahat" adalah sesuatu yang tidak menyenangkan kita. Ini tentu menjadi masalah.

Tentu menyenangkan membunuh seorang Konglomerat dan memiliki harta dan kekuasaannya tapi ini pasti tidak baik bagi si Konglomerat. Jadi kita harus menolak pemikiran tersebut karena kita mencari "Baik" yang universal, bukan baik untuk diri sendiri dan berakibat buruk pada orang lain.

"Baik" yang universal itu harus datang dari luar diri kita.

Binatang tidak mengenal yang namanya "buruk/jahat". Perbuatan mereka berdasarkan naluri. Bagi mereka tidak ada istilah baik dan buruk. Karena kita adalah anak Tuhan maka kita memahami baik dan buruk dan dapat memilih salah satu, Tanpa adanya Standard, kita akan menjadi seperti binatang : apapun yg kita lakukan bebas tanpa ada pertanyaan benar atau salah.

======================================================================================================

Tulisan ini disampaikan oleh Catholic untuk menjawab pertanyaan para atheist. Semoga bermanfaat.
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: andrew on 18 November 2008, 09:43:37 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 09:35:40 PM


Tulisan ini disampaikan oleh Catholic untuk menjawab pertanyaan para atheist. Semoga bermanfaat.


oleh Catholic itu siapa?

Catholic itu nama agama atau orang?

kalo mengatakan kita memerlukan tuhan untuk menjadi baik,

saya bisa buat daftar manusia melakukan hal jahat karena perintah tuhan


_/\_
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 09:46:38 PM
again??...

a new Thread?...

will this continue until all of us die?..

lolz...

...

let's start the war..again...:hammer:


aye liat ajah...cape..

;D
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Petrus on 18 November 2008, 09:47:30 PM
Quote from: andrew on 18 November 2008, 09:43:37 PM
oleh Catholic itu siapa?
Catholic itu nama agama atau orang?
kalo mengatakan kita memerlukan tuhan untuk menjadi baik,
saya bisa buat daftar manusia melakukan hal jahat karena perintah tuhan
baca dulu supaya tdk terlihat seperti orang dungu.
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: andrew on 18 November 2008, 09:49:50 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 09:47:30 PM
Quote from: andrew on 18 November 2008, 09:43:37 PM
oleh Catholic itu siapa?
Catholic itu nama agama atau orang?
kalo mengatakan kita memerlukan tuhan untuk menjadi baik,
saya bisa buat daftar manusia melakukan hal jahat karena perintah tuhan
baca dulu supaya tdk terlihat seperti orang dungu.

sudah dibaca... kalo saya sudah pandai saya tidak bertanya...

karena saya dungu... saya bertanya...


kok oleh catholic maksudnya siapa?
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 09:50:37 PM
wong TUHANNYA AJAH BUKAN ROLE MODEL YG BAEK..

TUHAN : "AYO BUNUH MEREKA YG GK WORSHIP GW!..AYO USIR MEREKA YG GK WORSHIP GW!..GPP, SOALE MEREKA IN THE END MASUK NERAKA JUGA... AYO BUNUH LESBI DAN HOMO..MEREKA MAKHLUK GAGAL CIPTAAN GW..."
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Petrus on 18 November 2008, 09:51:11 PM
Quote from: andrew on 18 November 2008, 09:49:50 PM
sudah dibaca... kalo saya sudah pandai saya tidak bertanya...
karena saya dungu... saya bertanya...
kok oleh catholic maksudnya siapa?
dari Gereja Catholic
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: andrew on 18 November 2008, 09:53:28 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 09:51:11 PM
Quote from: andrew on 18 November 2008, 09:49:50 PM
sudah dibaca... kalo saya sudah pandai saya tidak bertanya...
karena saya dungu... saya bertanya...
kok oleh catholic maksudnya siapa?
dari Gereja Catholic


gereja ka****k ? maksudnya resmi dari vatikan ? kapan?

atau gereja lokal ? gereja mana?

tolong jangan lari dari pertanyaan yang sudah -sudah silahkan jawab thread yang lain...

saya bertanya tidak untuk menyudutkan kamu, cuma untuk supaya kamu berpikir lebih jauh dan memahami aku dalam pandangan buddhis...

_/\_
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Reenzia on 18 November 2008, 09:53:56 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 09:51:11 PM

dari Gereja Catholic

spesific....ato saya anggap ini karangan anda :hammer:
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Petrus on 18 November 2008, 09:54:03 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 09:50:37 PM
wong TUHANNYA AJAH BUKAN ROLE MODEL YG BAEK..

TUHAN : "AYO BUNUH MEREKA YG GK WORSHIP GW!..AYO USIR MEREKA YG GK WORSHIP GW!..GPP, SOALE MEREKA IN THE END MASUK NERAKA JUGA... AYO BUNUH LESBI DAN HOMO..MEREKA MAKHLUK GAGAL CIPTAAN GW..."
ini filsafat , baca pelan-pelan, buang dulu pikiran anti-christian.
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 09:57:02 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 09:54:03 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 09:50:37 PM
wong TUHANNYA AJAH BUKAN ROLE MODEL YG BAEK..

TUHAN : "AYO BUNUH MEREKA YG GK WORSHIP GW!..AYO USIR MEREKA YG GK WORSHIP GW!..GPP, SOALE MEREKA IN THE END MASUK NERAKA JUGA... AYO BUNUH LESBI DAN HOMO..MEREKA MAKHLUK GAGAL CIPTAAN GW..."
ini filsafat , baca pelan-pelan, buang dulu pikiran anti-christian.

bah..

gw dah buang jauh2 pikiran anti-christian..

tapi muncul sendiri pertanyaannya..

kalo Tuhannya ajah dah bejad...apa yg bisa dianggap baek dan buruk?..

Tuhan menciptakan otak untuk manusia buat apa?..

kenapa bisa ada non-karesten?..

lolz...

Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 09:59:39 PM
 [at] Petrus
saya pribadi adalah Atheis, mungkin kita bisa berdiskusi untuk mencari solusi
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 10:00:30 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 09:59:39 PM
[at] Petrus
saya pribadi adalah Atheis, mungkin kita bisa berdiskusi untuk mencari solusi


eloe bukanne komunis yak?..

-_-'

waktu itu bilank komunis..skarang bilank atheis..

gmana seh loe?
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: dilbert on 18 November 2008, 10:02:19 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 09:35:40 PM

Eksistensi Tuhan dari Moral :

Mengapa kita memerlukan Tuhan untuk menjadi baik ? Mengapa kita tidak dapat melakukan yang baik karena itu memang baik untuk dilakukan ?

Sifat dasar dari kebebasan manusia adalah berusaha menjadi baik. Menjadi "Baik" menunjukkan bahwa ada sesuatu yang lebih tinggi, suatu otoritas luar yang menentukan mana yg baik dan buruk. Kita tidak dapat bercita-cita memiliki kehidupan yang baik kecuali kita mengakui adanya suatu standard dimana "baik" tersebut dinilai. Dengan mengakui adanya "sesuatu yang baik yang harus dicapai", kita mengakui adanya standard yang baik dan buruk yang ada didalam diri manusia. Standard inilah yang disebut Tuhan.

Tanpa adanya otoritas yang lebih tinggi ini, kita menetapkan "baik" tersebut dengan jalan pikiran kita masing-masing. Selama hal itu menyenangkan kita maka itu baik. Sedangkan "buruk/jahat" adalah sesuatu yang tidak menyenangkan kita. Ini tentu menjadi masalah.

Tentu menyenangkan membunuh seorang Konglomerat dan memiliki harta dan kekuasaannya tapi ini pasti tidak baik bagi si Konglomerat. Jadi kita harus menolak pemikiran tersebut karena kita mencari "Baik" yang universal, bukan baik untuk diri sendiri dan berakibat buruk pada orang lain.

"Baik" yang universal itu harus datang dari luar diri kita.

Binatang tidak mengenal yang namanya "buruk/jahat". Perbuatan mereka berdasarkan naluri. Bagi mereka tidak ada istilah baik dan buruk. Karena kita adalah anak Tuhan maka kita memahami baik dan buruk dan dapat memilih salah satu, Tanpa adanya Standard, kita akan menjadi seperti binatang : apapun yg kita lakukan bebas tanpa ada pertanyaan benar atau salah.

======================================================================================================

Tulisan ini disampaikan oleh Catholic untuk menjawab pertanyaan para atheist. Semoga bermanfaat.


Standard saya tentang kebaikan... dari Dhammapada...

Semua orang gentar di hadapan hukuman, semua orang mencintai kehidupan. Hendaknya kamu ingat bahwa kamu semua sama adanya, dan jangan membunuh atau sampai menyebabkan pembunuhan terjadi

Mengapa kita harus berbuat baik ?? Karena kita menginginkan bahwa orang juga akan baik terhadap kita. Makanya tidak perlu adanya TUHAN untuk mengingatkan kita akan berbuat baik. Apakah anda hanya berbuat baik ketika anda ingat dengan TUHAN ataupun ketika anda TAKUT dengan TUHAN ??
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 10:02:42 PM
 [at] Petrus

Anda mengingatkan saya cerita saya yang sudah di LOCK "Siapa Tuhan". mungkin kalau thread itu dibuka lagi sebaiknya anda ikut meramaikan suasana dengan pikiran terbuka.
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: andrew on 18 November 2008, 10:04:00 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 10:00:30 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 09:59:39 PM
[at] Petrus
saya pribadi adalah Atheis, mungkin kita bisa berdiskusi untuk mencari solusi


eloe bukanne komunis yak?..

-_-'

waktu itu bilank komunis..skarang bilank atheis..

gmana seh loe?

kayaknya komunis juga atheis kan?

saya malah ingin tau lebih jauh kenapa hatred  berpendapat komunis jalan keluar yang bagus, buat masalah dunia


_/\_
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 10:04:42 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 10:02:42 PM
[at] Petrus

Anda mengingatkan saya cerita saya yang sudah di LOCK "Siapa Tuhan". mungkin kalau thread itu dibuka lagi sebaiknya anda ikut meramaikan suasana dengan pikiran terbuka.
promosi yak loe?...:hammer:
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 10:05:10 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 10:00:30 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 09:59:39 PM
[at] Petrus
saya pribadi adalah Atheis, mungkin kita bisa berdiskusi untuk mencari solusi


eloe bukanne komunis yak?..

-_-'

waktu itu bilank komunis..skarang bilank atheis..

gmana seh loe?

biar gak salah paham
pandangan politik g Komunis, dan g gak percaya adanya Tuhan, bahkan Buddha, dan Yesus sekalipun
jadi fair kalo kalian menyebut saya Atheis.
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 10:06:53 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 10:04:42 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 10:02:42 PM
[at] Petrus

Anda mengingatkan saya cerita saya yang sudah di LOCK "Siapa Tuhan". mungkin kalau thread itu dibuka lagi sebaiknya anda ikut meramaikan suasana dengan pikiran terbuka.
promosi yak loe?...:hammer:
heheh....
ya iya juga sih, kali aja thread nya bakal dibuka lagi
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 10:08:43 PM
 [at] Andrew
mungkin di thread lain aja ya, biar gak kecampur campur

mungkin nanti saya buat thread nya atau ada rekan2 yang ingin membuat, tapi mohon maaf saya belum sempat kalo buat sekarang
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Petrus on 18 November 2008, 10:09:00 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 09:57:02 PM
gw dah buang jauh2 pikiran anti-christian..
tapi muncul sendiri pertanyaannya..
kalo Tuhannya ajah dah bejad...apa yg bisa dianggap baek dan buruk?..
Tuhan menciptakan otak untuk manusia buat apa?..
kenapa bisa ada non-karesten?..
mengapa anda mengatakan demikian, Tuhan kami tidak bejad, kekerasan yg ditulis dalam kitab suci adalah bahasa manusia untuk menggambarkan Tuhan, supaya orang takut. Cara berpikir manusia jaman itu jangan disamakan dengan sekarang, mereka masih terbelakang, buta huruf dan langit saja masih dipikir mempunyai tiang. Ketika kita membaca tulisan mereka kita harus menjadi seperti itu supaya pesan yang disampaikan bisa masuk akal kita. Itulah gunanya otak kita.
Non kr****n ada karena pilihan manusia bebas. Baca Kitab Perjanjian Baru, dimana semua yang diajarkan Yesus tidak dengan kekerasan, bahkan dia mati untuk sahabatnya dan para pendosa.

Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: andrew on 18 November 2008, 10:10:05 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 10:08:43 PM
[at] Andrew
mungkin di thread lain aja ya, biar gak kecampur campur

mungkin nanti saya buat thread nya atau ada rekan2 yang ingin membuat, tapi mohon maaf saya belum sempat kalo buat sekarang


ok

pelan - pelan aja

_/\_
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 10:10:27 PM
Quote from: andrew on 18 November 2008, 10:04:00 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 10:00:30 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 09:59:39 PM
[at] Petrus
saya pribadi adalah Atheis, mungkin kita bisa berdiskusi untuk mencari solusi


eloe bukanne komunis yak?..

-_-'

waktu itu bilank komunis..skarang bilank atheis..

gmana seh loe?

kayaknya komunis juga atheis kan?

saya malah ingin tau lebih jauh kenapa hatred  berpendapat komunis jalan keluar yang bagus, buat masalah dunia


_/\_

duhh maaf...ternyata definisi tentang Atheist gw salah..-_-"  :hammer:
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: kullatiro on 18 November 2008, 10:10:37 PM
kebaikan yah kebaikan coba kan ada kisah samaria apakah harus mengenal tuhan dulu untuk berbelas kasih kepada mahluk lain?
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 10:12:31 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 10:09:00 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 09:57:02 PM
gw dah buang jauh2 pikiran anti-christian..
tapi muncul sendiri pertanyaannya..
kalo Tuhannya ajah dah bejad...apa yg bisa dianggap baek dan buruk?..
Tuhan menciptakan otak untuk manusia buat apa?..
kenapa bisa ada non-karesten?..
mengapa anda mengatakan demikian, Tuhan kami tidak bejad, kekerasan yg ditulis dalam kitab suci adalah bahasa manusia untuk menggambarkan Tuhan, supaya orang takut. Cara berpikir manusia jaman itu jangan disamakan dengan sekarang, mereka masih terbelakang, buta huruf dan langit saja masih dipikir mempunyai tiang. Ketika kita membaca tulisan mereka kita harus menjadi seperti itu supaya pesan yang disampaikan bisa masuk akal kita. Itulah gunanya otak kita.
Non kr****n ada karena pilihan manusia bebas. Baca Kitab Perjanjian Baru, dimana semua yang diajarkan Yesus tidak dengan kekerasan, bahkan dia mati untuk sahabatnya dan para pendosa.


kalo Alkitab itu untuk makhluk2 zaman lalu...

jadi pedoman untuk makhluk2 zaman sekarang untuk mengenal Tuhan itu apa?..

Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Edward on 18 November 2008, 10:12:55 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 09:35:40 PM

Eksistensi Tuhan dari Moral :

Mengapa kita memerlukan Tuhan untuk menjadi baik ? Mengapa kita tidak dapat melakukan yang baik karena itu memang baik untuk dilakukan ?

Sifat dasar dari kebebasan manusia adalah berusaha menjadi baik. Menjadi "Baik" menunjukkan bahwa ada sesuatu yang lebih tinggi, suatu otoritas luar yang menentukan mana yg baik dan buruk. Kita tidak dapat bercita-cita memiliki kehidupan yang baik kecuali kita mengakui adanya suatu standard dimana "baik" tersebut dinilai. Dengan mengakui adanya "sesuatu yang baik yang harus dicapai", kita mengakui adanya standard yang baik dan buruk yang ada didalam diri manusia. Standard inilah yang disebut Tuhan.

Tanpa adanya otoritas yang lebih tinggi ini, kita menetapkan "baik" tersebut dengan jalan pikiran kita masing-masing. Selama hal itu menyenangkan kita maka itu baik. Sedangkan "buruk/jahat" adalah sesuatu yang tidak menyenangkan kita. Ini tentu menjadi masalah.

Tentu menyenangkan membunuh seorang Konglomerat dan memiliki harta dan kekuasaannya tapi ini pasti tidak baik bagi si Konglomerat. Jadi kita harus menolak pemikiran tersebut karena kita mencari "Baik" yang universal, bukan baik untuk diri sendiri dan berakibat buruk pada orang lain.

"Baik" yang universal itu harus datang dari luar diri kita.

Binatang tidak mengenal yang namanya "buruk/jahat". Perbuatan mereka berdasarkan naluri. Bagi mereka tidak ada istilah baik dan buruk. Karena kita adalah anak Tuhan maka kita memahami baik dan buruk dan dapat memilih salah satu, Tanpa adanya Standard, kita akan menjadi seperti binatang : apapun yg kita lakukan bebas tanpa ada pertanyaan benar atau salah.

======================================================================================================

Tulisan ini disampaikan oleh Catholic untuk menjawab pertanyaan para atheist. Semoga bermanfaat.


Siapa bilang pada dasarnya semua manusia ingin lebih baik? Baik universal tidak akan ada habisnya...Itulah KENYATAAN. Kau hanya memasukkan doktrin yg berdasarkan pemahaman sendiri...
Jika standar baik dicari di luar, kita akan jadi BONEKA!! Apa yg menurut orang luar, yang konon katanya disabdakan oleh tuhan, hanyalah permainan pikiran sendiri...KArena itu, berusaha menjadi baik dengan standar luar diri kita adalah menjadikan diri kita budak keinginan orang lain, tanpa memikirkan sendiri akibatnya...

Pada hakikatnya, semua makhluk, tidak hanya manusia, itu berusahan BAHAGIA... Coba pikir dengan akal sehat dan logika, jika u merasa punya otak dan berpendidikan...
U dan orang lain itu berbuat BAIK untuk apa?
Yang kita lakukan sepanjang hidup ini, UNTUK APA?
Kerja keras membanting tulang, UNTUK APA?
Mencari penghidupan yg layak, UNTUK APA?
Mencari perlindungan kepada YANG MAHA XXX , UNTUK APA?

Semua dengan tujuan untuk dapat BAHAGIA! Tetapi pada hakekatnya, semua yg berkondisi itu tidak kekal, karena itu, kebahagiaan yg berdasarkan sesuatu yg berkondisi ADALAH SEMU!

Coba pikirkan itu baik2, jika memank ingin berdiskusi dan merasa memiliki otak dan berpendidikan....Jika tidak, SILAHKAN BAWA PERGI DOKTRIN2 U! Doktrin u kaga berguna dan sangat KONYOL di sini...
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: andrew on 18 November 2008, 10:13:48 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 10:09:00 PM

mengapa anda mengatakan demikian, Tuhan kami tidak bejad, kekerasan yg ditulis dalam kitab suci adalah bahasa manusia untuk menggambarkan Tuhan, supaya orang takut. Cara berpikir manusia jaman itu jangan disamakan dengan sekarang, mereka masih terbelakang, buta huruf dan langit saja masih dipikir mempunyai tiang. Ketika kita membaca tulisan mereka kita harus menjadi seperti itu supaya pesan yang disampaikan bisa masuk akal kita. Itulah gunanya otak kita.
Non kr****n ada karena pilihan manusia bebas. Baca Kitab Perjanjian Baru, dimana semua yang diajarkan Yesus tidak dengan kekerasan, bahkan dia mati untuk sahabatnya dan para pendosa.




yang di alkitab bukan untuk menggambarkan tuhan... tapi jelas itu perintah tuhan kepada pengikutnya antara lain musa, pada masa itu...


siapa bilang mereka terbelakang? mereka lebih hebat dari kamu...

kamu bisa merancang piramid ? mereka sudah bisa...

siapa bilang mereka buta huruf? kalo buta huruf siapa yang bisa membaca batu 10 perintah allah?

kalo mereka buta huruf siapa yang menulis alkitab ?

jadi maksudmu alkitab tidak masuk akal?

_/\_
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Reenzia on 18 November 2008, 10:14:05 PM
Quotekekerasan yg ditulis dalam kitab suci adalah bahasa manusia untuk menggambarkan Tuhan, supaya orang takut. Cara berpikir manusia jaman itu jangan disamakan dengan sekarang, mereka masih terbelakang, buta huruf dan langit saja masih dipikir mempunyai tiang. Ketika kita membaca tulisan mereka kita harus menjadi seperti itu supaya pesan yang disampaikan bisa masuk akal kita. Itulah gunanya otak kita.

dalam tipitaka tidak begitu, padahal lebih tua dari pada kitab suci anda

lagian kalo mrk terbelakang mengapa Tuhan-mu memilih mereka [murid-murid-Nya] yang menulis kitab suci?
bukankah tu berarti inti ajarannya akan salah? dan kenapa pula km pikir orang yg membuat kitab suci adalah org terbelakang tapi masih saja kamu ikuti dan percaya? :hammer:
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 10:15:11 PM
 [at] edward

tumben loe masuk "haid mode"...

;D
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: k4r1mun on 18 November 2008, 10:15:40 PM
Quote from: andrew on 18 November 2008, 10:04:00 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 10:00:30 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 09:59:39 PM
[at] Petrus
saya pribadi adalah Atheis, mungkin kita bisa berdiskusi untuk mencari solusi


eloe bukanne komunis yak?..

-_-'

waktu itu bilank komunis..skarang bilank atheis..

gmana seh loe?

kayaknya komunis juga atheis kan?

saya malah ingin tau lebih jauh kenapa hatred  berpendapat komunis jalan keluar yang bagus, buat masalah dunia


_/\_

Sekedar ralat saja... komunis is not the same as atheist. Communist adalah ideologi politik yang mengatakan semuanya adalah milik bersama. Sedangkan Atheist adalah paham yang menolak adanya Tuhan.

Quote
Communism is a socioeconomic structure and political ideology that promotes the establishment of an egalitarian, classless society based on common ownership of the means of production and property in general.

Source: http://en.wikipedia.org/wiki/Communist

_/\_
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Petrus on 18 November 2008, 10:17:07 PM
Quote from: dilbert on 18 November 2008, 10:02:19 PM
Standard saya tentang kebaikan... dari Dhammapada...

Semua orang gentar di hadapan hukuman, semua orang mencintai kehidupan. Hendaknya kamu ingat bahwa kamu semua sama adanya, dan jangan membunuh atau sampai menyebabkan pembunuhan terjadi

Mengapa kita harus berbuat baik ?? Karena kita menginginkan bahwa orang juga akan baik terhadap kita. Makanya tidak perlu adanya TUHAN untuk mengingatkan kita akan berbuat baik. Apakah anda hanya berbuat baik ketika anda ingat dengan TUHAN ataupun ketika anda TAKUT dengan TUHAN ??

kayaknya agak OT, yang dibicarakan disana adalah keberadaan (eksistensi) Tuhan.
Tuhan itu sebenarnya sudah anda kenal dari adanya standard moral. Mungkin selama ini anda membayangkan Tuhan yang material. Padahal Tuhan adalah immaterial, standard moral adalah sesuatu yang immaterial.


Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: andrew on 18 November 2008, 10:17:24 PM
petrus pertanyaan saya yang ini belom di jawab...



Quote from: andrew on 18 November 2008, 09:49:50 PM



gereja ka****k ? maksudnya resmi dari vatikan ? kapan?

atau gereja lokal ? gereja mana?

tolong jangan lari dari pertanyaan yang sudah -sudah silahkan jawab thread yang lain...

saya bertanya tidak untuk menyudutkan kamu, cuma untuk supaya kamu berpikir lebih jauh dan memahami aku dalam pandangan buddhis...

_/\_

_/\_
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: kullatiro on 18 November 2008, 10:18:34 PM
saudara petrus sebelum mengkotbahi orang lain ada baiknya dulu memahami dan mempelajari agama lain agar tidak saling mencela satu sama lain. Agama buddha juga kok berketuhan cuma tidak di gembar gemborkan.

http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/kn/ud/ud.8.03.irel.html

Thus have I heard. At one time the Lord was staying near Savatthi in the Jeta Wood at Anathapindika's monastery. On that occasion the Lord was instructing... the bhikkhus with a Dhamma talk connected with Nibbana, and those bhikkhus... were intent on listening to Dhamma.

Then, on realizing its significance, the Lord uttered on that occasion this inspired utterance:
There is, bhikkhus, a not-born, a not-brought-to-being, a not-made, a not-conditioned. If, bhikkhus, there were no not-born, not-brought-to-being, not-made, not-conditioned, no escape would be discerned from what is born, brought-to-being, made, conditioned. But since there is a not-born, a not-brought-to-being, a not-made, a not-conditioned, therefore an escape is discerned from what is born, brought-to-being, made, conditioned.


dan tripitaka keberadaan nya lebih tua dari injil.
dan bila agama buddha tidak berketuhanan maka agama buddha tidak ada di negri indonesia ini.
meskipun konsep tuhan kita mungkin berbeda dari yang ada di dalam kr****n
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 10:20:40 PM
oke sekarang giliran g dari Atheis,

{dan bila atheis itu sama dengan tidak percaya tuhan saja, maka Buddhisme adalah Atheis}
::tolong diralat bila salah, ini hanya pandangan saya pribadi


Kenapa kalian perlu Tuhan?????
sebenarnya saya yg harus bertanya, baik dan buruk dibuat oleh sistem sosial kita, disini dianggap baik, disana dianggap jelek, tergantung anda berada dan kapan

karena sistem sosial terus berjalan, contoh bisa saja saat ini Kloning adalah jahat, tetapi saat manusia tidak dapat bereproduksi lagi, dan jumlah manusia semakin sedikit, mungkin ya mungkin neh , kloning itu saat itu di halalkan.

lain ladang lain belalang, nah inilah yang merepotkan, coba kalau semua tempat itu dilandasi oleh satu hukum (dan belum tentu dan harus sistem Tuhan) karena hukum itu harus disepakati, dan dipercaya serta dilaksanakan oleh mereka yang menyepakatinya. dan kebanyakan pake sistem voting jadi siapa yang paling banyak dia yang berhak menentukan hukum. itulah keadaan saat ini.
saya pribadi lebih pada boundary dasar "Apakah yang kita lakukan merugikan orang lain"
semenjak jawaban adalah tidak maka hal itu adalah sah-sah saja, dan bagi saya tidak ada istilah baik sebagai lawan dari jahat. istilah baik bagi saya adalah "lebih dapat diterima"


satu lagi = berapa banyak agama, pandangan, dan aliran di dunia ini
              berapa lama pula mereka berdiri dan menyebarkan apa yang mereka sebut kebaikan
              dari nabi nabi mereka.
             
               Dan lihatlah apa hasil nya. masih ada kejahatan di dunia ini.
               karena kita tahu itu jahat karena ada pembandingnya yaitu baik
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 10:20:47 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 10:17:07 PM
Quote from: dilbert on 18 November 2008, 10:02:19 PM
Standard saya tentang kebaikan... dari Dhammapada...

Semua orang gentar di hadapan hukuman, semua orang mencintai kehidupan. Hendaknya kamu ingat bahwa kamu semua sama adanya, dan jangan membunuh atau sampai menyebabkan pembunuhan terjadi

Mengapa kita harus berbuat baik ?? Karena kita menginginkan bahwa orang juga akan baik terhadap kita. Makanya tidak perlu adanya TUHAN untuk mengingatkan kita akan berbuat baik. Apakah anda hanya berbuat baik ketika anda ingat dengan TUHAN ataupun ketika anda TAKUT dengan TUHAN ??

kayaknya agak OT, yang dibicarakan disana adalah keberadaan (eksistensi) Tuhan.
Tuhan itu sebenarnya sudah anda kenal dari adanya standard moral. Mungkin selama ini anda membayangkan Tuhan yang material. Padahal Tuhan adalah immaterial, standard moral adalah sesuatu yang immaterial.



Fakta: gk semua Atheist itu bejad..vise versa

Fakta: gk semua Theist itu bejad..vise versa

so, I think...we don't need god if we have moral codes...

Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Edward on 18 November 2008, 10:23:34 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 10:15:11 PM
[at] edward

tumben loe masuk "haid mode"...

;D

Biar kelihatan galak dikit... ;D
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: whatthe on 18 November 2008, 10:23:50 PM
Sebagai wacana keberadaan tuhan, sebenarny tergantung diri kita pribadi bagaiman semua itu terjadi.
Kadang ada seseorang yang bekerja keras susah payah dan dia memerlukan seseorang yang bisa membantu diriny untuk membuatny ringan. Disanalah Tuhan ada.
Kadang ada seseorang yang tidak perlu bekerja keras, maka Tuhan tidak berada didekatnya. Semoga anda dapat memahami apa maksud saya.
Jadi pada saat penolakan atau penerimaan adany Tuhan berasal dari siapa kah kita sebenarny.
Tuhan ada disini apakah Tuhan ada disana?
Inilah yang membentuk pandangan atheist. Dimana ketidakpercayaan maupun kemustahilan jawaban dari orang yang mengaku bahwa dirinya Tuhan ataupun pernah melihat Tuhan ataupun mendengarkannya.
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: andrew on 18 November 2008, 10:24:21 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 10:20:40 PM
oke sekarang giliran g dari Atheis,

{dan bila atheis itu sama dengan tidak percaya tuhan saja, maka Buddhisme adalah Atheis}
::tolong diralat bila salah, ini hanya pandangan saya pribadi





ada istilah lain   non-theis...

_/\_
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: dilbert on 18 November 2008, 10:25:01 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 10:17:07 PM
Quote from: dilbert on 18 November 2008, 10:02:19 PM
Standard saya tentang kebaikan... dari Dhammapada...

Semua orang gentar di hadapan hukuman, semua orang mencintai kehidupan. Hendaknya kamu ingat bahwa kamu semua sama adanya, dan jangan membunuh atau sampai menyebabkan pembunuhan terjadi

Mengapa kita harus berbuat baik ?? Karena kita menginginkan bahwa orang juga akan baik terhadap kita. Makanya tidak perlu adanya TUHAN untuk mengingatkan kita akan berbuat baik. Apakah anda hanya berbuat baik ketika anda ingat dengan TUHAN ataupun ketika anda TAKUT dengan TUHAN ??

kayaknya agak OT, yang dibicarakan disana adalah keberadaan (eksistensi) Tuhan.
Tuhan itu sebenarnya sudah anda kenal dari adanya standard moral. Mungkin selama ini anda membayangkan Tuhan yang material. Padahal Tuhan adalah immaterial, standard moral adalah sesuatu yang immaterial.




saya setuju dengan anda bahwa Tuhan adalah immaterial sebagaimana dengan standard moral... Lantas masalahnya dimana ?? Apakah ini menunjukkan eksistensi TUHAN ?? Apakah TUHAN itu perlu eksis supaya kita kita bisa menjadi "BAIK" ??
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Petrus on 18 November 2008, 10:25:21 PM
Quote from: Edward on 18 November 2008, 10:12:55 PM
Siapa bilang pada dasarnya semua manusia ingin lebih baik? Baik universal tidak akan ada habisnya...Itulah KENYATAAN. Kau hanya memasukkan doktrin yg berdasarkan pemahaman sendiri...
Jika standar baik dicari di luar, kita akan jadi BONEKA!! Apa yg menurut orang luar, yang konon katanya disabdakan oleh tuhan, hanyalah permainan pikiran sendiri...KArena itu, berusaha menjadi baik dengan standar luar diri kita adalah menjadikan diri kita budak keinginan orang lain, tanpa memikirkan sendiri akibatnya...

Pada hakikatnya, semua makhluk, tidak hanya manusia, itu berusahan BAHAGIA... Coba pikir dengan akal sehat dan logika, jika u merasa punya otak dan berpendidikan...
U dan orang lain itu berbuat BAIK untuk apa?
Yang kita lakukan sepanjang hidup ini, UNTUK APA?
Kerja keras membanting tulang, UNTUK APA?
Mencari penghidupan yg layak, UNTUK APA?
Mencari perlindungan kepada YANG MAHA XXX , UNTUK APA?

Semua dengan tujuan untuk dapat BAHAGIA! Tetapi pada hakekatnya, semua yg berkondisi itu tidak kekal, karena itu, kebahagiaan yg berdasarkan sesuatu yg berkondisi ADALAH SEMU!

Coba pikirkan itu baik2, jika memank ingin berdiskusi dan merasa memiliki otak dan berpendidikan....Jika tidak, SILAHKAN BAWA PERGI DOKTRIN2 U! Doktrin u kaga berguna dan sangat KONYOL di sini...
buang jauh-jauh segala bentuk doktrin, baca pelan-pelan.
anggap saja kita tidak mengenal satu paham pun. Kita mulai dari baik dan jahat, contoh membunuh konglomerat siapa yang bisa menilai itu salah seandainya belum ada hukum negara di dunia.

Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: kullatiro on 18 November 2008, 10:27:25 PM
manusia mempunyai akal budi dapat mengenal baik dan jahat
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 10:27:33 PM
 [at] Petrus

bila anda bertanya kenapa saya tidak meyakini existensi Tuhan

mohon om Petrus memberikan penjelasan tentang Tuhan itu sendiri seperti apa??

mungkin saya punya pandangan yang sedikit dan mungkin tidak benar tentang arti Tuhan jadi mohon dijelaskan biar saya tahu apa itu Tuhan, karena mungkin saya saya sedang mengenakan Tuhan bila arti Tuhan itu adalah baju(cuma contoh aja gak bermaksud merendahkan) tetapi g secara tidak sadar memakainya karena gak tau kalau Tuhan itu = Baju
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Reenzia on 18 November 2008, 10:27:49 PM
Quote from: reenzia on 18 November 2008, 10:14:05 PM

dalam tipitaka tidak begitu, padahal lebih tua dari pada kitab suci anda

lagian kalo mrk terbelakang mengapa Tuhan-mu memilih mereka [murid-murid-Nya] yang menulis kitab suci?
bukankah tu berarti inti ajarannya akan salah? dan kenapa pula km pikir orang yg membuat kitab suci adalah org terbelakang tapi masih saja kamu ikuti dan percaya? :hammer:

need response
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Petrus on 18 November 2008, 10:29:18 PM
Quote from: dilbert on 18 November 2008, 10:25:01 PM
saya setuju dengan anda bahwa Tuhan adalah immaterial sebagaimana dengan standard moral... Lantas masalahnya dimana ?? Apakah ini menunjukkan eksistensi TUHAN ?? Apakah TUHAN itu perlu eksis supaya kita kita bisa menjadi "BAIK" ??
mau tidak mau dia eksis tanpa anda sadari dengan adanya standard tadi.
ada sesuatu yang melarang anda membunuh si konglomerat itu bukan ? tanpa anda sadari sesuatu itulah disebut Tuhan.
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 10:30:16 PM
Quote from: andrew on 18 November 2008, 10:24:21 PM


ada istilah lain   non-theis...

_/\_

kalo non-theis itu bedanya dimana ya om Andrew?
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: whatthe on 18 November 2008, 10:30:36 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 10:20:40 PM
oke sekarang giliran g dari Atheis,

{dan bila atheis itu sama dengan tidak percaya tuhan saja, maka Buddhisme adalah Atheis}
::tolong diralat bila salah, ini hanya pandangan saya pribadi


Kenapa kalian perlu Tuhan?????
sebenarnya saya yg harus bertanya, baik dan buruk dibuat oleh sistem sosial kita, disini dianggap baik, disana dianggap jelek, tergantung anda berada dan kapan

karena sistem sosial terus berjalan, contoh bisa saja saat ini Kloning adalah jahat, tetapi saat manusia tidak dapat bereproduksi lagi, dan jumlah manusia semakin sedikit, mungkin ya mungkin neh , kloning itu saat itu di halalkan.

lain ladang lain belalang, nah inilah yang merepotkan, coba kalau semua tempat itu dilandasi oleh satu hukum (dan belum tentu dan harus sistem Tuhan) karena hukum itu harus disepakati, dan dipercaya serta dilaksanakan oleh mereka yang menyepakatinya. dan kebanyakan pake sistem voting jadi siapa yang paling banyak dia yang berhak menentukan hukum. itulah keadaan saat ini.
saya pribadi lebih pada boundary dasar "Apakah yang kita lakukan merugikan orang lain"
semenjak jawaban adalah tidak maka hal itu adalah sah-sah saja, dan bagi saya tidak ada istilah baik sebagai lawan dari jahat. istilah baik bagi saya adalah "lebih dapat diterima"


satu lagi = berapa banyak agama, pandangan, dan aliran di dunia ini
              berapa lama pula mereka berdiri dan menyebarkan apa yang mereka sebut kebaikan
              dari nabi nabi mereka.
             
               Dan lihatlah apa hasil nya. masih ada kejahatan di dunia ini.
               karena kita tahu itu jahat karena ada pembandingnya yaitu baik

Ajaran didunia ini terdiri dari 2 tahap: Guru dan Murid. 1 Guru mengajarkan ribuan murid. 1 Guru tidak dapat mentransfer semuanya yang ada pada diriny kepada murid tersebut. Maka sebagai akibatny murid mengambil jalan pikiran sendiri. Dimana pikiranny selalu dianggap benar oleh muridnya nanti. Maka inilah yang terjadi bila ajaran didunia ini dipisahkan menjadi banyak seperti agama.
Ironisny manusia menerima semuany dengan baik dan mengangguk "IYA"
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 10:32:36 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 10:25:21 PM
Quote from: Edward on 18 November 2008, 10:12:55 PM
Siapa bilang pada dasarnya semua manusia ingin lebih baik? Baik universal tidak akan ada habisnya...Itulah KENYATAAN. Kau hanya memasukkan doktrin yg berdasarkan pemahaman sendiri...
Jika standar baik dicari di luar, kita akan jadi BONEKA!! Apa yg menurut orang luar, yang konon katanya disabdakan oleh tuhan, hanyalah permainan pikiran sendiri...KArena itu, berusaha menjadi baik dengan standar luar diri kita adalah menjadikan diri kita budak keinginan orang lain, tanpa memikirkan sendiri akibatnya...

Pada hakikatnya, semua makhluk, tidak hanya manusia, itu berusahan BAHAGIA... Coba pikir dengan akal sehat dan logika, jika u merasa punya otak dan berpendidikan...
U dan orang lain itu berbuat BAIK untuk apa?
Yang kita lakukan sepanjang hidup ini, UNTUK APA?
Kerja keras membanting tulang, UNTUK APA?
Mencari penghidupan yg layak, UNTUK APA?
Mencari perlindungan kepada YANG MAHA XXX , UNTUK APA?

Semua dengan tujuan untuk dapat BAHAGIA! Tetapi pada hakekatnya, semua yg berkondisi itu tidak kekal, karena itu, kebahagiaan yg berdasarkan sesuatu yg berkondisi ADALAH SEMU!

Coba pikirkan itu baik2, jika memank ingin berdiskusi dan merasa memiliki otak dan berpendidikan....Jika tidak, SILAHKAN BAWA PERGI DOKTRIN2 U! Doktrin u kaga berguna dan sangat KONYOL di sini...
buang jauh-jauh segala bentuk doktrin, baca pelan-pelan.
anggap saja kita tidak mengenal satu paham pun. Kita mulai dari baik dan jahat, contoh membunuh konglomerat siapa yang bisa menilai itu salah seandainya belum ada hukum negara di dunia.



bagaimana kalo membunuh konglomerat yg sangat2 Jahat, yg anti kr****n, yg udah ngebunuh 500 juta kr****n, dan juga dah nge-hancurin seluruh gereja yg ada didunia ini..?

and konglomerat itu juga merkosa dan jual belikan manusia...

apakah itu gpp oleh Tuhan?
lol..
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 10:33:47 PM
 [at] whatthe

ente klonengan sopo?
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Petrus on 18 November 2008, 10:34:20 PM
Quote from: reenzia on 18 November 2008, 10:27:49 PM
dalam tipitaka tidak begitu, padahal lebih tua dari pada kitab suci anda

lagian kalo mrk terbelakang mengapa Tuhan-mu memilih mereka [murid-murid-Nya] yang menulis kitab suci?
bukankah tu berarti inti ajarannya akan salah? dan kenapa pula km pikir orang yg membuat kitab suci adalah org terbelakang tapi masih saja kamu ikuti dan percaya? :hammer:

need response
[/quote]
kalau orang tua kamu atau engkong kamu gak bisa baca tulis, apakah kamu tidak boleh percaya omongannya ??
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: andrew on 18 November 2008, 10:34:40 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 10:25:21 PM

buang jauh-jauh segala bentuk doktrin, baca pelan-pelan.
anggap saja kita tidak mengenal satu paham pun. Kita mulai dari baik dan jahat, contoh membunuh konglomerat siapa yang bisa menilai itu salah seandainya belum ada hukum negara di dunia.




loh kamu ini gimana ?


kamu buat dijudulnya aja kamu sudah terdoktrin dengan adanya tuhan, terus kok disini bilang buang semua doktrin ?

_/\_
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 10:34:47 PM
Quote from: reenzia on 18 November 2008, 10:27:49 PM
Quote from: reenzia on 18 November 2008, 10:14:05 PM

dalam tipitaka tidak begitu, padahal lebih tua dari pada kitab suci anda

lagian kalo mrk terbelakang mengapa Tuhan-mu memilih mereka [murid-murid-Nya] yang menulis kitab suci?
bukankah tu berarti inti ajarannya akan salah? dan kenapa pula km pikir orang yg membuat kitab suci adalah org terbelakang tapi masih saja kamu ikuti dan percaya? :hammer:

need response

mungkin karena si Tuhan itu tidak punya pilihan laen, atau menurut om Petrus gmana?
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: kullatiro on 18 November 2008, 10:35:37 PM
wew diskusi ini kok jadi ajang caci maki sihh.
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 10:36:13 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 10:34:20 PM


kalau orang tua kamu atau engkong kamu gak bisa baca tulis, apakah kamu tidak boleh percaya omongannya ??

kalo gk make sense, dan gk sesuai dengan kebenaran..contohne Science..

apakah patut diikutin dan diperjuangkan?
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Reenzia on 18 November 2008, 10:36:21 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 10:29:18 PM

kalau orang tua kamu atau engkong kamu gak bisa baca tulis, apakah kamu tidak boleh percaya omongannya ??


jangankan orang tua ato engkong, dhamma aja perlu dibuktikan kok ;D
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: kullatiro on 18 November 2008, 10:36:34 PM
lain kali tidak boleh sperti ini mesti lebih sehat ingat ini forum buddha kita tidak boleh mengobarkan api dalam sekam
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 10:36:46 PM
 [at] Whatte

haha... setuju setuju
saat saya post "Siapa Tuhan" juga saya membicarakan hal tersebut,
iya bagaimana anda yang mengaku 5 agama tersebut mengakui keabsahan ajaran mereka masing2
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: whatthe on 18 November 2008, 10:36:57 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 10:33:47 PM
[at] whatthe

ente klonengan sopo?

Aku merupakan hasil kloningan dari bapak dan ibu ku. Anda tidak percaya?
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Edward on 18 November 2008, 10:37:18 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 10:25:21 PM
Quote from: Edward on 18 November 2008, 10:12:55 PM
Siapa bilang pada dasarnya semua manusia ingin lebih baik? Baik universal tidak akan ada habisnya...Itulah KENYATAAN. Kau hanya memasukkan doktrin yg berdasarkan pemahaman sendiri...
Jika standar baik dicari di luar, kita akan jadi BONEKA!! Apa yg menurut orang luar, yang konon katanya disabdakan oleh tuhan, hanyalah permainan pikiran sendiri...KArena itu, berusaha menjadi baik dengan standar luar diri kita adalah menjadikan diri kita budak keinginan orang lain, tanpa memikirkan sendiri akibatnya...

Pada hakikatnya, semua makhluk, tidak hanya manusia, itu berusahan BAHAGIA... Coba pikir dengan akal sehat dan logika, jika u merasa punya otak dan berpendidikan...
U dan orang lain itu berbuat BAIK untuk apa?
Yang kita lakukan sepanjang hidup ini, UNTUK APA?
Kerja keras membanting tulang, UNTUK APA?
Mencari penghidupan yg layak, UNTUK APA?
Mencari perlindungan kepada YANG MAHA XXX , UNTUK APA?

Semua dengan tujuan untuk dapat BAHAGIA! Tetapi pada hakekatnya, semua yg berkondisi itu tidak kekal, karena itu, kebahagiaan yg berdasarkan sesuatu yg berkondisi ADALAH SEMU!

Coba pikirkan itu baik2, jika memank ingin berdiskusi dan merasa memiliki otak dan berpendidikan....Jika tidak, SILAHKAN BAWA PERGI DOKTRIN2 U! Doktrin u kaga berguna dan sangat KONYOL di sini...
buang jauh-jauh segala bentuk doktrin, baca pelan-pelan.
anggap saja kita tidak mengenal satu paham pun. Kita mulai dari baik dan jahat, contoh membunuh konglomerat siapa yang bisa menilai itu salah seandainya belum ada hukum negara di dunia.


Ok, kita lihat, dari segi baik dan jahat...Apa atau siapa yg mencanangkan jahat atau baik? KESEDIHAN DAN KETIDAK TERIMAAN dlm diri yang MELABELI sesuatu itu jahat atau baik...Mulai dari pikiran diri, orang2 mulai memberikan patokan mana yg baik dan mana yg jahat...Dan dari "kesepakatan" bersama itu lha orang2 mulai dari kecil ditanamkan mana itu baik, dan mana itu jahat... Nilai2 kolektif-lah yg memberikan patokan tersebut..
Nilai jahat atau buruk, memerlukan sosok yg akan memberikan hukuman, disitulah dimulai kenal namanya masyarakat yg mengenal animisme...
Tetapi sistem animisme tersbut memiliki kekurangan, karena ketakutan terhadap dewa yang berbeda-beda...
Nah mulai lah adanya sosok si MAHA XXX ini, yang memberikan pakem "universal" manakah yang baik, dan mana yg buruk....

Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: andrew on 18 November 2008, 10:38:28 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 10:30:16 PM
Quote from: andrew on 18 November 2008, 10:24:21 PM


ada istilah lain   non-theis...

_/\_

kalo non-theis itu bedanya dimana ya om Andrew?


mungkin sekali-kali kita membahas munculnya konsep tuhan, pencipta...


kurang bisa jelasin bedanya non -theis...

mungkin seperti ini...

non-theis berada di luar pertentangan antara theis  dan atheis...



_/\_
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 10:41:31 PM
Quote from: whatthe on 18 November 2008, 10:36:57 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 10:33:47 PM
[at] whatthe

ente klonengan sopo?

Aku merupakan hasil kloningan dari bapak dan ibu ku. Anda tidak percaya?
bukannya Tuhan yak?
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 10:41:56 PM
Quote from: andrew on 18 November 2008, 10:38:28 PM
kurang bisa jelasin bedanya non -theis...

mungkin seperti ini...

non-theis berada di luar pertentangan antara theis  dan atheis...



_/\_

ah... trim ko andrew, saya mengerti maksud anda (mudah-mudahan)

kalo saya analogikan seperti non blok begitu? tidak blok barat maupun timur
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 10:42:56 PM
 [at] El sol
harap perhatikan kata2 anda, jangan karena tidak sepaham anda memberikan kata2 yg kurang berkenan
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: whatthe on 18 November 2008, 10:43:11 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 10:36:46 PM
[at] Whatte

haha... setuju setuju
saat saya post "Siapa Tuhan" juga saya membicarakan hal tersebut,
iya bagaimana anda yang mengaku 5 agama tersebut mengakui keabsahan ajaran mereka masing2
Tidak ada yang patut dipersalahkan atau dibenarkan. Semua masih semu, dimana semua berjalan seiring dengan waktu.
Orang percaya bahwa adany "ARMAGEDDON" didunia ini, karena mereka takut bahwa adanya kehilangan. Jadi mereka membuat semua harus sesuai dengan yang mereka anggap "BAIK".
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: ryu on 18 November 2008, 10:44:15 PM
Keberadaan Tuhan??

Tuhan, Bagaimana Ini?
[/color]
"Tuhan, bagaimana ini, sudah dua hari toko
tidak ada pembeli sama sekali, hari ini cuma
dapat 7.000 rupiah, mana cukup untuk menutup
biaya-biaya...."

oleh
YASANANDA YUDHA WIBISONO


SUATU SIANG BEBERAPA BULAN yang lalu, setelah puja bhakti dan latihan meditasi, saya berbincang-bincang dengan seorang bapak yang cukup rajin hadir pada sesi latihan meditasi bersama. Bapak tersebut mengaku sering mendengar suara-suara saat meditasi rutin di rumah, dan hal ini dianggapnya mengganggu. Setelah menjawab bagaimana bersikap atas kondisi tersebut, saya bertanya apa tujuannya berlatih meditasi, sebab terkadang halangan meditasi bisa muncul disebabkan adanya konsep-konsep salah yang dipercaya oleh seseorang. Ternyata bapak ini ingin bias melihat apa karma lampaunya yang menyebabkan ia saat ini mengalami banyak penderitaan hidup. Saat ditanya apa penderitaannya, bapak ini bercerita bahwa dia dulunya aktivis di agama tetangga selama 25 tahun dan sudah direkomendasikan menjadi pendeta. Tetapi bukannya menjadi pendeta dia malah pindah agama, karena waktu akan menikah (dijodohkan orang tuanya), pendeta di sana tidak mau menikahkan bapak ini karena ia bersikukuh tidak mau dibaptis sebagai syarat untuk pernikahan. Bapak tersebut beranggapan pembaptisan bukan jaminan orang akan taat & rajin berdoa. Pernikahan akhirnya dilakukan di salah satu kelenteng di Surabaya yang bersedia membantunya. Persoalan muncul waktu mengetahui istrinya bukan istri yang sesuai dengan harapannya, lalu sejak kematian ayahnya, ia berselisih paham dengan saudara-saudara dan ibunya mengenai harta warisan. Dari bincang-bincang itulah saya kemudian tahu bahwa bapak ini ternyata merasa bisa bercakap-cakap dengan Tuhan secara pribadi dan sewaktu pindah agama pun ia juga merasa bisa bercakap-cakap dengan patung Dewi Kwan Im atau dewa-dewa lainnya Seminggu kemudian saya menanyakan perkembangan latihan meditasinya, dan diskusi tersebut akhirnya berkembang menjadi pembahasan mengenai cara bapak tersebut mengatasi masalahnya. Di situlah saya ketahui ternyata permasalahan dengan istri dan keluarganya berakar dari permasalahan ekonomi. Bapak ini terhimpit masalah ekonomi. Pertengkaran-pertengkaran yang terjadi dengan istri dan keluarganya juga berakar dari masalah ekonomi.
Cara bapak ini cukup unik, dia terus meminta dan meminta kalau perlu ngomel pada Tuhan. ialah satu doa yang dia ceritakan saat itu adalah "Tuhan, bagaimana ini, sudah dua hari toko tidak ada pembeli sama sekali, hari ini cuma dapat Rp. 7.000, mana cukup untuk menutup biaya-biaya. Saya tidak minta jadi konglomerat, asal cukup saja dan ada kelebihan sedikit". Waktu dia merasa jengkel dengan istrinya dia juga berdoa, "Tuhan, kenapa waktu saya batal jadi pendeta, kamu tidak paksa saya untuk berangkat, kenapa harus ketemu istri seperti ini". Bapak itu juga bercerita bahwa meskipun seminggu sepi, pada akhir minggu ada orderan cukup besar sehingga bisa cukup untuk menutup kebutuhan bulan itu, tapi ia berterima kasih secukupnya dan tetap menuntut Tuhan memberinya lebih dari itu.
Cerita di atas hanyalah salah satu cerita klasik yang sering kita temui sehari-hari.
Menggambarkan CARA sebagian orang untuk bertahan dalam derasnya arus KEHIDUPAN yang penuh ketidakpastian ini.
Di mana kata KEHIDUPAN sendiri sering dipakai orang untuk menggambarkan serangkaian kejadian yang kita alami dari saat kita bangun di pagi hari sampai kita tidur di malam hari, dari saat kita lahir sampai saat kita mati.
Kejadian-kejadian tersebut sangat bervariasi meliputi kejadian-kejadian yang kita anggap menyenangkan, netral sampai yang paling tidak menyenangkan bahkan yang paling menakutkan.
Dari jaman dahulu kala manusia sudah membuat penjelasan-penjelasan atas kejadian yang mereka alami sesuai dengan level pengetahuan mereka. Bila ada gunung berapi meletus dan menumpahkan lahar serta debu awan panas, hal tersebut membuat mereka menderita dan ketakutan, mereka mengalami luka-luka, kehilangan sanak keluarga dan tempat tinggal. Mereka tidak kuasa melawan kekuatan tersebut maka mereka melakukan kompromi atas dasar pertimbangan-pertimbangan tertentu. Informasi-informasi mereka kumpulkan dan
dianalisa. Informasi tersebut bisa dari mimpi, penampakan hal tertentu yang tidak lazim (misal awan bergambar manusia atau binatang), rumor (misalnya ada warga yang memotong pohon di puncak gunung tersebut) dan sebagainya. Dari situ muncul konsep yang berkembang menjadi kepercayaan lokal penduduk setempat.
Pemujaan terhadap kekuatan gunung berapi yang dianggap hidup dilakukan dengan cara-cara yang mereka anggap bisa menyenangkan kekuatan tersebut. Konsep menyenangkan ini memakai standar apa yang mereka anggap menyenangkan. Misalnya mempersembahkan
buah-buahan dan binatang bahkan gadis-gadis dan laki-laki muda. Bila letusan gunung berapi itu belum reda, maka mereka bisa berasumsi bahwa jumlah dan kualitas persembahan belum mencukupi, maka mereka akan menambah persembahan tersebut.
Dan apabila selesai melakukan persembahan kedua kebetulan letusan mereda maka mereka mendapatkan kesimpulan yang meyakinkan bahwa kekuatan tersebut sudah bisa dipuaskan dengan cara itu. Hal ini akhirnya menjadi kepercayaan pemujaan terhadap gunung berapi atau kekuatan yang ada di puncak gunung berapi. Kepercayaan ini akhirnya diturunkan dari generasi ke generasi. Yang tidak mereka sadari adalah bahwa meskipun tidak diberi persembahan apapun letusan gunung berapi pasti akan reda juga (anicca).
Seperti pada kasus letusan Gunung Merapi baru-baru ini, setelah "puas" meletus juga akan reda dengan sendirinya.
Kekuatan rasa takut danketidaktahuan ini menyebabkanbermunculannya paham DINAMISME & ANIMISME di seluruh dunia, mereka memuja gunung, pohon, batu, api, binatang dan lain-lain.
Mereka selalu mengaitkan apa yang terjadi pada mereka dengan hal-hal tersebut.
Pada perkembangannya seiring dengan berkembangnya kebudayaan & peradaban di daerah masing-masing, banyak paham-paham ini bertransformasi menjadi paham POLITHEISME (pemujaan pada banyak Tuhan/Dewa Penguasa), salah satu yang terkenal adalah pemujaan pada dewa-dewa Yunani Kuno (Zeus, Hera, dll). Di sini Tuhan Penguasa digambarkan bersifat seperti manusia tapi memiliki kekuatan yang besar, tidak jarang suka semena-mena dan kejam, sehingga dipuja untuk mendapatkan perlindungan sekaligus ditakuti hukumannya apabila gagal dipuaskan. Pada waktu yang hampir bersamaan ada suatu paham kepercayaan yang tumbuh berkembang di daerah Timur Tengah dan sekitarnya. Di mana paham ini juga memuja satu kekuatan abstrak tunggal di luar manusia yang akhirnya mulai menggeser paham POLITHEISME menjadi paham MONOTHEISME. Tuhan yang abstrak tersebut (wujudnya tidak pernah tampak) digambarkan memiliki sifat-sifat manusia yang serba Maha, pada masa-masa awalnya diceritakan sebagai sosok yang pilih kasih dan mudah murka. Namun seiring dengan munculnya tokoh-tokoh spiritual baru, sosok Tuhan mulai digambarkan sebagai sosok yang lembut dan penuh kasih sayang. Sang Buddha sendiri dalam Brahmajala Sutta menjelaskan bahwa banyak paham kepercayaan yang berkembang di India saat itu munculnya dari ketidaktahuan pendiri paham itu sendiri. Dalam suatu kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Indonesia, salah seorang bhikkhu kita ditanya apakah agama Buddha mengakui adanya Tuhan. Bhikkhu tersebut menjawab tidak mengakui Tuhan kalau Tuhan itu suatu makhluk. Paus sempat bingung, mungkin juga kebanyakan orang yang belum mengenal betul agama Buddha akan mengalami kebingungan seperti beliau. agama buddha tidak mengenal tuhan?
Pernah dalam suatu pertemuan dengan tokoh-tokoh agama, bhikkhu kita ditanya oleh salah seorang tokoh agama sebagai berikut : "Bapak Bhikkhu yang terhormat, saya telah membaca banyak kitab suci agama Buddha tetapi saya tidak bisa menemukan kata-kata Tuhan di manapun juga. Apakah agama Buddha tidak ber-Tuhan?" Bhikkhu kita tersebut lalu menjawab dengan enteng "Lho, bukankah di kitab-kitab suci Bapak-Bapak sekalian juga tidak ada kata-kata Tuhan?" Jawaban tersebut tentunya menimbulkan reaksi keras dari para tokoh agama yang hadir di situ, salah satunya bahkan berinisiatif menunjukkan betapa banyaknya tulisan Tuhan di kitab sucinya. Bhikkhu tersebut lalu berkata : " Itu kan kitab suci yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, kalau dalam kitab suci yang asli kan tidak ada kata Tuhan". Mereka terdiam dan berpikir. Akhirnya mereka mengakui bahwa apa yang diucapkan bhikkhu tersebut mengandung kebenaran. Kitab suci Nasrani dalam bahasa aslinya Ibrani menyebut Tuhan sebagai Yahwe, sedangkan di Al Quran menyebut Tuhan dengan Allah, di Hindu dengan Sang Trimurti Brahma Siwa Wisnu (mohon maaf bila ada kesalahan istilah dan ejaan). Sedangkan kata Tuhan sendiri berasal dari bahasa kawi, dari kata 'TUAN' yang artinya 'yang disembah'. Bhikkhu tersebut kemudian bertanya kepada para tokoh agama tersebut "atas dasar apa kata Yahwe, Allah, Sang Trimurti lalu diterjemahkan menjadi kata Tuhan, apakah sosok Tuhannya sama?" Kata water, banyu, sui bisa diterjemahkan menjadi kata air dalam Bahasa Indonesia karena mengacu pada benda yang sama. Lalu apakah Tuhan dari agama-agama tersebut mengacu pada Sesuatu yang sama? Para tokoh agama tersebut akhirnya sepakat mengakui bahwa secara umum kelihatannya sama tetapi sebenarnya memiliki banyak perbedaan konsep yang cukup signifikan. Sangat diragukan mengacu pada Tuhan yang sama, kalau toh mau dianggap sama itupun hanya berupa anggapan belaka, bukan suatu kebenaran. Oleh karena itu wajar dan sah saja bila konsep Tuhan di dalam agama Buddha berbeda dengan konsep Tuhan di agama-agama lain. Bhikkhu tersebut juga menjelaskan bahwa konsep Tuhan dalam agama Buddha jarang sekali diterjemahkan menjadi kata Tuhan karena menghindari pemahaman yang bias. NIBBANA sebagai konsep Ketuhanan dalam agama Buddha lebih sering ditulis dalam bahasa aslinya
untuk menghindari salah persepsi. nibbana konsep ketuhanan yme dalam agama buddha Para tokoh nasional kita di masa lampau kelihatannya sudah memikirkan baik-baik segala konsekuensi yang ada pada saat menyusun Pancasila Dasar Negara kita. Mungkin karena itulah sila pertama Pancasila adalah Ketuhanan YME dan bukannya Tuhan Yang Maha Esa. Kalau Tuhan Yang Maha Esa bisa diartikan satu sosok Tuhan tunggal yang tidak ada duanya di mana kita harus mengakui adanya satu sosok tunggal itu dan bukan yang lain. Hal itu tidak mungkin karena tiap agama masing-masing memiliki Konsep Tuhan yang tidak persis sama satu dengan lainnya. Ketuhanan YME lebih bisa merangkul semua pihak karena semua agama pasti memiliki Konsep Tuhan Yang Tunggal meskipun Konsep Tuhan masing-masing tidak persis sama.
Ketuhanan YME mengisyaratkan kehidupan bernegara dan berbangsa (dalam hal ini beragama) harus berlandaskan pada pengakuan akan adanya konsep Tuhan yang tidak mendua atau banyak tetapi benar-benar tunggal (Maha Esa).
Nibbana adalah sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak diciptakan, yang mutlak (asankhata/bukan perpaduan/tunggal/esa), Nibbana bukan tempat (surga) atau makhluk adikodrati. Tidak ada kata-kata yang tepat untuk menjelaskan Nibbana, tetapi Nibbana bisa dialami/ direalisasikan oleh siapa saja yang mau melatih dirinya sesuai Dhamma Sang Guru Agung Buddha Gotama.
N i b b a n a m erupakan tujuan tertinggi dari umat Buddha, tujuan hidup, kondisi keabadian tanpa kelahiran, tanpa kematian dan tanpa penderitaan. Nibbana (yang mutlak/ tunggal/esa/asankhata) merupakan konsep Ketuhanan YME dalam Agama Buddha.
Sering kita ditanya mengapa Nibbana tidak bisa dijelaskan kata-kata. Jawabannya cukup sederhana, karena banyak hal yang kita jumpai di dunia ini, tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Sebagai contoh adalah warna. Misalkan kita memegang kain warna kuning tertentu, maka sulit bagi kita untuk menjelaskan secara tepat seberapa kuning warna kain itu pada teman kita lewat pesawat telepon. Kita harus menunjukkan sendiri kain itu baru tidak diperlukan penjelasan lewat kata-kata lagi. Yang lebih mustahil bila kita harus menjelaskan warna itu pada orang buta sejak lahir. Biar kita tempelkan ke pipi orang itu, kita suruh dia cium baunya tetap tidak akan berhasil. Satu-satunya jalan adalah mengobati mata orang tersebut sampai sembuh, baru orang itu mengerti warna kain tanpa perlu dijelaskan lagi.
Demikian pula dengan Nibbana, sudah begitu banyak Siswa Mulia Sang Buddha yang merealisasikan Nibbana, namun sebagaimanapun jelasnya Nibbana bagi Mereka, tetap tidak akan bisa dijelaskan pada kita-kita yang belum mencapainya. Kita tetap seperti orang buta tadi. Satusatunya jalan adalah membuka mata batin kita dengan latihan sungguh-sungguh sesuai petunjuk Mereka yang telah pernah mencapainya, baru Nibbana akan menjadi jelas buat kita. Kalau kita terus berusaha membayangkan Nibbana bahkan terus bertanya-bertanya maka kita akan jadi seperti orang buta yang terus bertanya-tanya mengenai warna kain dengan cara disentuh, dicium dan sebagainya. Hal itu akan sia-sia. nibbana bukan maha dewa pengatur kehidupan Cerita ini kisah nyata. Beberapa tahun yang lalu, pada suatu malam selesai dari kebaktian di tempat ibadahnya, seorang pengabar agama yang taat di agama tetangga pulang ke rumahnya di daerah Surabaya Barat dengan mengendarai sepeda motor. Di tengah perjalanan dia dihadang perampok yang hendak merampas sepeda motornya. Karena mungkin sedikit melawan akhirnya selain sepeda motornya dirampas, ia juga dianiaya dan ditinggal sendirian di jalan sepi tersebut dengan kondisi terluka parah.
Dengan sisa tenaga yang ada ia berusaha untuk meminta bantuan dari kendaraan yang lewat namun tidak ada satupun yang berani berhenti untuk menolong karena takut dengan penampilannya yang luka parah. Akhirnya ia terus berjalan dan merangkak sampai ke lokasi perumahannya lalu ditolong
satpam perumahan yang mengenalinya. Dari cerita di atas orang tidak akan berhenti berpikir kenapa ia mengalami kejadian yang mengerikan tersebut. Apa penyebabnya. Bagaimana orang yang sudah begitu taat sembahyang dan baru saja keluar dari pelayanan di tempat ibadahnya bisa menerima musibah seperti itu. Orang akhirnya muncul dengan berbagai jawaban yang selalu dikaitkan dengan keberadaan sosok maha dewa pengatur kehidupan. Di mana jawaban tersebut sering menggambarkan keterlibatan langsung maha dewa atas nasib manusia.
Penjelasan-penjelasan itu pada awalnya memang bisa menghibur, memberikan ketabahan dan harapan bagi manusia untuk menghadapi kenyataan-kenyataan dalam hidupnya. Tetapi karena Tuhan dilibatkan dalam penjelasan tersebut dan digambarkan sebagai makhluk maha dewa, akhirnya menyebabkan gambaran Tuhan jadi tidak sempurna dan membingungkan.
Jawaban yang paling sering dipakai orang adalah bahwa hal itu merupakan COBAAN dari Tuhan untuk melihat apakah pengikutnya itu benar-benar setia padanya. Apabila kita menggambarkan ada sosok Tuhan dalam bentuk maha dewa sedang mencoba manusia yang sudah begitu taat kepadanya dengan cara seperti itu, kita tentunya boleh merasa ngeri dengan sosok Tuhan seperti itu. Dan tentunya sosok tersebut tidak bisa disebut bersifat maha pengasih dan penyayang. Apabila seorang ibu mencoba membuat roti kukus yang enak, maka disitu ada resiko roti kukus itu tidak "mengembang" atau sering dikatakan orang rotinya "bantat". Ibu itu tidak tahu hasil akhirnya karena itu ia harus mencoba. Konsep cobaan sebagai jawaban atas kejadian di atas sulit diterima kecuali Tuhan maha dewa memang sedang coba-coba dan tidak tahu bagaimana hasil percobaannya itu. Berarti maha dewa tersebut tidak maha tahu. Tetapi kalau betul-betul maha tahu, tentunya maha dewa itu sudah tahu bagaimana hasilnya, lalu apa fungsinya mencoba. Apabila sudah tahu hasilnya tetapi tetap diberi cobaan yang mengerikan, hal ini tentunya mirip dengan sifat manusia yang iseng dan kejam (baca tsunami).Yang menjadi pertanyaan apakah Tuhan bisa digambarkan seperti itu? Menurut saya hal ini karena manusia sendiri yang menggambarkan Tuhan sebagai sosok makhluk maha dewa sehingga menimbulkan banyak kerancuan dan bukan gambaran Tuhan yang sesungguhnya. Jawaban lain yang sering dipakai adalah bahwa kejadian yang terjadi sudah merupakan RENCANA Tuhan. Apabila kita telaah penjelasan ini tentunya timbul suatu pengertian bahwa kejadian yang terjadi pada teman kita tersebut sudah direncanakan sebelumnya bahkan mungkin pada saat ia belum lahir di mana perampok tersebut juga merupakan bagian dari rencana tersebut.
Misalkan ada suatu pentas sandiwara di mana ada seorang yang baik hati dirampok oleh perampok, maka aktor perampok harus betul-betul menjalankan perannya dengan baik agar sandiwara itu bagus jadinya. Apabila dalam skenarionya (rencana) dia harus merampok lalu dia malah menolong orang tentunya hal itu akan menyebabkan sutradara marah. Dia sudah merusak jalan cerita dan melawan perintah. Tetapi bila dia betul-betul berperan sebagai perampok yang bengis maka seharusnya akan mendapatkan pujian dari sang sutradara, harusnya dia dapat piala Oscar.
Bila kita kembali pada cerita di atas maka seharusnya perampok sepeda motor tadi masuk surga karena sudah menjalankan perintah sesuai rencana-"Nya". Tetapi yang terjadi biasanya perampok itu dikatakan akan masuk neraka karena kejahatannya.
Konsep bahwa semua kejadian sudah direncanakan Tuhan sulit bisa diterima. Apabila semua sudah direncanakan berarti sejak awal diciptakan manusia sudah ditentukan mana yang akan masuk neraka dan mana yang akan masuk surga. Lalu di mana letak keadilannya dan lagi pula apa fungsinya menciptakan manusia dengan rencana seperti itu. Atau konsep ini murni bikinan manusia sehingga akhirnya menyebabkan gambaran Tuhan jadi seperti itu.
Sering kali ada orang yang menjelaskan bahwa kejadian itu untuk mengingatkan manusia bahwa Tuhan maha dewa memiliki kekuasaan penuh atas nasib manusia. Apabila hal itu yang terjadi maka berarti maha dewa tersebut bukan maha pencipta karena sudah menciptakan manusia yang tidak sempurna sehingga perlu terus-terusan diingatkan. Apalagi teman kita itu tadi kerjaannya tiap saat melayani Tuhan kenapa ia yang harus diingatkan dan bukannya yang lain. Terkadang orang menyalahkan iblis yang diceritakan merupakan ciptaan Tuhan maha dewa sebagai biang keladi atas segala penderitaan dan musibah yang terjadi. Jika Tuhan maha dewa merupakan makhluk yang maha tahu, maha kuasa dan maha pengasih tentunya tidak perlu menciptakan iblis dan kalau toh sudah terlanjur diciptakan harusnya dikendalikan supaya tidak menciptakan penderitaan. Kecuali memang iblis sengaja diciptakan dan dibiarkan supaya menggoda manusia, sehingga manusia yang punya pilihan bebas bisa punya alternatif pilihan mau masuk surga atau neraka. Bila memiliki sifat maha tahu tentunya sudah bisa diketahui manusia mana yang bakal tahan godaan lalu masuk surga dan mana yang tidak tahan lalu masuk neraka. Tetapi bila Tuhan maha dewa tidak tahu mana yang akan dipilih manusia, maka sebagai perwujudan rasa cinta kasih, seharusnya tidak menciptakan iblis penggoda karena besar kemungkinan manusia akan tergoda lalu masuk neraka. Saat kita mengingat kejadian tsunami yang menghancurkan jutaan hidup manusia dengan cara yang sangat mengerikan, belum lagi penderitaan dan trauma berkepanjangan bagi yang masih hidup, tentunya kita juga boleh bertanya-tanya mengapa hal tersebut terjadi. Pada waktu itu tidak ada satu tokoh agamapun bisa membahas mengapa hal itu terjadi.
Bersambung.....
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 10:44:44 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 10:42:56 PM
[at] El sol
harap perhatikan kata2 anda, jangan karena tidak sepaham anda memberikan kata2 yg kurang berkenan
huahuahuahuahuahua...

suka2 aye donk...

;D
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 10:45:16 PM
 [at] whatthe

bisakah anda percaya pada

Apa yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya
dan
Apa yang tidak bisa dibuktikan ketidakbenarannya
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 10:45:52 PM
 [at] ryu

NICE!...

Bravo!..

=D> =D> =D>
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: whatthe on 18 November 2008, 10:46:40 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 10:41:31 PM
Quote from: whatthe on 18 November 2008, 10:36:57 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 10:33:47 PM
[at] whatthe

ente klonengan sopo?

Aku merupakan hasil kloningan dari bapak dan ibu ku. Anda tidak percaya?
bukannya Tuhan yak?

TUHAN itu berwujud ato tidak? kalo berwujud maka anda bisa menyebutnya saya adalah kloning dari dia
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: dilbert on 18 November 2008, 10:48:11 PM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 10:29:18 PM
Quote from: dilbert on 18 November 2008, 10:25:01 PM
saya setuju dengan anda bahwa Tuhan adalah immaterial sebagaimana dengan standard moral... Lantas masalahnya dimana ?? Apakah ini menunjukkan eksistensi TUHAN ?? Apakah TUHAN itu perlu eksis supaya kita kita bisa menjadi "BAIK" ??
mau tidak mau dia eksis tanpa anda sadari dengan adanya standard tadi.
ada sesuatu yang melarang anda membunuh si konglomerat itu bukan ? tanpa anda sadari sesuatu itulah disebut Tuhan.

maybe yes... maybe NO..
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 10:49:04 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 10:45:16 PM
[at] whatthe

bisakah anda percaya pada

Apa yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya
dan
Apa yang tidak bisa dibuktikan ketidakbenarannya

namane faith..kalo berlebihan, namane blind faith..

cape dueh!...

;D

QuoteTUHAN itu berwujud ato tidak? kalo berwujud maka anda bisa menyebutnya saya adalah kloning dari dia
Tuhan...Hantu?
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Edward on 18 November 2008, 10:50:07 PM
 [at]  hatred
Non-theism mempercayai kondisi seperti yg digambarkan dalam sutta tersebut...Tetapi bukan sebagai alfa-omega, sosok personal, maha xxx..
DAn mencari pembenaran mengenai sosok tuhan ini sebenarnya tidak berguna dalam perkembangan batin, karena dalam Buddhism ketuhanan seperti itu tidak membawa kepada kebahagiaan sejati...
Untuk buktinya, coba aja lakukan research sendiri, dari berbagai banyak sutta Buddhis, hanya sepenggal kalimat tersebut yg dapat dikatakan mendekati sosok 'tuhan' dalam ajaran theistik
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: ryu on 18 November 2008, 10:50:37 PM
Apakah ada Tuhan maha dewa yang sedang murka pada jutaan orang-orang tidak berdosa itu? Sebesar apa kesalahan mereka sehingga patut menerima hukuman seperti itu. Saat itu para tokoh agama hanya menjelaskan betapa kecil kita dibanding kekuasaan Tuhan sehingga kita tidak seharusnya menjadi sombong dan belajar rendah hati, serta mengembangkan kepedulian kita pada korban bencana tersebut.
Penjelasan tokoh agama itu memang benar dan sudah seharusnya kita berpikir seperti itu tetapi dibalik penjelasan itu akan tetap tersimpan tanda tanya besar kenapa Tuhan maha dewa tega melakukan hal tersebut. Apabila manusia dilarang untuk mempertanyakan segala rencana Tuhan maha dewa, maka manusia seharusnya tidak diciptakan dengan akal budi yang sedemikian rupa sehingga mampu berpikir logis dan mempertanyakan 'policy' Tuhan maha dewa.
Dalam kitab Jataka VI: 208 tercatat :
Dengan mata, seseorang dapat melihat pemandangan memilukan, Mengapa "maha dewa" itu tidak menciptakan secara baik? Bila kekuatannya dikatakan tak terbatas,
Mengapa tangannya begitu jarang memberkati, Mengapa dia tidak menganugerahi kebahagiaan saja? Mengapa kejahatan, kebohongan dan ketidaktahuan merajalela?
Mengapa kepalsuan menang, sebaliknya kebenaran dan keadilan gagal Saya menganggap, pandangan tentang " maha dewa" adalah Ketidakadilan yang membuat dunia yang diatur keliru.
Tujuan dari pembahasan di atas murni untuk melakukan koreksi atas konsep keliru yang masih sering dimiliki umat Buddha yaitu yang menggambarkan Tuhan sebagai maha dewa yang mengatur nasib manusia.
Sangat tidak tepat menggambarkan kesucian dengan cara seperti itu. Karena itu kita TIDAK pernah menggambarkan Tuhan sebagai maha dewa pencipta, penguasa, pemberi berkah, penghukum dsb. Tuhan adalah Mutlak, tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata tetapi bisa direalisasikan dalam mengembangkan kebijaksanaan dalam kehidupannya saat ini dan tidak harus menunggu kematian datang. Tuhan adalah kebahagiaan tertinggi Nibbana. Nibbana adalah Tuhan dalam agama Buddha. Jawaban-jawaban yang menggambarkan keterlibatan maha dewa atas nasib manusia tersebut di atas memang tidak bisa diterima dengan logika. Tetapi buat sebagian orang bisa menjadi hiburan dan harapan untuk bertahan atas penderitaan hidup yang sedang mereka alami terutama bagi yang mau percaya penuh atas konsep-konsep tersebut. Lalu bagaimana penjelasan Dhamma atas kejadian-kejadian yang dialami manusia dalam kehidupannya sehari-hari?
hukum alam semesta (niyama dhamma) sebagai penjelasan atas kejadiankejadian yang terjadi di alam semesta ini Dahulu kala orang mengira hujan dan petir adalah kerjaan para dewa-dewi yang ada di atas kahyangan. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka diketahui bagaimana terjadinya hujan dan siklusnya. Ilmu pengetahuan mulai menguak tabir kegelapan dan mulai menjelaskan bagaimana alam bekerja dengan hukum-hukumnya. Newton, Einstein dan masih banyak ilmuwan lainnya mulai mempelajari sebagian dari hukum-hukum yang bekerja di
alam semesta ini. Listrik bisa menyalakan lampu dan peralatan lainnya adalah salah satu temuan penting hukum alam di abad modern ini.
Hukum alam semesta adalah hukum yang mengatur segala gejala, proses, aktivitas, sebab akibat batin dan jasmani (fisik) yang ada di alam semesta itu sendiri. Hukum ini tidak bisa diraba, dilihat, didengar, dan dicium keberadaannya, namun bisa diketahui dan dipelajari cara kerjanya dari gejala-gejala yang muncul secara fisik maupun batin. Hukum ini terdiri atas :
1. Utu Niyama yaitu hukum tertib "physical organic" yang mengatur mengatur musim, iklim, cuaca, radiasi panas dingin, timbulnya gunung berapi, dll. Semua aspek fisika dari alam diatur oleh hukum ini.
2. Bija Niyama yaitu hukum yang mengatur tumbuh-tumbuhan
3. Citta Niyama yaitu hukum yang mengatur fenomena dan kekuatan pikiran
4. Kamma Niyama yaitu hukum yang mengatur sebab akibat perbuatan (karma).
5. Dhamma Niyama yaitu hukum yang mengatur segala sesuatu di luar 4 hukum di atas. Misalnya hukum gravitasi dll.
Hukum alam semesta ini ada sejak saat tanpa awal dan tidak ada akhirnya, kekal abadi. Bukan diciptakan oleh makhluk adikodrati tertentu. Bila orang berargumen bahwa hukum ini pasti ada yang menciptakan (konsep penciptaan) maka logikanya si pencipta hukum ini harusnya ada juga yang menciptakan, dan yang menciptakan si pencipta hukum ini pasti juga ada yang menciptakan, sehingga tidak akan ada habisnya. Terkadang ada orang yang bersikeras bahwa si pencipta tidak ada yang menciptakan, dengan pernyataan ini maka orang tersebut sebenarnya sudah mengakui bahwa tidak semuanya muncul karena penciptaan. Dengan demikian jika dikatakan bahwa hukum alam semesta ini sudah ada sejak saat tanpa awal dan bukan ciptaan makhluk pencipta maka hal tersebut tentunya sudah konsisten dengan pernyataan orang tersebut.
Ilmuwan terkenal Stephen Hawking yang dianggap sebagai Einstein kedua telah menemukan rumusan dengan didukung fakta-fakta bahwa alam semesta muncul karena sebab-sebab tertentu yang murni berdasarkan hukum-hukum alam semesta.
Kemunculan inipun merupakan suatu proses yang sangat panjang dan bukan diciptakan makhluk adikodrati dari tidak ada menjadi ada seperti sulap dalam beberapa hari (baca teori Big Bang & Black Hole). Temuan Stephen Hawking ini selaras dengan apa yang telah disampaikan Sang Buddha 2500 tahun yang lalu dalam salah satu sutta Tripitaka mengenai proses kemunculan alam semesta ini (baca Digha Nikaya III: 84 & Majjhima Nikaya III: 120).
Jika orang berusaha menjelaskan kejadian-kejadian yang dialami di kehidupannya sehari-hari, maka secara langsung maupun tidak langsung orang tersebut PASTI sedang menjelaskan bekerjanya suatu hukum alam tertentu.
Ada satu kisah hidup seorang mahasiswa PTS di Surabaya sewaktu dia masih kecil. Pada suatu waktu ia melihat ayahnya memberi uang pada salah seorang preman di kampungnya. Dia sangat tidak suka pada preman-preman itu karena sering mengganggunya sewaktu dia pulang jalan kaki dari sekolahnya. Iapun lalu menegur ayahnya untuk apa memberi bantuan pada preman-preman seperti itu. Sang ayah yang dulunya ternyata pernah jadi preman tersebut hanya tersenyum dan mengatakan bahwa ia masih kecil belum tahu apa-apa. Beberapa waktu kemudian terjadi kebakaran di gudang toko mereka. Pada saat panik-paniknya menyelamatkan harta benda yang ada, anak kecil ini melihat suatu kejadian yang tidak akan pernah bisa dia lupakan. Di depan toko mereka berdiri berjajar para preman kampung yang dibencinya tersebut.
Sambil membawa parang mereka berteriakteriak mengancam masa yang sudah bergerombol mau menjarah toko mereka. Harta mereka akhirnya selamat dari penjarahan berkat jasa para preman tersebut.
Saat kejadian tersebut terjadi kita bisa lihat bahwa beberapa hukum alam telah bekerja sebagai satu kesatuan yang tidak terpisah. Utu Niyama, hukum pengatur temperatur bekerja karena adanya kondisi-kondisi pendukung seperti korsleting listrik yang menyebabkan panas tinggi dan munculnya api. Cuaca yang panas dan kering mendukung menjalarnya api. Di sini Utu Niyama bekerja secara obyektif tidak pilih-pilih sesuai dengan munculnya kondisi-kondisi pendukung. Dan bila kondisi-kondisi pendukung munculnya api telah lenyap, lenyap pula api tersebut.
Kamma Niyama salah satunya bisa dilihat dengan matangnya kondisi-kondisi yang menyebabkan hilangnya harta benda karena kebakaran serta terselamatkannya harta mereka dari penjarahan. Citta Niyama juga muncul dalam bentuk aktivitas pikiran yang kacau, sedih, marah dsb. Bahkan proses munculnya pemikiran di batin anak tersebut dan bagaimana itu tinggal di ingatannya dalam waktu yang cukup lama.
Dari cerita di atas kita bisa melihat keberadaan hukum-hukum alam semesta bekerja sesuai dengan ada tidaknya kondisi-kondisi pendukung yang muncul. Jika ada yang mencoba untuk menjelaskan bahwa kejadian di atas merupakan kerjaan maha dewa maka sebenarnya orang tersebut sedang "me-makhluk-kan" hukum alam semesta.
Hukum alam semesta bersifat sangat universal. Hukum ini tidak pandang bulu, selama kondisi-kondisinya tepat maka hukum ini akan bekerja. Contohnya api. Api muncul diatur oleh hukum alam karena ada kondisi yang mendukungnya. Api akan membakar apa saja yang bisa dibakarnya.
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: ryu on 18 November 2008, 10:51:35 PM
Apabila ada anak kecil yang tidak tahu bahwa api itu panas membakar, lalu anak tersebut memasukkan tangannya ke dalam bara api maka tangannya pasti akan terbakar. Orang yang tahu bahwa api bisa membakar juga akan terbakar bila tangannya masuk ke dalam bara api. Orang yang tidak percaya bahwa api bisa membakar juga akan terbakar, orang yang percaya juga akan terbakar. Orang yang memuja api tiap hari, menjadi pengikut setia api juga akan terbakar kalau tangannya dimasukkan api. Tidak ada dispensasi untuk pemuja api, juga tidak ada bonus kebakaran bagi yang tidak percaya dan membenci api.
Tahu atau tidak tahu, dipuja atau dibenci, dipercaya atau tidak dipercaya oleh siapa pun, kapan pun, di manapun selama ada kondisi pendukung yang tepat maka api akan membakar tanpa pandang bulu. manusia sering melihat sifat hukum alam semesta sebagai sifat tuhan maha dewa Sering kita dengar di lingkungan kita orang mengatakan Tuhan Maha Adil berdasarkan pengamatannya pada kehidupan manusia. Sebenarnya orang tersebut sedang menggambarkan sifat Hukum Karma yang adil. Hukum Karma akan mengatur bahwa perbuatan baik akan berbuah menjadi kebahagiaan, sedangkan perbuatan buruk akan membuahkan penderitaan pada pelakunya. Tidak ada dispensasi untuk umat Buddha yang percaya Hukum Karma, juga tidak ada bonus buah karma buruk buat mereka yang tidak percaya Hukum Karma. Mereka yang tidak tahu kalau ada Hukum Karma juga akan mendapat perlakuan yang sama. Selama perbuatan dengan niat baik dilakukan maka pelaku perbuatan akan menuai kebahagiaan. Begitu pula sebaliknya. Umat agama apapun, tua muda, miskin kaya, status sosial tinggi rendah, suku apapun tidak berbeda di "mata" Hukum Karma. Dalam suatu ceramah di televisi,
seorang tokoh agama menceritakan ada tujuh orang murid yang masing-masing diberi seekor kelinci oleh gurunya untuk diuji. Mereka disuruh untuk membunuh kelinci tersebut di tempat yang tidak ada siapapun bisa melihat perbuatan mereka. Pada waktu yang telah ditentukan kemudian ketujuh murid ini kembali. Lalu satu persatu menceritakan bagaimana mereka telah berhasil membunuh kelinci di tempat yang sangat terpencil di mana tidak ada siapapun melihat mereka, di gua, di dalam sumur, di semak belukar, di jurang dsb. Hanya ada satu murid yang kembali dengan kelinci yang tetap hidup. Sewaktu ditanya murid ini menjawab bahwa ia tidak bisa menemukan satu tempat pun di mana Tuhan tidak melihatnya (Tuhan Maha Tahu). Murid inipun akhirnya lulus ujian. Pada waktu kita hendak melakukan perbuatan baik atau buruk di tempat yang paling tersembunyi dan tidak ada makhluk apapun yang melihat perbuatan kita, masih ada satu makhluk yang pasti akan melihat perbuatan kita. Makhluk itu adalah diri kita sendiri. Karma adalah niat (bibit) di pikiran kita, jadi biarpun tidak ada makhluk apapun yang tahu perbuatan kita, namun pikiran kita telah merekam kejadian tersebut. Pada saat bibit ini memiliki kondisi yang tepat untuk berbuah maka kita akan menerima buah dari perbuatan kita. Semua ini diatur oleh Hukum Karma yang meliputi segenap alam semesta ini. Pada saat karma akan berbuah karena matangnya kondisi-kondisi pendukungnya maka tidak ada satu makhluk pun yang bisa menghindar darinya. Tidak juga para dewa dan brahma. Hukum Karma berkuasa penuh. Orang sering melihat bahwa biar presiden, raja, orang sekuat dan sekaya apapun apabila waktunya tiba, bisa mengalami kejatuhan yang menyakitkan dalam bentuk kehilangan kekuasaan, sakit dan mati. Pada saat tsunami terjadi tidak ada satu orang pun, negara dengan senjatanya yang canggih bisa meredam kekuatan alam ini. Hukum Karma dan hukum alam semesta lainnya bekerja sesuai dengan kondisinya. Mereka yang meninggal dan yang masih hidup sedang menuai karma buruknya secara kolektif tanpa bisa ditawar. Bukan karena Hukum Karma ini sedang murka tetapi karena perbuatan-perbuatan mereka di masa lampau mendapatkan kondisi yang tepat untuk berbuah bersama-sama. Jadi kematian ini jika bukan karena tsunami tentunya karena kejadian yang lain. Ada juga yang karma buruknya berbuah dalam bentuk berpisah dengan orang yang mereka cintai tetapi tidak sampai terbunuh. Jika ada orang yang menjelaskan kejadian ini sebagai gambaran kekuasaan Tuhan (Maha Kuasa), sebenarnya dia sedang menceritakan bekerjanya kekuatan Hukum Karma dan hukum alam lainnya.
Hukum Karma mengatur kelahiran seseorang dan makhluk hidup lainnya sesuai karmanya masing-masing. Alam semesta terbentuk melalui proses yang sangat panjang diatur oleh hukum alam. Jika ada yang menjelaskan kemunculan makhluk hidup serta alam di sekitarnya adalah hasil ciptaan Tuhan Yang Maha Pencipta maka sebenarnya orang tersebut sedang menceritakan hasil dari proses-proses pembentukan batin dan fisik alamiah oleh hukum-hukum alam semesta. Tidak ada satu tempat pun di alam semesta ini di mana kita tidak melihat hasil dari pembentukan yang nantinya akan hancur lagi (anicca), beberapa menyebutnya kita bisa melihat Tuhan ada di mana-mana melalui ciptaan-Nya. sembahyang dan doa, perlukah? Dalam suatu kesempatan ada seorang umat yang sedang belajar Dhamma bertanya mengenai perlu tidaknya dia melanjutkan kebiasaannya menghormat kepada dewa-dewa di klenteng. Pertanyaan itu ia ajukan karena meskipun telah belajar Dhamma dia masih merasakan adanya kebutuhan untuk mohon perlindungan dan pertolongan para dewa dalam mengatasi problem hidupnya. Yang jadi masalah umat ini juga mengerti kalau kehidupannya sangat tergantung dari karma yang telah dilakukannya. Tetapi berhubung mengerti tidak sama dengan mampu menghayati dan melaksanakan-nya maka timbullah konflik itu di dalam pikirannya.
Dalam Maha Parinibbana Sutta, Sang Buddha memang mengajarkan Bhikkhu Ananda untuk bernaung pada diri sendiri dan tidak menjadikan orang lain pernaungan, untuk bernaung pada Dhamma dan tidak bernaung pada yang lain, dengan cara mengembangkan Meditasi Pandangan Terang. Di lain sisi ketika berada di Pataliputta, Sang Buddha mengutarakan bahwa di mana pun seorang bijak tinggal hendaknya ia mempersembahkan dana makanan bagi orang-orang suci dan kemudian membagi jasa persembahan pada para dewa yang berada di tempat itu. Karena dengan dihormati maka para dewa akan menghormati, dengan dijunjung maka para dewa akan menjunjung balik. Para dewa akan mencintainya laksana seorang ibu mencintai putranya sendiri, dan seseorang yang dicintai para dewa akan senantiasa terberkahi.
Dalam Vimanavatthu II: 5, salah satu sutta dalam Tripitaka diceritakan ada seorang umat awam yang tekun melaksanakan moralitas dan kedermawanan sangat
dicintai para dewa sehingga memiliki nama harum dan sering mendapat bantuan dari para dewa pada saat mengalami kesulitan. Dan setelah kematiannya ia terlahir lagi di alam surga yang penuh kebahagiaan dengan umur yang panjang. Di dalam Vimanavatthu juga diceritakan bahwa para dewa-dewi bisa terlahir di alam surga karena keyakinan yang kuat pada Tri Ratna, memiliki moralitas, dermawan dan punya kebijaksanaan. Dari kutipan-kutipan tersebut kita bisa lihat bahwa Sang Buddha selalu menganjurkan para siswanya untuk senantiasa mengembangkan keyakinan pada Tri Ratna, melatih moralitas, kedermawanan, serta pengembangan batin (bhavana). Setelah menjadikan diri sendiri sebagai perlindungan dengan latihan-latihan tersebut di atas maka hendaknya membagi jasa-jasa perbuatan baik tersebut kepada para dewa (dalam konteks lain juga dilimpahkan pada sanak keluarga yang telah meninggal dan makhluk halus di alam penderitaan). Dengan demikian bisa mendatangkan kegembiraan bagi para dewa dan semua makhluk. Pada akhirnya hal tersebut akan mengondisikan berbuahnya karma baik melalui berkah dan perlindungan para dewa pada saat yang diperlukan. Kita bisa lihat tidak ada satu statemen pun yang menunjukkan bahwa kita tidak boleh menghormati dan menghargai para dewa. Apalagi mengembangkan kesombongan dan memandang rendah para dewa. Itu merupakan pemahaman yang tidak benar dan tidak lengkap. Para dewa patut kita hormati dan sanjung karena tidak ada satu pun dewa yang terlahir di alam surga karena melakukan perbuatan jahat. Semuanya lahir di sana karena dorongan perbuatan bajik. Karena itu hendaknya kita menjadikan perbuatan baik itu sebagai inspirasi supaya kita bisa melakukan kebajikan yang sama. Sebagai perbandingan apabila kita bertemu dengan orang yang bajik apakah itu seorang Bhikkhu maupun umat awam, sudah sepantasnya kita juga menghormati serta memberikan penghargaan yang pantas serta mau mencontoh kebajikan mereka. Dalam kasus umat yang bingung tersebut, hendaknya dipahami bahwa menghormati kebajikan apalagi terinspirasi pada kebajikan yang telah dilakukan dewa tertentu adalah suatu perbuatan yang baik. Hal ini boleh terus dilakukan. Tetapi juga harus dipahami bahwa kita tidak boleh jadi tergantung dan melekat pada para dewa. Terus meminta berkah dan perlindungan para dewa tapi tidak pernah berbuat kebajikan adalah perbuatan yang sia-sia belaka, meskipun terkadang menimbulkan sedikit hiburan berupa harapan bagi si pemohon.
Misalkan ada kasus di mana ada karma baik berbuah melalui permohonan kepada dewa maka berkah yang akan diberikan para dewa kepada kita adalah berkah duniawi.
Sama dengan bila kita memperoleh harta, kekuasaan, nama baik, keuntungan, kelancaran dan kesehatan melalui usaha sendiri. Kasus ini jarang terjadi. Dalam 100 kali permohonan, kalau ada satu yang terkabulkan, itu saja sudah luar biasa (boleh lakukan survei). Yang sering terjadi adalah pada saat memohon tidak langsung terkabul, lalu seiring berlalunya waktu kondisi-kondisi di luar orang tersebut berubah. Terkadang berubah buruk, terkadang berubah baik. Bila kondisi berubah menjadi lebih baik, maka hal ini dianggap permohonan terkabul. Padahal
kalau saja kita mau mengembangkan kesabaran, kita bisa amati bahwa tidak ada penderitaan yang tidak berlalu. Kalau bukan kondisi luar yang berubah, kondisi persepsi
kita yang berubah. Orang boleh saja memiliki harta yang melimpah, kekuasaan, ketenaran, dan kesehatan yang baik, tetapi belum tentu dia bahagia. Kebahagiaan akan diraih bila seseorang mulai mengurangi kemelekatan terhadap kondisi-kondisi duniawi tersebut. Oleh karena itu apabila orang ingin mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya, hal itu hanya bisa didapatkan melalui usaha mengembangkan batin menuju pada lenyapnya kemelekatan. Tidak ada dewa dan mahadewa mana pun bisa membuat pikiran kita bebas dari kemelekatan, bebas dari penderitaan. Hanya diri sendiri yang mampu membebaskan kita dari penderitaan. Jadi pada saat penderitaan muncul pada suatu kenyataan hidup yang sedang terjadi tidak sesuai keinginan kita. Kita harus segera menyadari, menyelidiki dengan cermat apa
sebenarnya keinginan-keinginan tersebut dan apa kenyataan yang terjadi. Apabila kemelekatan pada keinginan tersebut lenyap, maka lenyap pula 'rasa' penderitaan itu. Mengembangkan pikiran-pikiran yang positif atas kenyataan hidup yang sudah terjadi akan
membantu penerimaan kita atas kenyataan tersebut. Apabila seseorang tetap tidak bisa menerima kenyataan itu karena batinnya belum cukup terlatih, maka memohon bantuan para dewa bisa juga memberi hiburan pengharapan asalkan dibarengi dengan banyak berbuat kebajikan. Pada saatnya nanti, bila terus melatih diri, batin akan jadi lebih mudah melepaskan keinginan-keinginan yang menyebabkan penderitaan.
Di saat seseorang terus maju di dalam kebajikan dan kebijaksanaan maka dia akan menjadi orang yang terus maju dalam ketenangan dan kebahagiaan. Bahkan pada saat karma buruk berbuah bertubi-tubi orang tersebut justru makin bertambah bajik dan bijak. Karena kebahagiaan bukan berasal dari pemberian orang, dewa, maha dewa manapun. Kebahagiaan munculnya dari dalam, dari cara berpikir dan pemahaman yang benar akan hidup dan kehidupan.
Semoga pembahasan di atas bisa menambah keyakinan kita dalam melatih diri. Semoga kita semua maju dalam Dhamma. Semoga kita memperoleh kedamaian dan kebahagiaan dalam kehidupan seharihari.
Semoga semua makhluk berbahagia.

diambil dari Dawai edisi 46
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 10:52:54 PM
 [at] ryu

gila loh(becanda), kayak pelajaran sejarah aja panjang bangett....

oke g baru baca setengah dan ini menurut g

Bapak2 itu sudah tidak waras

trus Berarti Buddhisme adalah Atheis (jadi om Andrew harap dilihat lagi ya)

dan saya ingin mempertanyakan keabsahan cerita anda tentang bhikku yang ditanya2 tuhan itu bener apa gak. tolong berikan bukti otentiknya
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: whatthe on 18 November 2008, 10:53:20 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 10:45:16 PM
[at] whatthe

bisakah anda percaya pada

Apa yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya
dan
Apa yang tidak bisa dibuktikan ketidakbenarannya

Anda menanyakan seperti ini.
BAGAIMANA SAYA BERJALAN
BAGAIMANA SAYA TIDUR
Itu adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. Itu adalah saya. Saya bisa membuktikan bahwa bagaimana "SAYA BERJALAN" adalah karena adany lingkungan yang menyebabkan "SAYA BERJALAN" seperti ini. Coba anda pikirkan bila semua "KEBENARAN" yang dibuat oleh "KITA" diubah menjadi "KETIDAKBENARAN". bisakah kita menilainy?
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: dilbert on 18 November 2008, 10:53:52 PM
[at] ryu... posting anda penuh dengan logika berpikir yang mantap...

tidak heran bahwa psikologi buddhis itu yang dipergunakan sebagai salah satu bahan pelajaran UTAMA di fakultas psikologi universitas di EROPA dan AMERIKA. Semua psikolog terkemuka di dunia ini menguasai konsep dan ajaran dasar BUDDHISME yang bagi mereka adalah yang paling LOGIS dan MASUK AKAL...
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Nevada on 18 November 2008, 10:53:58 PM
Simplenya seperti ini :

Kami Buddhisme tidak perlu ditakut-takuti atau diancam agar menghindari perbuatan tidak baik.
Kami Buddhisme tidak perlu dirayu-rayu atau diajak agar dapat berbuat baik.

Kami berbuat baik atas dasar pengertian yg benar, kami menghindari perbuatan tidak baik atas dasar pemahaman yg realistis.

Kami berbuat baik karena kami mencintai kehidupan, kami menghindari perbuatan tidak baik karena kami menghargai kehidupan.
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: whatthe on 18 November 2008, 10:56:10 PM
[at] el sol
Tuhan = Hantu?
Hm... Hantu itu berwujud tidak ya?
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: dilbert on 18 November 2008, 10:57:35 PM
Quote from: upasaka on 18 November 2008, 10:53:58 PM
Simplenya seperti ini :

Kami Buddhisme tidak perlu ditakut-takuti atau diancam agar menghindari perbuatan tidak baik.
Kami Buddhisme tidak perlu dirayu-rayu atau diajak agar dapat berbuat baik.

Kami berbuat baik atas dasar pengertian yg benar, kami menghindari perbuatan tidak baik atas dasar pemahaman yg realistis.

Kami berbuat baik karena kami mencintai kehidupan, kami menghindari perbuatan tidak baik karena kami menghargai kehidupan.



Mantap...

GRP meluncur... TErimalah REPUTASI-mu jadi meningkat...

(Ops... tolong rekan rekan di tambah reputasi sdr.upasaka... soalnya saya musti nunggu 720 jam lagi baru bisa tambah reputasinya)...
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Nevada on 18 November 2008, 10:59:32 PM
Quote from: dilbert on 18 November 2008, 10:57:35 PM
Quote from: upasaka on 18 November 2008, 10:53:58 PM
Simplenya seperti ini :

Kami Buddhisme tidak perlu ditakut-takuti atau diancam agar menghindari perbuatan tidak baik.
Kami Buddhisme tidak perlu dirayu-rayu atau diajak agar dapat berbuat baik.

Kami berbuat baik atas dasar pengertian yg benar, kami menghindari perbuatan tidak baik atas dasar pemahaman yg realistis.

Kami berbuat baik karena kami mencintai kehidupan, kami menghindari perbuatan tidak baik karena kami menghargai kehidupan.



Mantap...

GRP meluncur... TErimalah REPUTASI-mu jadi meningkat...

(Ops... tolong rekan rekan di tambah reputasi sdr.upasaka... soalnya saya musti nunggu 720 jam lagi baru bisa tambah reputasinya)...

_/\_
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:00:56 PM
Quote from: whatthe on 18 November 2008, 10:53:20 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 10:45:16 PM
[at] whatthe

bisakah anda percaya pada

Apa yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya
dan
Apa yang tidak bisa dibuktikan ketidakbenarannya

Anda menanyakan seperti ini.
BAGAIMANA SAYA BERJALAN
BAGAIMANA SAYA TIDUR
Itu adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. Itu adalah saya. Saya bisa membuktikan bahwa bagaimana "SAYA BERJALAN" adalah karena adany lingkungan yang menyebabkan "SAYA BERJALAN" seperti ini. Coba anda pikirkan bila semua "KEBENARAN" yang dibuat oleh "KITA" diubah menjadi "KETIDAKBENARAN". bisakah kita menilainy?

contoh seperti Tuhan ini , kan gak ada yang bisa membuktikan tuhan itu ada dan juga tidak ada yang bisa membuktikan tuhan itu tidak ada

dan pertannyaan ini juga berlaku bagi kalian2 semua yang mengira Buddhis

bagaimana anda menjalankan sesuatu yang tidak tau sudah absah dan juga tidak tau itu belum absah.

mungkin ada yang menjawab ya kan Ehipassiko, kita memang tidak tau, makanya kita mencari tau.
tapi saya liat di banyak forum2 ini kalian2 semua berbicara seakan akan anda sudah tau akan hal yang anda bicarakan.
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: ryu on 18 November 2008, 11:02:32 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 10:52:54 PM
[at] ryu

gila loh(becanda), kayak pelajaran sejarah aja panjang bangett....

oke g baru baca setengah dan ini menurut g

Bapak2 itu sudah tidak waras

trus Berarti Buddhisme adalah Atheis (jadi om Andrew harap dilihat lagi ya)

dan saya ingin mempertanyakan keabsahan cerita anda tentang bhikku yang ditanya2 tuhan itu bener apa gak. tolong berikan bukti otentiknya
Buddhism tidak mau mengambil pusing apabila terpanah, tidak mau mikir siapa yang memanah, darimana asal panah itu, siapa yang membuat panah itu, tapi mencari obat untuk menyembuhkan dari terpanah itu :)
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 11:03:00 PM
Quote from: whatthe on 18 November 2008, 10:56:10 PM
[at] el sol
Tuhan = Hantu?
Hm... Hantu itu berwujud tidak ya?
hmm..

Isi adalah Kosong...

Kosong adalah Isi..

IHA SHARIPUTRA RUPAM SHUNYATA SHUNYATA EVA RUPAM
RUPAN NA PRITHAK SHUNYATA
SHUNYATAYA NA PRITHAK RUPAM
YAD RUPAM SA SHUNYATA
YA SHUNYATA TAD RUPAM
EVAM EVA VEDANA SAMJNA SAMSKARA VIJNANAM

Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:03:10 PM
 [at] all
tapi ngomong2 yang bikin neh thread kemana ya?
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: kullatiro on 18 November 2008, 11:03:30 PM
kita tidak tahu, tapi kita tahu. bentuk tuhan seperti apa tidak tahu belum pernah pegang sih tahunya ada 5 niyama itu, dan hal tersebut adalah nyata adanya
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 11:03:44 PM
Quote from: ryu on 18 November 2008, 11:02:32 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 10:52:54 PM
[at] ryu

gila loh(becanda), kayak pelajaran sejarah aja panjang bangett....

oke g baru baca setengah dan ini menurut g

Bapak2 itu sudah tidak waras

trus Berarti Buddhisme adalah Atheis (jadi om Andrew harap dilihat lagi ya)

dan saya ingin mempertanyakan keabsahan cerita anda tentang bhikku yang ditanya2 tuhan itu bener apa gak. tolong berikan bukti otentiknya
Buddhism tidak mau mengambil pusing apabila terpanah, tidak mau mikir siapa yang memanah, darimana asal panah itu, siapa yang membuat panah itu, tapi mencari obat untuk menyembuhkan dari terpanah itu :)

SETUBUH!
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: whatthe on 18 November 2008, 11:04:09 PM
Quote from: dilbert on 18 November 2008, 10:57:35 PM
Quote from: upasaka on 18 November 2008, 10:53:58 PM
Simplenya seperti ini :

Kami Buddhisme tidak perlu ditakut-takuti atau diancam agar menghindari perbuatan tidak baik.
Kami Buddhisme tidak perlu dirayu-rayu atau diajak agar dapat berbuat baik.

Kami berbuat baik atas dasar pengertian yg benar, kami menghindari perbuatan tidak baik atas dasar pemahaman yg realistis.

Kami berbuat baik karena kami mencintai kehidupan, kami menghindari perbuatan tidak baik karena kami menghargai kehidupan.



Mantap...

GRP meluncur... TErimalah REPUTASI-mu jadi meningkat...

(Ops... tolong rekan rekan di tambah reputasi sdr.upasaka... soalnya saya musti nunggu 720 jam lagi baru bisa tambah reputasinya)...

Bagaimana kita menilai bahwa kita telah melakukan hal yang baik. Dimana kalau lingkungan kita, membunuh, mencuri adalah perbuatan yang baik? Anda hidup dilingkungan yang "BAIK" maka anda menganggapny "BAIK". Bagaimana bila anda berpikir bila anda hidup dilingkungan yang "JAHAT" tetapi "BAIK"
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:04:35 PM
 [at] whatte
sudah lupakanlah si El sol itu
dia sudah tidak bisa menjawab lagi....
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: 7 Tails on 18 November 2008, 11:05:31 PM
ryu ama upasaka idola ku =D> =D> :jempol:
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:05:41 PM
 [at] whatte

haha... maju terus pantang mundur..

kita memang berhak bertanya
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 11:06:31 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:04:35 PM
[at] whatte
sudah lupakanlah si El sol itu
dia sudah tidak bisa menjawab lagi....
apakah yg tidak ada jawapan didunia ini?...

apakah loe ada jawapan terhadap pertanyaan ini?...


*I LOVE SPAMMING*
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:06:50 PM
Quote from: ryu on 18 November 2008, 11:02:32 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 10:52:54 PM
[at] ryu

gila loh(becanda), kayak pelajaran sejarah aja panjang bangett....

oke g baru baca setengah dan ini menurut g

Bapak2 itu sudah tidak waras

trus Berarti Buddhisme adalah Atheis (jadi om Andrew harap dilihat lagi ya)

dan saya ingin mempertanyakan keabsahan cerita anda tentang bhikku yang ditanya2 tuhan itu bener apa gak. tolong berikan bukti otentiknya
Buddhism tidak mau mengambil pusing apabila terpanah, tidak mau mikir siapa yang memanah, darimana asal panah itu, siapa yang membuat panah itu, tapi mencari obat untuk menyembuhkan dari terpanah itu :)

hei itu kata2 saya
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Reenzia on 18 November 2008, 11:07:11 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 11:03:44 PM

SETUBUH!

[at] kaka ryu

artikelnya mantabs

[at] kaka el sol
[di sensor]er juga ya? ;D minta cendol donk gan ;D
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 11:07:56 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:06:50 PM
Quote from: ryu on 18 November 2008, 11:02:32 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 10:52:54 PM
[at] ryu

gila loh(becanda), kayak pelajaran sejarah aja panjang bangett....

oke g baru baca setengah dan ini menurut g

Bapak2 itu sudah tidak waras

trus Berarti Buddhisme adalah Atheis (jadi om Andrew harap dilihat lagi ya)

dan saya ingin mempertanyakan keabsahan cerita anda tentang bhikku yang ditanya2 tuhan itu bener apa gak. tolong berikan bukti otentiknya
Buddhism tidak mau mengambil pusing apabila terpanah, tidak mau mikir siapa yang memanah, darimana asal panah itu, siapa yang membuat panah itu, tapi mencari obat untuk menyembuhkan dari terpanah itu :)

hei itu kata2 saya
hei itu kata2 saya
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:08:07 PM
 [at] El_sol
maaf siapa yang bertanya?
kepada siapa?
dan apa ya pertannyaannya?
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 11:08:35 PM
Quote from: reenzia on 18 November 2008, 11:07:11 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 11:03:44 PM

SETUBUH!

[at] kaka ryu

artikelnya mantabs

[at] kaka el sol
[di sensor]er juga ya? ;D minta cendol donk gan ;D

as u wish my lady~~
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:09:00 PM
 [at] El_sol
udah lah gak mo maen g ma u.
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 11:09:52 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:08:07 PM
[at] El_sol
maaf siapa yang bertanya?
kepada siapa?
dan apa ya pertannyaannya?
Tiada "aku"

Quote[at] El_sol
udah lah gak mo maen g ma u.
kapan gw main ama loe?..

ini ZEN ala Elsol..

beruntung banget loe bisa belajar dari gw... :))
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: ryu on 18 November 2008, 11:14:39 PM
Btw GRP aye blom nambah2 nih ;D ;D

Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 11:15:48 PM
Quote from: ryu on 18 November 2008, 11:14:39 PM
Btw GRP aye blom nambah2 nih ;D ;D


Lobha loe..

gw tambahin 1..

wah lucky number 88...
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Reenzia on 18 November 2008, 11:16:33 PM
bukannya kmrn masih 86? ;D

oioi uda OOT >"<
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: whatthe on 18 November 2008, 11:17:44 PM
JADI, Apakah ada sebuah jawaban dari sebuah topik menarik ini? Saya memerlukan obat, tolong ryu, jika anda mengira bahwa harus menolong yang terluka. Manusia didunia ini memerlukan obat. Maukah u menolong? Apa anda hanya berpuitis saja?  ;D
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:19:14 PM
 [at] all

ampun deh malah mikirin GRP
jadi itu alasan kalian mengatakan yang menurut kalian baik2 saja tanpa bukti (kayak burung beo aja)

tidak usah saya menggunakan kata2 yg merendahkan, kalian memang sudah r***h

ujung2nya paling ney thread diLOCK lagi neh
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: whatthe on 18 November 2008, 11:22:59 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:19:14 PM
[at] all

ampun deh malah mikirin GRP
jadi itu alasan kalian mengatakan yang menurut kalian baik2 saja tanpa bukti (kayak burung beo aja)

tidak usah saya menggunakan kata2 yg merendahkan, kalian memang sudah r***h

ujung2nya paling ney thread diLOCK lagi neh

Manusia hanya bisa berkomentar, mereka tidak dapat berbuat apa2 bila mereka tidak menemukan jawabany. Mereka termasuk saya hidup dilingkungan yang tidak ada jawabanny. Dan "ENJOY AJA LAGI" itu moto idup mereka
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: ryu on 18 November 2008, 11:25:06 PM
TS nya juga dah kabur :))

Quote from: whatthe on 18 November 2008, 11:17:44 PM
JADI, Apakah ada sebuah jawaban dari sebuah topik menarik ini? Saya memerlukan obat, tolong ryu, jika anda mengira bahwa harus menolong yang terluka. Manusia didunia ini memerlukan obat. Maukah u menolong? Apa anda hanya berpuitis saja?  ;D

Obat sudah tersedia, tinggal anda mau makan atau hanya mempertanyakan saja :)

Biarpun seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran, maka orang lengah itu sama seperti gembala sapi yang menghitung sapi milik orang lain; ia tak akan memperoleh manfaat kehidupan suci.

Biarpun seseorang sedikit membaca kitab suci, tetapi berbuat sesuai dengan ajaran, menyingkirkan nafsu indria, kebencian dan ketidak-tahuan, memiliki pengetahuan benar dan batin yang bebas dari nafsu, tidak melekat pada apapun baik di sini maupun di sana; maka ia akan memperoleh manfaat kehidupan suci.


Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Reenzia on 18 November 2008, 11:25:31 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:19:14 PM
[at] all

ampun deh malah mikirin GRP
jadi itu alasan kalian mengatakan yang menurut kalian baik2 saja tanpa bukti (kayak burung beo aja)

tidak usah saya menggunakan kata2 yg merendahkan, kalian memang sudah r***h

ujung2nya paling ney thread diLOCK lagi neh

ya ampun, pikiran mu pendek banget nak, masa iya sih dari kmrn nongkrong depan kompie cuma buat GRP? :hammer:
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:25:48 PM
 [at] whatte
nambahin aja:
"Enjoy Aja Lagi" tapi harus mengerti dan tidak merugikan orang lain

tetapi kalau kita cuma enjoy doank tapi kita melihat suatu sistem yang tidak benar menurut kita dan menggangu pandangan moral kita. apa kita tetap enjoy2 aja?
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:27:17 PM
Quote from: reenzia on 18 November 2008, 11:25:31 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:19:14 PM
[at] all

ampun deh malah mikirin GRP
jadi itu alasan kalian mengatakan yang menurut kalian baik2 saja tanpa bukti (kayak burung beo aja)

tidak usah saya menggunakan kata2 yg merendahkan, kalian memang sudah r***h

ujung2nya paling ney thread diLOCK lagi neh

ya ampun, pikiran mu pendek banget nak, masa iya sih dari kmrn nongkrong depan kompie cuma buat GRP? :hammer:

lalu bisa dijelaskan apa yang barusan kalian lakukan
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Reenzia on 18 November 2008, 11:27:50 PM
Quote from: ryu on 18 November 2008, 11:25:06 PM
TS nya juga dah kabur :))

Quote from: whatthe on 18 November 2008, 11:17:44 PM
JADI, Apakah ada sebuah jawaban dari sebuah topik menarik ini? Saya memerlukan obat, tolong ryu, jika anda mengira bahwa harus menolong yang terluka. Manusia didunia ini memerlukan obat. Maukah u menolong? Apa anda hanya berpuitis saja?  ;D

Obat sudah tersedia, tinggal anda mau makan atau hanya mempertanyakan saja :)

Biarpun seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran, maka orang lengah itu sama seperti gembala sapi yang menghitung sapi milik orang lain; ia tak akan memperoleh manfaat kehidupan suci.

Biarpun seseorang sedikit membaca kitab suci, tetapi berbuat sesuai dengan ajaran, menyingkirkan nafsu indria, kebencian dan ketidak-tahuan, memiliki pengetahuan benar dan batin yang bebas dari nafsu, tidak melekat pada apapun baik di sini maupun di sana; maka ia akan memperoleh manfaat kehidupan suci.




satu tangan bekerja lebih baik dari pada 1000 kepala tertunduk berdoa _/\_
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Nevada on 18 November 2008, 11:28:52 PM
Quote from: whatthe on 18 November 2008, 11:04:09 PM
Quote from: dilbert on 18 November 2008, 10:57:35 PM
Quote from: upasaka on 18 November 2008, 10:53:58 PM
Simplenya seperti ini :

Kami Buddhisme tidak perlu ditakut-takuti atau diancam agar menghindari perbuatan tidak baik.
Kami Buddhisme tidak perlu dirayu-rayu atau diajak agar dapat berbuat baik.

Kami berbuat baik atas dasar pengertian yg benar, kami menghindari perbuatan tidak baik atas dasar pemahaman yg realistis.

Kami berbuat baik karena kami mencintai kehidupan, kami menghindari perbuatan tidak baik karena kami menghargai kehidupan.



Mantap...

GRP meluncur... TErimalah REPUTASI-mu jadi meningkat...

(Ops... tolong rekan rekan di tambah reputasi sdr.upasaka... soalnya saya musti nunggu 720 jam lagi baru bisa tambah reputasinya)...

Bagaimana kita menilai bahwa kita telah melakukan hal yang baik. Dimana kalau lingkungan kita, membunuh, mencuri adalah perbuatan yang baik? Anda hidup dilingkungan yang "BAIK" maka anda menganggapny "BAIK". Bagaimana bila anda berpikir bila anda hidup dilingkungan yang "JAHAT" tetapi "BAIK"

Yap, pertanyaan yg 'baik' sekali..  :))

Sang Buddha sudah menjelaskan perbuatan baik dan perbuatan yg tidak baik itu jelas sekali perbedaannya. Perbuatan yg baik adalah perbuatan yg mengandung akar alobha, adosa dan amoha (tidak ada keserakahan, tidak ada kebencian, tidak ada kebodohan / ketidakpedulian). Sedangkan perbuatan buruk / jahat adalah perbuatan yg mengandung akar lobha, dosa dan moha (keserakahan, kebencian dan kebodohan / ketidakpedulian).

Perlu disadari (ya, saya meminta Anda semua menyadari, bukan hanya sebatas diingat!), perbuatan baik dan perbuatan buruk itu mungkin bisa relatif, tergantung tempat, keadaan, waktu, dll. Namun kita bisa menjadikan hasil / akibat sebagai barometer. Kalau kita berbuat sesuatu namun hasilnya adalah penderitaan (duka) atau kebahagiaan palsu (kebahagiaan yg ujungnya adalah kekecewaan atau duka), maka yg kita perbuat adalah keburukan. Sang Buddha mengajarkan kita agar kita menjadi pelita bagi diri sendiri, agar kita menjadi 'ilmuwan' bagi diri sendiri. Kita perlu mengkaji semua hal yg kita lakukan. Sama seperti ilmuwan yg melakukan observasi dan eksperimen. Bila hasilnya gagal atau buruk, maka ia sadar bahwa cara2nya adalah salah. Dia pun mencoba memakai cara baru yg benar, agar hasilnya baik.

Kira2 begitu dulu yah  :)
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Gunawan on 18 November 2008, 11:29:31 PM
Quote from: ryu on 18 November 2008, 11:14:39 PM
Btw GRP aye blom nambah2 nih ;D ;D



Tenang Aja Bro.Ryu.....nanti kalau saya sudah Bisa GRP akan saya kasih + buat anda..... :))
Mau Tanya saya ada kenal juga Ryu di BI dan ST , apakah itu anda juga?

Thanks & Best regards
Gunawan S S
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Reenzia on 18 November 2008, 11:29:43 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:27:17 PM
Quote from: reenzia on 18 November 2008, 11:25:31 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:19:14 PM
[at] all

ampun deh malah mikirin GRP
jadi itu alasan kalian mengatakan yang menurut kalian baik2 saja tanpa bukti (kayak burung beo aja)

tidak usah saya menggunakan kata2 yg merendahkan, kalian memang sudah r***h

ujung2nya paling ney thread diLOCK lagi neh

ya ampun, pikiran mu pendek banget nak, masa iya sih dari kmrn nongkrong depan kompie cuma buat GRP? :hammer:

lalu bisa dijelaskan apa yang barusan kalian lakukan

bila anda memakai baju yang mayoritas berwarna merah, tapi dengan sedikit tulisan didepannya yang berwarna putih apakah orang lain akan mengatakan anda memakai baju putih?
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: ryu on 18 November 2008, 11:30:44 PM
Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan, oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci. Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri. Tak seorangpun yang dapat mensucikan orang lain.

Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:31:40 PM
Quote from: upasaka on 18 November 2008, 11:28:52 PM

Yap, pertanyaan yg 'baik' sekali..  :))

Sang Buddha sudah menjelaskan perbuatan baik dan perbuatan yg tidak baik itu jelas sekali perbedaannya. Perbuatan yg baik adalah perbuatan yg mengandung akar alobha, adosa dan amoha (tidak ada keserakahan, tidak ada kebencian, tidak ada kebodohan / ketidakpedulian). Sedangkan perbuatan buruk / jahat adalah perbuatan yg mengandung akar lobha, dosa dan moha (keserakahan, kebencian dan kebodohan / ketidakpedulian).

Perlu disadari (ya, saya meminta Anda semua menyadari, bukan hanya sebatas diingat!), perbuatan baik dan perbuatan buruk itu mungkin bisa relatif, tergantung tempat, keadaan, waktu, dll. Namun kita bisa menjadikan hasil / akibat sebagai barometer. Kalau kita berbuat sesuatu namun hasilnya adalah penderitaan (duka) atau kebahagiaan semu (kebahagiaan yg ujungnya adalah kekecewaan atau duka), maka yg kita perbuat adalah keburukan. Sang Buddha mengajarkan kita agar kita menjadi pelita bagi diri sendiri, agar kita menjadi 'ilmuwan' bagi diri sendiri. Kita perlu mengkaji semua hal yg kita lakukan. Sama seperti ilmuwan yg melakukan observasi dan eksperimen. Bila hasilnya gagal atau buruk, maka ia sadar bahwa cara2nya adalah salah. Dia pun mencoba memakai cara baru yg benar, agar hasilnya baik.

Kira2 begitu dulu yah  :)

kalo yang begini baru g setuju dah, sayangnya belom bisa g sadari (masih ehipasiko)
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: whatthe on 18 November 2008, 11:32:34 PM
Quote from: ryu on 18 November 2008, 11:25:06 PM
TS nya juga dah kabur :))

Quote from: whatthe on 18 November 2008, 11:17:44 PM
JADI, Apakah ada sebuah jawaban dari sebuah topik menarik ini? Saya memerlukan obat, tolong ryu, jika anda mengira bahwa harus menolong yang terluka. Manusia didunia ini memerlukan obat. Maukah u menolong? Apa anda hanya berpuitis saja?  ;D

Obat sudah tersedia, tinggal anda mau makan atau hanya mempertanyakan saja :)

Biarpun seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran, maka orang lengah itu sama seperti gembala sapi yang menghitung sapi milik orang lain; ia tak akan memperoleh manfaat kehidupan suci.

Biarpun seseorang sedikit membaca kitab suci, tetapi berbuat sesuai dengan ajaran, menyingkirkan nafsu indria, kebencian dan ketidak-tahuan, memiliki pengetahuan benar dan batin yang bebas dari nafsu, tidak melekat pada apapun baik di sini maupun di sana; maka ia akan memperoleh manfaat kehidupan suci.




Ketidakjelasan apa yang harus saya makan atau yang tidak. Karena tidak ada yang mendidik saya cara makan yang benar atau makan makanan yang benar. Yang saya bisa lakukan adalah melihat, menilai. Jika manusia tahu bahwa berbuat sesuai dengan ajaran, menyingkirkan nafsu indria, kebencian dan ketidak-tahuan, memiliki pengetahuan benar dan batin yang bebas dari nafsu, tidak melekat pada apapun baik di sini maupun di sana dapat memperoleh hal tersebut. Mengapa manusia besar persentaseny tidak ingin?
Apakah suatu yang "BENAR" harus "SUSAH". Sebab tidak semestiny hal ini terjadi bila sesuatu yang harus dicapai adalah suci
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:33:26 PM
 [at] reenzia

don't judge the book from it cover

lagian fungsi GRP ini tidak mutlak adalah benar
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 11:33:40 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:19:14 PM
[at] all

ampun deh malah mikirin GRP
jadi itu alasan kalian mengatakan yang menurut kalian baik2 saja tanpa bukti (kayak burung beo aja)

tidak usah saya menggunakan kata2 yg merendahkan, kalian memang sudah r***h

ujung2nya paling ney thread diLOCK lagi neh
[at]  -6

:o) WHY SO SERIOUS?? :o)
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Nevada on 18 November 2008, 11:35:22 PM
Ehipassiko itu tidak sesederhana datang, lihat dan buktikan loh.

Anda sebaiknya datang (mencoba mengenal suatu paham / ajaran), lihat (pelajari konsep dan tendensi ajaran / paham tersebut), dan buktikan.

Buktikan ini yg suka jadi salah kaprah. Buktikan itu bukannya minta orang buktiin atau kasih bukti ke orang lain. Buktikan itu maksudnya kita harus mencobanya, menyelaminya, mengalaminya, dan lihat bagaimana akibat atau efeknya. Kita bereksperimen terhadap konsep itu, lalu kita mengobservasi keakuratan akan kebenarannya...  _/\_
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 11:35:53 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:25:48 PM
[at] whatte
nambahin aja:
"Enjoy Aja Lagi" tapi harus mengerti dan tidak merugikan orang lain

tetapi kalau kita cuma enjoy doank tapi kita melihat suatu sistem yang tidak benar menurut kita dan menggangu pandangan moral kita. apa kita tetap enjoy2 aja?

 :o) WHY SO SERIOUS??  :o)
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Reenzia on 18 November 2008, 11:36:42 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:33:26 PM
[at] reenzia

don't judge the book from it cover

lagian fungsi GRP ini tidak mutlak adalah benar

makanya, kita disini kan biar mengerti lebih dalam tentang dhamma, jangan cuma gara-gara sedikit ngomongin GRP anda kira kita semua disini hanya bertujuan nyari GRP
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:37:08 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 11:33:40 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:19:14 PM
[at] all

ampun deh malah mikirin GRP
jadi itu alasan kalian mengatakan yang menurut kalian baik2 saja tanpa bukti (kayak burung beo aja)

tidak usah saya menggunakan kata2 yg merendahkan, kalian memang sudah r***h

ujung2nya paling ney thread diLOCK lagi neh
[at]  -6

:o) WHY SO SERIOUS?? :o)

serius atau tidaknya tergantun jawaban u, u serius gak

kalo u serius , g serius
kalo u becanda , ya g juga becanda

aduh.. g lupa kan g gak mo maen lagi ma u
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Nevada on 18 November 2008, 11:37:25 PM
Quote from: whatthe on 18 November 2008, 11:32:34 PM
Quote from: ryu on 18 November 2008, 11:25:06 PM
TS nya juga dah kabur :))

Quote from: whatthe on 18 November 2008, 11:17:44 PM
JADI, Apakah ada sebuah jawaban dari sebuah topik menarik ini? Saya memerlukan obat, tolong ryu, jika anda mengira bahwa harus menolong yang terluka. Manusia didunia ini memerlukan obat. Maukah u menolong? Apa anda hanya berpuitis saja?  ;D

Obat sudah tersedia, tinggal anda mau makan atau hanya mempertanyakan saja :)

Biarpun seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran, maka orang lengah itu sama seperti gembala sapi yang menghitung sapi milik orang lain; ia tak akan memperoleh manfaat kehidupan suci.

Biarpun seseorang sedikit membaca kitab suci, tetapi berbuat sesuai dengan ajaran, menyingkirkan nafsu indria, kebencian dan ketidak-tahuan, memiliki pengetahuan benar dan batin yang bebas dari nafsu, tidak melekat pada apapun baik di sini maupun di sana; maka ia akan memperoleh manfaat kehidupan suci.




Ketidakjelasan apa yang harus saya makan atau yang tidak. Karena tidak ada yang mendidik saya cara makan yang benar atau makan makanan yang benar. Yang saya bisa lakukan adalah melihat, menilai. Jika manusia tahu bahwa berbuat sesuai dengan ajaran, menyingkirkan nafsu indria, kebencian dan ketidak-tahuan, memiliki pengetahuan benar dan batin yang bebas dari nafsu, tidak melekat pada apapun baik di sini maupun di sana dapat memperoleh hal tersebut. Mengapa manusia besar persentaseny tidak ingin?
Apakah suatu yang "BENAR" harus "SUSAH". Sebab tidak semestiny hal ini terjadi bila sesuatu yang harus dicapai adalah suci

Manusia (dan semua makhluk) itu memiliki kecenderungan biologis untuk mencari kenyamanan instan. Jadi yg harus diperjuangkan dan yg memberikan prosepek besar kelak, seringkali diabaikan. Manusia lebih senang mencari pemuasan indera. Karena yg dirasakan akan kenikmatannya adalah SEKARANG.
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:39:12 PM
Quote from: upasaka on 18 November 2008, 11:35:22 PM
Ehipassiko itu tidak sesederhana datang, lihat dan buktikan loh.

Anda sebaiknya datang (mencoba mengenal suatu paham / ajaran), lihat (pelajari konsep dan tendensi ajaran / paham tersebut), dan buktikan.

Buktikan ini yg suka jadi salah kaprah. Buktikan itu bukannya minta orang buktiin atau kasih bukti ke orang lain. Buktikan itu maksudnya kita harus mencobanya, menyelaminya, mengalaminya, dan lihat bagaimana akibat atau efeknya. Kita bereksperimen terhadap konsep itu, lalu kita mengobservasi keakuratan akan kebenarannya...  _/\_

yup saya setuju... dan disitulah saya belum memahaminnya, dan menyelaminnya dan apalagi mengalaminya
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 11:42:13 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:37:08 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 11:33:40 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:19:14 PM
[at] all

ampun deh malah mikirin GRP
jadi itu alasan kalian mengatakan yang menurut kalian baik2 saja tanpa bukti (kayak burung beo aja)

tidak usah saya menggunakan kata2 yg merendahkan, kalian memang sudah r***h

ujung2nya paling ney thread diLOCK lagi neh
[at]  -6

:o) WHY SO SERIOUS?? :o)

serius atau tidaknya tergantun jawaban u, u serius gak

kalo u serius , g serius
kalo u becanda , ya g juga becanda

aduh.. g lupa kan g gak mo maen lagi ma u

:o) WHY SO SERIOUS?? :o)

cape?..

so..

:o) WHY SO SERIOUS?? :o)

:o)
:o)
:o)
:o)
:o)
:o)
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:43:08 PM
Quote from: reenzia on 18 November 2008, 11:36:42 PM
makanya, kita disini kan biar mengerti lebih dalam tentang dhamma, jangan cuma gara-gara sedikit ngomongin GRP anda kira kita semua disini hanya bertujuan nyari GRP

oke deh, g bisa terima.
g bilang kayak gitu soalnya terdengar seperti itu bagi saya
si ryu mengatakan hal2 panjang yang dia siapkan atau mungkin copast aja
dan terlalau puitis dengan efek suggesti dan anda2 malah termengong-mengong mengiyakan dan bersikap seperti pemandu sorak yang kegirangan. setelah itu si ryu malah minta imbalan

nah kan saya jadi persepsi seperti itu

tapi ya kalau tidak seperti itu, berarti saya tarik ucapan tentang burung beo tadi dan mohon maaf.
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 11:43:30 PM
Quote from: reenzia on 18 November 2008, 11:36:42 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:33:26 PM
[at] reenzia

don't judge the book from it cover

lagian fungsi GRP ini tidak mutlak adalah benar

makanya, kita disini kan biar mengerti lebih dalam tentang dhamma, jangan cuma gara-gara sedikit ngomongin GRP anda kira kita semua disini hanya bertujuan nyari GRP

apa salahne kalo cari GRP?...

;D
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 11:44:26 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:43:08 PM
Quote from: reenzia on 18 November 2008, 11:36:42 PM
makanya, kita disini kan biar mengerti lebih dalam tentang dhamma, jangan cuma gara-gara sedikit ngomongin GRP anda kira kita semua disini hanya bertujuan nyari GRP

oke deh, g bisa terima.
g bilang kayak gitu soalnya terdengar seperti itu bagi saya
si ryu mengatakan hal2 panjang yang dia siapkan atau mungkin copast aja
dan terlalau puitis dengan efek suggesti dan anda2 malah termengong-mengong mengiyakan dan bersikap seperti pemandu sorak yang kegirangan. setelah itu si ryu malah minta imbalan

nah kan saya jadi persepsi seperti itu

tapi ya kalau tidak seperti itu, berarti saya tarik ucapan tentang burung beo tadi dan mohon maaf.


maaf?..

no one is hurt...

so...

:o) WHY SO SERIOUS? :o)
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: ryu on 18 November 2008, 11:45:26 PM
Quote from: Gunawan on 18 November 2008, 11:29:31 PM
Quote from: ryu on 18 November 2008, 11:14:39 PM
Btw GRP aye blom nambah2 nih ;D ;D



Tenang Aja Bro.Ryu.....nanti kalau saya sudah Bisa GRP akan saya kasih + buat anda..... :))
Mau Tanya saya ada kenal juga Ryu di BI dan ST , apakah itu anda juga?

Thanks & Best regards
Gunawan S S
Bukan keknya kalo di WDC iya kalo Di ST aye ryuken ;D soalnya dah ada yang pake nick ryu seh :(


Quote from: whatthe on 18 November 2008, 11:32:34 PM
Quote from: ryu on 18 November 2008, 11:25:06 PM
TS nya juga dah kabur :))

Quote from: whatthe on 18 November 2008, 11:17:44 PM
JADI, Apakah ada sebuah jawaban dari sebuah topik menarik ini? Saya memerlukan obat, tolong ryu, jika anda mengira bahwa harus menolong yang terluka. Manusia didunia ini memerlukan obat. Maukah u menolong? Apa anda hanya berpuitis saja?  ;D

Obat sudah tersedia, tinggal anda mau makan atau hanya mempertanyakan saja :)

Biarpun seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran, maka orang lengah itu sama seperti gembala sapi yang menghitung sapi milik orang lain; ia tak akan memperoleh manfaat kehidupan suci.

Biarpun seseorang sedikit membaca kitab suci, tetapi berbuat sesuai dengan ajaran, menyingkirkan nafsu indria, kebencian dan ketidak-tahuan, memiliki pengetahuan benar dan batin yang bebas dari nafsu, tidak melekat pada apapun baik di sini maupun di sana; maka ia akan memperoleh manfaat kehidupan suci.




Ketidakjelasan apa yang harus saya makan atau yang tidak. Karena tidak ada yang mendidik saya cara makan yang benar atau makan makanan yang benar. Yang saya bisa lakukan adalah melihat, menilai. Jika manusia tahu bahwa berbuat sesuai dengan ajaran, menyingkirkan nafsu indria, kebencian dan ketidak-tahuan, memiliki pengetahuan benar dan batin yang bebas dari nafsu, tidak melekat pada apapun baik di sini maupun di sana dapat memperoleh hal tersebut. Mengapa manusia besar persentaseny tidak ingin?
Apakah suatu yang "BENAR" harus "SUSAH". Sebab tidak semestiny hal ini terjadi bila sesuatu yang harus dicapai adalah suci

Karena rasa takut, banyak orang pergi mencari perlindungan ke gunung-gunung, ke arama-arama (hutan-hutan), ke pohon-pohon dan ke tempat-tempat pemujaan yang dianggap keramat.

Tetapi itu bukanlah perlindungan yang aman, bukanlah perlindungan yang utama. Dengan mencari perlindungan seperti itu, orang tidak akan bebas dari penderitaan.

Ia yang telah berlindung kepada Buddha, Dhamma dan Sangha, dengan bijaksana dapat melihat Empat Kebenaran Mulia, yaitu:

Dukkha, sebab dari dukkha, akhir dari dukka, serta Jalan Mulia Berfaktor Delapan yang menuju pada akhir dukkha.

Sesungguhnya itulah perlindungan yang utama. Dengan pergi mencari perlindungan seperti itu, orang akan bebas dari segala penderitaan.




Apabila dengan melepaskan kebahagiaan yang lebih kecil orang dapat memperoleh kebahagiaan yang lebih besar, maka hendaknya orang bijaksana melepaskan kebahagiaan yang kecil itu, guna memperoleh kebahagiaan yang lebih besar.

*cape tiap mo post dah ada yang post , jadi kaga ngepost2 neh :)) cepet bener lo pade replynya :))
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Reenzia on 18 November 2008, 11:47:30 PM
Quote from: upasaka on 18 November 2008, 11:35:22 PM
Ehipassiko itu tidak sesederhana datang, lihat dan buktikan loh.

Anda sebaiknya datang (mencoba mengenal suatu paham / ajaran), lihat (pelajari konsep dan tendensi ajaran / paham tersebut), dan buktikan.

Buktikan ini yg suka jadi salah kaprah. Buktikan itu bukannya minta orang buktiin atau kasih bukti ke orang lain. Buktikan itu maksudnya kita harus mencobanya, menyelaminya, mengalaminya, dan lihat bagaimana akibat atau efeknya. Kita bereksperimen terhadap konsep itu, lalu kita mengobservasi keakuratan akan kebenarannya...  _/\_

Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:43:08 PM
Quote from: reenzia on 18 November 2008, 11:36:42 PM
makanya, kita disini kan biar mengerti lebih dalam tentang dhamma, jangan cuma gara-gara sedikit ngomongin GRP anda kira kita semua disini hanya bertujuan nyari GRP

oke deh, g bisa terima.
g bilang kayak gitu soalnya terdengar seperti itu bagi saya
si ryu mengatakan hal2 panjang yang dia siapkan atau mungkin copast aja
dan terlalau puitis dengan efek suggesti dan anda2 malah termengong-mengong mengiyakan dan bersikap seperti pemandu sorak yang kegirangan. setelah itu si ryu malah minta imbalan

nah kan saya jadi persepsi seperti itu

tapi ya kalau tidak seperti itu, berarti saya tarik ucapan tentang burung beo tadi dan mohon maaf.


terima kasih _/\_

yang saya pertanyakan "ADA APA DENGAN HATRED DAN RYU?" ;D

eeh OOT lagi...bikin thread baru kl mo gossip ;D
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:50:56 PM
Quote from: ryu
Apabila dengan melepaskan kebahagiaan yang lebih kecil orang dapat memperoleh kebahagiaan yang lebih besar, maka hendaknya orang bijaksana melepaskan kebahagiaan yang kecil itu, guna memperoleh kebahagiaan yang lebih besar.
kalau begini bisa ga om ryu

Apabila dengan melepaskan pandangan yang lebih kecil orang dapat memperoleh pandangan yang lebih besar, maka hendaknya orang bijaksana melepaskan pandangan yang kecil itu, guna memperoleh pandangan yang lebih besar.

dimana pandangan itu adalah Agama, Aliran, dan paham2 alinnya yang mendiskritkan manusia.
diskrit dalam arti jadi banyak perbedaan paham
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 11:53:08 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:50:56 PM
Quote
Apabila dengan melepaskan kebahagiaan yang lebih kecil orang dapat memperoleh kebahagiaan yang lebih besar, maka hendaknya orang bijaksana melepaskan kebahagiaan yang kecil itu, guna memperoleh kebahagiaan yang lebih besar.
kalau begini bisa ga om ryu

Apabila dengan melepaskan pandangan yang lebih kecil orang dapat memperoleh pandangan yang lebih besar, maka hendaknya orang bijaksana melepaskan pandangan yang kecil itu, guna memperoleh pandangan yang lebih besar.

dimana pandangan itu adalah Agama, Aliran, dan paham2 alinnya yang mendiskritkan manusia.
diskrit dalam arti jadi banyak perbedaan paham
besar != Kecil?

ato

Kecil = besar?

MANA JALAN TENGAHNYA???
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:53:18 PM
 [at] reenzia
tidak ada maksud menjelekkan om ryu
hanya saja kebetulan yang membuat saya bertanya seperti itu, melibatkan om ryu
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 18 November 2008, 11:54:09 PM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:53:18 PM
[at] reenzia
tidak ada maksud menjelekkan om ryu
hanya saja kebetulan yang membuat saya bertanya seperti itu, melibatkan om ryu
cari GRP yak?..
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 18 November 2008, 11:56:16 PM
loh tidak ada aktivitas thread
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: ryu on 18 November 2008, 11:57:44 PM
kakakak meni kararitu nya, teu bisa we di ajakan heuruy si hatred :))

Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:50:56 PM
Quote from: ryu
Apabila dengan melepaskan kebahagiaan yang lebih kecil orang dapat memperoleh kebahagiaan yang lebih besar, maka hendaknya orang bijaksana melepaskan kebahagiaan yang kecil itu, guna memperoleh kebahagiaan yang lebih besar.
kalau begini bisa ga om ryu

Apabila dengan melepaskan pandangan yang lebih kecil orang dapat memperoleh pandangan yang lebih besar, maka hendaknya orang bijaksana melepaskan pandangan yang kecil itu, guna memperoleh pandangan yang lebih besar.

dimana pandangan itu adalah Agama, Aliran, dan paham2 alinnya yang mendiskritkan manusia.
diskrit dalam arti jadi banyak perbedaan paham
gak ngerti ah    ??
Jgn panggil om, gw baru 17th neh :))

Di antara umat manusia hanya sedikit yang dapat mencapai pantai seberang; sebagian besar berjalan hilir mudik di tepi sebelah sini.

Mereka yang hidup sesuai dengan Dhamma yang telah diterangkan dengan baik, akan mencapai Pantai Seberang; menyeberangi alam kematian yang sangat sukar diseberangi.

makin lama oot nih :)) keberadaan Tuhan dah beres blom :))
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Reenzia on 18 November 2008, 11:58:49 PM
  #:-S OOT nih kaka, ntar threadnya di lock,,,,takutnya bsk si petrus mau lanjutin gak bs kl threadnya di lock, mari bergosip di thread lain yg pas  ;D
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 19 November 2008, 12:00:59 AM
 [at] ryu

haha... jadi lucu
anda malah tidak mengerti yang anda nyatakan

kalo gitu g panggil adek aja deh bis baru 17th

tapi bener juga kata adek ryu ini,
malah OOT neh gimana keberadaan Tuhan itu

tapi saya rasa sudah solved karena saya pikir disini kita tidak mencari kesepakatan,
cuma saling memahami saja, tanpa memaksakan.
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: anatta.net on 19 November 2008, 12:01:52 AM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 10:25:21 PM
Quote from: Edward on 18 November 2008, 10:12:55 PM
Siapa bilang pada dasarnya semua manusia ingin lebih baik? Baik universal tidak akan ada habisnya...Itulah KENYATAAN. Kau hanya memasukkan doktrin yg berdasarkan pemahaman sendiri...
Jika standar baik dicari di luar, kita akan jadi BONEKA!! Apa yg menurut orang luar, yang konon katanya disabdakan oleh tuhan, hanyalah permainan pikiran sendiri...KArena itu, berusaha menjadi baik dengan standar luar diri kita adalah menjadikan diri kita budak keinginan orang lain, tanpa memikirkan sendiri akibatnya...

Pada hakikatnya, semua makhluk, tidak hanya manusia, itu berusahan BAHAGIA... Coba pikir dengan akal sehat dan logika, jika u merasa punya otak dan berpendidikan...
U dan orang lain itu berbuat BAIK untuk apa?
Yang kita lakukan sepanjang hidup ini, UNTUK APA?
Kerja keras membanting tulang, UNTUK APA?
Mencari penghidupan yg layak, UNTUK APA?
Mencari perlindungan kepada YANG MAHA XXX , UNTUK APA?

Semua dengan tujuan untuk dapat BAHAGIA! Tetapi pada hakekatnya, semua yg berkondisi itu tidak kekal, karena itu, kebahagiaan yg berdasarkan sesuatu yg berkondisi ADALAH SEMU!

Coba pikirkan itu baik2, jika memank ingin berdiskusi dan merasa memiliki otak dan berpendidikan....Jika tidak, SILAHKAN BAWA PERGI DOKTRIN2 U! Doktrin u kaga berguna dan sangat KONYOL di sini...
buang jauh-jauh segala bentuk doktrin, baca pelan-pelan.
anggap saja kita tidak mengenal satu paham pun. Kita mulai dari baik dan jahat, contoh membunuh konglomerat siapa yang bisa menilai itu salah seandainya belum ada hukum negara di dunia.



Kalau petrus yang dibunuh, menurut petrus apa yang baik? apa yang jahat?
Standard siapa yang dipakai?

gitu aja kok gak bisa dicerna?

Bingung aku, lagi2 otak kagak dipakai
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Nevada on 19 November 2008, 12:04:45 AM
Quote from: hatRed on 18 November 2008, 11:50:56 PM
Quote from: ryu
Apabila dengan melepaskan kebahagiaan yang lebih kecil orang dapat memperoleh kebahagiaan yang lebih besar, maka hendaknya orang bijaksana melepaskan kebahagiaan yang kecil itu, guna memperoleh kebahagiaan yang lebih besar.
kalau begini bisa ga om ryu

Apabila dengan melepaskan pandangan yang lebih kecil orang dapat memperoleh pandangan yang lebih besar, maka hendaknya orang bijaksana melepaskan pandangan yang kecil itu, guna memperoleh pandangan yang lebih besar.

dimana pandangan itu adalah Agama, Aliran, dan paham2 alinnya yang mendiskritkan manusia.
diskrit dalam arti jadi banyak perbedaan paham

Mungkin lebih tepatnya begini :

Orang yg bijaksana, berani melepaskan sesuatu yang baik untuk mendapatkan sesuatu yg besar.
Ada beberapa hal di dunia ini yg harus dilepaskan untuk meraih hal lain yg lebih besar.
Seperti kita harus berani meninggalkan teman2 di kampung untuk berkerja di luar kota yg prospeknya cerah.
Seperti Pangeran Siddhata yg berani melepaskan kebahagiaan duniawinya untuk menemukan 'obat' yg dapat menyembuhkan penderitaan semua makhluk.

:)
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: anatta.net on 19 November 2008, 12:08:38 AM
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 10:29:18 PM
Quote from: dilbert on 18 November 2008, 10:25:01 PM
saya setuju dengan anda bahwa Tuhan adalah immaterial sebagaimana dengan standard moral... Lantas masalahnya dimana ?? Apakah ini menunjukkan eksistensi TUHAN ?? Apakah TUHAN itu perlu eksis supaya kita kita bisa menjadi "BAIK" ??
mau tidak mau dia eksis tanpa anda sadari dengan adanya standard tadi.
ada sesuatu yang melarang anda membunuh si konglomerat itu bukan ? tanpa anda sadari sesuatu itulah disebut Tuhan.

duh... si petrus ini gak pernah menyimak, mencerna jawaban2 yg udah pernah di posting.

saya ulangi yah...

Dijaman jahiliyah, dimana manusia masih bar bar.

si yudas membunuh si petrus, ok???

Dari sisi si yudas, apakah perbuatannya baik? buruk? adil? tidak adil?
Tentu saja si yudas gak mau tau apakah perbuatannya baik ato buruk, gak ada yang ngelarang kan?

Sekarang dari sisi si petrus????
Silahkan mencerna sendiri...............

PAKE OTAK!!!!!!!!! Gak perlu tuhan untuk menyadari sesuatu itu baik atau buruk!!!
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Reenzia on 19 November 2008, 12:09:57 AM
Quote from: anatta.net on 19 November 2008, 12:01:52 AM


Kalau petrus yang dibunuh, menurut petrus apa yang baik? apa yang jahat?
Standard siapa yang dipakai?

gitu aja kok gak bisa dicerna?

Bingung aku, lagi2 otak kagak dipakai

pak petrusnya sedang tidak ada, tinggalkan pesan setelah bunyi toettt...
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: anatta.net on 19 November 2008, 12:17:20 AM
Hahaha tau dah kebaca apa gak ama si petrus. Jangan jangan??????
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: El Sol on 19 November 2008, 12:30:27 AM
Quote from: hatRed on 19 November 2008, 12:00:59 AM
[at] ryu

haha... jadi lucu
anda malah tidak mengerti yang anda nyatakan

kalo gitu g panggil adek aja deh bis baru 17th

tapi bener juga kata adek ryu ini,
malah OOT neh gimana keberadaan Tuhan itu

tapi saya rasa sudah solved karena saya pikir disini kita tidak mencari kesepakatan,
cuma saling memahami saja, tanpa memaksakan.

apakah ini MOHA ato AVIJJA?

;D
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Jerry on 19 November 2008, 02:57:07 AM
Jelas bro Petruk tampaknya lebih hebat dr Tuhan, krn bukan lg Tuhan menggunakan dia, tp sebaliknya dia menggunakan Tuhan bahkan tau standar Tuhan itu pula,  :P tanpa mengetahui standar diri sendiri tentunya.  ^-^ Salut.. Kapan promosi jabatannya? makan2 ya :D

Sementara di sudut lain, ring yg sama, koq bisa ada partai pertandingan yg laen? salah ring?  :-?

mettacittena
_/\_
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: adi lim on 19 November 2008, 06:14:37 AM
[at] ryu... postingnya mendapat bintang 4 ****

Wajib dibaca dan dihayati, bagi yang baru mulai belajar Buddha Dhamma, terutama Bang Petrus
he, he .....

_/\_
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Enlighted on 19 November 2008, 07:54:46 AM
oleh karena satu idol yang disebut T**** maka sebagai umat kita bisa membinasakan umat lain. dan mengatakan bahwa kamu ini salah, dll lah atas perintah-NYa.....

dan Oleh karena T**** itu maha pencipta segalanya dia sendiri jadi atheis karena tidak tahu ada yang lebih tinggi dari-Nya.
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 19 November 2008, 09:13:44 AM
Quote from: upasaka on 19 November 2008, 12:04:45 AM
Mungkin lebih tepatnya begini :

Orang yg bijaksana, berani melepaskan sesuatu yang baik untuk mendapatkan sesuatu yg besar.
Ada beberapa hal di dunia ini yg harus dilepaskan untuk meraih hal lain yg lebih besar.
Seperti kita harus berani meninggalkan teman2 di kampung untuk berkerja di luar kota yg prospeknya cerah.
Seperti Pangeran Siddhata yg berani melepaskan kebahagiaan duniawinya untuk menemukan 'obat' yg dapat menyembuhkan penderitaan semua makhluk.

:)

kalau begitu, lepaskanlah keBuddhisan kalian, lepaskanlah kemusliman kalian, lepaskanlah kekritianian kalian, saya tau itu baik, dan jadilah bijaksana untuk berani melepaskan hal2 baik tersebut menuju seseuatu yang lebih besar, yaitu pendangan universal, yang tidak ada lagi strata, baik dari segi sosial,ekonomi dan yang lebih penting dari sisi religius.

Saya tau statement diatas belum tentu benar, tetapi belum tentu salah juga kan?

Sama bagi saya menggangap semua Agama,aliran dan pandangan di dunia ini, belum tentu salah tetapi belum tentu benar juga kan?

upasaka, anda sudah mengatakannya, beranikah anda melakukannya.

Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: ryu on 19 November 2008, 09:19:23 AM
Quote from: hatRed on 19 November 2008, 09:13:44 AM
Quote from: upasaka on 19 November 2008, 12:04:45 AM
Mungkin lebih tepatnya begini :

Orang yg bijaksana, berani melepaskan sesuatu yang baik untuk mendapatkan sesuatu yg besar.
Ada beberapa hal di dunia ini yg harus dilepaskan untuk meraih hal lain yg lebih besar.
Seperti kita harus berani meninggalkan teman2 di kampung untuk berkerja di luar kota yg prospeknya cerah.
Seperti Pangeran Siddhata yg berani melepaskan kebahagiaan duniawinya untuk menemukan 'obat' yg dapat menyembuhkan penderitaan semua makhluk.

:)

kalau begitu, lepaskanlah keBuddhisan kalian, lepaskanlah kemusliman kalian, lepaskanlah kekritianian kalian, saya tau itu baik, dan jadilah bijaksana untuk berani melepaskan hal2 baik tersebut menuju seseuatu yang lebih besar, yaitu pendangan universal, yang tidak ada lagi strata, baik dari segi sosial,ekonomi dan yang lebih penting dari sisi religius.

Saya tau statement diatas belum tentu benar, tetapi belum tentu salah juga kan?

Sama bagi saya menggangap semua Agama,aliran dan pandangan di dunia ini, belum tentu salah tetapi belum tentu benar juga kan?

upasaka, anda sudah mengatakannya, beranikah anda melakukannya.


kenapa tidak? Buddhism tidak mengajarkan melekat dengan ajarannya koq :))
Buddhism tidak untuk di pegang koq.
Pada akhirnya semua itu harus dilepaskan bahkan buddhism pun, sementara ini sih masih memerlukan rakit lho :))
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Petrus on 19 November 2008, 09:24:46 AM
Quote from: hatRed on 19 November 2008, 09:13:44 AM
Quote from: upasaka on 19 November 2008, 12:04:45 AM
Mungkin lebih tepatnya begini :

Orang yg bijaksana, berani melepaskan sesuatu yang baik untuk mendapatkan sesuatu yg besar.
Ada beberapa hal di dunia ini yg harus dilepaskan untuk meraih hal lain yg lebih besar.
Seperti kita harus berani meninggalkan teman2 di kampung untuk berkerja di luar kota yg prospeknya cerah.
Seperti Pangeran Siddhata yg berani melepaskan kebahagiaan duniawinya untuk menemukan 'obat' yg dapat menyembuhkan penderitaan semua makhluk.

:)

kalau begitu, lepaskanlah keBuddhisan kalian, lepaskanlah kemusliman kalian, lepaskanlah kekritianian kalian, saya tau itu baik, dan jadilah bijaksana untuk berani melepaskan hal2 baik tersebut menuju seseuatu yang lebih besar, yaitu pendangan universal, yang tidak ada lagi strata, baik dari segi sosial,ekonomi dan yang lebih penting dari sisi religius.

Saya tau statement diatas belum tentu benar, tetapi belum tentu salah juga kan?

Sama bagi saya menggangap semua Agama,aliran dan pandangan di dunia ini, belum tentu salah tetapi belum tentu benar juga kan?

upasaka, anda sudah mengatakannya, beranikah anda melakukannya.

ini betul, lepaskan semua dan mari berbicara filsafat.
buktikan keberadaan Tuhan, jangan hanya membuktikan ke tidak beradaan Tuhan. Ini tidak bijak.
Mulai dari nol, mengapa anda hidup dan buat apa anda hidup ?


Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 19 November 2008, 09:29:53 AM
 [at] ryu

baguslah, karena saya sudah melepaskan buddhism sejak 5 tahun belakangan ini,

melepaskan bukan berarti tidak peduli atau tidak mempelajari dan melaksanakannya.

saya hanya mengambil point2 dari buddhism itu sendiri yang dapat saya terapkan dan saya buktikan di kehidupan saya, dan tentu saja dari Agama Agama lain juga saya pelajari dan terapkan. hal inilah yang membuat saya (menurut saya) kaya akan pandangan2.

sayangnya masyarakat Buddhis kebanyakan terlalu menganggap mistis,dan sakral Buddhisme mereka, bahkan menganggap suatu agama. bahkan sampai ada fanatisme, bahkan sampai radikal (hal ini baru saya temukan di forum ini, sangat disayangkan).

tampaknya mereka lupa point penting dari Buddhisme itu sendiri.
atau mereka kurang belajar dari Buddhisme. ya kalau anda pikir apa kompetensi saya bicara seperti ini. cuma info saja. saya sejak TK sampai SMU sekolah di sekolah Buddhis, jadi sampai sekian tahun saya mempelajari Buddhis, dan saya akui saya seperti anda2, dan ryu juga waktu saya seumur ryu, mengangap kesakralan Buddhis. tetapi saya melihat sesuatu yang lebih besar, yaitu kehidupan itu sendiri, yang berada dalam payung sosial.
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: ryu on 19 November 2008, 09:33:52 AM
Quote from: Petrus on 19 November 2008, 09:24:46 AM
Quote from: hatRed on 19 November 2008, 09:13:44 AM
Quote from: upasaka on 19 November 2008, 12:04:45 AM
Mungkin lebih tepatnya begini :

Orang yg bijaksana, berani melepaskan sesuatu yang baik untuk mendapatkan sesuatu yg besar.
Ada beberapa hal di dunia ini yg harus dilepaskan untuk meraih hal lain yg lebih besar.
Seperti kita harus berani meninggalkan teman2 di kampung untuk berkerja di luar kota yg prospeknya cerah.
Seperti Pangeran Siddhata yg berani melepaskan kebahagiaan duniawinya untuk menemukan 'obat' yg dapat menyembuhkan penderitaan semua makhluk.

:)

kalau begitu, lepaskanlah keBuddhisan kalian, lepaskanlah kemusliman kalian, lepaskanlah kekritianian kalian, saya tau itu baik, dan jadilah bijaksana untuk berani melepaskan hal2 baik tersebut menuju seseuatu yang lebih besar, yaitu pendangan universal, yang tidak ada lagi strata, baik dari segi sosial,ekonomi dan yang lebih penting dari sisi religius.

Saya tau statement diatas belum tentu benar, tetapi belum tentu salah juga kan?

Sama bagi saya menggangap semua Agama,aliran dan pandangan di dunia ini, belum tentu salah tetapi belum tentu benar juga kan?

upasaka, anda sudah mengatakannya, beranikah anda melakukannya.

ini betul, lepaskan semua dan mari berbicara filsafat.
buktikan keberadaan Tuhan, jangan hanya membuktikan ke tidak beradaan Tuhan. Ini tidak bijak.
Mulai dari nol, mengapa anda hidup dan buat apa anda hidup ?



hehehe apa anda sudah melepaskan Tuhan :))


[at] red menurut ente aye ini Budhis kah :))
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: Reenzia on 19 November 2008, 09:34:19 AM
Quotesayangnya masyarakat Buddhis kebanyakan terlalu menganggap mistis,dan sakral Buddhisme mereka, bahkan menganggap suatu agama. bahkan sampai ada fanatisme, bahkan sampai radikal (hal ini baru saya temukan di forum ini, sangat disayangkan).

menurut saya pandangan anda tentang buddhis terlalu sempit, terlalu subjektif, anda melihat buddhis bukan dari dhamma-nya, tapi dari umatnya, lagian tidak semua umat seperti itu, di agama lain pun sama, tidak mungkin semua baik dan semua jelek
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: bond on 19 November 2008, 09:36:59 AM
Quote from: Petrus on 19 November 2008, 09:24:46 AM
Quote from: hatRed on 19 November 2008, 09:13:44 AM
Quote from: upasaka on 19 November 2008, 12:04:45 AM
Mungkin lebih tepatnya begini :

Orang yg bijaksana, berani melepaskan sesuatu yang baik untuk mendapatkan sesuatu yg besar.
Ada beberapa hal di dunia ini yg harus dilepaskan untuk meraih hal lain yg lebih besar.
Seperti kita harus berani meninggalkan teman2 di kampung untuk berkerja di luar kota yg prospeknya cerah.
Seperti Pangeran Siddhata yg berani melepaskan kebahagiaan duniawinya untuk menemukan 'obat' yg dapat menyembuhkan penderitaan semua makhluk.

:)

kalau begitu, lepaskanlah keBuddhisan kalian, lepaskanlah kemusliman kalian, lepaskanlah kekritianian kalian, saya tau itu baik, dan jadilah bijaksana untuk berani melepaskan hal2 baik tersebut menuju seseuatu yang lebih besar, yaitu pendangan universal, yang tidak ada lagi strata, baik dari segi sosial,ekonomi dan yang lebih penting dari sisi religius.

Saya tau statement diatas belum tentu benar, tetapi belum tentu salah juga kan?

Sama bagi saya menggangap semua Agama,aliran dan pandangan di dunia ini, belum tentu salah tetapi belum tentu benar juga kan?

upasaka, anda sudah mengatakannya, beranikah anda melakukannya.

ini betul, lepaskan semua dan mari berbicara filsafat.
buktikan keberadaan Tuhan, jangan hanya membuktikan ke tidak beradaan Tuhan. Ini tidak bijak.
Mulai dari nol, mengapa anda hidup dan buat apa anda hidup ?




Kalau begitu tunjukan tuhan mu PET (kalau memang Anda sudah bisa membuktikan ) , suruh dateng kesini dan kongkow-kongkow  ^-^
Filsafat apa yg ingin dibicarakan? Filsafat itu banyak sudut pandangnya lho. Dan ketika Anda menggengam satu mazhab filsafat maka itupun akan menjadi subjekif. Dan kelihatannya Anda mengalihkan pembicaraan dari keyakinan Anda kepada filsafat untuk menutupi tujuan Anda sendiri bukan  ^-^



Dalam ajaran Buddha, kita diajarkan untuk tidak berandai-andai, tetapi membuktikan melalui praktek Dhamma langsung. Apa yg benar adalah benar, dan yg merupakan salah adalah salah. Ajaran Sang Buddha bukanlah filsafat yg didasari pemikiran intelektualitas tetapi merupakan suatu kenyataan hidup yg sesungguhnya yg telah terbukti melalui pembuktian nyata yaitu praktek Dhamma.
_/\_



Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: hatRed on 19 November 2008, 09:40:59 AM
 [at] Petrus

saya sependapat dengan anda, sayangnya saya kurang setuju kalau kita meng-enforce untuk membuktikan keberadaan Tuhan.

karena untuk percaya (bagi saya) harus dibuktikan dari dua sisi

"benar
dan
tidak tidak benar"

mungkin terdengar rumit bagi anda, tetapi bila anda tau matematika mungkin seperti ini "jika dan hanya jika" kalian pasti pernah dengar ini di matematika.

dan membuktikan keberadaan Tuhan adalah buang2 waktu, karena lebih baik kita menyelesaikan persoalan hidup ini yang sedang terjadi.

saya analogikan cerita yang sudah pernah saya reply, dan juga dikatakan oleh ryu

"Ada suatu cerita tentang seorang pemburu yang masuk kehutan, tiba2 ada seseorang yang memanah dia, dia terluka parah bila tidak segera ditolong mungkin dia akan sekarat, lalu datanglah seseorang, dia adalah tabib/dokter. Dokter ini menawarkan kepada beliau si pemburu tersebut untuk diobati, tetapi anehnya si Pemburu tersebut menolak, dan mengatakan "Nanti saja pak Dokter, tolong anda cari si Pemanah tersebut, saya ingin tau siapa DIA dan KENAPA DIA MEMANAH SAYA, SIAPA ORANG TUANYA" dan si dokter pun mengatakan, saya mungkin bisa mencari si Pemanah tersebut, tetapi anda sudah sekarat, yang terbaik saya lakukan adalah mengobati anda"

nah Pak Petrus dan yang lainnya, hikmah dari cerita diatas adalah, kita adalah dalam posisi si pemburu tersebut. dan Pemanah itu adalah Tuhan/Buddha/Nibbana/Yesus dan lainnya. sedangkan si Dokter itu adalah pandangan kita.

bila kita terus memaksa pandangan kita untuk mencari hal2 yang kurang perlu dibanding hal2 yang sudah kritis, yang sebenarnya sudah kita alami, kita seperti Pemburu tersebut yang maunya mencari si Pemanah tersebut. bukannya kita meminta Pandangan kita agar melihat situasi kita yang kritis ini untuk mencari solusi yang dapat mengobati kita.

wasalam
Title: Re: Keberadaan Tuhan
Post by: gajeboh angek on 19 November 2008, 09:45:39 AM
dilock dulu yah, sambil cari waktu buat bersih-bersihnya