Pada suatu kesempatan, bersama beberapa orang teman-teman kita merencanakan mengadakan bakso ke panti werdha(jompo). Jadi, kita patungan mengumpulkan dana secara suka rela dan dana yang terkumpul akan kita gunakan untuk membeli barang-barang yang akan kita sumbangkan ke panti tersebut, spt : sabun mandi, shampoo, odol, sikat gigi, biskut, susu, obat-obatan dll.
Kebetulan kami(saya dan istri) ditugaskan untuk membeli barang-barang tersebut di atas. Dan kami memutuskan untuk membelikan sebagian besar barang-barang tersebut di supermarket "C".
Keesokan hari setelah belanjakan barang-barang tsb, kami menemukan bahwa, ada beberapa barang yang kami beli ternyata ada kesalahan dalam penghitungan oleh kasir dari supermarket "C". Sebagai contoh, shampoo yang kami beli total 25 botol, tetapi cuma dihitung 4 botol, dikarenakan kami mengambil shampoo tsb dalam kemasan 1 pack (isi 6 botol), kami mengambil 4 pack(isi 6 botol) + 1 botol ecer, jadi total 25 botol. Tetapi tanpa kami sadari ternyata kasir tersebut hanya menscan 1x utk setiap pack yang dimana seharusnya setiap kali scan harus dikalikan lagi dengan 6(karena isi 1 pack = 6 botol). Begitu juga dengan odol, dimana 1 pack isi 12 tube(tetapi cuma dihitung 1 tube karena cuma discan 1x tanpa dikali 12).
Jadi total belanja barang yang seharusnya 600rb lebih cuma dihitung 400rban saja.
Ketika menyadari hal tsb(keesokan setelah belanja) saya mengajukan kepada teman-teman yang berpartisipasi dana bahwa, kita harus ke supermarket "C" untuk meluruskan hitungan yang salah tersebut. Tetapi timbul perbedaan pendapat di antara teman-teman karena ada yang menganggap itu adalah suatu "berkah", ada juga yang bilang bahwa anggap aja supermarket "C" tsb turut berdana.
Awalnya saya agak ngotot untuk membayar kekurangan bayar tsb, tetapi ada pendapat lain dari teman bahwa sebaiknya tidak dikembalikan demi kasir yang salah hitung tsb, karena setahu dia management supermarket tsb agak "keras" dan bila kita kembalikan malah ada kemungkinan si kasir tsb akan dipecat.
Jadi, bagaimana pendapat teman-teman di DC, mungkin ada yang berpendapat lain?
_/\_
Kalau tidak kita kembalikan bukankah manajemen tsb juga akan mengetahui dengan cara stok opname? Menurut saya sebaiknya kembalikan saja ke kasir bersangkutan langsung karena kasian kasirnya nombok lumayan banyak.
Quote from: akiong75 on 15 October 2012, 09:43:46 AM
Pada suatu kesempatan, bersama beberapa orang teman-teman kita merencanakan mengadakan bakso ke panti werdha(jompo). Jadi, kita patungan mengumpulkan dana secara suka rela dan dana yang terkumpul akan kita gunakan untuk membeli barang-barang yang akan kita sumbangkan ke panti tersebut, spt : sabun mandi, shampoo, odol, sikat gigi, biskut, susu, obat-obatan dll.
Kebetulan kami(saya dan istri) ditugaskan untuk membeli barang-barang tersebut di atas. Dan kami memutuskan untuk membelikan sebagian besar barang-barang tersebut di supermarket "C".
Keesokan hari setelah belanjakan barang-barang tsb, kami menemukan bahwa, ada beberapa barang yang kami beli ternyata ada kesalahan dalam penghitungan oleh kasir dari supermarket "C". Sebagai contoh, shampoo yang kami beli total 25 botol, tetapi cuma dihitung 4 botol, dikarenakan kami mengambil shampoo tsb dalam kemasan 1 pack (isi 6 botol), kami mengambil 4 pack(isi 6 botol) + 1 botol ecer, jadi total 25 botol. Tetapi tanpa kami sadari ternyata kasir tersebut hanya menscan 1x utk setiap pack yang dimana seharusnya setiap kali scan harus dikalikan lagi dengan 6(karena isi 1 pack = 6 botol). Begitu juga dengan odol, dimana 1 pack isi 12 tube(tetapi cuma dihitung 1 tube karena cuma discan 1x tanpa dikali 12).
Jadi total belanja barang yang seharusnya 600rb lebih cuma dihitung 400rban saja.
Ketika menyadari hal tsb(keesokan setelah belanja) saya mengajukan kepada teman-teman yang berpartisipasi dana bahwa, kita harus ke supermarket "C" untuk meluruskan hitungan yang salah tersebut. Tetapi timbul perbedaan pendapat di antara teman-teman karena ada yang menganggap itu adalah suatu "berkah", ada juga yang bilang bahwa anggap aja supermarket "C" tsb turut berdana.
Awalnya saya agak ngotot untuk membayar kekurangan bayar tsb, tetapi ada pendapat lain dari teman bahwa sebaiknya tidak dikembalikan demi kasir yang salah hitung tsb, karena setahu dia management supermarket tsb agak "keras" dan bila kita kembalikan malah ada kemungkinan si kasir tsb akan dipecat.
Jadi, bagaimana pendapat teman-teman di DC, mungkin ada yang berpendapat lain?
_/\_
Menurut saya memang sebaiknya dikembalikan kalau kita memang tahu ada kesalahan.
Soal supermarket ikut berdana, sama sekali tidak benar, karena berdana dimulai dari niat. Kehilangan tidak sama dengan berdana.
Soal sanksi bagi si kasir memang patut dipertimbangkan, tetapi justru jika tidak dilaporkan, bukan tidak mungkin malah nanti melakukan kesalahan lebih besar.
kembalikan saja(pembayarannya),ditegur/dipecat itu sudah resikonya si kasir. ;D
Quote from: M14ka on 15 October 2012, 09:48:41 AM
Kalau tidak kita kembalikan bukankah manajemen tsb juga akan mengetahui dengan cara stok opname? Menurut saya sebaiknya kembalikan saja ke kasir bersangkutan langsung karena kasian kasirnya nombok lumayan banyak.
Menurut teman saya ini, sebenarnya walaupun diopname di akhir bulan, tetap tidak ketahuan kesalahan ada di kasir yang mana, mengingat tiap hari supermarket tsb menjual begitu banyak barang/transaksi dan kekurangan stock akan dibagi rata kepada para pegawainya yang mana uang tsb konon biasanya bisa diambil dari hasil penjualan kardus(di gudang).
Secara pribadi saya memang setuju untuk mengembalikan kekurangan pembayaran, tetapi jika dipikirkan lagi, kalau pengembalian uang tsb beresiko menghilangkan mata pencaharian seseorang(kasir tsb) koq rasanya gak tega ya.
_/\_
Quote from: akiong75 on 15 October 2012, 10:13:10 AM
Menurut teman saya ini, sebenarnya walaupun diopname di akhir bulan, tetap tidak ketahuan kesalahan ada di kasir yang mana, mengingat tiap hari supermarket tsb menjual begitu banyak barang/transaksi dan kekurangan stock akan dibagi rata kepada para pegawainya yang mana uang tsb konon biasanya bisa diambil dari hasil penjualan kardus(di gudang).
Secara pribadi saya memang setuju untuk mengembalikan kekurangan pembayaran, tetapi jika dipikirkan lagi, kalau pengembalian uang tsb beresiko menghilangkan mata pencaharian seseorang(kasir tsb) koq rasanya gak tega ya.
_/\_
o ya? kalo gitu kasian kasir yg lain dong ikut nombok kesalahan 1 kasir.... kl langsung kembalikan ke kasir bersangkutan emang bisa ketahuan manajemennya?
Quote from: akiong75 on 15 October 2012, 10:13:10 AM
Menurut teman saya ini, sebenarnya walaupun diopname di akhir bulan, tetap tidak ketahuan kesalahan ada di kasir yang mana, mengingat tiap hari supermarket tsb menjual begitu banyak barang/transaksi dan kekurangan stock akan dibagi rata kepada para pegawainya yang mana uang tsb konon biasanya bisa diambil dari hasil penjualan kardus(di gudang).
Secara pribadi saya memang setuju untuk mengembalikan kekurangan pembayaran, tetapi jika dipikirkan lagi, kalau pengembalian uang tsb beresiko menghilangkan mata pencaharian seseorang(kasir tsb) koq rasanya gak tega ya.
_/\_
dari record transaksi masa gk keliatan ??
Quote from: JW. Jinaraga on 15 October 2012, 10:33:22 AM
dari record transaksi masa gk keliatan ??
Gak kelihatan. Yg kelihatan adalah penjualan sudah sesuai struk.
Gw pikir kalau dilaporkan dan dikembalikan, anda akan membuat kasir itu dipecat bahkan mungkin masih dipotong gaji disuruh mengganti. Sebaiknya biarkan saja, lebih baik anda kasih tahu kasir ybs secara personal agar dia memperbaiki cara kerjanya.
Bukan berarti gw mendukung pembiaran karena diuntuhgkan, tapi lebih karena mengingat 'nasib' kasir itu ke depannya. Lagian cari kerja baru mungkin sulit untuk dia. Please be mercy on her/him.
Ceritanya mungkin mirip bhiksu yg melihat orang lagi diuber2 segerombolan orang bersenjata. Kemudian ia bersembunyi di pepohonan dekat si bhiksu. Lantas segerombolan orang ini bertanya kepada si bhiksu apakah mereka melihat musuh yg sedang mereka kejar2 lewat di situ dan ke mana dia. Nah, apakah karena takut melanggar sila (berbohong) lantas si bhiksu mengatakan di mana orang yg mereka kejar?
_/\_
Quote from: akiong75 on 15 October 2012, 10:13:10 AM
kekurangan stock akan dibagi rata kepada para pegawainya yang mana uang tsb konon biasanya bisa diambil dari hasil penjualan kardus(di gudang).
jadi penjualan kardus, untungnya dibagikan untuk semua pegawai?
atau kalo ada kekurangan stock, untung penjualan kardus tidak jadi dibagikan ke semua pegawai, tapi dipakai untuk mengganti kekurangan stock?
kalau misalnya uangnya tidak dikembalikan,
kemungkinan ada 2 pihak tak bersalah, yg akan dirugikan
(supermaket C, atau semua pegawai lain)
bagaimana jika dicoba mengembalikan uang itu
minta bicara langsung dengan manager
situasi 1: tidak tahu kasir yg manajadi bisa kembalikan uang,
manajer ngk tau kasir yg mana
dan tidak ada kasir yg dipecat,
situasi 2: ketahuan kasir yg salahminta manager agar "kasih muka" ke pelanggan yg sudah susah payah dan jujur mau mengembalikan uang yang lebih.
minta managernya kasih surat peringatan ke kasir, dan jangan dipecat.
tapi jika kasir itu sudah berkali2 membuat kesalahan yg sama, nag apa boleh buat.
berarti memang kasir itu tidak cocok di pekerjaan itu. dan pelanggan tidak usah merasa bersalah.
Quote from: sanjiva on 15 October 2012, 10:45:57 AM
Ceritanya mungkin mirip bhiksu yg melihat orang lagi diuber2 segerombolan orang bersenjata. Kemudian ia bersembunyi di pepohonan dekat si bhiksu. Lantas segerombolan orang ini bertanya kepada si bhiksu apakah mereka melihat musuh yg sedang mereka kejar2 lewat di situ dan ke mana dia. Nah, apakah karena takut melanggar sila (berbohong) lantas si bhiksu mengatakan di mana orang yg mereka kejar?
_/\_
pertama, biksu nya perlu bertanya dulu,
gerombolan org yg bersenjata itu polisi atau gangster?
dan orang yang sedang dicari itu teroris atau org yg berhutang pada gangster?
karena situasi yg berbeda, dampaknya jauh berbeda
Quote from: sanjiva on 15 October 2012, 10:45:57 AM
Gw pikir kalau dilaporkan dan dikembalikan, anda akan membuat kasir itu dipecat bahkan mungkin masih dipotong gaji disuruh mengganti. Sebaiknya biarkan saja, lebih baik anda kasih tahu kasir ybs secara personal agar dia memperbaiki cara kerjanya.
Bukan berarti gw mendukung pembiaran karena diuntuhgkan, tapi lebih karena mengingat 'nasib' kasir itu ke depannya. Lagian cari kerja baru mungkin sulit untuk dia. Please be mercy on her/him.
Ya, mungkin ini cara terbaik yang bisa dilakukan.
_/\_
biasa-nya di kertas hasil print out ada info
- hari
- tanggal
- jam
- siapa kasir (ID nama / ID No)
- uang yang dibayarkan
- jumlah uang yang harus dibayar
- uang kembalian
minta ketemu duty manager & jelaskan masalahnya, kembalikan uangnya.
unt masalah kasir, ini akan jadi perhatian si mgr untuk ditraining ulang, ditegur & diawasi.
Quote from: bluppy on 15 October 2012, 11:43:07 AM
jadi penjualan kardus, untungnya dibagikan untuk semua pegawai?
atau kalo ada kekurangan stock, untung penjualan kardus tidak jadi dibagikan ke semua pegawai, tapi dipakai untuk mengganti kekurangan stock?
Tidak tahu persis, tapi mungkin ada semacam serikat karyawan atau kesepakatan antar karyawan. Sehingga ada satu pencatatan tersendiri untuk hal ini.
_/\_
Quote from: Mas Tidar on 15 October 2012, 11:48:54 AM
biasa-nya di kertas hasil print out ada info
- hari
- tanggal
- jam
- siapa kasir (ID nama / ID No)
- uang yang dibayarkan
- jumlah uang yang harus dibayar
- uang kembalian
minta ketemu duty manager & jelaskan masalahnya, kembalikan uangnya.
unt masalah kasir, ini akan jadi perhatian si mgr untuk ditraining ulang, ditegur & diawasi.
Iya, kelihatannya memang seperti itu.
Quote from: Mas Tidar on 15 October 2012, 11:48:54 AM
biasa-nya di kertas hasil print out ada info
- hari
- tanggal
- jam
- siapa kasir (ID nama / ID No)
- uang yang dibayarkan
- jumlah uang yang harus dibayar
- uang kembalian
Hal ini tetap tidak membuktikan bahwa si kasir melakukan kesalahan. Bisa saja kasir menyangkal dia salah karena struknya tetap benar.
Struk tidak bisa membuktikan bahwa barang yg keluar tidak sama banyaknya dengan barang yg dibayar. Apalagi komplainnya bukan pada saat itu (setelah dari kasir).
Kecuali kasirnya mengaku.
Quote
minta ketemu duty manager & jelaskan masalahnya, kembalikan uangnya.
unt masalah kasir, ini akan jadi perhatian si mgr untuk ditraining ulang, ditegur & diawasi.
Mungkin dia langsung dipecat dan potong gaji. Grup begini kan biasanya tegas sekali dan yg ngantri pengen kerja masih banyak. Tegakah kita hanya untuk menjaga idealisme kita? ::)
lebih baik di kembalikan, soal pemecatan menurut saya sih tidak, tidak mungkin lah seseorang melakukan kesalahan 1 kali ini lgsg di pecat..
menurut saya hal ini bisa buat si kasir lebih teliti lagi dan tidak terjadi hal yg lebih fatal lagi,,
ingat melakukan suatu hal yg baik pasti ada resiko yg buruk, buruk ini bisa di jadikan pengalaman nantinya, walupun tergantung manusianya,,
jika saya di posisi kasir, saya pasti akan berterima kasi pada anda yg sudah memberitahu kesalahan saya dan buat saya lebih teliti lagi, memang pendapat orang beda2, kalo menurut saya ya begitu,,
Quote from: sanjiva on 15 October 2012, 12:01:27 PM
Mungkin dia langsung dipecat dan potong gaji. Grup begini kan biasanya tegas sekali dan yg ngantri pengen kerja masih banyak. Tegakah kita hanya untuk menjaga idealisme kita? ::)
memang benar sih termasuk kategori idealisme
btw, kuekuh mau "menyelamatkan" kasir yg salah
apakah juga termasuk idealisme dalam bentuk lain?
btw, belum 100% pasti, kasir itu akan dipecat kan?
Quote from: bluppy on 15 October 2012, 12:11:56 PM
memang benar sih termasuk kategori idealisme
btw, kuekuh mau "menyelamatkan" kasir yg salah
apakah juga termasuk idealisme dalam bentuk lain?
btw, belum 100% pasti, kasir itu akan dipecat kan?
Idealisme = kokoh menjalankan seperti yg tertulis, sesuai aturan (text book).
Kalau si pegawai tidak bakalan dipecat, silahkan saja melaporkan (repot2 amat sampe datang lagi bawa bukti struk, parkir, macet, dll). Gw sih 'idealisme'nya hanya sekedar pencet keyboard saja. ;D
Gw pernah kenal dan bincang2 dengan karyawan (kasir) hyp**mart yg sejenis dengan 'C', dan gw tahu bagaimana 'sadis'nya aturan perusahaan kayak gini.
Silahkan saja laporkan dan tunjuk kasir ybs kalau menurut anda itu yang terbaik.
_/\_
Quote from: sanjiva on 15 October 2012, 12:19:40 PM
Idealisme = kokoh menjalankan seperti yg tertulis, sesuai aturan (text book).
Kalau si pegawai tidak bakalan dipecat, silahkan saja melaporkan (repot2 amat sampe datang lagi bawa bukti struk, parkir, macet, dll). Gw sih 'idealisme'nya hanya sekedar pencet keyboard saja. ;D
Gw pernah kenal dan bincang2 dengan karyawan (kasir) hyp**mart yg sejenis dengan 'C', dan gw tahu bagaimana 'sadis'nya aturan perusahaan kayak gini.
Silahkan saja laporkan dan tunjuk kasir ybs kalau menurut anda itu yang terbaik.
_/\_
kalau langsung balikin duitnya ke kasir bersangkutan apakah bisa kena pecat? kalo misalnya ingat kasirnya.
Quote from: M14ka on 15 October 2012, 12:22:42 PM
kalau langsung balikin duitnya ke kasir bersangkutan apakah bisa kena pecat? kalo misalnya ingat kasirnya.
Ini lebih rawan penyimpangan. Belum tentu kasir tsb jujur mengembalikan uang ke kas perusahaan.
_/\_
sebagai pertimbangan lain, grup tsb juga akan mikir kalau rekrut baru lagi (waktu, biaya, tenaga)
kalau mereka bijaksana, mereka akan cari tau sebab-nya dulu (review) & melakukan perbaikan (training ulang) sebelum pemecatan dilakukan
pemecatan bisa saja dilakukan, jika sdh melakukan kesalahan berulang kali.
menurut kami, urusan pemecatan, teguran dll, merupakan urusan internal mereka.
Kewajiban kita hanya memberitahukan letak masalahnya kepada orang yang tepat (bertanggung jawab) dan mengembalikan uang tersebut.
Quote from: sanjiva on 15 October 2012, 12:01:27 PM
Hal ini tetap tidak membuktikan bahwa si kasir melakukan kesalahan. Bisa saja kasir menyangkal dia salah karena struknya tetap benar. Struk tidak bisa membuktikan bahwa barang yg keluar tidak sama banyaknya dengan barang yg dibayar. Apalagi komplainnya bukan pada saat itu (setelah dari kasir).
Kecuali kasirnya mengaku.
Mungkin dia langsung dipecat dan potong gaji. Grup begini kan biasanya tegas sekali dan yg ngantri pengen kerja masih banyak. Tegakah kita hanya untuk menjaga idealisme kita? ::)
bisa2 malah buat jajan bakso ;D
Quote from: akiong75 on 15 October 2012, 12:25:45 PM
Ini lebih rawan penyimpangan. Belum tentu kasir tsb jujur mengembalikan uang ke kas perusahaan.
_/\_
Quote from: sanjiva on 15 October 2012, 10:45:57 AM
Ceritanya mungkin mirip bhiksu yg melihat orang lagi diuber2 segerombolan orang bersenjata. Kemudian ia bersembunyi di pepohonan dekat si bhiksu. Lantas segerombolan orang ini bertanya kepada si bhiksu apakah mereka melihat musuh yg sedang mereka kejar2 lewat di situ dan ke mana dia. Nah, apakah karena takut melanggar sila (berbohong) lantas si bhiksu mengatakan di mana orang yg mereka kejar?
Quote from: bluppy on 15 October 2012, 11:43:07 AM
pertama, biksu nya perlu bertanya dulu,
gerombolan org yg bersenjata itu polisi atau gangster?
dan orang yang sedang dicari itu teroris atau org yg berhutang pada gangster?
karena situasi yg berbeda, dampaknya jauh berbeda
Contoh gw cukup jelas dan tidak perlu dibahas panjang lebar, titik-komanya. Cerita ini sering dikutip dalam contoh praktek sila, seperti juga halnya kisah 2 orang bhiksu dalam perjalanan dan mau nyebrang sungai dangkal berarus deras. Saat mau nyebrang, ada seorang gadis yg juga mau nyebrang. Si biksu senior kemudian menggendong gadis itu dan membawanya ikut menyeberang. Sampai di seberang mereka berpisah dan melanjutkan perjalanan masing2. Tiba2 si bhiksu junior menyalahkan bhiksu senior, "Anda koq mau2nya mengendong cewek menyeberang sungai. Kan itu dilarang?" Lantas bhiksu senior berkata, "Saya sudah meninggalkan gadis itu di seberang sungai, sementara engkau masih terus membawanya sampai sekarang." ;D
_/\_
Quote from: M14ka on 15 October 2012, 12:22:42 PM
kalau langsung balikin duitnya ke kasir bersangkutan apakah bisa kena pecat? kalo misalnya ingat kasirnya.
Mungkin agak berlebihan dan karena uangnya tidak tercatat di mesin, kasir bisa saja memakainya sendiri.
Gw pernah juga ngalami kasir kelebihan uang kembalian misalnya, dan langsung gw koreksi dan uang lebihnya gw kembalikan. Hal ini jelas tercatat di struk dan komputer, uang kembalian sekian; tapi dikasihnya ke gw lebih. Jadi jelas debit kreditnya. ^-^
Mohon jangan ditanggapi balik, "apakah kalau tidak tercatat di struk dan komputer, lantas uangnya tidak anda kembalikan?" :hammer: :))
Quote from: sanjiva on 15 October 2012, 10:45:57 AM
Gw pikir kalau dilaporkan dan dikembalikan, anda akan membuat kasir itu dipecat bahkan mungkin masih dipotong gaji disuruh mengganti. Sebaiknya biarkan saja, lebih baik anda kasih tahu kasir ybs secara personal agar dia memperbaiki cara kerjanya.
Bukan berarti gw mendukung pembiaran karena diuntuhgkan, tapi lebih karena mengingat 'nasib' kasir itu ke depannya. Lagian cari kerja baru mungkin sulit untuk dia. Please be mercy on her/him.
Quote from: akiong75 on 15 October 2012, 11:44:45 AM
Ya, mungkin ini cara terbaik yang bisa dilakukan.
Di kantor saya sih, kalo stock-opname, lalu ternyata barangnya kurang,
ada kemungkinan pihak toko disuruh bertanggung-jawab. Apalagi kalau nilainya cukup material, bisa disuruh patungan tuh karyawan2nya...
Lebih baik sih diomongin ke pihak manajemennya, biar bisa diinput dan dilunasi "pembelian-gratis" yang kemarin.
Quote from: bluppy on 15 October 2012, 11:43:07 AM
jadi penjualan kardus, untungnya dibagikan untuk semua pegawai?
atau kalo ada kekurangan stock, untung penjualan kardus tidak jadi dibagikan ke semua pegawai, tapi dipakai untuk mengganti kekurangan stock?
kalau misalnya uangnya tidak dikembalikan,
kemungkinan ada 2 pihak tak bersalah, yg akan dirugikan
(supermaket C, atau semua pegawai lain)
bagaimana jika dicoba mengembalikan uang itu
minta bicara langsung dengan manager
situasi 1: tidak tahu kasir yg mana
jadi bisa kembalikan uang,
manajer ngk tau kasir yg mana
dan tidak ada kasir yg dipecat,
situasi 2: ketahuan kasir yg salah
minta manager agar "kasih muka" ke pelanggan yg sudah susah payah dan jujur mau mengembalikan uang yang lebih.
minta managernya kasih surat peringatan ke kasir, dan jangan dipecat.
tapi jika kasir itu sudah berkali2 membuat kesalahan yg sama, nag apa boleh buat.
berarti memang kasir itu tidak cocok di pekerjaan itu. dan pelanggan tidak usah merasa bersalah.
pertama, biksu nya perlu bertanya dulu,
gerombolan org yg bersenjata itu polisi atau gangster?
dan orang yang sedang dicari itu teroris atau org yg berhutang pada gangster?
karena situasi yg berbeda, dampaknya jauh berbeda
Tidak mungkin tidak tahu kasir yang mana? coba perhatikan resi/struk belanja anda.
Quote from: dhammadinna on 15 October 2012, 12:56:59 PM
Di kantor saya sih, kalo stock-opname, lalu ternyata barangnya kurang, ada kemungkinan pihak toko disuruh bertanggung-jawab. Apalagi kalau nilainya cukup material, bisa disuruh patungan tuh karyawan2nya...
Lebih baik sih diomongin ke pihak manajemennya, biar bisa diinput dan dilunasi "pembelian-gratis" yang kemarin.
Kalo takut si kasir dipecat/diomelin, ada option lain: antri di kasir yang sama, lalu bilangin ke dia tentang kesalahan yang dia lakukan kemarin, lalu suruh dia input ke komputer, lalu kita bayar. Beres kan??
Jadi supermarket ga rugi, si kasir ga diomelin/dipecat, si kasir pun belajar dari kesalahannya (kelak tidak melakukan kesalahan yang sama).
Quote from: dhammadinna on 15 October 2012, 01:19:33 PM
Kalo takut si kasir dipecat/diomelin, ada option lain: antri di kasir yang sama, lalu bilangin ke dia tentang kesalahan yang dia lakukan kemarin, lalu suruh dia input ke komputer, lalu kita bayar. Beres kan??
Jadi supermarket ga rugi, si kasir ga diomelin/dipecat, si kasir pun belajar dari kesalahannya (kelak tidak melakukan kesalahan yang sama).
TOP ! :jempol:
Quote from: dhammadinna on 15 October 2012, 01:19:33 PM
Kalo takut si kasir dipecat/diomelin, ada option lain: antri di kasir yang sama, lalu bilangin ke dia tentang kesalahan yang dia lakukan kemarin, lalu suruh dia input ke komputer, lalu kita bayar. Beres kan??
Jadi supermarket ga rugi, si kasir ga diomelin/dipecat, si kasir pun belajar dari kesalahannya (kelak tidak melakukan kesalahan yang sama).
tadi ada kepikiran cara itu
tapi batal nge post karena
mesti menunggu kasir yang sama
en belum tentu dia lagi shift saat itu
wag, jauh lebih repot daripada langsung cari managernya
mungkin idealisme nya belum sampai tahap itu
mungkin metta karuna nya juga belum sampai tahap itu
hehehe mengakui kelemahan diri sendiri
Quote from: bluppy on 15 October 2012, 01:34:46 PM
tadi ada kepikiran cara itu
tapi batal nge post karena
mesti menunggu kasir yang sama
en belum tentu dia lagi shift saat itu
wag, jauh lebih repot daripada langsung cari managernya
mungkin idealisme nya belum sampai tahap itu
mungkin metta karuna nya juga belum sampai tahap itu
hehehe mengakui kelemahan diri sendiri
Hati-hati dengan pikiran yang suka mendefinisikan diri :D
[spoiler]sabbe sankhara anicca, sabbe sankhara dukkha, sabbe dhamma anatta...[/spoiler]
Kebetulan anak saya yg biasa supply ke supermarket sdg dirumah jadi saya tanya ke dia.
Menurut dia, kalau supermarket itu menjual barang dengan kemasan eceran dan kemasan jumlah banyak/banded, maka seharusnya ada barcode khusus untuk yang banded. Jika waktu yg banded di scan lalu yang keluar adalah harga kemasan eceran, maka kesalahan bukan pada kasir. Mungkin pada store manager dan petugas yang membereskan rak barang.
Sebaliknya , kalau SM tsb hanya menjual eceran, maka kesalahan ada pada kasir + store manager . Kasir karena tidak memperhatikan jumlah barang, dan store manager karena membiarkan kemasan banded yang seharusnya dibuka , tetap dibiarkan banded.
Saya tanyakan juga, bagaimana kalau barang nya dikembalikan atau uang nya dibayarkan pada manager.?
Katanya lebih baik jangan, karena:
1. perusahaan akan menyalahkan kasir krn tidak mencocokkan jumlah unit barang yg dibeli dengan yg ada pada struk, jadi 90% kemungkinan kasir dipecat; walaupun diam diam akan memperbaiki sistemnya.
2. di SM yg besar ada pos biaya untuk toleransi untuk barang hilang, salah hitung, rusak dll. Jadi kalau jumlahnya segitu, tidak akan terlihat dari keseluruhan omzet SM.
3. di struk kasir, ada tulisan : "Keluhan/komplain tidak bisa diterima setelah meninggalkan kasir." Komplain kelebihan maupun kekurangan barang, tidak diterima oleh SM. Niat baik malah dianggap mau menjatuhkan nama baik perusahaan.
Kesimpulannya
Yg penting, kelebihan barangnya untuk orang yg tidak mampu bukan dipakai sendiri.
Pembeli tidak berniat mencuri, kasir tidak berniat curang kepada perusahaan, anggap saja ada Catu Maharajjika mau ikutan berdana, siapa tahu yg tinggal di panti jompo adalah ex putra atau putrinya dikehidupan sebelumnya.
;D
Quote from: dhammadinna on 15 October 2012, 01:19:33 PM
Kalo takut si kasir dipecat/diomelin, ada option lain: antri di kasir yang sama, lalu bilangin ke dia tentang kesalahan yang dia lakukan kemarin, lalu suruh dia input ke komputer, lalu kita bayar. Beres kan??
Jadi supermarket ga rugi, si kasir ga diomelin/dipecat, si kasir pun belajar dari kesalahannya (kelak tidak melakukan kesalahan yang sama).
Lebih baik jangan. karena setiap malam menjelang tutup, stok opname, mencocokkan kas dengan barang yang terjual. Kalau dia input tanpa barang, malah bisa dicurigai ada kerja sama antara pembeli dan kasir, dan kasir mendapat bagian.
Menurut saya dikembalikan saja kepada pihak supermarket yang bertanggung jawab misalnya manajer nya. Untuk masalah kasir itu di pecat atau tidak kita minta kebijakan dari manajer itu untuk tidak sampai memecatnya tapi cukup ditergur saja sehingga dilain waktu tidak terulang kembali.
Karena niat Anda mau mengembalikan ya cukup Anda kembalikan tidak perlu ketakutan Anda menjadi alasan Anda untuk menunda niat baik Anda.
Cuma disini cara nya saja yang harus di pikirkan dengan baik.
Quote from: Mokau Kaucu on 15 October 2012, 02:54:30 PM
Lebih baik jangan. karena setiap malam menjelang tutup, stok opname, mencocokkan kas dengan barang yang terjual. Kalau dia input tanpa barang, malah bisa dicurigai ada kerja sama antara pembeli dan kasir, dan kasir mendapat bagian.
Bukannya kalo tutup toko, yang dibandingkan itu
kas vs jumlah penjualan (di komputer)? jadi ga ada hubungannya dengan fisik barang.
Logikanya, ga mungkin ribuan barang distock-opname (SO) tiap hari... biasanya SO itu periodik sih..
Quote from: Mokau Kaucu on 15 October 2012, 02:51:01 PM
Kebetulan anak saya yg biasa supply ke supermarket sdg dirumah jadi saya tanya ke dia.
Menurut dia, kalau supermarket itu menjual barang dengan kemasan eceran dan kemasan jumlah banyak/banded, maka seharusnya ada barcode khusus untuk yang banded. Jika waktu yg banded di scan lalu yang keluar adalah harga kemasan eceran, maka kesalahan bukan pada kasir. Mungkin pada store manager dan petugas yang membereskan rak barang.
Sebaliknya , kalau SM tsb hanya menjual eceran, maka kesalahan ada pada kasir + store manager . Kasir karena tidak memperhatikan jumlah barang, dan store manager karena membiarkan kemasan banded yang seharusnya dibuka , tetap dibiarkan banded.
Saya tanyakan juga, bagaimana kalau barang nya dikembalikan atau uang nya dibayarkan pada manager.?
Katanya lebih baik jangan, karena:
1. perusahaan akan menyalahkan kasir krn tidak mencocokkan jumlah unit barang yg dibeli dengan yg ada pada struk, jadi 90% kemungkinan kasir dipecat; walaupun diam diam akan memperbaiki sistemnya.
2. di SM yg besar ada pos biaya untuk toleransi untuk barang hilang, salah hitung, rusak dll. Jadi kalau jumlahnya segitu, tidak akan terlihat dari keseluruhan omzet SM.
3. di struk kasir, ada tulisan : "Keluhan/komplain tidak bisa diterima setelah meninggalkan kasir." Komplain kelebihan maupun kekurangan barang, tidak diterima oleh SM. Niat baik malah dianggap mau menjatuhkan nama baik perusahaan.
Kesimpulannya
Yg penting, kelebihan barangnya untuk orang yg tidak mampu bukan dipakai sendiri.
Pembeli tidak berniat mencuri, kasir tidak berniat curang kepada perusahaan, anggap saja ada Catu Maharajjika mau ikutan berdana, siapa tahu yg tinggal di panti jompo adalah ex putra atau putrinya dikehidupan sebelumnya.
;D
TOP. :jempol:
Quote from: M14ka on 15 October 2012, 04:27:37 PM
Top nya ga huruf besar n merah? :P
Jangan menyama2kan ah. Ga ada yg mau disama2kan :P :)) :))
Entar dikira double post. :whistle:
Quote from: dhammadinna on 15 October 2012, 03:35:12 PM
Bukannya kalo tutup toko, yang dibandingkan itu kas vs jumlah penjualan (di komputer)? jadi ga ada hubungannya dengan fisik barang.
Logikanya, ga mungkin ribuan barang distock-opname (SO) tiap hari... biasanya SO itu periodik sih..
Ya betul, 100 utk anda. yg di cocokkan, total transaksi per kasir dengan uang yg disetor. Dan komputer langsung memberitahukan jumlah barang apa saja yang terjual, utk re-order.
Kalau mengapa saya sampai berpendapat seperti itu.
Karena istri saya yang paling sering belanja yang tidak dihitung oleh supermarket, juga mendapatkan uang kembali yang berlebih dari seharusnya; terutama menjelang Kathina, atau kalau ada rencana mengundang Bhikkhu santap di rumah; atau sedang punya keinginan berdana.
Believe it or not, it's up to you.
Quote from: Mokau Kaucu on 15 October 2012, 10:31:09 PM
Kalau mengapa saya sampai berpendapat seperti itu.
Karena istri saya yang paling sering belanja yang tidak dihitung oleh supermarket, juga mendapatkan uang kembali yang berlebih dari seharusnya; terutama menjelang Kathina, atau kalau ada rencana mengundang Bhikkhu santap di rumah; atau sedang punya keinginan berdana.
Believe it or not, it's up to you.
Apakah tidak termasuk merugikan pihak lain dalam hal ini adalah toko/SM tsb?
_/\_
Quote from: akiong75 on 16 October 2012, 10:06:25 AM
Apakah tidak termasuk merugikan pihak lain dalam hal ini adalah toko/SM tsb?
_/\_
Merugikan pihak lain kalau ada keinginan untuk mendapatkan lebih dari seharusnya, kalau diberi lebih walaupun tidak disengaja?
Tindakan yang didahului kehendak buruk yang menghasilkan karma buruk..
Apakah SM rugi? yang jelas mereka mengalokasikan dana untuk hal spt susut, rusak, salah hitung dan kecurian (pilferage), jadi kalau rugi sih tidak, tapi berkurang nya keuntungan , ya .
Kalau tidak diperbaiki sistem nya, ya bisa makin berkurang keuntungannya.
Kalau kita kembalikan, dan kita sdh tahu peraturan di SM tsb sangat keras sehingga kasir bisa dimarahi bahkan di PHK, malah menyebabkan seseorang menderita.
Quote from: Mokau Kaucu on 16 October 2012, 03:35:11 PM
Kalau kita kembalikan, dan kita sdh tahu peraturan di SM tsb sangat keras sehingga kasir bisa dimarahi bahkan di PHK, malah menyebabkan seseorang menderita.
Masih mending kalau dikasih Kaucu 3 bulan gaji :hammer: ;D
Quote from: sanjiva on 16 October 2012, 09:31:07 PM
Masih mending kalau dikasih Kaucu 3 bulan gaji :hammer: ;D
100 point utk anda yang telah mengingat dengan baik ajaran Kaucu. ;D
Tunggu kenaikan pangkatnya ya, Kaucu belum buka divisi baru, harap sabar menanti. :)) :)) :))
Quote from: Mokau Kaucu on 16 October 2012, 09:39:27 PM
100 point utk anda yang telah mengingat dengan baik ajaran Kaucu. ;D
Tunggu kenaikan pangkatnya ya, Kaucu belum buka divisi baru, harap sabar menanti. :)) :)) :))
Tenang tinggal 200-an lagi, pasti udah banyak yg menanti pencapaian Kaucu. :)) :))
Quote from: sanjiva on 16 October 2012, 09:43:27 PM
Tenang tinggal 200-an lagi, pasti udah banyak yg menanti pencapaian Kaucu. :)) :))
Maksudnya tingkat pencapaian Kaucu? Kian kun tay lo ie sin kang masih di level 7.
Bentar lagi level 9, baru bisa memberikan berkah kepada umat yang sudah menunggu dengan khidmat.
:)) :)) :))
Quote from: Mokau Kaucu on 16 October 2012, 09:49:09 PM
Maksudnya tingkat pencapaian Kaucu? Kian kun tay lo ie sin kang masih di level 7.
Bentar lagi level 9, baru bisa memberikan berkah kepada umat yang sudah menunggu dengan khidmat.
:)) :)) :))
Kioe Yang Tjin Keng nya Kaucu apakah sudah ditamatkan, tanpa itu tapi nekad belajar Kian Koen Tay Lo Ie bisa2 nasib Kaucu seperti ketua Yo Po Thian ;D :))
Quote from: sanjiva on 16 October 2012, 10:20:51 PM
Kioe Yang Tjin Keng nya Kaucu apakah sudah ditamatkan, tanpa itu tapi nekad belajar Kian Koen Tay Lo Ie bisa2 nasib Kaucu seperti ketua Yo Po Thian ;D :))
Kalau Kioe Yang Tjin Keng sdh tamat dipelajari saat terkurung di gua samsaranya para karyawan. :)) :))
Minta ketemu dengan Duty Manager nya..
Ceritakan permasalahan ke dia, lalu bilang mau minta re-print transaksi yang nominal nya benar dan bayar sisa kekurangan pembayaran..
Masing2 perusahaan dan/atau masing2 manager punya kebijakan yang berbeda disetiap tempat dan/atau kasus..
Gak usah banyak menduga ini-itu yang bikin pusing sendiri jadi nya..
Gaji manager sudah termasuk untuk mengatasi masalah anak buah nya, jadi biarkan ia menjalani tugas tsb..
Pihak manajemen lebih tau ttg histori cara kerja / perilaku kasir tsb dibandingkan kita..
Urusan kasir dengan pihak manajemen biarlah mereka yang menyelesaikan.. :)
btw, setelah bayar gak di cek ulang daftar pembelian nya bro?
Quote from: Elin on 17 October 2012, 01:30:55 AM
btw, setelah bayar gak di cek ulang daftar pembelian nya bro?
Itu dia, pengecekan dilakukan hari berikutnya setelah belanja.. :'(
Quote from: akiong75 on 17 October 2012, 01:45:10 PM
Itu dia, pengecekan dilakukan hari berikutnya setelah belanja.. :'(
Kalo gitu jadikan ini pengalaman yang jangan diulang lagi ;D
Sisihkan sedikit waktu untuk cek bill/nota sebelum dibayar, apakah sesuai dengan yang kita pesan / pakai (makan di restoran, karaoke, dll).
Kalo belanja di supermarket, yaaa cek nya tentu setelah transaksi dibayar dan print..
Biar lebih mudah revisi detail transaksi yang berlebihan / kurang nya bro..
Jika yang kita bayar melebihi dari jumah barang yang kita beli, mau gimana complain nya setelah bbrp hari? 8-}
Jawaban pihak manajemen kemungkinan besara hanya "Complain setelah meninggalkan kasir tidak dilayani, oleh karena itu utk kedepan nya bapak harus recheck transaksi sebelum meninggalkan kasir"
Hehehehe....
Quote from: Mokau Kaucu on 15 October 2012, 02:51:01 PM
Kesimpulannya
Yg penting, kelebihan barangnya untuk orang yg tidak mampu bukan dipakai sendiri.
Pembeli tidak berniat mencuri, kasir tidak berniat curang kepada perusahaan, anggap saja ada Catu Maharajjika mau ikutan berdana, siapa tahu yg tinggal di panti jompo adalah ex putra atau putrinya dikehidupan sebelumnya.
;D
Hal ini gak bisa dianggap berdana bro.. ckckck...
Bro bisa baca2 ttg postingan D A N A (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,651.0.html)
Quote from: Lily W on 26 September 2007, 10:13:55 AM
Perlu kita ketahui bahwa nilai serta manfaat suatu dana tidak hanya ditentukan oleh besar kecilnya dana itu saja tetapi juga ditentukan oleh kesungguhan hati ( kehendak ) kita pada saat kan berdana ( Pubba Cetana ),sewaktu berdana ( Munca Cetana ) dan saat sesudah berdana ( Apara cetana ); serta factor-factor lainnya lagi.
Apakah dalam kasus ini ada niat / kehendak berdana dari pihak supermarket / kasirnya ??
Saya mau tanya saya pernah mengalami barang belanjaan saya tidak dicatat ke dalam mesin kasir carefour dengan alasan barcode tidak terdeteksi sehingga bayar tanpa masuk ke bon. Apakah mungkin kasir tersebut korupsi? Bagaimana sebaiknya menanggapi kejadian tsb/lapor? Tks sebelumnya.
wa lagi berada di carefour di kantin beli nasi goreng vegetarian (pedas sedang), sudah berapa kali beli disini jadi yang jaga stand rada rada kenalin wajah wa.
jadi wa ada tanya tanya tentang salah catat itu bagaimana cerita nya bila ada kesalahan catat? kasir nya tidak di pecat cuma minus saja (lsg potong gaji, kalau besar sekali hilang gaji sebulan, katanya staff staff stand ada yang kena satu jutaan bulan ini jadi gaji sebulan hilang gara gara salah kasih voucher).
katanya tidak mungkin tidak ketahuan karena setiap hari ada media (tidak ngerti media apa an, seperti nya laporan stock setiap hari setelah toko tutup).
Kasir carefour tidak bawa dompet dan tidak boleh memegang uang sendiri, setiap kali para kasir ini di periksa dari ujung kaki ke ujung rambut ( kaos kaki pun di periksa).