Ruang tanpa batas, kesadaran tanpa batas, kekosongan, bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi. 4 ini secara umum berturut2 dikenal sebagai jhana 5,6,7 dan 8. tapi benarkah itu adalah jhana 5-8? sutta2 tidak pernah menyebutkannya sebagai jhana. Biasanya sutta hanya menyebutkan sebagai "4 pencapaian tanpa bentuk" bukan dengan sebutan jhana. kalau ini adalah jhana, faktor2 jhana apakah yg ada di sana? kalau bukan jhana, apakah pada saat itu si meditator masih berada dalam jhana 4? mohon tanggapannya ...
Quote from: Indra on 22 January 2012, 06:54:52 AM
Ruang tanpa batas, kesadaran tanpa batas, kekosongan, bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi. 4 ini secara umum berturut2 dikenal sebagai jhana 5,6,7 dan 8. tapi benarkah itu adalah jhana 5-8? sutta2 tidak pernah menyebutkannya sebagai jhana. Biasanya sutta hanya menyebutkan sebagai "4 pencapaian tanpa bentuk" bukan dengan sebutan jhana. kalau ini adalah jhana, faktor2 jhana apakah yg ada di sana? kalau bukan jhana, apakah pada saat itu si meditator masih berada dalam jhana 4? mohon tanggapannya ...
Faktor jhana yg ada dalam landasan tanpa bentuk sama dengan faktor jhana yg ada pada jhana ke-4:
Quote
The 4 absorptions of the immaterial sphere (s. above 5-8) still belong, properly speaking, to the 4th absorption as they possess the same two constituents.
Sumber: Buddhist Dictionary,Manual of Buddhist Terms and Doctrines by Nyanatiloka Thera (http://www.palikanon.com/english/wtb/g_m/jhaana.htm (http://www.palikanon.com/english/wtb/g_m/jhaana.htm))
Quote
Once the fourth jhāna is reached the jhāna factors remain constant, and in higher ascent to the immaterial attainments there is no further elimination of jhāna factors. For this reason the formless jhānas, when classified from the perspective of their factorial constitution as is done in the Abhidhamma, are considered modes of the fourth jhāna. They are all two-factored jhānas, constituted by one-pointedness and equanimous feeling.
Sumber: The Jhānas in Theravāda Buddhist Meditation by Mahāthera Henepola Gunaratana (http://www.palikanon.com/english/the_jhanas/jhanas04.htm (http://www.palikanon.com/english/the_jhanas/jhanas04.htm)
Pernah mendengar ceramah seorang Bhikkhu, bahwa sebenarnya Jhana 5-8 adalah pengembangan dari Jhana ke 4, dan malah Beliau tidak pernah menyebutkan kata2 Jhana ke 5-8.
Setahu saya bagi seseorang yang belum mahir, prosesnya adalah dari Jhana 4 dulu baru ke Ākāsānañcāyatana, Viññāṇañcāyatana, Ākiñcaññāyatana, dan Nevasaññānāsaññāyatana setahap demi setahap. Jhana yang dicapai melalui kasina ruang kosong (yang terbatas) berbeda dengan pencapaian Ākāsānañcāyatana.
Dari Jhana 4 sampai Nevasaññānāsaññāyatana (tiada persepsi pun bukan tiada persepsi) memang memiliki faktor jhana yang sama, yakni upekkhā (perasaan netral adukkhamasukha, bukan keseimbangan batin tatramajjhattatā) dan ekaggatā.
Mengapa disebut arūpajjhāna? Karena objeknya sudah bukan nimitta lagi (Jhana I sampai IV masih menggunakan nimitta sebagai objek, di mana nimitta masuk dalam kategori rūpa).
Pemberian nama Jhana 5-8 mungkin hanya untuk menghemat waktu pengucapan saja. Memang di dalam Sutta tak ada sebutan seperti ini. CMIIW
Untuk jelasnya silakan membaca buku "Knowing and Seeing" karangan Pa-auk Sayadaw, di Bab II bagian The Four Immaterial Jhānas. Buku tersebut bisa diunduh dari internet.
Quote from: ariyakumara on 22 January 2012, 12:27:46 PM
Faktor jhana yg ada dalam landasan tanpa bentuk sama dengan faktor jhana yg ada pada jhana ke-4:
kalau menurut pedapat saya arupha jhana, masuk area pencerapan
terhadap objek, landasan uphekka disini sudah mulai ditigalkan
dan tidak di pertahakan disaat yang bersamaan
seperti mencapainya di level pikiran disaat terfokus terhadap objek itu sedirian
saya melakukanya demikian
Quote from: Choa on 22 March 2012, 01:24:43 AM
kalau menurut pedapat saya arupha jhana, masuk area pencerapan
terhadap objek, landasan uphekka disini sudah mulai ditigalkan
dan tidak di pertahakan disaat yang bersamaan
seperti mencapainya di level pikiran disaat terfokus terhadap objek itu sedirian
saya melakukanya demikian
ayo share cara anda mencapainya.
cukup menarik juga nih.
butuh thread khusus?
Quote from: Choa on 22 March 2012, 01:24:43 AM
kalau menurut pedapat saya arupha jhana, masuk area pencerapan
terhadap objek, landasan uphekka disini sudah mulai ditigalkan
dan tidak di pertahakan disaat yang bersamaan
seperti mencapainya di level pikiran disaat terfokus terhadap objek itu sedirian
saya melakukanya demikian
ditunggu di board "Meditasi" atau "Jurnal Meditasi"
Quote from: Choa on 22 March 2012, 01:24:43 AM
kalau menurut pedapat saya arupha jhana, masuk area pencerapan
terhadap objek, landasan uphekka disini sudah mulai ditigalkan
dan tidak di pertahakan disaat yang bersamaan
seperti mencapainya di level pikiran disaat terfokus terhadap objek itu sedirian
saya melakukanya demikian
keren.. :o :o
bagaimana kondisi batin anda pada saat itu??
apakah sudah bisa mencapai arupa jhana 4 juga??
Quote from: will_i_am on 22 March 2012, 02:33:50 PM
keren.. :o :o
bagaimana kondisi batin anda pada saat itu??
apakah sudah bisa mencapai arupa jhana 4 juga??
ini self klaim,
dapat tetapi dalam waktu yang singkat dan terputus-putus
dan tidak dapat di ulang setiap saya duduk meditasi.
Quote from: Mas Tidar on 22 March 2012, 11:10:04 AM
ditunggu di board "Meditasi" atau "Jurnal Meditasi"
saya sudah membuatnya di forum lain
terekord selama 2 tahun belakangan, jika anda mau membaca
saya kasih links, tetapi disini saya cukup menulis case-case saja
Quote from: Rico Tsiau on 22 March 2012, 10:29:58 AM
ayo share cara anda mencapainya.
cukup menarik juga nih.
butuh thread khusus?
apakah anda tahu, arupha jhanna dapat di akses tampa jhana 1-4
di kuasai/didapat terlebih dahulu oleh seorang meditator?
mohon tdk taik sapi (bullshit) di thread ini, kecuali anda sapi
Apakah Arupa Jhana yg disebut adalah hal yg sama diajarkan Alara Kalama atau mungkin Udaka Ramaputta? Mohon klarifikasi bagi yg punya ref Sutta :D Anumodana :D
Quote from: Dian Batara on 22 March 2012, 08:17:25 PM
Apakah Arupa Jhana yg disebut adalah hal yg sama diajarkan Alara Kalama atau mungkin Udaka Ramaputta? Mohon klarifikasi bagi yg punya ref Sutta :D Anumodana :D
MN 26 Ariyapariyesanā Sutta
"Demikianlah
Āḷāra Kālāma, guruKu, menempatkan Aku, muridnya, setara dengan dirinya dan menganugerahi diriku dengan penghormatan tertinggi. Tetapi aku berpikir: 'Dhamma ini tidak menuntun menuju kekecewaan, tidak menuntun menuju kebosanan, tidak menuntun menuju lenyapnya, tidak menuntun menuju kedamaian, tidak menuntun menuju pengetahuan langsung, tidak menuntun menuju Nibbāna, tetapi hanya menuntun menuju kemunculan kembali dalam
landasan kekosongan.' Karena tidak puas dengan Dhamma itu, Aku pergi dan meninggalkan tempat itu.
"Demikianlah
Uddaka Rāmaputta, temanKu dalam kehidupan suci, menempatkan Aku dalam posisi seorang guru dan menganugerahi diriku dengan penghormatan tertinggi. Tetapi aku berpikir: 'Dhamma ini tidak menuntun menuju kekecewaan, menuju kebosanan, menuju lenyapnya, menuju kedamaian, menuju pengetahuan langsung, menuju Nibbāna, tetapi hanya menuju kemunculan kembali dalam
landasan bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi.' Karena tidak puas dengan Dhamma itu, Aku pergi dan meninggalkan tempat itu.
Quote from: Dian Batara on 22 March 2012, 08:17:25 PM
Apakah Arupa Jhana yg disebut adalah hal yg sama diajarkan Alara Kalama atau mungkin Udaka Ramaputta? Mohon klarifikasi bagi yg punya ref Sutta :D Anumodana :D
dua-duanya dan Bodhisattva Sidartha dapat mengaksesnya tampa
melalui jhanna 1-4 terlebih dahulu
secara sejarah arupa jhanna merupakan praktek "brahmaisme" di jaman
sa Buddha hidup
Mr.Ariakumara & Mr.Choa
TQ banyak. Saya da lama berpendapat begitu karena membaca Super Power Mindfulness :D tapi belum cari sourcenya :D
Ya, seperti yg dikatakan, drama pertama pencapaian Nibbana dimulai dari mengingat Jhana 1 yg dicapai ketika kecil. Mengapa bukan disinggung yg diajarkan guru2 tersebut. Aku sependapat dengan Ajahn Brahm. Karena itu bukan Jhana :D
Anumodana untuk refnya ya :D
Kalo bole. cerita2 dikit ttg. .. hehehe...
Apa bedanya :D kalo bisa lagi cerita yg kalo ada refnya gitu :D Thanks ya Ariyakumara & Choa :D
Quote from: Choa on 22 March 2012, 06:13:33 PM
saya sudah membuatnya di forum lain
terekord selama 2 tahun belakangan, jika anda mau membaca
saya kasih links, tetapi disini saya cukup menulis case-case saja
copas aja kesini, kami telah cinta mati dengan DC yang memberikan makanan spiritual berupa buku2 yang amat sangat berharga & tak ternilai harganya
"dan aku tak bisa pindah ke lain hati... " (kata katon bagaskara)
Choa, Ariyakumara & Temen2.
Sekedar memastikan saja. apa sih faktor2 Jhana itu menurut anda dan menurut Sutta? Saya biasa menemukannya di Abhidhamma, tapi saya tertarik menemukan di Sutta atau penglaman anda :D
DiSutta, disebut pikiran pemicu, pikiran penahan, kegiuran, kebahagiaan. ini bukan? kalopun iya, bisakah anda2 ini memberi penjelasan?
[at] Choa, minta link ttg cerita pengalamanmu dong :D
emailku Bussinessboy [at] gmail.com
btw, thanks banget untuk semua pihak termasuk yg pasang status ini (Ko Indra Anggara)
Anumodana _/\_
Quote from: Dian Batara on 22 March 2012, 10:00:21 PM
Choa, Ariyakumara & Temen2.
Sekedar memastikan saja. apa sih faktor2 Jhana itu menurut anda dan menurut Sutta? Saya biasa menemukannya di Abhidhamma, tapi saya tertarik menemukan di Sutta atau penglaman anda :D
DiSutta, disebut pikiran pemicu, pikiran penahan, kegiuran, kebahagiaan. ini bukan? kalopun iya, bisakah anda2 ini memberi penjelasan?
[at] Choa, minta link ttg cerita pengalamanmu dong :D
emailku Bussinessboy [at] gmail.com
btw, thanks banget untuk semua pihak termasuk yg pasang status ini (Ko Indra Anggara)
Anumodana _/\_
terus terang saya tidak pernah menganalisa meditasi mengunakan abhidhamma
landasan saya sila, uposattha dan 5 halangan meditasi
serta kesakitan secara pisik dan mental saja, urutanya di kembalikan ke sutta
Quote from: Dian Batara on 22 March 2012, 10:00:21 PM
Choa, Ariyakumara & Temen2.
Sekedar memastikan saja. apa sih faktor2 Jhana itu menurut anda dan menurut Sutta? Saya biasa menemukannya di Abhidhamma, tapi saya tertarik menemukan di Sutta atau penglaman anda :D
DiSutta, disebut pikiran pemicu, pikiran penahan, kegiuran, kebahagiaan. ini bukan? kalopun iya, bisakah anda2 ini memberi penjelasan?
DN 2 Samannaphala Sutta:
75. 'Dan ketika ia mengetahui bahwa lima rintangan ini telah meninggalkannya, kebahagiaan muncul dalam dirinya, dari kebahagiaan muncul kegembiraan, dari kegembiraan dalam batinnya, jasmaninya menjadi tenang, dengan jasmani yang tenang, ia merasakan kenikmatan, dan dengan kenikmatan, pikirannya terkonsentrasi. Dengan keberpisahan demikian dari kenikmatan-indria, berpisah dari kondisi-kondisi buruk, ia masuk dan berdiam dalam
jhàna pertama, yaitu awal-pikiran dan kelangsungan-pikiran, yang muncul dari keberpisahan, dipenuhi dengan kegirangan dan kegembiraan. Dan dengan kegirangan dan kegembiraan yang muncul dari keberpisahan, ia meliputi, basah seluruhnya, mengisi dan meliputi tubuhnya sehingga tidak ada bagian dalam tubuhnya yang tidak tersentuh oleh kegirangan dan kegembiraan yang muncul dari keberpisahan itu.'
77. 'Kemudian, seorang bhikkhu, dengan melenyapkan awal-pikiran dan kelangsungan-pikiran, dengan memperoleh ketenangan di dalam dan keterpusatan pikiran, memasuki dan berdiam dalam
jhàna kedua, yang tanpa awal-pikiran dan kelangsungan-pikiran, muncul dari konsentrasi, dipenuhi dengan kegirangan dan kegembiraan. Dan dengan kegirangan dan kegembiraan ini, yang muncul dari konsentrasi, ia meliputi seluruh tubuhnya sehingga tidak ada bagian yang tidak tersentuh.'
79. 'Kemudian, seorang bhikkhu, dengan meluruhnya kegembiraan, tetap tidak terganggu, penuh perhatian dan berkesadaran jernih, dan mengalami dalam dirinya, kegembiraan yang oleh Para Mulia dikatakan: "Berbahagialah ia yang berdiam dalam keseimbangan dan perhatian murni," dan ia memasuki dan berdiam dalam
jhàna ketiga. Dan dengan kegembiraan ini, yang hampa dari kegirangan, ia meliputi seluruh tubuhnya sehingga tidak ada bagian yang tidak tersentuh.'
81. 'Kemudian, seorang bhikkhu, setelah meninggalkan kenikmatan dan kesakitan, dan dengan lenyapnya kegembiraan dan kesedihan sebelumnya, memasuki dan berdiam dalam
jhàna keempat yang melampaui kenikmatan dan kesakitan, dan dimurnikan oleh keseimbangan dan perhatian murni. Dan ia duduk meliputi seluruh tubuhnya dengan kemurnian batin dan kebersihan [76] sehingga tidak ada bagian yang tidak tersentuh.'
Quote from: Choa on 22 March 2012, 06:15:22 PM
apakah anda tahu, arupha jhanna dapat di akses tampa jhana 1-4
di kuasai/didapat terlebih dahulu oleh seorang meditator?
Bisa diterangkan cara aksesnya arupa jhana tanpa jhana 1-4? (langkah-langkah detilnya)
Quote from: bond on 25 March 2012, 03:02:23 PM
Bisa diterangkan cara aksesnya arupa jhana tanpa jhana 1-4? (langkah-langkah detilnya)
Bodisatta Gotama melakukanya dengan 2 guru sebelum pencerahan beliau
Quote from: Choa on 25 March 2012, 07:51:51 PM
Bodisatta Gotama melakukanya dengan 2 guru sebelum pencerahan beliau
yang ditanya cara aksesnya, bukan buktinya...
bisa dijelaskan cara-nya step by step ? (proses-nya)
Quote from: will_i_am on 25 March 2012, 07:55:31 PM
yang ditanya cara aksesnya, bukan buktinya...
Quote from: Choa on 25 March 2012, 07:51:51 PM
Bodisatta Gotama melakukanya dengan 2 guru sebelum pencerahan beliau
Quote from: bond on 25 March 2012, 03:02:23 PM
Bisa diterangkan cara aksesnya arupa jhana tanpa jhana 1-4? (langkah-langkah detilnya)
Quote from: Mas Tidar on 26 March 2012, 10:47:03 AM
bisa dijelaskan cara-nya step by step ? (proses-nya)
sama seperti Samatha di 40 objek stepnya
apakah member di forum ini, memang tidak tahu???
karena setahu saya dalam teks, yang ditulis itu langkah step by step..
tidak pernah saya lihat ada yang langsung main lompat..
manatahu stepnya beda??
kalau tidak tau, pada akhirnya tanya kepada yang tau
kalau sudah tau, Anda bisa "berbagi" di DC Forum ini karena itulah DC Forum ini dibuat.
Sang Buddha juga selalu "sharing" kepada murid2-nya, tanpa embel2 dan selalu menjelaskan dari yang umum sampai yang detail, dari hal yang biasa sampai pada hal yang luar biasa.
apa perlu topiknya diganti menjadi, "apa perlu berbagi/sharing di DC Forum ?
YM Choa tidak menggunakan bahasa awam, tetapi bahasa tingkat tinggi... Harap maklum... ;D
Quote from: ariyakumara on 28 March 2012, 03:51:24 PM
YM Choa tidak menggunakan bahasa awam, tetapi bahasa tingkat tinggi... Harap maklum... ;D
anda tahu apa soal batin maha arahat??
tolong jangan sembarangan men-judge..
[spoiler]
=)) =)) =))
Quote from: Choa on 22 March 2012, 06:13:33 PM
saya sudah membuatnya di forum lain
terekord selama 2 tahun belakangan, jika anda mau membaca
saya kasih links, tetapi disini saya cukup menulis case-case saja
Bisakah anda PM linknya?