News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Arupa Jhana

Started by Indra, 22 January 2012, 06:54:52 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Indra

Ruang tanpa batas, kesadaran tanpa batas, kekosongan, bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi. 4 ini secara umum berturut2 dikenal sebagai jhana 5,6,7 dan 8. tapi benarkah itu adalah jhana 5-8? sutta2 tidak pernah menyebutkannya sebagai jhana. Biasanya sutta hanya menyebutkan sebagai "4 pencapaian tanpa bentuk" bukan dengan sebutan jhana. kalau ini adalah jhana, faktor2 jhana apakah yg ada di sana? kalau bukan jhana, apakah pada saat itu si meditator masih berada dalam jhana 4? mohon tanggapannya ...

seniya

Quote from: Indra on 22 January 2012, 06:54:52 AM
Ruang tanpa batas, kesadaran tanpa batas, kekosongan, bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi. 4 ini secara umum berturut2 dikenal sebagai jhana 5,6,7 dan 8. tapi benarkah itu adalah jhana 5-8? sutta2 tidak pernah menyebutkannya sebagai jhana. Biasanya sutta hanya menyebutkan sebagai "4 pencapaian tanpa bentuk" bukan dengan sebutan jhana. kalau ini adalah jhana, faktor2 jhana apakah yg ada di sana? kalau bukan jhana, apakah pada saat itu si meditator masih berada dalam jhana 4? mohon tanggapannya ...

Faktor jhana yg ada dalam landasan tanpa bentuk sama dengan faktor jhana yg ada pada jhana ke-4:

Quote
The 4 absorptions of the immaterial sphere (s. above 5-8) still belong, properly speaking, to the 4th absorption as they possess the same two constituents.

Sumber: Buddhist Dictionary,Manual of Buddhist Terms and Doctrines by Nyanatiloka Thera (http://www.palikanon.com/english/wtb/g_m/jhaana.htm)

Quote
Once the fourth jhāna is reached the jhāna factors remain constant, and in higher ascent to the immaterial attainments there is no further elimination of jhāna factors. For this reason the formless jhānas, when classified from the perspective of their factorial constitution as is done in the Abhidhamma, are considered modes of the fourth jhāna. They are all two-factored jhānas, constituted by one-pointedness and equanimous feeling.

Sumber: The Jhānas in Theravāda Buddhist Meditation by Mahāthera Henepola Gunaratana (http://www.palikanon.com/english/the_jhanas/jhanas04.htm
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

adi lim

Pernah mendengar ceramah seorang Bhikkhu, bahwa sebenarnya Jhana 5-8 adalah pengembangan dari Jhana ke 4, dan malah Beliau tidak pernah menyebutkan kata2 Jhana ke 5-8.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Anshi

Setahu saya bagi seseorang yang belum mahir, prosesnya adalah dari Jhana 4 dulu baru ke Ākāsānañcāyatana, Viññāṇañcāyatana, Ākiñcaññāyatana, dan Nevasaññānāsaññāyatana setahap demi setahap. Jhana yang dicapai melalui kasina ruang kosong (yang terbatas) berbeda dengan pencapaian Ākāsānañcāyatana.
Dari Jhana 4 sampai Nevasaññānāsaññāyatana (tiada persepsi pun bukan tiada persepsi) memang memiliki faktor jhana yang sama, yakni upekkhā (perasaan netral adukkhamasukha, bukan keseimbangan batin tatramajjhattatā) dan ekaggatā.
Mengapa disebut arūpajjhāna? Karena objeknya sudah bukan nimitta lagi (Jhana I sampai IV masih menggunakan nimitta sebagai objek, di mana nimitta masuk dalam kategori rūpa).
Pemberian nama Jhana 5-8 mungkin hanya untuk menghemat waktu pengucapan saja. Memang di dalam Sutta tak ada sebutan seperti ini. CMIIW
Untuk jelasnya silakan membaca buku "Knowing and Seeing" karangan Pa-auk Sayadaw, di Bab II bagian The Four Immaterial Jhānas. Buku tersebut bisa diunduh dari internet.

Choa

Quote from: ariyakumara on 22 January 2012, 12:27:46 PM
Faktor jhana yg ada dalam landasan tanpa bentuk sama dengan faktor jhana yg ada pada jhana ke-4:

kalau menurut pedapat saya arupha jhana, masuk area pencerapan
terhadap objek, landasan uphekka disini sudah mulai ditigalkan
dan tidak di pertahakan disaat yang bersamaan

seperti mencapainya di level pikiran disaat terfokus terhadap objek itu sedirian
saya melakukanya demikian

Rico Tsiau

Quote from: Choa on 22 March 2012, 01:24:43 AM
kalau menurut pedapat saya arupha jhana, masuk area pencerapan
terhadap objek, landasan uphekka disini sudah mulai ditigalkan
dan tidak di pertahakan disaat yang bersamaan

seperti mencapainya di level pikiran disaat terfokus terhadap objek itu sedirian
saya melakukanya demikian

ayo share cara anda mencapainya.
cukup menarik juga nih.
butuh thread khusus?

Mas Tidar

Quote from: Choa on 22 March 2012, 01:24:43 AM
kalau menurut pedapat saya arupha jhana, masuk area pencerapan
terhadap objek, landasan uphekka disini sudah mulai ditigalkan
dan tidak di pertahakan disaat yang bersamaan

seperti mencapainya di level pikiran disaat terfokus terhadap objek itu sedirian
saya melakukanya demikian


ditunggu di board "Meditasi" atau "Jurnal Meditasi"
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

will_i_am

Quote from: Choa on 22 March 2012, 01:24:43 AM
kalau menurut pedapat saya arupha jhana, masuk area pencerapan
terhadap objek, landasan uphekka disini sudah mulai ditigalkan
dan tidak di pertahakan disaat yang bersamaan

seperti mencapainya di level pikiran disaat terfokus terhadap objek itu sedirian
saya melakukanya demikian
keren.. :o :o

bagaimana kondisi batin anda pada saat itu??
apakah sudah bisa mencapai arupa jhana 4 juga??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Choa

Quote from: will_i_am on 22 March 2012, 02:33:50 PM
keren.. :o :o

bagaimana kondisi batin anda pada saat itu??
apakah sudah bisa mencapai arupa jhana 4 juga??

ini self klaim,

dapat tetapi dalam waktu yang singkat dan terputus-putus
dan tidak dapat di ulang setiap saya duduk meditasi.

Choa

Quote from: Mas Tidar on 22 March 2012, 11:10:04 AM

ditunggu di board "Meditasi" atau "Jurnal Meditasi"

saya sudah membuatnya di forum lain
terekord selama 2 tahun belakangan, jika anda mau membaca
saya kasih links, tetapi disini saya cukup menulis case-case saja

Choa

Quote from: Rico Tsiau on 22 March 2012, 10:29:58 AM
ayo share cara anda mencapainya.
cukup menarik juga nih.
butuh thread khusus?

apakah anda tahu, arupha jhanna dapat di akses tampa jhana 1-4
di kuasai/didapat terlebih dahulu oleh seorang meditator?


Indra

mohon tdk taik sapi (bullshit) di thread ini, kecuali anda sapi

Dian Batara

Apakah Arupa Jhana yg disebut adalah hal yg sama diajarkan Alara Kalama atau mungkin Udaka Ramaputta? Mohon klarifikasi bagi yg punya ref Sutta :D Anumodana :D

seniya

Quote from: Dian Batara on 22 March 2012, 08:17:25 PM
Apakah Arupa Jhana yg disebut adalah hal yg sama diajarkan Alara Kalama atau mungkin Udaka Ramaputta? Mohon klarifikasi bagi yg punya ref Sutta :D Anumodana :D

MN 26  Ariyapariyesanā Sutta

"Demikianlah Āḷāra Kālāma, guruKu, menempatkan Aku, muridnya, setara dengan dirinya dan menganugerahi diriku dengan penghormatan tertinggi. Tetapi aku berpikir: 'Dhamma ini tidak menuntun menuju kekecewaan, tidak menuntun menuju kebosanan, tidak menuntun menuju lenyapnya, tidak menuntun menuju kedamaian, tidak menuntun menuju pengetahuan langsung, tidak menuntun menuju Nibbāna, tetapi hanya menuntun menuju kemunculan kembali dalam landasan kekosongan.'  Karena tidak puas dengan Dhamma itu, Aku pergi dan meninggalkan tempat itu.

"Demikianlah Uddaka Rāmaputta, temanKu dalam kehidupan suci, menempatkan Aku dalam posisi seorang guru dan menganugerahi diriku dengan penghormatan tertinggi. Tetapi aku berpikir: 'Dhamma ini tidak menuntun menuju kekecewaan, menuju kebosanan, menuju lenyapnya, menuju kedamaian, menuju pengetahuan langsung, menuju Nibbāna, tetapi hanya menuju kemunculan kembali dalam landasan bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi.' Karena tidak puas dengan Dhamma itu, Aku pergi dan meninggalkan tempat itu.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Choa

Quote from: Dian Batara on 22 March 2012, 08:17:25 PM
Apakah Arupa Jhana yg disebut adalah hal yg sama diajarkan Alara Kalama atau mungkin Udaka Ramaputta? Mohon klarifikasi bagi yg punya ref Sutta :D Anumodana :D

dua-duanya dan Bodhisattva Sidartha dapat mengaksesnya tampa
melalui jhanna 1-4 terlebih dahulu

secara sejarah arupa jhanna merupakan praktek "brahmaisme" di jaman
sa Buddha hidup