wah proses citta itu sangat rumit, harus dilihat sendiri, dan benar benar disadari, mungkin saja itu akusala citta yang seperti kusala citta? kasihan (akusala citta) berbeda dengan cinta kasih (kusala citta)
dilihat dari contekan, kalau pikiran tenang, sejuk dan ringan, dipenuhi kebahagiaan, itu piti (kegiuran), bisa saja keluar air mata dan goosebump (seperti merinding / kedinginan, keluar titik2), tapi piti di sini Kuttaikapiti, piti kecil, piti biasa, pada piti yang lebih besar, tidak akan keluar, tapi tubuhnya terbang.
tapi kalau pikiran tidak tenang, ada rasa sedih itu bukan piti, tapi soka (kesedihan), yang akusala
kalau keluar air mata mungkin, reaksi tubuh atau dll, tapi kalau Arahat lihat2 dari referensi, mereka akan "jaga emosi" (istilah saya yang bukan orang suci). tersenyumnya saja tidak akan terlihat giginya, dan Sang Buddha yang kalau berbicara selalu tersenyum. dan saya belum menemukan referensi ada arahat yang menangis. bahkan di beberapa teks disebutkan air mata merupakan salah satu perusak Sasana.
YM Ananda pernah digambarkan menangis (waktu belum Arahat), dan YM Kassapa ditugaskan menjaga konsili pertama dari kedatangan YM Ananda karena beliau belum Arahat. Ternyata YM Ananda menjadi Arahat sebelum konsili dimulai.