Kalo menginjak semut tanpa sengaja, berarti tidak menanam kamma. Kamma bukanlah perbuatan, tapi niatnya.
Lalu seperti Lily katakan, tidak perlu dicari tahu secara pasti buah dari kamma. Karena buah dari kamma juga bisa 'bertambah dan berkurang', dipengaruhi oleh kamma2 lainnya.
Sekadar Info, Acinteyya ini adalah:
1. Pikiran dari seorang Samma Sambuddha
2. Keadaan mental seseorang dalam Jhana
3. Akibat dari kamma secara pasti
4. Spekulasi tentang semesta
(Anguttara Nikaya, 4.87)
Jika seseorang terlalu banyak memikirkan hal tersebut, maka bisa kena gangguan jiwa.
nyanadhana,
Menurut Dhamma, ditangkap atau tidaknya seseorang karena suatu pembunuhan, belum tentu buah dari hasil kamma itu sendiri. Buktinya banyak juga yang melakukan kejahatan tapi tidak pernah tertangkap. Kadang orang melakukan kejahatan, orang lain yang tidak tahu apa2 yang kena 'getah'-nya.
Memang dikatakan ada kamma tetap berbuah walaupun dia tidak mengetahui. Tetapi 'tidak mengetahui' di sini maksudnya ada yang tidak mengetahui karena memang juga tidak ada niatnya (seperti tanpa sengaja menginjak semut); lalu ada lagi yang tidak mengetahui bahwa membunuh semut itu salah.
Apakah dia tahu atau tidak tahu hukum kamma, selama dia memiliki niat 'membunuh semut' itu, dia tidak akan terlepas dari akibat kamma buruk tersebut. Hal seperti ini juga dijelaskan dalam Milinda Panha.