Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Mahayana => Tibetan => Topic started by: Nagaratana on 01 February 2010, 05:26:40 PM

Title: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Nagaratana on 01 February 2010, 05:26:40 PM
Padmasambhava
Guru Senge Dradog
Guru Singa Mengaum!

Padmasambhava (Guru Senge Drafog/Vajra Guru) adalah Akar Dewa Yidam bagi Simanhada Vajramushti Sangha

GURU SINGA MENGAUM DAN TANTRA BELA DIRI


Guru Padmasambhava – Kelahiran Teratai, juga dikenal sebagai: “Guru Singa Mengaum” adalah sosok penting dalam sejarah Buddhisme Tibet, dipuji karena keberhasilannya dalam memperkenalkan Buddhisme Tantra ke Tibet (sekitar 750 CE).

Ia adalah penting bagi semua yang ingin memahami perumpamaan dan symbol yang berhubungan dengan transisi Buddhisme dari India ke bentuk Tibet.

Ia juga penting secara tidak terduga (oleh banyak orang) sehubungan dengan transmisi dan evolusi Hindu India dan Buddhist Simhanada Vajramukti menjadi ‘Tibetan’, Auman Singa! Seni bela diri.

Padmasambhava – Kelahiran Teratai, juga dikenal sebagai: “Guru Singa Mengaum” – khususnya dalam salah satu dari delapan ‘wujud’ nya – Guru Senge Dradog (Tibet). Sebelum pengembangan ritual Chod Tibet – oleh Yogini Tibet Machig Labron (1053-1153), Padmasambhava telah berhubungan dengan parktik “Tanah Pekuburan”, yang melibatkan ritual meditasi habisnya jasmani (gambaran) dan ‘memotong putus’ (Chod). Ritual ini dikatakan telah ada di India sebagai bagian dari Tantrisme, walaupun beberapa sumber memberikan kredit kepada Yogini Machig Labdron. Sebaagi perwujudan dari Guru Singa Mengaum, Padmasambhava mempraktikkan ‘Memotong-Putus’ dan mengaumkan Auman Singa!

Dalam Tantra Seni Bela Diri Auman Singa, prinsip Chod (diucapkan ‘Cho’ dalam bahasa Tibet) atau memotong putus, ‘diwujudkan’ dalam genggaman benih, Chune-Choi (Cantonese), yang menerjemahkan sebagai penembusan ruang atau kondisi-antara/interval dan memotong – yaitu, penembusan dan pemutusan dalam ‘Bardo’, demikianlah asal istilah: ‘Bardo-Chod’. ‘Chune’ dalam Bahasa Canton juga menerjemahkan ‘memasang benang’. Tantra adalah Bahasa Sanskrit yang berarti ‘menenun’, jadi Chune (chod) adalah Upaya (Cara-cara Terampil) untuk menenun benang Tantra!

‘Gerak’ yang unik dari Seni Bela Diri Tantra Auman Singa menggunakan tubuh dalam konsumsinya sendiri dan memotong-putus (Bardo-Chod) melalui ‘tindakan’, sebagai suatu contoh ‘Cara-cara terampil’ (Upaya – Sanskrit) dalam Siddha atau tradisi ‘Kebijaksanaan-Gila’.

Nama Seni Bela Diri Auman Singa – berasal dari Simhanada Vajramukti Indo-Aryan asli (seni bela diri keluarga Sang Buddha dari asal-usul Hindu) – hingga masuk ke Tibet sebagai ‘Senge-Ngwa’ dan kemudian masuk ke China sebagai Si-Ji-Hao (Kanton).

Hubungan dengan Bardo-Chod dan dengan Padmasambhava sebagai Guru Auman Singa! Sangat penting untuk memahami bagian ini.

Hubungan Tantra harus ada agar Auman Singa tetap menjadi ‘Auman Singa’ dan bukan suatu divisi cabang yang berevlousi, dikurangi akar berlian-keras-tak-terhancurkan sejati.

Oleh karena itu adalah penting bagi mereka yang mengaku ‘mengetahui’ seni bela diri Auman Singa, untuk memahami ‘Chune’ (Bardo-Chod) secara lengkap dan dalam makna yang mendalam.


Riwayat Padmasambhava (juga dikenal sebagai Vajraguru)

Padmasambhava, lebih terkenal sebagai Guru Rinpoche, dihormati oleh seluruh silsilah Buddhisme Tibet, dan gambarnya jelas dipasangkan disebelah Sang Buddha di banyak Kuil Buddhis, viharam dan di rumah-rumah. Banyak umat, khsuusnya dari aliran Nyingma yang didirikan oleh Padma, menganggapnya sebagai Buddha ke dua.

Padma bukanlah makhluk biasa, praktisi biasa, juga bukan seorang bodhisattva mulia. Ia adalah emanasi langsung dari semua Buddha di sepuluh penjuru dan tiga masa. Ia adalah junjungan yang maha mencakup ketiga permata Buddha, Dharma dan Sangha. Ia adalah perwujudan tunggal kebijaksanaan, belas kasihan dan aktivitas dari seluruh Pemenang. Ia adalah Guru dari tiga akar Guru, Yidam dan Pelindung. Ia adalah inti dari Buddha Amitabha.

Dalam Dharmakaya, ruang luas kesadaran primordial, Padma tidak terpisah dari Buddha primordial Samantabhadra. Dalam Sambogakaya, ekspresi spontan kesadaran primordial, Padma tidak terpisah dari Buddha Vajradhara, bermanifestasi sebagai emanasi kebijaksanaan para Bhyani Buddha. Dalam Nirmanakaya, pertunjukan energi belas kasihan dari para Buddha Sambhogakaya, Padma pertama-tama muncul dalam bentuk setenagh wujud di alam Mahabrahma, di mana hanya para Bodhisattva mulia yang dapat melihatnya. Ia kemudian muncul di hadapan makhluk-makhluk biasa sebagai banyak Nirmanakaya dari Yang Tercerahkan Sempurna, seperti Buddha Shakyamuni, dan dalam seluruh perwujudan kelahiran yang tidak terhitung banyaknya. Pertunjukan manifestasi ini muncul terus-menerus selama masih ada makhluk-makhluk hidup.

Dakini Yeshe Tsogyal mengalami suatu manifestasi Padma dalam mimpi. Masing-masing pori-pori tubuhnya bersisikan satu milyar alam, dan dalam masing-masingnya terdapat satu milyar sistem dunia. Dalam masing-masing sistem dunia berdiam satu milyar Padma yang menciptakan satu milyar emanasi, dan masing-masing emanasi ini mengajarkan kepada satu milyar siswa. Pertunjukan ini, yang ia sebut Samudera Vajra yang sangat luas, berulang pada tiap-tiap arah utama.

Padma bermanifestasi secara bersamaan dalam tidak terhitung banyaknya sistenm dunia untuk mengajarkan dan mengalih-yakinkan semua makhluk, baik manusia, dewa, setan atau siluman, khususnya mereka di masa gelap yang sulkit diyakinkan, dan ia muncul di hadapan mereka dalam bentuk yang sesuai dengan karma individual mereka. Dalam salah satu otobiografinya, ia menjelaskan, “Pada saat ini, dalam Kaliyuga perselisihan dan permusuhan, makhluk-makhluk tanpa membeda-bedakan berkubang dalam lumpur beracun kebencian, nafsu, kebingungan, iri-hati dan keangkuhan. Khususnya untuk membantu makhluk-makhluk yang paling sulit ditolong, para Buddha tubuh sederhana tanpa batas mengandung diriku dengan Pikiran mereka yang terkonsentrasi, para Buddha tubuh kenikmatan semu menahbiskan gaya kehidupanku dengan watak belas kasihan mereka dan para Buddha jelmaan belas kasihan menegaskan perwujudanku dengan kekuatan kelompok mereka. Demikianlah, aku, Orgen Padma, Guru Kelahiran Teratai, muncul di dunia ini.”

Dalam sistem dunia kita, 1000 Buddha akan muncul, dan pada masing-masing dari para Buddha ini akan ada 1000 Padma untuk melakukan aktivitas-aktivitas mereka. Para Padma ini aadlah emanasi batin Amitabha, emanasi ucapan Avalokitesvara, dan terutama membantu makhluk-makhluk yang tersesat dalam masa gelap di mana para Buddha dan para Bodhisattva tidak muncul. Dalam masa kita sekarang, masa Buddha Shakyamuni, Padma muncul dalam seluruh enam alam samsara. Di alam manusia, ia adalah tubuh emanasi Buddha Shakyamuni dan kehidupannya and perbutannya adalah pertunjukan gaib untuk mengalih-yakinkan makhluk-makhluk biasa kepada Dharma sesuai kapasitas individual mereka, kecenderungan dan kebutuhan mereka. Dalam biografi, dikatakan bahwa Padma, kebal terhadap penyakit, usia tua dan kematian, masih hidup dan membabarkan Dharma kepada makhluk-makhluk. Ketika Padma melakukan perjalanan ke Tibet, ia berusia lebih dari 1000 tahun. Padma mengatakan bahwa ia telah hidup dalam kelahiran duniawinya yang sekarang selama lebih dari 3600 tahun.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Nagaratana on 01 February 2010, 05:27:29 PM
Biografi dan Ramalan

Selama kemunculannya di masa dunia kita, Padma mendiktekan berbagai otobiografi kepada siswanya, Yeshe Tsogyal. Otobiografi ini, beberapa ditambah oleh para komentator, dan berbagai biografi independent, terdapat perbedaan, dan kadang-kadang berlawanan, kisah kelahirannya dan detil lain dari kehidupannya. Misalnya, satu kisah menyebutkan bahwa Padma terlahir selayaknya manusia biasa dan bernama Danarakshita, putera Raja Mahusita dari Uddiyana. Dalam kisah lain, ia adalah putera seorang menteri dari Raja Indrabhuti. Dalam yang lain lagi, ia muncul secara spobntan dari kilat di puncak Gunung Malaya di Sri Lanka. Menurut beberapa versi yang lebih dipercaya, dan berdasarkan catatan dikte Padma sendiri, ia terlahir bersih tanpa ayah dan ibu dari bunga teratai di Danau Dhanakosha di negeri Urgiyan; beberapa orang percaya bahwa aku terlahir sebagai Pangeran Urgiyan; orang lain percaya bahwa Aku muncul dari kilat di puncak Nainchak. Ada banyak kepercayaan berbeda yang dianut berbagai orang, karena aku telah muncul dalam berbagai bentuk. Akan tetapi, dua puluh empat tahun setelah Buddha Shkayamuni Parinirvana, Adibuddha Cahaya Tanpa Batas, Amitabha, memendam Pikiran Pencerahan dalam bentuk Yang Maha Welas Asih, Avalokitesvara, dan dari jantung Yang Maha Welas Asih, aku, Padma, Guru kelahiran Teratai, teremanasi sebaagi suku kata HRI. Aku datang bagaikan hujan di seluruh dunia dalam milyaran bentuk bagi mereka yang siap menerimaku. Tindakan Yang Tercerahkan adalah tidak dapat dipahami! Siapakah yang mampu mendefinisikan atau mengukurnya?” Padma melanjutkan bahwa salah satu dari bentuknya adalah kelahiran sebagai Pangeran Oddyian, yang ditakdirkan untuk memerintaj negeri itu dan menjadikan negeri itu Buddhis sepenuhnya. Setelah itu ia pergi ke India, memulai karir spiritualnya.

Buddha Shkayamuni meramalkan bahwa “kelak setelah parinirvana, setelah dua belas tahun berlalu, penakluk terbaik di seluruh dunia, aku, akan muncul lagi, di tanah Uddiyana, dan, dengan nama Padmasambhava, aku akan mengajarkan Doktrin Mantrayana.” Ketika Buddha Shakyamuni akan segera memasuki Nirvana, ia berkata kepada para siswanya yang bersedih: “Dunia adalah tidak kekal dan kematian tidak terhindarkan bagi semua makhluk hidup, saatnya kepergianku telah tiba. Tetapi janganlah menangis; karena dua belas tahun setelah kepergianku, dari bunga teratai di Danau Dhanakosha, di sudut barat-laut di negeri Urgyan, akan lahir seorang yang lebih bijaksana dan lebih perkasa secara spiritual daripada diriku. Ia akan bernama Padmasambhava, dan olehnya Doktrin Esoterik akan ditegakkan.”


Kerajaan Indrabhuti

Di negeri Uddiyana, di barat laut Kashmir yang terletak di sebelah barat Bodhgaya, seorang raja buta bernama Indrabhuti berkuasa. Putera Raja yang masih bayi meninggal dunia, dan tidak lama setelahnya, musim kering membawa bencana kematian dan kemelaratan, kelaparan dan kematian melanda penduduk negeri itu, Indrabhuti berkonsultasi dengan Asenya, seorang petapa, yang menasihati bahwa hanya dengan perbuatan baik, seperti kedermawanan, dan keyakinan dan tekad yang tanpa kenal lelah, akan memunculkan keberuntungan yang lebih baik. Indrabhuti, mengikuti nasihat ini, memberikan persembahan berlimpah kepada Tiga Permata, membacakan Sutra Awan Dharma, dan berjanji untuk membagikan seluruh kekayaannya kepada penduduk yang menderita. Ia membuka pintu tiga ribu lumbung dan gudang hartanya, dan membagikan dana kepada yang memerlukan hingga kekayaannya habis. Akan tetapi, barisan para pengemis masih belum berakhir, dan mereka yang tidak menerima jatah mereka memperingatkan raja bahwa jika ia tidak memasukkan mereka, maka jasa dari kedermawanannya sebelumnya akan menjadi minim.

 Sang raja sedih, karena ia merasakan bahwa tidak ada kebahagiaan yang mendatanginya di dunia ini. Ia tidak memiliki penglihatan juga tidak memiliki putera, dan ia sadar bahwa ia kekurangan Dharma. Ia bersedih atas kemalangan dari rakyatnya. Indrabhuti berdoa kepada para dewa dan para roh pelindung dari segala keyakinannya yang tersisa dan melakukan upacara dan ritual api pengorbanan untuk menghalau semua roh dan siluman jahat. Ia menyatakan bahwa agama adalah hampa dari kebenaran dan memerintahkan agar para dewa dan roh pelindung itu dihancurkan. Sebagai jawaban, para dewa dan roh mengirimkan badai, angin, hujan batu dan darah, dan menakuti rakyat Uddiyana yang kesengsaraannya meningkat.

Avalokitesvara, yang mengamati semua kesengsaraan itu, memohon bantuan dari Amitabha. Segera, kondisi kerajaan membaik. Indrabhuti terus meyakinan bahwa hanya dengan melalui perbuatan baik, seperti kedermawanan tanpa batas, maka pemulihan dapat tercapai. Ia telah tergerak oleh peringatan para pengemis dan terinspirasi untuk melakukan persembahan dana dalam skala yang lebih besar dari sebelumnya. Harta kerajaan habis, Indrabhuti memulai pelarayan menuju Tanah Permata untuk mencari kekayaan tanpa batas untuk memuaskan banyak pengemis. Ia bertemu dengan Charumati, puteri Raja Naga, yang memiliki Permata Pemenuh-Harapan, dan membujuknya untuk memberikannya kepadanya. Indrabhuti kembali dengan sejumlah besar harta, termasuk Permata itu, yang membantunya memulihkan penglihatan dari mata kirinya yang buta sebelumnya. Ia memanfaatkan permata itu dengan baik, dan apapun yang diinginkan oleh rakyatnya secara literal turun dari langit.


Kelahiran Padma yang tanpa noda dan kedatangannya ke Istana

Pada hari ke sepuluh bulan ke enam tahun Monyet, Buddha Amitabha, dengan penglihatannya yang Maha Tahu dan tanpa halangan, melihat saatnya telah tiba untuk memajukan Dharma. Ia melihat Indrabhuti yang telah kehilangan puteranya. Ia melihat para siluman dan roh jahat berkuasa di mana-mana, khusunya para Raksasha Kanibal di Tibet yang cenderung menghancurkan umat manusia. Ia melihat raja besar Trisong Detsen di Tibet yang akan membantu menyebarkan Dharma. Karena kelahiran gaib diperlukan untuk mentransmisikan ajaran Tantra dan menginspirasi keyakinan dalam Dharma, Amitabha, yang juga telah melihat Danau Dhanakosa yang berwarna biru kehijauan dan tanpa noda, mengirimkan berkas cahaya merah dari lidahnya yang menembus danau. Sekuntum teratai berwarna-warni dan tanpa noda, muncul di hutan teratai di sebuah pulau di tengah danau berwarna biru kehijauan, dengan tangkai yang besar sehingga lengan seseorang tidak dapat melingkarinya. Dari tengah jantung Amitabha, sebuah vajra emas muncul, ditandai dengan huruf HRIH, yang mengambang ke dalam kuntum bunga teratai itu. Huruf HRIH secara ajaib berubah menjadi seorang anak yang manis, berumur delapan tahun, menyerupai Sang Buddha. Ia memegang sebuah vajra kecil, sekuntum teratai, dan tombak bermata tiga, dan dihiasi dengan tanda-tanda mayor dan minor seorang Buddha. Anak ini mengajarkan Dharma yang mendalam di pulau itu kepada para dewa dan dakini di wilayah itu.

Kira-kira pada bulan pertama musim gugur di tahun Naga, Raja Indrabhuti, yang baru kembali dari pelayarannya, bermimpi bahaw ia memegang sebuah vajra emas yang menerangi seluruh kerajaannya, sementara para menterinya bermimpi tentang seribu matahari terbit, menerangi seluruh dunia. Setelah menerima ramalan kelahiran makhluk agung, raja mengutus menterinya untuk mencari kelahiran gaib tersebut. Sang menteri menemukan anak itu, berumur lebih kurang delapan tahun, duduk di atas sekuntum teratai di tengah-tengah Danau Dhanakosa. Aura pelangi mengelilingi makhluk agung tersebut, dan para dakini mengelilinginya. Raja Indrabhuti dan para menterinya menyadari bahwa anak itu adalah penjelmaan makhluk agung. Ketika berbicara dengan anak itu, raja memperoleh kembali penglihatan mata kanannya. Anak itu menyatakan bahwa ia masuk ke dunia ini demi kebaikan semua makhluk dan untuk menaklukkan mereka yang jahat demi kebaikan Dharma. Ia berkata, “Ayahku adaklah Samantabhadra yang muncul dengan sendirinya, Ibuku adalah alam kenyataan, Samantabhadri. Kastaku adalah gabungan kebijaksanaan primordial dan Dharmadhatu. Dan namaku adaklah Padmasambhava yang agung.”

Indrabhuti memberinya nama Padmakara, Kelahiran Teratai, dan membawanya ke istana. Ketika Padma dikawal ke istana Raja Indrabhuti, ia mengenali symbol-simbol masa depannya di sepanjang jalan. Ia melihat seekor ikan tertangkap oleh mata kail dan terlempar bergetar dan melompat ke dalam jarring, yang melambangkan bahwa PAdma akan terbelenggu sebagai penguasa kerajaan Indrabhuti. Ia juga melihat seekor ayam hutan, yang membebaskan diri dari semak berduri, dikejar oleh seekor gagak, melambangkan pelepasan keduniawiannya di masa depan, ia melihat seekor tikus yang dibunuh, sehingga ia tidak dapat kembali ke rumahnya, melambangkan pengasingan yang akan ia terima begitu ia melanggar hukum raja.

Raja mengangkat Padma sebagai putera mahkotanya dan mendudukkannya di atas singgasana permata berharga. Padma menjadi dikenal sebagai Bodhisatta Pangeran dan dinyatakan sebagai raja.

 Masa muda dan Perkawinan Padma

Padma tumbuh di istana raja dan selalu aktif., masa muda dan kelak meninggalkan keduniawian serupa dengan kisah Sang Buddha. Di usia tiga belas tahun, Padma menetapkan hukum baru yang berdasarkan pada sepuluh sila. Ia duduk di atas singgasana emas dan berwarna-warni ketika para pendeta melakukan upacara religius demi kesejahteraan kerajaan. Buddha Amitabha, Avalokitesvara dan para Raja Pelindung di sepuluh penjuru datang untuk menobatkannya, dan mereka menamainya Pema Gyalpo, Raja Teratai. Kerajaan Indrabhuti menjadi makmur dan rakyat puas. Padma adalah seorang yang cepat belajar, dan unggul dalam seni dan filosofi. Ia maju dengan cepat dari murid menjadi guru, akhirnya menamatkan pembelajaran dari segala jenis guru manusia dan bukan-manusia.

Ia tidak tertandingi dalam hal Atletik dan khususnya terkenal dalam hal memanah dan ketangkasan fisik lainnya

Padma mampu menembakkan anak panah melewati lubang jarum. Ia dapat menembakkan tiga belas anak panah berturut-turut, yang satu menembus yang lainnya, dan kekuatan anak panahnya mampu menembus tujuh pintu. Suatu kali ia mengangkat sebutir batu berukuran sekor yak dan melemparkannya begitu jauh, batu itu tidak terlihat lagi. Ia mampu berlari mengelilingi kota tiga kali dalam satu tarikan nafas dengan kecepatan anak panah. Ia juga dapat menangkap seekor elang yang sedang terbang dan mengungguli ikan dalam renang.

Padma sering bepergian sendirian dengan berjalan jauh, dan suatu hari, ketika bermeditasi di Hutan Kesedihan di dekat istana, ia bertemu dengan para Arahant yang memberi hormat dan melantunkan puji-pujian kepadanya. Raja Indrabhuti mengamati kecenderungan Padma untuk beermeditasi dan melihat ketidak-membeda-bedakannya terhadap aktivitas-aktivitas dan kenikmatan kehidupan biasa. Khawatir bahwa ia akan meninggalkan kerajaan, raja berunding dengan para menterinya, dan mereka memutuskan untuk mencarikan seorang puteri untuk Sang Kelahiran Teratai. Pangeran menyadari bahwa rencana ini digunakan untuk mengikatnya pada kehidupan rumah tangga, maka ia menolak seluruh ribuan gadis yang diberikan. Akan tetapi, karena desakan raja, Padma mempersiapkan suatu gambaran jenis gadis yang akan ia terima. Gadis itu haruslah “seorang gadis dengan sedikit keinginan, kebencian, atau kesalahan, dan yang tidak bertindak berlawanan dengan pikiranku!” ia berkata bahwa ia menginginkan “seorang istri yang berasal dari silsilah murni, mampu mengubah pikirannya, ia yang tidak bermuka dua juga tidak pemarah, yang tidak pencemburu juga tidak kikir, dan yang bersifat rendah hati.” Seorang gadis yang baik dan menarik bernaam Bhasadhara ditemukan di Singala, sebuah negeri tetangga,. Raja Chandra Kumar, ayah Bhasadhara, dengan menyesal menolak lamaran itu, karena perkawinan Bhasadhara dengan Pangeran Singala telah diberlangsungkan. Raja Indrabhuti menggunakan Permata Pemenuh-Harapannya, untuk membawa Bhasadhara dan seluruh gadis pelayannya secara gaib ke istana raja. Ia dikawinkan dengan Pangeran Kelahiran Teratai, dan dinobatkan sebagai Ratu. 499 gadis pelayannya juga dikawinkan dengan Pangeran, karena adalah kebiasaan di Uddiyana bahwa seorang Raja memiliki 500 istri.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Nagaratana on 01 February 2010, 05:28:10 PM
Meninggalkan Keduniawian

Selama lima tahun Padma mengalami kebahagiaan duniawi sebagai seorang peumah tangga. Ia memerintah kerajaan Uddiyana sesuai dengan Dharma. Pertanda yang meramalkan perubahan besar terjadi. Raja Inderabhuti berminmpi bahwa matahari dan bulan terbit pada waktu yang sama, dan bahwa terdapat banyak kesedihan di Istana. Sewaktu berjalan di Hutan Kesedihan, Padma memperoleh penglihatan akan symbol-simbol Buddhis di langit. Symbol-simbol itu termasuk Roda Emas surgawi, tujuh permata kerajaan, tujuh benda berharga, tujuh benda yang perlu, dan tujuh obyek suci. Roda, misalnya, berarti bahwa ia akan memerintah dunia dengan kebijaksanaan atau memutar roda Dharma. Ini menyiratkan bahwa Padma akan menjadi Cakravartin, seorang penguasa manusia universal, atau seorang pemimpin spiritual atau Raja Dharma.

Pada saat itu, Dhyani Buddha Vajrasattva, disertai oleh tujuh puluh dua ribu dewa, muncul di langit di lengkungan pelangi dan meramalkan:

   Di tengah-tengah istana kerajaan
   Berdiri Raja Dharma
   Dikelilingi oleh sekumpulan ratu cantik
   Masing-masing berkumpul di tempatnya masing-masing, semuanya tidak bahagia
   Dan dengan hati takut, mereka bersedih.
   Waktu mereka telah habis –
   Ia akan menolak kerajaan sebagai sesuatu yang busuk.

Sejak awal, Padma telah menyadari bahwa, dengan menerima tahta dan karena terikat oleh ayahnya, sang raja, ratunya, dan kerajaannya, ia tidak akan mampu memberikan manfaat kepada banyak makhluk hidup. Ia juga memahami kelemahan dari kehidupan duniawi, dan ketidak-puasan, sifat ilusi dari dunia. Mengingat pelepasan keduniawian agung Sang Buddha, Padma bertekad bahwa saatnya telah tiba untuk meninggalkan tahtanya, kelurganya dan kerajaannya.

Menurut satu kisah, ketika Raja mmenentang rencana Padma untuk bergabung dengan Sangha Monastik, Padma mengancam untuk bunuh diri, berpura-pura akan menusuk dirinya dengan pedang. Raja menerima kata-kata Padma, dan memutuskan adalah lebih baik baginya untuk bergabung dengan Sangha daripada melakukan ancamannya. Menurut legenda umum, Padma menemukan cara-cara terampil untuk mewujudkan pelepasan keduniawiannya. Dengan memiliki kemampuan untuk melihat kehidupan lampau dan kehidupan masa depan, ia menyadari bahwa suatu perbuatan yang jelas negative, jelas-jelas adalah negative, melibatkannya dalam karma membunuh, sesungguhnya adalah belas kasihan, tetapi akan menyebabkan raja dan para menterinya mengusirnya dari negeri itu. Dua makhluk yang berada dalam siklus buruk karena karma masa lampau mereka sedang menjelang kematian, dan akan pergi ke neraka. Salah satunya terlahir kembali sebagai seorang anak dari seorang pengikut raja, dan yang lainnya terlahir sebagai lebah. Lebah itu berada di dekat kepala anak itu, dan Padma melemparkan batu pada lebah itu, menyebabkan lebah itu menyengat kening anak itu, yang membunuh baik anak maupun lebah itu. Ini adalah perbuatan belas kasihan, karena ia mencegah anak dan lebah itu pergi ke neraka. Dalam kecemasan penduduk Uddiyana, adalah suatu perbuatan aneh dan jahat dan tidak konsisten dengan bagaimana mereka memperlakukan Padma. Walaupun tidak menyesal, Sang Kelahiran Teratai tidak memusuhi salah satu dari keduanya.

Padma dituntut atas kejahatan itu, dan dibawa ke hadapan raja untuk dihukum. Indrabhuti puas dengan penjelasan Padma bahwa jika perbuatannya dipahami dengan benar, maka hukum tidak dilanggar. Raja membayar denda atas pembunuhan orang, namun mengurung Padma dalam istana dengan penjagaan. Selama dipenjara, Pangeran mendekati ayahnya dan memohon bahwa ia tidak memperoleh kebahagiaan dalam kehidupan istana, yang dikarakteristikkan dengan kelambanan dan kegaduhan, dan bahwa ia ingin meninggalkan kerajaan. Ia menyatakan bahwa ia akan menjadi Buddha dalam satu kehidupan dan akan mengajarkan Dharma. Untuk membujuk ayahnya yang tidak menyetujui, Padma menjelaskan ketidak-kekalan dari kehidupan berkondisi, bagaimana kematian akhirnya akan memisahkan kita dari segala sesuatu yang kita anggap berharga, dan bagaimana kita harus mengembara sendirian dalam bardo yang tidak diketahui, yang menunjukkan sifat ilusif dari realitas. Akhirnya, raja menyetujui, dengan berkata, “Baiklah, adalah dalam agama batinmu telah mengambil perlindungan. Keinginanku pada seorang putera yang kucintai telah rusak. Engkau bermaksud untuk menjadi makhluk sempurna.”

Pada dini hari, untuk meninggalkan kerajaan, Padma mengumpulkan para menteri. Di teras istana, telanjang bulat kecuali kalung tulang magis, dan memegang sebuah dorje, lonceng, dan tombak bermata tiga khatvanga, Padma melakukan tarian liar dan murka. Kerumunan yang berkumpul menjadi ketakutan dan para menteri protes. Di antara kerumunan itu terdapat Katama, istri Upta, seorang menteri Raja, dan putera meraka Pratkara. Pangeran melemparkan dorje dan khatvanga kepada ibu dan anak itu. Dorje itu menembus kepala Pratkara dan khatvanga menembus jantung Katama, dan membunuh keduanya. Padma melakukan karma pembunuhan lagi. Padma menjelaskan perbuatannya ini sebagai sebelum konteks kehidupan lampau dan mendatang, tetapi bagi Upta sebuah tindakan hukuman resmi diperlukan atas pembunuhan. Raja mengataakn bahwa karena Padma bukan berasal dari manusia, melainkan penjelmaan makhluk surga, maka hukuman tidak dapat dijatuhkan padanya. Raja dan para menteri sepakat bahwa Padma harus diasingkan sebagai gantinya. Karena dewan tidak sepakat mengenai tempat pengasingan, maka Raja Indrabhuti menyatakan bahwa kemanapun Padma ingin pergi, maka itu adalah tempat pengasingannya. Ini adalah berita gembira bagi Padma, yang memiliki Hutan Pekkuburan Dingin sebagai tempat tinggalnya, dan semua menteri menyetujuinya.

Padma telah bertekad dan tidak ada apapun yang dapat membujuknya untuk tetap tinggal, tidak kesedihan raja juga tidak tangisan dan ratapan Bhasadhara dan para pelayannya. Kerumunan berkumpul dari segala penjuru untuk menyaksikan pengusiran itu. Menurut satu kisah, para menteri dengan gembira mengawal Padma menuju tempat tinggalnya yang baru. Menurut kisah lain, sementara para menteri berdebat mengenai tempat pengasingan, Empat Raja Dewa bersama para pengikutnya dan para dakini dari empat penjuru datang, bernyanyi dan menari. Mereka membawa kuda surgawi dan mendudukkan sang Pangeran di atas pelana. Ia lenyap ke alam surga melalui arah selatan selagi kerumunan itu melihat dengan terkesima. Padma turun ke bumi saat matahari terbenam dan berdiam di dalam gua, di mana ia berdoa dan bermeditasi selama tujuh hari, Padma mencapai siddhi biasa dan luar biasa, termasuk kekuatan untuk melampaui siklus kelahiran dan kematian.


Mengembangkan Seni Meditasi di Pekuburan

Pengasingan itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi Padma. Ia akhirnya akan menyempurnakan meditasinya dengan mengusahakan jalannya di seluruh delapan pekuburan dan tanah pemakaman besar di India dan tempat-tempat suci lainnya, dan ia akan belajar untuk mengendalikan pengaruh-pengaruh jahat melalui praktik ketidak-melekatan.

Padma pergi ke Hutan Pekuburan Dingin, yang juga dikenal sebagai Pekuburan Cendana Dingin, terletak sepuluh mil sebelah barat daya Bodhgaya. Dikatakan bahwa Sang Buddha mengajarkan Dharma di sana. Padma segera menyadari perlunya mengalih-yakinkan para siluman dan roh-roh. Bertempat duduk di atas tumpukan mayat, ia menyebabkan para setan penghuni tempat itu gemetar ketakutan. Mereka muncul di hadapannya memberikan persembahan. Para Dakini memberikan penghormatan, dan selama lima tahun, Padma mengajarkan Dharma kepada mereka. Selama masa itu, ia menekuni praktik Yoga Sosanika, yang melaluinya ia mempelajari ketidak-kekalan, penderitaan dan kekosongan. Ia menyaksikan pemakaman-pemakaman, sanak saudara yang kehilangan dan bersedih, mayat-mayat yang membusuk, dan binatang-binatang yang saling berkelahi memperebutkan sisa-sisa mayat itu. Ia bermeditasi dengan duduk di atas mayat-mayat, menahankan praktik keras seperti memakan makanan upacara persembahan kepada almarhum, dan ia menutupi tubuhnya dengan kain pembungkus mayat. Selama bencana kelaparan, ketika makanan upacara tidak dibawa bersama mayat, Padma mengubah daging mayat-mayat itu menjadi makanan murni dan memakannya, sedangkan kulit mereka menjadi pakaiannya. Ia menaklukkan makhluk-makhluk spiritual penghuni pekuburan itu dan menjadikan mereka pelayannya. Ketika para siluman bangkit melawannya, ia membunuh yang laki-laki dan bergabung dengan yang perempuan, menguasai mereka dengan kekuatannya. Para mamo dan dakini memujanya.

Raja Arti, yang menguasai wilayah itu, kehilangan seorang ratu saat melahirkan anak. Ketika jenazahnya dibawa ke pekuburan itu. Padma mengeluarkan bayi perempuan dari rahimnya. Melihat hubungan karma dengannya, Padma memutuskan untuk membesarkan bayi perempuan itu sendiri. Raja Arti tersinggung dengan perbuatan itu dan mengirim bala tentara untuk menyerang Padma, tetapi Padma mengalahkan mereka semua dengan kemahiran memanahnya. Sebagai penyesalan atas perbuatan ini, Padma mendirikan stupa.

Selama masa ini, Indraraja, raja di sebuah wilayah Uddiyana, dan banyak rakyatnya telah beralih agama. Padma mengubah wujudnya menjadi siluman Rakshasa dengan mengikatkan seekor ular di rambutnya, dan mengenakan pakaian dari kulit manusia dan rok dari kulit macan. Dengan senjata di tangannya, ia mendatangi kerajaan Indraraja, di mana ia secara gaib mengubah tubuh raja dan para pengikutnya, meminum darah mereka dan memakan daging mereka. Batin mereka terbebaskan, dan dikirim ke alam surga, mencegah keturunan mereka jatuh ke neraka. Padma mengambil setiap perempuan untuk dirinya sendiri untuk memurnikan mereka secara spiritual dan mempersiapkan mereka untuk menjadi ibu dari anak-anak yang berkecendrungan religius.

Kemudian Padma pergi ke negeri Sahor, di mana ia berlatih di tanah pemakaman besar yang disebut Pekuburan Kebahagiaan, atau Pekurburan Hutan Kegembiraan. Di tempat ini, Dakini pemarah, penakluk Mara, memberikan berkah kepadanya. Setelah itu ia bermeditasi di Pekuburan Sosaling di selatan Uddiyana, dan menerima kekuasaan dan berkah dari dakini Perkumpulan Damai. Kemudian ia kembali ke tempat kelahirannya, dan mengajarkan Mahayana  kepada para dakini setempat dalam bahasa mereka sendiri. Dengan mempraktikkan bahasa isyarat Mantra Rahasia mereka, ia memperoleh kekuatan yogis mengalahkan mereka dan para dewa di wilayah itu, ternasuk para naga dan roh-roh planet, dan mereka semua bersumpah untuk membantunya dalam misinya. Selanjutnya Padma menetap di Pekuburan Sangat Menakutkan, atau Pekuburan Hutan Lebat, di mana Vajra Varahi muncul di hadapannya, memberkahinya, dan menganugerahkan kekuatan untuk menaklukkan yang lain. Ia menerima transmisi dan pencapaian dari segala kelompok dan tingkat daka dan dakini, yang memberkahinya dan mengajarkan Dharma kepadanya. Mereka memberinya nama Dorje Drakpo Tsal, dan ia menjadi seorang yogi dan meditator besar.


Padma Mencari Guru

Padma mengunjungi Bodhgaya, yang juga dikenal sebagai Vajrasana, dan memberikan persembahan di altar. Selama menetap di sana, ia berlatih mengubah wujud, menggandakan tubuhnya menjadi bentuk lain seperti ratusan bhikkhu memberikan persembahan, atau menjadi banyak yogi, atau gerombolan besar gajah. Mereka yang menyaksikan beberapa aktivitasnya yang luar biasa bertanya siapa gurunya. Ia menjawab: “aku tidak memiliki ayah, tidak memiliki ibu, tidak memiliki guru, tidak memiliki kasta, tidak memiliki nama; aku adalah Buddha yang terlahir sendiri.” Jawaban ini membuat orang-orang menganggap Padma adalah siluman. Walaupun ia adalah penjelmaan Buddha yang terlahir sendiri dan oleh karena itu tidak memerlukan guru, ia pikir adalah bijaksana untuk mendemonstrasikan kepada generasi mendatang bahwa seorang praktisi biasa membutuhkan guru. Walaupun Dharma dan segala pengetahuan yang berhubungan dengan Dharma muncul secara spontan dalam pikiran Padma, ia memutuskan untuk memainkan peran sebagai seorang siswa kepada guru, dan sebagai murid dari segala ilmu, kemanusiaan dan seni kepada berbagai guru. Pada saat kelahirannya, delapan kelompok dewa dan siluman berkumpul dan memberi hormat kepadanya, dan semua Buddha di sepuluh penjuru muncul dan menganugerahkan kekuasaan dan berkah kepadanya. Padma tidak perlu belajar, untuk memperoleh kekuasaan, untuk memperoleh penahbisan sebagai bhikkhu, atau tunduk pada praktik pertapaan dan yoga. Ia melakukannya hanya untuk memperlihatkan kepada para pengikut awam akan pentingnya aktivitas demikian, dan untuk memunculkan keyakinan dalam dirinya.

Padma adalah seorang murid yang luar biasa. Ia segera menguasai apapun yang diajarkan kepadanya hanya sekali. Setiap subyek yang dapat dipikirkan, seni, dan keterampilan yang menarik perhatiannya, dan ia menguasainya semua dengan cepat. Padma memulai pelajrannya dengan pengetahuan duniawi, pengetahuan yang ia namakan lima seni dan pengetahuan, yang termasuk bahasa-bahasa, penyembuhan, dialektika, seni halus dan metafisik. Di Benares, Arjuna, seorang petapa, mengajarkan pengetahuan astrologi kepada Padma. Putera Jivakakumara, seorang tabib terkenal, mengajarkan segala sesuatu mengenai obat-obatan kepada Padma. Di bawah bimbingan doctor Kungi Shenyen, Padma menyempurnakan seni komposisi, bersama dengan enam puluh empat bentuk kaligrafi. Ia menguasai 360 bahasa berbeda, termasuk bahasa siluman, dewa, makhluk-makhluk ganas, dan semua makhluk lainnya dalam enam migrasi. Vishyakarma, seorang seniman besar, mengajarkan kepadanya semua seni dan keterampilan yang dapat dipikirkan, dari mengukir, melukis, dan membuat patung hingga membuat minuman keras, menenun, kerajinan kayu, membuat topi, dan menjahit. Seorang perempuan desa sederhana mengajarkan bagaimana membuat benda-benda dari tembikar kepadanya. Ia mempelajari segalanya yang harus diketahui, dan menjadi terkenal sebagai guru terpelajar dari segala ilmu terapan.

Tujuan Padma berikutnya adalah meningkatkan pengetahuannya yang sudah cukup luas mengenai Dharma. Padma bertemu dengan Ananda, yang menetap di gua para Asura, dan menetap bersamanya selama lima tahun. Ia menguasai dua belas volume aturan yang terdiri dari Getri, yang juga dikenal sebagai gerbang menuju Dharma, terdiri dari 84,000 shloka, yang berisikan semua ajaran Buddha yang penting. Beberapa biografi mengatakan bahwa Padma menerima sumpah selibat dan penahbisan ke dalam Sangha dari Ananda. Pada saat ini, para dewi bumi mempersembahkan jubah monastic berwarna jingga, dan para Buddha dari sepuluh penjuru berkumpul di angkasa dan menamainya Shakya Senge, Singa Shkya.

Ananda menjelaskan kepada Padma bahwa semua ajaran Buddha telah tercatat sejak Paranirvana. Sebagian besar dari kitab-kitab ini telah dibagi antara para Deva dan Naga yang berselisih atas kitab-kitab itu, dan yang lainnya tersembunyi di berbagai lokasi di India dan Uddiyana. Kelak, dengan bantuan para dakini, Padma mengumpulkan naskah-naskah ini dari berbagai alam dan menguasai isinya. Kemudian ia dirujuk sebagai Seorang kaya yang berkuasa di dunia.

Padma melakukan perjalanan menuju Sahor dan bertemu dengan Prabhahasti, yang mengajarkan kepadanya tiga bagian dari Yoga Tantra. Ia memahami ajaran ini dengan cepat, dan bahkan walaupun ia tidak pernah mempraktikkan Yoga Tantra, ia secara spontan mengalami penglihatan pada 37 dewa yang tergambar dalam ajaran itu.

Padma, tidak puas dengan ajaran Sutra-sutra yang ia terima dari Ananda, juga tidak puas dengan Tantra yang ia terima dari Prabahasti. Ia memutuskan untuk mencari ajaran yang tertinggi yang ada, ajaran sehubungan dengan kekosongan dan kebijaksanaan surgawi. Ia mendekati Guru Besar, Garab Dorje, dengan penghormatan tinggi, dan menerima darinya ajaran Dzongchen Nyingtik, yang juga dikenal sebagai Hati Kesempurnaan Agung. Ia melanjutkan untuk memperoleh ajaran yang lebih tinggi dengan bantuan berbagai guru. Dari Sangyey Sangwa, ia menerima seratus emanasi Hati Rahasia, sebuah ajaran sehubungan dengan 100 dewa yang damai dan kejam. Dari Sri Singha, ia mempelajari Tantra dari Heruka TErtinggi, atau Batin Kebahagiaan Belas Kasih. Dari guru Jampal Shenyen, Padma memperoleh Tantra Jampal Shinje, Penghancur Kematian. Padma akhirnya menerima instruksi dari semua guru besar di India dan negeri-negeri lainnya, termasuk Guru Ludup, Hungchenka, Vimalamitra, Jnanasutra, Dhanasanskrita, Humkara, Buddhaguhya, Mahavajra, Gridhrakuta, Devachandra, Shantigarbha, Mahasandhi dan Nagarjuna.

Lukisan-lukisan thanka yang menggambarkan Pohon Perlindungan dari Padmasambhava mengungkapkan hubungan penting dari berbagai gurunya. Umumnya, Padmasambhava ditunjukkan bersama-sama dengan istrinya, dan di atasnya digambarkan silsilah transmisi dari guru-gurunya. Di paling atas lukisan-lukisan itu menggambarkan Buddha Primordial Samantabhadra dengan istrinya Samantabhadri, dan langsung di bawah mereka adalah Vajrasattva. Di bawah guru-guru surgawi, guru-guru duniawi yang penting, Garab Dorje, Manjusrimitra, Shri Singha dan Jnanasutra digambarkan, dan di bawah mereka kita melihat banyak lagi guru personal lainnya.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Nagaratana on 01 February 2010, 05:28:52 PM
Mengembangkan Delapan Manifestasi

Setiap saat Padma tidak berada di kaki para guru duniawinya. Ia berlatih dan mengajar di pekuburan, atau mengunjungi alam surga untuk menerima instruksi dari para guru surgawinya. Selama lima tahun, Padma berdiam di Pekuburan Akhir Tubuh, di negeri Baiddha, di mana ia bertemu dengan Mahapalesvara, Dewa Pelindung Dunia, yang memiliki tubuh seekor yak, kepala singa dan kaki menyerupai ular. Di tempat ini, ia membabarkan dharma kepada para dakini dan menerima nama Nyima Ozer, atau Cahaya Matahari Keemasan.

Kemudian ia pergi ke Surga Akanistha, di mana ia menerima ajaran Kesempurnaan Agung dari Buddha Primordial Samantabhadra, dan disebut Guru Urgyan Dorje Chang, atau Guru Vajradhara dari Uddyiana. Dari sanam ia pindah ke Pekuburan Kebahagiaan Meluas, juga disebut Pekuburan Kebahagiaan Bersinar, terletak di Kashmir, dan selama lima tahun ia mengajarkan Dharma kepada siluman perempuan bernama Gaurima dan para dakini lainnya. Menurut satu kisah, Padma menerima nama Loden Chogsed kali ini karena ia memperlihatkan kebaikan agung, seperti seorang ayah dan ibu, kepada seorang pembunuh yang kemurkaannya menyebabkannya diterkam oleh binatang buas.

Setelah perjalanannya ke alam surga Vajrasattva, di mana ia mempelajari yoga dan ajaran Tantra, Padma mengunjungi Puncak yang tercipta sendirinya, atau Pekuburan Banyak Gundukan yang terbentuk sendiri di Nepal. Ia menetap di tempat yang menakutkan dan menyeramkan ini selama lima tahun, menaklukkan delapan kelompok makhluk cebol, dan mengajar berbagai jenis makhluk spiritual, termasuk siluman. Sejak saat ini ia dipanggil Senge Dradog, atau Guru Bersuara Singa. Kembali di surga Buddha Samantabhadra, Padma memperoleh instruksi lengkap dalam Sembilan Kendaraan berdasarkan pada Lima Kitab Maitreya, Sembilan metode pencapai pencerahan, dan dipanggil Yang Terajarkan Sepenuhnya. Kemudian ia pergi ke Sahor, dan menetap di Pekuburan Lankakuta, di mana ia membabarkan Dharma selama lima tahun, mendisiplinkan banyak siluman menakutkan, dan menerima nama Padmasambhava, Kelahiran-Teratai. Setelah itu, ia pergi ke Pekuburan Puncak Dewa, juga disebut Tumpukan Pekuburan Besar Dunia-dunia, di negeri Khotan. Ia menerima instruksi dari Vajra Yogini mengenai metode Tantric rahasia untuk mencapai kebebasan, dan menetap di pekuburan menyeramkan ini selama lima tahun, memutar Roda Dharma kepada para dakini. Sejak saat ini, ia dikenal sebagai Dorje Drolod, Guru Penghiburan.


Para Guru Utama dan Inisiasi oleh Kungamo

 Selagi Padma sedang berlatih di pekuburan, Garab Dorje secara ajaib terlahri dari seorang perawan, puteri Raja Dharmasoka di India, sewaktu ia sedang bepergian dari rumah. Karena tidak memerlukan seorang anak tanpa ayah, ia meninggalkannya dalam sebuah celah yang terbakar, tetapi selama tujuh hari anak itu secara ajaib dapat bertahan hidup. Ia teringat akan mimpinya, sebelum melahirkan anak itu, yang mana ia diramalkan bahwa ia akan melahirkan seorang makhluk surgawi. Ia kembali dan gembira menemukan anak itu hidup, dan memberinya nama Rolang Dewa.

Anak itu tumbuh dengan cepat, dan pada usia delapan, ia mengemukakan minat besar untuk menemukan Vajrasattva. Setelah beberapa waktu, pada selang waktu ia dianggap hilang, Rolang Dewa tiba-tiba kembali dan menyatakan: “Aku telah pergi menemui Srivajrasattva untuk mendengarkan Ajarannya, dan apa yang diketahui Vajrasattva, aku juga mengetahui.” Ia melanjutjkan dengan mendemonstrasikan kebenaran yang ia akui dengan cara memenangkan perdebatan dengan lima ratus pandit besar, yang pergi, meyakini bahwa ia adalah seorang Buddha. Garab Dorje bertemu dengan Manjusrimitra di Uddiyana di pulau di Danau Dhanakosa, di mana Manjusrimitra mengajarkan kepadanya kendaraan ke-9, Atiyoga, pada saat ini, Padma mendatangi Garab Dorje, yang mengajarkan kepadanya 17 Tantra dari Dzogchen Nyingtik, dan berbagai ajaran lainnya.

Padma mencari Manjushrimitra di Gunung Malaya untuk memohon ajaran untuk menyempurnakan tingkat umur panjang vidyadhara dan mahamudra, tetapi sang guru menundanya. Sebagai gantinya, ia mengirim Padma kepaad Dakini Kebijaksanaan Kungamo untuk memohon kekuatan pendahuluan yang diperllukan. Padma pergi ke tanah pemakaman Hutan Cendana, atau Pekuburan Puncak Lanka, di mana ia menemukan Kungamo, yang berdiam di istana tengkorak. Ia memohon kekuatan usia panjang, mahamudra, dan kekuasaan atas siluman dan roh. Kungamo mengubah Padma menjadi suku kata Hung. Dengan Hung di bibirnya, ia memberikan kuasa kepada Padma untuk menjadi Buddha Amitabha, memberinya kekuatan untuk mencapai umur panjang. Kemudian ia menelan Hung, dan di dalam perutnya, Padma menerima rahasia kekuatan mahamudra Avalokitesvara. Diam-diam ia menginisiasinya menjadi Hayagriva, dan dengan cara ini memberkahinya dengan kekuatan atas segala mamo, dakini, para dewa duniawi dan roh-roh jahat. Memancarkan Hung melalui teratai rahasianya, ia memurnikan rintangan jasmani, ucapan dan pikirannya. Kungamo memberi Padma nama rahasia Loden Chogsed, Jenius Tertinggi.

Padma kembali ke Manjushrimitra, di mana ia mempelajari semua ajaran Manjushri, dan segera setelahnya, ia memiliki penglihatan Manjushri. Ia juga kembali ke Prabhahasti, dan menerima instruksi mengenai Seratus Ribu Syair Purba Vitatoma, atau Vajra Kilaya.

Salah satu guru duniawi terpenting bagi Padma adalah Pangeran Shri Singha, yang berdiam di sebuah gua di Burma. Menurut pernyataan pribadi Padma, adalah dari instruksi lisan Shri Singha maka pencerahannya tercapai. Merujuk pada instruksi-instruksi ini, Padma menulis:

   Aku, Padma dari Uddiyana,
   Mengikuti Guru Shri Sibngha.
   Ini, instruksi terakhirnya,
   Membebaskan aku, Padma.
   Walaupun tidak terbebaskan oleh tripitaka atau mantra rahasia,
   Aku terbebaskan oleh ajaran rahasia ini.
   Semoga semua mereka yang layak juga terbebaskan melalui ini.
   Semoga instruksi terakhir dan langsung ini
   Dari Guru Shri Singha
   Bertemu dengan orang yang layak yang menmiliki latihan sebelumnya!

Selama tahun-tahun belajar dan mengajar ini, Padma memperoleh seluruh pengetahuan sihir, kelahiran kembali, harta tersembunyi, usia panjang, dan kekuatan atas dunia fisik.ia memperlajari bagaimana menyadap inti sari dari berbagai benda untuk mencegah penyakit, menawarkan racun, mendapatkan penglihatan jernih, berjalan di atas air, dan memperpanjang kehidupan. Ia mengembangkan kekuatan supernormal dari indria-indria dengan hanya meminum air dan tidak makan. Ia mampu tetap hangat tanpa pakaian. Ia mengembangkan kejernihan pikiran, keringanan tubuh, dan ketangkasan kaki hanya melalui pengendalian nafas, dan ia memperoleh pembelajaran luas melalui puasa dan memahami kekosongan. Ia menguasai keterampilan menyadap obat dari pasir, dan mengubah kotoran dan daging dari mayat menjadi makanan murni. Ia bertemu dengan Buddha Obat dan para Rishi, yang memberikan kepadanya sekendi amrita yang ia minum dan itu membantunya memperpenjang hidupnya.


Mengembangkan Ajaran Tertinggi dan Melestarikan Dharma di berbagai Negeri

Setelah menyelesaikan latihannya dalam seni dan pengetahuan, menuntaskan kemahiran meditatifnya di pekuburan, menghancurkan segala keraguan dengan permohonan Sila dari semua guru-guru penting dan kontemporer, dan setelah belajar mengendalikan kekuatan kejahatan dengan melepaskan, Padma siap untuk mempraktikkan ajaran-ajaran yang lebih tinggi, khususnya ajaran panjang usia dan mahamudra, dan membangkitkan kembali dan melestarikan Ajaran Buddhisme di India, China, Uddyiana dan banyak negeri lainnya.

Akan tetapi, sebelum menyebarkan Ajaran, Padma ingin menghancurkan kekuatan jahat yang masih ada di dunia. Ia kembali ke Pekuburan Cendana Dingin di dekat Bodhgaya, mendirikan rumah tengkorak berpintu delapan, dan duduk bermeditasi di atas singgasana di dalam rumah itu. Dengan mengadopsi bentuk murka dengan Sembilan kepala dan delapan belas lengan, ia menari dalam perasaan murka. Dalam samaran ini dan lainnya, ia menaklukkan para siluman, katai dan roh jahat, membunuh mereka, memakan jantung mereka dan meminum darah mereka, dan mengirim kesadaran mereka ke tanah suci. Ia juga menaklukkan para naga ketika mengambil bentuk Hayagriva, menari di atas danau beracun. Dalam bentuk dewa murka lainnya ia menaklukkan berbagai jenis siluman, seperti yang menyebabkan wabah, penyakit, hujan es dan bencana kelaparan. Ia mengendalikan para dewa dalam samaran Manjushri Merah dan ia menaklukkan para dewa yang dipimpin oleh Brahma dengan mengucapkan mantra-mantra mereka.

Setelah menaklukkan kejahatan dengan cara-cara ini, Padma kembali ke Bodhgaya untuk melenyapkan segala pandangan keliru, menggunakan kekuatan Sutra-sutra. Melalui penggunaan mantra-mantra, ia menyadarkan semua roh-roh jahat, para naga dan para siluman yang telah ia bunuh, mengajarkan Dharma kepada mereka, menginisiasi mereka, dan membuat mereka melayani penyebab agama. Dalam Vajrasana, tempat paling suci di India, para Tirthika Hitam menimbulkan ketakutan, dan Padma menaklukkan mereka dengan kekuatan gaib. 500 terpelajar Vajrasana memohon agar Padma menjadi guru mereka. Vimalamitra, seorang terpelajar terkenal, tetap menjadi wakil Padma dan membantu melestarikan Ajaran selama 100 tahun setelah kepergian Padma.

Untuk melaksanakan niatnya untuk menyempurnakan tingkat panjang umur vidyadhara yang mana ia telah menerima kekuatan dari Kungamo, dan instruksi dari Manjushrimitra, Padma membutuhkan seorang istri spiritual yang asli. Ia pergi ke negeri Sahor, di mana Raja Arshadhara berkuasa. Padma membuat sinar memasuki rahim sang ratu ketika ia sedang menyatu dengan Raja. Seorang puteri, yang memiliki 32 tanda-tanda Buddha, terlahir dari mereka dan diberi nama Mandarava. Diramalkan bahwa ia akan meninggalkan keduniawian dan menjadi orang suci. Mandarava tumbuh dengan cepat, tumbuh dalam sehari seperti anak-anak normal tumbuh dalam sebulan. Pada usia 13, semua orang menganggapnya sebagai penjelmaan dewi. Banyak pelamar datang dari berbagai negeri, tetapi karena ia tidak menerima siapapun, Raja menjadi marah. Madarava, yang mampu melihat kehidupan lampaunya, menjelaskan bahwa ia ingin memasuki praktik religius. Sebagai akibatnya, ia dikurung dan dijaga oleh 500 pelayan dan dilarang keluar dari istana. Mandarava mampu membebaskan diri melalui jalan rahasia menuju hutan. Ia memotong rambutnya dan merusak wajahnya untuk menghilangkan kecantikannya. Raja akhirnya mengijinkan penahbisannya bersama dengan 500 pelayannya, dan ia membangunkan vihara mewah untuk mereka. Padma memutuskan bahwa saatnya telah tiba untuk memberikan instruksi kepada Mandarava, maka ia muncul di hadapannya dan para pengikutnya di taman, dalam wujud seroang pemuda tersenyum yang duduk di atas pelangi. Semua bhikshuni membungkuk di hadapannya dan bertanya kepadanya mengenai asal-usulnya. Kemudian mereka mengundangnya masuk ke dalam vihara di mana ia mengajarkan tiga yoga kepada mereka. Seorang penggembala, yang mengamati Padma bersama para bhikshuni, dan yang telah mendengarkan di pintu vihara, melaporkan kepada Raja bahwa para bhikshuni tidak bermoral. Raja mengutus bala tentara yang secara paksa masuk dan menangkap Padma. Ia memerintahkan agar Padma di bakar pada sebuah pancang dan agar Mandarava diletakkan di sebuah celah berduri selama 25 tahun. Para tentara menelanjangi Padma, memukuli dan melemparinya dengan batu, dan mengikatnya dengan tali pada sebuah pancang. Ribuan orang diperintahkan untuk membawa seikat kayu dan sedikit minyak wijen. Sehelai kain panjang direndalm dalam minyak dan dililitkan ke sekujur tubuh Padma. Dedaunan kering diletakkan di atasnya dan kayu di paling atas. Tumpukan kayu yang nmenggunung dinyalakan dari empat penjuru dan asap menutupi matahari. Banyak orang puas dan bubar kembali ke rumah mereka masing-masing. Tiba-tiba, terdengar gemuruh seperti gempa. Para dewa dan para Buddha menolong Padma.

Raja mulai curiga bahwa pengemis itu adalah seorang jelmaan penting, tujuh hari kemudian ia melihat asap terus-menerus muncul dari tumpukan kayu bakar itu. Ia menyelidiki, dan menemukan di tempat pembakaran itu, sebuah danau besar di bawah pelangi dikelilingi oleh kayu-kayu yang terus-menerus terbakar. Di tengah danau di atas sekuntum teratai duduk seorang anak berumur delapan tahun, seorang anak yang bersinar dengan aura agung, dilayani oleh delapan gadis, semuanya menyerupai Mandarava. Berkata kepada Raja, anak itu menunjukkan cara-cara jahatnya dan berhati-hati akan karma masa depannya. Raja menyesali perbuatannya. Mengenali Padma sebagai Buddha, ia mempersembahkan dirinya, kerajaannya, dan Mandarava. Padma menerima Puteri Mandarava sebagai istri spiritualnya, dan tetap menjadi guru bagi Raja, memberikan kepadanya dan 21 pengikutnya pelatihan yoga dan inisiasi. Raja menjadi seorang guru Dharrma, “negeri Sahor menjadi bertatahkan dengan yogi, dan Ajaran Buddha lestari di sana selama dua ratus tahun.”

Setelah membuat seluruh negeri memeluk Buddhisme, Padma ingin melakukan hal yang sama pada tanah kelahirannya. Pergi bersama Mandarava menuju Uddiyana, Padma dikenali oleh menteri yang anaknya ia bunuh, yang mencoba untuk membakarnya hidup-hidup sekali lagi. Sekali lagi Padma mengubah api itu menjadi danau, yang di tengahnya ia dan Mandarava duduk di atas sekuntum teratai besar. Raja dan para pengikutnya takjub. Mereka bersujud, mengelilinginya, dan melantunkan puji-pujian. Raja Indrabhuti tercerahkan ketika Padma memberikan instruksi kepadanya yang menyebabkan ia mengenali sifat pikirannya. Raja dan semua pengikutnya menjadi para pengikut, dan Padma menetap selama 13 tahun sebagai pemimpin spiritual di istana.

Padma kembali kepada persoalan spiritual yang belum selesai. Ia bepergian bersama dengan Mandarava menuju Gua Maratika di Nepal, yang dikatakan terletak di dekat Potala di mana Avalokitesvara berdiam, untuk menyempurnakan tingkat umur panjang vidyadhara dengan melatih Sadhana kehidupan Abadi. Bersama-sama mereka berdoa kepada Buddha panjang umur, Amitayius, selama 3 bulan 7 hari. Setelah itu, Amitayis muncul di hadapan mereka dalam suatu penglihatan, dan memberikan kepada mereka naskah ritual yang memberikan keabadian. Dengan membawa vas-berisi-nectar kehidupan abadi, ia menuangkan nectar itu ke mulut mereka dan mengubah tubuh mereka menjadi tubuh vajra, menganugerahkan kepada mereka kekebalan sejak lahir dan kematian hingga akhir kalpa. Mereka juga menerima siddhi transformasi menjadi pelangi, dan siddhi menjadi tidak terlihat. Padma dan Mandarava kembali ke alam manusia and bermeditasi di dalam gua barisan gunung tinggi, di negeri Kotala, mempraktikkan yoga mereka selama 12 tahun, sementara Raja Kotala, Nubsarupa, menyediakan semua kebutuhan mereka.

Selama masa ini, Padma melihat bahwa Raja Arshadhara, ayah Mandarava, telah terlahir kembali sebagai Mandhebhadra, puteri Nubsarupa. Ia juga melihat bahwa di pekuburan besar yang disebut Tawa Hinaan Keras, sejumlah besar binatang buas kelaparan karena kekuarangan mayat. Padma merasa kasihan pada binatang buas ini, tetapi ia gagal memuaskan rasa lapar mereka dengan memberikan tubuhnya sendiri, karena tubuh vajra tidak dapat dimakan. Ia menyusun rencana untuk membuat Mandhebhadra mempersembahkan dirinya kepada binatang-binatang itu dengan membangkitkan rasa kasihan kepada binatang-binatang buas itu. Ia berkata kepadanya bahwa dengan mempersembahkan dirinya kepada binatang-binatang itu, mereka akan terlahir kembali sebagai manusia dan bukan turun ke neraka, dan ia akhirnya akan terlahir kembali sebagai Raja Tongsten Ganmpo di Tibet. Sebagai Tongsten Gampo, ia akan bekerja sama dengan binatang-binatang buas yang terlahir kembali sebagai manusia untuk menyebarkan Dharma demi manfaat semua makhluk. Gadis itu memberikan dirinya kepada binatang-binatang itu, dan masa depan terungkap seperti yang diramalkan oleh Padma. Raja Nubsarupa, yang bersedih atas kehilangan puterinya, berpaling pada Dharma setelah ia memahanmi manfaat dari peristiwa ini.

Setelah ini, Padma mengungkapkan dirinya di kota Pataliputra, di Kusumapura, India, di mana Ashoka, raja agama ini, memicu perpecahan dalam Ajaran. Adalah perselisihan antara Mahasanghika, para bhikkhu muda, dan Sthavira, kelompok kecil para bhikkhu tua. Ashoka memerintahkan untuk membunuh bhikkhu yang lebih muda, dan para bhikkhu tua dipukul dan dibiarkan mati. Padma mendekati Raja dalam wujud seorang bhikkhu peminta-minta. Ashoka curiga dan merasa bahwa ia sedang melihat sesuatu yang menjijikkan. Ia memerintahkan agar Padma direbus dalam sebuah kuali minyak hingga lenyap. Akan tetapi, bhikkhu itu muncul tanpa terluka, duduk di atas kuntum teratai yang tumbuh dalam minyak di kuali dan menjulang ke udara. Raja Ashoka segera menyadari kesalahannya dan menjadi dikuasai oleh penyesalan. Ia berziarah ke Pohon Bodhi, memberikan dana, dan bekerja untuk menyebarkan ajaran. Ia menjadi dikenal sebagai Ashoka yang Adil.

Padma mengunjungi banyak negeri lainnya untuk menegakkan Dharma. Raja Singala menjadi penyokong dan siswanya. Padma menetap di Singala selama hampir 200 tahun dan mengalih-yakinkan penduduk menjadi Buddhisme Mahayana. Di Bengal, ia menegakkan Buddhisne setelah mengalahkan raja dan menaklukkan kerajaan dengan bala tentara ciptaan yang berjumlah 81000 prajurit bersenjatakan busur dan anak panah. Ia mengalih-yakinkan non-Buddhis di Bodhgaya dengan memenangkan perdebatan panjang, dan mendapat nama Guru Senge Dradog, Guru Auman Singa. Ia pergi ke Jambumala, Parpata, Nagapota, dan Kashakamala dan banyak tempat berbeda, dan di setiap tempat ia mendukung dan meningkatkan praktik Buddhis yang telah ada atau memperkenalkan yang baru.

Untuk menyempurnakan tingkat vidyadhara dari mahamudra, Padma pergi ke Gua Yangelsho, sekarang dikenal sebagai Palphing, antara India dan Nepal. Pada saat ini, Shkayadevi, puteri raja Nepal, menjadi istrinya dan menyertainya ke gua ini. Padma menulis: “Dalam ketinggian gua meditasi di Yangleysho, aku memulai proses menjadi sadar akan keluhuran Kenyataan Heruka dari Pikiran untuk memperoleh kekuatan relative emosi dan belas kasihan tertinggi dari mahamudra.” Ia berlatih bersama dengan sang puteri dan mencapai pencapaian tertinggi melalui sadhana yang mendalam dari dewa Vajraheruka dan Vajrakilaya, yang ia gabungkan dalam satu latihan tunggal. Latihan Padma terhenti karena Naga Gyongpo, Yaksha Gomakha dan Logmadrin, siluman alam gaib, menghentikan hujan selama tiga tahun. Ini menyebabkan kekeringan, kelaparan dan penyakit yang menimbulkan penderitaan bagi rakyat India dan Nepal. Padma mengetahui bahwa para dewa lokal menghalangi pencapaiannya akan mahamudra. Oleh karena itu ia memohon kepada gurunya Prabahasti untuk memberikan kepadanya sebuah alat untuk mengatasi halangan ini. Prabahasti mengirimkan naskah Purba Vitotama yang tidak dapat diangkat oleh satu orang. Ketika naskah besar itu datang, para siluman teratasi hanya dengan kehadirannya. Demikianlah rintangan kemajuan sadhana Padma dilenyapkan, dan ia mencapai penembusan mahamudra.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Nagaratana on 01 February 2010, 05:29:16 PM
CATATAN:

1. Jika kita menganggap Padma sebagai seorang manusia biasa, kita tidak akan melihat kualitas tercerahkan dari seorang Buddha. Dalam Saddharma Pundarika Sutra, Buddha Shkayamuni menggambarkan bahwa seorang Buddha dapat mengubah sesaat menjadi satu kalpa dan satu kalpa menjadi sesaat. Kendali atas fenomena ini adalah satu contoh kekuatan luar biasa dari seorang Buddha, yang tidak dapat dijelaskan oleh makhluk-makhluk biasa atau bahkan memahaminya. Sebagai tambahan, persepsi makhluk-makhluk adalah relatif. Satu tindakan Buddha Shakyamuni dilihat dalam berbagai cara oleh siswa-siswa berbeda Karena perbedaan kapasitas mereka. Pengikut Hinayana melihat kegaiban agung Sang Buddha bertahan selama satu hari, sementara pengikut Mahayana melihatnya bertahan selama berhari-hari. Biasanya, kita membicarakan Tiga Pemutaran Roda Dharma. Kadang-kadang kita melihat referensi pada Empat Pemutaran atau Lima Pemutaran. Orang-orang biasa melihat Buddha memberikan sejumlah besar ajaarn lain, seperti Avatamsaka, Kalachakra, dan sebagainya. Ini adalah contoh dari relativitas persepsi manusia. Dengan keterbatasan ini, bagaimanakah kita dapat mengharapkan untuk memahami misteri dari jasmani, ucapan dan pikiran seorang Buddha seperti Padma? Para individu biasa, dan bahkan para bodhisattva, tidak memahami bagaimana para Buddha atau siddha agung mampu mengubah waktu, memperlihatkan banyak perwujudan dari bentuk jasmani mereka, dan memperlihatkan banyak keajaiban lain. Oleh karena itu, kita harus membuat kelonggaran atas aktivitas-aktivitas luar biasa atau yang tidak dapat dijelaskan dengan bersandar pada keyakinan.

2. Yeshe Tsogyal adalah siswa akrab Padmasambhava dan penjelmaan Sarasvati, Dewi Pembelajaran. Mengikuti apa yang didiktekan oleh Padma, ia menyusun aturan-aturan Padma yang dikenal sebagai Padma bKahi Thang Yig yang terdiri dari dua versi, satu ditulis dalam prosa dan yang lain dalam puisi. Karya ini adalah satu dari banyak otobiografi yang membentuk Literatur Kathang bahwa Padmasambhava menyusun, secara fisik menyegel, dan menyimpannya di tempat aman demi generasi mendatang. Padma memerintahkan Yeshe Tsogyal untuk menmgubur naskah itu dalam berbagai gua rahasia, bersama dengan berbagai benda lainnya yang telah ia sembunyikan di sana. Versi prosa dari Padma bKahi Thang Yig kelak ditemukan oleh Terton Sangye Lingpa dalam gue cerminan Pouri, dan terdiri dari gulungan yang ditulis dalam bahasa Sanskrit bersama dengan terjemahan lengkap dalam bahasa Tibet. Karya ini membentuk dasar bagi terjemahan seperti “An Epitome of the Life and Teachings of Tibet’s Great Guru Padmasambhava” menurut Biografi Yeshe Tsogyal, yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh Sardar Bahadur S. W. Laden, dalam Tibetan Book of The Great Liberation, ed. W. Y. Evan Wentz. Yang ke dua, versi yang lebih panjang dari karya yang sama dalam 108 canto, ditemukan oleh Ogryen Lingpa dalam Gua Batu Kristal di Yarlung, ditulis dalam puisi, dan menjadi dasar bagi The Life And Liberation Of Padmasambhava, diterjemahkan dari bahasa Perancis oleh Kenneth Douglas & Gwendolyn Bays, Dharma Publishing, 1978. kedua bersi dari Padma bKahi Thang terutama terdiri dari ajaran Guru Padmasambhava, tetapi belakangan para komentator telah menambahkan dan menyisipkan  materi-materi yang mereka temukan sendiri menyebabkan karya ini menjadi agak tidak dapat diandalkan sebagai sumber sejarah. Kedua versi juga berbeda dalam banyak rincian penting. bKa’ Thang Zab Rgyas, Deep and Vast Chronicles dalam empat jilid, salah satu penyajian yang sangat ekstensif dari kehidupan Padmasambhava juga sama tidak murni dan tidak diterjemahkan. Salah satu sumber terbaik dari informasi asli, yang pertama dikenal otobiografi ternma, disebut Sanglingma Life Story, juga tercatat oleh Yeshe Tsogyal, dan dimasukkan oleh Jamgon Kongtrul dalam jilid pertama dari koleksinya yang terkenal dari harta terma yang dikenal sebagai Rinchen Terdzo. Ini adalah dasar bagi The Lotus Born: The Life Story of Padmasambhava diterjemahkan dari bahasa Tibet oleh Erik Pema Kunsang, Sambhala Publication 1993. Yeshe Tsogyal menyembunyikan Salingma di bawah patung dewa tantra Hayagriva di altar Kuil Tembaga di vihara Samye, dan kelak ditemukan oleh Nyang Ral Nyima Oser. Dalam kata pengantar dari The Lotus Born, Dilgo Kyentse Rinpoche menjelaskan bahwa berdasarkan pada cara yang berbeda para makhluk melihat kenyataan maka terdapat sejumlah besar riwayat hidup Padmasambhava yang bersesuaian yang mana Saglingma adalah raja. Karya ini meringkas banyak biografi, otobiografi dan sejarah lainnya, dan juga berisi hal-hal utama dari ajaran Padmasambhava serta instruksi lisan dan nasihat terakhir. Karya ini membahas tentang bagaimana ajaran menyebar ke Tibet dan bagaimana Padmasambhava mengalih-yakinkan para siswa di negeri itu. Sebuah synopsis yang baik dari The Life terdapat dalam The lEgend of the Great Stupa and The Life Story of the Lotus Born Guru yang diterjemahkan oleh Keith Dowman. Sebagai tambahan pada otobiografi terdapat berbagai biografi yang ditulis oleh orang-orang lain yang umumnya berdasarkan pada therma. Yang paling unggul di antara karya-karya ini adalah Threefold Confidence: A Life Story of Padmasambhava oleh Taranatha dari abad 16.

Kata Tibet “namtar,” yang menggambarkan jenis tulisan ini sebenarnya berarti “complete liberation (kebebasan sepenuhnya)” dan seharusnya tidak diterjemahkan “life story (riwayat hidup)” tulisan-tuklisan namtar adalah penuntun yang mana para siswa menurunkan instruksi, sering kali tidak secara jelas, serta inspirasi, dengan mempelajari teladan kehidupan dari gurunya, dan masing-masing bab atau bagian sering kali menjelasjan tahap tertentu atau praktik sang jalan.

3. Ramalan oleh Buddha Shakyamuni atas kemunculannya kembali sebagai Padmasambhava terdapat dalam banyak Sutra dan Tantra. Kutipan ini berasal dari Tantra Bla-med don rdzogs ‘dus-pa. Ramalan serupa dapat ditemukan dalam Tantra bka’ ‘dus: “Seorang makhluk agung yang termashyur yang akan menjadi satu dengan diriku, Kelahiran Berlian dari Danau, sejalan dengan ordonasiku, akan muncul di masa depan. Ia akan memberikan instruksi secara luas, di tanah Zahor, mengajarkan kepada Raja Asradhara dan yang lainnya Aturan-aturan Gabungan, Kendaraan Meditasi Agung ini.” Dalam Sutra dbus ‘gyur tshal lung bstan-ba disebutkan: “Empat puluh dua tahun dari sekarang, di pulau di danau Dhanakosa, melalui kelahiran spontan dari teratai, Padmasambhava akan muncul, Raja Ajaran dari Formula Rahasia.” Beberapa naskah lainnya yang berisikan ramalan ini adalah Immaculate Goddes Sutra, Sutra of Inconceivable Secret, Tantra of the Ocean of Ferocious Activity, Tantra of the Perfect Embodiment of the Unexcelled Nature, Nirvana Sutra dan Sutra of Predictions in Magadha.

4. Dikutip oleh Evans Wentz, ibid, p.105. sumber asli dari kalimat ini, seperti yang dikutip oleh Wentz, adalah Mahaparinirvana Sutra. Walaupun ramalan Sang Buddha terbukti sangat akurat sehubungan dengan rincian kelahiran Padmasambhava, pernyataannya sehubungan dengan kemuliaan Padma dibandingkan dirinya sendiri tidak diartikan secara literal melainkan secara hiperbolis oleh beberapa pembaca, karena bagaimana mungkin ada orang yang lebih mulia daripada Sang Buddha? Akan tetapi, dapat diperdebatkan bahwa Padmasambhava lebih mulia daripada Buddha Shkayamuni dalam hal bentuk manusianya karena ia tidak mudah diserang oleh ketuaan, penyakit dan kematian. Terlebih lagi, ada kepercayaan berdasarkan pada kalimat dalam Kanjur, bahwa Buddha Shkayamuni terlahir kembali sebagai Padmasambhava untuk tujuan khusus membabarkan doktrin Tantra.ia dikutip sebagai mengucapkannya pada saat meninggal dunia, sebagai jaawban atas pertanyaan mengapa ia tidak mengajarkan Tantra, bahaw ia tidak layak melakukan itu karena telah terlahir dari rahim seorang manusia, dan bahwa hanya kelahiran yang melampaui manusia yang menghasilkan tubuh yang luar biasa murni yang diperlukan untuk mengungkapkan Tantra. Dari sudut pandang absolute tidak ada makhluk yang lebih unggul daripada Sang Buddha. Apa yang dimaksudkan di sini adalah bahwa emanasi seorang Buddha tertentu mungkin, secara relative, lebih superior dari emanasi lainnya. Dalam Nirvana Sutra Buddha Shakyamuni menguraikan lima kualitas dari emanasinya sebagai Padmasambhava yang membuatnya lebih unggul daripaad yang lainnya.

Kyeho! Dengarlah, Seluruh poengikut, dengan pikiran terpusat.

Emanasi diriku ini
Akan lebih unggul daripada emanasi lainnya di tiga masa.
Tidak tunduk pada ketuaan dan kemunduran.
Bentuknya yang unggul akan lebih unggul daripada emanasi lainnya.
Sejak awal menaklukkan empat mara,
Kekuatan kemurkaannya akan lebih unggul daripada emanasi lainnya.
Mengajarkan kendaraan yang lebih besar Kebuddhaan dalam satu kehidupan,
Pencapaiannya akan lebih unggul daripada emanasi lainnya.
Mengalih-yakinkan pusat benua Jambu dan pulau-pulau sekelilingnya,
Manfaat yang diberikan kepada makhluk-makhluk akan lebih unggul daripada emanasi lainnya.
Melampaui kematian dalam kalpa yang baik ini
Umur keghidupannya akan lebih unggul daripada emanasi lainnya.
Ini karena ia adalah emanasi Amitabha.

5. Sungai besar Sindhu, satu dari empat sungai besar yang berasal dari mata air dari Gunung Kailash, mengalir ke arah tanah selebah barat Uddiyana dan masuk ke Laut Arab. Dimana sungai itu sampai di Uddiyana, sungai itu membentuk sebuah danau yang penuh dengan teratai. Karena akar-akar teratai menghasilkan sari yang manis dan mengandung susu, maka disebut Laut Susu. Danau itu terletak di wilayah Dhanakosha, sebelah barat laut Uddiyana, tenggara Kamaru, kota pualam, adnau itu, juga dikenal sebagai Danau Kosha atau sebagai Danau Tanpa Noda Memesona, adalah kumpulan air yang sangat banyak dengan kualitas yang sangat murni,. Air itu memiliki delapan karakteristik yaitu murni, jernih,m sejuk, manis, harum dan beraroma menyenangkan, memuaskan dahaga dan menyehatkan. Orang-orang yang mandi di dalamnya atau meminum airnya menjadi hening, damai, tidak celaka dan tenang, dan karma negatifnya menjadi berkurang.

6. Biografi-biografi itu mengandung banyak kisah demikian dan adalah mustahil memasukkannya semua dalam ringkasan singkat kehidupannya ini. Beberapa contoh aktivitas Padma ini dimasukkan untuk mengilustrasikan transendensinya dari segala konsep dan moralitas konvensional, yang telah mengundak kritik dari pihak tertentu. Walaupun kita sering melihat gambar Padma yang diperlihatkan dengan keunggulan yang sama dengan pendiri mereka Tsongkapa, beberapa sektarian di antara Gelugpa telah melontarkan kritik yang tidak menyetujui ajaran tantra Padma. Dikatakan bahwa ia mengabaikan segala standar baik dan buruk dan ia sepenuhnya mengabaikan segala kebiasaan social, modal dan dogma, serta kebiasaan religius dan menegakkan aturan berperilaku. Keluhan dilontarkan sehubungan dengan penggunaan alcohol sebagai alat tantra dan ketidak-laziman hubungan suami-istri. Adalah di luar cakupan kita untuk membeberkan segala keberatan ini seluruhnya dan beberapa komentar seharusnya mencukupi. Padma sering memegang casngkir dari tengkorak berisikan minuman keras surgawi yang ia berikan kepada mereka yang memilihnya menjadi guru mereka. Menyuruh mereka meminumnya untuk mencapai kebebasan. Penggunaan alcohol, daging, dan seks dalam praktik trantra diterima sebagai alat untuk meningkatkan latihan dan mempercepat pencapaian tertinggi. Mereka yang belum diinisiasi menikmati alcohol, daging dan seks dalam cara yang biasa dan vulgar. Mereka yang telah diinisiasi melakukannya secara simbolis dan sebagai cara-cara yang mendalam dan terampil. Terlebih lagi, kritik pada cara-cara ini berlandaskan pada konsepsi baik dan buruk yang relatif atau terbatas. Karena kualitas Kebuddhaannya, khususnya kemaha-tahuannya, Padma mampu sepenuhnya melampaui perbedaan konseptual seperti perbedaan antara baik dan buruk. Tidak perlu memberikan banyak pertimbanagn pada opini-opini vulgar sehubungan dengan Guru Berhrga. Hanya seorang guru besar, bukan seorang dengan nafsu dan selera yang tidak terkendali, mampu memberikan dan menciptakan ajaran tertinggi yang diwariskan oleh Padma demi manfaat bagi generasi mendatang. Kritik sectarian atas karakter Padma dan tantra hanya dapat berfungsi untuk menegaskan kehidupan dan kualitas luar biasa, aktivitas dan kesempurnaan luar biasa dari Guru Besar.

7. suatu konflik muncul pada titik ini di antara berbagai otobiografi Padmasambhava. Dalam Sanglingma dikatakan bahwa Padma menerima penahbisan dari Prabhahasti dan adalah ia yang memberikan kepadanya nama Shakya Senge. Di pihak lain, menurut kedua versi bKahi Thang, Padma memohon agar Prabhahasti menganugerahkan kepadanya status brahmacharya, sumpah selibat, tetapi Prabhahasti memberitahu Padma bahwa walaupun ia dapat mengajarkan Tantra kepadanya, namun ia tidak memiliki kualifikasi untuk memberikan penahbisan, dan bahwa ia harus menemui Ananda, sepupu Sang Buddha dan siswa utama, untuk hal itu. Lebih jauh dikatakan bahwa Padma tidak menemui Ananda menuruti nasihat ini, dan bahwa ia menerima penahbisan darinya. Tidak disebutkan mengenai Ananda dalam Sanglingma, tetapi ia muncul secara menonjol dalam bKahi Thang dalam berbagai canto.

8. Beberapa dari nama ini dan lain-lainnya yang mengikuti selanjutnya merupakan delapan prinsip dan permujudan yang paling terkenal dari Padmasambhava. Dalam Mandala dari delapan perwujudan ini, Shakya Senge muncul di timur. Padma Gyalpo di selatan. Padmasambhava muncul di barat. Dorje Drolod muncul di utara. Nyima Ozer muncul di tenggara. Padma Jungnay muncul di barat daya. Senge Dradog muncul di barat laut. Loden Chogsed muncul di timur laut. Legenda-legenda berbeda memberikan asal-usul sejarah yang berbeda atas beberapa nama ini. Sosok-sosok berbeda memperlihatkan perbedaan peralatan, mudra, pakaian, danm dalam sosok murka, variasi ganjil dalam cirri-ciri fisik dan wajah. Semuanya dikelilingi oleh para dakini dari berbagai kelompok. Padma Jungnay adalah nama dari perwujudan Padma yang melakukan perjalanan ke Tibet dan mengalahkan para kanibal. Beberapa dari perwujudan menarik lainnya adalah Tsokey Dorje, Padma sebagai Raja Sahor, guru yang diramalkan oleh Buddha Shkyamuni; Guru Drakpo, memegang-kalajengking, perwujudan kemarahan; Simhamukha, sang dakini rahasia, dakini bermuka singa dan Dombhi Heruka
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Indra on 01 February 2010, 05:49:21 PM
mungkin perlu konfirmasi dari Mahayanis/Tantrayanis atas postingan Member Nagaratana di atas
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 01 February 2010, 06:02:47 PM
Si penulis saja mengambil dari sumber yang kurang bisa dipertanggungjawabkan.. Tahukah anda bahwa yang dikutipnya ini dari website Martial Arts ala Tibetan???

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 01 February 2010, 06:03:19 PM
Dalai Lama saya hapus, ini bukan forum bahas politik.

Nanti akan saya beri penjelasan soal riwayat di atas.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 03 February 2010, 12:50:47 PM
Woooooouuuuuuwwwwww kerennnnnnn...

Samsara Nirvana sama saja, baik dan buruk sama saja.
pokoknya Buddha Padmasambhava selalu baik, selalu benar, sebab dia seorang Buddha kan? Inilah yang namanya upaya kausalya, membunuh bisa dibenarkan asal tujuannya mengirim dia ke alam yang lebih baik, istri banyak juga bisa dibenarkan asal tujuannya supaya memberi kesempatan mereka berbuat baik mengumpulkan karma baik dengan mengabdi pada Buddha Padmasambhava.
Oh Buddha Padmasambhava yang agung, teladanmu memang patut ditiru.

:whistle:
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Indra on 03 February 2010, 01:03:40 PM
mungkin Sebaiknya kita menunggu klarifikasi dari Mod Gandalf sebelum mulai mendiskusikan topik ini
Nanti akan saya beri penjelasan soal riwayat di atas.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: andry on 04 February 2010, 12:28:59 AM
OM VAJRA GURU
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Nagaratana on 04 February 2010, 01:30:01 AM
Ia memohon kekuatan usia panjang, mahamudra, dan kekuasaan atas siluman dan roh. Kungamo mengubah Padma menjadi suku kata Hung. Dengan Hung di bibirnya, ia memberikan kuasa kepada Padma untuk menjadi Buddha Amitabha, memberinya kekuatan untuk mencapai umur panjang. Kemudian ia menelan Hung, dan di dalam perutnya, Padma menerima rahasia kekuatan mahamudra Avalokitesvara. Diam-diam ia menginisiasinya menjadi Hayagriva, dan dengan cara ini memberkahinya dengan kekuatan atas segala mamo, dakini, para dewa duniawi dan roh-roh jahat. Memancarkan Hung melalui teratai rahasianya, ia memurnikan rintangan jasmani, ucapan dan pikirannya. Kungamo memberi Padma nama rahasia Loden Chogsed, Jenius Tertinggi.

Tks yg udah bikin postingan sya di hapus.

aum Mani Padme Hung

Begitu bukan, atau bukankah begitu??
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Kelana on 04 February 2010, 11:07:14 AM
Artikelnya cukup panjang, tapi sayang tidak ada sumbernya.
Mungkin bisa dicantumkan sumbernya??
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Nagaratana on 04 February 2010, 11:42:16 AM
Sdr. Kelana yg ingin mencari sumber,

Saya udah cantum kan sumber nya. Tp sperti nya Sdr. Gandalf menghapus nya. kalau saya cantum kan lg mungkin bisa di hapus lagi yah.

Begitu bukan, atau bukankah begitu??
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Indra on 04 February 2010, 12:08:20 PM
baiklah sambil menunggu Mod Gandalf, mungkin kita bisa sambil berdiskusi

saya ingin mempertanyakan bagian ini dulu

Quote
Ramalan oleh Buddha Shakyamuni atas kemunculannya kembali sebagai Padmasambhava terdapat dalam banyak Sutra dan Tantra

bisakah memberikan kutipan dari sutra yang dimaksud?

Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 04 February 2010, 01:11:41 PM
Quote
Dikatakan bahwa ia mengabaikan segala standar baik dan buruk dan ia sepenuhnya mengabaikan segala kebiasaan social, modal dan dogma, serta kebiasaan religius dan menegakkan aturan berperilaku. Keluhan dilontarkan sehubungan dengan penggunaan alcohol sebagai alat tantra dan ketidak-laziman hubungan suami-istri. Adalah di luar cakupan kita untuk membeberkan segala keberatan ini seluruhnya dan beberapa komentar seharusnya mencukupi. Padma sering memegang casngkir dari tengkorak berisikan minuman keras surgawi yang ia berikan kepada mereka yang memilihnya menjadi guru mereka. Menyuruh mereka meminumnya untuk mencapai kebebasan. Penggunaan alcohol, daging, dan seks dalam praktik trantra diterima sebagai alat untuk meningkatkan latihan dan mempercepat pencapaian tertinggi. Mereka yang belum diinisiasi menikmati alcohol, daging dan seks dalam cara yang biasa dan vulgar. Mereka yang telah diinisiasi melakukannya secara simbolis dan sebagai cara-cara yang mendalam dan terampil. Terlebih lagi, kritik pada cara-cara ini berlandaskan pada konsepsi baik dan buruk yang relatif atau terbatas. Karena kualitas Kebuddhaannya, khususnya kemaha-tahuannya, Padma mampu sepenuhnya melampaui perbedaan konseptual seperti perbedaan antara baik dan buruk. Tidak perlu memberikan banyak pertimbanagn pada opini-opini vulgar sehubungan dengan Guru Berhrga. Hanya seorang guru besar, bukan seorang dengan nafsu dan selera yang tidak terkendali, mampu memberikan dan menciptakan ajaran tertinggi yang diwariskan oleh Padma demi manfaat bagi generasi mendatang. Kritik sectarian atas karakter Padma dan tantra hanya dapat berfungsi untuk menegaskan kehidupan dan kualitas luar biasa, aktivitas dan kesempurnaan luar biasa dari Guru Besar.

Ini menunjukkan bahwa betapa "tolol"nya si penulis komentar. Siapa bilang Padmasambhava sama sekali mengabaikan standar moral??? Memangnya dengan daging, seks dan alkohol maka pembebasan bisa tercapai? Ini sih sudah bentuk2 praktek Tantra Non-Buddhis (Hindu atau Bon).

Anda pernah baca Ajaran Dakini oleh Guru Padmasambhava? Di sana Beliau dengan snagat jelas menganjurkan umat Buddhis yang mempraktikkan jalan Bodhisattva harus meninggalkan pembunuhan dan tindakan seksual yang tidak pantas, total harus meninggalkan 10 jenis ketidakbajikan (Akusala Karma) dengan penejlasan rincinya. Guru Padmasmabhava bahkan mengatakan: "Siapapun yang minum satu tetes alkohol bukanlah murid-Ku." (Biografi Shabkar Yogi) dan juga "Minum alkohol dapat menyebabkan kelahiran di alam rendah, maka janganlah minum." (Mengubah Hati oleh Jampa Tegchok). Milarepa berkata, "Dari alkohol timbullah kemelekatan, dan meminum alkohol dapat memutus nadi vital dari pembebasan."

Aksobhya Tantra dan Amoghapasa Tantra melarang penggunaan alkohol dan daging. Kalachakra Tantra yang termasuk Anuttarayoga Tantra juga melarang pemakanan daging. Vajra Tip Tantra mengatakan bahwa praktisi Tantra HARUS memegang Sila Pratimoksha (tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berhubungan seksual tidak pantas, tidak berbohong dan tidak mabuk-mabukkan).

Tahukah anda Raja Bodhisattva Llhama Yeshe Wo memanggil Yang Mulia Atisha Dipankara ke Tibet untuk merestorasi praktek Vajrayana di sana yang mana ketika itu Acarya berjubah merah dan rok biru menyesatkan para Ngakpa dengan ajaran-ajaran Tantrik yang sesat? Mereka (acarya jubah merah dan rok biru) mengajarkan praktik tanagana (penyatuan dan pembebasan) yang menyimpang yaitu dengan cara mengajarkan ritual pembunuhan dan seks. Raja Bodhisattva Llhama Yeshe Wo merasa jijik akan praktik tanagana menyimpang ini dan sedih karena ajaran Buddha merosot oleh karena praktek tidak beradab seperti itu. Setelah YM Atisha Dipankara datang ke Tibet, Beliau mengajarkan disiplin ketat Vinaya, Sila-sila dan mengembalikan wajah agama Buddha di Tibet. Ajaran Vajrayana sekali lagi berkembang dengan benar, tidak menyimpang dari jalur Sila.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 04 February 2010, 01:45:14 PM
Quote
Padma mengubah daging mayat-mayat itu menjadi makanan murni dan memakannya, sedangkan kulit mereka menjadi pakaiannya. Ia menaklukkan makhluk-makhluk spiritual penghuni pekuburan itu dan menjadikan mereka pelayannya. Ketika para siluman bangkit melawannya, ia membunuh yang laki-laki dan bergabung dengan yang perempuan, menguasai mereka dengan kekuatannya. Para mamo dan dakini memujanya.

Selama masa ini, Indraraja, raja di sebuah wilayah Uddiyana, dan banyak rakyatnya telah beralih agama. Padma mengubah wujudnya menjadi siluman Rakshasa dengan mengikatkan seekor ular di rambutnya, dan mengenakan pakaian dari kulit manusia dan rok dari kulit macan. Dengan senjata di tangannya, ia mendatangi kerajaan Indraraja, di mana ia secara gaib mengubah tubuh raja dan para pengikutnya, meminum darah mereka dan memakan daging mereka. Batin mereka terbebaskan, dan dikirim ke alam surga, mencegah keturunan mereka jatuh ke neraka. Padma mengambil setiap perempuan untuk dirinya sendiri untuk memurnikan mereka secara spiritual dan mempersiapkan mereka untuk menjadi ibu dari anak-anak yang berkecendrungan religius.

Memahami tindakan di atas sebagai harafiah, sama saja dengan memahaminya sebagai tindakan tanagana yang menyimpang. Raja Bodhisattva Llhama Yeshe Wo dan Bodhisattva Lama Atisha saja MENENTANG praktek tanagana yang menyimpang, yaitu ritual pembunuhan dan seks. Tulku Urgyen Rinpoche menjelaskan riwayat hidup Padmasambhava di atas sebagai berikut:

"Lelaki dan perempuan tidak untuk dimengerti secara literal, melainkan menyimbolkan bentuk dan keshunyaan. Istilah tanagana 'penyatuan dan pembebasan' merupakan kata kunci dalam latihan Vajrayana. Menggunakan lima anak panah pendiskriminasian pengetahuannya, Padmasambhava terlibat dalam perbuatan 'membebaskan' lima racun dengan cara mengenali saripati mereka ketika 'menyatu' dengan keshunyaan, hakikat dasar semua bentuk luar."

- Membunuh dan memakan daging berrati membebaskan lima racun dengan mengenali saripati mereka.
- Padmasambhava mengambil dan menyatu dengan semua perempuan berarti menyatu dengan keshunyaan.
- Padmasambhava memanah berarti memanah lima anak panah prajna.

Berhati2 lah dengan bahasa Tantrik (sandhyabhyasa) karena tidak bisa dipahami secara mentah-mentah! Sama seperti dalam Dhammapada Pali yaitu kita harus membunuh "ayah" dan "ibu", nah ini kan ya tidak bisa diartikan harafiah!

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 04 February 2010, 03:48:57 PM
mas Nagaratana tolong di posting lagi dong sumbernya, mas mod tolong jangan dihapus postingan link ke-sumbernya demi fairness suatu artikel, Jadi kita tahu mas Nagaratana memfitnah atau memang ada rujukannya, menurut saya sepanjang artikel tersebut tidak melanggar hukum tidak ada salahnya di  posting kan? kalau mas Nagaratana posting link ke situs porno saya setuju kalau dihapus linknya oleh mas mod.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: jimmykei on 04 February 2010, 04:46:50 PM
sory brother Indra yang baik, saya minta maaf sebelumnya karena ga bisa nunggu lagi,
ini bener2 keterlaluan, saya sangat menghormati tokoh-tokoh Buddhist, baik Padmasambhava, Milarepa, ataupun yang lain2, tapi alangkah baiknya sebelum posting pak naga dipikir dulu, karena bisa mengakibatkan temen2 yang baru mau belajar jadi kacau keyakinannya karena akibat dari tindakan anda, se x lagi tolong jangan aneh2!!
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 04 February 2010, 04:57:58 PM
At mas Jimmykei : The truth and nothing but the truth
Kebenaran sebagaimana apa adanya, buruk ya buruk, baik ya baik.

Kebenaran kadang menyakitkan dan sulit diterima.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: jimmykei on 04 February 2010, 05:02:47 PM
At mas Jimmykei : The truth and nothing but the truth
Kebenaran sebagaimana apa adanya, buruk ya buruk, baik ya baik.

kepada mas truth, apakah memang benar yang diposting itu jika dipikir dengan logika??
saya setuju dengan Brother Gandalf bahwa tindakan yang disebutkan diatas adalah menyimpang,
saya jadi curiga dengan be2rapa pernyataan2 emas truth,
jgn2 mas truth memang menyimpang???
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Nagaratana on 04 February 2010, 05:25:14 PM
mas Nagaratana tolong di posting lagi dong sumbernya, mas mod tolong jangan dihapus postingan link ke-sumbernya demi fairness suatu artikel, Jadi kita tahu mas Nagaratana memfitnah atau memang ada rujukannya, menurut saya sepanjang artikel tersebut tidak melanggar hukum tidak ada salahnya di  posting kan? kalau mas Nagaratana posting link ke situs porno saya setuju kalau dihapus linknya oleh mas mod.
Sdr. Truth lover yg dari jawa,

Ini saya kasih link. Mudah2an gak dihapus lagi kaalo gak sya jd cape. Kalo anda mau sya bisa kasih link nya lewat pm.

http://www.lionsroar.name/guru_padmasambhava.htm
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 04 February 2010, 05:43:25 PM
At mas Jimmykei : The truth and nothing but the truth
Kebenaran sebagaimana apa adanya, buruk ya buruk, baik ya baik.

kepada mas truth, apakah memang benar yang diposting itu jika dipikir dengan logika??
saya setuju dengan Brother Gandalf bahwa tindakan yang disebutkan diatas adalah menyimpang,
saya jadi curiga dengan be2rapa pernyataan2 emas truth,
jgn2 mas truth memang menyimpang???

mas Jimmykei jangan cepat-cepat menghakimi seseorang, sebaiknya cari faktanya terlebih dahulu, bila ingin menuduh seseorang sesat tuduhlah sipembuat artikel di situs lionsroar yang linknya diposting oleh mas Naga.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: andry on 04 February 2010, 11:59:34 PM
 [at] mas gandalp: jadi ajaran yg ada esek2,
termasuk tantric? or not tantra?
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 05 February 2010, 07:41:56 AM
 [at]  andry: esek2? Ini kata2 konotasinya negatif dan cenderung mengarah pada seks tidak bermoral. Tentu saja yang ada "esek2" itu ajaran Tantra non-Buddhis.

'Perempuan harus secara hati-hati menghindarkan diri dari perbuatan seks bebas atau perzinahan." (Guru Padmasambhava pada Yeshe Tsogyal)

Quote
At mas Jimmykei : The truth and nothing but the truth
Kebenaran sebagaimana apa adanya, buruk ya buruk, baik ya baik.

Kebenaran kadang menyakitkan dan sulit diterima.

Tapi kadang kebenaran yang tampak di depan mata itu masih bisa keliru karena pemahaman / pengetahuan kita yang terbatas. Apabila sudah diberitahu makna sebenarnya, tetapi tetap tidak mau tahu, nah ini apakah bukan berarti juga takut menghadapi kebenaran yang sesungguhnya dan malah berpegang pada kebenaran semu?

Quote
Ia dikawinkan dengan Pangeran Kelahiran Teratai, dan dinobatkan sebagai Ratu. 499 gadis pelayannya juga dikawinkan dengan Pangeran, karena adalah kebiasaan di Uddiyana bahwa seorang Raja memiliki 500 istri.

Ini adalah tradisi kerajaan yang tidak bisa dihindari lagi. Padmasambhava tidak memilih mereka sebagai istrinya, tetapi ketentuan kerajaanlah yang mengharuskan demikian. Bisa dilihat pada biografi Padmasambhava bahwa ketika dia masih pengran kerajaan, Ia hanya memilih Basadhara sebagai istrinya.

Ayahnya, Raja Indrabhuti juga memiliki 500 istri. ketika Sang Buddha mengunjungi sang raja, Beliau menegur dan menasihati sang raja bahwa seseorang seharusnya menghindari nafsu seksual yang berlebihan (tentunya ini sangat jelas sekali dimaksudkan untuk menegur pola hidup raja yang poligami). Namun sang raja tetap bersikeras dan bebal tidak mau meninggalkan kesenangan2 tersebut, dan akhirnya Sang Buddha mengajarkan metode khusus / terampil bagi sang raja agar ia dapat berlatih meskipun hidup di dalam kerajaan ditemani oleh para istrinya.

Bahkan berkali-kali pula Padmasmabhava mengajarkan bahwa hidup berumah tangga dan hidup di kerajaan adalah bagaikan hidup dalam penjara (duniawi). Maka dari itu sangat jelas, walau punya 500 istri, Padmasambhava tidak bersenang-senang di dalamnya.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Edward on 05 February 2010, 04:43:00 PM
Apakah sumber artikel ini relevan untuk dijadikan sumber otentik mengenai sejarah Guru Padmasambhava?
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: andry on 05 February 2010, 04:59:32 PM
Ya, tapi butuh kitab komentar..
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: wen78 on 05 February 2010, 06:01:18 PM
kurang tau soal tibetan,...
tapi kayanya lebih baik diambil dari beberapa sumber termasuk dari organisasi Tibet Buddhism itu sendiri.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: jimmykei on 05 February 2010, 09:11:52 PM
Tolong diharapkan bagi para senior untuk menjelaskannya supaya ga pandangan aneh2 gini,
menurut saya wlwpun postingnya dari sumber lain, tapi yg posting kan punya pikiran, seenga2nya bisa dipikir dulu,
"apakah yang saya temukan ini bermanfaat atau tidak bagi orang lain atau tidak", kalau tidak jgn diteruskan, jadi yang baca ga jadi ikut pandangan salah kaya mas truth lover,
gini, taro d riwayatnya emang begitu, ya berarti emang ga bermanfaat dong nge-post tulisan kaya gitu,
saya terima hormatnya  pak naga, karena sesama manusia memang saling menghormati dan tidak membuat pandangan sesama manusia jadi sesat_/\_ _/\_
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: marcedes on 06 February 2010, 12:43:27 AM
apakah benar artikel ini? kalau salah tulisan saya ga perlu ditanggap

yg jadi masalah adalah...disni kelihatan bahwa Padma di anggap lebih tinggi dari pada Buddha Gotama...bayangkan emansipasi 10 buddha !!!

tapi...kehidupan nya bushet, kok gitu sih?
esek-esek lah,terus menari telanjang bulat...

kehidupan padma ini di banding Buddha Gotama dalam RAPB jauh banget bedanya...ini ibarat pencuri yg lahir di keluarga miskin dan bobrok moral, sedangkan pangeran yang lahir di keluarga bermoral...

bukankah seorang Bodhisatva pasti terlahir dalam keadaan tertentu seperti RAPB.....
lagian pasti juga memilih rahim mana yg harus di masuki...sama seperti boddhisatva memilih rahim ratu mahamaya.

ini apa bedanya dengan nabi tetangga yang menikahi byk wanita dengan alibi "menyelamatkan dari perbudakan" terus di esek pula....

seorang Guru Buddha sikapnya dapat dijadikan TELADAN...
bagaimana guru padma ini...
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 06 February 2010, 07:00:17 AM
baiklah sambil menunggu Mod Gandalf, mungkin kita bisa sambil berdiskusi

saya ingin mempertanyakan bagian ini dulu

Quote
Ramalan oleh Buddha Shakyamuni atas kemunculannya kembali sebagai Padmasambhava terdapat dalam banyak Sutra dan Tantra

bisakah memberikan kutipan dari sutra yang dimaksud?



Ini kutipannya mas Indra,

According to the Mahaparinirvana-sutra, when Buddha Sakyamuni was about to pass away, at Kushinagar in Nepal, he said:

"Impermanence is the nature of all created phenomena. Death being inevitable, the time for my passing into Nirvana has arrived. Of this you should not grieve. Twelve [hundred] years after my passing, there shall come forth a man, the Lake-born Lotus, from north-west Uddiyana, who shall be yet wiser and more powerful than myself. It shall be he who will promulgate the way of Secret Mantra."
In the Manjusri-nama-sangiti we read:

A glorious Lotus-born Buddha, omniscient, possess­ing the treasury of Transcendental Wisdom, shall come: He is the sovereign manipulator of Illusion, the great Buddha who teaches the way of Secret Mantra.

http://www.dharmafellowship.org/biographies/historicalsaints/lord-padmasambhava.htm#legend (http://www.dharmafellowship.org/biographies/historicalsaints/lord-padmasambhava.htm#legend)

Mahaparinibbana Sutta vs. Mahaparinirvana Sutra mana yang asli dan mana yang dicolak-colek?
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 06 February 2010, 07:25:31 AM
Inilah proses pencapaian ke-Buddhaan Padmasambhava:

Invoking Vajrakilaya, the activity of all the Buddhas, for the overpowering of obstacles and demonic-.forces, Padmasambhava and Sakyadevi developed their contemplative practice on the basis of their earlier practice of Sri Samyak. They dissolved themselves together as a unity, in the Father-Mother icon of the Absolute, with the aim of mutually realizing nondual Buddhahood.

Through the progress of their ecstatic dance of contemplation, during the delightful union of the vajra in the serene lotus of the absolute ground of Being, the blended solar and lunar refined bindus (" seed-essences" ) of their psychic nerve-systems gradually blazed up in the heart-cakra into intense light, so that the essential energy of the lower cakras and the crown Great Bliss cakras of their two bodies burst into incandescence, irradiating their united minds with waves of rapture and joy.

In a state of intense bliss, Padmasambhava and Sakyadevi realized the infinite reality of the Primordial Buddha Mind, the All-Beneficent Lord (Samantabhadra), who's absolute love is the unimpeded dynamo of existence. Experiencing the succession of the four stages of ecstasy, their mutual state of consciousness increased from height to height. And thus, meditating on Supreme Vajrasattva Heruka as the translucent image of compassionate wrathful (energized) activity, they together acquired the mahamudra of Divinity and attained complete Great Enlightenment.

Gambaran yang cukup jelas terhadap pencapaian pencerahan versi Tantra.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 06 February 2010, 07:34:30 AM
Sesudah jadi Buddha kemudian kawin lagi,

The king also had a daughter called Mandarava. It was in Zahor that the great Master was first addressed as Lord Padmasambhava,32 the Lotus-born Guru, and was praised as a second Buddha.

Princess Mandarava had many suitors, but not wishing to be married to any of them, she had abandoned worldly life and become a Buddhist nun. She lived in a royal convent of nuns in Zahor.

Lord Padmasambhava became Mandarava's teacher and soon they became tantric lovers. When King Arshadhara heard that his daughter was involved with a man, and not understanding the situation, he ordered that the culprits should be punished.

Jaman sekarang hal ini juga banyak terjadi, guru makan murid, tetapi upaya kausalya adalah: untuk membimbing princess mandarava mencapai pencerahan karena itulah cara yang diketahui Padmasambhava.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 06 February 2010, 07:43:53 AM
It is customary for the disciple to offer a mandala of the whole material world to his or her guru in ex­change for instruction. Such a mandala is a symbolic renunciation of the worldly condition. Tri-song Detsan went to extreme lengths in making his mandala offering. He actually gifted his entire empire into the guru's hands. Seating Lord Padmasambhava on a jewel-encrusted throne, he offered the four districts of Central Tibet along with Tsang as the center of the mandala; eastern Kham province and his territories in China and Jang as the eastern realm; Jar, Kongpo and Bhutan as the southern realm; the kingdoms of Hor, Central Asia and Changthang as the northern realm; Kailash, Zang-zung, Baltistan and Hunza as the western realm. He arranged pieces of gold and silver to represent the sun, moon and stars, and as an offering of sensual delight he bestowed Yeshe Tsogyal, princess of Karchen, one of the ladies of his harem. This was no mere symbolic gesture. The Emperor legally bestowed his possessions in this manner on Padmasambhava.

Raja sungguh penuh bakti sampai mempersembahkan selir dari haremnya sendiri untuk sang guru.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Kelana on 06 February 2010, 08:30:28 AM
Sesudah jadi Buddha kemudian kawin lagi,

The king also had a daughter called Mandarava. It was in Zahor that the great Master was first addressed as Lord Padmasambhava,32 the Lotus-born Guru, and was praised as a second Buddha.

Princess Mandarava had many suitors, but not wishing to be married to any of them, she had abandoned worldly life and become a Buddhist nun. She lived in a royal convent of nuns in Zahor.

Lord Padmasambhava became Mandarava's teacher and soon they became tantric lovers. When King Arshadhara heard that his daughter was involved with a man, and not understanding the situation, he ordered that the culprits should be punished.

Jaman sekarang hal ini juga banyak terjadi, guru makan murid, tetapi upaya kausalya adalah: untuk membimbing princess mandarava mencapai pencerahan karena itulah cara yang diketahui Padmasambhava.


Sdr. Truth lover, sepemahaman saya yang ditebalkan bukan mengandung arti mereka menjadi kekasih/ pasangan, tetapi mereka menjadi para pecinta/penyayang/penyuka tantra. Sama seperti Music Lovers, sama sperti nick anda Truth lover
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 06 February 2010, 08:50:08 AM
Sesudah jadi Buddha kemudian kawin lagi,

The king also had a daughter called Mandarava. It was in Zahor that the great Master was first addressed as Lord Padmasambhava,32 the Lotus-born Guru, and was praised as a second Buddha.

Princess Mandarava had many suitors, but not wishing to be married to any of them, she had abandoned worldly life and become a Buddhist nun. She lived in a royal convent of nuns in Zahor.

Lord Padmasambhava became Mandarava's teacher and soon they became tantric lovers. When King Arshadhara heard that his daughter was involved with a man, and not understanding the situation, he ordered that the culprits should be punished.

Jaman sekarang hal ini juga banyak terjadi, guru makan murid, tetapi upaya kausalya adalah: untuk membimbing princess mandarava mencapai pencerahan karena itulah cara yang diketahui Padmasambhava.


Sdr. Truth lover, sepemahaman saya yang ditebalkan bukan mengandung arti mereka menjadi kekasih/ pasangan, tetapi mereka menjadi para pecinta/penyayang/penyuka tantra. Sama seperti Music Lovers, sama sperti nick anda Truth lover

Mas kelana coba baca lagi reply no 32, the blended solar and lunar refined bindus (" seed-essences" ) disini dengan jelas menyatakan "bersatunya sari benih  matahari dan bulan".

Dalam prakteknya dikatakan "delightful union of the vajra in the serene lotus of the absolute ground of Being" ini lebih sering disebut posisi gu-hya-sa-ma-ja, yaitu keduanya (pria dan wanita) duduk dengan posisi teratai sambil berpelukan, dalam keadaan telanjang agar bersatunya energi tak ada halangan.
Sering kita lihat foto Samantabhadra dan Samantabhadri berpelukan dalam keadaan telanjang atau berbagai Buddha-Buddha lainnya dalam iconic Tantra tibet sedang melakukan hal yang sama yaitu bermeditasi dalam posisi guhyasamaja.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Kelana on 06 February 2010, 09:08:25 AM
Mas kelana coba baca lagi reply no 32, the blended solar and lunar refined bindus (" seed-essences" ) disini dengan jelas menyatakan "bersatunya sari benih  matahari dan bulan".

Dalam prakteknya dikatakan "delightful union of the vajra in the serene lotus of the absolute ground of Being" ini lebih sering disebut posisi gu-hya-sa-ma-ja, yaitu keduanya (pria dan wanita) duduk dengan posisi teratai sambil berpelukan, dalam keadaan telanjang agar bersatunya energi tak ada halangan.
Sering kita lihat foto Samantabhadra dan Samantabhadri berpelukan atau berbagai Buddha-Buddha lainnya dalam iconic Tantra tibet sedang melakukan hal yang sama yaitu bermeditasi dalam posisi guhyasamaja.


2 momen yang berbeda Sdr. Truth. Misalnya, andai saja benar reply no 32 (momen Pencapaian Pencerahan) itu terjadi seperti pemahaman tertentu, namum belum tentu terjadi pula pada Reply no 33. Ini berdasarkan fakta bahwa tidak ada penjelasan dalam tulisan mengenai terjadinya peristiwa yang sama seperti reply no 32. Dan fakta tulisan :became tantric lovers bukan become lovers.
Masalah lainnya bukan domain saya. _/\_
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 09:19:28 AM
Quote
Lord Padmasambhava became Mandarava's teacher and soon they became tantric lovers. When King Arshadhara heard that his daughter was involved with a man, and not understanding the situation, he ordered that the culprits should be punished.

Jaman sekarang hal ini juga banyak terjadi, guru makan murid, tetapi upaya kausalya adalah: untuk membimbing princess mandarava mencapai pencerahan karena itulah cara yang diketahui Padmasambhava
.

Interpretasi anda sama sekali tidak tepat.

Yang dilakukan Padmasambhava dan Mandarava adalah Karmamudra, bukan "upaya kausalya dalam pengertian pelanggaran". Batin Mandarava seimbang dengan batin Padmasambhava. Apalagi keduanya adalah emanasi para Buddha. Tidak ada istilah "makan-mamakan" di sini karena sebenranya keduanya seimbang, ini adalah syarat dalam Karmamudra, yaitu keadaan batin dan pencapaian keduanya adalah sama, maka nggak ada itu istilah makan-memakan.

Apalagi syarat Karmamudra juga adalah pasangannya harus secara murni menjaga Sila, termasuk sila ketiga dan Samaya serta memiliki kualitas batin yang memadai. Jadi tidak ada yang dilecehkan di sini, karena keduanya sama-sama mau, sama-sama mendapatkan manfaat dan dua-duanya seimbang dalam batin dan Bodhicitta.

Kalau ada guru menipu muridnya untuk melakukan seks, maka tentu saja bukan karmamudra, tetapi pemerkosaan terselubung yang membawa pada neraka Vajra.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 09:23:59 AM
Quote
Mas kelana coba baca lagi reply no 32, the blended solar and lunar refined bindus (" seed-essences" ) disini dengan jelas menyatakan "bersatunya sari benih  matahari dan bulan".

Dalam prakteknya dikatakan "delightful union of the vajra in the serene lotus of the absolute ground of Being" ini lebih sering disebut posisi gu-hya-sa-ma-ja, yaitu keduanya (pria dan wanita) duduk dengan posisi teratai sambil berpelukan, dalam keadaan telanjang agar bersatunya energi tak ada halangan.
Sering kita lihat foto Samantabhadra dan Samantabhadri berpelukan dalam keadaan telanjang atau berbagai Buddha-Buddha lainnya dalam iconic Tantra tibet sedang melakukan hal yang sama yaitu bermeditasi dalam posisi guhyasamaja.

Coba jelaskan apa itu benih matahari dan bulan.....  :)

Anda kan dulu sudah belajar Anuttara-yoga  (baca bukunya Guhyasamaja kan?) tanpa belajar Lamrim, sebuah metoda pembelajaran yang dalam Buddhisme Tibetan dikatakan sama sekali tidak tepat.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 09:27:23 AM
Quote
Invoking Vajrakilaya, the activity of all the Buddhas, for the overpowering of obstacles and demonic-.forces, Padmasambhava and Sakyadevi developed their contemplative practice on the basis of their earlier practice of Sri Samyak. They dissolved themselves together as a unity, in the Father-Mother icon of the Absolute, with the aim of mutually realizing nondual Buddhahood.

Through the progress of their ecstatic dance of contemplation, during the delightful union of the vajra in the serene lotus of the absolute ground of Being, the blended solar and lunar refined bindus (" seed-essences" ) of their psychic nerve-systems gradually blazed up in the heart-cakra into intense light, so that the essential energy of the lower cakras and the crown Great Bliss cakras of their two bodies burst into incandescence, irradiating their united minds with waves of rapture and joy.

In a state of intense bliss, Padmasambhava and Sakyadevi realized the infinite reality of the Primordial Buddha Mind, the All-Beneficent Lord (Samantabhadra), who's absolute love is the unimpeded dynamo of existence. Experiencing the succession of the four stages of ecstasy, their mutual state of consciousness increased from height to height. And thus, meditating on Supreme Vajrasattva Heruka as the translucent image of compassionate wrathful (energized) activity, they together acquired the mahamudra of Divinity and attained complete Great Enlightenment.

Gambaran yang cukup jelas terhadap pencapaian pencerahan versi Tantra.

Buddha Shakyamuni juga mencapai Pencerahan versi Tantra, apa anda tahu kisahnya?

Dan apakah cara di atas adalah satu-satunya Pencerahan versi Tantra? Bukankah katanya anda dulu sudah belajar Anuttarayoga seharusnya tahu bukan?

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 06 February 2010, 09:28:15 AM
Mas kelana coba baca lagi reply no 32, the blended solar and lunar refined bindus (" seed-essences" ) disini dengan jelas menyatakan "bersatunya sari benih  matahari dan bulan".

Dalam prakteknya dikatakan "delightful union of the vajra in the serene lotus of the absolute ground of Being" ini lebih sering disebut posisi gu-hya-sa-ma-ja, yaitu keduanya (pria dan wanita) duduk dengan posisi teratai sambil berpelukan, dalam keadaan telanjang agar bersatunya energi tak ada halangan.
Sering kita lihat foto Samantabhadra dan Samantabhadri berpelukan atau berbagai Buddha-Buddha lainnya dalam iconic Tantra tibet sedang melakukan hal yang sama yaitu bermeditasi dalam posisi guhyasamaja.


2 momen yang berbeda Sdr. Truth. Misalnya, andai saja benar reply no 32 (momen Pencapaian Pencerahan) itu terjadi seperti pemahaman tertentu, namum belum tentu terjadi pula pada Reply no 33. Ini berdasarkan fakta bahwa tidak ada penjelasan dalam tulisan mengenai terjadinya peristiwa yang sama seperti reply no 32. Dan fakta tulisan :became tantric lovers bukan become lovers.
Masalah lainnya bukan domain saya. _/\_
Mas kelana coba baca lagi reply no 32, the blended solar and lunar refined bindus (" seed-essences" ) disini dengan jelas menyatakan "bersatunya sari benih  matahari dan bulan".

Dalam prakteknya dikatakan "delightful union of the vajra in the serene lotus of the absolute ground of Being" ini lebih sering disebut posisi gu-hya-sa-ma-ja, yaitu keduanya (pria dan wanita) duduk dengan posisi teratai sambil berpelukan, dalam keadaan telanjang agar bersatunya energi tak ada halangan.
Sering kita lihat foto Samantabhadra dan Samantabhadri berpelukan atau berbagai Buddha-Buddha lainnya dalam iconic Tantra tibet sedang melakukan hal yang sama yaitu bermeditasi dalam posisi guhyasamaja.


2 momen yang berbeda Sdr. Truth. Misalnya, andai saja benar reply no 32 (momen Pencapaian Pencerahan) itu terjadi seperti pemahaman tertentu, namum belum tentu terjadi pula pada Reply no 33. Ini berdasarkan fakta bahwa tidak ada penjelasan dalam tulisan mengenai terjadinya peristiwa yang sama seperti reply no 32. Dan fakta tulisan :became tantric lovers bukan become lovers.
Masalah lainnya bukan domain saya. _/\_

Ini dari wikipedia arti dari bindu:
sku'i thig le - seed, bindu, semen, [kaya tilaka, kaya-bindu] The drop of the body, the drops of the waking state [IW]

thig le - bindu, sphere, bead, drop, solid circle, essence, sphere of light, spherical drop, spot, dot, droplet, seed-essence, vitalizing energies, creative potentiality, potential being, life-force, responsiveness, semen, sperm, virile, ornamental mark on forehead, creative fluids, a controlling-structuring process group-patterned by bag-chags, pure potency with no structure of its own, empty nature of the energy, eye on peacock's feather, female monthly discharge, luminous sphere of 5 colors of the rainbow representing the principle of the potentiality of al visions whether pure or impure, seeds of light, bodhicitta, sphere of rainbow light, luminous sphere, thigle [JV]

Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 09:29:38 AM
Quote
Ini dari wikipedia arti dari bindu:
sku'i thig le - seed, bindu, semen, [kaya tilaka, kaya-bindu] The drop of the body, the drops of the waking state [IW]

thig le - bindu, sphere, bead, drop, solid circle, essence, sphere of light, spherical drop, spot, dot, droplet, seed-essence, vitalizing energies, creative potentiality, potential being, life-force, responsiveness, semen, sperm, virile, ornamental mark on forehead, creative fluids, a controlling-structuring process group-patterned by bag-chags, pure potency with no structure of its own, empty nature of the energy, eye on peacock's feather, female monthly discharge, luminous sphere of 5 colors of the rainbow representing the principle of the potentiality of al visions whether pure or impure, seeds of light, bodhicitta, sphere of rainbow light, luminous sphere, thigle [JV]

Nah menurut anda apakah sperma (semen) = bindu?

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 09:35:06 AM
Quote
Sdr. Truth lover, sepemahaman saya yang ditebalkan bukan mengandung arti mereka menjadi kekasih/ pasangan, tetapi mereka menjadi para pecinta/penyayang/penyuka tantra. Sama seperti Music Lovers, sama sperti nick anda Truth lover

Sdr. Kelana dan truth, sebenranya memang tidak tepat menyebut pasangan karmamudra sebagai "lovers" karena terkesan masih dalam lingkup praktik nafsu sensual. Sebutan "lovers" sendiri ya sebutan orang-orang barat saja. Pasangan karmamudra itu disebut "mudra", sedangkan kalau kita punya pasangan seks ya disebut istri. Kedua sebutan tersebut berbeda karena praktiknya sendiri juga sangat-sangat berbeda.

Orang yang gak ngerti pasti akan mengira kalau karmamudra itu lagi senggama, padahal... tahukah apa yang dilakukan pas karmamudra??.......wkwkwkk.....

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 06 February 2010, 09:37:41 AM
Quote
Lord Padmasambhava became Mandarava's teacher and soon they became tantric lovers. When King Arshadhara heard that his daughter was involved with a man, and not understanding the situation, he ordered that the culprits should be punished.

Jaman sekarang hal ini juga banyak terjadi, guru makan murid, tetapi upaya kausalya adalah: untuk membimbing princess mandarava mencapai pencerahan karena itulah cara yang diketahui Padmasambhava
.

Interpretasi anda sama sekali tidak tepat.

Yang dilakukan Padmasambhava dan Mandarava adalah Karmamudra, bukan "upaya kausalya dalam pengertian pelanggaran". Batin Mandarava seimbang dengan batin Padmasambhava. Apalagi keduanya adalah emanasi para Buddha. Tidak ada istilah "makan-mamakan" di sini karena sebenranya keduanya seimbang, ini adalah syarat dalam Karmamudra, yaitu keadaan batin dan pencapaian keduanya adalah sama, maka nggak ada itu istilah makan-memakan.

Apalagi syarat Karmamudra juga adalah pasangannya harus secara murni menjaga Sila, termasuk sila ketiga dan Samaya serta memiliki kualitas batin yang memadai. Jadi tidak ada yang dilecehkan di sini, karena keduanya sama-sama mau, sama-sama mendapatkan manfaat dan dua-duanya seimbang dalam batin dan Bodhicitta.

Kalau ada guru menipu muridnya untuk melakukan seks, maka tentu saja bukan karmamudra, tetapi pemerkosaan terselubung yang membawa pada neraka Vajra.

 _/\_
The Siddha Wanderer

maaf saya tak ada waktu melayani interpretasi dan spekulasi.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 09:40:53 AM
Quote
maaf saya tak ada waktu melayani interpretasi dan spekulasi.

Haha.... makan memakan itu juga interpretasi anda sendiri, tapi saya mau melayani.....wkwkwk

Dan lagian saya punya sumber2 valid dari sang Pelaku sendiri yang membuktikan bahwa saya tidak menginterpretasi.  ;D

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 06 February 2010, 10:12:13 AM
Another version has it that he killed the mother and child of a minister of King Indrabhuti by letting fall from the roof of the Palace a scepter and a trident. Thus, in Evans-Wentz's The Tibetan Book of the Great Liberation, we read:

The royal city was then besieged by ten thousand evil spirits who sought to prevent the Lotus-Born One from becoming a great and learned [sovereign].... The gates both of the city and palace being closely guarded because of the siege, the Lotus-Born One considered how he might escape. And, putting off his garments, he placed on his naked body magical ornaments made of human bone, and, taking with him a dorje and a trishula, went to the roof of the palace and danced like a mad man. He let both the trishula and the dorje fall below; the prongs of the trishula, striking the breast of the wife of one of the ministers of state, pierced her heart, and the dorje, striking the head of her infant son, penetrated to the brain, and both died. 22

It is in consequence of the evil act of killing the son of a baron, or the mother and child of a minister, that the young prince is banished from the Kingdom.

22 Evans-Wentz, The Tibetan Book of the Great Liberation, Oxford 1954. If Padmasambhava was born in 732 A.D., then he would have been 13 years old when Uddiyana was overrun by the Kingdom of Kapisa. This is confirmed also in another manner: Tsele Natsok Rangdrol says that, " Padmasambhava stayed five years in the royal palace of Uddiyana." He was adopted at eight and he stayed five years, means that he was thirteen when he went into exile.

http://www.dharmafellowship.org/biographies/historicalsaints/lord-padmasambhava.htm#legend (http://www.dharmafellowship.org/biographies/historicalsaints/lord-padmasambhava.htm#legend)

Tadi kenapa ini dihapus? sumber referensinya jelas.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 06 February 2010, 10:28:06 AM
Jangan  bilang dihapus dulu....musavada....ingat....cek kembali coy....
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 10:28:27 AM
Quote
http://www.dharmafellowship.org/biographies/historicalsaints/lord-padmasambhava.htm#legend

Tadi kenapa ini dihapus? sumber referensinya jelas.

Loh masih ada tuh, nggak dihapus, kok bisa bilang dihapus??....  :whistle:...

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 06 February 2010, 10:34:17 AM
Tidak dihapus? bagus! biasakanlah begitu menulis dengan sumber yang jelas jangan pakai interpretasi.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 10:37:47 AM
Wah... saya banyak sebut sumber lo di topik karmamudra yang saya lock dulu itu.  :)

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 06 February 2010, 11:11:32 AM
setelah dibaca kembali semua thread "mencapai pencerahan dengan sex" yang di lock, satu-satunya referensi Tantra adalah buku pembebabasan di tangan kita karangan Pabongka Rinpoche. Selebihnya interpretasi sendiri.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 11:45:58 AM
 [at]  atas:

Oya?? Wah mengherankan sekali, padahal ada buaaaannnyakkk sumber Tantra lo di sana.  :))  :))

Coba teliti lagi, lagian anda tadi juga tidak teliti melihat apakah linknya dihapus atau tidak.  :)

Atau anda yang kurang bisa mengenali sumber2 Tantra?

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 06 February 2010, 11:46:54 AM
Buddha Shkayamuni meramalkan bahwa “kelak setelah parinirvana, setelah dua belas tahun berlalu, penakluk terbaik di seluruh dunia, aku, akan muncul lagi, di tanah Uddiyana, dan, dengan nama Padmasambhava, aku akan mengajarkan Doktrin Mantrayana.” Ketika Buddha Shakyamuni akan segera memasuki Nirvana, ia berkata kepada para siswanya yang bersedih: “Dunia adalah tidak kekal dan kematian tidak terhindarkan bagi semua makhluk hidup, saatnya kepergianku telah tiba. Tetapi janganlah menangis; karena dua belas tahun setelah kepergianku, dari bunga teratai di Danau Dhanakosha, di sudut barat-laut di negeri Urgyan, akan lahir seorang yang lebih bijaksana dan lebih perkasa secara spiritual daripada diriku. Ia akan bernama Padmasambhava, dan olehnya Doktrin Esoterik akan ditegakkan.” (mahaparinirvana sutra)

Buddha Sakyamuni lahir tahun 623 Sebelum masehi, Padmasambhava lahir tahun 712 sesudah masehi.

Buku opo iki rek?
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: tantricfans on 06 February 2010, 11:48:42 AM
"setelah dibaca kembali semua thread "mencapai pencerahan dengan sex" yang di lock, satu-satunya referensi Tantra adalah buku pembebabasan di tangan kita karangan Pabongka Rinpoche. Selebihnya interpretasi sendiri."

Apakah anda sendiri membaca buku2 dharma tidak lepas dari interpertasi?
Apakah anda seorang praktisi tantrayana?
Apakah tulisan anda dari referensi yg anda dapatkan bebas dari penafsiran pribadi?
Apakah disini tidak boleh menggunakan penafsiran?
Apakah dharma yang anda jalankan sudah benar?
Pernahkah Anda bertanya langsung pada praktisi yg mengikuti Padmasambava dan praktisi tantrik lainnya atau hanya menggunakan sudut pandang keyakinan anda?

Maka dari hal semua diatas apakah pernyataan anda selalu benar tentang Padmasambava?
Apakah Anda masih suka Sex? Atau emang mau jadi biarawan  berkepala gundul?

Amituofo



Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 06 February 2010, 11:53:48 AM
Pada dini hari, untuk meninggalkan kerajaan, Padma mengumpulkan para menteri. Di teras istana, telanjang bulat kecuali kalung tulang magis, dan memegang sebuah dorje, lonceng, dan tombak bermata tiga khatvanga, Padma melakukan tarian liar dan murka. Kerumunan yang berkumpul menjadi ketakutan dan para menteri protes. Di antara kerumunan itu terdapat Katama, istri Upta, seorang menteri Raja, dan putera meraka Pratkara. Pangeran melemparkan dorje dan khatvanga kepada ibu dan anak itu. Dorje itu menembus kepala Pratkara dan khatvanga menembus jantung Katama, dan membunuh keduanya. Padma melakukan karma pembunuhan lagi.

The royal city was then besieged by ten thousand evil spirits who sought to prevent the Lotus-Born One from becoming a great and learned [sovereign].... The gates both of the city and palace being closely guarded because of the siege, the Lotus-Born One considered how he might escape. And, putting off his garments, he placed on his naked body magical ornaments made of human bone, and, taking with him a dorje and a trishula, went to the roof of the palace and danced like a mad man. He let both the trishula and the dorje fall below; the prongs of the trishula, striking the breast of the wife of one of the ministers of state, pierced her heart, and the dorje, striking the head of her infant son, penetrated to the brain, and both died. 22

Ini dari dua sumber referensi berbeda, intinya sama, hanya beda penghalusan bahasa.
Intinya buddha padmasambhava telah membunuh orang dan menari telanjang di atap istana.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: tantricfans on 06 February 2010, 12:01:11 PM
Truth lover :"Buddha Shkayamuni meramalkan bahwa “kelak setelah parinirvana, setelah dua belas tahun berlalu, penakluk terbaik di seluruh dunia, aku, akan muncul lagi, di tanah Uddiyana, dan, dengan nama Padmasambhava, aku akan mengajarkan Doktrin Mantrayana.” Ketika Buddha Shakyamuni akan segera memasuki Nirvana, ia berkata kepada para siswanya yang bersedih: “Dunia adalah tidak kekal dan kematian tidak terhindarkan bagi semua makhluk hidup, saatnya kepergianku telah tiba. Tetapi janganlah menangis; karena dua belas tahun setelah kepergianku, dari bunga teratai di Danau Dhanakosha, di sudut barat-laut di negeri Urgyan, akan lahir seorang yang lebih bijaksana dan lebih perkasa secara spiritual daripada diriku. Ia akan bernama Padmasambhava, dan olehnya Doktrin Esoterik akan ditegakkan.” (mahaparinirvana sutra)

Buddha Sakyamuni lahir tahun 623 Sebelum masehi, Padmasambhava lahir tahun 712 sesudah masehi.

Buku opo iki rek?



Tulisan sesat mu ya apa bang? ambil referensi aja ngak becus bang ? Belajar dharma sama siapa bang? jangan2 ikut aliran sesat ngakunya bener
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 12:08:26 PM
Quote
Intinya buddha padmasambhava telah membunuh orang dan menari telanjang di atap istana.

Memang kenapa kalau menari telanjang? Banyak juga suku di bumi yang menari tradisional juga telanjang.

Kasus dan motivasi membunuh di sini adalah sama persis ketika Pangeran Mahasattva membunuh perampok jahat menyelamatkan 500 orang di kitab Jataka. Ini adalah upaya kausalya.

Dan Padmasambhava siap bertanggung jawab atas perbuatannya dengan menerima bahwa dia diusir dari kerajaan.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Indra on 06 February 2010, 12:09:11 PM
 [at]  all member,

silahkan mendiskusikan topik ini, tapi harap tidak ada penyerangan terhadap pribadi member lain. berdiskusilah secara tertib dengan motif untuk menambah wawasan dan pengetahuan, bukan untuk saling menjatuhkan.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 12:30:48 PM
Quote
Buddha Sakyamuni lahir tahun 623 Sebelum masehi, Padmasambhava lahir tahun 712 sesudah masehi.

Buku opo iki rek?

Anda tahu tentang relativitas waktu?

Dalam biografi Padmasambhava, Tsele Natsok Rangdrol (1608), emanasi Gotsangpa dan Tendzin Dorje,  mengomentari permasalahan waktu di atas:

"Secara umum adalah tidak mungkin bagi orang biasa untuk mengukur para Buddha dan siddha-siddha agung yang memiliki kemampuan mentransformasikan waktu, menjelmakan berbagai bentuk jasmani, dan menampilkan berbagai jenis mukjizat. Kadang kala, satu ajaran sederhana dan perbuatan Buddha dipahami dengan cara yang berbeda-beda oleh beragam jenis pengikut berdasarkan kapasitas dan kemampuan mereka masing-masing. Mislanya saja, tatkala Buddha membuat mukjizat agung, pengikut-pengikut Hinayana melihat kejadian itu berlangsung selama satu hari, sedangkan orang-orang Mahayana menyaksikannya berlangsung selama setengah bulan."

Demikian juga dengan para dewa, Sang Buddha Parinirvana bisa-bisa baru hari kemarin.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Nevada on 06 February 2010, 12:31:38 PM
Silakan melanjutkan diskusi. Diskusi ini saya pikir penting, bukan untuk menjatuhkan antar pihak. Tapi diskusi ini penting untuk dipahami oleh pihak ketiga. :)
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 12:59:09 PM
Quote
apakah benar artikel ini? kalau salah tulisan saya ga perlu ditanggap

yg jadi masalah adalah...disni kelihatan bahwa Padma di anggap lebih tinggi dari pada Buddha Gotama...bayangkan emansipasi 10 buddha !!!

tapi...kehidupan nya bushet, kok gitu sih?
esek-esek lah,terus menari telanjang bulat...

kehidupan padma ini di banding Buddha Gotama dalam RAPB jauh banget bedanya...ini ibarat pencuri yg lahir di keluarga miskin dan bobrok moral, sedangkan pangeran yang lahir di keluarga bermoral...

bukankah seorang Bodhisatva pasti terlahir dalam keadaan tertentu seperti RAPB.....
lagian pasti juga memilih rahim mana yg harus di masuki...sama seperti boddhisatva memilih rahim ratu mahamaya.

ini apa bedanya dengan nabi tetangga yang menikahi byk wanita dengan alibi "menyelamatkan dari perbudakan" terus di esek pula....

seorang Guru Buddha sikapnya dapat dijadikan TELADAN...
bagaimana guru padma ini...

Pencapaian Padmasambhava dan Buddha-Buddha lainnya adalah sama saja, tidak ada yang lebih tinggi.

Tapi di Vajrayana, kita menganggap Guru kita lebih baik daripada Buddha. kenapa? Apa Guru lebih tinggi dari Buddha? Tentu tidak. Tetapi karena kita dapat bertransformasi menjadi lebih baik semuanya adalah berkat Guru kita, kita mengenal Dharma juga berkat Guru-guru yang hidup masa ini. Bahkan dikatakan dalam kitab2, (baca Pembebasan di Tangan Kita) bahwa Buddha Shakyamuni akan beremanasi menjadi Guru-guru.

Dalam Vajrayana Tibetan, Padmasambhava dianggap sebagai Guru Utama, apalagi dalam aliran Nyingma, maka dari itu tak heran apabila dikatakan beliau adalah emanasi yang paling unggul dari ketiga zaman.

Dan selalu dikatakan pula bahwa Buddha Shakyamuni akan beremanasi menjadi Padmasambhava / Guru-guru. Nah ini bukankah malah secara tak langsung menunjukkan keunggulan Buddha Shakyamuni??

Lagipula Padmasambhava juga lahir dari teratai, bentuk kelahiran semacam ini ada di dalam Abhidhamma Pali, di bukunya Pak Pandit Kaharudin ada. Jadi bukan pengemis, bahkan begitu lahir beliau langsung diambil anak oleh Raja Indrabhuti dan menjadi seorang pangeran. Perumpamaan anda tidak tepat. Lagipula memang 1000 Samyaksambuddha Agung dalam Bhadrakalpa ini tidak mencakup Padmasambhava, maka pola kelahirannya ya tentu berbeda dengan Sakyamuni, Maitreya atau Kasyapa Buddha

Bahkan tahukah anda kalau karmamudra / yab-yum itu sama sekali bukan esek2? Bahkan apa yang disebut seks itu sendiri sebenarnya nggak ada di karmamudra. Lagian Padmasambhava tidak pake alibi apa-apa karena memang nggak ada tindakan seks.....wk3....

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: K.K. on 06 February 2010, 01:29:19 PM
Quote
Buddha Sakyamuni lahir tahun 623 Sebelum masehi, Padmasambhava lahir tahun 712 sesudah masehi.

Buku opo iki rek?

Anda tahu tentang relativitas waktu?

Dalam biografi Padmasambhava, Tsele Natsok Rangdrol (1608), emanasi Gotsangpa dan Tendzin Dorje,  mengomentari permasalahan waktu di atas:

"Secara umum adalah tidak mungkin bagi orang biasa untuk mengukur para Buddha dan siddha-siddha agung yang memiliki kemampuan mentransformasikan waktu, menjelmakan berbagai bentuk jasmani, dan menampilkan berbagai jenis mukjizat. Kadang kala, satu ajaran sederhana dan perbuatan Buddha dipahami dengan cara yang berbeda-beda oleh beragam jenis pengikut berdasarkan kapasitas dan kemampuan mereka masing-masing. Mislanya saja, tatkala Buddha membuat mukjizat agung, pengikut-pengikut Hinayana melihat kejadian itu berlangsung selama satu hari, sedangkan orang-orang Mahayana menyaksikannya berlangsung selama setengah bulan."

Demikian juga dengan para dewa, Sang Buddha Parinirvana bisa-bisa baru hari kemarin.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Jadi maksudnya tahun "Hinayana" dan "Mahayana" berbeda-beda? Kira-kira bagaimana perbandingannya dengan 1 tahunnya masehi? Apakah perbedaan ini karena "Hinayana" dan "Mahayana" ada di 2 alam yang berbeda, atau alam yang sama tapi perhitungannya berbeda?

Jika maksudnya 12 tahun "alam lain", kira-kira jadi berapa tahun manusia normal*? (Sebagai perbandingan, misalnya kalau di Tradisi Theravada, 12 tahun dewa Catummaharajika itu kira-kira 2.1 juta tahun manusia normal.)



*Normal = bukan Mahayana, bukan juga Hinayana
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: wen78 on 06 February 2010, 01:39:49 PM
Silakan melanjutkan diskusi. Diskusi ini saya pikir penting, bukan untuk menjatuhkan antar pihak. Tapi diskusi ini penting untuk dipahami oleh pihak ketiga. :)

nambahin ;D

dan akan menjadi lebih penting lagi jika ada yang pihak dari aliran Tantrayana yg ikut dalam diskusi ini untuk menjernihkan semuanya ;D
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Kelana on 06 February 2010, 01:52:04 PM
Quote
Sdr. Truth lover, sepemahaman saya yang ditebalkan bukan mengandung arti mereka menjadi kekasih/ pasangan, tetapi mereka menjadi para pecinta/penyayang/penyuka tantra. Sama seperti Music Lovers, sama sperti nick anda Truth lover

Sdr. Kelana dan truth, sebenranya memang tidak tepat menyebut pasangan karmamudra sebagai "lovers" karena terkesan masih dalam lingkup praktik nafsu sensual. Sebutan "lovers" sendiri ya sebutan orang-orang barat saja. Pasangan karmamudra itu disebut "mudra", sedangkan kalau kita punya pasangan seks ya disebut istri. Kedua sebutan tersebut berbeda karena praktiknya sendiri juga sangat-sangat berbeda.

Orang yang gak ngerti pasti akan mengira kalau karmamudra itu lagi senggama, padahal... tahukah apa yang dilakukan pas karmamudra??.......wkwkwkk.....

 _/\_
The Siddha Wanderer

Sdr. Gandalf, Apakah ini berarti anda membenarkan bahwa pada kisah Padmasambhava menjadi guru dari Mandarava, mereka melakukan hal yang sama ketika Padmasambhava mencapai pencerahan? Sekali lagi dalam konteks kisah tersebut.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Nevada on 06 February 2010, 02:00:14 PM
Quote
Sdr. Truth lover, sepemahaman saya yang ditebalkan bukan mengandung arti mereka menjadi kekasih/ pasangan, tetapi mereka menjadi para pecinta/penyayang/penyuka tantra. Sama seperti Music Lovers, sama sperti nick anda Truth lover

Sdr. Kelana dan truth, sebenranya memang tidak tepat menyebut pasangan karmamudra sebagai "lovers" karena terkesan masih dalam lingkup praktik nafsu sensual. Sebutan "lovers" sendiri ya sebutan orang-orang barat saja. Pasangan karmamudra itu disebut "mudra", sedangkan kalau kita punya pasangan seks ya disebut istri. Kedua sebutan tersebut berbeda karena praktiknya sendiri juga sangat-sangat berbeda.

Orang yang gak ngerti pasti akan mengira kalau karmamudra itu lagi senggama, padahal... tahukah apa yang dilakukan pas karmamudra??.......wkwkwkk.....

 _/\_
The Siddha Wanderer

Sdr. Gandalf, Apakah ini berarti anda membenarkan bahwa pada kisah Padmasambhava menjadi guru dari Mandarava, mereka melakukan hal yang sama ketika Padmasambhava mencapai pencerahan? Sekali lagi dalam konteks kisah tersebut.

Pada intinya, karmamudra adalah metode kultivasi versi Buddhisme Tibetan dimana p*n*s memasuki liang vagina, dan praktisi melakukannya dalam postur "bunga teratai".

Saya juga sudah tinjau kembali Thread "Mencapai Pencerahan dengan Sex"; di sana Bro Gandalf sendiri memberikan pernyataan memang dalam praktik karmamudra, dilakukanlah penetrasi. Penetrasi ini saya tangkap artinya sebagai "sodok-menyodok". Namun Bro Gandalf dan (mungkin) Buddhisme Tibetan tidak menilai metode ini sebagai praktik berhubungan kelamin.

Di thread itu, S. Nyanabhadra juga memberikan penjelasan singkat bahwa metode ini pertama kali dilakukan oleh Padmasambhava dengan 5 wanita yang dihadiahkan oleh Raja (Indrabhuti?).
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 02:15:38 PM
Quote
nambahin Grin

dan akan menjadi lebih penting lagi jika ada yang pihak dari aliran Tantrayana yg ikut dalam diskusi ini untuk menjernihkan semuanya Grin

Ngomong-ngomong silsilah yang saya pegang kan Kagyu.  :) Saya juga belajar Lamrimnya Gelug.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 02:21:29 PM
Quote
Sdr. Gandalf, Apakah ini berarti anda membenarkan bahwa pada kisah Padmasambhava menjadi guru dari Mandarava, mereka melakukan hal yang sama ketika Padmasambhava mencapai pencerahan? Sekali lagi dalam konteks kisah tersebut.

Pencerahan yang bagaimana? Tingkat-tingkat pencerahan itu berbeda-beda. Yang pasti habis Karmamudra masih lanjut ke Mahamudra untuk mencapai pencerahan versi Vajrayana. Dalam tradisi Kagyu dan Gelug, Karmamudra tidak diharuskan, seseorang bisa langsung Jnanamudra atau malah Mahamudra langsung.

Yang pasti ketika dikatakan Padmasambhava menyatu dengan para perempuan, ini dalam konteks sandhyabhyasa (twilight language) dan tidak dalam arti harafiah. Padmasambhava hanya melakukan karmamudra dengan lima consortnya (yang kelimanya merupakan emanasi Vajravarahi), tidak dengan yang lain.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 06 February 2010, 02:23:55 PM
Nah pertanyaanya

Apakah Padmasambhava ini bodhisatva atau SamasamBuddha? ini harus jelas dulu  ;D

Kalau bodhisatva yg diyakini , maka apakah dalam sejarah bodhisatva sama sekali dalam sekian banyak kelahiran tidak ngesex?

Nah tantra itu jalan bodhisatva apa arahat?

ketiga yg saya denger sih tantrasex dilarang...dalam kehidupan kebhikuan tantra...kalau mau latih tantrasex harus lepas jubah.CMIIW
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 02:28:10 PM
Quote
Pada intinya, karmamudra adalah metode kultivasi versi Buddhisme Tibetan dimana p*n*s memasuki liang vagina, dan praktisi melakukannya dalam postur "bunga teratai".

Saya juga sudah tinjau kembali Thread "Mencapai Pencerahan dengan Sex"; di sana Bro Gandalf sendiri memberikan pernyataan memang dalam praktik karmamudra, dilakukanlah penetrasi. Penetrasi ini saya tangkap artinya sebagai "sodok-menyodok". Namun Bro Gandalf dan (mungkin) Buddhisme Tibetan tidak menilai metode ini sebagai praktik berhubungan kelamin.

Ralat yang dulu. Sebenarnya Yab-Yum / Karmamudra itu hanya berpelukan saja. Maka dari itu dikatakan posisi yab yum itu duduk teratai, berpelukan dan saling memandang. Ini setelah ada konfirmasi dari Lhama Tibetan sendiri di Surabaya sini. Di thangka-thangka juga tidak ada organ kelamin, menunjukkan bahwa memang tidak penetrasi. Yang menyatu dan penetrasi adalah "bindu" nya dan ini BUKAN alat kelamin atau sperma atau ovum. Bindu adalah energy drop (tetesan energi) dalam paham yoga. Dalai Lama pernah menjelaskan bahwa bindu ini bukan sperma atau ovum yang kita kenal.

Quote
Di thread itu, S. Nyanabhadra juga memberikan penjelasan singkat bahwa metode ini pertama kali dilakukan oleh Padmasambhava dengan 5 wanita yang dihadiahkan oleh Raja (Indrabhuti?).

Indrabhuti tidak pernah memberikan consort. Padmasambhava dihadiahi putri Tsogyal oleh Raja Trisong Detsen. Yang lainnya bukan hadiah siapa-siapa.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 02:35:07 PM
Quote
Apakah Padmasambhava ini bodhisatva atau SamasamBuddha? ini harus jelas dulu  Grin

Beliau telah mencapai Anuttara Samyaksambodhi yang setingkat Samyaksambuddha. Tetapi Beliau bukan Samyaksambuddha Agung yang ada dalam Bhadrakalpa ini.

Quote
Kalau bodhisatva yg diyakini , maka apakah dalam sejarah bodhisatva sama sekali dalam sekian banyak kelahiran tidak ngesex?

Setahu saya, Bodhisattva tingkat 10 yang mampu melakukan karmamudra. Ini dilihat dari Bodhisattva Sakyamuni sendiri. Beliau hanya sekali melakukan karmamudra dengan istrinya Gopa (Yasodhara). Yang pasti dia harus sudah melenyapkan kleshavarana secara total.

Quote
Nah tantra itu jalan bodhisatva apa arahat?

Bodhisattva Mantrayana, bukan Bodhisattva Paramitayana (Mahayana konvensional).

Quote
ketiga yg saya denger sih tantrasex dilarang...dalam kehidupan kebhikuan tantra...kalau mau latih tantrasex harus lepas jubah.CMIIW

Benar sekali. Salah satunya ada dalam Bodhipathapradipa karya Atisha Dipankara.

Maka dari itu Gampopa dan Jey Tsongkhapa mencapai Pencerahan Mahamudra tanpa karmamudra. Karena mereka menjaga ikrar Vinaya bhiksu secara murni.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: K.K. on 06 February 2010, 02:39:26 PM
Ralat yang dulu. Sebenarnya Yab-Yum / Karmamudra itu hanya berpelukan saja. Maka dari itu dikatakan posisi yab yum itu duduk teratai, berpelukan dan saling memandang. Ini setelah ada konfirmasi dari Lhama Tibetan sendiri di Surabaya sini. Di thangka-thangka juga tidak ada organ kelamin, menunjukkan bahwa memang tidak penetrasi. Yang menyatu dan penetrasi adalah "bindu" nya dan ini BUKAN alat kelamin atau sperma atau ovum. Bindu adalah energy drop (tetesan energi) dalam paham yoga. Dalai Lama pernah menjelaskan bahwa bindu ini bukan sperma atau ovum yang kita kenal.

Jika tidak salah tangkap, posisi "teratai" itu yang seperti duduk bersila di mana lutut ada sisi samping depan tubuh. Dalam bayangan saya, jika ingin berpelukan sambil bertatap muka dalam posisi ini, sepertinya yang mungkin terjadi adalah kedua orang tersebut "nungging" ke depan. Bisa dijelaskan lebih detailnya?


Kemudian apakah manfaat dari bersatunya "bindu" di sini?
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Indra on 06 February 2010, 02:48:32 PM
Quote
Apakah Padmasambhava ini bodhisatva atau SamasamBuddha? ini harus jelas dulu  Grin

Beliau telah mencapai Anuttara Samyaksambodhi yang setingkat Samyaksambuddha. Tetapi Beliau bukan Samyaksambuddha Agung yang ada dalam Bhadrakalpa ini.

mencapai tingkatan yg sama dengan Samyaksambuddha, tapi bukan Samyaksambuddha Agung. jadi Samyaksambuddha juga bertingkat2? bisa dijelaskan tingkatan Samyaksambuddha ini?

Quote
Quote
Kalau bodhisatva yg diyakini , maka apakah dalam sejarah bodhisatva sama sekali dalam sekian banyak kelahiran tidak ngesex?

Setahu saya, Bodhisattva tingkat 10 yang mampu melakukan karmamudra. Ini dilihat dari Bodhisattva Sakyamuni sendiri. Beliau hanya sekali melakukan karmamudra dengan istrinya Gopa (Yasodhara). Yang pasti dia harus sudah melenyapkan kleshavarana secara total.
Apakah tantrayana berpandangan bahwa Pangeran Sidharta sudah mencapai penerangan sempurna (sudah melenyapkan kleshavarana)? jadi apa yg terjadi di bawah pohon Bodhi itu?

Quote
Quote
Nah tantra itu jalan bodhisatva apa arahat?

Bodhisattva Mantrayana, bukan Bodhisattva Paramitayana (Mahayana konvensional).

apakah perbedaannya antara kedua jenis Bodhisattva ini?

Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 02:48:57 PM
Quote
Jadi maksudnya tahun "Hinayana" dan "Mahayana" berbeda-beda? Kira-kira bagaimana perbandingannya dengan 1 tahunnya masehi? Apakah perbedaan ini karena "Hinayana" dan "Mahayana" ada di 2 alam yang berbeda, atau alam yang sama tapi perhitungannya berbeda?

Jika maksudnya 12 tahun "alam lain", kira-kira jadi berapa tahun manusia normal*? (Sebagai perbandingan, misalnya kalau di Tradisi Theravada, 12 tahun dewa Catummaharajika itu kira-kira 2.1 juta tahun manusia normal.)

*Normal = bukan Mahayana, bukan juga Hinayana

Saya rasa itu tergantung perspektif masing-masing makhluk. Di antara yang Mahayana saja bisa berbeda, tidak ada ketentuan yang tetap.

Lagian memang tidak ada bukti2 historikal tentang kapan kelahiran Padmasambhava. Para sejarawan hanya mengira-ngira saja. Ada biografi terma yang jelas-jelas menunjukkan bahwa Padmasambhava lahir benar-benar 12 tahun setelah Sang Buddha Parinirvana. Ia ditahbiskan sendiri oleh Ananda di Goa Asura di hadapan Mahaksayapa. Ananda juga menerangkan pada Padmasambhava di mana Sutra2 Mahayana disimpan seperti di Bodhgaya, Uddiyana, dan di stupa-stupa di Nalanda.

Lalu apakah Padmasambhava hidup selama 1200 tahun. Bisa saja. Karena di India dulu sudah ada ilmu rasayana (alkemis) yang memungkinkan itu terjadi yaitu amrta. Amrta ini memungkinkan umur menjadi sangat panjang, tetapi tetap tidak abadi, berbeda dengan pandangan Hindu yang abadi. Dikisahkan para Vajrayanis dan Vidyadhara memang ahli dalam Rasayana.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 06 February 2010, 02:53:18 PM
Quote
Apakah Padmasambhava ini bodhisatva atau SamasamBuddha? ini harus jelas dulu  Grin

Beliau telah mencapai Anuttara Samyaksambodhi yang setingkat Samyaksambuddha. Tetapi Beliau bukan Samyaksambuddha Agung yang ada dalam Bhadrakalpa ini.

Quote
Kalau bodhisatva yg diyakini , maka apakah dalam sejarah bodhisatva sama sekali dalam sekian banyak kelahiran tidak ngesex?

Setahu saya, Bodhisattva tingkat 10 yang mampu melakukan karmamudra. Ini dilihat dari Bodhisattva Sakyamuni sendiri. Beliau hanya sekali melakukan karmamudra dengan istrinya Gopa (Yasodhara). Yang pasti dia harus sudah melenyapkan kleshavarana secara total.

Quote
Nah tantra itu jalan bodhisatva apa arahat?

Bodhisattva Mantrayana, bukan Bodhisattva Paramitayana (Mahayana konvensional).

Quote
ketiga yg saya denger sih tantrasex dilarang...dalam kehidupan kebhikuan tantra...kalau mau latih tantrasex harus lepas jubah.CMIIW

Benar sekali. Salah satunya ada dalam Bodhipathapradipa karya Atisha Dipankara.

Maka dari itu Gampopa dan Jey Tsongkhapa mencapai Pencerahan Mahamudra tanpa karmamudra. Karena mereka menjaga ikrar Vinaya bhiksu secara murni.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Ok sudah jelas, tapi masih ada satu pertanyaan lagi.

Diluar bodhisatva tingkat 10 apakah bodhisatva dibawahnya dalam sekian banyak kelahiran masih dapat melakukan sex dalam arti harafiah?
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 02:56:26 PM
Quote
mencapai tingkatan yg sama dengan Samyaksambuddha, tapi bukan Samyaksambuddha Agung. jadi Samyaksambuddha juga bertingkat2? bisa dijelaskan tingkatan Samyaksambuddha ini?

Ini sudah ada dulu bro. Yang ada tentang Nirmanakaya Agung, Nirmanakaya Inkarnasi, dll.

Quote
Apakah tantrayana berpandangan bahwa Pangeran Sidharta sudah mencapai penerangan sempurna (sudah melenyapkan kleshavarana)? jadi apa yg terjadi di bawah pohon Bodhi itu?

Belum. Beliau sudah melenyapkan kleshavarana tapi belum jneyavarana. Yang dilenyapkan di bawah pohon Bodhi itu jneyavarana di mana beliau mencapai Mahamudra sempurna.

Quote
apakah perbedaannya antara kedua jenis Bodhisattva ini?

Bodhisattva Paramitayana = membutuhkan waktu berkalpa-kalpa lamanya untuk mencapai Samyaksambodhi dan hasilnya adalah Nirmanakaya Agung seperti Shakyamuni Buddha, Maitreya, Kasyapa, Kanakamuni, dll

Bodhisattva Mantrayana = hanya membutuhkan beberapa kelahiran bahkan dalam satu kehidupan saja sudah mencapai Samyaksambodhi, tapi bukan sebagai Nirmanakaya Agung.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: K.K. on 06 February 2010, 02:58:10 PM
Quote
Jadi maksudnya tahun "Hinayana" dan "Mahayana" berbeda-beda? Kira-kira bagaimana perbandingannya dengan 1 tahunnya masehi? Apakah perbedaan ini karena "Hinayana" dan "Mahayana" ada di 2 alam yang berbeda, atau alam yang sama tapi perhitungannya berbeda?

Jika maksudnya 12 tahun "alam lain", kira-kira jadi berapa tahun manusia normal*? (Sebagai perbandingan, misalnya kalau di Tradisi Theravada, 12 tahun dewa Catummaharajika itu kira-kira 2.1 juta tahun manusia normal.)

*Normal = bukan Mahayana, bukan juga Hinayana

Saya rasa itu tergantung perspektif masing-masing makhluk. Di antara yang Mahayana saja bisa berbeda, tidak ada ketentuan yang tetap.

Lagian memang tidak ada bukti2 historikal tentang kapan kelahiran Padmasambhava. Para sejarawan hanya mengira-ngira saja. Ada biografi terma yang jelas-jelas menunjukkan bahwa Padmasambhava lahir benar-benar 12 tahun setelah Sang Buddha Parinirvana. Ia ditahbiskan sendiri oleh Ananda di Goa Asura di hadapan Mahaksayapa. Ananda juga menerangkan pada Padmasambhava di mana Sutra2 Mahayana disimpan seperti di Bodhgaya, Uddiyana, dan di stupa-stupa di Nalanda.

Lalu apakah Padmasambhava hidup selama 1200 tahun. Bisa saja. Karena di India dulu sudah ada ilmu rasayana (alkemis) yang memungkinkan itu terjadi yaitu amrta. Amrta ini memungkinkan umur menjadi sangat panjang, tetapi tetap tidak abadi, berbeda dengan pandangan Hindu yang abadi. Dikisahkan para Vajrayanis dan Vidyadhara memang ahli dalam Rasayana.

 _/\_
The Siddha Wanderer
OK, cukup jelas buat saya. Terima kasih penjelasannya.

Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 03:00:10 PM
Quote
Diluar bodhisatva tingkat 10 apakah bodhisatva dibawahnya dalam sekian banyak kelahiran masih dapat melakukan sex dalam arti harafiah?

Bisa.

Bodhisattva tingkat 1 - 6, masih bisa melakukan seks krn kleshavarana masih ada
Bodhisattva tingkat 7 - 10, seks adalah murni upaya kausalya.

Tetapi seks sebagai upaya kausalya berbeda dengan Karmamudra.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 06 February 2010, 03:06:13 PM
Quote
Diluar bodhisatva tingkat 10 apakah bodhisatva dibawahnya dalam sekian banyak kelahiran masih dapat melakukan sex dalam arti harafiah?

Bisa.

Bodhisattva tingkat 1 - 6, masih bisa melakukan seks krn kleshavarana masih ada
Bodhisattva tingkat 7 - 10, seks adalah murni upaya kausalya.

Tetapi seks sebagai upaya kausalya berbeda dengan Karmamudra.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Terima kasih bro Gandalf  ;D _/\_
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 03:08:31 PM
Quote
Jika tidak salah tangkap, posisi "teratai" itu yang seperti duduk bersila di mana lutut ada sisi samping depan tubuh. Dalam bayangan saya, jika ingin berpelukan sambil bertatap muka dalam posisi ini, sepertinya yang mungkin terjadi adalah kedua orang tersebut "nungging" ke depan. Bisa dijelaskan lebih detailnya?

Saya kira persis seperti yang di thangka-thangka.

Quote
Kemudian apakah manfaat dari bersatunya "bindu" di sini?

Tingkat pencerahan tertentu, tapi bukan yang paling tinggi / final.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 06 February 2010, 03:59:19 PM
"Kebodohan timbul akibat bersama-sama dengan mudra (consort) yang memiliki kepribadian yang kotor yang bisa saja penyuka perzinahan. Engkau sendiri juga menjadi tercemar. Dalam kasus seperti ini, latihlah dirimu dalam puja-puja untuk pencapaian dan pengakuan kesalahan untuk mempurfikasi. Hindarilah orang-orang yang samayanya rusak dan secara moral tidak baik. Carilah consort yang terkualifikasi, biarkanlah ia mendapatkan abhiseka, jangan izinkan bentuk perzinahan / seks bebas apapun. Ini akan mempurfikasi. (Nasehat Padmasambhava pada Yeshe Tsogyal)

"Mudra (consort) yang membantu dalam Jalan adalah lebih langka dari emas! Wanita yang penuh dengan karma buruk, engkau mendevosikan dirimu pada pria yang penuh nafsu seksual. Engkau memberikan tabungan kebajikanmu pada kekasihmu. Engkau melemparkan welas asihmu pada anak yang lahir di luar nikah. Kejijikanmu ditujukan pada Dharma Suci.... Tujuanmu yang utama dan tak tergoyahkan adalah berkecimpung dalam nafsu sensual. Daripada mencapai pencerahah saat ini, engkau memilih untuk menikmati [nafsu seksual] sekali lagi..... Engkau tidak menjaga komitmen samaya... Mengambil consort dengan tujuan mencapai pembebasan (pencerahan) melalui nafsu seksual menjadi penyebab meningkatnya kecemburuan dan emosi yang mengganggu." (Nasehat Padmasambhava pada Yeshe Tsogyal)

"Bagaimanakah consort yang terkualifikasi itu?"
Guru Padmasambhava menjawab: "Secara umum, ia adalah wanita tanpa kesalahan-kesalahan di atas. Secara khusus, ia adalah orang yang tertarik pada Dharma, yang pandai dan bersifat bajik, yang memiliki keyakinan kuat dan welas asih yang agung, memiliki Enam Paramita secara sempurna, tidak melanggar nasehat Guru, menjaga Samaya dari mantra Rahasia seperti menjaga matanya sendiri, yang tidak berzinah kecuali ia dapat mengendalikannya, yang hidup dengan rapi dan bersih. Menemukan consort seperti itu membantu dalam Jalan, namun seseorang seperti itu sangat jarang di Tibet. Ornag itu seharusnya seperti Putri Mandarava.(Nasehat Padmasambhava pada Yeshe Tsogyal)

Enam Paramita salah satunya adalah Sila Paramita yaitu Paramita memegang Sila termasuk tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzinah, tidak berbohong dan tidak mabuk-mabukkan. Enam Paramita lengkap berarti Bodhisattva Tingkat 10.


"Lindungilah praktik karmamudramu dari mata yang mesum, jangan terlena pada organ seksual kalian, ikatlah erat-erat." (Biografi Yeshe Tsogyal)

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: dilbert on 06 February 2010, 05:06:38 PM
Quote
Diluar bodhisatva tingkat 10 apakah bodhisatva dibawahnya dalam sekian banyak kelahiran masih dapat melakukan sex dalam arti harafiah?

Bisa.

Bodhisattva tingkat 1 - 6, masih bisa melakukan seks krn kleshavarana masih ada
Bodhisattva tingkat 7 - 10, seks adalah murni upaya kausalya.

Tetapi seks sebagai upaya kausalya berbeda dengan Karmamudra.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Kembali lagi, term/konsep upaya kausalya memang menjawab semua pertanyaan...

 ^:)^
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Sostradanie on 06 February 2010, 06:12:53 PM
Bisa tolong dijelaskan,bagaimana dengan membunuh itu bisa mengelakkan si korban dari alam neraka??
Dan apakah padma itu tidak bisa terkena hukum karma dengan membunuh?Ceritanya mengerikan sekali.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Kelana on 06 February 2010, 06:23:25 PM
Quote
Sdr. Gandalf, Apakah ini berarti anda membenarkan bahwa pada kisah Padmasambhava menjadi guru dari Mandarava, mereka melakukan hal yang sama ketika Padmasambhava mencapai pencerahan? Sekali lagi dalam konteks kisah tersebut.

Pencerahan yang bagaimana? Tingkat-tingkat pencerahan itu berbeda-beda. Yang pasti habis Karmamudra masih lanjut ke Mahamudra untuk mencapai pencerahan versi Vajrayana. Dalam tradisi Kagyu dan Gelug, Karmamudra tidak diharuskan, seseorang bisa langsung Jnanamudra atau malah Mahamudra langsung.

Yang pasti ketika dikatakan Padmasambhava menyatu dengan para perempuan, ini dalam konteks sandhyabhyasa (twilight language) dan tidak dalam arti harafiah. Padmasambhava hanya melakukan karmamudra dengan lima consortnya (yang kelimanya merupakan emanasi Vajravarahi), tidak dengan yang lain.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Sdr. Gandalf, Pencerahan yang saya maksud adalah yang di kutip Sdr. truth lover dalam Reply #32 berikut:

Quote
Invoking Vajrakilaya, the activity of all the Buddhas, for the overpowering of obstacles and demonic-.forces, Padmasambhava and Sakyadevi developed their contemplative practice on the basis of their earlier practice of Sri Samyak. They dissolved themselves together as a unity, in the Father-Mother icon of the Absolute, with the aim of mutually realizing nondual Buddhahood.

Through the progress of their ecstatic dance of contemplation, during the delightful union of the vajra in the serene lotus of the absolute ground of Being, the blended solar and lunar refined bindus (" seed-essences" ) of their psychic nerve-systems gradually blazed up in the heart-cakra into intense light, so that the essential energy of the lower cakras and the crown Great Bliss cakras of their two bodies burst into incandescence, irradiating their united minds with waves of rapture and joy.

In a state of intense bliss, Padmasambhava and Sakyadevi realized the infinite reality of the Primordial Buddha Mind, the All-Beneficent Lord (Samantabhadra), who's absolute love is the unimpeded dynamo of existence. Experiencing the succession of the four stages of ecstasy, their mutual state of consciousness increased from height to height. And thus, meditating on Supreme Vajrasattva Heruka as the translucent image of compassionate wrathful (energized) activity, they together acquired the mahamudra of Divinity and attained complete Great Enlightenment.
Jadi pada kisah Padmasambhava menjadi guru dari Mandarava, apakah mereka melakukan hal yang sama ketika Padmasambhava mencapai pencerahan di atas? Ini pertanyaan yang sederhana.
Jika jawabannya sama atau berbeda, apa alasannya.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Indra on 06 February 2010, 08:23:57 PM
yang tidak berzinah kecuali ia dapat mengendalikannya,

jarang sekali ada kalimat yg mengandung kompromi spt di atas dalam Buddhism. mohon penjelasan lebih lanjut
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 06 February 2010, 09:56:48 PM
Kalau Bodhisatva dalam tantrayana/mahayana masih bisa ngesex...setau saya di theravada yg saya yakini juga menyatakan bodhisatva dalam sekian banyak kelahiran masih bisa ngesex...membunuh dsb....(sebagai bahan perbandingan)

Sehingga jika padmasambhava adalah bodhisatva maka lazim rasanya jika ada kelemahan, jika itu bisa dikatakan sebagai kelemahan...tetapi jika konsepnya menyatakan itu bukan sex sesungguhnya pada tataran tertentu, dan dalam bodhisatva tertentu masih bisa sex secara harafiah, maka sebenarnya tidak ada pertentangan sama sekali dalam hal ngesex. Karena semua mazhab buddhisme menyatakan bodhisatva masih bisa ngesex....tinggal apakah dia bhikkhu atau bukan bhikkhu..

Dari penjelasan bro gandalf sudah jelas bhikkhu tantric yg mau coba karmamudra sex harus lepas jubah...

Mungkin konsep yg berbeda, pada mazhab theravada, bodhisatva ngesex atau membunuh tetap menerima karma buruk...sementara pada mazhab mahayana termasuk tantrayana...bisa dikatakan tidak menerima karma buruk karena upaya kausalya atau hanya emanasi/apa istilahnya CMIIW

Jikalau ada pernyataan bahwa Padmasambhava adalah Samasambuddha tetapi ada ngesex, maka baru patut dipertanyakan...

Jadi konsep ini jelas memang berbeda dalam point tertentu diluar bisa diterima atau tidak...bagi sebagian yg menanggap tidak masuk akal mungkin tidak setuju. Tetapi bagi yg mengatakan masuk akal maka ia menyetujui....tergantung latar belakangnya tetapi ada hal yang dipastikan adalah yg setuju dan tidak setuju keduanya belum benar2 mengalami. ;D

Satu hal menarik pola pikir menuju arahat tidak mungkin ketemu dengan pola pikir atau konsep jalan bodhisatva yg ada pada mahayana/tantra yg mana dibahas secara detil. Mau dibolak-balik ngak bakalan ketemu dalam tataran tertentu..dalam tataran putthujana. titik temunya kalau seiman .

Yang perlu diklarifikasi adalah apakah padmasambhava seorang bhikkhu yg menjalankan vinaya bhikkhu Tantrayana dalam kebodhisatvaannya atau bodhisatva yg bukan bhikkhu?.(patut diingat bodhisatva ada yg ngesex dan tidak ngesex/menjadi bhikkhu/pertapa celibate).
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Indra on 06 February 2010, 10:13:56 PM
Kalau Bodhisatva dalam tantrayana/mahayana masih bisa ngesex...setau saya di theravada yg saya yakini juga menyatakan bodhisatva dalam sekian banyak kelahiran masih bisa ngesex...membunuh dsb....(sebagai bahan perbandingan)
Bedanya dalam Theravada, seorang Bodhisatta bukan makhluk suci.

Quote
Sehingga jika padmasambhava adalah bodhisatva maka lazim rasanya jika ada kelemahan, jika itu bisa dikatakan sebagai kelemahan...tetapi jika konsepnya menyatakan itu bukan sex sesungguhnya pada tataran tertentu, dan dalam bodhisatva tertentu masih bisa sex secara harafiah, maka sebenarnya tidak ada pertentangan sama sekali dalam hal ngesex. Karena semua mazhab buddhisme menyatakan bodhisatva masih bisa ngesex....tinggal apakah dia bhikkhu atau bukan bhikkhu..

Padmasambhava adalah inkarnasi dari Buddha Sakyamuni menurut artikel di atas.

Quote
Dari penjelasan bro gandalf sudah jelas bhikkhu tantric yg mau coba karmamudra sex harus lepas jubah...
ini bisa diterima

Quote
Mungkin konsep yg berbeda, pada mazhab theravada, bodhisatva ngesex atau membunuh tetap menerima karma buruk...sementara pada mazhab mahayana termasuk tantrayana...bisa dikatakan tidak menerima karma buruk karena upaya kausalya atau hanya emanasi/apa istilahnya CMIIW
setuju

Quote
Jikalau ada pernyataan bahwa Padmasambhava adalah Samasambuddha tetapi ada ngesex, maka baru patut dipertanyakan...

Jadi konsep ini jelas memang berbeda dalam point tertentu diluar bisa diterima atau tidak...bagi sebagian yg menanggap tidak masuk akal mungkin tidak setuju. Tetapi bagi yg mengatakan masuk akal maka ia menyetujui....tergantung latar belakangnya tetapi ada hal yang dipastikan adalah yg setuju dan tidak setuju keduanya belum benar2 mengalami. ;D

Satu hal menarik pola pikir menuju arahat tidak mungkin ketemu dengan pola pikir atau konsep jalan bodhisatva yg ada pada mahayana/tantra yg mana dibahas secara detil. Mau dibolak-balik ngak bakalan ketemu dalam tataran tertentu.. titik temunya kalau seiman .

Yang perlu diklarifikasi adalah apakah padmasambhava seorang bhikkhu yg menjalankan vinaya bhikkhu Tantrayana dalam kebodhisatvaannya atau bodhisatva yg bukan bhikkhu?.(patut diingat bodhisatva ada yg ngesex dan tidak ngesex/menjadi bhikkhu/pertapa celibate).

menunggu penjelasan lebih lanjut
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 06 February 2010, 10:26:27 PM
Quote
Quote
Kalau Bodhisatva dalam tantrayana/mahayana masih bisa ngesex...setau saya di theravada yg saya yakini juga menyatakan bodhisatva dalam sekian banyak kelahiran masih bisa ngesex...membunuh dsb....(sebagai bahan perbandingan)
Bedanya dalam Theravada, seorang Bodhisatta bukan makhluk suci.

Setuju...tetapi dalam tantrayana juga ada disebutkan tingkatan bodhistava yg masih ada kilesa yg artinya juga tidak suci bukan..?
Quote
Quote
Sehingga jika padmasambhava adalah bodhisatva maka lazim rasanya jika ada kelemahan, jika itu bisa dikatakan sebagai kelemahan...tetapi jika konsepnya menyatakan itu bukan sex sesungguhnya pada tataran tertentu, dan dalam bodhisatva tertentu masih bisa sex secara harafiah, maka sebenarnya tidak ada pertentangan sama sekali dalam hal ngesex. Karena semua mazhab buddhisme menyatakan bodhisatva masih bisa ngesex....tinggal apakah dia bhikkhu atau bukan bhikkhu..

Padmasambhava adalah inkarnasi dari Buddha Sakyamuni menurut artikel di atas.

Inkarnasi atau emanasi...?setau saya yg ditulis Gandalf dan artikel diatas adalah emanasi...dan menurut informasi artikel ttg padmasambhava yg diposting diatas juga tidak valid.
ada bedanya ngak? mungkin Gandalf atau praktisi tantrayana/mahayana lainnya  bisa jelaskan perbedaan inkarnasi dan emanasi ini.?

yg ditulis bro Gandalf

Quote
Dan selalu dikatakan pula bahwa Buddha Shakyamuni akan beremanasi menjadi Padmasambhava / Guru-guru. Nah ini bukankah malah secara tak langsung menunjukkan keunggulan Buddha Shakyamuni??
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: dilbert on 06 February 2010, 10:40:02 PM
Quote
Quote
Kalau Bodhisatva dalam tantrayana/mahayana masih bisa ngesex...setau saya di theravada yg saya yakini juga menyatakan bodhisatva dalam sekian banyak kelahiran masih bisa ngesex...membunuh dsb....(sebagai bahan perbandingan)
Bedanya dalam Theravada, seorang Bodhisatta bukan makhluk suci.

Setuju...tetapi dalam tantrayana juga ada disebutkan tingkatan bodhistava yg masih ada kilesa yg artinya juga tidak suci bukan..?

DAlam theravada, makhluk suci / ariya hanya terdiri dari para sotapanna, sakadagami, anagami dan arahat (savaka buddha). Seorang bodhisatta (calon sammasambuddha / berada dalam karir sebagai calon sammasambuddha) tidak tergolong ke dalam makhluk suci. Jadi masih klop bahwa bodhisatta dalam kehidupannya masih melakukan hubungan sex dengan pasangan hidupnya.

Sedangkan di dalam konsep Mahayana, seorang sravaka buddha  masih tergolong di dalam bodhisatva tingkat ke-7. Pertanyaannya adalah bahwa padmasambhava termasuk ke dalam bodhisatta tingkat ke berapa ? Apakah bodhisatta di dalam Mahaayana termasuk sebagai seorang makhluk suci ?
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 06 February 2010, 10:48:30 PM
Quote
Quote
Kalau Bodhisatva dalam tantrayana/mahayana masih bisa ngesex...setau saya di theravada yg saya yakini juga menyatakan bodhisatva dalam sekian banyak kelahiran masih bisa ngesex...membunuh dsb....(sebagai bahan perbandingan)
Bedanya dalam Theravada, seorang Bodhisatta bukan makhluk suci.

Setuju...tetapi dalam tantrayana juga ada disebutkan tingkatan bodhistava yg masih ada kilesa yg artinya juga tidak suci bukan..?

DAlam theravada, makhluk suci / ariya hanya terdiri dari para sotapanna, sakadagami, anagami dan arahat (savaka buddha). Seorang bodhisatta (calon sammasambuddha / berada dalam karir sebagai calon sammasambuddha) tidak tergolong ke dalam makhluk suci. Jadi masih klop bahwa bodhisatta dalam kehidupannya masih melakukan hubungan sex dengan pasangan hidupnya.

Sedangkan di dalam konsep Mahayana, seorang sravaka buddha  masih tergolong di dalam bodhisatva tingkat ke-7. Pertanyaannya adalah bahwa padmasambhava termasuk ke dalam bodhisatta tingkat ke berapa ? Apakah bodhisatta di dalam Mahaayana termasuk sebagai seorang makhluk suci ?

Artinya perbedaan mendasarnya pada bodhisatva menurut mahayana/tantra ada yg suci dan tidak suci..jika menurut adanya kilesa atau tidak adanya kilesa. Dan ini pernah dijelaskan oleh bro Gandalf.
Kalau tidak salah ingat bodhisatva tingkat 1 sampai sekian bisa jatuh kembali CMIIW...(itu yg tidak sucinya)

Nah pertanyaan bro selanjutnya akan dijawab bro Gandalf /praktisi tantra yg lebih mengerti dan detil.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: dilbert on 06 February 2010, 10:55:33 PM
Quote
Quote
Kalau Bodhisatva dalam tantrayana/mahayana masih bisa ngesex...setau saya di theravada yg saya yakini juga menyatakan bodhisatva dalam sekian banyak kelahiran masih bisa ngesex...membunuh dsb....(sebagai bahan perbandingan)
Bedanya dalam Theravada, seorang Bodhisatta bukan makhluk suci.

Setuju...tetapi dalam tantrayana juga ada disebutkan tingkatan bodhistava yg masih ada kilesa yg artinya juga tidak suci bukan..?

DAlam theravada, makhluk suci / ariya hanya terdiri dari para sotapanna, sakadagami, anagami dan arahat (savaka buddha). Seorang bodhisatta (calon sammasambuddha / berada dalam karir sebagai calon sammasambuddha) tidak tergolong ke dalam makhluk suci. Jadi masih klop bahwa bodhisatta dalam kehidupannya masih melakukan hubungan sex dengan pasangan hidupnya.

Sedangkan di dalam konsep Mahayana, seorang sravaka buddha  masih tergolong di dalam bodhisatva tingkat ke-7. Pertanyaannya adalah bahwa padmasambhava termasuk ke dalam bodhisatta tingkat ke berapa ? Apakah bodhisatta di dalam Mahaayana termasuk sebagai seorang makhluk suci ?

Artinya perbedaan mendasarnya pada bodhisatva menurut mahayana/tantra ada yg suci dan tidak suci..jika menurut adanya kilesa atau tidak adanya kilesa. Dan ini pernah dijelaskan oleh bro Gandalf.
Kalau tidak salah ingat bodhisatva tingkat 1 sampai sekian bisa jatuh kembali CMIIW...(itu yg tidak sucinya)

Nah pertanyaan bro selanjutnya akan dijawab bro Gandalf /praktisi tantra yg lebih mengerti dan detil.

kalau tidak salah saya, menurut konsep mahayana, bodhisatta tingkat 6 ke bawah masi  bisa melorot, tetapi bodhisatta tingkat ke-7 ke atas sudah tidak bisa melorot lagi. Maka pertanyaannya kemudian, padmasambhawa itu termasuk dalam bodhisatta tingkat ke berapa ? Kalau dari penjelasan bahwa padmasambhawa sendiri adalah inkarmnasi dari Buddha Sakyamuni, setidaknya sudah mencapai tingkat 9 ke atas, atau mungkin saja sudah tingkat ke-10.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 06 February 2010, 11:02:55 PM
Quote
Quote
Kalau Bodhisatva dalam tantrayana/mahayana masih bisa ngesex...setau saya di theravada yg saya yakini juga menyatakan bodhisatva dalam sekian banyak kelahiran masih bisa ngesex...membunuh dsb....(sebagai bahan perbandingan)
Bedanya dalam Theravada, seorang Bodhisatta bukan makhluk suci.

Setuju...tetapi dalam tantrayana juga ada disebutkan tingkatan bodhistava yg masih ada kilesa yg artinya juga tidak suci bukan..?

DAlam theravada, makhluk suci / ariya hanya terdiri dari para sotapanna, sakadagami, anagami dan arahat (savaka buddha). Seorang bodhisatta (calon sammasambuddha / berada dalam karir sebagai calon sammasambuddha) tidak tergolong ke dalam makhluk suci. Jadi masih klop bahwa bodhisatta dalam kehidupannya masih melakukan hubungan sex dengan pasangan hidupnya.

Sedangkan di dalam konsep Mahayana, seorang sravaka buddha  masih tergolong di dalam bodhisatva tingkat ke-7. Pertanyaannya adalah bahwa padmasambhava termasuk ke dalam bodhisatta tingkat ke berapa ? Apakah bodhisatta di dalam Mahaayana termasuk sebagai seorang makhluk suci ?

Artinya perbedaan mendasarnya pada bodhisatva menurut mahayana/tantra ada yg suci dan tidak suci..jika menurut adanya kilesa atau tidak adanya kilesa. Dan ini pernah dijelaskan oleh bro Gandalf.
Kalau tidak salah ingat bodhisatva tingkat 1 sampai sekian bisa jatuh kembali CMIIW...(itu yg tidak sucinya)

Nah pertanyaan bro selanjutnya akan dijawab bro Gandalf /praktisi tantra yg lebih mengerti dan detil.

kalau tidak salah saya, menurut konsep mahayana, bodhisatta tingkat 6 ke bawah masi  bisa melorot, tetapi bodhisatta tingkat ke-7 ke atas sudah tidak bisa melorot lagi. Maka pertanyaannya kemudian, padmasambhawa itu termasuk dalam bodhisatta tingkat ke berapa ? Kalau dari penjelasan bahwa padmasambhawa sendiri adalah inkarmnasi dari Buddha Sakyamuni, setidaknya sudah mencapai tingkat 9 ke atas, atau mungkin saja sudah tingkat ke-10.

Kalau dari penjelasan bro Gandalf dibawah ini tingkat-10

Quote
Setahu saya, Bodhisattva tingkat 10 yang mampu melakukan karmamudra. Ini dilihat dari Bodhisattva Sakyamuni sendiri. Beliau hanya sekali melakukan karmamudra dengan istrinya Gopa (Yasodhara). Yang pasti dia harus sudah melenyapkan kleshavarana secara total.

Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 06 February 2010, 11:05:59 PM
Quote
Quote
Kalau Bodhisatva dalam tantrayana/mahayana masih bisa ngesex...setau saya di theravada yg saya yakini juga menyatakan bodhisatva dalam sekian banyak kelahiran masih bisa ngesex...membunuh dsb....(sebagai bahan perbandingan)
Bedanya dalam Theravada, seorang Bodhisatta bukan makhluk suci.

Setuju...tetapi dalam tantrayana juga ada disebutkan tingkatan bodhistava yg masih ada kilesa yg artinya juga tidak suci bukan..?

DAlam theravada, makhluk suci / ariya hanya terdiri dari para sotapanna, sakadagami, anagami dan arahat (savaka buddha). Seorang bodhisatta (calon sammasambuddha / berada dalam karir sebagai calon sammasambuddha) tidak tergolong ke dalam makhluk suci. Jadi masih klop bahwa bodhisatta dalam kehidupannya masih melakukan hubungan sex dengan pasangan hidupnya.

Sedangkan di dalam konsep Mahayana, seorang sravaka buddha  masih tergolong di dalam bodhisatva tingkat ke-7. Pertanyaannya adalah bahwa padmasambhava termasuk ke dalam bodhisatta tingkat ke berapa ? Apakah bodhisatta di dalam Mahaayana termasuk sebagai seorang makhluk suci ?

Artinya perbedaan mendasarnya pada bodhisatva menurut mahayana/tantra ada yg suci dan tidak suci..jika menurut adanya kilesa atau tidak adanya kilesa. Dan ini pernah dijelaskan oleh bro Gandalf.
Kalau tidak salah ingat bodhisatva tingkat 1 sampai sekian bisa jatuh kembali CMIIW...(itu yg tidak sucinya)

Nah pertanyaan bro selanjutnya akan dijawab bro Gandalf /praktisi tantra yg lebih mengerti dan detil.

Buddha Sakyamuni kemudian menjadi Padmasambhava yang membunuh orang, melakukan hubungan seksual, Minum-minuman keras dsbnya, termasuk melorot atau tidak?

Buddha Sakyamuni masih bisa melorot atau tidak?
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 06 February 2010, 11:13:12 PM
Quote
Quote
Kalau Bodhisatva dalam tantrayana/mahayana masih bisa ngesex...setau saya di theravada yg saya yakini juga menyatakan bodhisatva dalam sekian banyak kelahiran masih bisa ngesex...membunuh dsb....(sebagai bahan perbandingan)
Bedanya dalam Theravada, seorang Bodhisatta bukan makhluk suci.

Setuju...tetapi dalam tantrayana juga ada disebutkan tingkatan bodhistava yg masih ada kilesa yg artinya juga tidak suci bukan..?

DAlam theravada, makhluk suci / ariya hanya terdiri dari para sotapanna, sakadagami, anagami dan arahat (savaka buddha). Seorang bodhisatta (calon sammasambuddha / berada dalam karir sebagai calon sammasambuddha) tidak tergolong ke dalam makhluk suci. Jadi masih klop bahwa bodhisatta dalam kehidupannya masih melakukan hubungan sex dengan pasangan hidupnya.

Sedangkan di dalam konsep Mahayana, seorang sravaka buddha  masih tergolong di dalam bodhisatva tingkat ke-7. Pertanyaannya adalah bahwa padmasambhava termasuk ke dalam bodhisatta tingkat ke berapa ? Apakah bodhisatta di dalam Mahaayana termasuk sebagai seorang makhluk suci ?

Artinya perbedaan mendasarnya pada bodhisatva menurut mahayana/tantra ada yg suci dan tidak suci..jika menurut adanya kilesa atau tidak adanya kilesa. Dan ini pernah dijelaskan oleh bro Gandalf.
Kalau tidak salah ingat bodhisatva tingkat 1 sampai sekian bisa jatuh kembali CMIIW...(itu yg tidak sucinya)

Nah pertanyaan bro selanjutnya akan dijawab bro Gandalf /praktisi tantra yg lebih mengerti dan detil.

Buddha Sakyamuni kemudian menjadi Padmasambhava yang membunuh orang, melakukan hubungan seksual, Minum-minuman keras dsbnya, termasuk melorot atau tidak?

Buddha Sakyamuni masih bisa melorot atau tidak?

Makanya kita tunggu penjelasan dari bro Gandalf atau praktisi Tantrayana, adakah perbedaan emanasi dan inkarnasi? apakah bisa diartikan dengan arti menjadi secara harafiah?

yg kedua kita tidak bisa langsung menyimpulkan Buddha Sakyamuni menjadi Padmasambhava secara harafiah...karena adanya konsep nirmanakaya, dharmakaya dan sebgainya dimana saya pun tidak paham dan ingin tahu..dan biasanya dihubungkan dengan upayakausalya tadi...Jika bukan diartikan secara harfiah..maka pembuktiannya harus dengan abinna. Karena masalah ini cakupannya luas sekali.

Jadi mari kita tunggu jawaban dari  orang yg lebih kompeten untuk menjawab.. yg lebih menguasai tantrayana dan juga praktisinya_/\_
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 06 February 2010, 11:20:02 PM
Quote
Quote
"Kebodohan timbul akibat bersama-sama dengan mudra (consort) yang memiliki kepribadian yang kotor yang bisa saja penyuka perzinahan. Engkau sendiri juga menjadi tercemar. Dalam kasus seperti ini, latihlah dirimu dalam puja-puja untuk pencapaian dan pengakuan kesalahan untuk mempurfikasi. Hindarilah orang-orang yang samayanya rusak dan secara moral tidak baik. Carilah consort yang terkualifikasi, biarkanlah ia mendapatkan abhiseka, jangan izinkan bentuk perzinahan / seks bebas apapun. Ini akan mempurfikasi. (Nasehat Padmasambhava pada Yeshe Tsogyal)

Quote
"Mudra (consort) yang membantu dalam Jalan adalah lebih langka dari emas! Wanita yang penuh dengan karma buruk, engkau mendevosikan dirimu pada pria yang penuh nafsu seksual. Engkau memberikan tabungan kebajikanmu pada kekasihmu. Engkau melemparkan welas asihmu pada anak yang lahir di luar nikah. Kejijikanmu ditujukan pada Dharma Suci.... Tujuanmu yang utama dan tak tergoyahkan adalah berkecimpung dalam nafsu sensual. Daripada mencapai pencerahah saat ini, engkau memilih untuk menikmati [nafsu seksual] sekali lagi..... Engkau tidak menjaga komitmen samaya... Mengambil consort dengan tujuan mencapai pembebasan (pencerahan) melalui nafsu seksual menjadi penyebab meningkatnya kecemburuan dan emosi yang mengganggu." (Nasehat Padmasambhava pada Yeshe Tsogyal)


"Bagaimanakah consort yang terkualifikasi itu?"
Guru Padmasambhava menjawab: "Secara umum, ia adalah wanita tanpa kesalahan-kesalahan di atas. Secara khusus, ia adalah orang yang tertarik pada Dharma, yang pandai dan bersifat bajik, yang memiliki keyakinan kuat dan welas asih yang agung, memiliki Enam Paramita secara sempurna, tidak melanggar nasehat Guru, menjaga Samaya dari mantra Rahasia seperti menjaga matanya sendiri, yang tidak berzinah kecuali ia dapat mengendalikannya, yang hidup dengan rapi dan bersih. Menemukan consort seperti itu membantu dalam Jalan, namun seseorang seperti itu sangat jarang di Tibet. Ornag itu seharusnya seperti Putri Mandarava.(Nasehat Padmasambhava pada Yeshe Tsogyal)
Berzinah dan seks bebas tidak boleh tetapi seks resmi (menikah) boleh.

Quote
Enam Paramita salah satunya adalah Sila Paramita yaitu Paramita memegang Sila termasuk tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzinah, tidak berbohong dan tidak mabuk-mabukkan. Enam Paramita lengkap berarti Bodhisattva Tingkat 10.[/b][/color]
Ini asal ngomong. Dari berbagai literatur jelas sekali menyebutkan bahwa Tantra melibatkan seks, daging dan alkohol, pakai sila Tantra jangan pakai sila Theravada mas, ini forum Tantra.

Quote
"Lindungilah praktik karmamudramu dari mata yang mesum, jangan terlena pada organ seksual kalian, ikatlah erat-erat." (Biografi Yeshe Tsogyal)

 _/\_
The Siddha Wanderer

Ini juga tidak dikatakan tak boleh seks, jangan terlena bukan berarti tak boleh.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: dilbert on 06 February 2010, 11:29:22 PM
Quote
Quote
Kalau Bodhisatva dalam tantrayana/mahayana masih bisa ngesex...setau saya di theravada yg saya yakini juga menyatakan bodhisatva dalam sekian banyak kelahiran masih bisa ngesex...membunuh dsb....(sebagai bahan perbandingan)
Bedanya dalam Theravada, seorang Bodhisatta bukan makhluk suci.

Setuju...tetapi dalam tantrayana juga ada disebutkan tingkatan bodhistava yg masih ada kilesa yg artinya juga tidak suci bukan..?

DAlam theravada, makhluk suci / ariya hanya terdiri dari para sotapanna, sakadagami, anagami dan arahat (savaka buddha). Seorang bodhisatta (calon sammasambuddha / berada dalam karir sebagai calon sammasambuddha) tidak tergolong ke dalam makhluk suci. Jadi masih klop bahwa bodhisatta dalam kehidupannya masih melakukan hubungan sex dengan pasangan hidupnya.

Sedangkan di dalam konsep Mahayana, seorang sravaka buddha  masih tergolong di dalam bodhisatva tingkat ke-7. Pertanyaannya adalah bahwa padmasambhava termasuk ke dalam bodhisatta tingkat ke berapa ? Apakah bodhisatta di dalam Mahaayana termasuk sebagai seorang makhluk suci ?

Artinya perbedaan mendasarnya pada bodhisatva menurut mahayana/tantra ada yg suci dan tidak suci..jika menurut adanya kilesa atau tidak adanya kilesa. Dan ini pernah dijelaskan oleh bro Gandalf.
Kalau tidak salah ingat bodhisatva tingkat 1 sampai sekian bisa jatuh kembali CMIIW...(itu yg tidak sucinya)

Nah pertanyaan bro selanjutnya akan dijawab bro Gandalf /praktisi tantra yg lebih mengerti dan detil.

Buddha Sakyamuni kemudian menjadi Padmasambhava yang membunuh orang, melakukan hubungan seksual, Minum-minuman keras dsbnya, termasuk melorot atau tidak?

Buddha Sakyamuni masih bisa melorot atau tidak?

Dalam tradisi Theravada, bahkan seorang sotapanna tidak akan melorot lagi...
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: andry on 07 February 2010, 12:43:30 AM
Kalau ngomong sama anak TK, pakai bahasa ANAK2
kalau ngomong sama PEJABAT, pakai bahasa PEJABAT
kalau ngomong dengan guru, pakai bahasa INTELEK

apa jadinya kalau ngomong dgn anak TK, pakai bahasa INTELEK
apa jadinya kalau ngomong dgn PEJABAT, pakai bahasa ANAK2

mo ngomong 3 tahun jugak, gak akan nyambung2
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Nevada on 07 February 2010, 12:54:09 AM
Kalau ngomong sama anak TK, pakai bahasa ANAK2
kalau ngomong sama PEJABAT, pakai bahasa PEJABAT
kalau ngomong dengan guru, pakai bahasa INTELEK

apa jadinya kalau ngomong dgn anak TK, pakai bahasa INTELEK
apa jadinya kalau ngomong dgn PEJABAT, pakai bahasa ANAK2

mo ngomong 3 tahun jugak, gak akan nyambung2


Maksudnya?
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: andry on 07 February 2010, 12:56:28 AM
Quote
Quote
Kalau Bodhisatva dalam tantrayana/mahayana masih bisa ngesex...setau saya di theravada yg saya yakini juga menyatakan bodhisatva dalam sekian banyak kelahiran masih bisa ngesex...membunuh dsb....(sebagai bahan perbandingan)
Bedanya dalam Theravada, seorang Bodhisatta bukan makhluk suci.

Setuju...tetapi dalam tantrayana juga ada disebutkan tingkatan bodhistava yg masih ada kilesa yg artinya juga tidak suci bukan..?

DAlam theravada, makhluk suci / ariya hanya terdiri dari para sotapanna, sakadagami, anagami dan arahat (savaka buddha). Seorang bodhisatta (calon sammasambuddha / berada dalam karir sebagai calon sammasambuddha) tidak tergolong ke dalam makhluk suci. Jadi masih klop bahwa bodhisatta dalam kehidupannya masih melakukan hubungan sex dengan pasangan hidupnya.

Sedangkan di dalam konsep Mahayana, seorang sravaka buddha  masih tergolong di dalam bodhisatva tingkat ke-7. Pertanyaannya adalah bahwa padmasambhava termasuk ke dalam bodhisatta tingkat ke berapa ? Apakah bodhisatta di dalam Mahaayana termasuk sebagai seorang makhluk suci ?

Artinya perbedaan mendasarnya pada bodhisatva menurut mahayana/tantra ada yg suci dan tidak suci..jika menurut adanya kilesa atau tidak adanya kilesa. Dan ini pernah dijelaskan oleh bro Gandalf.
Kalau tidak salah ingat bodhisatva tingkat 1 sampai sekian bisa jatuh kembali CMIIW...(itu yg tidak sucinya)
[/color]
Nah pertanyaan bro selanjutnya akan dijawab bro Gandalf /praktisi tantra yg lebih mengerti dan detil.

Buddha Sakyamuni kemudian menjadi Padmasambhava yang membunuh orang, melakukan hubungan seksual, Minum-minuman keras dsbnya, termasuk melorot atau tidak?

Buddha Sakyamuni masih bisa melorot atau tidak?

Dalam tradisi Theravada, bahkan seorang sotapanna tidak akan melorot lagi...
1st: bodhisata dan bodhisatva, beda...
2nd:  :)) aya2 wae..
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: andry on 07 February 2010, 01:02:32 AM
Kalau ngomong sama anak TK, pakai bahasa ANAK2
kalau ngomong sama PEJABAT, pakai bahasa PEJABAT
kalau ngomong dengan guru, pakai bahasa INTELEK

apa jadinya kalau ngomong dgn anak TK, pakai bahasa INTELEK
apa jadinya kalau ngomong dgn PEJABAT, pakai bahasa ANAK2

mo ngomong 3 tahun jugak, gak akan nyambung2


Maksudnya?
aduhhh.. masa kagak paham coyyy
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 07 February 2010, 06:00:59 AM
Kalau ngomong sama anak TK, pakai bahasa ANAK2
kalau ngomong sama PEJABAT, pakai bahasa PEJABAT
kalau ngomong dengan guru, pakai bahasa INTELEK

apa jadinya kalau ngomong dgn anak TK, pakai bahasa INTELEK
apa jadinya kalau ngomong dgn PEJABAT, pakai bahasa ANAK2

mo ngomong 3 tahun jugak, gak akan nyambung2


Perumpamaan yg tepat my son  :))




Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: marcedes on 07 February 2010, 12:00:25 PM
kalau gitu toss dulu... :))

yg jd pertanyaan, bukankah anda katakan Buddha gotama mengajarkan mahayana dan ananda mengulang pada konsili?
lalu apa gunanya padmasabhava lahir dan mengajarkan mahayana? maksudnya? timpa tindih gituloh....

Quote
there shall come forth a man, the Lake-born Lotus, from north-west Uddiyana, who shall be yet wiser and more powerful than myself. It shall be he who will promulgate the way of Secret Mantra."
maksud dari more power full sendiri di artikan "LEBIH HEBAT" sama seperti kitab saddhamapundarika yg tertulis bahwa kitabnya lebih "TINGGI" dibanding sutra lainnya

masalah menari telanjang...anda katakan ini tradisional?
zaman Buddha Gotama saja...sewaktu jubah Sariputta Thera kurang rapi, di tegur oleh seorang anak...

ini berarti Zaman sebelum Padmasabhava sudah dikenal dengan namanya "TAHU MALU"

-------------------------------------------------------------------
lebih lengkap lagi dalam sutta sering di katakan bahwa mengenai "pertapa telanjang" yang memakan dengan 4 postur...
pernakah dalam sutta(zaman buddha Gotama) yang namanya "telanjang" itu di anggap "normal"?
masalahnya ini Boddhisatva yang menggap dirinya "MORE POWERFUL" dibanding SAMMASAMBUDDHA GOTAMA.

tentu saja ini aneh, kalau dibilang tradisional...sedangkan tradisional nya( sebelum padma lahir ) saja menurut literatur...yg namanya telanjang-telanjang sudah dianggap "tidak baik"

---------------------------------------------------------------------------------------
masalah maksud kelahiran..........

dalam beberapa text jelas kalau seorang boddhisatva lahir dengan memilih keluarga dan latar belakang untuk menjadi BUDDHA
motif nya?
jelas karena waktu itu Ajaran Buddha tidak pernah terdengar lagi.............................

lalu bagaimana dengan padma?
disitu dikatakan padma mengajarkan mahayana....pertanyaannya untuk apa?
apakah Gotama lupa mengajarkan mahayana? atau kurang lengkap?

mengapa hanya selang waktu 12 tahun? padma saja bisa hidup 1200 tahun...mengapa Buddha tidak memanjangkan saja waktu hidupnya selama 500 tahun untuk mengajarkan mahayana yg berubah identitas menjadi padma? memangnya buddha gotama tidak bisa long life?
alasannya?

adalah tidak masuk akal di alam manusia ada yg bisa hidup 1200 tahun...mustahil bos..tolong objektif dikit..ini sudah dongeng bukan kisah nyata..


kemudian Sangkonsili ke-1 diadakan oleh Ananda dan Kassapa....guna membukukan karena takut buddha dhamma hilang lalu lahir padma? apa gunanya konsili ke-1?
motif konsili ke-1 itu sepertinya ga guna..sebab sumber asli(sammasambuddha) juga sudah lahir....

lalu konsili ke-2 dan konsili ke-3 juga tidak perlu di adakan..sebab masih jangkauan 1200 thn..
yg lucunya..."kalau seorang sammasambuddha lahir tidak mungkin sangha pecah
pasti padma yg notabane nya sammasambuddha akan mempersatukan SANGHA.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: K.K. on 07 February 2010, 01:13:01 PM
yg jd pertanyaan, bukankah anda katakan Buddha gotama mengajarkan mahayana dan ananda mengulang pada konsili?
lalu apa gunanya padmasabhava lahir dan mengajarkan mahayana? maksudnya? timpa tindih gituloh....
Tumpang tindih menurut siapa? Kalau berdasarkan Tradisi Tibetan, bukan "tumpang tindih" tapi saling melengkapi.


Quote
masalah maksud kelahiran..........

dalam beberapa text jelas kalau seorang boddhisatva lahir dengan memilih keluarga dan latar belakang untuk menjadi BUDDHA
motif nya?
jelas karena waktu itu Ajaran Buddha tidak pernah terdengar lagi.............................
Bisa minta referensi dari Teks Mahayana tentang ini?


Quote
adalah tidak masuk akal di alam manusia ada yg bisa hidup 1200 tahun...mustahil bos..tolong objektif dikit..ini sudah dongeng bukan kisah nyata..

Sudah dijelasan Bro Gandalf bahwa memang masih ada ketidakjelasan mengenai sejarahnya. Jadi silahkan dipercaya kalau mau, ditinggalkan kalau tidak mau. Di tiap agama juga pasti ada "dongeng"-nya masing-masing, bukan?

Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 07 February 2010, 02:46:56 PM
Quote
kalau gitu toss dulu... laugh

yg jd pertanyaan, bukankah anda katakan Buddha gotama mengajarkan mahayana dan ananda mengulang pada konsili?
lalu apa gunanya padmasabhava lahir dan mengajarkan mahayana? maksudnya? timpa tindih gituloh....

Guru Padmasambhava meneruskan ajaran Sakyamuni Buddha Gotama bosssss...... sama seperti Ananda dan para Arhat lainnya meneruskan ajaran Beliau.
Quote
Quote
there shall come forth a man, the Lake-born Lotus, from north-west Uddiyana, who shall be yet wiser and more powerful than myself. It shall be he who will promulgate the way of Secret Mantra."
maksud dari more power full sendiri di artikan "LEBIH HEBAT" sama seperti kitab saddhamapundarika yg tertulis bahwa kitabnya lebih "TINGGI" dibanding sutra lainnya

Sudah saya jelaskan sebelumnya. Bahkan Guru kita di masa ini dianggap jauh lebih baik ketimbang Sakyamuni Buddha. Apakah ini berarti Guru kita pencapaiannya lebih tinggi dari Sang Buddha Sakyamuni?? Bahkan pencapaian Sakyamuni Buddha dan Padmasambhava adalah SAMA, bagaimana mungkin bisa lebih bijak dari yang lain? Bila anda belum belajar Tantra dan bukan praktisi Tantra, lebih baik jangan terburu-buru menginterpretasi suatu ajaran.

Di sana Padmasambhava "promulgate" ya maksudnya Bleiau menyebarkan ajaran Tantra dari Sakyamuni Buddha.

"Tantra diajarkan oleh Sakyasimha (Gotama Buddha)." (Dakini Guhya-bindhu Tantra)

“Dikatakan ada 60.000.000 metode dalam yoga-tantra. Ada 160.000.000 di dalam yogini-tantra. Ada 800.000.000 metode di berbagai sutranta. Dengan cara yang sama, ada 500.000 krores dalam paramitayana. Semua metode ini telah dibabarkan oleh Munindra (Sakyamuni).” (Buddhadkapala Tantra).

Quote
lebih lengkap lagi dalam sutta sering di katakan bahwa mengenai "pertapa telanjang" yang memakan dengan 4 postur...
pernakah dalam sutta(zaman buddha Gotama) yang namanya "telanjang" itu di anggap "normal"?
masalahnya ini Boddhisatva yang menggap dirinya "MORE POWERFUL" dibanding SAMMASAMBUDDHA GOTAMA.

tentu saja ini aneh, kalau dibilang tradisional...sedangkan tradisional nya( sebelum padma lahir ) saja menurut literatur...yg namanya telanjang-telanjang sudah dianggap "tidak baik"

Padmasambhava telanjang cuma 1 kali dan beliau tidak menganjurkannya sebagai pola hidup. Ketika masih di kerajaan, ketika berkelana di mana-mana dan ketika menyebarkan Dharma di Tibet, Padmasambhava selalu mengenakan pakaian yang rapi.

Jangan melebih-lebihkan sesuatu yang biasa-biasa saja. Apalagi sampai sengaja disama-samakan dengan para petapa Nigrantha (Jain Digambara) yang hampir selalu telanjang dan dianggap sebagai pola gaya hidup yang suci.

Saya tanya, bila saya disuruh telanjang dengan tujuan menyelamatkan orang lain (misal diancam seseorang), apakah saya dibilang tidak tahu malu?

Demikian juga Padmasambhava, Beliau melakukannya agar ia dapat keluar dari kerajaan dan menyebarkan Dharma pada semua makhluk, ini karena welas asihnya.

Jadi bukan telanjang dianggap sesuatu yang suci. Aneh2 aja.

Quote
lalu bagaimana dengan padma?
disitu dikatakan padma mengajarkan mahayana....pertanyaannya untuk apa?
apakah Gotama lupa mengajarkan mahayana? atau kurang lengkap?

Pertanyaan aneh. Untuk apa sekarang para Suhu Mahayana mengajarkan mahayana? Karena Buddha dulu nggak pernah mengajarkan Mahayana?? Saya tidak bisa paham pola pikir semacam ini.

Sakyamuni Buddha mengajarkan wahana Mahayana (Sutra) dan Vajrayana (Tantra), Guru Padmasambhava adalah salah satu dari Guru penerus ajaran-Nya. Apanya yang kurang lengkap?

Bahkan Guru Padmasmabhava pernah bertanya sendiri pada Ananda di manakah teks-teks Mantrayana disimpan, karena Ananda bertanggung jawab dalam mengkompilasi ajaran Sang Buddha dari ketiga Yana.

Quote
mengapa hanya selang waktu 12 tahun? padma saja bisa hidup 1200 tahun...mengapa Buddha tidak memanjangkan saja waktu hidupnya selama 500 tahun untuk mengajarkan mahayana yg berubah identitas menjadi padma? memangnya buddha gotama tidak bisa long life?
alasannya?

adalah tidak masuk akal di alam manusia ada yg bisa hidup 1200 tahun...mustahil bos..tolong objektif dikit..ini sudah dongeng bukan kisah nyata..

Berarti Tipitaka Pali Theravada isinya juga dongeng ketika mengatakan umur manusia bisa bertambah jadi 84000 tahun dan berkurang hingga usia 10 tahun. Justru anda yang tampaknya harus lebih objektif dan teliti.

Quote
Quote
kemudian Sangkonsili ke-1 diadakan oleh Ananda dan Kassapa....guna membukukan karena takut buddha dhamma hilang lalu lahir padma? apa gunanya konsili ke-1?
motif konsili ke-1 itu sepertinya ga guna..sebab sumber asli(sammasambuddha) juga sudah lahir....

lalu konsili ke-2 dan konsili ke-3 juga tidak perlu di adakan..sebab masih jangkauan 1200 thn..
yg lucunya..."kalau seorang sammasambuddha lahir tidak mungkin sangha pecah
pasti padma yg notabane nya sammasambuddha akan mempersatukan SANGHA.

Apakah selama ini anda memperhatikan apa yang saya tulis? Sudah dibilang bahwa Padmasambhava bukanlah Samyaksambuddha Nirmanakaya Agung seperti Sakyamuni Buddha yang memutar Roda Dharma.

Dalam Bhiksuvarsagrapariprccha, Padmasambhava sendiri dengan jelas bagaimana ia menyaksikan perpecahan dalam tubuh Sangha dan ketika Beliau menyelidiki penyebabnya, ini adalah karena karma masa lalu dari Sakyamuni Buddha sendiri yang tidak bisa dihindari lagi.

Lagian ada Samyaksmabuddha atau tidak, tampaknya tidak terlalu berhubungan dengan perpecahan Sangha. Toh semua aliran yang terpecah belah itu (18 aliran Shravakayana) mengakui bahwa para pendirinya / silsilahnya itu para Arhat. Berarti Arhat masih bisa terpecah belah dong?? Lalu bagaimanakah prajna seorang Arahat kok bisa malah menimbulkan banyak sekte?

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 07 February 2010, 03:03:42 PM
Quote
Makanya kita tunggu penjelasan dari bro Gandalf atau praktisi Tantrayana, adakah perbedaan emanasi dan inkarnasi? apakah bisa diartikan dengan arti menjadi secara harafiah?

yg kedua kita tidak bisa langsung menyimpulkan Buddha Sakyamuni menjadi Padmasambhava secara harafiah...karena adanya konsep nirmanakaya, dharmakaya dan sebgainya dimana saya pun tidak paham dan ingin tahu..dan biasanya dihubungkan dengan upayakausalya tadi...Jika bukan diartikan secara harfiah..maka pembuktiannya harus dengan abinna. Karena masalah ini cakupannya luas sekali.

Jadi mari kita tunggu jawaban dari  orang yg lebih kompeten untuk menjawab.. yg lebih menguasai tantrayana dan juga praktisinya_/\_

Perbedaannya adalah:

Inkarnasi = satu kesinambungan batin yang berpindah dari satu alam ke alam lain dalam samsara

Emanasi = tidak ada kaitannya dengan kesinambungan batin, tetapi adalah hakekatnya yang beremanasi.

Jadi misalnya, Karmapa memiliki kesinambungan batin yang berbeda dengan Avalokitesvara, tetapi hakekat dari Avalokitesvara beremanasi menjadi Karmapa.

Kesinambungan batin Padmasambhava dan Sakyamuni Buddha ya tentu berbeda, tetapi hakekat Sakyamuni beremanasi dalam diri Padmasambhava.

Dalam Buku Pembebasan Di Tangan Kita, dikatakan bahwa Sakyamuni Buddha akan beremanasi menjadi Guru-Guru. Jadi semua Bhante, Suhu dan Rinpoche yang berqualified sebagai Guru semuanya adalah emanasi Sakyamuni Buddha, BUKAN inkarnasi Sakyamuni Buddha, karena bagaimana satu kesinambungan batin bisa terpecah belah dan bagaimana mungkin berbagai kesinambungan batin menjadi satu kesinambungan batin? Impossible.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 07 February 2010, 03:20:09 PM
Quote
Ini asal ngomong. Dari berbagai literatur jelas sekali menyebutkan bahwa Tantra melibatkan seks, daging dan alkohol, pakai sila Tantra jangan pakai sila Theravada mas, ini forum Tantra.

Saya heran, anda ini belum belajar Tantra tetapi sudah berani menjabarkan ini itu tentang Tantra.

Apa anda tahu dalam Vajra Tip Tantra dikatakan  praktisi Tantra selain harus memegang Sila Tantra, harus memegang Sila Pratimoksha (Pancasila bagi umat awam atau Vinaya bagi Sangha?). Apa anda tahu Sila Pratimoksha itu juga bagian integral dalam Vajrayana?

Mau saya kasih referensi Tantra yang lebih banyak lagi yang menolak daging dan alkohol serta perzinahan??

Apa anda belum puas dengan seabrek referensi Tantra dari saya dalam topik "Mencapai pencerahan dengan Sex?" Apakah anda tidak puas dengan referensi saya yaitu Nasehat Padmasambhava pada Yeshe Tsogyal? Apa anda tidak puas dengan kutipan ucapan Padmasambhava tentang alkohol? Anda butuh lagi? Mau?

Bahkan sumber anda sama sekali tidak memuaskan, tahunya Guhyasamaja tok... tok.... itupun anda pelajari tanpa Abhiseka dan Lamrim serta tanpa dari kitabnya langsung malah dari buku karangan orang. Hebat!

Atau anda tidak mampu mencari sumber2 referensi yang lain sehingga secara arogan mengatakan saya asal ngomong? Itu soal Enam Paramita dari mulut Guru Padmasambhava sendiri, Maha Guru Tantrayana.

Anda tulis saya asal ngomong, terserah. Tapi saya sendiri adalah praktisi Vajrayana silsilah Kagyu dan juga belajar Gelug, bahkan Theravada dan Mahayana. Selain teori, saya tahu dasar-dasar dan pokok prakteknya, walaupun belum realisasi.

Apakah anda praktisi Tantra? Atau hanya mendapatkan teori dari sedikit sumber tapi sudah berani menginterpretasi? Jangan mengada-ada.

Maka dari itu saya sangat suka pepatah Konfusius yg kurang lebih begini: "Mereka yang bijaksana, kalau nggak tahu ya akan bilang bahwa mereka tidak tahu." Ini saya lihat dalam diri Bhante Uttamo. Beliau sangat bijaksana dengan tidka menginterpretasi ajaran Mahayana seenaknya, karena Beliau jujur tidak tahu dan Beliau menyarankan untuk bertanya pada pihak Mahayanis yang berkompeten.

Berbeda dengan beberapa orang, yang tidak tahu ajaran Tantra, belum pernah belajar dengan Rinpoche, belum pernah mencicipi Tantra, belum pernah belajar Lamrim, belum pernah belajar meditasi Mahayana, belum pernah baca seluruh kitab-kitab Mahayana dan Tantra tapi sudah berani menjudge ajaran Mahayana dan Vajrayana dengan hanya menggunakan sedikit sumber.

Apanya yang Ehipassiko? ? ? ? ? ? ? ? ?

Quote
Ini juga tidak dikatakan tak boleh seks, jangan terlena bukan berarti tak boleh.

Wah kalau begitu saya ganti terjemahan deh, mungklin kurang tepat, karena saya menerjemahkan dari kata "don't loose" yaitu jangan sampai "bebas / lepas" organ seksual itu. Maksudnya adalah jangan sampai terjadi orgasme krn ini sudah bukan karmamudra lagi.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 07 February 2010, 03:32:43 PM
 [at]  bond and dilbert:

Kalau sudah Bodhisattva tingkat 6, ya tidak bakalan merosot lagi. Sudah bhumi 1 ya terus progress sampai bhumi 10.

Syarat melakukan karmamudra adalah telah menyempurnakan Enam Paramita, berarti Bodhisattva Tingkat 10. Sakyamuni melakukan karmamudra dengan Yasodhara juga waktu Bodhisattva tingkat 10. Dan memang Karmamudra ini dilakukan sebelum pencapaian Mahamudra alias Anuttara Samyaksambodhi, jadi sudah barang tentu Bodhisattva Bhumi 10. Di dalam kitab-kitab Tantra, mudra (consort) ini sangat jelas dideskripsikan sebagai salah satu latihan Bodhisattva Bhumi 10. Mudra bisa berupa Karmamudra (consort fisik) dan Jnanamudra (consort visualisasi). Tetapi ini tidak mutlak.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Sostradanie on 07 February 2010, 03:34:39 PM
Quote
Anda tulis saya asal ngomong, terserah. Tapi saya sendiri adalah praktisi Vajrayana silsilah Kagyu dan juga belajar Gelug, bahkan Theravada dan Mahayana. Selain teori, saya tahu dasar-dasar dan pokok prakteknya, walaupun belum realisasi.

Maaf bro gandalf,bisa bantu jelaskan tentang pembunuhan yang dilakukan sang guru padma??Apakah dia terhindar dari karma buruk??
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 07 February 2010, 03:50:04 PM
Quote
Maaf bro gandalf,bisa bantu jelaskan tentang pembunuhan yang dilakukan sang guru padma??Apakah dia terhindar dari karma buruk??

Tidak. Buktinya Beliau diusir? Itu adalah buah karma buruk membunuh. Seorang Bodhisattva yang berupaya kausalya selalu siap menerima segala akibatnya, beliau dengan berani bertanggung jawab atas segala tindakannya, karena semua ini dimotivasi dengan welas asih.

Sama seperti dalam kitab Jataka ketika dahulu Sakyamuni Buddha terlahir sebagai Pangeran Mahasattva membunuh perampok jahat untuk menyelamatkan 500 penumpang kapal. Ada karma buruk di sana, tapi juga ada karma baik yang jauh lebih banyak karena motivasi welas asih agung Sang Bodhisattva.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Indra on 07 February 2010, 03:53:08 PM
Quote
Makanya kita tunggu penjelasan dari bro Gandalf atau praktisi Tantrayana, adakah perbedaan emanasi dan inkarnasi? apakah bisa diartikan dengan arti menjadi secara harafiah?

yg kedua kita tidak bisa langsung menyimpulkan Buddha Sakyamuni menjadi Padmasambhava secara harafiah...karena adanya konsep nirmanakaya, dharmakaya dan sebgainya dimana saya pun tidak paham dan ingin tahu..dan biasanya dihubungkan dengan upayakausalya tadi...Jika bukan diartikan secara harfiah..maka pembuktiannya harus dengan abinna. Karena masalah ini cakupannya luas sekali.

Jadi mari kita tunggu jawaban dari  orang yg lebih kompeten untuk menjawab.. yg lebih menguasai tantrayana dan juga praktisinya_/\_

Perbedaannya adalah:

Inkarnasi = satu kesinambungan batin yang berpindah dari satu alam ke alam lain dalam samsara

Emanasi = tidak ada kaitannya dengan kesinambungan batin, tetapi adalah hakekatnya yang beremanasi.

Jadi misalnya, Karmapa memiliki kesinambungan batin yang berbeda dengan Avalokitesvara, tetapi hakekat dari Avalokitesvara beremanasi menjadi Karmapa.

Kesinambungan batin Padmasambhava dan Sakyamuni Buddha ya tentu berbeda, tetapi hakekat Sakyamuni beremanasi dalam diri Padmasambhava.

Dalam Buku Pembebasan Di Tangan Kita, dikatakan bahwa Sakyamuni Buddha akan beremanasi menjadi Guru-Guru. Jadi semua Bhante, Suhu dan Rinpoche yang berqualified sebagai Guru semuanya adalah emanasi Sakyamuni Buddha, BUKAN inkarnasi Sakyamuni Buddha, karena bagaimana satu kesinambungan batin bisa terpecah belah dan bagaimana mungkin berbagai kesinambungan batin menjadi satu kesinambungan batin? Impossible.

 _/\_
The Siddha Wanderer


jadi ...

Quote
Buddha Shkayamuni meramalkan bahwa “kelak setelah parinirvana, setelah dua belas tahun berlalu, penakluk terbaik di seluruh dunia, aku, akan muncul lagi, di tanah Uddiyana, dan, dengan nama Padmasambhava, aku akan mengajarkan Doktrin Mantrayana.”

inkarnasi atau emanasi?
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 07 February 2010, 03:57:33 PM
Emanasi.

Dalam Buku Pembebasan di Tangan Kita, di situ disebutkan sumber-sumber dari Tripitaka bahwa Buddha Sakyamuni akan muncul lagi dalam wujud Guru-Guru.

Samyaksambuddha nggak bakalan reinkarnasi lagi.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Sostradanie on 07 February 2010, 04:51:52 PM
Quote
Maaf bro gandalf,bisa bantu jelaskan tentang pembunuhan yang dilakukan sang guru padma??Apakah dia terhindar dari karma buruk??

Tidak. Buktinya Beliau diusir? Itu adalah buah karma buruk membunuh. Seorang Bodhisattva yang berupaya kausalya selalu siap menerima segala akibatnya, beliau dengan berani bertanggung jawab atas segala tindakannya, karena semua ini dimotivasi dengan welas asih.

Sama seperti dalam kitab Jataka ketika dahulu Sakyamuni Buddha terlahir sebagai Pangeran Mahasattva membunuh perampok jahat untuk menyelamatkan 500 penumpang kapal. Ada karma buruk di sana, tapi juga ada karma baik yang jauh lebih banyak karena motivasi welas asih agung Sang Bodhisattva.

 _/\_
The Siddha Wanderer


Dan bagaimana dengan membunuh sekian banyak prajurit karena dia mengeluarkan bayi itu??Dan apakah Padmasambhava  itu menjadi seorang buddha(tercerahkan) pada kehidupan itu juga??

Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Sostradanie on 07 February 2010, 05:25:27 PM
Selama masa ini, Indraraja, raja di sebuah wilayah Uddiyana, dan banyak rakyatnya telah beralih agama. Padma mengubah wujudnya menjadi siluman Rakshasa dengan mengikatkan seekor ular di rambutnya, dan mengenakan pakaian dari kulit manusia dan rok dari kulit macan. Dengan senjata di tangannya, ia mendatangi kerajaan Indraraja, di mana ia secara gaib mengubah tubuh raja dan para pengikutnya, meminum darah mereka dan memakan daging mereka. Batin mereka terbebaskan, dan dikirim ke alam surga, mencegah keturunan mereka jatuh ke neraka. Padma mengambil setiap perempuan untuk dirinya sendiri untuk memurnikan mereka secara spiritual dan mempersiapkan mereka untuk menjadi ibu dari anak-anak yang berkecendrungan religius.

Maaf yah bro gandalf kalau saya terlalu kritis.Tapi saya hanya ingin tahu lebih jelas saja.Karena saya agak susah memahaminya.Saya membaca cerita itu yang terekam di otak ini cuma begitu banyak pertempuran/peperangan,pembunuhan dan perempuan.

Padmasambhava  melakukan perang,menaklukan suatu daerah baik itu manusia,setan dll baru mengajarkan dhamma.Apakah itu artinya demi menegakkan agama,pembunuhan diperbolehkan?
Sepertinya seorang Padmasambhava  bisa merencanakan karma.Bisa membuat seseorang terhindar neraka.Atau memang hukum karma itu bisa dihindari dengan cara-cara tertentu?Bisa tolong bantu jelaskan?

 
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Sostradanie on 07 February 2010, 05:27:50 PM
Oya,lupa 1 pertanyaan diatas.Apa anak-anak yang religius itu anak Padmasambhava??Disitu ditulis padma mengambil setiap perempuan untuk dirinya sendiri.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 07 February 2010, 08:09:11 PM
Quote
Maka dari itu saya sangat suka pepatah Konfusius yg kurang lebih begini: "Mereka yang bijaksana, kalau nggak tahu ya akan bilang bahwa mereka tidak tahu." Ini saya lihat dalam diri Bhante Uttamo. Beliau sangat bijaksana dengan tidka menginterpretasi ajaran Mahayana seenaknya, karena Beliau jujur tidak tahu dan Beliau menyarankan untuk bertanya pada pihak Mahayanis yang berkompeten.

Berbeda dengan beberapa orang, yang tidak tahu ajaran Tantra, belum pernah belajar dengan Rinpoche, belum pernah mencicipi Tantra, belum pernah belajar Lamrim, belum pernah belajar meditasi Mahayana, belum pernah baca seluruh kitab-kitab Mahayana dan Tantra tapi sudah berani menjudge ajaran Mahayana dan Vajrayana dengan hanya menggunakan sedikit sumber.

Apanya yang Ehipassiko? ? ? ? ? ? ? ? ?

Cocok...Ehipasikonya kebablasan kalau belom apa2 sudah judgement...makanya lebih tepat disebut Tahipasiko untuk yg bablas ini ;D

Quote
Dalam Buku Pembebasan Di Tangan Kita, dikatakan bahwa Sakyamuni Buddha akan beremanasi menjadi Guru-Guru. Jadi semua Bhante, Suhu dan Rinpoche yang berqualified sebagai Guru semuanya adalah emanasi Sakyamuni Buddha, BUKAN inkarnasi Sakyamuni Buddha, karena bagaimana satu kesinambungan batin bisa terpecah belah dan bagaimana mungkin berbagai kesinambungan batin menjadi satu kesinambungan batin? Impossible.

Ok terima kasih mas Gandalf..aye uda jelas  _/\_
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: ryu on 07 February 2010, 08:47:48 PM
iya makanya sudah, ga usah pusingin ajaran lain, mau pandangannya lain mau bagaimanapun bukan urusan kita, jalanin yang menurut kita baik aja, mendingan belajar egois aja ;D
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Nevada on 07 February 2010, 09:46:08 PM
Kalau ngomong sama anak TK, pakai bahasa ANAK2
kalau ngomong sama PEJABAT, pakai bahasa PEJABAT
kalau ngomong dengan guru, pakai bahasa INTELEK

apa jadinya kalau ngomong dgn anak TK, pakai bahasa INTELEK
apa jadinya kalau ngomong dgn PEJABAT, pakai bahasa ANAK2

mo ngomong 3 tahun jugak, gak akan nyambung2


Maksudnya?
aduhhh.. masa kagak paham coyyy

Oh jadi maksud Anda saya yang masih TK, jadi tidak mengerti bahasa INTELEK?
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: marcedes on 08 February 2010, 12:03:23 AM
yg jd pertanyaan, bukankah anda katakan Buddha gotama mengajarkan mahayana dan ananda mengulang pada konsili?
lalu apa gunanya padmasabhava lahir dan mengajarkan mahayana? maksudnya? timpa tindih gituloh....
Tumpang tindih menurut siapa? Kalau berdasarkan Tradisi Tibetan, bukan "tumpang tindih" tapi saling melengkapi.


Quote
masalah maksud kelahiran..........

dalam beberapa text jelas kalau seorang boddhisatva lahir dengan memilih keluarga dan latar belakang untuk menjadi BUDDHA
motif nya?
jelas karena waktu itu Ajaran Buddha tidak pernah terdengar lagi.............................
Bisa minta referensi dari Teks Mahayana tentang ini?


Quote
adalah tidak masuk akal di alam manusia ada yg bisa hidup 1200 tahun...mustahil bos..tolong objektif dikit..ini sudah dongeng bukan kisah nyata..

Sudah dijelasan Bro Gandalf bahwa memang masih ada ketidakjelasan mengenai sejarahnya. Jadi silahkan dipercaya kalau mau, ditinggalkan kalau tidak mau. Di tiap agama juga pasti ada "dongeng"-nya masing-masing, bukan?
dari RAPB lah..bukankah mahayana juga mengakui RAPB?

Quote
kalau gitu toss dulu... laugh

yg jd pertanyaan, bukankah anda katakan Buddha gotama mengajarkan mahayana dan ananda mengulang pada konsili?
lalu apa gunanya padmasabhava lahir dan mengajarkan mahayana? maksudnya? timpa tindih gituloh....

Guru Padmasambhava meneruskan ajaran Sakyamuni Buddha Gotama bosssss...... sama seperti Ananda dan para Arhat lainnya meneruskan ajaran Beliau.

maksud saya, adalah...
apagunanya sakyamuni Buddha Parinibbana dan Emanispasi lagi?

andai kata Buddha Gotama dengan kemampuannya Menambah umur beliau...akankah terjadi perpecahan sangha?
justru ketika Buddha parinibbana....disitu Awal perpecahan...

lalu ketika Buddha parinibbana,kemudian Padma lahir.....mengapa banyak aliran tidak percaya akan Padma sebagai Buddha?

mari kita lihat kebelakang, ketika SangBuddha di ragukan pencerahannya oleh dewa...beliau membuat jembatan emas dan jalan-jalan diatas...

mengapa Padma tidak mengeluarkan keajaiban kembar atau melakukan kesaktian luar biasa untuk membuat para sekte bersatu?
padahal disitu tertulis "more powerfull" blom lagi emansipasi dari 10 buddha. gimana seh?


Quote
Quote
there shall come forth a man, the Lake-born Lotus, from north-west Uddiyana, who shall be yet wiser and more powerful than myself. It shall be he who will promulgate the way of Secret Mantra."
maksud dari more power full sendiri di artikan "LEBIH HEBAT" sama seperti kitab saddhamapundarika yg tertulis bahwa kitabnya lebih "TINGGI" dibanding sutra lainnya

Sudah saya jelaskan sebelumnya. Bahkan Guru kita di masa ini dianggap jauh lebih baik ketimbang Sakyamuni Buddha.
Apakah ini berarti Guru kita pencapaiannya lebih tinggi dari Sang Buddha Sakyamuni??
anggapan dari mana ini?,sejak kapan guru sekarang(misalkan Ajahn) diangggap jauh lebih baik dari Buddha Gotama? anda mengarang yah?  ;D

Bahkan pencapaian Sakyamuni Buddha dan Padmasambhava adalah SAMA, bagaimana mungkin bisa lebih bijak dari yang lain? Bila anda belum belajar Tantra dan bukan praktisi Tantra, lebih baik jangan terburu-buru menginterpretasi suatu ajaran.
saya tidak terburu-buru, justru saya berusaha pakai akal sehat...coba deh lihat tanggapan saya

Di sana Padmasambhava "promulgate" ya maksudnya Bleiau menyebarkan ajaran Tantra dari Sakyamuni Buddha.

"Tantra diajarkan oleh Sakyasimha (Gotama Buddha)." (Dakini Guhya-bindhu Tantra)

“Dikatakan ada 60.000.000 metode dalam yoga-tantra. Ada 160.000.000 di dalam yogini-tantra. Ada 800.000.000 metode di berbagai sutranta. Dengan cara yang sama, ada 500.000 krores dalam paramitayana. Semua metode ini telah dibabarkan oleh Munindra (Sakyamuni).” (Buddhadkapala Tantra).
bukannya gw menghina, angka-angka yang anda sebutkan 160juta terus 800 juta....kemudian 500rb

ga usah sebut angka byk gitulah.....tentang nian fo saja yang katanya 9 kemuliaan jenjang alam sampai sekarang mana penjelasannya? :)
kalau bicara 800 juta...sebut 100 cara saja....dulu.



Quote
lebih lengkap lagi dalam sutta sering di katakan bahwa mengenai "pertapa telanjang" yang memakan dengan 4 postur...
pernakah dalam sutta(zaman buddha Gotama) yang namanya "telanjang" itu di anggap "normal"?
masalahnya ini Boddhisatva yang menggap dirinya "MORE POWERFUL" dibanding SAMMASAMBUDDHA GOTAMA.

tentu saja ini aneh, kalau dibilang tradisional...sedangkan tradisional nya( sebelum padma lahir ) saja menurut literatur...yg namanya telanjang-telanjang sudah dianggap "tidak baik"

Padmasambhava telanjang cuma 1 kali dan beliau tidak menganjurkannya sebagai pola hidup. Ketika masih di kerajaan, ketika berkelana di mana-mana dan ketika menyebarkan Dharma di Tibet, Padmasambhava selalu mengenakan pakaian yang rapi.

Jangan melebih-lebihkan sesuatu yang biasa-biasa saja. Apalagi sampai sengaja disama-samakan dengan para petapa Nigrantha (Jain Digambara) yang hampir selalu telanjang dan dianggap sebagai pola gaya hidup yang suci.

Saya tanya, bila saya disuruh telanjang dengan tujuan menyelamatkan orang lain (misal diancam seseorang), apakah saya dibilang tidak tahu malu?

Demikian juga Padmasambhava, Beliau melakukannya agar ia dapat keluar dari kerajaan dan menyebarkan Dharma pada semua makhluk, ini karena welas asihnya.

sep,penjelasan yg bisa di terima akal.... :)


Jadi bukan telanjang dianggap sesuatu yang suci. Aneh2 aja.

Quote
lalu bagaimana dengan padma?
disitu dikatakan padma mengajarkan mahayana....pertanyaannya untuk apa?
apakah Gotama lupa mengajarkan mahayana? atau kurang lengkap?

Pertanyaan aneh. Untuk apa sekarang para Suhu Mahayana mengajarkan mahayana? Karena Buddha dulu nggak pernah mengajarkan Mahayana?? Saya tidak bisa paham pola pikir semacam ini.

Sakyamuni Buddha mengajarkan wahana Mahayana (Sutra) dan Vajrayana (Tantra), Guru Padmasambhava adalah salah satu dari Guru penerus ajaran-Nya. Apanya yang kurang lengkap?
justru itu....mengapa buddha parinibbana lalu lahir lagi? apa motif nya?
jadi buddha sengaja parinibbana kemudian lahir lagi, lalu mengembangkan 1 ajaran(mahayana) sudah jelas kalau memang Buddha sendiri yang memang memecah belah sangha.

gimana seh....berarti dengan sengaja buddha membedakan hinaya dan mahayana, lalu meninggalkan hinaya...dan hanya mengajarkan mahayana...
terus dalam beberapa Sutra, jalan mahayana sangat di puji sedangkan jalan Hinaya, waduh....di cela.

saya melihat jelas kejanggalan ini...



Bahkan Guru Padmasmabhava pernah bertanya sendiri pada Ananda di manakah teks-teks Mantrayana disimpan, karena Ananda bertanggung jawab dalam mengkompilasi ajaran Sang Buddha dari ketiga Yana.
aneh,benar....
coba pikir seorang Guru parinibbana terus muridnya disuruh tanggung jawab akan ajarannya? dan akhirnya pecah lah sangha....gimana tuh?


Quote
mengapa hanya selang waktu 12 tahun? padma saja bisa hidup 1200 tahun...mengapa Buddha tidak memanjangkan saja waktu hidupnya selama 500 tahun untuk mengajarkan mahayana yg berubah identitas menjadi padma? memangnya buddha gotama tidak bisa long life?
alasannya?

adalah tidak masuk akal di alam manusia ada yg bisa hidup 1200 tahun...mustahil bos..tolong objektif dikit..ini sudah dongeng bukan kisah nyata..

Berarti Tipitaka Pali Theravada isinya juga dongeng ketika mengatakan umur manusia bisa bertambah jadi 84000 tahun dan berkurang hingga usia 10 tahun. Justru anda yang tampaknya harus lebih objektif dan teliti.
bro beda waktu boss.....
padma itu hidup dekat dengan zaman kita....sedangkan kamu angkat topic 1 milliar tahun kedepan.....gimana seh.

kalau saya bilang 5 milliar tahun kedepan ada Kuda terbang kek dongeng...toh bisa saja.

tapi kalau gw bilang 100 tahun kedepan bakalan ada kuda terbang...kira-kira gimana?


Quote
Quote
kemudian Sangkonsili ke-1 diadakan oleh Ananda dan Kassapa....guna membukukan karena takut buddha dhamma hilang lalu lahir padma? apa gunanya konsili ke-1?
motif konsili ke-1 itu sepertinya ga guna..sebab sumber asli(sammasambuddha) juga sudah lahir....

lalu konsili ke-2 dan konsili ke-3 juga tidak perlu di adakan..sebab masih jangkauan 1200 thn..
yg lucunya..."kalau seorang sammasambuddha lahir tidak mungkin sangha pecah
pasti padma yg notabane nya sammasambuddha akan mempersatukan SANGHA.

Apakah selama ini anda memperhatikan apa yang saya tulis? Sudah dibilang bahwa Padmasambhava bukanlah Samyaksambuddha Nirmanakaya Agung seperti Sakyamuni Buddha yang memutar Roda Dharma.
loh more powerfull dan emanispasi 10 buddha itu gimana gan?

memang Padma bukan yang memutar roda dhamma, tetapi dia yang bertanggung jawab secara langsung pada akar perpecahan..saya analogikan begini saja...

seorang ibu memiliki 2 anak, ibu ini hendak pergi selama 1 hari...untuk alasan tidak jelas dan ibu iini sudah tahu kalau dirinya pergi selama 1 hari saja. maka kedua anak ini pasti berantem dan musuhan...

lalu ketika ibu ini pergi kemudian esoknya kembali....ibu ini mengatakan ini kamma. ( aneh gak )
yang parahnya lagi setelah kembali cuma pihak ke 1 anak saja...gimana tuh?



Dalam Bhiksuvarsagrapariprccha, Padmasambhava sendiri dengan jelas bagaimana ia menyaksikan perpecahan dalam tubuh Sangha dan ketika Beliau menyelidiki penyebabnya, ini adalah karena karma masa lalu dari Sakyamuni Buddha sendiri yang tidak bisa dihindari lagi.
wah aneh sekali bro, coba deh pikir baik-baik AWAL nya siapa dan AKHIR NYA siapa...
masalahnya cuma beda 12 tahun saja... ;D



Lagian ada Samyaksmabuddha atau tidak, tampaknya tidak terlalu berhubungan dengan perpecahan Sangha. Toh semua aliran yang terpecah belah itu (18 aliran Shravakayana) mengakui bahwa para pendirinya / silsilahnya itu para Arhat. Berarti Arhat masih bisa terpecah belah dong?? Lalu bagaimanakah prajna seorang Arahat kok bisa malah menimbulkan banyak sekte?

wah,anda beragumen sudah kelewatan aneh dan lucu...
mana ada sejarah sebuah aliran bisa terpecah-pecah sewaktu guru utama masih hidup... ;D
karena kata dan ucapan seorang Sammasambuddha adalah ACUAN UTAMA...

apa arahat?
sudah pasti saya katakan ada 1 diantara mereka ada yg bukan arahat.


 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 08 February 2010, 09:02:04 AM
iya makanya sudah, ga usah pusingin ajaran lain, mau pandangannya lain mau bagaimanapun bukan urusan kita, jalanin yang menurut kita baik aja, mendingan belajar egois aja ;D

oc deh cek guanteng... ;D ikut aliran ryuyana aja , aman dan terkendali   ^-^
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: K.K. on 08 February 2010, 09:19:22 AM
Quote
masalah maksud kelahiran..........

dalam beberapa text jelas kalau seorang boddhisatva lahir dengan memilih keluarga dan latar belakang untuk menjadi BUDDHA
motif nya?
jelas karena waktu itu Ajaran Buddha tidak pernah terdengar lagi.............................
Bisa minta referensi dari Teks Mahayana tentang ini?

dari RAPB lah..bukankah mahayana juga mengakui RAPB?

Entah seberapa jauh Mahayana mengakui RAPB, tetapi kalau menurut saya, tidak cocok membahas Tibetan dengan referensi RAPB, karena kita tahu RAPB berdasarkan kitab Pali.


Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Nevada on 08 February 2010, 10:22:41 AM
Quote
Pada intinya, karmamudra adalah metode kultivasi versi Buddhisme Tibetan dimana p*n*s memasuki liang vagina, dan praktisi melakukannya dalam postur "bunga teratai".

Saya juga sudah tinjau kembali Thread "Mencapai Pencerahan dengan Sex"; di sana Bro Gandalf sendiri memberikan pernyataan memang dalam praktik karmamudra, dilakukanlah penetrasi. Penetrasi ini saya tangkap artinya sebagai "sodok-menyodok". Namun Bro Gandalf dan (mungkin) Buddhisme Tibetan tidak menilai metode ini sebagai praktik berhubungan kelamin.

Ralat yang dulu. Sebenarnya Yab-Yum / Karmamudra itu hanya berpelukan saja. Maka dari itu dikatakan posisi yab yum itu duduk teratai, berpelukan dan saling memandang. Ini setelah ada konfirmasi dari Lhama Tibetan sendiri di Surabaya sini. Di thangka-thangka juga tidak ada organ kelamin, menunjukkan bahwa memang tidak penetrasi. Yang menyatu dan penetrasi adalah "bindu" nya dan ini BUKAN alat kelamin atau sperma atau ovum. Bindu adalah energy drop (tetesan energi) dalam paham yoga. Dalai Lama pernah menjelaskan bahwa bindu ini bukan sperma atau ovum yang kita kenal.

Quote
Di thread itu, S. Nyanabhadra juga memberikan penjelasan singkat bahwa metode ini pertama kali dilakukan oleh Padmasambhava dengan 5 wanita yang dihadiahkan oleh Raja (Indrabhuti?).

Indrabhuti tidak pernah memberikan consort. Padmasambhava dihadiahi putri Tsogyal oleh Raja Trisong Detsen. Yang lainnya bukan hadiah siapa-siapa.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Supaya teman-teman juga tahu seperti apa "berpelukan" itu, berikut ini saya menemukan beberapa gambar yang menunjukkan posisi karmamudra...
(http://i76.photobucket.com/albums/j15/phamdoan/Karmamudra300.jpg) (http://www.breathing.com/images/tantra1.jpg) (http://harmonia.meccahosting.com/~a0004d2d/picts/varia/Kajuharo3.jpg)

OK. Sekarang menurut Anda, Lhama Tibetan dari Surabaya, serta Dalai Lama menyatakan itu bukan memasukkan p*n*s ke liang vagina, dan dengan demikian tidak ada penetrasi. Dengan kata lain, Anda baru saja merevisi pernyataan Anda dari argumen yang pernah Anda lontarkan di Thread "Mencapai Pencerahan dengan Sex?".

Saya juga mencoba mencari referensi yang berkaitan dengan ini. Saya menemukan beberapa referensi yang cukup menjelaskan tentang karmamudra, atau kita sebut dengan metode kultivasi dengan menerapkan hubungan kelamin (seks). Anda tidak setuju dengan istilah ini? Coba baca dulu artikel ini...



MS: Sexuality is an extremely powerful, primal and irreducible aspect of human nature. One of the contributions of the tantric paradigm was the insight that sexual energies were being wasted in some forms of meditative practice. Some of the tantric pioneers felt that a celibate lifestyle did not, in fact, represent a mastery of one's sexuality, but rather a repression of and even a flight in fear from one's sexuality. One was in fact postponing for future lives work which must be done to integrate every aspect of one's being and to master every form of energy at one's command.

WIE: So the idea was that if you took a lifelong vow of celibacy, there was no way you could actually achieve mastery over the sexual impulse?

MS: There is a tantric teaching to the effect that without the practice of sexual union and without integrating one's energies at that level, it is impossible to attain enlightenment in the present lifetime.



Yang artinya:

MS: Seksualitas adalah kuat, penting, dan tidak dapat direduksi dari aspek kehidupan manusia. Salah satu kontribusi dari paradigma Tantra adalah pemahaman bahwa energi seksual terbuang percuma pada beberapa bentuk latihan meditasi. Beberapa orang perintis Tantra merasa bahwa kehidupan selibat tidak bisa mengatasi dorongan seksual, pada kenyataannya, hanya mewakili penguasaan seksualitas seseorang, tapi sedikit menindas dan bahkan hanya satu bentuk pelarian dalam ketakutan dorongan seksualitas seseorang. Seseorang seperti itu pada kenyataannya hanya menunda pekerjaan di masa depan yang harus dikerjakan dengan mengintegrasi seluruh aspek kehidupan manusia dan mengendalikan semua bentuk energi di bawah kekuasaan seseorang.

WIE: Jadi ide jika Anda menjalani hidup dengan selibat, maka sebenarnya Anda tidak akan bisa mengendalikan dorongan seksual sesungguhnya?

MS: Ada sebuah ajaran Tantra yang menyatakan bahwa tanpa praktik penyatuan seksual, dan tanpa mengintegrasikan energi seseorang sampai pada level itu, adalah mustahil untuk mencapai Pencerahan dalam hidup ini.

*Diambil dari EnglightenNext Magazine - Everything You Always Wanted to Know About Tantra ... but Were Afraid to Ask (An interview with Miranda Shaw. Phd by Craig Hamilton) (http://www.enlightennext.org/magazine/j13/shaw.asp?page=2).



Ada juga referensi mengenai posisi wanita dalam paradigma Tantra, dan penjelasan mengenai intimasi (hubungan kelamin) sebagai jalan untuk mencapai Pencerahan di sini (http://books.google.co.id/books?id=ReiYdAL1OmgC&pg=PA140&lpg=PA140&dq=intimacy+as+a+path+to+enlightenment&source=bl&ots=zIHjaGcXsC&sig=QvIVhkAGy5j5QWUTVNaXIuP2CF0&hl=id&ei=ir9sS--wOYOusgPin42yDQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=4&ved=0CBYQ6AEwAw#v=onepage&q=intimacy%20as%20a%20path%20to%20enlightenment&f=false).


Karena pembahasan ini masih berkaitan dengan Thread "Mencapai Pencerahan dengan Sex?", saya ingin bertanya kepada Anda. Di thread itu, Anda menyatakan bahwa mencapai Pencerahan dengan karmamudra itu masuk akal. Bisakah Anda menyajikan alasan dan pandangan Anda, sehingga Anda menyatakan bahwa mencapai Pencerahan dengan karmamudra (hubungan kelamin aka intimasi) ini adalah masuk akal?
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: johan3000 on 08 February 2010, 10:29:17 AM
(http://i76.photobucket.com/albums/j15/phamdoan/Karmamudra300.jpg)

wanita tsb isteri sendiri atau gimana ya ?
kalau isteri sendiri, adakah pelanggaran ajaran ?

Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 08 February 2010, 11:15:05 AM
Quote
wanita tsb isteri sendiri atau gimana ya ?
kalau isteri sendiri, adakah pelanggaran ajaran ?

Rinpoche Nyingma yang benar-benar qualified sekarang mempraktekkan karmamudra dengan sangyum (spiritual wife) dan sangyab (spiritual husband). Dan ini lewat pernikahan resmi ada upacaranya segala....

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 08 February 2010, 11:20:05 AM
http://www.enlightennext.org/magazine/j13/shaw.asp?page=2--dari link yg sama seperti bro Upasaka berikan..
"
MS: One of the purposes of the sexual yogas is to concentrate the energies in the abdominal area of the body, which is the seat of inner fire that the tantrics seek to kindle and fan into flame. Through the practice of sexual union, the attention is concentrated in that area, which is several inches below the navel, [/u]in the region where the sexual sensations would be arising. However, unlike ordinary sexuality, where the partners would simply allow the pleasure to take its course, tantrics would concentrate their energy and their thought at this one point and use it to arouse that inner fire.[/u] When that fire is kindled and starts to burn very brightly, there are several meditations that can be done to refine the energies at the heart. One of them is to direct the energy upward into the heart and, because of the quantity of energy involved, as it goes through the heart, it naturally unties a knot, as they say, and bursts through these residues.
However, as the residues are being released, one will sometimes have an experiential sensation of the emotion that is being released as it floats up into conscious awareness. Sometimes if it's a hatred, for example, or a fear that's floating up, one will actively experience the emotion as it's being released. It takes a great deal of awareness to be able to process the emotions that are coming up from the past and release them as they arise, rather than project them onto the present situation."[/b]




Perhatikan kalimat yg dibold.....
Kalau dilihat ternyata mirip menyalakan api kundalini dan ternyata fokusnya adalah pada  kurang lebih 3 inch dibawah puser, istilah lainnya di tan tien...jadi mereka fokus disana, bukan pada sensasi esek2 p*n*s dan vagina...Dan disana tidak tertulis adanya p*n*s masuk ke vagina..kelihatanya hanya membangkitkan energy sexual lalu di kumpulkan di tantien dengan cara pelukan dan selanjutnya gue ngak tau. Tapi sepertinya p*n*s tidak masuk lubang vagina, cuma dempet aja kali ye....dan tidak ada kata penetrasi, orgasme ataupun ejakulasi.  ^-^

Kalau aye ngak kuat :))

Pertanyaannya, apa yg dimaksud pencerahan disini? apakah pencerahan tentang kultivasi energinya, pencerahan mencapai tingkat Buddha, pencerahan lainnya? jadi tidak serta merta pencerahan disini diartikan tercapainya tingkat Sammasambuddha.---> Mungkin bro Gandalf atau rekan Tantrayana lainnya bisa menjelaskan?






Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: ryu on 08 February 2010, 11:22:16 AM
Jadi pengen nyoba nih ;D
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 08 February 2010, 11:48:58 AM
 [at]  upasaka:

Gambar terakhir yang anda berikan itu bukan poisisi karmamudra karena bukan posisi meditasi duduk teratai. Itu kayanya dari kuil Hindu yak yg kadang menggambarkan Kama Sutra?? Sama kaya di Indonesia, Candi Hindu yaitu Candi Ceto ukirannya porno-porno. Kalau di Borobudur yang porno ini mendeskripsikan tentang hukum karma (Mahakarma vibhanga).

Sudah saya jelaskan, di thangka tersebut kan tidak ditunjukkan (maaf), Mr.P dimasukkan ke Ms. V. Sama sekali tidak ada. Dalam deskripsi2 Yab Yum dikatakan bahwa mereka berpelukan.

Anda pernah lihat thangka yab-yum yang pake baju? Ini menunjukkan bahwa karmamudra sama sekali tidak penetrasi. La wong pake baju, gimana penetrasinya??

Penyatuan seksual atau energi seksual tampaknya anda salah pahami. Yang dimaksud adalah bindhu, BUKAN alat kelamin atau cairan reproduktif. Apa itu bindhu? Saya kutip Dalai Lama ketika membahas Karmamudra.

"Ketika Kalachakra menjelaskan bahwa bindhu dikeluarkan, itu bukanlah cairan [sperma atau darah] dan tidak perlu untuk keluar dari tubuh secara benar-benar eksternal." (Dalai lama ke-14, Tenzin Gyatso)

Bindhu ini disebut Bodhicitta putih dan Bodhicitta merah. Beberapa orang secraa salah mendeskripsikan bahwa Bodhictta putih itu sperma dan Bodhicitta merah itu darah menstruasi. Ini konyol sekali, karena Bodhicitta putih juga ada di dalam tubuh seorang perempuan, apa perempuan punya sperma?.

Bila bindhu adalah sperma atau darah, maka tidak mungkin bisa melewati chakra-chakra sampai ke chakra mahkota. Apa sperma bisa masuk ke otak? Ini sangat konyol.

Penyatuan seksual berarti penyatuan bindhu. Kita semua tahu bahwa dalam Karmamudra tidak terjadi ejakulasi lantas ngapain "penetrasi"? Nah tidak terjadi ejakulasi, lantas apanya yang menyatu? Apa organ seksual? Masalahnya organ seksual bukanlah Bodhicitta merah atau putih.

Bodhicitta merah dan putih menyatu dalam diri seseorang dan ini sudah ada dalam tubuh orang itu sendiri. Tidak ada yang keluar. Tidak ada yang masuk. Semua menyatu dalam diri sendiri.

Ketika seseorang berhubungan seks dan sperma keluar, bindhu ini juga keluar. Maka dari itu sangat penting untuk tidak ejakulasi.

Bindhu ini adalah energi seksual yang sangat subtle (inti), bukan energi2 seksual yang biasanya. Maka dari itu bindhu dikatakan sebagai "subtle energy drop", tetesan energi inti.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 08 February 2010, 11:57:34 AM
 [at] Gandalf

Baru tau juga pake baju  ;D

Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Indra on 08 February 2010, 12:12:45 PM
 [at]  Gandalf

seandainya memungkinkan, sebaiknya dipostingkan referensi valid mengenai karmamudra ini sehingga kita bisa tahu bagaimana sebenarnya praktik ini.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Nevada on 08 February 2010, 12:16:27 PM
[at] GandalfTheElder

Terimakasih atas penjelasannya.

Saya ingin bertanya... Apa tujuan utama dari metode itu? Dan apa yang dimaksud dengan Pencerahan dalam konsep Buddhisme Tibetan?
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 08 February 2010, 01:25:01 PM
Maksudnya referensi valid??

Di Internet sih banyak, coba cari sendiri apa ada yang ngomong harus penetrasi. Selama ini saya lihat tidak ada. Awas, jangan sampai keliru Tantra Hindu....hehe...

Saya belum terkualifikasi untuk menjelaskannya lebih detail lagi, itulah alasan Tantra tidak boleh sembarang dibabarkan. Yang pasti saya sudah berikan garis besarnya, dasar-dasarnya dan saya sudah berikan kutipan komentar2 para Guru Vajrayana tentang praktik ini.

Selebihnya saya belum berkapasitas. Tapi nanti jangan dianggap saya menutup2i lho!! Sudah cukup banyak sumber yang saya sebutkan dan semua VALID. Silahkan cari sendiri dan ehipassiko kalau tidak percaya.   :)

 [at] upasaka: itu web porno yakk?? Ya, akan saya hapus, krn kurang pantas. Saya pernah liat gambar mirip seperti itu dan seingat saya itu dari kuil Hindu.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 08 February 2010, 02:51:54 PM
Quote
Maaf yah bro gandalf kalau saya terlalu kritis.Tapi saya hanya ingin tahu lebih jelas saja.Karena saya agak susah memahaminya.Saya membaca cerita itu yang terekam di otak ini cuma begitu banyak pertempuran/peperangan,pembunuhan dan perempuan.

Padmasambhava  melakukan perang,menaklukan suatu daerah baik itu manusia,setan dll baru mengajarkan dhamma.Apakah itu artinya demi menegakkan agama,pembunuhan diperbolehkan?
Sepertinya seorang Padmasambhava  bisa merencanakan karma.Bisa membuat seseorang terhindar neraka.Atau memang hukum karma itu bisa dihindari dengan cara-cara tertentu?Bisa tolong bantu jelaskan?

Wah tampaknya anda keliru baca?? Sebelumnya telah saya jelaskan bahwa yang "membunuh semua lelaki dan menyatu dengan semua perempuan" itu cuma bahasa kiasan saja, jadi tidak beneran. Pengertian tanagana yang benar tidak seperti itu.

Lalu Padmasambhava menaklukkan manusia dan setan pun ya tanpa pembunuhan. Di dua biografi Padmasambhava yang saya baca (otentik) tidak ada itu soal wanita hamil atau pembunuhan terhadap setan2 / manusia-manusia. Semuanya ditaklukkan menjaid pelindung Dharma, tidak ada pembunuhan.

Dalam hidupnya, Padmasambhava hanya "membunuh" anak menteri, seorang ibu-ibu dan lebah.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Sostradanie on 08 February 2010, 04:22:51 PM
Quote
Maaf yah bro gandalf kalau saya terlalu kritis.Tapi saya hanya ingin tahu lebih jelas saja.Karena saya agak susah memahaminya.Saya membaca cerita itu yang terekam di otak ini cuma begitu banyak pertempuran/peperangan,pembunuhan dan perempuan.

Padmasambhava  melakukan perang,menaklukan suatu daerah baik itu manusia,setan dll baru mengajarkan dhamma.Apakah itu artinya demi menegakkan agama,pembunuhan diperbolehkan?
Sepertinya seorang Padmasambhava  bisa merencanakan karma.Bisa membuat seseorang terhindar neraka.Atau memang hukum karma itu bisa dihindari dengan cara-cara tertentu?Bisa tolong bantu jelaskan?

Wah tampaknya anda keliru baca?? Sebelumnya telah saya jelaskan bahwa yang "membunuh semua lelaki dan menyatu dengan semua perempuan" itu cuma bahasa kiasan saja, jadi tidak beneran. Pengertian tanagana yang benar tidak seperti itu.

Lalu Padmasambhava menaklukkan manusia dan setan pun ya tanpa pembunuhan. Di dua biografi Padmasambhava yang saya baca (otentik) tidak ada itu soal wanita hamil atau pembunuhan terhadap setan2 / manusia-manusia. Semuanya ditaklukkan menjaid pelindung Dharma, tidak ada pembunuhan.

Dalam hidupnya, Padmasambhava hanya "membunuh" anak menteri, seorang ibu-ibu dan lebah.

 _/\_
The Siddha Wanderer


Berarti cerita di topik berlebihan yah??
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 08 February 2010, 04:33:08 PM
Quote
Maaf yah bro gandalf kalau saya terlalu kritis.Tapi saya hanya ingin tahu lebih jelas saja.Karena saya agak susah memahaminya.Saya membaca cerita itu yang terekam di otak ini cuma begitu banyak pertempuran/peperangan,pembunuhan dan perempuan.

Padmasambhava  melakukan perang,menaklukan suatu daerah baik itu manusia,setan dll baru mengajarkan dhamma.Apakah itu artinya demi menegakkan agama,pembunuhan diperbolehkan?
Sepertinya seorang Padmasambhava  bisa merencanakan karma.Bisa membuat seseorang terhindar neraka.Atau memang hukum karma itu bisa dihindari dengan cara-cara tertentu?Bisa tolong bantu jelaskan?

Wah tampaknya anda keliru baca?? Sebelumnya telah saya jelaskan bahwa yang "membunuh semua lelaki dan menyatu dengan semua perempuan" itu cuma bahasa kiasan saja, jadi tidak beneran. Pengertian tanagana yang benar tidak seperti itu.

Lalu Padmasambhava menaklukkan manusia dan setan pun ya tanpa pembunuhan. Di dua biografi Padmasambhava yang saya baca (otentik) tidak ada itu soal wanita hamil atau pembunuhan terhadap setan2 / manusia-manusia. Semuanya ditaklukkan menjaid pelindung Dharma, tidak ada pembunuhan.

Dalam hidupnya, Padmasambhava hanya "membunuh" anak menteri, seorang ibu-ibu dan lebah.

 _/\_
The Siddha Wanderer


Berarti cerita di topik berlebihan yah??

Iya kalau tidak salah sudah diteliti ternyata yg buat org stress...bro kainyn kalau tidak salah yg tulis itu.  ;D CMIIW
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: K.K. on 08 February 2010, 04:35:29 PM
 [at]  bond

Koreksi tuh, bukan saya. :)
Yang cerita orang stress itu "Cerita kesaksian aneh" thread sebelah.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 08 February 2010, 04:43:29 PM
[at]  bond

Koreksi tuh, bukan saya. :)
Yang cerita orang stress itu "Cerita kesaksian aneh" thread sebelah.

Oo gitu yah..thanks koreksinya and sorry ya mas Kainyn , maklum uda tua  ;D

Berarti artikelnya aja yg ngak otentik , tulisan stressnya bukan bro Kainyn  ^-^
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: andry on 08 February 2010, 05:11:06 PM
konsepnya adalah...

dengan tan tien di mainkan (bahasa gw) maka lautan energi akan membesar
lalu energi akan tersebar ke seluruh cakra dan nadi, membakar kotoran2 negative (karma buruk)
dengan terbakarnya karma buruk-maka tinggal karma baik, dan tercapailah penerangan.

Harusnya seh begitu,
tapi faktanya???
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: andry on 08 February 2010, 05:17:51 PM
Jadi pengen nyoba nih ;D
ah, ente mah enak tingal minta sama Mr.X
wkwkwkwkw

BTT
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 08 February 2010, 10:55:23 PM
Quote
Quote
kalau gitu toss dulu... laugh

yg jd pertanyaan, bukankah anda katakan Buddha gotama mengajarkan mahayana dan ananda mengulang pada konsili?
lalu apa gunanya padmasabhava lahir dan mengajarkan mahayana? maksudnya? timpa tindih gituloh....

Guru Padmasambhava meneruskan ajaran Sakyamuni Buddha Gotama bosssss...... sama seperti Ananda dan para Arhat lainnya meneruskan ajaran Beliau.
Quote
Quote
there shall come forth a man, the Lake-born Lotus, from north-west Uddiyana, who shall be yet wiser and more powerful than myself. It shall be he who will promulgate the way of Secret Mantra."
maksud dari more power full sendiri di artikan "LEBIH HEBAT" sama seperti kitab saddhamapundarika yg tertulis bahwa kitabnya lebih "TINGGI" dibanding sutra lainnya

Sudah saya jelaskan sebelumnya. Bahkan Guru kita di masa ini dianggap jauh lebih baik ketimbang Sakyamuni Buddha. Apakah ini berarti Guru kita pencapaiannya lebih tinggi dari Sang Buddha Sakyamuni?? Bahkan pencapaian Sakyamuni Buddha dan Padmasambhava adalah SAMA, bagaimana mungkin bisa lebih bijak dari yang lain? Bila anda belum belajar Tantra dan bukan praktisi Tantra, lebih baik jangan terburu-buru menginterpretasi suatu ajaran.

Di sana Padmasambhava "promulgate" ya maksudnya Bleiau menyebarkan ajaran Tantra dari Sakyamuni Buddha.

"Tantra diajarkan oleh Sakyasimha (Gotama Buddha)." (Dakini Guhya-bindhu Tantra)

“Dikatakan ada 60.000.000 metode dalam yoga-tantra. Ada 160.000.000 di dalam yogini-tantra. Ada 800.000.000 metode di berbagai sutranta. Dengan cara yang sama, ada 500.000 krores dalam paramitayana. Semua metode ini telah dibabarkan oleh Munindra (Sakyamuni).” (Buddhadkapala Tantra).

Quote
lebih lengkap lagi dalam sutta sering di katakan bahwa mengenai "pertapa telanjang" yang memakan dengan 4 postur...
pernakah dalam sutta(zaman buddha Gotama) yang namanya "telanjang" itu di anggap "normal"?
masalahnya ini Boddhisatva yang menggap dirinya "MORE POWERFUL" dibanding SAMMASAMBUDDHA GOTAMA.

tentu saja ini aneh, kalau dibilang tradisional...sedangkan tradisional nya( sebelum padma lahir ) saja menurut literatur...yg namanya telanjang-telanjang sudah dianggap "tidak baik"

Padmasambhava telanjang cuma 1 kali dan beliau tidak menganjurkannya sebagai pola hidup. Ketika masih di kerajaan, ketika berkelana di mana-mana dan ketika menyebarkan Dharma di Tibet, Padmasambhava selalu mengenakan pakaian yang rapi.

Jangan melebih-lebihkan sesuatu yang biasa-biasa saja. Apalagi sampai sengaja disama-samakan dengan para petapa Nigrantha (Jain Digambara) yang hampir selalu telanjang dan dianggap sebagai pola gaya hidup yang suci.

Saya tanya, bila saya disuruh telanjang dengan tujuan menyelamatkan orang lain (misal diancam seseorang), apakah saya dibilang tidak tahu malu?

Demikian juga Padmasambhava, Beliau melakukannya agar ia dapat keluar dari kerajaan dan menyebarkan Dharma pada semua makhluk, ini karena welas asihnya.

Jadi bukan telanjang dianggap sesuatu yang suci. Aneh2 aja.
Coba ditulis lebih lengkap: Buddha padmasambhava, karena Padmasambhava sudah Buddha kan? jadi seorang Buddha wajar telanjang dan membunuh?

Quote
Quote
lalu bagaimana dengan padma?
disitu dikatakan padma mengajarkan mahayana....pertanyaannya untuk apa?
apakah Gotama lupa mengajarkan mahayana? atau kurang lengkap?

Pertanyaan aneh. Untuk apa sekarang para Suhu Mahayana mengajarkan mahayana? Karena Buddha dulu nggak pernah mengajarkan Mahayana?? Saya tidak bisa paham pola pikir semacam ini.

Sakyamuni Buddha mengajarkan wahana Mahayana (Sutra) dan Vajrayana (Tantra), Guru Padmasambhava adalah salah satu dari Guru penerus ajaran-Nya. Apanya yang kurang lengkap?

Bahkan Guru Padmasmabhava pernah bertanya sendiri pada Ananda di manakah teks-teks Mantrayana disimpan, karena Ananda bertanggung jawab dalam mengkompilasi ajaran Sang Buddha dari ketiga Yana.

Quote
mengapa hanya selang waktu 12 tahun? padma saja bisa hidup 1200 tahun...mengapa Buddha tidak memanjangkan saja waktu hidupnya selama 500 tahun untuk mengajarkan mahayana yg berubah identitas menjadi padma? memangnya buddha gotama tidak bisa long life?
alasannya?

adalah tidak masuk akal di alam manusia ada yg bisa hidup 1200 tahun...mustahil bos..tolong objektif dikit..ini sudah dongeng bukan kisah nyata..

Berarti Tipitaka Pali Theravada isinya juga dongeng ketika mengatakan umur manusia bisa bertambah jadi 84000 tahun dan berkurang hingga usia 10 tahun. Justru anda yang tampaknya harus lebih objektif dan teliti.

Quote
Quote
kemudian Sangkonsili ke-1 diadakan oleh Ananda dan Kassapa....guna membukukan karena takut buddha dhamma hilang lalu lahir padma? apa gunanya konsili ke-1?
motif konsili ke-1 itu sepertinya ga guna..sebab sumber asli(sammasambuddha) juga sudah lahir....

lalu konsili ke-2 dan konsili ke-3 juga tidak perlu di adakan..sebab masih jangkauan 1200 thn..
yg lucunya..."kalau seorang sammasambuddha lahir tidak mungkin sangha pecah
pasti padma yg notabane nya sammasambuddha akan mempersatukan SANGHA.

Apakah selama ini anda memperhatikan apa yang saya tulis? Sudah dibilang bahwa Padmasambhava bukanlah Samyaksambuddha Nirmanakaya Agung seperti Sakyamuni Buddha yang memutar Roda Dharma.

Dalam Bhiksuvarsagrapariprccha, Padmasambhava sendiri dengan jelas bagaimana ia menyaksikan perpecahan dalam tubuh Sangha dan ketika Beliau menyelidiki penyebabnya, ini adalah karena karma masa lalu dari Sakyamuni Buddha sendiri yang tidak bisa dihindari lagi.

Lagian ada Samyaksmabuddha atau tidak, tampaknya tidak terlalu berhubungan dengan perpecahan Sangha. Toh semua aliran yang terpecah belah itu (18 aliran Shravakayana) mengakui bahwa para pendirinya / silsilahnya itu para Arhat. Berarti Arhat masih bisa terpecah belah dong?? Lalu bagaimanakah prajna seorang Arahat kok bisa malah menimbulkan banyak sekte?

 _/\_
The Siddha Wanderer

kalau mau mengajar Mahayana atau tantra kenapa harus meninggal dulu? kenapa tidak langsung mengajarkan?

Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 08 February 2010, 10:58:55 PM
Quote
Maaf bro gandalf,bisa bantu jelaskan tentang pembunuhan yang dilakukan sang guru padma??Apakah dia terhindar dari karma buruk??

Tidak. Buktinya Beliau diusir? Itu adalah buah karma buruk membunuh. Seorang Bodhisattva yang berupaya kausalya selalu siap menerima segala akibatnya, beliau dengan berani bertanggung jawab atas segala tindakannya, karena semua ini dimotivasi dengan welas asih.

Sama seperti dalam kitab Jataka ketika dahulu Sakyamuni Buddha terlahir sebagai Pangeran Mahasattva membunuh perampok jahat untuk menyelamatkan 500 penumpang kapal. Ada karma buruk di sana, tapi juga ada karma baik yang jauh lebih banyak karena motivasi welas asih agung Sang Bodhisattva.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Mana yang bener nih Padmasambhava itu bodhisattva atau Buddha?   Buddhanya Tantra bisa dibenarkan atau tidak membunuh? ^-^
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: andry on 08 February 2010, 11:14:01 PM
Mana yang bener nih Padmasambhava itu bodhisattva atau Buddha?   Buddhanya Tantra bisa dibenarkan atau tidak membunuh? ^-^
jika sudah tahu, terus apa gunanya?
apakah lantas anda menjadi tercerahkan?
ada agama buddha tera
ada agama buddha maha
ada agama buddha tantra

persamaannya ialah buddha, kenapa anda tidak mengejar buddha-nya, namun mengejar yg lain..
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 09 February 2010, 12:25:03 AM
Quote
Quote
Maka dari itu saya sangat suka pepatah Konfusius yg kurang lebih begini: "Mereka yang bijaksana, kalau nggak tahu ya akan bilang bahwa mereka tidak tahu." Ini saya lihat dalam diri Bhante Uttamo. Beliau sangat bijaksana dengan tidka menginterpretasi ajaran Mahayana seenaknya, karena Beliau jujur tidak tahu dan Beliau menyarankan untuk bertanya pada pihak Mahayanis yang berkompeten.

Berbeda dengan beberapa orang, yang tidak tahu ajaran Tantra, belum pernah belajar dengan Rinpoche, belum pernah mencicipi Tantra, belum pernah belajar Lamrim, belum pernah belajar meditasi Mahayana, belum pernah baca seluruh kitab-kitab Mahayana dan Tantra tapi sudah berani menjudge ajaran Mahayana dan Vajrayana dengan hanya menggunakan sedikit sumber.

Apanya yang Ehipassiko? ? ? ? ? ? ? ? ?

Cocok...Ehipasikonya kebablasan kalau belom apa2 sudah judgement...makanya lebih tepat disebut Tahipasiko untuk yg bablas ini ;D


Wah mas Bond kayaknya cocok jadi mod tantra

Quote
Quote
Dalam Buku Pembebasan Di Tangan Kita, dikatakan bahwa Sakyamuni Buddha akan beremanasi menjadi Guru-Guru. Jadi semua Bhante, Suhu dan Rinpoche yang berqualified sebagai Guru semuanya adalah emanasi Sakyamuni Buddha, BUKAN inkarnasi Sakyamuni Buddha, karena bagaimana satu kesinambungan batin bisa terpecah belah dan bagaimana mungkin berbagai kesinambungan batin menjadi satu kesinambungan batin? Impossible.

Ok terima kasih mas Gandalf..aye uda jelas  _/\_

Udah jelas ya mas Bond? mau lebih jelas saya uraikan contoh konsep emanasi, dikatakan  bahwa istri-istri Buddha Padmasambhava ada 5 yaitu: Mandarava yang merupakan emanasi tubuh Vajravarahi, Yeshe tsogyel yang terkenal dengan julukannya "the sky dancer" adalah merupakan emanasi ucapan Vajravarahi, Sakya Dema/Sakya dewi yang merupakan emanasi pikiran Vajravarahi, Kalasiddhi emanasi kualitas Vajravarahi, Tashi khyidren emanasi aktivitas Vajravarahi. adalagi Khandro Wongchang emanasi individualitas penting yang tak tergambarkan dari vajravarahi.

Vajravarahi disebut juga vajra sow faced dakini  (rDo-rje phag-mo) adalah bentuk samboghakaya. jadi keenam wanita itu adalah merupakan  emanasi dari vajravarahi.

Mandarava terlahir sebagai putri raja Zahor.
Yeshe tsogyel dikatakan memiliki aktivitas seksual berlebih, dan dia berhubungan dengan tiga pria muda sebelum dikawini oleh raja pada umur 13 tahun dan kemudian dihadiahkan  kepada Padmasambhava dua tahun kemudian (itulah sebabnya ia ditegur padmasambhava) karena kecenderungan seksnya yang kuat.
Sakya dewi adalah isteri pertama Padmasambhava sang emanasi Buddha Sakyamuni adalah orang Nepal. padmasambhava bertemu dengannya di sankhu, pojok timur laut Kathmandu dalam perjalanan ke Tibet.
kalasiddhi juga berasal dari nepal putri penenun.
Tashi Khyidren dari Bhutan merupakan  hadiah dari bhutan yang diperoleh sang guru dalam mengembangkan Tantra di tibet, ada yang mengatakan ia putri raja tadinya dia adalah putri raja sindhu (raja Hamra) yang mengundang Padmasambhava ke bhutan. Tadinya Tashi adalah pelayan Yeshe tsogyel, tapi kemudian diminta oleh padmasambhava sebagai Mudranya pada waktu berlatih dorje purba tantra......  ;) tapi tashi tetap menjadi pelayan Tsogyel.

Dikatakan bahwa wanita dengan kecenderungan duniawi, di dalam masyarakat tibet disarankan menikahi Lama atau Yogi Tantris, dengan demikian ia akan mendapatkan status sosial di masyarakat dengan mendapatkan banyak keuntungan  material.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 09 February 2010, 12:50:32 AM
Inisiasi kebijaksanaan mengenalkan yang di inisiasi pada kesadaran dan kesenangan murni Dharmakaya dan kemurnian guru (kaya). Sang guru menjadi Heruka yang penuh angkara, Heruka teratai agung (padma Heruka-chen-po), dan tsogyel adalah keluarga padma, dakini angkara murka. Vajra sang guru, heruka mutlak (don-dam-pa-i Heruka) dilapisi oleh Bodhicitta yang keluar dari syaraf psikiknya, dan "benih", atau "nuklir" atau energi radiasi (dwangs-ma), kemudian di injeksikan ke yoni mandala sang Dakini.

Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 09 February 2010, 10:54:21 AM
Quote
Quote
Maka dari itu saya sangat suka pepatah Konfusius yg kurang lebih begini: "Mereka yang bijaksana, kalau nggak tahu ya akan bilang bahwa mereka tidak tahu." Ini saya lihat dalam diri Bhante Uttamo. Beliau sangat bijaksana dengan tidka menginterpretasi ajaran Mahayana seenaknya, karena Beliau jujur tidak tahu dan Beliau menyarankan untuk bertanya pada pihak Mahayanis yang berkompeten.

Berbeda dengan beberapa orang, yang tidak tahu ajaran Tantra, belum pernah belajar dengan Rinpoche, belum pernah mencicipi Tantra, belum pernah belajar Lamrim, belum pernah belajar meditasi Mahayana, belum pernah baca seluruh kitab-kitab Mahayana dan Tantra tapi sudah berani menjudge ajaran Mahayana dan Vajrayana dengan hanya menggunakan sedikit sumber.

Apanya yang Ehipassiko? ? ? ? ? ? ? ? ?

Cocok...Ehipasikonya kebablasan kalau belom apa2 sudah judgement...makanya lebih tepat disebut Tahipasiko untuk yg bablas ini ;D


Wah mas Bond kayaknya cocok jadi mod tantra

Quote
Quote
Dalam Buku Pembebasan Di Tangan Kita, dikatakan bahwa Sakyamuni Buddha akan beremanasi menjadi Guru-Guru. Jadi semua Bhante, Suhu dan Rinpoche yang berqualified sebagai Guru semuanya adalah emanasi Sakyamuni Buddha, BUKAN inkarnasi Sakyamuni Buddha, karena bagaimana satu kesinambungan batin bisa terpecah belah dan bagaimana mungkin berbagai kesinambungan batin menjadi satu kesinambungan batin? Impossible.

Ok terima kasih mas Gandalf..aye uda jelas  _/\_

Udah jelas ya mas Bond? mau lebih jelas saya uraikan contoh konsep emanasi, dikatakan  bahwa istri-istri Buddha Padmasambhava ada 5 yaitu: Mandarava yang merupakan emanasi tubuh Vajravarahi, Yeshe tsogyel yang terkenal dengan julukannya "the sky dancer" adalah merupakan emanasi ucapan Vajravarahi, Sakya Dema/Sakya dewi yang merupakan emanasi pikiran Vajravarahi, Kalasiddhi emanasi kualitas Vajravarahi, Tashi khyidren emanasi aktivitas Vajravarahi. adalagi Khandro Wongchang emanasi individualitas penting yang tak tergambarkan dari vajravarahi.

Vajravarahi disebut juga vajra sow faced dakini  (rDo-rje phag-mo) adalah bentuk samboghakaya. jadi keenam wanita itu adalah merupakan  emanasi dari vajravarahi.

Mandarava terlahir sebagai putri raja Zahor.
Yeshe tsogyel dikatakan memiliki aktivitas seksual berlebih, dan dia berhubungan dengan tiga pria muda sebelum dikawini oleh raja pada umur 13 tahun dan kemudian dihadiahkan  kepada Padmasambhava dua tahun kemudian (itulah sebabnya ia ditegur padmasambhava) karena kecenderungan seksnya yang kuat.
Sakya dewi adalah isteri pertama Padmasambhava sang emanasi Buddha Sakyamuni adalah orang Nepal. padmasambhava bertemu dengannya di sankhu, pojok timur laut Kathmandu dalam perjalanan ke Tibet.
kalasiddhi juga berasal dari nepal putri penenun.
Tashi Khyidren dari Bhutan merupakan  hadiah dari bhutan yang diperoleh sang guru dalam mengembangkan Tantra di tibet, ada yang mengatakan ia putri raja tadinya dia adalah putri raja sindhu (raja Hamra) yang mengundang Padmasambhava ke bhutan. Tadinya Tashi adalah pelayan Yeshe tsogyel, tapi kemudian diminta oleh padmasambhava sebagai Mudranya pada waktu berlatih dorje purba tantra......  ;) tapi tashi tetap menjadi pelayan Tsogyel.

Dikatakan bahwa wanita dengan kecenderungan duniawi, di dalam masyarakat tibet disarankan menikahi Lama atau Yogi Tantris, dengan demikian ia akan mendapatkan status sosial di masyarakat dengan mendapatkan banyak keuntungan  material.

Gue ngak niat jadi mod tantra  :P. Mungkin lu yg minat kale..monggo mas  :D

Aduh...penjelasan loe cerita atau mengarang sih...gue ngak ngerti sama sekali.....bukan lebih jelas malah makin ngelantur dan membingungkan. Mending loe ceritaiin gimana mencapai tingkat kesucian..dan gimana  menyempurnakan sila, sama tentang anatta mungkin gue lebih tertarik dengan dongeng itu   ;D
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 09 February 2010, 11:01:08 AM
Quote
Quote
Maka dari itu saya sangat suka pepatah Konfusius yg kurang lebih begini: "Mereka yang bijaksana, kalau nggak tahu ya akan bilang bahwa mereka tidak tahu." Ini saya lihat dalam diri Bhante Uttamo. Beliau sangat bijaksana dengan tidka menginterpretasi ajaran Mahayana seenaknya, karena Beliau jujur tidak tahu dan Beliau menyarankan untuk bertanya pada pihak Mahayanis yang berkompeten.

Berbeda dengan beberapa orang, yang tidak tahu ajaran Tantra, belum pernah belajar dengan Rinpoche, belum pernah mencicipi Tantra, belum pernah belajar Lamrim, belum pernah belajar meditasi Mahayana, belum pernah baca seluruh kitab-kitab Mahayana dan Tantra tapi sudah berani menjudge ajaran Mahayana dan Vajrayana dengan hanya menggunakan sedikit sumber.

Apanya yang Ehipassiko? ? ? ? ? ? ? ? ?

Cocok...Ehipasikonya kebablasan kalau belom apa2 sudah judgement...makanya lebih tepat disebut Tahipasiko untuk yg bablas ini ;D


Wah mas Bond kayaknya cocok jadi mod tantra

Quote
Quote
Dalam Buku Pembebasan Di Tangan Kita, dikatakan bahwa Sakyamuni Buddha akan beremanasi menjadi Guru-Guru. Jadi semua Bhante, Suhu dan Rinpoche yang berqualified sebagai Guru semuanya adalah emanasi Sakyamuni Buddha, BUKAN inkarnasi Sakyamuni Buddha, karena bagaimana satu kesinambungan batin bisa terpecah belah dan bagaimana mungkin berbagai kesinambungan batin menjadi satu kesinambungan batin? Impossible.

Ok terima kasih mas Gandalf..aye uda jelas  _/\_

Udah jelas ya mas Bond? mau lebih jelas saya uraikan contoh konsep emanasi, dikatakan  bahwa istri-istri Buddha Padmasambhava ada 5 yaitu: Mandarava yang merupakan emanasi tubuh Vajravarahi, Yeshe tsogyel yang terkenal dengan julukannya "the sky dancer" adalah merupakan emanasi ucapan Vajravarahi, Sakya Dema/Sakya dewi yang merupakan emanasi pikiran Vajravarahi, Kalasiddhi emanasi kualitas Vajravarahi, Tashi khyidren emanasi aktivitas Vajravarahi. adalagi Khandro Wongchang emanasi individualitas penting yang tak tergambarkan dari vajravarahi.

Vajravarahi disebut juga vajra sow faced dakini  (rDo-rje phag-mo) adalah bentuk samboghakaya. jadi keenam wanita itu adalah merupakan  emanasi dari vajravarahi.

Mandarava terlahir sebagai putri raja Zahor.
Yeshe tsogyel dikatakan memiliki aktivitas seksual berlebih, dan dia berhubungan dengan tiga pria muda sebelum dikawini oleh raja pada umur 13 tahun dan kemudian dihadiahkan  kepada Padmasambhava dua tahun kemudian (itulah sebabnya ia ditegur padmasambhava) karena kecenderungan seksnya yang kuat.
Sakya dewi adalah isteri pertama Padmasambhava sang emanasi Buddha Sakyamuni adalah orang Nepal. padmasambhava bertemu dengannya di sankhu, pojok timur laut Kathmandu dalam perjalanan ke Tibet.
kalasiddhi juga berasal dari nepal putri penenun.
Tashi Khyidren dari Bhutan merupakan  hadiah dari bhutan yang diperoleh sang guru dalam mengembangkan Tantra di tibet, ada yang mengatakan ia putri raja tadinya dia adalah putri raja sindhu (raja Hamra) yang mengundang Padmasambhava ke bhutan. Tadinya Tashi adalah pelayan Yeshe tsogyel, tapi kemudian diminta oleh padmasambhava sebagai Mudranya pada waktu berlatih dorje purba tantra......  ;) tapi tashi tetap menjadi pelayan Tsogyel.

Dikatakan bahwa wanita dengan kecenderungan duniawi, di dalam masyarakat tibet disarankan menikahi Lama atau Yogi Tantris, dengan demikian ia akan mendapatkan status sosial di masyarakat dengan mendapatkan banyak keuntungan  material.

Gue ngak niat jadi mod tantra  :P. Mungkin lu yg minat kale..monggo mas  :D

Aduh...penjelasan loe cerita atau mengarang sih...gue ngak ngerti sama sekali.....bukan lebih jelas malah makin ngelantur dan membingungkan. Mending loe ceritaiin gimana mencapai tingkat kesucian..dan gimana  menyempurnakan sila, sama tentang anatta mungkin gue lebih tertarik dengan dongeng itu   ;D

coba tanya sama yang kompeten dong mas, bener nggak?  ::)
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 09 February 2010, 11:06:10 AM
Quote
Quote
Maka dari itu saya sangat suka pepatah Konfusius yg kurang lebih begini: "Mereka yang bijaksana, kalau nggak tahu ya akan bilang bahwa mereka tidak tahu." Ini saya lihat dalam diri Bhante Uttamo. Beliau sangat bijaksana dengan tidka menginterpretasi ajaran Mahayana seenaknya, karena Beliau jujur tidak tahu dan Beliau menyarankan untuk bertanya pada pihak Mahayanis yang berkompeten.

Berbeda dengan beberapa orang, yang tidak tahu ajaran Tantra, belum pernah belajar dengan Rinpoche, belum pernah mencicipi Tantra, belum pernah belajar Lamrim, belum pernah belajar meditasi Mahayana, belum pernah baca seluruh kitab-kitab Mahayana dan Tantra tapi sudah berani menjudge ajaran Mahayana dan Vajrayana dengan hanya menggunakan sedikit sumber.

Apanya yang Ehipassiko? ? ? ? ? ? ? ? ?

Cocok...Ehipasikonya kebablasan kalau belom apa2 sudah judgement...makanya lebih tepat disebut Tahipasiko untuk yg bablas ini ;D


Wah mas Bond kayaknya cocok jadi mod tantra

Quote
Quote
Dalam Buku Pembebasan Di Tangan Kita, dikatakan bahwa Sakyamuni Buddha akan beremanasi menjadi Guru-Guru. Jadi semua Bhante, Suhu dan Rinpoche yang berqualified sebagai Guru semuanya adalah emanasi Sakyamuni Buddha, BUKAN inkarnasi Sakyamuni Buddha, karena bagaimana satu kesinambungan batin bisa terpecah belah dan bagaimana mungkin berbagai kesinambungan batin menjadi satu kesinambungan batin? Impossible.

Ok terima kasih mas Gandalf..aye uda jelas  _/\_

Udah jelas ya mas Bond? mau lebih jelas saya uraikan contoh konsep emanasi, dikatakan  bahwa istri-istri Buddha Padmasambhava ada 5 yaitu: Mandarava yang merupakan emanasi tubuh Vajravarahi, Yeshe tsogyel yang terkenal dengan julukannya "the sky dancer" adalah merupakan emanasi ucapan Vajravarahi, Sakya Dema/Sakya dewi yang merupakan emanasi pikiran Vajravarahi, Kalasiddhi emanasi kualitas Vajravarahi, Tashi khyidren emanasi aktivitas Vajravarahi. adalagi Khandro Wongchang emanasi individualitas penting yang tak tergambarkan dari vajravarahi.

Vajravarahi disebut juga vajra sow faced dakini  (rDo-rje phag-mo) adalah bentuk samboghakaya. jadi keenam wanita itu adalah merupakan  emanasi dari vajravarahi.

Mandarava terlahir sebagai putri raja Zahor.
Yeshe tsogyel dikatakan memiliki aktivitas seksual berlebih, dan dia berhubungan dengan tiga pria muda sebelum dikawini oleh raja pada umur 13 tahun dan kemudian dihadiahkan  kepada Padmasambhava dua tahun kemudian (itulah sebabnya ia ditegur padmasambhava) karena kecenderungan seksnya yang kuat.
Sakya dewi adalah isteri pertama Padmasambhava sang emanasi Buddha Sakyamuni adalah orang Nepal. padmasambhava bertemu dengannya di sankhu, pojok timur laut Kathmandu dalam perjalanan ke Tibet.
kalasiddhi juga berasal dari nepal putri penenun.
Tashi Khyidren dari Bhutan merupakan  hadiah dari bhutan yang diperoleh sang guru dalam mengembangkan Tantra di tibet, ada yang mengatakan ia putri raja tadinya dia adalah putri raja sindhu (raja Hamra) yang mengundang Padmasambhava ke bhutan. Tadinya Tashi adalah pelayan Yeshe tsogyel, tapi kemudian diminta oleh padmasambhava sebagai Mudranya pada waktu berlatih dorje purba tantra......  ;) tapi tashi tetap menjadi pelayan Tsogyel.

Dikatakan bahwa wanita dengan kecenderungan duniawi, di dalam masyarakat tibet disarankan menikahi Lama atau Yogi Tantris, dengan demikian ia akan mendapatkan status sosial di masyarakat dengan mendapatkan banyak keuntungan  material.

Gue ngak niat jadi mod tantra  :P. Mungkin lu yg minat kale..monggo mas  :D

Aduh...penjelasan loe cerita atau mengarang sih...gue ngak ngerti sama sekali.....bukan lebih jelas malah makin ngelantur dan membingungkan. Mending loe ceritaiin gimana mencapai tingkat kesucian..dan gimana  menyempurnakan sila, sama tentang anatta mungkin gue lebih tertarik dengan dongeng itu   ;D

coba tanya sama yang kompeten dong mas, bener nggak?  ::)

..yg kompeten itu seperti apa mas? Mas sendiri kompeten ngak? minimal praktisi tantra gitu?

Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Indra on 09 February 2010, 11:09:10 AM
sebelum terlalu jauh,

ayo :backtotopic:
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 09 February 2010, 11:17:36 AM
Quote
Quote
Maka dari itu saya sangat suka pepatah Konfusius yg kurang lebih begini: "Mereka yang bijaksana, kalau nggak tahu ya akan bilang bahwa mereka tidak tahu." Ini saya lihat dalam diri Bhante Uttamo. Beliau sangat bijaksana dengan tidka menginterpretasi ajaran Mahayana seenaknya, karena Beliau jujur tidak tahu dan Beliau menyarankan untuk bertanya pada pihak Mahayanis yang berkompeten.

Berbeda dengan beberapa orang, yang tidak tahu ajaran Tantra, belum pernah belajar dengan Rinpoche, belum pernah mencicipi Tantra, belum pernah belajar Lamrim, belum pernah belajar meditasi Mahayana, belum pernah baca seluruh kitab-kitab Mahayana dan Tantra tapi sudah berani menjudge ajaran Mahayana dan Vajrayana dengan hanya menggunakan sedikit sumber.

Apanya yang Ehipassiko? ? ? ? ? ? ? ? ?

Cocok...Ehipasikonya kebablasan kalau belom apa2 sudah judgement...makanya lebih tepat disebut Tahipasiko untuk yg bablas ini ;D


Wah mas Bond kayaknya cocok jadi mod tantra

Quote
Quote
Dalam Buku Pembebasan Di Tangan Kita, dikatakan bahwa Sakyamuni Buddha akan beremanasi menjadi Guru-Guru. Jadi semua Bhante, Suhu dan Rinpoche yang berqualified sebagai Guru semuanya adalah emanasi Sakyamuni Buddha, BUKAN inkarnasi Sakyamuni Buddha, karena bagaimana satu kesinambungan batin bisa terpecah belah dan bagaimana mungkin berbagai kesinambungan batin menjadi satu kesinambungan batin? Impossible.

Ok terima kasih mas Gandalf..aye uda jelas  _/\_

Udah jelas ya mas Bond? mau lebih jelas saya uraikan contoh konsep emanasi, dikatakan  bahwa istri-istri Buddha Padmasambhava ada 5 yaitu: Mandarava yang merupakan emanasi tubuh Vajravarahi, Yeshe tsogyel yang terkenal dengan julukannya "the sky dancer" adalah merupakan emanasi ucapan Vajravarahi, Sakya Dema/Sakya dewi yang merupakan emanasi pikiran Vajravarahi, Kalasiddhi emanasi kualitas Vajravarahi, Tashi khyidren emanasi aktivitas Vajravarahi. adalagi Khandro Wongchang emanasi individualitas penting yang tak tergambarkan dari vajravarahi.

Vajravarahi disebut juga vajra sow faced dakini  (rDo-rje phag-mo) adalah bentuk samboghakaya. jadi keenam wanita itu adalah merupakan  emanasi dari vajravarahi.

Mandarava terlahir sebagai putri raja Zahor.
Yeshe tsogyel dikatakan memiliki aktivitas seksual berlebih, dan dia berhubungan dengan tiga pria muda sebelum dikawini oleh raja pada umur 13 tahun dan kemudian dihadiahkan  kepada Padmasambhava dua tahun kemudian (itulah sebabnya ia ditegur padmasambhava) karena kecenderungan seksnya yang kuat.
Sakya dewi adalah isteri pertama Padmasambhava sang emanasi Buddha Sakyamuni adalah orang Nepal. padmasambhava bertemu dengannya di sankhu, pojok timur laut Kathmandu dalam perjalanan ke Tibet.
kalasiddhi juga berasal dari nepal putri penenun.
Tashi Khyidren dari Bhutan merupakan  hadiah dari bhutan yang diperoleh sang guru dalam mengembangkan Tantra di tibet, ada yang mengatakan ia putri raja tadinya dia adalah putri raja sindhu (raja Hamra) yang mengundang Padmasambhava ke bhutan. Tadinya Tashi adalah pelayan Yeshe tsogyel, tapi kemudian diminta oleh padmasambhava sebagai Mudranya pada waktu berlatih dorje purba tantra......  ;) tapi tashi tetap menjadi pelayan Tsogyel.

Dikatakan bahwa wanita dengan kecenderungan duniawi, di dalam masyarakat tibet disarankan menikahi Lama atau Yogi Tantris, dengan demikian ia akan mendapatkan status sosial di masyarakat dengan mendapatkan banyak keuntungan  material.

Gue ngak niat jadi mod tantra  :P. Mungkin lu yg minat kale..monggo mas  :D

Aduh...penjelasan loe cerita atau mengarang sih...gue ngak ngerti sama sekali.....bukan lebih jelas malah makin ngelantur dan membingungkan. Mending loe ceritaiin gimana mencapai tingkat kesucian..dan gimana  menyempurnakan sila, sama tentang anatta mungkin gue lebih tertarik dengan dongeng itu   ;D

coba tanya sama yang kompeten dong mas, bener nggak?  ::)

..yg kompeten itu seperti apa mas? Mas sendiri kompeten ngak? minimal praktisi tantra gitu?



Yang kompeten adalah yang ketemu Padmasambhava langsung mas. Kalau sama-sama dari buku dan dengar kata orang ya sama-sama nggak kompeten mas    ;D

Udah tuh balik ke topik mas.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 09 February 2010, 12:21:46 PM
Quote
Quote
Maka dari itu saya sangat suka pepatah Konfusius yg kurang lebih begini: "Mereka yang bijaksana, kalau nggak tahu ya akan bilang bahwa mereka tidak tahu." Ini saya lihat dalam diri Bhante Uttamo. Beliau sangat bijaksana dengan tidka menginterpretasi ajaran Mahayana seenaknya, karena Beliau jujur tidak tahu dan Beliau menyarankan untuk bertanya pada pihak Mahayanis yang berkompeten.

Berbeda dengan beberapa orang, yang tidak tahu ajaran Tantra, belum pernah belajar dengan Rinpoche, belum pernah mencicipi Tantra, belum pernah belajar Lamrim, belum pernah belajar meditasi Mahayana, belum pernah baca seluruh kitab-kitab Mahayana dan Tantra tapi sudah berani menjudge ajaran Mahayana dan Vajrayana dengan hanya menggunakan sedikit sumber.

Apanya yang Ehipassiko? ? ? ? ? ? ? ? ?

Cocok...Ehipasikonya kebablasan kalau belom apa2 sudah judgement...makanya lebih tepat disebut Tahipasiko untuk yg bablas ini ;D


Wah mas Bond kayaknya cocok jadi mod tantra

Quote
Quote
Dalam Buku Pembebasan Di Tangan Kita, dikatakan bahwa Sakyamuni Buddha akan beremanasi menjadi Guru-Guru. Jadi semua Bhante, Suhu dan Rinpoche yang berqualified sebagai Guru semuanya adalah emanasi Sakyamuni Buddha, BUKAN inkarnasi Sakyamuni Buddha, karena bagaimana satu kesinambungan batin bisa terpecah belah dan bagaimana mungkin berbagai kesinambungan batin menjadi satu kesinambungan batin? Impossible.

Ok terima kasih mas Gandalf..aye uda jelas  _/\_

Udah jelas ya mas Bond? mau lebih jelas saya uraikan contoh konsep emanasi, dikatakan  bahwa istri-istri Buddha Padmasambhava ada 5 yaitu: Mandarava yang merupakan emanasi tubuh Vajravarahi, Yeshe tsogyel yang terkenal dengan julukannya "the sky dancer" adalah merupakan emanasi ucapan Vajravarahi, Sakya Dema/Sakya dewi yang merupakan emanasi pikiran Vajravarahi, Kalasiddhi emanasi kualitas Vajravarahi, Tashi khyidren emanasi aktivitas Vajravarahi. adalagi Khandro Wongchang emanasi individualitas penting yang tak tergambarkan dari vajravarahi.

Vajravarahi disebut juga vajra sow faced dakini  (rDo-rje phag-mo) adalah bentuk samboghakaya. jadi keenam wanita itu adalah merupakan  emanasi dari vajravarahi.

Mandarava terlahir sebagai putri raja Zahor.
Yeshe tsogyel dikatakan memiliki aktivitas seksual berlebih, dan dia berhubungan dengan tiga pria muda sebelum dikawini oleh raja pada umur 13 tahun dan kemudian dihadiahkan  kepada Padmasambhava dua tahun kemudian (itulah sebabnya ia ditegur padmasambhava) karena kecenderungan seksnya yang kuat.
Sakya dewi adalah isteri pertama Padmasambhava sang emanasi Buddha Sakyamuni adalah orang Nepal. padmasambhava bertemu dengannya di sankhu, pojok timur laut Kathmandu dalam perjalanan ke Tibet.
kalasiddhi juga berasal dari nepal putri penenun.
Tashi Khyidren dari Bhutan merupakan  hadiah dari bhutan yang diperoleh sang guru dalam mengembangkan Tantra di tibet, ada yang mengatakan ia putri raja tadinya dia adalah putri raja sindhu (raja Hamra) yang mengundang Padmasambhava ke bhutan. Tadinya Tashi adalah pelayan Yeshe tsogyel, tapi kemudian diminta oleh padmasambhava sebagai Mudranya pada waktu berlatih dorje purba tantra......  ;) tapi tashi tetap menjadi pelayan Tsogyel.

Dikatakan bahwa wanita dengan kecenderungan duniawi, di dalam masyarakat tibet disarankan menikahi Lama atau Yogi Tantris, dengan demikian ia akan mendapatkan status sosial di masyarakat dengan mendapatkan banyak keuntungan  material.

Gue ngak niat jadi mod tantra  :P. Mungkin lu yg minat kale..monggo mas  :D

Aduh...penjelasan loe cerita atau mengarang sih...gue ngak ngerti sama sekali.....bukan lebih jelas malah makin ngelantur dan membingungkan. Mending loe ceritaiin gimana mencapai tingkat kesucian..dan gimana  menyempurnakan sila, sama tentang anatta mungkin gue lebih tertarik dengan dongeng itu   ;D

coba tanya sama yang kompeten dong mas, bener nggak?  ::)

..yg kompeten itu seperti apa mas? Mas sendiri kompeten ngak? minimal praktisi tantra gitu?



Yang kompeten adalah yang ketemu Padmasambhava langsung mas. Kalau sama-sama dari buku dan dengar kata orang ya sama-sama nggak kompeten mas    ;D

Udah tuh balik ke topik mas.

Nah uda tau kan kalo cuma dari buku dan dengar kata orang tidak kompeten...yg lebih kompeten itu praktisi..minimal.  Daripada mengarang  cerita bolak-balik gitu lho mas.

Silaken balik ke topik mas... ;D
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: jimmykei on 09 February 2010, 02:45:52 PM
sori bro gandalf bknya saya bermaksud sok tahu tapi cuma mau tny aja apkh padmasambhava itu termasuk pacekka buddha?
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 09 February 2010, 02:51:56 PM
Quote
Quote
Quote
coba tanya sama yang kompeten dong mas, bener nggak?  ::)

Quote
..yg kompeten itu seperti apa mas? Mas sendiri kompeten ngak? minimal praktisi tantra gitu?

Yang kompeten adalah yang ketemu Padmasambhava langsung mas. Kalau sama-sama dari buku dan dengar kata orang ya sama-sama nggak kompeten mas    ;D

Udah tuh balik ke topik mas.

Nah uda tau kan kalo cuma dari buku dan dengar kata orang tidak kompeten...yg lebih kompeten itu praktisi..minimal.  Daripada mengarang  cerita bolak-balik gitu lho mas.

Silaken balik ke topik mas... ;D

Jadi dengan praktek bisa tahu padmasambhava istrinya ada lima? hebat juga tuh, gimana cara prakteknya mas?  Coba tunjukkan pada saya di forum ini siapa yang tahu Padmasambhava dari praktek?  Kalau sama-sama tahu Padmasambhava dari buku dan dari kata orang jangan menganggap dirinya paling kompeten.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Sumedho on 09 February 2010, 02:56:28 PM
permisiii.... quote-nya di bersihkan pls, berat dimata nih
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 09 February 2010, 03:09:24 PM
permisiii.... quote-nya di bersihkan pls, berat dimata nih

maaf mas Tuhan Sumedho   ^:)^  nanti tak kirimin insto boleh nggak?

Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Sumedho on 09 February 2010, 03:11:55 PM
mentahnya aja deh ;D

ups

:backtotopic:
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 09 February 2010, 03:24:34 PM
Quote
Quote
Quote
coba tanya sama yang kompeten dong mas, bener nggak?  ::)

Quote
..yg kompeten itu seperti apa mas? Mas sendiri kompeten ngak? minimal praktisi tantra gitu?

Yang kompeten adalah yang ketemu Padmasambhava langsung mas. Kalau sama-sama dari buku dan dengar kata orang ya sama-sama nggak kompeten mas    ;D

Udah tuh balik ke topik mas.

Nah uda tau kan kalo cuma dari buku dan dengar kata orang tidak kompeten...yg lebih kompeten itu praktisi..minimal.  Daripada mengarang  cerita bolak-balik gitu lho mas.

Silaken balik ke topik mas... ;D

Jadi dengan praktek bisa tahu padmasambhava istrinya ada lima? hebat juga tuh, gimana cara prakteknya mas?  Coba tunjukkan pada saya di forum ini siapa yang tahu Padmasambhava dari praktek?  Kalau sama-sama tahu Padmasambhava dari buku dan dari kata orang jangan menganggap dirinya paling kompeten.


Mau tau bener? praktek tantra aja mas , Begitulah caranya. Nanti keliatan deh 5 istri  si Padmasambhava, hanya saya khawatir ente tambah nafsu  dan salah praktek lagi .    ^-^.
Sekalipun ditunjukan juga bolak-balik mengarang  :))
Aya2 wae kakang TK. :whistle:

Uda ah...tambah OOT ... :backtotopic:
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 09 February 2010, 03:31:33 PM
Quote
Quote
Quote
coba tanya sama yang kompeten dong mas, bener nggak?  ::)

Quote
..yg kompeten itu seperti apa mas? Mas sendiri kompeten ngak? minimal praktisi tantra gitu?

Yang kompeten adalah yang ketemu Padmasambhava langsung mas. Kalau sama-sama dari buku dan dengar kata orang ya sama-sama nggak kompeten mas    ;D

Udah tuh balik ke topik mas.

Nah uda tau kan kalo cuma dari buku dan dengar kata orang tidak kompeten...yg lebih kompeten itu praktisi..minimal.  Daripada mengarang  cerita bolak-balik gitu lho mas.

Silaken balik ke topik mas... ;D

Jadi dengan praktek bisa tahu padmasambhava istrinya ada lima? hebat juga tuh, gimana cara prakteknya mas?  Coba tunjukkan pada saya di forum ini siapa yang tahu Padmasambhava dari praktek?  Kalau sama-sama tahu Padmasambhava dari buku dan dari kata orang jangan menganggap dirinya paling kompeten.


Mau tau bener? praktek tantra aja mas , Begitulah caranya. Nanti keliatan deh 5 istri  si Padmasambhava, hanya saya khawatir ente tambah nafsu  dan salah praktek lagi .    ^-^.
Sekalipun ditunjukan juga bolak-balik mengarang  :))
Aya2 wae kakang TK. :whistle:

Uda ah...tambah OOT ... :backtotopic:

Kayaknya kakang bond pernah praktek tantra ya? pantas kakang bond yakin sekali dari praktek bisa tahu   ^-^
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: bond on 09 February 2010, 03:38:33 PM
Quote
Quote
Quote
coba tanya sama yang kompeten dong mas, bener nggak?  ::)

Quote
..yg kompeten itu seperti apa mas? Mas sendiri kompeten ngak? minimal praktisi tantra gitu?

Yang kompeten adalah yang ketemu Padmasambhava langsung mas. Kalau sama-sama dari buku dan dengar kata orang ya sama-sama nggak kompeten mas    ;D

Udah tuh balik ke topik mas.

Nah uda tau kan kalo cuma dari buku dan dengar kata orang tidak kompeten...yg lebih kompeten itu praktisi..minimal.  Daripada mengarang  cerita bolak-balik gitu lho mas.

Silaken balik ke topik mas... ;D

Jadi dengan praktek bisa tahu padmasambhava istrinya ada lima? hebat juga tuh, gimana cara prakteknya mas?  Coba tunjukkan pada saya di forum ini siapa yang tahu Padmasambhava dari praktek?  Kalau sama-sama tahu Padmasambhava dari buku dan dari kata orang jangan menganggap dirinya paling kompeten.


Mau tau bener? praktek tantra aja mas , Begitulah caranya. Nanti keliatan deh 5 istri  si Padmasambhava, hanya saya khawatir ente tambah nafsu  dan salah praktek lagi .    ^-^.
Sekalipun ditunjukan juga bolak-balik mengarang  :))
Aya2 wae kakang TK. :whistle:

Uda ah...tambah OOT ... :backtotopic:

Kayaknya kakang bond pernah praktek tantra ya? pantas kakang bond yakin sekali dari praktek bisa tahu   ^-^

Ah..menduga-duga saja kakang yg satu ini  :))
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: ryu on 09 February 2010, 04:36:56 PM
ha.....!!!!!!!!
:backtotopic:
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: dilbert on 09 February 2010, 11:41:01 PM
Intermezzo...
Kok saya lebih "tersentuh" dengan membaca biografi-nya JE TSONGKAPA...

Back To TOPIC...
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: marcedes on 10 February 2010, 12:52:52 AM
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,14805.msg241767.html#msg241767

tolong jelaskan pertanyaan sy tersebut..
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: dilbert on 10 February 2010, 11:58:00 AM
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,14805.msg241767.html#msg241767

tolong jelaskan pertanyaan sy tersebut..

pertanyaannya setajam silet... Mantafff
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 10 February 2010, 07:09:44 PM
 [at]  mercedes
Pertanyaan anda sebenarnya sudah terjawab oleh jawaban saya dulu. Karena mengulang, maka saya gak jawab lagi....renungkan dahulu baru bertanya ;D ... apalagi kan katanya setajam silet... takuuuttt saya....wkwkwk *bercanda koq*  :))

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: marcedes on 11 February 2010, 07:00:32 PM
[at]  mercedes
Pertanyaan anda sebenarnya sudah terjawab oleh jawaban saya dulu. Karena mengulang, maka saya gak jawab lagi....renungkan dahulu baru bertanya ;D ... apalagi kan katanya setajam silet... takuuuttt saya....wkwkwk *bercanda koq*  :))

 _/\_
The Siddha Wanderer
bisa tahu halamannya berapa? saya tidak liat tuh...
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 12 February 2010, 12:54:56 PM
Quote
[at]  upasaka:

Gambar terakhir yang anda berikan itu bukan poisisi karmamudra karena bukan posisi meditasi duduk teratai. Itu kayanya dari kuil Hindu yak yg kadang menggambarkan Kama Sutra?? Sama kaya di Indonesia, Candi Hindu yaitu Candi Ceto ukirannya porno-porno. Kalau di Borobudur yang porno ini mendeskripsikan tentang hukum karma (Mahakarma vibhanga).

Sudah saya jelaskan, di thangka tersebut kan tidak ditunjukkan (maaf), Mr.P dimasukkan ke Ms. V. Sama sekali tidak ada. Dalam deskripsi2 Yab Yum dikatakan bahwa mereka berpelukan.

Anda pernah lihat thangka yab-yum yang pake baju? Ini menunjukkan bahwa karmamudra sama sekali tidak penetrasi. La wong pake baju, gimana penetrasinya??

mas 3000, foto reply no 121 copas ulang ya??

Quote
Penyatuan seksual atau energi seksual tampaknya anda salah pahami. Yang dimaksud adalah bindhu, BUKAN alat kelamin atau cairan reproduktif. Apa itu bindhu? Saya kutip Dalai Lama ketika membahas Karmamudra.

"Ketika Kalachakra menjelaskan bahwa bindhu dikeluarkan, itu  bukanlah cairan [sperma atau darah] dan tidak perlu untuk keluar dari tubuh secara benar-benar eksternal." (Dalai lama ke-14, Tenzin Gyatso)

Bindhu ini disebut Bodhicitta putih dan Bodhicitta merah. Beberapa orang secraa salah mendeskripsikan bahwa Bodhictta putih itu sperma dan Bodhicitta merah itu darah menstruasi. Ini konyol sekali, karena Bodhicitta putih juga ada di dalam tubuh seorang perempuan, apa perempuan punya sperma?.


Tidak keluar sperma bukan berarti tidak penetrasi.

Quote
Bila bindhu adalah sperma atau darah, maka tidak mungkin bisa melewati chakra-chakra sampai ke chakra mahkota. Apa sperma bisa masuk ke otak? Ini sangat konyol.

Penyatuan seksual berarti penyatuan bindhu. Kita semua tahu bahwa dalam Karmamudra tidak terjadi ejakulasi lantas ngapain "penetrasi"? Nah tidak terjadi ejakulasi, lantas apanya yang menyatu? Apa organ seksual? Masalahnya organ seksual bukanlah Bodhicitta merah atau putih.

Bodhicitta merah dan putih menyatu dalam diri seseorang dan ini sudah ada dalam tubuh orang itu sendiri. Tidak ada yang keluar. Tidak ada yang masuk. Semua menyatu dalam diri sendiri.

Ketika seseorang berhubungan seks dan sperma keluar, bindhu ini juga keluar. Maka dari itu sangat penting untuk tidak ejakulasi.

Bindhu ini adalah energi seksual yang sangat subtle (inti), bukan energi2 seksual yang biasanya. Maka dari itu bindhu dikatakan sebagai "subtle energy drop", tetesan energi inti.

 _/\_
The Siddha Wanderer.

arti bindu berbagai macam baca kembali reply #141
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 12 February 2010, 01:05:16 PM
mas marcedes, saya masih menunggu dengan manis klarifikasi dari praktisi yoga tantra terhadap relply #140, benarkah vajravarahi  ber-emanasi sekaligus menjadi lima pribadi dan semuanya menjadi istri Padmasambhava?

juga reply #141, benarkah pada inisiasi kebijaksanaan (wisdom initiation) benih/ nuklir/ energi radiasi (dwangs-ma) di injeksikan ke yoni mandala sang Dakini?

masih ditunggu.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Nagaratana on 13 February 2010, 03:49:17 PM
Tantrayana Versi Buddha

Buddha terdapat dua kelompok aliran yaitu sutrayana dan tantrayana, Sutrayana seperti Hinayana(theravada) dan Mahayana lebih bersifat teoritikal serta Tantrayana merupakan perpaduan puja bhakti dengan praktek meditasi yogacara serta metafisika Madhyamika. Maka dari itu mazhab Tantrayana bukan hanya membicarakan teori, akan tetapi praktek dalam pelaksanaannya. Di dalam perkembangannya, mazhab ini kadangkala dinamakan Tantra-Vajrayana atau Tantra-Mahayana. Mazhab ini berkembang pesat diantaranya negara India, China, Tibet, Jepang, Korea dan Asia Tenggara serta benua Eropa, Australia hingga benua Amerika.

Menurut dr. W. Kumara D. yang dikutip dari literature literature mazhab Tantrayana, kata tantra itu sendiri dapat juga berarti Sadhana (sarana mengerjakan). Mazhab Tantrayana memiliki akar-akar pandanga yang sama dengan Mahayana khususnya Yogacara. Namun demikian, Tantrayana memiliki perbedaan dengan Mahayana dalam hal tujuan,wujud manusia yang telah mencapai tujuan tantrayana dan cara pengajarannya.

Tantra Timur berkembang di China pada abad VII, ketika dikunjungi oleh tiga orang Maha Acharya Tantrayana dari India, yakni: Subhakarsinha (637-735M), Vajra Bodhi (663-725M), Amoghavajra (705-784 M)

Kalau Tantra Barat adalah tantra yang berkembang di Tibet dan sekitar pegunungan Himalaya batas antara China dan India, yang sebenarnya hanya dalam letak geografis saja. Daerah ini memiliki tradisi dan sejenis kepercayaan yang disebut Bon-Pa. Dan orang-orang Tibet umumnya memiliki kemampuan untuk menguasai roh-roh halus. Di samping symbol dari jenis rupang Buddha sedikit ada perbedaan. Bila dilihat Tantra Barat lebih bercorak naturalis terlihat jelas pada anggota tubuhnya, yakni bersifat feminisme (dalam bentuk wanita). Terdapat pula rupang angkara murka, seperti Angry Vajra (Vajravarahi dalam wajah murka).

Pada tahun 747 masehi, Maha Guru Padma Sambhava menjalankan misi ke Tibet. Beliau pada masa mudanya adalah seorang pangeran dan sangat menyenangi hal-hal yang bersifat magis. Beliau memiliki kemampuan supranatural yang dipadukan dengan ajaran-ajaran Hyang Buddha. Berkat kemampuan beliaulah, dukun-dukun Tibet dapat ditundukkan dan memperoleh simpati dari bangsa Tibet.

Tantrayana di Tibet berkembang hingga menjadi tiga periode. Yakni periode pertengahan dan pembaharuan serta periode permulaan gelar Dalai Lama (dari abad XVII hingga sekarang ini).

Banyak sekali kritikan-kritikan yang muncul mengatakan bahwa aliran Tantrayana mencampur adukan konsep "polyties" dari agama Brahmanisme ke dalam ajaran Buddha Dharma. Bahkan ada pula yang menuduh bahwa aliran ini adalah bagian dari Brahmanisme. Adalagi yang berkomentar ritual ini yaitu hanya melatih Prana, Nadi dan Bindu bukanlah ajaran Buddha. Dan semua itu disamakan dengan pelatihan Chi Kung, peredaran siklus besar(peredaran 12 meridian didalam tubuh) dan siklus kecil (peredaran meridian Ren dan Tu), yakni melatih sari, prana, semangat dari ajaran non Buddhis. Sehingga kritikan diarahkan dengan mengatakan bahwa pelatihan Prana, Nadi dan Bindu bukanlah ajaran Buddhis.

Disamping itu ada pula yang mengkritik bahwa aliran Tantrayana merupakan ajaran "Yoga yang dirahasiakan" dan sering disebut dalam kategori sebagai ajaran sempalan. Semua tulisan-tulisan yang mengkritik itu sangatlah banyak, terutama kritikan yang diarahkan kepada upacara persembahan Api dalam upacara Homa, disama artikan dengan upacara penyembahan api dalam agama tertentu (hindu)
.

Ajaran Tantrayana adalah salah satu aliran dari ajaran agama Buddha yang begitu dalam, sehingga tidaklah mudah diperuntukkan bagi setiap orang bagi yang belum mengerti serta memahami lebih dulu ajaran dasar agama Buddha Mazhab Theravada dan Mazhab Mahayana. Oleh karena itu disebut ajaran Esoteris.

ajaran tentang polyteis dalam Tantrayana adalah ajaran analisis internal pembuktian perlindungan dharma. Seperti mempelajari segala bentuk bentuk latihan untuk Prana, Nadi dan Bindu. Sedangkan Tantra Yoga adalah Dharma untuk membersihkan dan mensucikan dari hati nurani, pikiran dan perbuatan badan jasmani.

Persembahan Api dalam upacara Homa adalah Dharma untuk memancarkan Cahaya Terang. Dari semua bentuk proses latihan-latihan yang dikembangkan dalam Tantrayana adalah untuk mengikis karma buruk dan untuk meningkatkan kebijaksanaan,selanjutnya akan terlahir sebagai seorang suci. Kekuatannya sangat besar dan apabila anda mengkritik aliran Tantrayana, berarti anda mengkritik "Dharmakaya Tathagata Vairocana". Karena pada awal tujuh hari setelah Sang Buddha Sakyamuni mencapai penerangan, beliau pernah memberikan kotbah 'Ajaran tentang Pembuktian Internal', dan kotbah itu lebih dikenal yang disebut "Vairocana Sutra"

??!!

Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 15 February 2010, 02:15:51 PM
Masih mengenai asal-usul tantra:

The word “dakini” is Sanskrit; its inferred meaning has been borrowed from (and equated with) the Tibetan word khandro ("sky goer," "she who moves through space"), and the two words are often used interchangeably. But unlike “dakini,” with its derived male form ("daka"), the Tibetan word khandro has no such twin and stands alone as a female being who moves through emptiness or flies through space — a kind of Tibetan Fairy Goddess or, as June Campbell named her in her book by the same name, A Traveller in Space. (Campbell) Khandro, Campbell says, "is quite a unique word, with no male equivalent, and would seem to have arisen not out of the Sanskrit background of Tantra… but apparently from the shamanistic roots of Tibet itself."  (145) And Miranda Shaw mentions several Indian scholars who "suggest that Tantra itself (both Hindu and Buddhist) originated among the priestesses and shamanesses of matrilinear tribal and rural societies." (Shaw, 6)

Prof. Miranda Shaw menyebutkan beberapa skolar India yang mengatakan "Tantra itu sendiri (Buddhist dan Hindu)  berasal dari pendeta wanita dan dukun-dukun suku matrilineal dan masyarakat pedesaan.

This is clearly a direct link to Vajrayogini, the red Queen of the Dakinis who is frequently depicted drinking her own menstrual blood from a skullcup held in her left hand. The essential female bodily substance, menstrual blood, is shown here to be spiritual nourishment par excellence, creating a striking metaphor for female-to-female direct transmission in a lineage of wisdom, in this case from the deity, Vajrayogini, to a dakini, Yeshe Tsogyal, in human form.

Ini secara jelas adalah kaitan langsung ke vajrayogini, ratu dakini merah yang sering digambarkan meminum darah menstruasinya sendiri dari mangkuk kepala (kapala) yang dipegang di tangan kirinya. sari penting substansi tubuh wanita, darah menstruasi, diperlihatkan disini sebagai nutrisi spiritual tak terbandingkan, menciptakan metafora jitu penerusan langsung  pada garis warisan kebijaksanaan, dalam hal ini dari dewa, vajrayhogini, kepada dakini, yeshe tsogyal dalam bentuk manusia.

Daftar pustaka:

Allione, Tsultrim. Women of Wisdom. Ithaca, NY: Snow Lion Publications, 2000.
Barber, Elizabeth Wayland. The Mummies of Ürumchi. NY: W.W. Norton & Co., 1999.
Bellezza, John Vincent. Divine Dyads: Ancient Civilization in Tibet. Dharamsala, India: Library of Tibetan Works & Archives, 1997.
Campbell, June. Traveller in Space: In Search of Female Identity in Tibetan Buddhism. NY: George Braziller, 1996.
Czaplicka, M. A. Aboriginal Siberia: A Study in Social Anthropology. Oxford, England: The Clarendon Press, 1914.
Dowman, Keith. Sky Dancer: The Secret Life and Songs of the Lady Yeshe Tsogyel. London, England: Routledge & Kegan Paul, 1984.
Gundrum, Dale. "Fabric of Time" in Archaeology, March-April 2000, pp. 46-51.
Mallory, J.P. & Victor Mair. The Tarim Mummies: Ancient China and the Mystery of the Earliest Peoples from the West. London, England: Thames & Hudson, 2000.
Marler, Joan. The Danube Script: Neo-Eneolithic Writing in Southeastern Europe (Exhibition Catalogue). Institute of Archaeomythology, 2008.
Noble, Vicki. The Double Goddess: Women Sharing Power. Rochester, VT: Inner Traditions, 2003.
Shaw, Miranda. Passionate Enlightenment: Women in Tantric Buddhism. Princeton, NJ: Princeton University Press, 1994.
White, David Gordon. The Alchemical Body: Siddha Traditions in Medieval India. Chicago, IL: University of Chicago Press, 1996.
White, David Gordon, editor. Tantra in Practice. Princeton, NJ: Princeton University Press, 2000.

mau lebih puas baca sendiri:

http://www.matrifocus.com/BEL09/noble.htm (http://www.matrifocus.com/BEL09/noble.htm)
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: andry on 16 February 2010, 02:21:23 AM
mangga di babarkan..
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: marcedes on 13 March 2010, 10:40:19 AM
Quote
loh bukannya yang bilang Gotama berpura-pura menunggu waktu yg tepat untuk membabarkan dhamma adalah dari mahayana sendiri ( kalau tidak salah di thread "pandangan kritis tuH")

mau di bilang upayakusalya atau pura-pura masalahnya aksi lah yg terlihat
misalkan "nabi agama tetangga yang pura-pura menikah dengan alasan bahwa menyelamatkan status budak", tapi nyata nya di setubuhi juga"...

alasan bahwa di selamatkan..
kemudian saya ganti memang terjatuh oleh nafsu...apa bedanya?

lagian memang menurut mahayana bukankah Gotama memang "melakukan aksi tersebut" kemudian menunggu katanya waktu tepat untuk membabarkan dharma bukan...

sampai sekarang anda juga belum bisa menjawab pertanyaan saya mengenai
"kepada siapa buddha memperlihatkan usaha nya selama berkalpa-kalpa? kepada pohon boddhi saja kan?"

oh,jadi untuk melenyapkan 2 javana boddhisatva butuh belajar sama 2 pertapa? apa 2 pertapa itu lebih tinggi dari boddhisatva atau boddhisatva lebih tinggi?
aneh kan di lihat nya...

Oh ternyata ini toh maksud pertanyaan anda ttg pohon Bodhi....hahahha.... Yah tentu nggak lah, masa sama Pohon Bodhi doang???  :))  :))

Sudah saya bilang Sang Bodhisattva MELAKUKAN UPAYA KAUSALYA seperti menunjukkan dirinya meninggalkan istana, menikah dsb itu untuk menunjukkan INTISARI dari PERJUANGANNYA selama BERKALPA-KALPA LAMANYA kepada ayahnya, Mahaprajapati, Yasodhara dan semua makhluk.

Misal meninggalkan keduniawian menunjukkan perjuangannya ketika menjadi Bodhisattva Vishvantara (Vessantara), menikah dengan Yasodhara, menunjukkan betapa suami istri harus setia seperti dalam Candakinnara Jataka serta kelahirannya sebagai Bodhisattva Sudhana dan Manohara, di mana keduanya saling membantu mengumpulkan PARAMI, mengingatkan akan arti PENTINGANYA KALYANAMITRA dalam menapaki sang Jalan. Belajar kepada 2 pertapa menunjukkan KERENDAH-HATIAN seorang Bodhisattva yang merupakan hasil training pikiran Bodhisattva selama BERKALPA-KALPA. Itu semua DITUNJUKKAN PADA SEMUA MAKHLUK, BUKAN CUMAN POHON BODHI!!!  :)) :))

Sekarang saya tanya, KAPAN Sang Buddha membabarkan Dharma pertama kali??? Apakah ketika Beliau masih Pangeran / Pertapa Bodhisattva Siddharta BHUMI 10 yang melakukan upaya kausalya ataukah ketika beliau telah melenyapkan 2 JNEYAVARANA terakhir sehingga menjadi Samyaksambuddha Sejati??? Apakah UPAYA KAUSALYA itu selalu berarti PURA-PURA?? Anda sudah baca Upaya Kausalya Sutra??

Kalau anda menyamakan Upaya Kausalya selalu dengan pura-pura maka ini sungguh fatal, krn anda tidak memahami apa itu Upaya Kausalya. Apakah tindakan terampil selalu harus SAMA dengan pura-pura??   8) 8) 8)

Apakah Upaya Kausalya harus selalu dalam bentuk "pura-pura" seperti yang anda katakan??

Sejak kapan TINDAKAN TERAMPIL = PURA-PURA??

Quote
misalkan "nabi agama tetangga yang pura-pura menikah dengan alasan bahwa menyelamatkan status budak", tapi nyata nya di setubuhi juga"...

Hahahaha...... jelas2 anda tidak mengerti makna pernikahan ya??  ^-^  ^-^ Dan sejak kapan Beliau itu PURA-PURA menikah?? Ingat ini tokoh agama lain yang penuh kebajikan yang anda omongkan, jangan sembarangan.

Quote
yg saya tahu dari forum taois....katanya Lao Zi itu hanya menunggu waktu untuk mengajarkan Tao...jadi dari lahir memang sudah pintar,karena itu dikatakan merupakan jelmaan dewa atau titisan..

Oya??? Setahu saya forum Taois sebelah mengatakan bahwa Laozi mendapatkan pengetahuan dari buku2 yang sudah dia baca sehingga tentu beliau bisa tahu apa dan bagaimana laut (samudra) yang sesungguhnya bukan?  8)  8)

 _/\_
The Siddha Wanderer
sudah saya katakan bro Gandalf....
Tulisan mengenai jataka terus sejarah boddhisatva ke sini ke situ mencapai pencerahan kalau mau di objektifkan..itu cuma dalam bentuk tulisan !! mari kita lihat case per case dalam tema
"memperlihatkan betaap sulitnya mencapai pencerahan"

sedangkan siapa saksi hidup nya? siapa yang LIVE melihat secara langsung betapa sengsaranya bertapa 6 tahun hingga perut dan tubuh sedemikian kurus?
hanya POHON BODDHI.

apa gunanya melakukan "tindakan trampil" dihadapan pohon boddhi doank sebagai saksi?

kalau memang mau melakukan tindakan agar di ketahui semua makhluk...mengapa tidak membuat benda ajaib saja? misalkan stupa dengan ukuran luar biasa dimana-mana kemudian terbuat dari apa stupa nya...


Quote
Misal meninggalkan keduniawian menunjukkan perjuangannya ketika menjadi Bodhisattva Vishvantara (Vessantara), menikah dengan Yasodhara, menunjukkan betapa suami istri harus setia seperti dalam Candakinnara Jataka serta kelahirannya sebagai Bodhisattva Sudhana dan Manohara, di mana keduanya saling membantu mengumpulkan PARAMI, mengingatkan akan arti PENTINGANYA KALYANAMITRA dalam menapaki sang Jalan. Belajar kepada 2 pertapa menunjukkan KERENDAH-HATIAN seorang Bodhisattva yang merupakan hasil training pikiran Bodhisattva selama BERKALPA-KALPA. Itu semua DITUNJUKKAN PADA SEMUA MAKHLUK, BUKAN CUMAN POHON BODHI!!! 


mana bukti nya? di nepal saja sudah menjadi reruntuhan dan tanah polos.....toh orang lain cuma tinggal katakan bahwa di tulisan tipitaka itu cuma rekayasa....
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 13 March 2010, 03:01:55 PM
Quote
sudah saya katakan bro Gandalf....
Tulisan mengenai jataka terus sejarah boddhisatva ke sini ke situ mencapai pencerahan kalau mau di objektifkan..itu cuma dalam bentuk tulisan !! mari kita lihat case per case dalam tema
"memperlihatkan betaap sulitnya mencapai pencerahan"

sedangkan siapa saksi hidup nya? siapa yang LIVE melihat secara langsung betapa sengsaranya bertapa 6 tahun hingga perut dan tubuh sedemikian kurus?
hanya POHON BODDHI.

apa gunanya melakukan "tindakan trampil" dihadapan pohon boddhi doank sebagai saksi?

kalau memang mau melakukan tindakan agar di ketahui semua makhluk...mengapa tidak membuat benda ajaib saja? misalkan stupa dengan ukuran luar biasa dimana-mana kemudian terbuat dari apa stupa nya...

mana bukti nya? di nepal saja sudah menjadi reruntuhan dan tanah polos.....toh orang lain cuma tinggal katakan bahwa di tulisan tipitaka itu cuma rekayasa....

Ahahahaha.... anda kok malah bingung sendiri sih? ? ? ?  ^-^  ^-^  ^-^

Memangnya Sang Buddha itu beraktivitas cuman di Pohon Bodhi maka cuman Pohon Bodhi yang tau? ? ? Memangnya aktivitas Sang Bodhisattva itu cuma melakukan tindakan ekstrim di bawah Pohon Bodhi ? ? Jelas sekali anda belum baca Upaya Kausalya Sutra!

Jawab dulu pertanyaan saya:
Apa ada bukti Pangeran Siddharta ada?
Apa ada bukti beliau mencapai pencerahan?
Apa ada bukti beliau memiliki istri?
Apa ada bukti beliau mencapai Srotapanna??
Apa ada bukti beliau meninggalkan istana?
Apa ada bukti Sangha melakukan Konsili?
APA ADA BUKTI PANGERAN SIDDHARTA BERJUANG SENDIRI DALAM HIDUPNYA??
APA ADA BUKTI MANA SABDA SANG BUDDHA???
ADA SAKSI YANG MASIH HIDUP yang dapat membuktikan Sang Buddha itu ADA??

Memang SEMUA tentang riwayat Sang Buddha YANG ADA SAAT INI YA DARI TULISAN. Berarti anda selama ini sebagai umat Buddhis mempercayai sesuatu yang tidak ada bukti nyata??  ^-^ ^-^ Nah Lho??

Kan anda percaya tuh biografi Siddharta versi Theravada?? Sama2 tulisan kan? Beliau juga menunjukkan bahwa beliau telah Tercerahkan pada orang2 pada masa Beliau hidup, ini juga orang-orang ketahui dari tulisan. SEMUA TULISAN.

Sang Bodhisattva menunjukkan tindakan-Nya tersebut ya tentu ditujukan bagi orang-orang yang hidup di zaman beliau hidup, sebelum Upaya Kausalya Sutra dikompilasi di Konsili2 Buddhis, dan sesudahnya sampai sekarang

Bahkan anda tidak mengakui tanah kelahiran Bodhisattva sendiri toh di Nepal yang sudah dikaji secara saintifik oleh para arkeolog. Kalau saya lebih memilih mempercayainya daripada percaya Jatukarm / Ciamsi!  8)  8)

Mau Bodhisattva / Buddha mempertunjukkan upaya kausalya atau tidak seperti di Theravada, tidak ada perbedaannya sama sekali karena ya SAMA-SAMA dari TULISAN seperti yang anda katakan toh!

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: marcedes on 14 March 2010, 12:30:09 PM
Quote
sudah saya katakan bro Gandalf....
Tulisan mengenai jataka terus sejarah boddhisatva ke sini ke situ mencapai pencerahan kalau mau di objektifkan..itu cuma dalam bentuk tulisan !! mari kita lihat case per case dalam tema
"memperlihatkan betaap sulitnya mencapai pencerahan"

sedangkan siapa saksi hidup nya? siapa yang LIVE melihat secara langsung betapa sengsaranya bertapa 6 tahun hingga perut dan tubuh sedemikian kurus?
hanya POHON BODDHI.

apa gunanya melakukan "tindakan trampil" dihadapan pohon boddhi doank sebagai saksi?

kalau memang mau melakukan tindakan agar di ketahui semua makhluk...mengapa tidak membuat benda ajaib saja? misalkan stupa dengan ukuran luar biasa dimana-mana kemudian terbuat dari apa stupa nya...

mana bukti nya? di nepal saja sudah menjadi reruntuhan dan tanah polos.....toh orang lain cuma tinggal katakan bahwa di tulisan tipitaka itu cuma rekayasa....

Ahahahaha.... anda kok malah bingung sendiri sih? ? ? ?  ^-^  ^-^  ^-^

Memangnya Sang Buddha itu beraktivitas cuman di Pohon Bodhi maka cuman Pohon Bodhi yang tau? ? ? Memangnya aktivitas Sang Bodhisattva itu cuma melakukan tindakan ekstrim di bawah Pohon Bodhi ? ? Jelas sekali anda belum baca Upaya Kausalya Sutra!

Jawab dulu pertanyaan saya:
Apa ada bukti Pangeran Siddharta ada?
Apa ada bukti beliau mencapai pencerahan?
Apa ada bukti beliau memiliki istri?
Apa ada bukti beliau mencapai Srotapanna??
Apa ada bukti beliau meninggalkan istana?
Apa ada bukti Sangha melakukan Konsili?
APA ADA BUKTI PANGERAN SIDDHARTA BERJUANG SENDIRI DALAM HIDUPNYA??
APA ADA BUKTI MANA SABDA SANG BUDDHA???
ADA SAKSI YANG MASIH HIDUP yang dapat membuktikan Sang Buddha itu ADA??

Memang SEMUA tentang riwayat Sang Buddha YANG ADA SAAT INI YA DARI TULISAN. Berarti anda selama ini sebagai umat Buddhis mempercayai sesuatu yang tidak ada bukti nyata??  ^-^ ^-^ Nah Lho??

Kan anda percaya tuh biografi Siddharta versi Theravada?? Sama2 tulisan kan? Beliau juga menunjukkan bahwa beliau telah Tercerahkan pada orang2 pada masa Beliau hidup, ini juga orang-orang ketahui dari tulisan. SEMUA TULISAN.

Sang Bodhisattva menunjukkan tindakan-Nya tersebut ya tentu ditujukan bagi orang-orang yang hidup di zaman beliau hidup, sebelum Upaya Kausalya Sutra dikompilasi di Konsili2 Buddhis, dan sesudahnya sampai sekarang

Bahkan anda tidak mengakui tanah kelahiran Bodhisattva sendiri toh di Nepal yang sudah dikaji secara saintifik oleh para arkeolog. Kalau saya lebih memilih mempercayainya daripada percaya Jatukarm / Ciamsi!  8)  8)

Mau Bodhisattva / Buddha mempertunjukkan upaya kausalya atau tidak seperti di Theravada, tidak ada perbedaannya sama sekali karena ya SAMA-SAMA dari TULISAN seperti yang anda katakan toh!

 _/\_
The Siddha Wanderer
ternyata anda memang tdk mengerti apa yang saya maksudkan....sudah saya tahu bakalan begini reply balasannya..
saya tidak mempermasalahkan tulisan bagian lainnya, dimana sang buddha mengeluarkan kejaiban ganda atau pun apa....karena ini ibarat cerita ( story ) dalam bentuk tulisan tetapi tidak terdapat kejanggalan. dari segi alur.


coba lihat case per case....dari cerita kitab suci
untuk apa sang Buddha bermeditasi 6 tahun melakukan upaya kausalya?
coba pikir untuk apa?,
kalau katanya "untuk memperlihatkan betapa susah nya mencapai pencerahan"
apa ga aneh kalau saksi nya cuma pohon bodhi?...   :o  anda harusnya mengerti maksud dari saya.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 14 March 2010, 01:25:26 PM
Quote
ternyata anda memang tdk mengerti apa yang saya maksudkan....sudah saya tahu bakalan begini reply balasannya..
saya tidak mempermasalahkan tulisan bagian lainnya, dimana sang buddha mengeluarkan kejaiban ganda atau pun apa....karena ini ibarat cerita ( story ) dalam bentuk tulisan tetapi tidak terdapat kejanggalan. dari segi alur.

coba lihat case per case....dari cerita kitab suci
untuk apa sang Buddha bermeditasi 6 tahun melakukan upaya kausalya?
coba pikir untuk apa?,
kalau katanya "untuk memperlihatkan betapa susah nya mencapai pencerahan"
apa ga aneh kalau saksi nya cuma pohon bodhi?...   :o  anda harusnya mengerti maksud dari saya.

Sebelum anda meminta saya untuk memahami maksud postingan anda, lebih baik anda sendiri yang terlebih dahulu memahami kisah riwayat hidup Sang Buddha dan Upaya Kausalya Sutra !!

Bukankah seharusnya anda tahu ketika Sang Bodhisattva bermeditasi selama 6 tahun secara keras itu disaksikan oleh orang-orang yang tinggal di sekitar Hutan Uruvela beserta 5 pertapa yang selalu mengikut beliau yaitu Ajnata Kaundinya, Asvajit, Bhadrika, Dasabala- Kasyapa, and Mahanama-Kulika. Belum lagi beliau juga disaksikan oleh Sujata dan para dewa seperti deva Bodhidruma yang tinggal di Pohon Bodhi!

Lantas gimana anda bisa bertanya "apakah saksinya CUMAN Pohon Bodhi?" Padahal yang menyaksikan beliau itu sedemikian banyak orang, bahkan menurut Upaya Kausalya Sutra banyak sekali pertapa tirthika menyaksikan beliau. Nah lho??

Lalu apa anda juga sudah baca Upaya Kausalya Sutra?? Kalau anda belum baca pantas saja tanya sana sini nggak jelas.

Dalam Upaya Kausalya Sutra, disebutkan Sang Bodhisattva melakukan upaya kausalya bermeditasi selama 6 tahun untuk menaklukkan para penganut tirthika (termasuk 5 orang pertapa di atas!!), menyadarkan mereka bahwa cara2 penyiksaan diri tidak dapat membawa pada pembebasan. Demikian juga dikatakan bahwa ketika Sang Bodhisattva mulai makan di sinilah poin di mana Beliau menunjukkan bahwa pembebasan tidak dilakukan dengan menyiksa diri, tapi dicapai lewat Jalan Tengah, jalan yang tenang dan bahagia.

Ini juga merefleksikan kehidupan2 beliau sebelumnya di mana beliau pernah terlahir menjadi petapa sesat yang kemudian sadar bahwa cara penyiksaan diri akan membawa pada akibat yang mengerikan, bukan pencerahan.

Selain itu masih banyak lagi pesan yang disampaikan oleh Sang Bodhisattva ketika bermeditasi 6 tahun. Seperti misalnya KETEGUHAN HATI DALAM MENEMUKAN SANG JALAN.

Dan ini semua disaksikan oleh buanyaaakkk sekali orang, gak cuma Pohon Bodhi!  8)  8) 8)

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: marcedes on 14 March 2010, 11:43:43 PM
kalau demikian alasan nya, masuk akal..penjelasan yg logis.

saya memang belum membaca semua upayakausalya sutra(soalnya om google tidak ada terjemahan nya )
kalau anda tidak keberatan tolong posting seluruh upayakausalya sutra itu...
kalau terlalu panjang, yah bagian tertentu saja mengenai ini juga gpp.
kalau bahasa inggris tolong kasih LINK nya.


....dan lagi riwayat hidup seorang Buddha katanya di akui dalam RAPB..sedangkan dalam RAPB siapa yg menemani sang Buddha selama 6 tahun?

kalau alasan bertapa selama 6 tahun untuk menujukkan pada dewa, saya rasa itu alasan gila...pada minggu keberapa saya lupa sang Buddha sengaja membuat jembatan emas itu guna menghilangkan keraguan para dewa...kalau duduk bersila 6 tahun, bagi seorang dewa itu tidak lebih 1 jam saja....apalah artinya kalau berusaha menggugah hati para dewa kalau cuma kurang lebih 1 jam?

sekalian pertanyaan tambahan
"bagaimana" mengenai penjelasan tentang buddha yang kelihatan seperti sengaja memecahkan sangha menjadi 2 aliran, dan kemudian bermeansipasi lagi terus cuma pilih 1 sekte?  >> guru padma
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 15 March 2010, 10:44:02 PM
Quote
kalau demikian alasan nya, masuk akal..penjelasan yg logis.

saya memang belum membaca semua upayakausalya sutra(soalnya om google tidak ada terjemahan nya )
kalau anda tidak keberatan tolong posting seluruh upayakausalya sutra itu...
kalau terlalu panjang, yah bagian tertentu saja mengenai ini juga gpp.
kalau bahasa inggris tolong kasih LINK nya.

Wah... anda cari sendiri deh... kalau anda benar2 tulus ingin tahu dan mau belajar, ya seharusnya anda sudah carilah buku Upaya Kausalya Sutra itu!! Banyak kok di bursa2 vihara...  ^-^  ^-^

Quote
....dan lagi riwayat hidup seorang Buddha katanya di akui dalam RAPB..sedangkan dalam RAPB siapa yg menemani sang Buddha selama 6 tahun?

Ya Silahkan baca sendiri. Kalau mau baca Kronologi Hidup Buddha kan lebih simpel.....hahahaha

Quote
kalau alasan bertapa selama 6 tahun untuk menujukkan pada dewa, saya rasa itu alasan gila...pada minggu keberapa saya lupa sang Buddha sengaja membuat jembatan emas itu guna menghilangkan keraguan para dewa...kalau duduk bersila 6 tahun, bagi seorang dewa itu tidak lebih 1 jam saja....apalah artinya kalau berusaha menggugah hati para dewa kalau cuma kurang lebih 1 jam?

Anda pikir para deva itu tolol2 semua sehingga tidak tahu konteks waktunya di dunia manusia gimana?

Quote
sekalian pertanyaan tambahan
"bagaimana" mengenai penjelasan tentang buddha yang kelihatan seperti sengaja memecahkan sangha menjadi 2 aliran, dan kemudian bermeansipasi lagi terus cuma pilih 1 sekte?  >> guru padma

Hahaha.....  sudah saya katakan, saya sudah jawab sebelumnya pertanyaan anda ini....

Gini deh saya balik tanya aja, untuk review apakah anda benar2 memperhatikan tulisan saya selama ini:
1. Menurut sejarah, apakah Mahayana muncul SESUDAH atau SEBELUM Sangha terpecah menjadi 18 aliran??
2. Para penganut Mahayana berasal dari kesemua dari 18 aliran, tetapi IRONISNYA penganut Hinayana dari 18 aliran saling gontok-gontokkan. Manakah yang memecah belah??
3. Apa isi dari Manjusri Pariprccha Sutra?
4. Apa beda pencapaian Samyaksambodhi antara Sakyamuni dan Padmasambhava??
5. Padmasambhava adalah guru Vajrayana. Bagaimanakah metode pembelajaran Vajrayana? Apakah eksklusif satu sekte saja?
6. Menurut anda, bila ada Arahat YANG SEJATI, untuk apa sekte menjadi TERPECAH-PECAH? Kenapa nggak nunjukin aja abhijnananya toh??
7. Naskah Theravada Mahavihara yang muncul belakangan yaitu Dipavamsa sangat anti sekte lain, sedangkan naskah Sariputrapariprrccha dari Mahasanghika menerima keberadaan sekte lain dan memuji kelebihan masing2 aliran. Manakah YANG sekilas tampak MEMECAH BELAH??
8. Apa sebab ajaran Sang Buddha terpecah menjadi 18 aliran menurut Padmasambhava??
9. Apa sih makna "seorang Guru lebih baik dari seorang Buddha?"
10. 1000 Buddha sama dengan 1 Buddha, demikianlah konsep Mahayana. Lantas apakah 10 Buddha lebih hebat dari 1 Buddha?
11. Anda tahu YM Atisha seorang scholar Mahayana itu dihormati siapa saja??
12. 18 aliran itu apa aja sich? (Baru tahu dari anda kalau Sangha cuma terpecah jadi 2 aliran??  ^-^ ^-^ ^-^)

Kalau anda bisa jawab semua dengan sekitar 50% benar, baru saya terangkan lebih lanjut kalau anda masih bertanya2. Jujur sudah bosen saya berkali2 menjelaskan tapi masuk ingatan keluar ingatan atau bagaikan mencoba mengisi cangkir yang penuh atau bahkan mungkin terbalik!!  8)  8)  8)

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 16 March 2010, 09:52:11 AM
kalau demikian alasan nya, masuk akal..penjelasan yg logis.

saya memang belum membaca semua upayakausalya sutra(soalnya om google tidak ada terjemahan nya )
kalau anda tidak keberatan tolong posting seluruh upayakausalya sutra itu...
kalau terlalu panjang, yah bagian tertentu saja mengenai ini juga gpp.
kalau bahasa inggris tolong kasih LINK nya.


....dan lagi riwayat hidup seorang Buddha katanya di akui dalam RAPB..sedangkan dalam RAPB siapa yg menemani sang Buddha selama 6 tahun?

kalau alasan bertapa selama 6 tahun untuk menujukkan pada dewa, saya rasa itu alasan gila...pada minggu keberapa saya lupa sang Buddha sengaja membuat jembatan emas itu guna menghilangkan keraguan para dewa...kalau duduk bersila 6 tahun, bagi seorang dewa itu tidak lebih 1 jam saja....apalah artinya kalau berusaha menggugah hati para dewa kalau cuma kurang lebih 1 jam?

sekalian pertanyaan tambahan
"bagaimana" mengenai penjelasan tentang buddha yang kelihatan seperti sengaja memecahkan sangha menjadi 2 aliran, dan kemudian bermeansipasi lagi terus cuma pilih 1 sekte?  >> guru padma

Mas marcedes cari susah sendiri, meladeni orang yang asal ngomong, kena dibohongin, tuh diledekin ama dia wkwkwk..

Quote
Wah... anda cari sendiri deh... kalau anda benar2 tulus ingin tahu dan mau belajar, ya seharusnya anda sudah carilah buku Upaya Kausalya Sutra itu!! Banyak kok di bursa2 vihara...  ^-^ ^-^ 


Sebabnya dia nggak bisa nunjukkin di bursa mana? Rasanya nggak pernah tuh lihat kitab suci Mahayana  berjudul kausalya sutra ada di bursa, coba tanya di bursa mana?  ^-^ ^-^
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 16 March 2010, 10:28:48 AM
Wakakaka mau tahu saya beli di mana?? xixixixi

Saya beli di Bursa Vihara Eka Dharma Loka Surabaya. Dan saya juga lihat bukunya di Bursa Vihara Dhamma Jaya. Dua2nya vihara binaan STI (Sangha Theravada Indonesia)!! Kalau mau, cari deh pokoknya terjamahannya Upasaka Aryaphala terbitan Ekayana Buddhist Center!! Kalau memang punya karma baik, pasti ketemu deh!! Apalagi di Jakarta, kalau mau silahkan tanya sendiri ke Ekayana!! hohohoho.... semoga karma baik berbuah....  8) 8) 8)..xixixixi

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 17 March 2010, 05:31:41 PM
oh ternyata memang ada, mas gandalf nggak ngarang ya? ternyata mas gandalf orangnya jujur :)) 
jadi bagi Bodhisattva perbuatan baik atau buruk boleh-boleh saja? mungkin seperti Vajrayogini yang minum darah menstruasi merupakan bagian dari upaya kausalya juga? 
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: GandalfTheElder on 17 March 2010, 05:52:27 PM
Quote
oh ternyata memang ada, mas gandalf nggak ngarang ya? ternyata mas gandalf orangnya jujur :))
jadi bagi Bodhisattva perbuatan baik atau buruk boleh-boleh saja? mungkin seperti Vajrayogini yang minum darah menstruasi merupakan bagian dari upaya kausalya juga?

Wk3... jangan berubah2 dong ngomong orang ngarang terus nggak ngarang  ^-^ Apakah ini sikap umat Buddhis?? Suka main judge tanpa berehipassiko lebih jauh??  ^-^

Wakakaka..... Bodhisattva itu menyempurnakan Sila Paramita, masa perbuatan buruk boleh-boleh saja??? Jangan MENGADA-ADA atau sengaja memancing perdebatan panas yang tidak perlu lagi!!! Wkwkwkwkwk.....

Anda MENGERTI ATAU TIDAK ARTI THANGKA dari Vajrayogini tersebut??? Masak Tantra kiri sama kanan aja gak tahu??  ^-^  ^-^  ^-^ Atau apa sih arti dari SANDHYABHYASA "DARAH MENSTRUASI" itu??  8)  8)  8)

Saya lihat para praktisi Vajrayogini gak ada yang minum darah tuh...  :whistle::whistle:

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: truth lover on 17 March 2010, 08:29:11 PM
Quote
Quote
oh ternyata memang ada, mas gandalf nggak ngarang ya? ternyata mas gandalf orangnya jujur :))
jadi bagi Bodhisattva perbuatan baik atau buruk boleh-boleh saja? mungkin seperti Vajrayogini yang minum darah menstruasi merupakan bagian dari upaya kausalya juga?

Wk3... jangan berubah2 dong ngomong orang ngarang terus nggak ngarang  ^-^ Apakah ini sikap umat Buddhis?? Suka main judge tanpa berehipassiko lebih jauh??  ^-^

Wakakaka..... Bodhisattva itu menyempurnakan Sila Paramita, masa perbuatan buruk boleh-boleh saja??? Jangan MENGADA-ADA atau sengaja memancing perdebatan panas yang tidak perlu lagi!!! Wkwkwkwkwk.....

Anda MENGERTI ATAU TIDAK ARTI THANGKA dari Vajrayogini tersebut??? Masak Tantra kiri sama kanan aja gak tahu??  ^-^  ^-^  ^-^ Atau apa sih arti dari SANDHYABHYASA "DARAH MENSTRUASI" itu??  8)  8)  8)

Saya lihat para praktisi Vajrayogini gak ada yang minum darah tuh...  :whistle::whistle:

 _/\_
The Siddha Wanderer

mas gandalf maksudkan arti dari meminum darah mens adalah ini?
"Drinking the nectar of blood from the kapala in her left hand symbolizes her experience of the clear light of bliss."

Tapi jangan lupa prof Miranda Shaw sendiri sudah bilang:”

beberapa skolar India yang mengatakan "Tantra itu sendiri (Buddhist dan Hindu)  berasal dari pendeta wanita dan dukun-dukun suku matrilineal dan masyarakat pedesaan.

This is clearly a direct link to Vajrayogini, the red Queen of the Dakinis who is frequently depicted drinking her own menstrual blood from a skullcup held in her left hand. The essential female bodily substance, menstrual blood, is shown here to be spiritual nourishment par excellence, creating a striking metaphor for female-to-female direct transmission in a lineage of wisdom, in this case from the deity, Vajrayogini, to a dakini, Yeshe Tsogyal, in human form.

tuh ternyata prof miranda shaw sendiri yang bilang loh, vajrayogini ratu dakini sering digambarkan minum darah menstruasinya sendiri dari kapala (mangkuk terbuat dari tengkorak manusia) dikatakan bahwa darah mens adalah nutrisi spiritual yang sangat istimewa, menciptakan metafora penyampaian langsung  aliran kebijaksanaan, dalam hal ini dewa vajrayogini kepada dakini yeshe tsogyal dalam wujud manusia.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: marcedes on 20 March 2010, 12:32:55 AM
Quote
kalau demikian alasan nya, masuk akal..penjelasan yg logis.

saya memang belum membaca semua upayakausalya sutra(soalnya om google tidak ada terjemahan nya )
kalau anda tidak keberatan tolong posting seluruh upayakausalya sutra itu...
kalau terlalu panjang, yah bagian tertentu saja mengenai ini juga gpp.
kalau bahasa inggris tolong kasih LINK nya.

Wah... anda cari sendiri deh... kalau anda benar2 tulus ingin tahu dan mau belajar, ya seharusnya anda sudah carilah buku Upaya Kausalya Sutra itu!! Banyak kok di bursa2 vihara...  ^-^  ^-^

Quote
....dan lagi riwayat hidup seorang Buddha katanya di akui dalam RAPB..sedangkan dalam RAPB siapa yg menemani sang Buddha selama 6 tahun?

Ya Silahkan baca sendiri. Kalau mau baca Kronologi Hidup Buddha kan lebih simpel.....hahahaha

Quote
kalau alasan bertapa selama 6 tahun untuk menujukkan pada dewa, saya rasa itu alasan gila...pada minggu keberapa saya lupa sang Buddha sengaja membuat jembatan emas itu guna menghilangkan keraguan para dewa...kalau duduk bersila 6 tahun, bagi seorang dewa itu tidak lebih 1 jam saja....apalah artinya kalau berusaha menggugah hati para dewa kalau cuma kurang lebih 1 jam?

Anda pikir para deva itu tolol2 semua sehingga tidak tahu konteks waktunya di dunia manusia gimana?

Quote
sekalian pertanyaan tambahan
"bagaimana" mengenai penjelasan tentang buddha yang kelihatan seperti sengaja memecahkan sangha menjadi 2 aliran, dan kemudian bermeansipasi lagi terus cuma pilih 1 sekte?  >> guru padma

Hahaha.....  sudah saya katakan, saya sudah jawab sebelumnya pertanyaan anda ini....

Gini deh saya balik tanya aja, untuk review apakah anda benar2 memperhatikan tulisan saya selama ini:
1. Menurut sejarah, apakah Mahayana muncul SESUDAH atau SEBELUM Sangha terpecah menjadi 18 aliran??
2. Para penganut Mahayana berasal dari kesemua dari 18 aliran, tetapi IRONISNYA penganut Hinayana dari 18 aliran saling gontok-gontokkan. Manakah yang memecah belah??
3. Apa isi dari Manjusri Pariprccha Sutra?
4. Apa beda pencapaian Samyaksambodhi antara Sakyamuni dan Padmasambhava??
5. Padmasambhava adalah guru Vajrayana. Bagaimanakah metode pembelajaran Vajrayana? Apakah eksklusif satu sekte saja?
6. Menurut anda, bila ada Arahat YANG SEJATI, untuk apa sekte menjadi TERPECAH-PECAH? Kenapa nggak nunjukin aja abhijnananya toh??
7. Naskah Theravada Mahavihara yang muncul belakangan yaitu Dipavamsa sangat anti sekte lain, sedangkan naskah Sariputrapariprrccha dari Mahasanghika menerima keberadaan sekte lain dan memuji kelebihan masing2 aliran. Manakah YANG sekilas tampak MEMECAH BELAH??
8. Apa sebab ajaran Sang Buddha terpecah menjadi 18 aliran menurut Padmasambhava??
9. Apa sih makna "seorang Guru lebih baik dari seorang Buddha?"
10. 1000 Buddha sama dengan 1 Buddha, demikianlah konsep Mahayana. Lantas apakah 10 Buddha lebih hebat dari 1 Buddha?
11. Anda tahu YM Atisha seorang scholar Mahayana itu dihormati siapa saja??
12. 18 aliran itu apa aja sich? (Baru tahu dari anda kalau Sangha cuma terpecah jadi 2 aliran??  ^-^ ^-^ ^-^)

Kalau anda bisa jawab semua dengan sekitar 50% benar, baru saya terangkan lebih lanjut kalau anda masih bertanya2. Jujur sudah bosen saya berkali2 menjelaskan tapi masuk ingatan keluar ingatan atau bagaikan mencoba mengisi cangkir yang penuh atau bahkan mungkin terbalik!!  8)  8)  8)

 _/\_
The Siddha Wanderer
saya teliti dulu...ntar baru comment.
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: Kelana on 23 March 2010, 10:52:37 PM
saya memang belum membaca semua upayakausalya sutra(soalnya om google tidak ada terjemahan nya )
kalau anda tidak keberatan tolong posting seluruh upayakausalya sutra itu...
kalau terlalu panjang, yah bagian tertentu saja mengenai ini juga gpp.
kalau bahasa inggris tolong kasih LINK nya.


Apakah yang ini bukan yah sutranya??
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,4961.0.html
Title: Re: Padmasambhava & wajah asli Tibetan Buddhism
Post by: marcedes on 29 March 2010, 01:36:57 PM
Quote
Gini deh saya balik tanya aja, untuk review apakah anda benar2 memperhatikan tulisan saya selama ini:
1. Menurut sejarah, apakah Mahayana muncul SESUDAH atau SEBELUM Sangha terpecah menjadi 18 aliran??
Berdasarkan Pali canon aliran Mahayana terpecah ada 6 aliran dan Theravada terpecah ada 12 aliran setelah Buddhist Council II (persamuan agung kedua), jadi Mahayana muncul justru krn dia mengadakan Buddhist Council II dg 10.000 pendukung bhikkhu dan upasaka, sedangkan Buddhist Council II Theravada itu 700 bhikkhu semuanya arahat (tdk ada satupun yg tdk arahat

2. Para penganut Mahayana berasal dari kesemua dari 18 aliran, tetapi IRONISNYA penganut Hinayana dari 18 aliran saling gontok-gontokkan. Manakah yang memecah belah??
Sejak jaman Sang Buddha msh hidup aliran telah terpecah dg adanya Devadatta yg memecah sangha, 500 bhikkhu dan bhikkhuni diajak beliau utk menjalankan latihan keras, lalu oleh Ven.Sariputta mereka berhasil disadarkan kembali shg kembali kepada ajaran Sang Buddha, terjadi lagi perpecahan di Kosambi, yaitu aliran Dhammadhara dan Vinayadhara, dimana mereka tdk mau mengindahkan Sang Buddha utk menghentikan pertikaian mereka, krn mrk menganggap vinayadhara lebih tinggi dan benar dibanding dhammadhara, krn vinaya bisa menjadi arahat bukan krn dhamma bisa menjadi arahat, jadi selayaknya vinaya yg benar. Lalu Sang Buddha yg gagal menyadarkan mereka pergi ke hutan Soreyya dan dilayani Gajah dan monyet utk selama 3 bulan hingga Ven.Ananda menemui beliau utk kembali.


3. Apa isi dari Manjusri Pariprccha Sutra?

4. Apa beda pencapaian Samyaksambodhi antara Sakyamuni dan Padmasambhava??
Tidak bisa disamakan krn Padmasambhava punya harem yg penuh dg ribuan wanita utk beliau. Mana ada Bodhisattva digambarkan mengumbar nafsu?

5. Padmasambhava adalah guru Vajrayana. Bagaimanakah metode pembelajaran Vajrayana?
Apakah eksklusif satu sekte saja?
kita tdk bisa memegang satu sekte lebih benar dari sekte yg lain jika hanya berpegang pada sutta/sutra masing2, yg hrs disadari adalah ajaran Buddha saat ini dari Buddha Gautama, jika ada ajaran lain yg mengasimilasi maka tidak bisa dibanding2kan satu sama lain, spt kr****n dibandingkan dg hindu, ga bakalan ketemu.

6. Menurut anda, bila ada Arahat YANG SEJATI, untuk apa sekte menjadi TERPECAH-PECAH? Kenapa nggak nunjukin aja abhijnananya toh??
manusia adalah mahluk yg diliputi dg kebodohan, arahat adalah yang telah terbebas dari kebodohan, jadi orang pintar tidak bakalan berkelakuan bodoh, seperti menyombongkan/pamer kekuatan. Memecah belah sangha. Semua ini dilakukan oleh mereka2 yg masih bodoh alias yg tdk mencapai arahat, sedang yg udah mencapai arahat mereka udah ga ada nafsu sama sekali ngapain pula memecah belah sangha?


7. Naskah Theravada Mahavihara yang muncul belakangan yaitu Dipavamsa sangat anti sekte lain, sedangkan naskah Sariputrapariprrccha dari Mahasanghika menerima keberadaan sekte lain dan memuji kelebihan masing2 aliran. Manakah YANG sekilas tampak MEMECAH BELAH??
Dipavamsa adalah chronicle yg ditulis oleh para bhikkhuni sejak abad 3M hingga abad 5M kemudian muncul Mahavamsa abad 5M sebagai tandingan Dipavamsa yg ditulis dg lebih sempurna oleh Arahat Mahanama dari Mahavihara, sedang Dipavamsa itu para Bhikkhuni bukan Bhikkhu, mana ada Bhikkhuni tinggal dalam vihara bhikkhu? Tidak ada dalam Theravada Bhikkhu tinggal bersama bhikkhuni, hanya jaman modern saja dan bukan Negara Theravada pasti yg menjalankan spt itu, sedangkan Negara Theravada asli Srilanka, Burma, Thailand, Kamboja, Laos, Thailand tidak ada satupun Bhikkhu tinggal bersama Bhikkhuni. Jadi Dipavamsa bukan dari MahaVihara. Hanya memang ditulis dijaman MahaVihara. Sedangkan naskah Sariputrapariprrccha dari Mahasanghika menerima keberadaan sekte lain, ya jelas saja, krn dia aja juga sekte lain, masak yg sekte lain tidak menerima sekte lainnya. Ah yg bener saja.

8. Apa sebab ajaran Sang Buddha terpecah menjadi 18 aliran menurut Padmasambhava??
ajaran terpecah itu udah sejak dari jaman Sang Buddha masih hidup, jadi tidak perlu diributkan, hanya yg penting sekarang kita harus maju bukan mundur dg meributkan antar perpecahan saja.

9. Apa sih makna "seorang Guru lebih baik dari seorang Buddha?"
dalam Theravada guru hny menunjukkan jalan, Buddha adalah orang yg mencapai penerangan sempurna, sedang dlm Tantrayana guru adalah orang yg hrs dekat dg kita (dlm arti kita menyatukan diri dg guru) krn mencapaian kita kpd penerangan hanya bisa dicapai dari guru. Amat beda dg Theravada.


10. 1000 Buddha sama dengan 1 Buddha, demikianlah konsep Mahayana. Lantas apakah 10 Buddha lebih hebat dari 1 Buddha?
Jangan membandingkan antar konsep akan kembali lagi spt kita bicara konsep hindu dg kr****n ga akan ketemu, yg penting skrg kita bisa mencapai arahat ga? Shg tidak perlu lagi sll terlahir kembali terus menggenggam kebodohan kita dari kelahiran demi kelahiran, amat melelahkan, hny saling adu argument tanpa mau mempraktekkan mengikis kebodohan.


11. Anda tahu YM Atisha seorang scholar Mahayana itu dihormati siapa saja??
Ven.Atisha itu dari India datang ke Sriwijaya utk belajar Tantrayana, diwaktu itu Sriwijaya adalah pusat Tantrayana, lalu beliau diundang ke Tibet utk mengembangkan Tantra disana, jadi Tibet lebih menghormati Indonesia sbg akar guru, terutama dari Palembang, shg orang2 Tantra selalu mencari perempuan dari Palembang utk diajak gabung dg Tantra, krn utk menyempurnakan ilmu mrk hrs seimbang Yin dan Yang sehingga dibutuhkan perempuan utk ritual mrk (entah apa yg mrk lakukan saya tdk tahu dan tidak mau tahu, bukan urusan saya).

objek masih netral ^^

12. 18 aliran itu apa aja sich? (Baru tahu dari anda kalau Sangha cuma terpecah jadi 2 aliran??    )
klo mo hitung2 aliran ga bakalan mengurangi kebodohan kita, yang penting kita sekarang mempraktekkan menghapus kekotoran bathin.

klo mo tahu apa hasil Buddhist Council II yg dilakukan Mahayana anda akan tertawa, masak dikatakan selama ini Sang Buddha tidak menurunkan sutta, tidak menurunkan Ajaran nya dg pembabaran dhamma tp dlm keadaan duduk meditasi sempurna dan tanpa kata sepatahpun, shg hanya mereka yg memiliki kemampuan tinggi saja dpt menyerap ajarannya (dlm arti Tantrayana), sedangkan sutta2 itu hanya utk mereka yg dari kemampuan rendah saja.

metta ya