karena semuanya pada sepemikiran, muncul pertanyaan berikut:
karena katanya sila adalah basis dari samadhi dan panna. kalo bhikkhu yg nakal memanfaatkan lobang vinaya, misalnya punya credit card dan rekening internet banking. apakah ini berefek pada samadhi dan meditasinya, atau gak? kalo berefek, nyatanya kan dia tidak melanggar vinaya dalam arti yg kaku. ataukah dia terhitung melanggar vinaya juga, sehingga meditasinya bakal terganggu?
Menurut saya, vinaya belum tentu adalah sila. Vinaya adalah tata aturan berperilaku bagi para bhikkhu. Misalnya mengenai jubah ekstra tidak boleh disimpan lebih dari 10 hari. Mungkin saja seorang bhikkhu bukan karena keserakahan menyimpan jubah tersebut. Walaupun secara vinaya telah melanggar, tapi saya pikir tidak ada hubungannya dengan sila (yang mendukung samadhi-panna).
koreksi dikit. Sang Buddha malah berpesan agar peraturan2 yg kurang penting boleh dihapuskan.
yg berkeputusan mempertahankan vinaya itu adalah maha kassapa, inipun menurut sumber tidak netral dari theravada.
Dalam hal ini juga ada pendapat bahwa perkataan Buddha itu hanya untuk menguji ketaatan para siswa. Saya tidak setuju hal tersebut, karena seorang Buddha hanya mengatakan kebenaran, bukan tukang mancing.
Menurut saya Mahakassapa tidak mengubahnya karena pada waktu konsili pertama itu, masih sangat dekat dengan jaman Buddha, maka boleh dibilang juga tidak ada perubahan kondisi dalam masyarakat yang signifikan.
Mengenai 'peraturan minor' yang boleh diubah, tetap kita tidak akan tahu karena memang Ananda tidak menanyakannya. Kita hanya bisa sebatas spekulasi saja.