di upasampada oleh yg melakukan parajika, sah/tidak ?

Started by lykim176, 02 April 2009, 12:26:52 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

lykim176

Ini sebenarnya pertanyaan teman yg gak bisa I jawab.
Misalnya ada bhikkhu senior yang melakukan parajika, tapi gak ada yang tau dan sang bhikkhu pun merahasiakannya. setelah itu dia meng-usampada calon2 bhikkhu, pertanyaannya : yang di Upasampada sah tidak jadi bhikkhu ???
Dunia tidak runtuh dari langit

Indra

Seorang bhikkhu yang melakukan pelanggaran Parajika secara otomatis menjadi bukan bhikkhu lagi, tidak diperlukan upacara lepas jubah, jadi upasampada itu adalah upasampada oleh seorang non-bhikkhu, tentu saja tidak sah.


Huiono

Ada banyak Bhikkhu yang tidak sah kalo gitu.. Karena diupasambada oleh Bhikkhu-bhikkhuan (non-Bhikkhu) :o

Tapi sapa yang tau ya? ;D
Inilah ironi hidup ini..
"During times of universal deceit, telling the truth becomes a revolutionary act"
                                                                                                   -George Orwell

lykim176

Dunia tidak runtuh dari langit

dilbert

Walaupun tidak sah, seorang bhikkhu yang diupasampada tetap dapat mempelajari dhamma dan mempraktekkan dhamma dengan baik dan pasti dapat mencapai pembebasan (nibbana)... Karena tanpa upasampada saja ada yang mencapai ke-buddha-an (misalnya para pacceka buddha)...

Jadi yang berminat buat di-tabhis-kan menjadi bhikkhu (di-upasampada), jangan khawatir akan status bhikkhu yang meng-upasampada-nya... LANJUTKAN saja...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Huiono

Sepertinya gak..
Kalo yang diupasambada adalah seorang yang benar, menjalankan vinaya dengan benar dan rajin melatih diri, maka kualitas dharma masih bisa terjaga.. Diupasambada oleh bhikkhu A gak berarti harus belajar dari Bhikkhu A kan? Bisa aja belajar dari Bhikkhu S yang berkualitas...

Harusnya bhikkhu yang sudah parajika secara sadar tidak lebih mengotori Sang Jalan lagi...
"During times of universal deceit, telling the truth becomes a revolutionary act"
                                                                                                   -George Orwell

Gunawan

Seorang Bhikkhu yang pernah melakukan Parajika dan tidak Lepas Jubah Berarti Dia adalah seorang Bhikkhu Dussaka (Mengotori Sang Jalan) , Bhikkhu seperti ini secara otomatis akan memiliki Free Tiket ke Apaya 4. Menurut saya sah-sah saja krn yg Mengupasampada belum tentu menjadi Upajaya Sehingga Bisa mempelajari Dhamma dan Vinaya secara Benar.

_/\_
Gunawan S S
 
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

markosprawira

Quote from: lykim176 on 02 April 2009, 12:26:52 PM
Ini sebenarnya pertanyaan teman yg gak bisa I jawab.
Misalnya ada bhikkhu senior yang melakukan parajika, tapi gak ada yang tau dan sang bhikkhu pun merahasiakannya. setelah itu dia meng-usampada calon2 bhikkhu, pertanyaannya : yang di Upasampada sah tidak jadi bhikkhu ???


Dear Lykim,

Kalo saya bilang, secara organisasi Bhikkhu senior itu sendiri sebenarnya masih diperkenankan utk mengupasampada.... tapi ini hanya secara label saja loh...

Yg menjadi sah atau tidaknya bhikkhu yg diupasampada itu sendiri, bukanlah tergantung dari yg mengupasampada atau dimana dia diupasampada tapi pada apakah dia menjalankan vinaya dan ajaran buddha dengan benar dan sungguh2?

Pernah ikut meditasi di suatu pusat meditasi thn 1996, wkt meditasi pagi, sangat kecewa melihat samanera2 disana malah tidur2an wkt jadwal meditasi duduk

Atau anda pernah lihat bhikkhu2 yg telp2an dengan umat?

Hal2 seperti itulah yg membuat si bhikkhu "tidak sah" utk menggunakan jubah kuning

Seorang  disebut brahmana bukan karena keturunan, bukan karena menggunakan jubah kuning dan berkepala botak namun seorang disebut brahmana karena :
- pengetahuan dalam, tahu mana yg benar dan salah
- yg menjauhkan diri dari kehidupan awam, sedikit kebutuhannya
- yang  tidak melekat pada kesenangan indera
- yang tidak marah, yg mempunyai senjata kesabaran
- yg tidak membenci diantara mereka yg membenci
- yang tidak melekat diantara mereka yg melekat
- yang tidak lagi menganiaya mahluk2 lain
dst yg bisa diambil dari Brahmana Vagga, Dhammapada

Disini bisa dilihat bhw yg disebut brahmana adl dari tindak tanduk dan batin mereka, bukan karena label dan/merk yg disandangnya

semoga bermanfaat

metta

lykim176

^ tap bro markos, knapa kok penahbisan bikkhu kok repot sekali. pake natthicatthutakamma upasampada segala.
itu khan repot, kalo ada yang melanggar sima upasampadanya harus diulang lagi.

mungkin memang hanya label, tapi mengapa sampai begitu repotnya sampai orang cacat, orang bertato, bukan lelaki tulen tidak bisa lolos upasampada
Dunia tidak runtuh dari langit

nyanadhana

biasanya seoarang samanera dibimbing oleh seorang acahrya(guru pembimbing) sebelum upasampada...jadi pas dibimbing,harusnya seorang samanera udah tahu gerak gerik gurunya sendiri ,inget serapet apapun bangkai,tetep aja pasti bisa kecium...getuh.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

markosprawira

#10
Quote from: lykim176 on 08 April 2009, 09:35:28 AM
^ tap bro markos, knapa kok penahbisan bikkhu kok repot sekali. pake natthicatthutakamma upasampada segala.
itu khan repot, kalo ada yang melanggar sima upasampadanya harus diulang lagi.

mungkin memang hanya label, tapi mengapa sampai begitu repotnya sampai orang cacat, orang bertato, bukan lelaki tulen tidak bisa lolos upasampada

dear lykim,

Mari kita kembalikan ke diri kita sendiri, apa batin kita sudah sedemikian tenang tak terguncang wkt melihat 1 bhikkhu yg bertato?

Bagaimana jika anda melihat bhikkhu yg kebanci2an?

Misal anda sendiri tidak bermasalah, lalu apa org lain juga tidak bermasalah?

Kalau cacat sih, udah jelas bhw menjadi bhikkhu adalah utk mempercepat ke arah kesucian dengan mengikis lobha, dosa dan moha. Sedangkan jika cacat, berarti akan banyak "kebutuhan" dari dirinya

Bahkan dengan syarat2 yg berat spt itu saja, bisa dihitung berapa bnyk bhikkhu yang menjadi Thera (sukur2 kalo ada yg jadi Maha Thera)
Kebanyakan "rontok" sebelum sampai 5 tahun dengan berbagai macam alasan......

Masalah syarat2 upasampada ini pernah didiskusikan di http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=733.0
Jadi saya rasa tidak perlu diperpanjang lagi....

lykim176

Dunia tidak runtuh dari langit

Shining Moon

Omong2 soal vinaya kebhikkhuan, belum lama ini saya mendengar ada bhikkhu yang mengejar2 perempuan. Katanya perempuan tsb dulu di kehidupan lampau adalah istrina. Bhikkhu lain, kabarnya ingin punya anak (dari seorang perempuan). Apakah ini pantas?
Note: saya nggak menyebutkan nama bhikkhu A atau B. Sama sekali nggak niat gosip, hanya mau tahu pandangan rekan2 sekalian
Life is beautiful, let's rock and roll..

hatRed

Quote from: Yuri-chan on 08 April 2009, 04:18:24 PM
Omong2 soal vinaya kebhikkhuan, belum lama ini saya mendengar ada bhikkhu yang mengejar2 perempuan. Katanya perempuan tsb dulu di kehidupan lampau adalah istrina.

alasan aja... nyariii2 topik buat pdkt ma tuh perempuan...

Quote
Bhikkhu lain, kabarnya ingin punya anak (dari seorang perempuan). Apakah ini pantas?
Note: saya nggak menyebutkan nama bhikkhu A atau B. Sama sekali nggak niat gosip, hanya mau tahu pandangan rekan2 sekalian

buat apa anaknya?
i'm just a mammal with troubled soul



Shining Moon

Bukti kemelekatan, menurut saya. Katana sih bair garis keturunannya ga putus
Life is beautiful, let's rock and roll..