[ask]perbedahan pencerahan Arahat dan Sammasambuddha

Started by N1AR, 25 March 2009, 11:47:21 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

N1AR

ketika Buddha Gautama bermeditasi dengan cara extrem apa sudah mencapi Arahat?
di MAHASACCAKA SUTTA ada perbincangan dewa2 sebagai berikut
Ketika para dewa melihat diriku, mereka berkata: "Samara Gotama telah mati". Dewa-dewa lain berkata: "Samara Gotama tidak mati, ia hampir mati". Para dewa yang lain berkata: "Samara Gotama itu tidak mati dan bukan dalam keadaan mau mati; ia seorang Arahat. Inilah cara para Arahat."
apa kalau Arahat cuma mencapai "penerangan"

Aku berpikir: "Apabila seorang petapa atau brahmana merasakan rasa sakit, bergetar, menusuk dikarenakan keinginan kerasnya, rasa itu dapat menyamai keadaanku ini tetapi tidak dapat melampauinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu yang akan datang akan merasakan sakit, bergetar dan perasaan menusuk yang amat tajam disebabkan keinginan-keinginan kerasnya. Keadaan itu dapat menyamai perasaanku itu tapi bukan melebihinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu sekarang merasakan sakit, bergetar atau perasaan yang menusuk disebabkan karena keinginan kerasnya, keadaan sakit itu bisa menyamai perasaanku itu namun tidak melebihinya. Tetapi dengan melaksanakan hal yang amat menyakitkan ini saya mencapai tingkat yang tidak beda dengan keadaan manusia biasa yang belum mencapai pengetahuan dan pandangan ariya. Apakah masih ada jalan lain untuk pencapaian penerangan sempurna?
penerangan sempurna? sammasambuddha

tesla

dalam memori saya, kata para dewa adalah: "Ia seorang calon Buddha." bukan Arahat...

boleh tau sourcenya?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~


markosprawira

#3
Quote from: N1AR on 25 March 2009, 11:47:21 AM
ketika Buddha Gautama bermeditasi dengan cara extrem apa sudah mencapi Arahat?

Belum..... ini sudah dijawab sendiri di bawah loh....

QuoteTetapi dengan melaksanakan hal yang amat menyakitkan ini saya mencapai tingkat yang tidak beda dengan keadaan manusia biasa yang belum mencapai pengetahuan dan pandangan ariya.

Quote from: N1AR on 25 March 2009, 11:47:21 AM
di MAHASACCAKA SUTTA ada perbincangan dewa2 sebagai berikut
Ketika para dewa melihat diriku, mereka berkata: "Samara Gotama telah mati". Dewa-dewa lain berkata: "Samara Gotama tidak mati, ia hampir mati". Para dewa yang lain berkata: "Samara Gotama itu tidak mati dan bukan dalam keadaan mau mati; ia seorang Arahat. Inilah cara para Arahat."
apa kalau Arahat cuma mencapai "penerangan"

"Cuma"? ehm, apakah semudah itu utk mencapai "penerangan" dalam artian terbebas dari Lobha, Dosa dan Moha? sori jadi penasaran....

Quote from: N1AR on 25 March 2009, 11:47:21 AM
Aku berpikir: "Apabila seorang petapa atau brahmana merasakan rasa sakit, bergetar, menusuk dikarenakan keinginan kerasnya, rasa itu dapat menyamai keadaanku ini tetapi tidak dapat melampauinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu yang akan datang akan merasakan sakit, bergetar dan perasaan menusuk yang amat tajam disebabkan keinginan-keinginan kerasnya. Keadaan itu dapat menyamai perasaanku itu tapi bukan melebihinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu sekarang merasakan sakit, bergetar atau perasaan yang menusuk disebabkan karena keinginan kerasnya, keadaan sakit itu bisa menyamai perasaanku itu namun tidak melebihinya. Tetapi dengan melaksanakan hal yang amat menyakitkan ini saya mencapai tingkat yang tidak beda dengan keadaan manusia biasa yang belum mencapai pengetahuan dan pandangan ariya. Apakah masih ada jalan lain untuk pencapaian penerangan sempurna?
penerangan sempurna? sammasambuddha

Bukankah disini menjelaskan bhw usaha keras yg dilakukan Samana Gotama itu, tidak membawa pencerahan?

Boleh tahu apa hubungannya dengan pertanyaan "apakah ada jalan lain utk mencapai penerangan sempurna"?

metta

tesla

Quote from: N1AR on 25 March 2009, 12:01:32 PM
http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=695

saya cek di web acess to insight, ternyata sama : "Ia seorang Arahat"

membinggungkan juga yah... mungkin para dewa sudah menganggap pertapa Gotama adalah arahat.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

hatRed

:))


itukan, persepsi dewa....

kalo gak salah setelah itu datang mara yg pura2 baek..
i'm just a mammal with troubled soul



dilbert

hanya seorang sammasambuddha yang bisa mengetahui tingkat pencapaian kesucian seseorang dengan tepat dan pasti, karena bahkan para savaka sendiri kadang tidak mengetahui pencapaian arahat yang lain. Jadi tidak mungkin para dewa mengetahui bahwa siddharta telah mencapai arahat atau belum.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

tesla

Quote from: dilbert on 25 March 2009, 01:55:56 PM
hanya seorang sammasambuddha yang bisa mengetahui tingkat pencapaian kesucian seseorang dengan tepat dan pasti, karena bahkan para savaka sendiri kadang tidak mengetahui pencapaian arahat yang lain. Jadi tidak mungkin para dewa mengetahui bahwa siddharta telah mencapai arahat atau belum.

kalau tidak salah ada suatu keyakinan dalam umat Buddha yaitu: hanya ariya yg dpt mengenal ariya lain... (tidak tahu entah ada referensi pada kitab suci atau tidak)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

N1AR

Quote from: markosprawira on 25 March 2009, 01:20:25 PM
Quote from: N1AR on 25 March 2009, 11:47:21 AM
ketika Buddha Gautama bermeditasi dengan cara extrem apa sudah mencapi Arahat?

Belum..... ini sudah dijawab sendiri di bawah loh....

QuoteTetapi dengan melaksanakan hal yang amat menyakitkan ini saya mencapai tingkat yang tidak beda dengan keadaan manusia biasa yang belum mencapai pengetahuan dan pandangan ariya.

Quote from: N1AR on 25 March 2009, 11:47:21 AM
di MAHASACCAKA SUTTA ada perbincangan dewa2 sebagai berikut
Ketika para dewa melihat diriku, mereka berkata: "Samara Gotama telah mati". Dewa-dewa lain berkata: "Samara Gotama tidak mati, ia hampir mati". Para dewa yang lain berkata: "Samara Gotama itu tidak mati dan bukan dalam keadaan mau mati; ia seorang Arahat. Inilah cara para Arahat."
apa kalau Arahat cuma mencapai "penerangan"

"Cuma"? ehm, apakah semudah itu utk mencapai "penerangan" dalam artian terbebas dari Lobha, Dosa dan Moha? sori jadi penasaran....

Quote from: N1AR on 25 March 2009, 11:47:21 AM
Aku berpikir: "Apabila seorang petapa atau brahmana merasakan rasa sakit, bergetar, menusuk dikarenakan keinginan kerasnya, rasa itu dapat menyamai keadaanku ini tetapi tidak dapat melampauinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu yang akan datang akan merasakan sakit, bergetar dan perasaan menusuk yang amat tajam disebabkan keinginan-keinginan kerasnya. Keadaan itu dapat menyamai perasaanku itu tapi bukan melebihinya. Kapanpun seorang petapa atau brahmana pada waktu sekarang merasakan sakit, bergetar atau perasaan yang menusuk disebabkan karena keinginan kerasnya, keadaan sakit itu bisa menyamai perasaanku itu namun tidak melebihinya. Tetapi dengan melaksanakan hal yang amat menyakitkan ini saya mencapai tingkat yang tidak beda dengan keadaan manusia biasa yang belum mencapai pengetahuan dan pandangan ariya. Apakah masih ada jalan lain untuk pencapaian penerangan sempurna?
penerangan sempurna? sammasambuddha

Bukankah disini menjelaskan bhw usaha keras yg dilakukan Samana Gotama itu, tidak membawa pencerahan?

Boleh tahu apa hubungannya dengan pertanyaan "apakah ada jalan lain utk mencapai penerangan sempurna"?

metta

mungkin saja seorang Arahat tidak beda jauh dengan manusia biasa

N1AR

Quote from: dilbert on 25 March 2009, 01:55:56 PM
hanya seorang sammasambuddha yang bisa mengetahui tingkat pencapaian kesucian seseorang dengan tepat dan pasti, karena bahkan para savaka sendiri kadang tidak mengetahui pencapaian arahat yang lain. Jadi tidak mungkin para dewa mengetahui bahwa siddharta telah mencapai arahat atau belum.

coba dibaca dulu link diatas, kalau saya sih mengambil kesimpulan petapa Gautama sudah mencapai Arahat

dilbert

Quote from: tesla on 25 March 2009, 02:09:47 PM
Quote from: dilbert on 25 March 2009, 01:55:56 PM
hanya seorang sammasambuddha yang bisa mengetahui tingkat pencapaian kesucian seseorang dengan tepat dan pasti, karena bahkan para savaka sendiri kadang tidak mengetahui pencapaian arahat yang lain. Jadi tidak mungkin para dewa mengetahui bahwa siddharta telah mencapai arahat atau belum.

kalau tidak salah ada suatu keyakinan dalam umat Buddha yaitu: hanya ariya yg dpt mengenal ariya lain... (tidak tahu entah ada referensi pada kitab suci atau tidak)

tidak semua ariya... tetapi hanya seorang sammasambuddha... karena bahkan para savaka sering tidak mengetahui pencapaian savaka yang lain. (contoh kasus, bhikkhu channa yang "menyayat" leher-nya di hadapan arahat sariputta, dan buddha gotama sendiri yang menegaskan pencapaian arahat channa).
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

dilbert

#11
(1) Sammà-Sambodhi: Pencerahan berupa empat pengetahuan Pandangan Cerah mengenai Jalan yang disertai kemahatahuan. Empat pengetahuan mengenai Jalan adalah pemahaman atas Empat Kebenaran Mulia oleh diri sendiri tanpa bantuan guru, dan memiliki kekuatan untuk melenyapkan kotoran batin, juga kebiasaan-kebiasaan (vàsanà) dari kehidupan-kehidupan sebelumnya; Kemahatahuan adalah pemahaman atas semua prinsip yang perlu diketahui.

(3) Sàvaka-Bodhi: Pencerahan berupa empat pengetahuan Pandangan Cerah mengenai Jalan, yaitu pemahaman atas Empat Kebenaran Mulia oleh diri sendiri dengan bantuan guru

kalau savaka dan sammasambuddha mencapai pencerahan dengan kemampuan seperti yang di-bold warna biru... sedangkan untuk sammasambuddha memiliki kemampuan tambahan seperti yang di bold warna merah.

Menurut saya, salah satu kemahatahuan yang bisa kita ketahui dari kemampuan seorang sammasambuddha dituangkan di dalam ABHIDHAMMA.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

N1AR

seorang arahat masih mempunyai cita2 yg lebih tinggi, sammasambuddha?

dilbert

Quote from: N1AR on 25 March 2009, 03:49:55 PM
seorang arahat masih mempunyai cita2 yg lebih tinggi, sammasambuddha?

arahat yang mana satu, bro NIAR ?

dalam konsep Theravada, semua sammasambuddha, paccekabuddha dan savaka buddha semuanya adalah ARAHAT. karena semuanya memiliki pengetahuan tentang Jalan (Arahatta-Magga-Nana). Hanya saja seorang sammasambuddha memiliki Kemahatahuan (sabbanuta nana) yang memungkinkan seorang sammasambuddha menurunkan ajaran dan menjelaskan semua pemahaman atas prinsip yang perlu diketahui.

Dalam Theravada, baik sammasambuddha, pacceka buddha dan savaka itu sudah mencapai nibbana... Tidak ada lanjutan lagi. Setelah Anupadisesa Nibbana (nibbana tanpa sisa), para arahat tersebut tidak dilahirkan lagi di alam manapun.

---

Kalau sdr.Niar berkunjung ke board MAhayana, akan dijumpai bahwa dalam konsep Mahayana, seorang SAVAKA di-golongkan ke dalam Bodhisatva tingkat ke-7. Dan para bodhisatva tingkat ke-7 ini (termasuk di dalam-nya para SRAVAKA) masih bisa keluar dari nibbana-nya untuk melanjutkan ke bodhisatva tingkat ke-10 (setara dengan annutara sammasambuddha). Dalam Saddharmapundarika sutra (sutra mahayana) bahkan di-ramal-kan pencapaian annutara sammasambuddha (samyaksambuddha) oleh beberapa savaka buddha seperti Ananda dsbnya.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

N1AR

Quotearahat yang mana satu, bro NIAR ?
petapah gautama lah

bergini nih maksud aye
kalau dia sudah mencapai setaraf arahat savaka buddha seharusnya dia sudah padam ( cuma : tanpa sisa )
kenapa seorang yg telah mencapai setaraf savaka buddha masih bingung dan melanjutkan untuk
mencapai taraf sammasambuddha