Jual barang2 mewah boleh gak?

Started by hengki, 17 March 2009, 10:49:56 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hengki

Saya mau tanya pd rekan2 sekalian.
Kita dlm Agama Buddha diperbolehkan gak jual barang2 mewah misal jd Sales Mobil mewah seperti Jaguar, BMW, Porche, Audi, dll. Sales Rumah2 Mewah yg harganya di atas 1 M, Sales tas bermerek seperti Gucci, dll.
Itu kan semua akan meningkatkan keserakahan dan kesombongan serta bukan kebutuhan utama, yg tanpa memiliki itu kita bisa terancam jiwa kita atau mati.
Mohon masukan dr teman2 yg baik dan tidak sombong :)
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

ENCARTA

karma baik percuma dong, kalau disuruh naik bajai mulu dan tinggal dirumah kos

Dhamma Sukhita

ya boleh aj cek heng..
kan gak melanggar samma ajiva
menghindari lima btk perdagangan, yaitu : berdagang senjata, berdagang manusia, berdagang binatang, berdagang alkohol& racun.
(Anguttara Nikaya III : 153)
Klo keserakahan, kesombongan kan tergantung sm pembelinya.  Ada juga orang yang beli brg2 diatas gak sombong
misal: membeli barang tersebut untuk saudara/teman <--- sombong gak  :D :D :D

Equator

Bagi para perumah tangga berdagang barang2 mewah tidak ada salahnya, selama masih secara bijaksana dengan tidak menipu konsumen dan lain sebagainya
Hanya perlu disadari bahwa keserakahan dan kesombongan tidak banyak membawa manfaat bagi perkembangan batin, jadi harus disikapi dengan cara bijaksana baik bagi si pedagang maupun si pembeli
Si pedagang barang mewah bisa saja berperilaku sombong ketika melihat calon konsumen yang pakaiannya biasa2 saja masuk ke showroomnya dan melihat2, sehingga tidak terlalu menanggapi pertanyaan2 calon pembeli itu
Setidaknya si penjual tidak boleh menghakimi seseorang mampu atau tidak mampu hanya dari pakaiannya semata, karena kini banyak orang kaya atau mampu yang tidak begitu mau menonjolkan kekayaannya karena takut akan tingkat kriminalitas yang begitu tinggi
Si pembeli bisa saja setelah membelinya dari anda, kemudian ia menyombongkan diri di hadapan teman2nya, atau relasinya, namun terlepas dari semua apa yang dilakukannya itu bukanlah menjadi tanggung jawab anda sebagai penjual, karena segala benda/materi itu bersifat netral, hanya kitanya sebagai manusia masih mempunyai Atta/Aku yang tinggi
Saya ucapkan selamat berusaha Bro Heng.. semoga sukses 
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

markosprawira

Quote from: hengki on 17 March 2009, 10:49:56 PM
Saya mau tanya pd rekan2 sekalian.
Kita dlm Agama Buddha diperbolehkan gak jual barang2 mewah misal jd Sales Mobil mewah seperti Jaguar, BMW, Porche, Audi, dll. Sales Rumah2 Mewah yg harganya di atas 1 M, Sales tas bermerek seperti Gucci, dll.
Itu kan semua akan meningkatkan keserakahan dan kesombongan serta bukan kebutuhan utama, yg tanpa memiliki itu kita bisa terancam jiwa kita atau mati.
Mohon masukan dr teman2 yg baik dan tidak sombong :)

dear bro,

selain berjualan yg sudah jelas dilarang, sebenarnya berjualan apapun sama saja...... krn itu hendaknya dalam berjualan, kita selalu ingat utk menjaga batin kita....

berjualan brg kelontong spt gula, beras pun, sangat berpotensi membuat kualitas batin merosot loh... temen sy pernah cerita bagaimana cara mengurangi timbangan
Saya juga pernah pengalaman gimana susahnya menjaga omongan (vaci kamma) dalam berdagang tapi kita tetap bisa jualan....

kembalikan ke konsep awal buddhism yaitu mengikis Lobha, Dosa dan Moha.
jika muncul, hendaknya bisa disadari agar bisa dikontrol dan dikurangi yah

semoga bermanfaat

metta